PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KREATIVITAS

BELAJAR POLIMER MELALUI METODE MIND MAPPING

BAGI SISWA KELAS X TP 3 PADA SEMESTER 2 SMK NEGERI 1 JAMBU

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

 

Vivi Hana Indriastuti

SMK Negeri 1 Jambu

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan: peningkatan hasil belajar dan kreativitas belajar polimer menggunakan metode pembelajaran Mind mappingg pada siswa kelas X TP 3 semester 2 SMK Negeri 1 Jambu. Hasil belajar kimia materi polimer melalui penggunaan metode pembelajaran mind mapping pada siswa kelas X TP 3 Semester 2 SMK Negeri 1 Jambu Tahun Pelajaran 2018/2019. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus, dimana tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas X TP 3 Semester 2 SMK Negeri 1 Jambu Tahun Pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 34 siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, wawancara, dan analisis data. Validitas data menggunakan metode triangulasi. Analisis data menggunakan teknik deskripsi komparatif dan analisis kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Metode Pembelajaran Mind Mapping dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran dan menimbulkan rasa ingin tahu siswa yang berakibat pada meningkatnya hasil belajar kimia siswa pada materi polimer dari siklus 1 ke siklus 2. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa dan tingkat ketuntasan belajar siswa pada setiap siklus tindakan yang dilakukan. Nilai rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari 61,75 dan kreativitas belajar 72, 42 pada akhir tindakan pembelajaran Siklus I, menjadi 76,45 dan 77,12 pada akhir tindakan pembelajaran Siklus II. Ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan dari 44% pada akhir tindakan Siklus I, meningkat menjadi 82% pada akhir tindakan pembelajaran Siklus II. Penelitian ini disimpulkan bahwa Pembelajaran dengan metode Mind Mapping dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar kimia siswa materi polimer pada siswa kelas X TP 3 SMK Negeri 1 Jambu Tahun Pelajaran 2018/2019.

Kata Kunci: Hasil belajar; Polimer; Kreativitas; Mind mapping

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Ilmu kimia merupakan mata pelajaran dalam rumpun IPA yang berhubungan dengan cara ’mencari tahu’ tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya berisi penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep atau prinsip saja tetapi merupakan suatu proses penemuan sehingga dapat membantu peserta didik memperoleh kompetensinya agar dapat memahami ilmu kimia secara ilmiah. Karakteristik dari mata pelajaran Kimia yang sebagian besar berupa konsep yang bersifat abstrak adalah merupakan salah satu faktor penyebab kimia menjadi mata pelajaran sulit. Pada umumnya peserta didik dalam memahami mata pelajaran Kimia cenderung belajar dengan hafalan. Sehingga konsep-konsep dalam pelajaran Kimia menjadi konsep yang abstrak bagi peserta didik, bahkan mereka tidak dapat mengenali konsep-konsep kunci atau hubungan antar konsep yang diperlukan untuk memahami suatu konsep tertentu. Kondisi pembelajaran tersebut yang mengakibatkan peserta didik menjadi kurang temotivasi untuk lebih aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran. Pada akhirnya, peserta didik kurang memperlihatkan potensi kreativitasnya sehingga hasil belajar menjadi rendah.

Kesulitan belajar peserta didik tampak jelas dari menurunnya prestasi atau kinerja akademiknya. Oleh karena itu, guru harus dapat menemukan cara agar peserta didik tertarik dalam mata pelajaran kimia khususnya pada materi polimer diperlukan suatu media atau metode tertentu. Salah satu metode pembelajaran yang dirasakan cocok untuk mempelajari kimia adalah menerapkan metode mind mapping. Metode pembelajaran ini ditujukan untuk membantu siswa di dalam mempelajari sebuah konsep kimia agar lebih cepat dan mudah untuk di pahami. Pemetaan pikiran atau mind mapping merupakan metode belajar yang efektif untuk memahami kerangka konsep materi pelajaran. Mind mapping merupakan metode yang mudah dipelajari karena mind mapping lebih menyenangkan untuk dilihat, dibaca dan dipahami dengan tulisan yang tidak terlalu banyak.

Dari hasil penelitian Sari,2014 yang berjudul ”Upaya Peningkatan Kreativitas Berfikir Dan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Pembelajaran Kimia Melalui Metode Mind Mapping Kelas XI IPA-1 MAN Yogyakarta Tahun Pelajaran 2013/2014 “, menunjukan peningkatan skor kretivitas 14,58%,dan hasil belajar di siklus I sebesar 70,7 menjadi 76,9 pada siklus II. Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) oleh peneliti yang menggunakan metode mind mapping dalam pembelajaran kimia khususnya pada materi polimer dengan harapan peserta didik lebih tertarik dalam belajar kimia sehingga diharapkan dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu peneliti melakukan Penelitian dengan judul Peningkatan Hasil Belajar dan Kreativitas Belajar Kimia Materi Polimer Melalui Metode Mind Mapping Bagi Siswa Kelas X TP 3 SMK Negeri 1 Jambu pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dirumuskan masalah: 1) Bagaimanakah proses pembelajaran materi polimer melalui metode mind mapping bagi siswa bagi siswa kelas X TP 3 SMK Negeri 1 Jambu pada semester 2 tahun pelajaran 2018/2019?, 2) Bagaimanakah peningkatan hasil belajar dan kreativitas belajar materi polimer melalui metode mind mapping bagi siswa kelas X TP 3 SMK Negeri 1 Jambu pada semester 2 tahun pelajaran 2018/2019?

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

Kajian Teori

Kreativitas Belajar

Menurut Clark Moustakas sebagaimana dikutip oleh Utami Munandar (2002: 24) dalam bukunya membangun bakat dan kreativitas anak sekolah menyatakan bahwa “Kreativitas adalah pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan indentitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam dan orang lain.” Kreativitas adalah kemampuan membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang ada. Biasanya orang mengartikan kreativitas sebagai daya cipta, sebagai kemampuan untuk menciptakan hal-hal yang baru sama sekali tetapi merupakan gabungan (kombinasi) dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya.

Metode Mind Map

Mind Map (Peta Pikiran) dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mengorganisasikan dan menyajikan konsep, ide, tugas atau informasi lainnya dalam bentuk diagram radial hierarkis non-linier. Mind Map pada umumnya menyajikan informasi yang terhubung dengan topik sentral, dalam bentuk kata kunci, gambar (simbol) dan warna sehingga suatu informasi dapat dipelajari dan diingat secara cepat dan efisien. Mind Map dapat mengubah informasi menjadi pengetahuan, wawasan dan tindakan. Informasi yang disajikan fokus pada bagian penting dan dapat mendorong orang untuk mengekspliorasi dan mengelaborasinya lebih jauh.

Mengikuti ikhtisar pola kerja Mind Maple, Mind Map terdiri dari 3(tiga) komponen utama, yaitu: 1) Topik Sentral, pokok atau fokus pikiran/isu yang hendak dikembangkan dan diletakkan sebagai “pohon”, 2) Topik Utama, level pikiran lapis kedua sebagai bagian dari Topik Sentral dan diletakkan sebagai “cabang” yang melingkari “pohon”, dan 3) Sub topik, level pikiran lapis ketiga sebagai bagian dari “cabang” dan diletakkan sebagai “ranting” (dan level pikiran lapis berikutnya). Mind Map dapat dibuat secara manual atau dengan menggunakan bantuan software.

Metode Mind Map merupakan metode yang dapat memaksimalkan kerja otak kita yaitu otak kiri dan otak kanan. Otak kiri bekerja menggunakan kata, angka, analisa, logika, urutan dan hitungan sedangkan otak kanan belajar menggunakan gambar, warna, irama, dimensi, imajinasi dan melamun (Windura, 2009: 5). Selain itu metode ini mendorong peserta didik untuk belajar sesuai alur berpikirnya sehingga peserta didik lebih mudah memahaminya dan mendorong peserta didik berfikir kritis.

Hasil Belajar

Menurut Muhhibbin Syah, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa selain faktor internal dan faktor eksternal adalah faktor pendekatan belajar. Faktor pendekatan belajar yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Keinginan belajar untuk setiap orang berbeda bergantung pada ada atau tidaknya dorongan pada diri setiap individu. Jadi, antara faktor internal dengan faktor eksternal, faktor yang paling berperan adalah faktor internal yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri.

Hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan yang terjadi di dalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan aktivitas belajar. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah profesional yang dimiliki oleh guru. Artinya kemampuan dasar guru baik di bidang kognitif (intelektual), bidang sikap (afektif) dan bidang perilaku (psikomotorik).

Kerangka Berpikir

Rendahnya ketuntasan hasil belajar kimia materi polimer Kelas X TP 3 SMK N 1 Jambu dapat disebabkan karena teknik pembelajaran dan media yang kurang relevan, disamping itu guru cenderung menggunakan teknik ceramah dan hanya menjelaskan materi dengan media papan tulis dan spidol. Berkenaan dengan hal tersebut rasanya tidak sesuai jika pembelajaran Kimia hanya dengan metode ceramah saja. Agar kreativitas dan hasil belajar peserta didik meningkat maka peneliti perlu melakukan suatu tindakan. Tindakan disini maksudnya adalah proses pembelajaran dengan menggunakan metode “Mind Mapping”. Tindakan penelitian terdiri dari dua siklus.

Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah dikemukakan sebelumnya, hipotesis penelitian tindakan kelas ini adalah metode Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar dan kreativitas belajar Kimia materi Polimer kelas X TP 3 SMK Negeri 1 Jambu pada semester 2 tahun pelajaran 2018/2019.

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Subjek yang diteliti adalah peserta didik kelas X TP 3 yang berjumlah 34 orang yang terdiri 34 laki-laki SMK Negeri I Jambu Kabupaten Semarang pada semester 2 tahun pelajaran 2018/2019. Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di SMK Negeri 1 Jambu yang beralamat di Jalan Setro-Jambu Desa Jambu Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan selama 6 bulan yang dimulai pada bulan Februari sampai Juli 2019.

Prosedur Penelitian

Prosedur peneltian ini menggunakan prosedur penelitian tindakan tindakan kelas (PTK) yang memusatkan pada permasalahan yang spesifik dan kontekstual. Penelitian ini dilaksanakan meliputi 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi (pengamatan), dan refleksi. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Siklus I bertujuan untuk mengetahui kemampuan daya berpikir anak dalam membuat peta pikiran (mind mapping) materi polimer dan dilihat kreativitasnya. Siklus I digunakan sebagai refleksi untuk melaksanakan siklus II. Hasil proses tindakan pada siklus II bertujuan untuk mengetahui kemampuan analisis konsep materi polimer yang dituangkan dalam diagram mind mapping setelah dilakukan perbaikan dalam kegiatan belajar mengajar yang didasarkan pada refleksi siklus I.

Sumber Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian dapat dikumpulkan atau diperoleh dari berbagai sumber data. Dalam penelitian ini, ada 2 sumber data yaitu; (1) Data primer yang diambil dari nilai kreativitas dan hasil belajar pada kompetensi dasar dengan materi polimer, (2) Data sekunder yang diambil dari hasil observasi peneliti dengan bantuan dari obsever.

Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian.Penelitian tindakan kelas ini menggunakan alat pengumpulan data yang berbentuk tes dan non tes. Data tes dikumpulkan melalui tes tertulis.

Validitas Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Data tes dianalisis secara kuantitatif, sedangkan data nontes dianalisis secara kualitatif.

 

 

Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan penelitian ini adalah: 1) Terjadi peningkatan nilai rata-rata tes akhir siklus siswa dari tes akhir siklus I ke siklus selanjutnya, 2) Persentase nilai rata-rata tes akhir siklus siswa untuk setiap indikator kreativitas mengalami peningkatan dan minimal dalam kategori tinggi, dan 3) Ketuntasan belajar siswa dalam satu kelas telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal, yaitu minimal 70% dari jumlah siswa dalam satu kelas telah mencapai ketuntasan belajar.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Berdasarkan data hasil tes ulangan harian yang dijadikan sebagai identifikasi kondisi awal pembelajaran Kimia, menunjukkan bahwa nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 80 dan nilai terendah adalah 55. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah sebesar 68,19. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-ata yang diperoleh siswa sebesar 68,19 < KKM yang ditetapkan dengan KKM > 70. Atas dasar hal tersebut siswa secara klasikal belum mencapai ketuntasan belajar.

Hasil pengamatan/observasi pada siklus I diperoleh rata–rata nilai evaluasi sebesar 62,53 dengan 15 anak atau 44% saja yang tuntas, rata – rata penilaian kinerja sebesar 73,63 dan hasil penilaian proyek sebesar 71,21. Maka dapat dikatakan hasil rata–rata nilai pengetahuan sebesar 62,53 dan hasil rata–rata nilai kreativitas sebesar 72,42 dengan 35% saja yang tuntas.

Hasil observasi pada tindakan siklus ke II diperoleh hasil rata–rata nilai evaluasi sebesar 75,15 dengan jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 28 siswa atau 82% dari siswa keseluruhan. Sedangkan hasil rata–rata penilaian kinerja sebesar 74,63 dan hasil rata–rata penilaian proyek sebesar 79,62. Maka dapat dikatakan bahwa hasil rata–rata nilai pengetahuan sebesar 75,15 dan hasil rata–rata penilaian ketrampilan sebesar 77,12 dengan jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 28 siswa atau 82% dari siswa keseluruhan.

Gambaran hasil observasi tindakan siklus I dan II dapat dilihat pada tabel berikut:

Hasil Penelitian Siklus I dan II

Ranah Hasil Penilaian Siklus I Siklus II
Rata-rata nilai Kategori Keterangan Rata-rata nilai Kategori Keterangan
Pengetahuan Tes Uraian 61.75 dengan 44% siswa yang tuntas Sedang Belum berhasil 76.45 dengan 82% siswa yang tuntas Tinggi Berhasil
Kreativitas Penilaian kinerja 73,63 Sedang Belum berhasil 74,63 Tinggi Berhasil
Penilaian proyek (hasil karya) 71,21 79,62
Rata – rata Nilai Kreativitas 72.42

dengan 35% siswa yang tuntas

77.12 dengan 82% siswa yang tuntas

 

Pembahasan

Materi polimer pada tahun pelajaran sebelumnya diajarkan tanpa adanya metode pembelajaran yang inovatif. Pembelajaran bersifat text book, dan hasil rata–rata nilai pengetahuan siswa berada dibawah ketuntasan belajar 70. Dalam penelitian ini, pembelajaran materi polimer diajarkan dengan menggunakan metode mind mapping sehingga guru dapat memperoleh nilai keterampilan berupa kreativitas siswa. Sebelum menggunakan metode mind mapping hasil rata–rata nilai pengetahuan siswa kurang dari 70 yaitu 59. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I rata–rata nilai hasil pengetahuan sebesar 61,75 dan jumlah siswa yang tuntas sebesar 21 siswa atau 44% dari jumlah siswa keseluruhan serta rata–rata nilai hasil karya diagram mind mapping (kreativitas) sebesar 72,42 dan jumlah siswa yang tuntas sebesar 12 siswa atau 35% dari jumlah siswa keseluruhan. Hasil tersebut belum bisa memenuhi ketuntasan belajar dan indikator keberhasilan penelitian meskipun nilai keterampilan sudah menunjukkan kategori sedang. Hal ini disebabkan oleh siswa masih ada yang asyik bermain–main dengan pensil warna untuk melakukan aktivitas selain pembuatan diagram mind mapping. Hal inilah yang menyebabkan hasil nilai pengetahuan rendah. Akan tetapi hasil penilaian kinerja menunjukkan kriteria sedang yaitu 73,63, dan hasil rata–rata nilai kreativitas sebesar 72,42. Hasil tersebut sudah memenuhi ketuntasan belajar.

Siswa bersemangat dalam pembuatan diagram mind mapping. Semangat siswa dalam melakukan pembuatan diagram mind mapping tersebut dikarenakan merupakan pengalaman baru bagi siswa. Untuk mengatasi kelemahan tersebut, peneliti melakukan strategi pada tindakan siklus II yaitu memberikan pertanyaan singkat untuk menguji pemahaman konsep materi polimer yang berefek pada pembuatan mind mapping, apabila siswa tersebut dapat menjawab pertanyaan maka kelompok siswa tersebut akan mendapatkan nilai tambahan. Dengan begitu, diharapkan setiap kelompok bertanggung jawab pada setiap anggotanya memahami konsep materi polimer pada susb pokok bahasan struktur dan sifat-sifat polimer.

Pada siklus ke II diperoleh hasil rata–rata nilai pengetahuan sebesar 75,15 dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 28 siswa atau 82% dari jumlah siswa keseluruhan, dan hasil rata-rata nilai keterampilan sebesar 77,12 yang diperoleh dari hasil rata–rata penilaian kinerja (kreativitas) sebesar 74,63 dan hasil rata–rata penilaian proyek hasil karya diagram mind mapping) sebesar 79,62 dengan jumlah siswa yang tuntas sebesar 28 siswa atau 82% dari jumlah siswa keseluruhan. Hasil–hasil tersebut sudah memenuhi kriteria ketuntasan belajar yaitu 70 dan memenuhi indikator keberhasilan penelitian. Secara umum hasil siklus I dan siklus II dapat digambarkan pada diagram berikut:

Hasil Penilaian Pengetahuan dan Ketrampilan Siklus I dan Siklus II

 

Berdasarkan indikator keberhasilan penelitian yaitu hasil evaluasi penilaian pengetahuan ≥ 70 dan jumlah siswa yang tuntas belajar minimal 80% dari seluruh siswa, maka dapat dikatakan hasil dari siklus I dan siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan penelitian dan Penelitian Tindakan Kelas Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar Polimer Menggunakan Metode Mind Mapping Kelas X TP 3 Semester 2 SMK Negeri 1 Jambu Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019 berhasil.

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil temuan yang telah dideskripsikan dan dibahas sebagai hasil analisis data, selanjutnya dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran materi polimer dengan metode mind mapping pada siswa Kelas X TP 3 semester 2 SMK Negeri 1 Jambu Kab.Semarang tahun pelajaran 2018/2019 berjalan efektif karena dapat meningkatkan kreativitas belajar dan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari kenaikan nilai rata-rata Kreaativitas belajar yang semula sebesar pada siklus I, meningkat menjadi sebesar pada siklus II. Penggunaan metode pembelajaran Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar Kimia materi “Polimer”. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa dan tingkat ketuntasan belajar siswa pada setiap siklus tindakan yang dilakukan. Kreativitas belajar siswa mengalami peningkatan dari 71,421% pada akhir tindakan pembelajaran Siklus I, menjadi 77,12% pada akhir tindakan pembelajaran Siklus II. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari 61,75% pada akhir tindakan Siklus I, menjadi 76,45% pada akhir tindakan pembelajaran Siklus II.

Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, maka dapat disarankan agar siswa mengembangkan aktivitas belajar secara optimal sehingga hasil belajar semakin meningkat. Guru disarankan untuk mau menggunakan metode pembelajaran yang inovatif guna memberikan pengalaman belajar yang baru bagi siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Baharuddin & Esa Nur Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-ruzz Media

Buzan Tony,2010. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum, hal 94-95

Huda Miftahul, 2015. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran (isu-isu metodis dan paradigmatis). Jakarta: Pustaka pelajar, hal 307-309

Subyantoro. 2009. PenelitianTindakan Kelas. Semarang: Badan Penerbit UNDIP