PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS

MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN MELALUI METODE

SNOW BALL SISWA KELAS V SEMESTER 2

DI SD NEGERI BENDUNGAN 3 KECAMATAN KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2017/2018

 

Sri Hastuti

SD Negeri Bendungan 3 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar dan prestasi belajar siswa kelas V semester 2 pada pembelajaran IPS materi Proklamasi Kemerdekaan di SD Negeri Bendungan 3 melalui metode pembelajaran Snow Ball tahun pelajaran 2017/2018. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan aktivitas belajar dan prestasi belajar siswa kelas V semester 2 pada pembelajaran IPS materi Proklamasi Kemerdekaan di SD Negeri Bendungan 3 melalui metode pembelajaran Snow Ball tahun pelajaran 2017/2018. Hal ini terbukti dari rata-rata prosentase pada tiap-tiap indikator aktivitas belajar siswa kelas V pada tiap siklus yaitu 1) mengajukan pertanyaan sebesar 52,63%, 68,42%, 94,74%, 2) berpendapat/menjawab pertanyaan sebesar 47,37%, 68,42%, 94,74%, 3) membuat kesimpulan sebesar 52,63%, 63,16%, 94,74%, dan 4) kerjasama kelompok sebesar 42,11%, 63,16%, 89,47%. Selain itu berdasarkan prestasi belajar siswa diperoleh data tiap siklus, rata-rata prestasi belajar IPS siswa 72,11; 81,05; 90,00 dengan prosentase 52,63%; 73,68%; 94,74%. Dan rata-rata nilai akhir yang diperoleh dari rata-rata nilai aktivitas belajar dan nilai prestasi belajar IPS pada tiap siklus adalah 73,88; 84,61; 94,18 dengan prosentase 57,89%; 73,68%; 100%. Aktivitas belajar dan prestasi belajar siswa kelas V semester 2 pada pembelajaran IPS materi Proklamasi Kemerdekaan di SD Negeri Bendungan 3 melalui metode pembelajaran Snow Ball tahun pelajaran 2017/2018 mengalami peningkatan tiap siklus dan telah memenuhi indikator keberhasilan yaitu sebesar 75%.

Kata kunci:   metode pembelajaran Snow Ball, aktivitas belajar, prestasi belajar, IPS materi Proklamasi Kemerdekaan

 

PENDAHULUAN

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang termuat dalam Kurikulum Sekolah Dasar. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menjadi salah satu mata pelajaran yang sangat membantu peserta didik dalam menumbuhkan pengetahuan dan pemahaman untuk melihat kenyataan sosial yang dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan kajian antar disiplin ilmu yang mengkaji seperangkat peristiwa,konsep, fakta dan generalisasi yang berkaitan dengan isu – isu atau masalah – masalah sosial.

Usaha meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan kemampuan guru terus menerus dilakukan oleh pemerintah. Pada hakikatnya professional seorang guru terletak pada kemampuannya dalam mentransfer atau menyampaikan pelajaran secara mudah dan menarik bagi siswa, sehingga siswa terus mempelajari pelajaran tersebut. Daya tarik pelajaran karena cara mengajar guru itulah menjadi ciri profesional guru.

Berdasarkan hasil observasi sebelum penelitian (pra siklus) siswa kelas V semester 2 SD Negeri Bendungan 3 tahun pelajaran 2017/2018 pada pembelajaran IPS materi Proklamasi Kemerdekaan diperoleh hasil nilai aktivitas belajar dan prestasi belajar IPS siswa yang masih rendah. Hal ini terbukti dari rata-rata prosentase pada tiap-tiap indikator aktivitas belajar siswa kelas V yaitu 1) mengajukan pertanyaan sebesar 52,63%, 2) berpendapat/menjawab pertanyaan sebesar 47,37%, 3) membuat kesimpulan sebesar 52,63%, dan 4) kerjasama kelompok sebesar 42,11%. Selain itu berdasarkan prestasi belajar siswa diperoleh data tiap siklus, rata-rata prestasi belajar IPS siswa 72,11 dengan prosentase 52,63%. Dan rata-rata nilai akhir yang diperoleh dari rata-rata nilai aktivitas belajar dan nilai prestasi belajar IPS pada tiap siklus adalah 73,88 dengan prosentase 57,89%.

Maka dari itu diperlukan metode pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menarik bagi peserta didik. Model pembelajaran yang menarik dan dapat memicu siswa untuk ikut serta secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar yaitu model pembelajaran aktif. Pada dasarnya, pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Dimana peserta didik diajak untuk turut serta dalam proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran aktif yang dapat mengatasi permasalahan di atas yaitu tipe snow ball. Model pembelajaran aktif tipe snow ball ini dipusatkan pada cara siswa menyelesaikan persoalan dengan langkah sistematis yaitu dari kelompok kecil kemudian dilanjutkan dengan kelompok lebih besar sehingga pada akhirnya akan memunculkan beberapa jawaban yang telah disepakati oleh siswa secara berkelompok. (Hisyam Zaini, dkk.2007)

Berdasarkan permasalahan yang penulis temukan di lapangan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: (1) “Apakah penggunaan metode pembelajaran Snow Ball dapat meningkatkan aktivitas belajar IPS materi Proklamasi Kemerdekaan siswa kelas V semester 2 SD Negeri Bendungan 3 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2017/2018?” (2) “Apakah penggunaan metode pembelajaran Snow Ball dapat meningkatkan prestasi belajar IPS materi Proklamasi Kemerdekaan siswa kelas V semester 2 SD Negeri Bendungan 3 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2017/2018?”

Tujuan Penelitian:1) Untuk mengetahui penggunaan metode pembelajaran Snow Ball terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa kelas V semester 2 pada mata pelajaran IPS materi Proklamasi Kemerdekaan di SD Negeri Bendungan 3 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2017/2018. 2) Untuk mengetahui penggunaan metode pembelajaran Snow Ball terhadap peningkatan prestasi belajar siswa kelas V semester 2 pada mata pelajaran IPS materi Proklamasi Kemerdekaan di SD Negeri Bendungan 3 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2017/2018.

LANDASAN TEORI

Tinjauan Tentang Aktivitas belajar

Aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam proses belajar kedua aktivitas itu harus saling berkaitan. Lebih lanjut lagi plaget menerangkan dalam buku sudirman bahwa jika seorang anak berfikir tanpa berbuat sesuatu berarti anak itu tidak berfikir.

Menurut nanang dan cucu suhana (2010:24) menjelaskan bahwa aktivitas belajar dapat memberikan nilai tambah (added value) bagi peserta didik. Aktivitas siswa adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 24) dituliskan, Aktifitas yang diartikan sebagai kegiatan, kesibukan, keaktifan, kerja atau suatu kegiatan kerja yang dilaksanakan tiap bagian. Dalam belajar aktif siswa dilibatkan dalam proses belajar mengajar, dalam proses belajar mengajar guru tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan yang dimiliki guru kepada siswa tetapi siswa mendapat pengetahuan dengan keterlibatan mereka secara aktif dalam kegiatan tersebut

Tinjauan Tentang Prestasi belajar

Menurut Kamus Bahasa Indonesia bahwa “Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru”. Dengan mengetahui prestasi belajar anak, kita dapat mengetahui kedudukan anak di dalam kelas, apakah anak termasuk anak pandai, sedang atau kurang. Prestasi belajar ini dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, maupun tindakan sebagai hasil belajarnya dalam periode tertentu yang sudah ditentukan.

Prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran dan penilaian usaha belajar, prestasi belajar ini dapat dinyatakan dalam bentuk angka, huruf maupun simbol pada priode tertentu. Misalnya tiap caturwulan atau semester hasil belajar siswa dinyatakan dalam bentuk raport. Prestasi hasil belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam individu sebagai hasil dari aktivitas belajar.

Metode Pembelajaran Snow Ball

Metode pembelajaran Kooperatif tipe snow ball (Hisyam Zaini, dkk.2007) menyatakan bahwa strategi ini digunakan untuk mendapatkan jawaban yang dihasilkan dari diskusi siswa secara bertingkat. Dimulai dari kelompok kecil kemudian dilanjutkan dengan kelompok yang lebih besar sehingga pada akhirnya akan memunculkan dua atau tiga jawaban yang telah disepakati oleh siswa secara kelompok. Materi yang bersifat factual, yang jawabannya sudah ada di dalam buku teks mungkin tidak tepat diajarkan dengan strategi ini.

Hakikat Pembelajaran IPS

Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan terjemahan dari (social studies). Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menurut Nursid Sumaatmadja (1984: 10) diartikan sebagai “ilmu yang mempelajari bidang kehidupan manusia di masyarakat, mempelajari gejala dan masalah sosial yang terjadi dari bagian kehidupan tersebut”. Artinya Ilmu Pengetahuan Sosial diartikan sebagai kajian terpadu dari ilmu-ilmu sosial serta untuk mengembangkan potensi kewarganegaraan. Di dalam program sekolah, Ilmu Pengetahuan Sosial dikoordinasikan sebagai bahasan sistematis serta berasal dari beberapa disiplin ilmu antara lain: Antropologi, Arkeologi, Geografi, Ekonomi, Geografi, Ekonomi, Sejarah, Hukum, Filsafat, Ilmu Politik, Psikologi Agama, Sosiologi, dan juga mencakup materi yang sesuai dari Humaniora, matematika serta Ilmu Alam.

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan program pendidikan yang berupaya mengembangkan pemahaman siswa tentang bagaimana manusia sebagai individu dan kelompok hidup bersama dan berinteraksi dengan lingkungannya baik fisik maupun sosial. Pembelajaran Ilmu Pendidikan Sosial ataupun pengetahuan sosial bertujuan agar siswa mampu mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan sosial, yang berguna bagi kemajuan dirinya sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat menurut Saidihardjo (2005: 109).

Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1) Mengenal konsep- konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya; 2) Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial; 3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai- nilai sosial dan kemanusiaan; 4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global menurut BSNP (2006: 159).

Pengertian Proklamasi Kemerdekaan

 Asal kata Proklamasi adalah dari kata Yunani proclamation yang artinya pengumuman kepada seluruh rakyat. Pengumunan tersebut terutama pada hal-hal yang berhubungan dengan ketatanegaraan. Proklamasi Kemerdekaan merupakan pengumumam kepada seluruh rakyat akan adanya kemerdekaan. Pengumuman akan adanya kemerdekaan tersebut sebenarnya tidak hanya ditujukan kepada rakyat dari negara yang bersangkutan namun juga kepada rakyat yang ada di seluruh dunia dan kepada semua bangsa yang ada di muka bumi ini. 

Kerangka Berpikir

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan siklus dan dilaksanakan sesuai perencanaan tindakan atau perbaikan dari perencanaan tindakan terdahulu. Tindakan kelas yang dilakukan berupa pengajaran dikelas secara sistematis dengan tindakan pengelolaan kelas melalui strategi, pendekatan, metode dan teknik pengajaran yang tepat dengan penerapannya kondisional yang mengacu perencanaan tindakan yang tersususn sebelumnya. Proses pembelajaran yang dilaksanakan di kelas secara sistematis dengan tindakan pengelolaan kelas melalui strategi, pendekatan, metode, dan teknik pengajaran yang tepat dan cermat dengan penerapannya kondisional yang mengacu perencanaan tindakan yang telah tersusun sebelumnya.

 Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan (Suharsimi Arikunto, 2002: 165). Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1) Dengan metode pembelajaran Snow Ball dapat meningkatkan aktivitas belajar pada pembelajaran IPS materi Proklamasi Kemerdekaan siswa kelas V semester 2 di SD Negeri Bendungan 3 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2017/2018. 2) Dengan metode pembelajaran Snow Ball dapat meningkatkan prestasi belajar pada pembelajaran IPS materi Proklamasi Kemerdekaan siswa kelas V semester 2 di SD Negeri Bendungan 3 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2017/2018.

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Bendungan 3 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2017/2018. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Bendungan 3 Tahun 2017/2018 selama ± 5 bulan yaitu pada 09 Januari 2018 sampai 31 Mei 2018. Subjek penelitian dibagi menjadi dua, sebagai berikut: subjek pelaku tindakan yaitu guru sebagai peneliti dan subjek penerima tindakan adalah siswa kelas V Semester 2 di SD Negeri Bendungan 3 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan jumlah 19 siswa yang terdiri 12 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan.

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Menurut Rubiyanto (2011: 47) penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang menghasilkan data deskriptif (kata-kata tertulis/lisan dari orang-orang yang diamati) dan digunakan untuk meneliti kondisi alamiah. Penelitian kualitatif ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Rubiyanto (2011: 97) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk pencermatan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas untuk meningkatkan suatu hal di mana guru telah menentukan fokus permasalahan, tindakan yang harus dilakukan, dan menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan tersebut.

Prosedur Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam beberapa siklus dan setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection), begitu seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (indikator keberhasilan). Prosedur penelitian ini menggunakan model Kurt Lewin (dalam Rubiyanto, 2011: 109) dengan modifikasi.

Jenis Dan Sumber Data

Jenis Data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data berupa aktivitas belajar dan prestasi belajar IPS materi Proklamasi Kemerdekaan. Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan sebagai instrument untuk melakukan observasi, tes, dan dokumentasi.

Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian, alat pengumpulan data akan menentukan kualitas penelitian. Agar memperoleh data yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, maka penelitian ini menggunakan teknik untuk mengumpulkan data yaitu observasi, dokumentasi, lembar kerja dan tes.

Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1.   Butir soal, digunakan sebagai instrumen pengakuan prestasi belajar siswa kelas V semester 2 pada pembelajaran IPS materi Proklamasi Kemerdekaan melalui tes pada tiap akhir siklus pembelajaran.

2.   Lembar pedoman observasi, digunakan untuk mengamati jalannya kegiatan pembelajaran.

3.   Lembar unjuk kerja, digunakan untuk menilai aktivitas belajar dan prestasi belajar siswa ketika dalam pembelajaran.

Validitas Data

Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan Triangulasi. Moleong (2012:330) mengemukakan bahwa triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Sedangkan Sukardi (2006:106) mengemukakan bahwa triangulasi dapat diartikan sebagai kombinasi beberapa metode atau sumber data dalam sebuah studi tunggal. Untuk menjadikan data yang akurat dan tepat maka dalam penelitian ini digunakan triangulasi.

Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis model Interaktif Milles dan Huberman. Milles dan Huberman dalam Sugiyono (2010: 337) mengemukakan aktivitas atau kegiatan pokok dalam analisis data model interaktif meliputi: reduksi data, penyajian data, kesimpulan-kesimpulan: penarikan/verifikasi.

Indikator Keberhasilan

1.  Indikator Keberhasilan Prestasi Belajar: Prestasi belajar IPS materi Proklamasi Kemerdekaan siswa kelas V semester 2 mencapai ketuntasan mencapai nilai ketuntasan sesuai KKM yaitu ≥ 75. Dengan jumlah siswa yang tuntas harus ≥ 75%.

2.  Indikator Keberhasilan Aktivitas belajar: Penelitian ini akan diakhiri setelah 75% siswa telah mengalami peningkatan aktivitas belajar IPS yang berdampak pada peningkatan nilai atau prestasi belajar IPS siswa kelas V semester 2 di dalam kelas. Dengan mencapai nilai ketuntasan sesuai KKM yaitu ≥ 75

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar dan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V semester 2 SD Negeri Bendungan 3 Tahun Pelajaran 2017/2018. Pada kondisi awal sebelum penelitian tindakan kelas dilaksanakan, aktivitas belajar dan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V semester 2 SD Negeri Bendungan 3 masih tergolong rendah. Hal ini terlihat dari beberapa indikator yaitu:

1.   Masih terdapat permasalahan yang ditemui pada diri siswa, antara lain: Siswa menunjukkan sikap jenuh dan bosan saat pembelajaran berlangsung, ditunjukkan dengan siswa mengobrol sendiri dan mengganggu temannya, masih ragu-ragu untuk bertanya dan menjawab pertanyaan, tidak berani tampil di depan kelas, dan kurang antusias saat merespon tindakan guru.

2.   Hal ini terbukti dari rata-rata prosentase pada tiap-tiap indikator aktivitas belajar siswa kelas V yaitu 1) mengajukan pertanyaan sebesar 52,63%, 2) berpendapat/menjawab pertanyaan sebesar 47,37%, 3) membuat kesimpulan sebesar 52,63%, dan 4) kerjasama kelompok sebesar 42,11%.

3.   Selain itu berdasarkan prestasi belajar siswa diperoleh data tiap siklus, rata-rata prestasi belajar IPS siswa 72,11 dengan prosentase 52,63%. Dan rata-rata nilai akhir yang diperoleh dari rata-rata nilai aktivitas belajar dan nilai prestasi belajar IPS pada tiap siklus adalah 73,88 dengan prosentase 57,89%.

Deskripsi Siklus I

Kegiatan observasi dilaksanakan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Observasi digunakan untuk memperoleh data kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam perencanaan sebelumnya. Berdasarkan pedoman observasi, kegiatan pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut:

Pada siklus I ini banyak siswa yang masih kaku dan malu untuk berbicara dalam presentasi. Selain itu, kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan masih banyak yang kurang. Tidak sedikit juga siswa yang jawabannya tidak sesuai yang ditanyakan. Namun pada siklus I ini terlihat lebih ada peningkatan dari sebelum dilakukan tindakan. Pada akhir siklus dilaksanakan evaluasi secara individu untuk mengetahui prestasi belajar siswa. Banyak siswa yang masih bekerjasama dalam mengerjakan soal evaluasi.

 Berdasarkan pengamatan yang dilakukan tersebut diatas, dapat diketahui bahwa pembelajaran IPS materi Proklamasi Kemerdekaan yang dilaksanakan dengan menerapkan metode pembelajaran Snow Ball pada siklus I dapat ditarik kesimpulan meskipun masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi presentasi, tetapi aktivitas belajar dan prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari sebelum dilakukan tindakan sampai pada tindakan siklus I.

Refleksi Tindakan Siklus I

Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I diketahui bahwa tindakan yang dilakukan peneliti berupa penerapan metode pembelajaran Snow Ball ternyata dapat meningkatkan aktivitas belajar dan prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPS materi Proklamasi Kemerdekaan dibandingkan hasil kondisi awal. Meskipun peningkatan tersebut belum signifikan karena belum mencapai indikator yang diharapkan.

Kesimpulan yang dapat diambil dari keseluruhan tindakan yang telah dilakukan pada siklus I ini yaitu masih perlu diadakan perbaikan pada putaran selanjutnya karena hasil yang dicapai belum maksimal. Rencana tindakan siklus I perlu di revisi, dan hasilnya akan digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan tindakan siklus II.

1.     Dalam menyampaikan materi harus dengan luwes dan tidak terlalu cepat agar siswa tertarik dan dapat mengikuti.

2.     Guru harus memberikan lebih banyak motivasi agar membangkitkan kepercayaan diri siswa ketika bertanya, menjawab pertanyaan, dan mengerjakan soal/tugas dengan baik.

3.     Guru memberikan contoh yang jelas tentang cara berdiskusi, cara presentasi, cara kerjasama yang baik dalam kelompok.

Deskripsi Siklus II

Berdasarkan pengamatan/observasi Siklus II, kegiatan pembelajaran pada siklus II sudah banyak peningkatan dibandingkan siklus I, dan hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Pada siklus II ini sudah banyak siswa yang mengalami peningkatan aktivitas belajar dan prestasi belajar. Banyak siswa yang sudah tidak malu ataupun kaku dalam menanyakan materi, bertanya hal-hal yang belum jelas, mengerjakan tugas dengan baik, dalam berbicara menyampaikan pendapat ketepatan, kelancaran, dan kenyaringan berbicara sudah semakin meningkat, dan melaksanakan kerjasama kelompok dengan baik. Siswa lebih aktif dalam pembelajaran sehingga membuat kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan dan mengasyikkan. Selain itu juga terjadi hubungan lebih baik antar siswa, mereka lebih menghargai temannya dan membantu dalam melaksanakan tugas kelompok.

Pada akhir siklus dilaksanakan evaluasi secara individu untuk mengetahui prestasi belajar pada pembelajaran IPS materi Proklamasi Kemerdekaan. Banyak siswa yang sudah percaya diri dan mandiri dalam mengerjakan soal evaluasi, tidak bekerjasama dengan temannya lagi. Sehingga hasil belajar siswa juga meningkat atau lebih baik dari siklus sebelumnya.

Refleksi Tindakan Siklus II

Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II diketahui bahwa tindakan yang dilakukan peneliti berupa penerapan metode pembelajaran Snow Ball dapat meningkatkan aktivitas belajar dan prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPS materi Proklamasi Kemerdekaan kelas V semester 2. Peningkatan aktivitas belajar siswa tersebut telah mencapai mencapai indikator yang diharapkan. Berdasarkan hasil observasi kolaborasi dengan rekan guru lain diperoleh beberapa hasil refleksi antara lain:

1.     Guru dapat menerapkan metode pembelajaran Snow Ball secara optimal, sehingga aktivitas belajar siswa meningkat.

2.     Guru telah mampu menyampaikan materi ajar dengan baik sehingga prestasi belajar siswa mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

3.     Guru mampu mengkondisikan kelas dengan baik.

4.     Keseluruhan siswa merasa senang dalam proses pembelajaran sehingga suasana pembelajaran efektif dan menarik perhatian siswa dalam pembelajaran IPS materi Proklamasi Kemerdekaan.

5.     Siswa telah melaksanakan tugasnya dengan baik selama proses pembelajaran.

6.     Aktivitas belajar siswa dan prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPS materi Proklamasi Kemerdekaan mengalami peningkatan yang signifikan.

 

 

 

Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Hasil Penelitian Dan Pembahasan Siklus I

 Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat dideskripsikan bahwa ada peningkatan aktivitas belajar dan prestasi belajar siswa kelas V semester 2 pada pembelajaran IPS materi Proklamasi Kemerdekaan di SD Negeri Bendungan 3 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2017/2018 dari pra siklus ke siklus I. Dari hasil analisis dan hasil observasi siklus I diperoleh hasil penilaian tiap indikator aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPS materi Proklamasi Kemerdekaan yang dilakukan siklus I diketahui 1) mengajukan pertanyaan sebesar 68,42%, 2) berpendapat/menjawab pertanyaan sebesar 68,42%, 3) membuat kesimpulan sebesar 63,16%, dan 4) kerjasama kelompok sebesar 63,16%. Selain itu berdasarkan prestasi belajar siswa diperoleh data tiap siklus, rata-rata prestasi belajar IPS siswa 81,05 dengan prosentase 73,68%.

Hasil Penelitian Dan Pembahasan Siklus II

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat dideskripsikan bahwa ada peningkatan aktivitas belajar dan prestasi belajar siswa kelas V semester 2 pada pembelajaran IPS materi Proklamasi Kemerdekaan di SD Negeri Bendungan 3 tahun pelajaran 2017/2018 dari siklus I ke siklus II. Dari hasil analisis dan hasil observasi siklus II diperoleh hasil penilaian tiap indikator aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPS materi Proklamasi Kemerdekaan yang dilakukan siklus II diketahui 1) mengajukan pertanyaan sebesar 94,74%, 2) berpendapat/menjawab pertanyaan sebesar 94,74%, 3) membuat kesimpulan sebesar 94,74%, dan 4) kerjasama kelompok sebesar 89,47%. Selain itu berdasarkan prestasi belajar siswa diperoleh data tiap siklus, rata-rata prestasi belajar IPS siswa 90,00 dengan prosentase 94,74%.

PENUTUP

Simpulan

Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1.      Penerapan pendekatan metode pembelajaran Snow Ball dapat meningkatkan aktivitas belajar dan prestasi belajar siswa kelas V semester 2 pada pembelajaran IPS materi Proklamasi Kemerdekaan di SD Negeri Bendungan 3 tahun pelajaran 2017/2018. Peningkatan terjadi untuk masing-masing indikator aktivitas belajar dan untuk nilai prestasi belajar IPS materi Proklamasi Kemerdekaan.

2.      Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata aktivitas belajar dan prestasi belajar siswa kelas V pada pembelajaran IPS materi Proklamasi Kemerdekaan dari rata-rata nilai dasar 73,88 naik menjadi 84,61 pada siklus I dan 94,18 pada siklus II. Dilihat dari rata-rata kenaikan pada setiap siklus maka dapat dikatakan bahwa prosentase peningkatan dari pra siklus 57,89% naik menjadi 73,68% pada siklus I, dan naik menjadi 100% pada siklus II.

3.     

54

 

Dengan demikian melalui metode pembelajaran Snow Ball maka aktivitas belajar dan prestasi belajar siswa kelas V pada pembelajaran IPS materi Proklamasi Kemerdekaan semester 2 di SDN Bendungan 3 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2017/2018 mengalami peningkatan.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian kelas V semester 2 tahun pelajaran 2017/2018 di SD Negeri Bendungan 3 yang telah dilaksanakan dalam peningkatan aktivitas belajar dan prestasi belajar siswa kelas V semester 2 melalui pendekatan metode pembelajaran Snow Ball, maka diajukan sejumlah saran sebagai berikut: 1) Bagi kepala sekolah: Kepala sekolah perlu mengikutsertakan guru dalam program-program pelatihan yang lebih spesifik dengan mengacu pada kompetensi-kompetensi guru yang selalu disesuaikan dengan kebutuhan guru dan perkembangan dalam strategi dan metode pembelajaran. 2) Bagi guru: a) Guru hendaknya mampu memilih metode mengajar yang tepat dan menarik agar proses pembelajaran dikelas dapat berlangsung secara efektif dan efisien dan menyenangkan salah satunya adalah pendekatan metode pembelajaran Snow Ball.b) Sebelum menjelaskan materi hendaknya guru memberikan motivasi, memberitahukan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan serta dalam menjelaskan materi hendaknya guru mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

BSNP. 2006. Undang-undang Guru dan Dosen. Jakarta: Balai Pustaka.

Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama.

Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Rosda Karya.

Main, Sufanti. 2012. Media Pendidikan. Jakarta: Depdikbud.

Nursid, Sumaatmadja. 1984. Kemampuan Dasar Mengajar. Jakarta: Balai Pustaka.

Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: FKIP PGSD.

Saidihardja. 2005. Pengembangan Bahan Pembelajaran Sekolah Dasar. Diknas. Jakarta.

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sudjana. N, 2010. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Sinar Baru Algesindo.

Sukardi, 2006. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Reseach) Semarang: LPMP Jawa Tengah

Tim Penyusun Kamus. 2005, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Zaini, Hisyam, dkk. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD (Center for teaching staff development)