PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MELALUI STRATEGI PETA KONSEP PADA SISWA KELAS V

SD NEGERI JETAK KECAMATAN KUNDURAN BLORA

TAHUN AJARAN 2017/2018

 

Kasmadi

SDN Jetak Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan strategi peta konsep dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas V SD Negeri Jetak Kunduran Blora. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas menggunakan model Kemmis dan Taggart. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Jetak Kunduran Blora yang berjumlah 10 siswa. Teknik pengumpulan data yaitu tes dan observasi. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi soal tes dan lembar observasi. Instrumen penelitian dalam penelitian ini diuji validitasnya melalui validitas internal. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas visual serta aktivitas mendengarkan pada saat proses pembelajaran IPS di kelas V sudah baik. Siswa bekerjasama membuat peta konsep secara berkelompok maupun berpasangan dengan cukup baik. Siswa juga berani mempresentasikan hasil peta konsep kelompoknya di depan kelas. Dari hasil evaluasi, diketahui bahwa peta konsep yang dibuat oleh siswa sesuai dengan materi yang telah diajarkan. Siswa dapat mengingat dengan baik dan juga memahami apa yang telah mereka pelajari, hal tersebut terlihat dari antusias siswa ketika menjawab pertanyaan dari guru tentang materi sebelumnya dan juga hasil tes soal evaluasi menunjukkan peningkatan jumlah siswa yang telah mencapai KKM pada setiap siklusnya.

Kata kunci: Aktivitas, Hasil Belajar, Strategi Peta Konsep

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Ada begitu banyak mata pelajaran yang diajarkan pada pendidikan dasar, salah satunya Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Berdasarkan hasil perolehan hasil belajar siswa kelas V dalam mata pelajaran IPS pada ulangan harian pertama, dari 10 siswa kelas V, sebanyak 8 siswa (72%) masih mendapat nilai rata-rata ulangan harian di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sebanyak 72% yaitu 2 dari 10 siswa mendapatkan nilai di atas KKM yang telah ditentukan oleh sekolah yakni 75. Sedangkan pada ulangan harian kedua, siswa yang sudah mencapai KKM sebanyak 3 siswa (39%) dan 7 siswa lainnya (61%) belum mencapai KKM. Melihat dari hasil observasi serta wawancara, menunjukkan bahwa aktivitas serta hasil belajar IPS siswa kelas V masih rendah, sehingga perlu adanya perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran IPS di kelas V SD N Jetak Kunduran Blora.

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti mengkaji lebih lanjut permasalahan ini melalui penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Melalui Strategi Peta konsep Pada Siswa Kelas V SD Negeri Jetak Kecamatan Kunduran Blora Tahun Ajaran 2017/2018.”

Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

  1. Bagaimana strategi peta konsep dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS kelas V SD Negeri SD Negeri Jetak Kecamatan Kunduran Blora Tahun Ajaran 2017/2018?
  2. Bagaimana strategi peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS kelas V SD Negeri SD Negeri Jetak Kecamatan Kunduran Blora Tahun Ajaran 2017/2018?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui penerapan strategi peta konsep dalam meningkatkan aktivitas siswa pada pembelajaran IPS kelas SD Negeri Jetak Kecamatan Kunduran Blora Tahun Ajaran 2017/2018.
  2. Untuk mengetahui penerapan strategi peta konsep dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas V SD Negeri SD Negeri Jetak Kecamatan Kunduran Blora Tahun Ajaran 2017/2018.

Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan di SD Negeri SD Negeri Jetak Kecamatan Kunduran Blora Tahun Ajaran 2017/2018ini memiliki beberapa manfaat.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan bagi pembaca serta dapat digunakan sebagai bahan referensi menggunakan strategi peta konsep dalam proses pembelajaran.

KAJIAN TEORI

Belajar merupakan proses dan aktivitas yang selalu dilakukan serta dialami manusia sepanjang hayat. Belajar dapat terjadi di mana saja dan kapan saja, tidak harus dalam kondisi formal di dalam kelas, tetapi dapat secara informal, nonformal, dan dapat juga belajar dari alam atau dari peristiwa sosial sehari-hari. Menurut Hilgard (Wina Sanjaya, 2013: 112), belajar adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah.

Etin Solihatin dan Raharjo (2007: 14) menyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial membahas hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Lingkungan yang dimaksud ialah lingkungan masyarakat di mana anak didik tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat, yang dihadapkan pada berbagai permasalahan yang ada dan terjadi di lingkungan sekitarnya. Martin (Trianto, 2012: 158) berpendapat bahwa yang dimaksud peta konsep adalah ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal dihubungkan ke konsep-konsep lain pada kategori yang sama.

Hasil Penelitian yang Relevan

Vita Romala Inspiranti pada tahun 2010 dengan judul “Penerapan Peta Konsep untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Perkembangan Makhluk Hidup Kelas VI SDN Balearjosari 1 Kota Malang.” Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data pada siklus I skor aktivitas siswa pada siklus I adalah 68,19 meningkat menjadi 78,88 pada siklus II. Sedangkan data hasil belajar siswa pada pra tindakan rata-rata 62,2 meningkat pada siklus I menjadi 70,09 dan meningkat menjadi 74,80 pada siklus II.

Kerangka Berpikir

Pembelajaran IPS membutuhkan daya ingat serta pemahaman yang lebih banyak dibandingkan pembelajaran yang lainnya. Penerapan peningkatan memori pada pembelajaran IPS dapat menggunakan strategi peta konsep. Peta konsep memvisualkan sebuah konsep tunggal yang dihubungkan ke konsep-konsep lain pada kategori yang sama.

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir, dapat diajukan hipotesis tindakan sebagai berikut: “penerapan strategi peta konsep dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Jetak Kunduran Blora”.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Masnur Muslich (2013: 14) menyebutkan bahwa PTK adalah jenis penelitian yang memunculkan adanya tindakan tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas.

Desain Penelitian

Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda. Kemmis dan McTaggart (Wijaya Kusumah & Dedi Dwitagama, 2011 : 21) menyebutkan, komponen yang lazim dilalui, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

Setting Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas V SD Negeri Jetak Kunduran Blora beralamat di Jalan Muraharjo-Karangeneng KM 02, Kunduran, Blora.

Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester genap yaitu bulan April-Mei 2018 tahun pelajaran 2017/2018.

Subjek Penelitian

Suharsimi Arikunto (2005: 88) menyebutkan bahwa subjek penelitian ialah benda, hal, atau orang tempat data untuk variabel penelitian melekat, dan yang dipermasalahkan. Subjek penelitian ini adalah 10 siswa kelas V SD Negeri Jetak Kunduran Blora yang terdiri dari 2 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dala penelitian ini menggunakan tes dan observasi.

Instrumen Penelitian

Suharsimi Arikunto (2005: 101) menyebutkan bahwa instrumen merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes dan lembar observasi.

Uji Validitas

Suharsimi Arikunto (2005: 167) menyatakan bahwa validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam pengujian validitas isi pada data tes, digunakan kisi-kisi pembuatan soal sehingga cakupan pengetahuan yang akan diukur sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran.

Metode Analisis Data

Analisis data menurut IGAK Wardhani dan Kuswaya Wihardit (2008: 5.4) merupakan upaya yang dilakukan oleh guru yang berperan sebagai peneliti untuk merangkum secara akurat data yang telah dikumpulkan dalam bentuk yang dapat dipercaya dan benar.

Indikator Keberhasilan

Pembelajaran IPS menggunakan strategi peta konsep dapat meningkatkan aktivitas serta hasil belajar pada pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri Jetak dengan indikator sebagai berikut:

  1. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS melalui strategi peta konsep meningkat dengan pencapaian kriteria ≥ 76%.
  2. Siswa kelas V SD Negeri Jetak mengalami ketuntasan klasikal minimal sebesar 60% dalam pembelajaran IPS dengan menerapkan strategi peta

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD N Jetak yang terletak di alamat Jalan Muraharjo-Karanggeneng KM 02, Kecamatan Kunduran, Blora.

Deskripsi Kondisi Awal Siswa Sebelum Tindakan

Berdasarkan nilai ulangan harian IPS pada semester II yang diperoleh siswa kelas V SD Negeri Jetak diketahui bahwa nilai rata- rata siswa masih rendah yaitu 54.. KKM sebanyak 72% atau berjumlah 8 siswa. Hal tersebut berarti bahwa siswa yang telah memperoleh nilai tuntas di atas KKM masih tergolong rendah yaitu hanya 28% dari total 10 siswa.

Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Pelaksanaan penelitian siklus I dan siklus II dimulai tanggal 16 April 2018 sampai 7 Mei 2018. Penelitian pada siklus I dan siklus II masing-masing dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan atau sebanyak 2 jam pelajaran.

Penelitian Tindakan Kelas Siklus I

Pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi peta konsep dapat meningkatkan nilai rata-rata kelas sebesar 15 dari kondisi awal 54 meningkat menjadi 69. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa ranah kognitif sudah mengalami peningkatan yang cukup baik. Pra tindakan pada pembelajaran IPS, sebelumnya hanya 2 siswa yang mendapat nilai ≥75 dan 8 siswa lainnya masih di bawah KKM. Sedangkan pada siklus 1 ini, siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 5 orang siswa dan 5 siswa lainnya masih belum mencapai KKM.

Pada pra tindakan siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 28% dan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 72%. Siswa yang mencapai KKM pada siklus I meningkat menjadi 58% dan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 42%.

Penelitian Tindakan Kelas Siklus II

Pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi peta konsep dapat meningkatkan nilai rata-rata kelas sebesar 28 dari kondisi awal 54 meningkat menjadi 82 pada siklus II, atau meningkat sebesar 13 dari siklus I. Pada siklus II ini 9 siswa sudah mencapai KKM dan 1 orang siswa lainnya masih belum mencapai KKM.

Kekurangan yang dilakukan pada tindakan siklus I seperti ketuntasan belajar siswa secara klasikal hanya mencapai 58% diperbaiki pada siklus II. Perbaikan yang dilakukan pada siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan yaitu minimal sebesar 91% siswa telah lulus KKM.

Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan aktivitas serta hasil belajar siswa pada pelajaran IPS melalui strategi peta konsep. Strategi peta konsep merupakan suatu strategi yang dapat meningkatkan hasil belajar IPS karena peta konsep dapat memusatkan perhatian, meningkatkan pemahaman, dan juga sebagai sarana belajar.

  1. Aktivitas Siswa membuat peta konsep sesuai dengan petunjuk dari peneliti yaitu pada saat mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS). Kegiatan awal yaitu siswa menentukan ide pokok peta konsep sesuai materi yang telah dijelaskan oleh peneliti. Selanjutnya siswa mengembangkan ide pokok menjadi konsep-konsep sekunder. Siswa menghubungkan ide pokok dengan ide sekunder dengan garis dan memberikan kata penghubung yang sesuai. Berdasarkan hasil pengamatan, aktivitas siswa pada siklus I berdasarkan pedoman penilaian adalah 86% dan termasuk predikat baik. Meningkat menjadi 87% pada siklus II dan juga termasuk ke dalam predikat
  2. peneliti menggunakan tes pilihan ganda sebanyak 20 butir soal untuk mengukur pengetahuan siswa dan mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Pada siklus I siswa yang mencapai KKM sebanyak 5 siswa atau 58% dan berdasarkan tingkat keberhasilan sudah termasuk sedang. Pada siklus II meningkat menjadi 9 siswa yang sudah mencapai KKM dan tergolong ke dalam kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa yang sangat tinggi. Berdasarkan beberapa paparan di atas, disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas yang dilakukan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

PENUTUP

Kesimpulan

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) siswa kelas V SD Negeri Jetak, Kunduran, Blora Tahun Ajaran 2017/2018. Peningkatan hasil belajar terjadi dari pelaksanaan pra tindakan, siklus I hingga siklus II.. Terbukti bahwa rata-rata kelas baru mencapai 54, dengan presentase ketuntasan adalah 28%. Pada siklus I, dilakukan pembelajaran IPS melalui strategi konsep peta nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 69, sementara persentase ketuntasan meningkat menjadi 58%. Pada siklus II, dengan adanya perbaikan pembelajaran IPS melalui metode strategi konsep peta dengan mengondisikan siswa yang lebih baik, kejelasan guru dalam menerangkan pengerjaan lembar kerja, menggunakan media pada kegiatan apersepsi, memberi motivasi kepada siswa untuk lebih berani dan percaya diri dalam mengajukan pertanyaan dan motivasi untuk bekerja sama dengan seluruh anggota kelompok hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS meningkat. Nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 82, sedangkan presentase ketuntasan meningkat menjadi 91%.

  1. Aktivitas visual serta aktivitas mendengarkan pada saat proses pembelajaran IPS di kelas V sudah baik. Siswa sudah fokus memperhatikan dan menyimak penjelasan dari guru maupun presentasi kelompok lain. Siswa sudah tidak lagi mengganggu maupun mengobrol siswa yang lain. Siswa bekerjasama membuat peta konsep secara berkelompok maupun berpasangan dengan cukup baik. Dalam satu kelompok ada yang bertugas menulis isi peta konsep atau membuat kerangka peta konsep. Siswa juga berani mempresentasikan hasil peta konsep kelompoknya di depan kelas.
  2. Memperhatikan penjelasan dari guru kemudian berdiskusi bersama dengan kelompoknya membuat peta konsep. Siswa merangkum informasi menjadi ide pokok dan juga ide sekunder. Siswa menempatkan ide pokok di puncak peta dan ide sekunder di sekilingnya. Ide pokok dan ide sekunder dihubungkan dengan garis dan kata penghubung yang tepat. Hasil peta konsep yang dibuat oleh siswa kemudian dievaluasi bersama dengan guru. Dari hasil evaluasi, diketahui bahwa peta konsep yang dibuat oleh siswa sesuai dengan materi yang telah Siswa dapat mengingat dengan baik dan juga memahami apa yang telah mereka pelajari, hal tersebut terlihat dari antusias siswa ketika menjawab pertanyaan dari guru tentang materi sebelumnya dan juga hasil tes soal evaluasi menunjukkan peningkatan jumlah siswa yang telah mencapai KKM pada setiap siklus.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan sebagaimana dikemukakan di atas, maka peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut.

  1. Bagi Guru dapat menerapkan strategi peta konsep dalam pembelajaran sebagai solusi untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Guru juga dapat memberikan latihan/tugas tambahan kepada siswa yang masih belum mencapai KKM
  2. Bagi Siswa dapat saling membantu temannya yang kesulitan dalam belajar dan juga memberi motivasi kepada temannya untuk lebih berani dalam menyampaikan
  3. Bagi peneliti lain yang tertarik melakukan penelitian dengan menggunakan strategi peta konsep, diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut pada pokok bahasan aktivitas siswa yang lain, seperti menggambar. Selain itu, dapat juga dilakukan penelitian lebih lanjut pada mata pelajaran yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi & Widodo Supriyono. (2013). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Agus Suprijono. (2011). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Aunurrahman. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Black, James A. & Champion, Dean J. (2009). Metode dan Masalah Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.

Buchari Alma. (2010). Pembelajaran Studi Sosial. Bandung: Alfabeta. Daryanto. (2005). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Desmita. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remeja Rosdakarya. Dimyati & Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Eko Putro Widoyoko. (2014). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gunarsa Singgih D. (2006). Dasar dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.

Masnur Muslich. (2013). Melaksanakan PTK Itu Mudah (Classsroom Action Research). Jakarta: Bumi Aksara.

Moh. Uzer Usman. (2006). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mukhamad Murdiono. (2012). Strategi Pembelajaran Kewarganegaraan Berbasis Portofolio. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Munthe, Bermawy. (ed). (2009). Desain Pembelajaran. Yogyakarta: PT Pustaka Insani Madani.

Nana Sudjana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Oemar Hamalik. (2007). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Purwanto. (2010). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sapriya. (2009). Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sa‟dun Akbar & Hadi Sriwiyana. (2010). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Yogyakarta: Cipta Media.

Sugihartono, dkk. (2012). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Suharsimi Arikunto. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto, dkk. (2014). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Suyono & Hariyanto. (2014). Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Wijaya Kusumah & Dedi Dwitagama. (2010). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas: Edisi Kedua. Jakarta: PT Indeks\

Wina Sanjaya. (2013). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

W Gulo. (2002). Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT Grasindo.