Peningkatan dan Pendampingan Ketrampilan Mendidik Anak Usia Dini
PENINGKATAN DAN PENDAMPINGAN KETRAMPILAN
MENDIDIK ANAK USIA DINI BAGI GURU-GURU
PAUD ANUGERAH GKJ 55 SALATIGA
Lanny Wijayaningsih
Mozes Kurniawan
Ajeng Ayu Widiastuti
Maria Melita Rahardjo
Universitas Kristen Satya Wacana
ABSTRAK
Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan pihak-pihak yang ikut serta dalam Pendidikan anak usia dini di Salatiga yang dalam pelayanannya masih tergolong belum memenuhi standart yang di tetapkan sesuai yang tertera dalam PERMENDIKBUD, hal ini nampak pada SDM/ Guru-guru masih berstatus non S1 PAUD sehingga berdampak pada pola pengajaran serta program-program pengajaran yang disusun masih sangat sederhana. Berdasarkan kondisi yang dijumpai, tim pengabdian masyarakat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Salatiga hendak melangsungkan kegiatan pengabdian masyarakat dengan tujuan meningkatkan kualitas pengajaran pada Guru-guru PAUD Anugerah GKJ 55 Salatiga melalui kegiatan peningkatan dan pendampingan ketrampilan mendidik anak usia dini. Kegiatan ini hendak dilakukan dalam bentuk pemaparan materi selama kurang-lebih empat minggu kerja (hanya setiap selasa, kamis, sabtu) dan diikuti dengan praktek lapangan terbimbing sebagai bentuk implementasi pengajaran yang dilakukan pada akhir pertemuan. Selain itu juga diadakan pendampingan kegiatan penyusunan program Kurikulum PAUD Anugerah GKJ 55 Salatiga. Pada akhirnya, luaran yang diharapkan tercapai dari kegiatan ini adalah jasa pengajaran, perubahan paradigm dan cara mengajar; laporan ilmiah yang kemudian dapat diterbitkan pada jurnal ilmiah dan/atau repository perguruan tinggi; dan buku ajar / buku referensi.
Kata Kunci: Pendampingan ketrampilan mendidik, guru-guru PAUD.
PENDAHULUAN
Pendidikan, kini, bukanlah hal yang dapat ditawar dalam upaya membangun suatu generasi yang berkualitas dari sisi pengetahuan, sikap dan kinerja. Pendidikan merupakan dasar pengembangan diri bagi seluruh profesi karena melalui pendidikanlah profesionalitas dapat diperoleh. Tentunya, pendidikan yang dipersiapkan sejak dini dalam hal ini sejak usia dini (0 – 8 tahun) merupakan pendidikan mendasar yang menjadi pondasi kesiapan dan kematangan seorang pribadi dalam menempuh pendidikan lanjutan. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan layanan pendidikan yang menargetkan anak sejak lahir hingga usia enam tahun atau bahkan delapan tahun untuk membantu mencapai pertumbuhan optimal sesuai dengan jenjang usianya. Layanan ini ditujukan juga untuk membantu anak dalam upaya meningkatkan perkembangan di berbagai aspek sehingga mencapai suatu kesiapan dalam mennjalani pendidikan lanjutan (Solaita, 2015).
Tentunya, dalam upaya mencapai pertumbhan dan perkembangan anak yang optimal, diperlukan suatu persiapan terkait perangkat-perangkat pendidikan secara menyeluruh. Pelayanan terbaik bagi pertumbuhan dan perkembangan anak dapat tercapai apabila terdapat sumber daya manusia (SDM) yang juga berkualitas. SDM yang berkualitas dalam pendidikan anak tidak hanya mereka yang memiliki hati namun juga memiliki ketrampilan mendidik dan pengetahuan terntang aspek-aspek perkembangan anak. SDM yang adalah guru merupakan titik penentu dalam upaya mendidik anak yang erupakan langkah proses. Pendidikan yang merupakan proses perlu dilakukan oleh guru yang benar-benar mengerti dasar pengajaran kepada anak dan tujuan perkembangan yang hendak dicapai (Ashadi, 2017). Untuk memiliki ketrampilan tersebut diperlukan adanya peningkatan kualitas guru atau praktisi yang terlibat langsung dalam dunia anak melalui berbagai cara seperti pendidikan, pelatihan, praktek pengalaman, pendampingan dan lain sebagainya.
Mengenai PAUD itu sendiri, dijumpai suatu realita bahwa PAUD di daerah-daerah yang belum terjangkau di Indonesia masih begitu memprihatinkan. Ada beberapa hal yang menjadi permasalahan dalam dunia PAUD di Indonesia. Disadur dari sebuah artikel di Kompasiana oleh Rohmah (2014), terdapat paling tidak 6 permasalahan dunia PAUD antara lain: 1) Kebijakan pemerintah tentang PAUD masih kurang memadahi, 2) Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya PAUD, 3) Lembaga PAUD masih belum memperhatikan mutu pendidikan, 4) Kurangnya jumlah dan kualitas pedidik di PAUD, 5) Beberapa Lembaga PAUD masih belum mengajarkan kecerdasan intelektual, dan 6) Belum tercapainya kebutuhan anak melalui program PAUD. Secara umum, hal yang paning nampak yakni belum tersedianya SDM yang berkualitas atau minimal yang memahami tentang dinamika pendidikan dan pelayanan untuk anak.Dengan tidak dimilikinya ketrampilan dan pengetahuan tentang anak, maka berbagai masalah seperti mutu pendidikan, pemenuhan kebutuhan, kesadaran masyarakat dan sebagainya cenderung muncul dan berkembang.
Oleh karena itu, sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi tersebut, UKSW melalui tim pengabdian masyarakatnya, hendak mengadakan kegiatan yang bertujuan untuk memberikan tambahan pengetahuan dan ketrampilan melalui peningkatan dan pendampingan ketrampilan mendidik anak usia dini bagi Guru-guru PAUD Anugerah GKJ 55 Salatiga. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sumbangan berarti dalam upaya perbaikan dan peningkatan kualitas pendidikan anak di Indonesia terkhsus bagi mitra program.
Analisis Situasi
Sekolah PAUD Anugerah GKJ 55 Salatiga merupakan sekolah PAUD yang didirikan di bawah naungan Gereja Kristen Jawa 55, yang awalnya dimulai dengan bidang layanannya yakni pelayanan sekolah minggu, pelayanan bimbingan belajar anak dan pelayanan keluarga. Bentuk-bentuk bidang pelayanan tersebut secara garis besar dapat dikaitkan dengan jenjang layanan anak usia dini (usia 0 – 8 tahun). Jangkauan pelayanan mereka mewadahi anak-anak jemaat GKJ 55 dan masyarakat di sekitar kota Salatiga. Guru-guru PAUD Anugerah GKJ 55 Salatiga yang sebagian besar bukan lulusan dari PG PAUD sehingga memiliki keterbatasan dalam pengetahuan dan keterampilan dalam mengajar Anak Usia Dini serta belum sedikitpun memperoleh teori perkembangan anak dan praktek nyata pendidikan dan pengajaran anak usia dini, tentunya mengalami kesulitan tersendiri dalam penyesuaian pelayanan di dunia anak.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah PAUD Anugerah GKJ 55 Salatiga, diperoleh informasi bahwa guru-guru masih terbatas pengetahuan dan pengalamannya dalam melakukan pendidikan dan pendampingan terhadap anak. Meskipun ada beberapa diantara guru yang sudah pernah melakukan pelayanan pengajaran di sekolah minggu. Guru-guru disana sudah berlatar belakang Pendidikan Sarjana, namun bukan berlatar belakang Pendidikan Sarjana PAUD sehingga tidak memahami bidang Pendidikan Anak Usia Dini atau bahkan belum pernah sama sekali bersinggungan dengan pelayanan anak. Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi Sekolah PAUD Anugerah dalam mempersiapkan pelayanan dan pengajaran bagi anak-anak usia dini.
Oleh karena itu, UKSW mlalui tim pengabdian masyarakatnya hendak menangkap isu dan kebutuhan ini sebagai bentuk aspirasi yang akan direspon dengan diilakukannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan penningkatan dan pendampingan ketrampilan mengajar anak usai dini bagi guru-guru PAUD Anugerah GKJ 55 Salatiga. Kegiatan ini merupakan bentuk kerjasama antara penyelenggara dan mitra kegiatan yakni PAUD Anugerah GKJ 55 Salatiga dalam upaya dan tujuan antara lain:
- Memberikann pembekalan materi pengetahuan kePAUDan kepada guru-guru PAUD Anugerah GKJ 55 dalam hal penyelenggaraan PAUD.
- Membuka kesempatan untuk dapat berdampak kepada masyarakat melalui hasil peningkatan ketrampilan mengajar pada bidang PAUD.
- Memberikan pengalaman belajar dan wawasan empiris yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademis dan praktis.
TARGET DAN LUARAN
Target
Peserta yang diharapkan mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat melalui peningkatan dan pendampingan ketrampilan mendidik anak usia dini adalah Guru-guru PAUD Anugerah Salatiga. Peserta kegiatan diperkirakan sekitar 10 orang. Mitra kegiatan yang adalah PAUD Anugerah berlokasi di Jalan Diponegoro nomor 55, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Peserta kegiatan terbagi menjadi beberapa kategori antara lain 1) Guru-guru Kelompok Bermain, 2) Guru-guru Taman Kanak- Kanak A dan B.
Luaran
Luaran yang direncanakan akan dihasilkan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui peningkatan dan pendampingan ketrampilan mengajar anak usia dini adalah Guru-guru PAUD Anugerah Salatiga adalah:
- Materi pendidikan dan pembekalan penyelenggaraan PAUD
- Jasa peningkatan ketrampilan dan pendampingan terkait ke-PAUD-an
- Laporan kegiatan dalam repository PT dan/atau artikel terpublikasi di jurnal ilmiah.
- Buku Ajar/ Buku Referensi
Berikut tabel target luaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat:
No. | Jenis Luaran | Indikator Capaian |
1 | Publikasi ilmiah di jurnal / prosiding | Published |
2 | Publikasi pada media masa (cetak / elektronik) | Tidak ada |
3 | Peningkatan omzet pada mitra yang bergerak dalam bidang ekonomi | Tidak ada |
4 | Peningkatan kuantitas dan kualitas produk | Tidak ada |
5 | Peningkatan pemahaman dan ketrampilan masyarakat | Ada |
6 | Peningkatan ketentraman / kesehatan masyarakat (mitra masyarakat umum) | Tidak ada |
7 | Jasa, model, rekayasa sosial, sistem, produk/barang | Penerapan |
8 | Hak Kekayaan Intelektual (paten, paten sederhana, hak cipta, merek dagang, desain produk industry, perlindungan varietas tanaman, perlindungan topografi) | Tidak ada |
9 | Buku ajar / Buku referensi | Ada |
METODE PELAKSANAAN
Peserta kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui peningkatan dan pendampingan ktrampilanmendidik anak usia dini bagi Guru-guru PAUD Anugerah Salatiga ini akan mengikuti struktur kegiatan dengan diawali pemaparan materi keilmuan AUD dan kependidikan pada empat minggu (Selasa, Kamis, Sabtu). Bagian ini berisi paparan materi-materi teoretis dan praktis tentang kurikulum penyelenggaraan PAUD dan empat dasar perkembangan dengan spesifikasi sebagai berikut: 1) Pengantar PAUD dan Kurikulum, 2) Perkembangan Fisik-Motorik, 3) Perkembangan Literasi-Bahasa, 4) Perkembangan Kognitif dan 5) Perkembangan Sosial-Emosi-Moral.
Selanjutnya, peserta kegiatan pengabdian masyarakat akan diberi kesempatan untuk melakukan praktek dalam bentuk Micro Teaching. Kegiatan ini merupakan kegiatan praktek mengajar yang didampingi oleh penyelenggara kegiatan pengabdian masyarakat yang adalah dosen-dosen dari program studi Pendidikan Guru PAUD, UKSW Salatiga. Peserta kegiatan akan melakukan praktek dengan skala dan tujuan yang lebih kecil yang dimaksudkan untuk memberi kesempatan mengaplikasikan keilmuan mengajar anak dan mengembangkan kemampuan pedagogis berdasarkan masukan dari pendamping yang ditetapkan.
Setelah menyelesaikan serangkaian pengajaran dari paparan materi teoretis, peserta kegiatan akan diberikan kesempatan untuk menerapkan substansi pedagogis dan keilmuan anak usia dini melalui kegiatan praktek lapangan. Kegiatan praktek lapangan dimulai pada akhir pertemuan di minggu keempat. Kemudian dilanjutkan pada minggu-minggu selanjutnya sampai empat minggu (satu bulan). Kegiatan praktek lapangan ini dirancangkan bagi peserta kegiatan dalam konteks sekolah PAUD. Kegiatan ini dilakukan dengan adanya pendampingan oleh dosen-dosen yang ditatapkan secara seimbang dari jumlah total peserta kegiatan. Pendamping berfungsi sebagai observer (pengamat) dan pemberi feedback guna menyeimbangkan keilmuan, pedagogis dan penerapannya dalam konteks pendidikan anak usia dini.
Berdasarkan kerangka kegiatan tersebut, diharapkan, mitra kegiatan pengabdian masyarakat memperoleh berbagai manfaat praktis sebagai modal melakukan layanan yang lebih baik. Kegiatan ini juga hendak menghasilkan beberapa luaran antara lain: 1) Jasa pengajaran dan pendampingan, 2) Perubahan paradigm dan cara mengajar, 3) Laporan ilmiah pada repository PT dan/atau terpublikasi di jurnal; dan 4) buku ajar / buku referensi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan diklat PAUD bagi Peningkatran dan Pendampingan Keterampilan Mendidik Anak Usia Dini Bagi Guru-guru PAUD Anugerah GKJ 55 Salatiga. Sudah selesai dilakukan dengan lancar, dalam kegiatan ini dilaksanakan selama 1 semester dimulai pada bulan januari sampai bulan juni setiap minggu ke-3. Setiap sabtu berlokasi di GKJ 55 Salatiga. Kegiatan tersebut diisi dengan paparan konsep oleh lima dosen PG-PAUD yang terbagi dalam beberapa pokok bahasan dan kegiatan. Pada hari pertama, peserta kegiatan diberi kesempatan untuk mempelajari konsep PAUD dan kurikulum. Disana, peserta mendapat dasar pendidikan bagi anak usia dini, konsep penyelenggaraan pendidikannya dan kurikulum yang bisa digunakan dalam PAUD yang disampaikan oleh Maria Melita Rahardjo, SP.M.Teach(EC). Materi ini juga disesuaikan dengan konteks teologis peserta dengan memberikan rencana pelaksaan pembelajaran harian (RPPH) yang sederhana untuk dapat dijadikan sebagai acuan pelaksanaan pengajaran bagi anak. Tetap di hari yang sama, peserta kegiatan diperlengkapi dengan materi strategi pengembangan aspek fisik motorik anak yang disampaikan oleh Lany Wijayaningsih, M.Pd.
Selain itu peserta dibekali dengan materi strategi pengembangan aspek bahasa bagi anak usia dini. Materi ini diawali dengan paparan konsep bahasa kemudian dilanjutkan dengan detail perkembangan bahasa pada jenjang PAUD. Kegiatan paparan materi ini direspon dengan baik dengan aktifnya peserta kegiatan dalam kegiatan tanya jawab setelah pemberian materi awal tersebut. Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi kelompok merancang pembelajaran yang mengembangkan aspek bahasa dan fisik motorik (aplikasi materi hari sebelumnya). Peserta secara representative melakukan simulasi pengajaran di depan kelas dan diberi komentar atas simulasi pengajaran di depan kelas dan diberi komentar atas simulasi tersebut. Kegiatan ini dinilai dapat mengembangkan daya kreasi dan inovasi peserta kegiatan yang dilengkapi dengan masukan dosen sebagai acuan perbaikan.
Pada kegiatan ini peserta juga dibekali dengan materi strategi pengembangan aspek kognitif yang secara detail dan mengarah pada latar belakang peserta disampaikan pada sesi tersebut. Peserta nampak memperhatikan dengan seksama dan melakukan pencacatan atas apa yang telah disajikan oleh pembicara pada sesi ini. Materi disampaikan oleh Ajeng Ayu W.SS. MA. Dan dilanjutkan dengan kegiatan diskusi. Kemudian dilanjutkan oleh Mozes Kurniawan S.Pd, M.Pd dengan memberikan materi strategi pengembangan aspek sosial, emosi dan moral anak. Kegiatan ini juga direspon baik oleh peserta dengan adanya pertanyaan dan diskusi. Demikian kegiatan pelatihan yang membekali dengan teori-teori pedagogi pengajaran pada Pendidikan anak usia dini.
Selanjutnya, peserta kegiatan bersama-sama berkunjung ke UKSW Salatiga dan melakukan briefing umum sebelum mereka masuk dalam kelompok untuk melangsungkan kegiatan micro teaching. Peserta kegiatan dibagi menjadi tiga kelompok besar dengan kisaran anggota kelompok sejumlah 10 orang. Masing-masing kelompok di bimbing oleh sekitar dua dosen PG-PAUD UKSW dan terbagi dalam tiga ruang laboraturium micro teaching FKIP UKSW. Dalam melangsungkan kegiatan micro teaching, peserta telah terlebih dahulu mempersiapkan materi pengajaran sebelum datang ke UKSW. Dalam pelaksanaannya, peserta lain yang belum mendapat giliran mengajar, mereka bertindak seolah-olah anak usia tertentu sebagai bentuk pengkondisian kelas.
Setelah mendapatkan pelatihan dalam pengajaran dan micro teaching, peserta kegiatan dibagi menjadi lima kelompok dengan masing-masing kelompok didampingi oleh satu dosen PG-PAUD. Kelima kelompok tersebut melakukan praktek lapangan secara langsung dengan anak-anak sebagai objek pengajaran mereka. Mereka dibagi ke dalam 5 kelas dengan disesuaikan dengan kebutuhan usia dan praktek pengajaran bagi peserta diklat. Peserta kegiatan melangsungkan praktek di sekolah TK Anugerah GKJ 55. Selama dua minggu peserta/guru-guru di observasi dalam proses belajar-mengajarnya. Selanjutnya, peserta akan diberi feedback untuk memperbaiki RPP maupun pelaksanaan mengajar di kelas.
Pada minggu selanjutnya, peserta melakukan praktek mengajar perbaikan di kelas yang berbeda sehingga diperoleh hasil yang lebih baik. Dari refleksi yang dilakukan oleh peserta akan mendapatkan banyak masukan dan pandangan yang muncul sebagai bentuk saran dan pengembangan kemampuan mendidik anak pada pelatihan ini.
Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Berikut evaluasi pelaksanaan kegiatan yang tersaji dalam tabel. Evaluasi dilihat dari sisi ketercapaian dan kendala yang dihadapi. Dalam evaluasi ini juga diberikan solusi penanganan masalah dan saran untuk kegiatan pada masa depan.
No. | Kegiatan | Kendala/Tantangan | Solusi/Penanganan |
1 |
Pelatihan Pengajaran (Paparan Materi)
|
· Keberagaman peserta menimbulkan besarnya tingkat heterogenitas dan kemampuan menangkap materi.
· Perbedaan persepsi konsep dan atau format RPPH sesuai dengan pengetahuan dan acuan masing-masing dosen. |
· Dosen melakukan pre test dan menyesuaikan metode penyampaian materi sesuai dengan dinamika kelompok peserta
· Perlu adanya deliberasi pra pelatihan untuk menyamakan persepsi. Format yang diajarkan pada pertemuan pertama tentang kurikulum. |
2 | Micro Teaching | · Peralatan video playback yang digunakan mengalami technical eror ketika pelaksanaan kegiatan.
· Keterbatas jumlah ruangan dan waktu sehingga masing-masing peserta mendapatkan waktu yang singkat untuk praktek mengajar. |
· Perlu dilakukan pemeriksaan sebelum dilakukannya kegiatan dan perlu adanya maintenance secara berkala terhadap asset teknologi yang ada
· Pengelompokan dan penyesuaian waktu antara peserta kegiatan, dosen pembimbing dan teknisi yang membantu jalannya kegiatan. |
3 | Praktek Lapangan
(di Sekolah) |
· Keterbatasan waktu yang dikarenakan kurangnya koordinasi dengan pihak sekolah GKJ 55.
· Peserta belum secara rata membawakan kegiatan secara mandiri di tempat praktek. |
· Penempatan waktu untuk praktek lapangan dapat disesuaikan dengan ketersediaan waktu peserta sejak awal dan mencoba untuk konsisten dengan pilihan yang ditetapkan.
· Perlu diperpanjang untuk waktu praktek lapangan sehingga peserta secara rata mendapat kesempatan membawakan kegiatan dan dapat mengobservasi kondisi anak / pembelajaran secara utuh dan presentative. |
4 | Praktek Lapangan
(UKSW) |
· Peserta terkendala dengan ketersediaan ruang untuk simulasi pengajaran yang menggunakan cara pembelajaran melantai. | · Untuk praktek lapangan perlu adanya penyesuaian konsep kegiatan dengan ruangan dan alat bantu yang tersedia sehingga tepat guna. |
KESIMPULAN
Kesimpulan
Kegiatan yang dilakukan secara umum sudah menjawab kebutuhan dan tujuan yang ditetapkan pada mulanya. Hal ini nampak dari hasil evaluasi berupa pre dan post test yang cenderung meningkat dan didukung dengan feedback dari peserta yang memberikan respon positif terkait penyelenggaran kegiatan ini. Meskipun demikian, kegiatan ini tidaklah terlepas dari kendala dan tantangan namun segala dinamika yang terjadi dapat diatasi dan dpat menjadi cacatan evaluasi untuk perancangan, pelaksanaan dan peningkatan kualitas dari kegiatan serupa pada masa depan.
Demikian pula, dengan adanya program kegiatan ini, nampak suatu upaya dalam meningkatkan kualifikasi pendidik-pendidik dan pelayanan-pelayanan masyarakat yang profesional dalam mendidik, mendampingi dan mengembangkan anak dalam berbagai aspek perkembangannya sehingga anak-anak ini akan menjadi generasi yang cemerlang dalam upaya mengembangkan bangsa dan memperluas pelayanan yang didasari oleh kasih. Keterlaksanaan program ini pun dapat menjadi jalinan kerjasama mutual antara PG-PAUD UKSW dengan PAUD Anugerah GKJ 55 salatiga terkhusus dalam pengembangan SDM pendidik dan tenaga kependidikan PAUD dan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Saran
Kegiatan selanjutnya dapat dapat memperhatikan aspek waktu penyelenggaraan kegiatan dan tujuan spesifik dari ketrampilan atau hasil apa yang hendak dicapai. Dengan adanya focus tersebut, kegiatan akan lebih sesuai dengan target capaian dan hasil yang diperoleh cenderung tepat sasaran.
DAFTAR PUSTAKA
Solaita, S. (2015). Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Awal Melalui Metode AISM Pada Kelompok B TK ABA Gondang Kebonarum Klaten Tahun Ajaran 2012/2013. Diakses pada: Februari 2018. Diakses dari: eprints.ums.ac.id/21415/3/BAB_I.pdf.
Ashadi, F. (2017). Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam LembagaPendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 5 No. 4, Maret 2017, hal 412 – 418.
Rohmah, J. (2014). Analisis Permasalahan Pendidikan Anak Usia Dini. Kompasiana Edisi 24 Agustus 2014, diperbaharui 18 Juni 2015. Diakses pada: Februari 2018. Diakses dari:https://www.kompasiana.com/analisis_artikel_permasalahan_pendidikan/analisis-permasalahan-pendidikan-anak-usia-dini_54f99215a3331107568b45d0.