Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Melalui Penerapan Model Pembelajaran NHT
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NHT B
AGI SISWA KELAS VIIIC SMP NEGERI 2 BRINGIN
SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Suryati
SMP Negeri 2 Bringin Kabupaten Semarang
ABSTRAK
Penelitian tindakan kelas ini dilatar belakangi oleh rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi Sistem Peredaran Darah pada Manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran NHT. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek siswa kelas VIIIC SMP Negeri 2 Bringin. Penelitian ini terdiri dari Prasiklus, Siklus I dan Siklus II. Setiap siklus terdapat empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan aktivitas dan hasil belajar. Aktivitas belajar siswa terjadi peningkatan yaitu pada Prasiklus 45%, pada Siklus I 74% dan pada Siklus II menjadi 82%. Jadi ada peningkatan aktivitas siswa dari Prasiklus ke siklus II sebesar 37%. Hasil belajar siswa juga terjadi peningkatan yaitu pada Prasiklus 36,67%, pada Siklus I 76,67% dan pada Siklus II menjadi 80%. Jadi ada peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa dari Prasiklus ke Siklus II sebesar 43,33%. Berdasarkan hasil penelitian Siklus I dan Siklus II menunjukkan bahwa model pembelajaran NHT dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi Sistem Peredaran Darah pada Manusia.
Kata kunci: aktivitas siswa, hasil belajar, model pembelajaran NHT, sistem peredaran darah
Latar Belakang Masalah
SMP Negeri 2 Bringin secara geografis letaknya kurang strategis. Sekolah ini lokasinya berada sekitar 400 meter dari jalan raya. Berbeda dengan sekolah negeri lain disekitarnya yang letaknya strategis di pinggir jalan raya. Kondisi ini menyebabkan SMP Negeri 2 Bringin dalam penerimaan siswa baru mengalami kesulitan. Siswa yang masuk memiliki kemampuan akademis rendah.
Berdasarkan pengalaman penulis pada tahun sebelumnya materi Sistem Peredaran Darah pada Manusia merupakan materi yang dianggap sulit bagi sebagian besar siswa. Apalagi jika pembelajaran menggunakan metode ceramah siswa cenderung pasif. Beberapa siswa bercerita dengan temannya, bahkan ada siswa yang tidur sehingga guru harus menegur siswa tersebut untuk memperhatikan pelajaran. Pada kriteria bertanya dan menjawab pertanyaan hanya 4 siswa yang berani tunjuk jari. Hal ini menunjukkan aktivitas belajar siswa rendah. Ketika di akhir kegiatan pembelajaran siswa diberikan tes juga menunjukkan hasil belajar yang rendah.
Rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa bisa dilihat dari dokumen aktivitas dan hasil belajar siswa yang diambil penulis pada pra siklus di kelas VIIIC semester I tahun pelajaran 2019/2020. Dari dokumen tersebut diketahui bahwa aktivitas belajar siswa rendah, yaitu 45%. Hasil belajar siswa juga rendah, persentase ketuntasan hanya 36,67%, sedangkan selebihnya 63,33% tidak tuntas.
Kondisi ini memotivasi penulis untuk menggunakan model pembelajaran yang diharapkan mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Harapan penulis aktivitas dan hasil belajar siswa secara klasikal minimal mencapai 75%.
Untuk mengatasi hal tersebut maka penulis meyakini bahwa penerapan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi Sistem Peredaran Darah pada Manusia. Dengan penggunaan model pembelajaran yang baru diharapkan dapat memberikan variasi, sehingga siswa lebih tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran.
Kajian Teori
Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar menurut Prayitno (2009) merupakan usaha menguasai sesuatu. Lebih lanjut Sardiman (2006), menyatakan aktivitas belajar merupakan kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, dan keduanya saling berkaitan. Ditambahkan oleh Hamalik (2009), bahwa aktivitas belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan tindakan fisik ataupun mental yang dilakukan individu untuk membangun ketrampilan dan pengetahuan dalam diri melalui kegiatan pembelajaran.
Hasil Belajar
Menurut Prayitno (2009) hasil belajar adalah sesuatu yang baru yang diperoleh orang yang belajar. Sudjana (2009), menjelaskan hasil belajar siswa adalah proses perubahan perilaku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotor. Selanjutnya Anni (2004) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami ketrampilan proses sains belajar.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar berupa tambahan pengetahuan, ketrampilan dan juga prilaku yang lebih baik. Seseorang yang belajar akan mendapatkan sesuatu yang sebelumnya tidak diketahuinya, dan akan dapat melakukan ketrampilan yang sebelumnya belum dapat dilakukannya serta prilakunya semakin baik.
Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)
Numbered Heads Together (NHT) merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Model pembelajaran ini dikembangkan oleh Kagen dalam Ibrahim (2000) dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap pelajaran tersebut.
Menurut Ibrahim (2000) langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together dibagi menjadi enam langkah yaitu sebagai berikut:
- Persiapan (preparation)
Dalam tahap ini guru mempersiapkan rancangan pelajaran dengan membuat scenario pembelajaran, Lembar Kerja Siswa yang sesuai dengan model pembelajaran NHT.
- Pembentukan kelompok (group formation)
Dalam pembentukan kelompok disesuaikan dengan model pembelajaran NHT. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang beranggotakan 3-5 siswa. Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok yang berbeda. Penomoran adalah hal yang utama di dalam NHT, dalam tahap ini guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan tiga sampai lima orang dan memberi siswa nomor sehingga siswa dalam kelompok mempunyai nomor berbeda-beda, sesuai jumlah siswa di dalam kelompok.
- Tiap kelompok harus memiliki buku panduan (guide book)
Tiap-tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan agar memudahkan siswa dalam menyelesaikan LKS atau masalah yang diberikan oleh guru.
- Diskusi masalah (discussion problem)
Dalam kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada setiap siswa sebagai bahan yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok setiap siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah ada dalam LKS atau pertanyaan yang telah diberikan oleh guru.
- Memanggil nomor atau pemberian jawaban (the provision of answers)
Guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban kepada siswa di kelas.
- Memberi kesimpulan (give the conclusion)
Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disajikan. Dengan bimbingan guru siswa membuat rangkuman dari hasil kesimpulan.
Kerangka Berpikir
Gambar 2.1. Kerangka berpikir
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir tersebut, hipotesis penelitian tindakan kelas ini adalah:
- Penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) diduga dapat meningkatkan aktivitas belajar materi Sistem Peredaran Darah pada Manusia bagi siswa kelas VIIIC SMP Negeri 2 Bringin semester I Tahun Pelajaran 2019/2020.
- Penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) diduga dapat meningkatkan hasil belajar materi Sistem Peredaran Darah pada Manusia bagi siswa kelas VIIIC SMP Negeri 2 Bringin semester I Tahun Pelajaran 2019/2020.
Metodologi Penelitian
Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bringin kelas VIIIC semester I tahun pelajaran 2019/2020.
Waktu Penelitian
Penelitian kelas ini penulis rencanakan selama 5 bulan, mulai bulan Agustus sampai dengan bulan Desember tahun 2019.
Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas VIIIC SMP Negeri 2 Bringin tahun pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 30 siswa dengan komposisi berdasarkan jenis kelamin 15 laki-laki dan 15 perempuan.
Objek Penelitian
Objek penelitian dalam tindakan kelas ini adalah aktivitas belajar, hasil belajar siswa dan penerapan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT).
Sumber Data
Dilihat dari asalnya, data dibedakan menjadi data primer dan data sekunder. Sumber data primer diperoleh dari nilai ulangan harian. Data dari pengamat teman sejawat merupakan data sekunder.
Dilihat dari bentuk data, ada dua macam data yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data hasil pengamatan aktivitas belajar siswa merupakan data kualitatif. Data hasil belajar siswa merupakan data kuantitatif.
Dilihat dari banyaknya data ada 6, yaitu data kondisi awal tentang aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa, data Siklus I tentang aktivitas belajar dan hasil belajar siswa, serta data Siklus II tentang aktivitas belajar dan hasil belajar siswa.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Pengumpulan Data dilekaukan dengan teknik:
- dokumentasi
- pengamatan atau observasi
- tes
Alat Pengumpulan Data
- Dokumen daftar nilai untuk data hasil belajar kondisi awal.
- Dokumen catatan jurnal untuk data awal aktivitas belajar siswa.
- Lembar pengamatan/observasi untuk mencari data aktivitas belajar siswa Siklus I.
- Butir soal tes tertulis untuk hasil belajar siswa Siklus I.
- Lembar pengamatan/observasi untuk mencari data aktivitas belajar siswa Siklus II.
- Butir soal tes tertulis untuk hasil belajar siswa Siklus II.
Validasi Data
Validasi data aktivitas siswa
Data aktivitas belajar siswa materi Sistem Peredaran Darah pada Manusia bagi siswa kelas VIIIC SMP Negeri 2 Bringin semester I tahun pelajaran 2019/2020 yang dikumpulkan menggunakan teknik observasi.
Validasi data hasil belajar siswa
Data hasil belajar siswa materi Sistem Peredaran Darah pada Manusia bagi siswa kelas VIIIC SMP Negeri 2 Bringin semester I tahun pelajaran 2019/2020 yang dikumpulkan melalui tes tertulis. Agar datanya valid perlu divalidasi isinya dengan membuat kisi-kisi sebelum butir soal dibuat.
Analisis Data
Analisis data menggunakan deskriptif komparatif, yaitu dengan membandingkan data kondisi awal, Siklus I dan Siklus II, baik untuk aktivitas maupun hasil belajar siswa.
Analisis data aktivitas siswa
Cara menghitung persentase aktivitas siswa adalah sebagai berikut:
Persentase aktivitas = X x 100%
N
Keterangan: X = jumlah siswa yang aktif
N = jumlah seluruh siswa
Analisis data hasil belajar siswa
Data kuantitatif diperoleh dari hasil belajar siswa. Data yang penulis peroleh selanjutnya penulis analisa dengan membandingkan antara perolehan hasil belajar siswa dengan KKM yang telah ditetapkan. Berdasarkan perbandingan perolehan hasil belajar siswa dengan KKM yang sudah ditetapkan yaitu 75, penulis menentukan peserta didik masuk dalam kriteria tuntas atau tidak tuntas. Peserta didik yang nilainya di bawah KKM memiliki kriteria tidak tuntas, sedangkan yang nilainya lebih besar atau sama dengan KKM memiliki kriteria tuntas.
Untuk menghitung persentase ketuntasan diperoleh dengan menggunakan rumus:
Ketuntasan belajar = Jumlah siswa tuntas x 100%
Jumlah siswa seluruhnya
Indikator Kinerja
Indikator kinerja dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: a) Indikator aktivitas belajar siswa mencapai minimal “baik”. b) Indikator ketercapaian belajar klasikal sebesar minimal 75.
Hasil Penelitian Dan Pembelajaran
Aktivitas Siswa pada Prasiklus
Tabel 4.1. Aktivitas Siswa Prasiklus
No. | Kriteria | Banyaknya
Siswa |
Persentase |
1. | Membaca buku sumber atau reverensi | 19 | 63 |
2. | Perhatian siswa terhadap penjelasan guru | 19 | 63 |
3. | Bertanya | 4 | 13 |
4. | Menjawab pertanyaan | 4 | 13 |
5. | Diskusi dengan kelompok | 18 | 60 |
6. | Menuliskan jawaban LKS | 18 | 60 |
Rata-rata | 45 | ||
Kategori | D (Kurang Baik) |
Hasil Belajar Prasiklus
Tabel 4.2. Data Hasil Belajar Prasiklus
Jumlah siswa |
Tuntas | Belum tuntas | Persentase ketuntasan |
30 | 11 | 19 | 36,67% |
Deskripsi Hasil Siklus I
Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Tabel 4.3. Aktivitas Siswa Siklus I
No. | Kriteria | Banyaknya
Siswa |
Persentase |
1. | Membaca buku sumber atau reverensi | 22 | 73 |
2. | Perhatian siswa terhadap penjelasan guru | 21 | 70 |
3. | Bertanya | 16 | 53 |
4. | Menjawab pertanyaan | 22 | 73 |
5. | Diskusi dengan kelompok | 22 | 73 |
6. | Menuliskan jawaban LKS | 30 | 100 |
Rata-rata | 74 | ||
Kategori | B (Baik) |
Hasil Pengamatan Hasil Belajar Siswa
Data ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.4. Data Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I
Jumlah siswa |
Tuntas | Belum tuntas | Persentase ketuntasan |
30 | 23 | 7 | 76,67% |
Deskripsi Hasil Siklus II
Hasil pengamatan aktivitas siswa nampak pada tabel berikut.
Tabel 4.5. Aktivitas Siswa Siklus II
No. | Kriteria | Banyaknya
Siswa |
Persentase |
1. | Membaca buku sumber atau reverensi | 27 | 90 |
2. | Perhatian siswa terhadap penjelasan guru | 24 | 80 |
3. | Bertanya | 18 | 60 |
4. | Menjawab pertanyaan | 25 | 83 |
5. | Diskusi dengan kelompok | 24 | 80 |
6. | Menuliskan jawaban LKS | 30 | 100 |
Rata-rata | 82 | ||
Kategori
|
B (Baik) |
Hasil Pengamatan Hasil Belajar Siswa
Ketuntasan belajar siswa pada Siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.6. Data Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II
Jumlah siswa |
Tuntas | Belum tuntas | Persentase ketuntasan |
30 | 24 | 6 | 80,00% |
Pembahasan Hasil Penelitian Tindakan Kelas
Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa terjadi peningkatan dari 45% dalam kategori D (Kurang Baik) pada Prasiklus, menjadi 74% dalam kategori B (Baik) pada Siklus I, dan 82% pada Siklus II. Data perbandingan aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.7. Data Perbandingan Aktivitas Siswa
Prasiklus | Siklus I | Siklus II | |
Rata-rata | 45% | 74% | 82% |
Kategori | D | B | B |
Hasil Belajar Siswa
Ketuntasan hasil belajar siswa terjadi peningkatan. Dari kondisi awal (Prasiklus) 36,67%, pada Siklus I ketuntasan naik menjadi 76,67% dan pada Siklus II ketuntasan naik menjadi 80%. Hasil ini sudah mencapai indikator penelitian ketercapaian belajar klasikal sebesar minimal 75%. Peningkatan ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4. 8. Perbandingan Persentase Ketuntasan Belajar Siswa
Siklus | Jumlah siswa | Tuntas | Belum Tuntas | % Ketuntasan |
Prasiklus | 30 | 11 | 19 | 36,67% |
Siklus I | 30 | 23 | 7 | 76,67% |
Siklus II | 30 | 24 | 6 | 80% |
Berdasarkan perbandingan data kondisi awal (Prasiklus), Siklus I dan Siklus II dapat disimpulkan tindakan yang dilakukan pada Siklus I dan Siklus II terjadi peningkatan baik aktivitas maupun hasil belajar siswa. Aktivitas siswa mengalami peningkatan dari 45% dalam kategori D (Kurang Baik) pada kondisi awal, menjadi 82% dalam kategori B (Baik) pada kondisi akhir. Jadi terjadi peningkatan aktivitas siswa dari Prasiklus ke Siklus II sebesar 37%. Persentase jumlah siswa yang tuntas belajar atau mencapai KKM juga meningkat yaitu dari 36,67% pada Prasiklus menjadi 80% pada Siklus II. Jadi ada peningkatan persentase ketuntasan hasil belajar siswa dari Prasiklus ke Siklus II sebesar 43,33%.
Penutup
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan aktivitas belajar materi Sistem Peredaran Darah pada Manusia bagi siswa kelas VIIIC SMP Negeri 2 Bringin semester I Tahun Pelajaran 2019/2020.
- Penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar materi Sistem Peredaran Darah pada Manusia bagi siswa kelas VIIIC SMP Negeri 2 Bringin semester I Tahun Pelajaran 2019/2020.
Saran
Berdasarkan simpulan di atas dapat diberikan saran sebagai berikut:
- Penelitian ini perlu diuji coba pada subyek yang lain.
- Penelitian ini sebaiknya dikembangkan tidak terbatas pada satu kompetensi dasar saja, tetapi dapat dikembangkan pada kompetensi dasar yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Anni. 2004. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar. Jakarta: Islam Cendekia.
Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Prayitno. 2009. Dasar Teori dan Praktis Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
http://nardishome.blogspot. com diunduh pada 4 November 2019.
eprints uny.ac.id. Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa diunduh 4 November 2019.