PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE

PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS I SDN 1 GONDANG KECAMATAN NGAWEN SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2017/2018

 

Asmiyati

Guru SD Negeri Gondang Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora

 

ABSTRAK

Hasil penelitian ini menunjukkan Metode Picture And Picture, dapat meningkatkan prose pembelajaran, baik keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Hal dapat terlihar dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan di mana keterampilan guru dengan menerapkan Metode Picture And Picture pada siklus I mendapat skor sebanyak 28 termasuk kriteria baik. Sedangkan pada siklus II mendapat skor sebanyak 34 termasuk kriteria sangat baik dan pada siklus III mendapat skor sebanyak 37 termasuk kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan guru pada tiap siklusnya. Selain itu dapat disimpulkan bahwa Metode Picture And Picture dapat meningkatkan keterampilan guru.. Aktivitas siswa pada pelajaran IPA dengan menerapkan Metode Picture And Picture mengalami peningkatan setiap siklusnya dengan mendapat skor pada siklus I memperoleh skor 17,7 dengan rata-rata 2,21 dan masuk dalam kreteria baik. Dan hasil pada siklus II mendapat skor 21,4 dengan rata-rata 2,67 dan masuk dalam kreteria sangat baik, sedangkan pada siklus III mendapat skor 25,9 dengan rata-rata 3,24 dan masuk dalam kreteria sangat baik. Sehingga dapat dikategorikan bahwa aktivitas siswa pada penelitian ini meningkat setiap siklusnya. Selain itu dapat disimpulkan bahwa Metode Picture And Picture dapat meningkatkan aktivitas siswa. Hasil belajar siswa pada pelajaran IPA dengan menerapkan Metode Picture And Picture mengalami peningkatan yaitu rata-rata hasil belajar kelas I pada siklus I yaitu 69, pada siklus II yaitu 74,05, dan pada siklus III yaitu 85,14. Persentase siswa yang tuntas belajar pada siklus I hanya 7 siswa sebanyak 54,05%, pada siklus II yaitu 11 siswa sebanyak 64,86%, dan pada siklus III yaitu 17 siswa sebanyak 91,89%. Dengan demikian dapat disimpulkan hasil belajar siswa meningkat setiap siklusnya. Selain itu dapat disimpulkan bahwa Metode Picture And Picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan Metode Picture And Picture. Pada pembelajaran IPA dapat meningkatkanhasil belajar siswa pada siswa kelas I SDN 1 Gondang Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Picture And Picture

 

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Menurut Trianto (2010:135-150). Pada hakekatnya pembelajaran IPA dibangun atas empat dasar yaitu proses, produk, pengembangan sikap dan teknologi. Selama ini pembelajaran IPA di sekolah dasar kurang dapat mengajak untuk mengembangkan kreatifitas berpikir karena metode pembelajaran yang digunakan berpusat pada guru dan bukan siswa sebagai pusat pembelajaran. Dengan demikian dalam proses pembelajaran IPA, guru di tuntut untuk dapat menerapkan metode pembelajaran yang menarik, inovatif, serta memberikan iklim kondusif bagi perkembangan daya nalar dan kreatifitas siswa.

Gambaran di atas mewakili keadaan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada umumnya. Kondisi yang tidak jauh berbeda juga terjadi di SD SDN 1 Gondang. Berdasarkan refleksi awal pelaksanaan pembelajaran IPA masih belum optimal karena dalam pelaksanaan pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah sehingga siswa cepat merasa bosan dalam mengikuti kegiatan belajar. Hal tersebut didukung data dari pencapaian hasil observasi dan evaluasi yang dilakukan oleh peneliti tentang identifikasi pada siswa kelas I Semester I SDN 1 Gondang sebagian besar masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 68 dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 30, adapun rerata kelas yang dicapai hanya 62,17. Dengan melihat hasil belajar tersebut perlu dilakukan penelitian untuk meningkatkan hasil belajaragar kegiatan belajar mengajar menjadi lebih bermakna dan siswa mendapatkan hasil belajar yang lebih baik. Untuk mengatasi masalah hasil belajar IPA di SDN 1 Gondang diterapkan model pembelajaran inovatif, salah satunya adalah penerapan Metode Picture And Picture.

Dengan penerapan Metode Picture And Picture pada Pembelajaran IPA pada pendidikan sekolah dasar khususnya kelas rendah, pembelajaran ditekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar dapat memahami alam sekitar secara ilmiah dan dengan dihubungkan dengan mata pelajaran yang lain. Pendidikan IPA diarahkan untuk mencari dan mengetahui sendiri, berbuat sehingga membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Metode Picture And Picture digunakan agar siswa dapat berpikir secara kongkrit, kritis, inisiatif, terampil mengumpulkan fakta, menjawab pertanyaan dan belajar secara tematik dalam pelajaran IPA sehingga dapat meningkatkan hasil belajarserta mencapai tujuan pembelajaran secara optimal.

Menurut Hamdani (2009:83) menyatakan bahwa penggunaan Metode Picture And Picture adalah metode pembelajaran yang menitikberatkan pada gambar sebagai media penanaman konsep tertentu. Gambar-gambar yang disajikan atau diberikan menjadi factor utama dalam proses pembelajaran karena siswa akan belajar dengan cara memahami sustu konsep dengan cara mendiskripsikan dan menceritakan gambar yang diberikan berdasarkan ide/ gagasan. Dalam proses pembelajarannya penggunaan media gambar dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif, kreatif dan menemukan sendiri dengan bantuan guru pada materi yang dipelajari. Kegatan belajar mengajar menjadi lebih hidup dan tidak membosankan, tentunya dengan diawali penjelasan yang dilengkapi dengan media gambar. Metode Picture And Picture merupakan metode dan media menyenangkan yang digunakan untuk menanamkan suatu konsep melalui gambar.

Dari ulasan latar belakang tersebut di atas maka peneliti akan mengkaji melalui penelitian tindakan kelas dengan judul “Hasil Belajar IPA Melalui Metode Picture And Picture Pada Siswa Kelas I SDN 1 Gondang Kecamatan Ngawen Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018”.

RUMUSAN MASALAH

a.     Apakah dengan menggunakan Metode Picture And Picture dapat meningkat-kan keterampilan guru dalam pembelajaran?

b.     Apakah dengan menggunakan Metode Picture And Picture dapat meningkat-kan aktivitas siswa kelas I SDN 1 Gondang?

c.      Apakah dengan menggunakan Metode Picture And Picture dapat meningkat-kan hasil belajar siswa kelas I SDN 1 Gondang?

TUJUAN PENELITIAN

a.     Mendeskripsikan peningkatan ketrampilan guru dalam pembelajaran dengan menggunakan Metode Picture And Picture.

b.     Mendeskripsikan peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan Metode Picture And Picture

c.     Meningkatkan hasil belajar siswa.

MANFAAT PENELITIAN                           

Hasil Penelitian ini diharapkan akan memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan khususnya bagi dunia pendidikan. Selain itu dapat memberikan manfaat bagi siswa, guru dan sekolah.

KAJIAN TEORI

Pengertian Belajar

Setiap orang selalu melakukan aktivitas belajar baik itu disadari maupun tidak sadari. Dalam kegiatan sehari–hari akan selalu diwarnai oleh akvifitas belajar. Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi manusia. Oleh karena itu dengan menguasai prinsip–prinsip dasar tentang belajar, seseorang mampu memahami bahwa akvifitas belajar itu memegang peranan penting dalam proses psikologis.

Gagne dan Berliner (Anni, 2007: 2) menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman. Morgan et.al. (Anni, 2007: 2) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman. Menurut Slavin (Anni, 2007: 2) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan indivudu yang disebabkan oleh pengalaman.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan perilaku individu yang dihasilkan dari pengalaman individu itu sendiri. Perubahan tingkah laku seseorang yang diakibatkan oleh belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, misalnya bertambahnya pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan perubahan sikap.

Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktifitas belajar. Perolehan aspek – aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Dalam pembelajaran, perubahan perilaku yang harus dicapai oleh pembelajar setelah melaksanakan aktifitas belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran (Anni, 2007:5). Perumusan tujuan pembelajaran itu adalah hasil belajar yang diinginkan pada diri pembelajar, agak lebih rumit untuk diamati dibandingkan dengan tujuan lainnya, karena tujuan pembelajaran tidak dapat diukur scara langsung. Tujuan pembelajaran merupakan bentuk harapan yang dikomunikasikan melalui pernyataan dengan cara menggambarkan perubahan yang diinginkan pada diri pembelajar, yakni pernyataan tentang apa yang diinginkan pada diri pembelajar setelah menyelesaikan pengalaman belajar.

Menurut Dimyati dan Mudjiono, hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru.Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesikannya bahan pelajaran.

Faktor yang memberikan kontribusi belajar adalah kondisi internal dan eksternal pembelajar. Kondisi internal mencakup kondisi fisik, seperti kesehatan organ tubuh, kondisi psikis, seperti kemampuan intelektual, emosional, dan kondisi social, seperti kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan. Kesempurnaan dan kualitas kondisi internal yang dimiliki oleh pembelajar akan berpengaruh terhadap kesiapan, proses, dan hasil belajar. Faktor – faktor internal ini dapat terbentuk sebagai akibat dari pertumbuhan, pengalaman belajar, dan perkembangan. Sama kompleksnya pada kondisi internal adalah kondisi eksternal yang ada di lingkungan pembelajar. Beberapa factor eksternal seperti antara lain variasi dan derajat kesulitan materi (stimulus) yang dipelajari (direspon), tempat belajar, iklim, suasana lingkungan, dan budaya belajar masyarakat akan mempengaruhi kesiapan, proses, dan hasil belajar. Tempat belajar yang kurang memenuhi syarat, iklim atau cuaca yang panas dan menyengat, dan suasana lingkungan bising akan mengganggu konsentrasi belajar.(Anni: 2007: 14 ).

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.

Hakikat IPA

Pengertian IPA

Wahnyana (1986) dalam Trianto (2010: 136) mendefinisikan IPA sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala – gejala alam. Perkembangannya tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah.

IPA mempelajari alam semesta, benda-benda yang ada dipermukaan bumi, di dalam perut bumi dan luar angkasa baik yang diamati indera maupun yang tidak dapat diamati indera.Kardi dan Nur,1994:1 (dalam Trianto,2010: 136).

Dari definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasidan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu,terbuka dan jujur.

Pada hakekatnya IPA dibangun atas empat dasar yaitu, produk, proses, sikap ilmiah, dan teknologi. Artinya, IPA memiliki dimensi produk, dimensi proses, dimensi sikap ilmiah dan dimensi teknologi.

Metode Picture And Picture

Hasil belajar akan optimal apabila semua komponen belajar mengajar dipersiapkan secara matang oleh guru. Salah satu komponen belajar mengajar yang perlu dipersiapkan adalah Metode pembelajaran.

Joyce da Weil (1986) mengatakan bahwa hakikat mengajar adalah membantu peserta didik memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai, cara berpikir, dan sarana untuk mengekspresikan dirinya, dan cara-cara belajar bagaimana belajar. Dalam kenyataan sesungguhnya, hasil akhir atau hasil jangka panjang dari proses belajar mengajar adalah perlunya peningkatan kemampuan peserta didik untuk dapat belajar lebih mudah dan lebih efektif di masa yang akan datang.

Metode pembelajaran Picture And Picture menurut Hamdani (2009:83) adalah metode pembelajaran yang menitikberatkan pada gambar sebagai media penanaman konsep tertentu. Gambar-gambar yang disajikan atau diberikan menjadi factor utama dalam proses pembelajaran karena siswa akan belajar dengan cara memahami sustu konsep dengan cara mendiskripsikan dan menceritakan gambar yang diberikan berdasarkan ide/ gagasan. Dalam proses pembelajarannya penggunaan media gambar dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif, kreatif dan menemukan sendiri dengan bantuan guru pada materi yang dipelajari. Kegatan belajar mengajar menjadi lebih hidup dan tidak membosankan, tentunya dengan diawali penjelasan yang dilengkapi dengan media gambar.

HIPOTESIS TINDAKAN

Berdasarkan uraian pada kajian pustaka dan kerangka berfikir di atas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Metode Picture And Picture dapat meningkatkan hasil belajarIPA pada aktivitas siswa, ketrampilan guru dan hasil belajar siswa pada siswa kelas I SDN 1 Gondang

METODE PENELITIAN

SUMBER DATA

Sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana dapat diperoleh (Arikunto, 2009: 129). Sumber data yang diperoleh antara lain:

1)    Siswa

Sumber data siswa diperoleh dari hasil observasi aktivitas siswa yang dilakukan secara sistematik selama pelaksanaan siklus I sampai siklus II, hasil belajar dan catatan lapangan.

2)    Guru

Sumber data guru diperoleh dari hasil observasi keterampilan guru melalui Metode Picture And Picture dalam pembelajaran IPA.

 

 

3)    Data dokumen

Sumber data dokumen berupa data awal nilai hasil tes sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas.

METODE PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini antara lain:

Observasi

Observasi atau pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap (Arikunto, 2009: 156).

Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (suprijono, 2009: 138). Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur pencapaian siswa pada pembelajaran. Metode tes yang digunakan adalah pre test dan post test.

Dokumentasi

Dokumentasi, dari asal kata dokumen, yang artinya barangbarang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki bendabenda tertulis seperti bukubuku, majalah, dokumen, peraturanperaturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya.

Catatan Lapangan

Catatan lapangan berisi catatan guru selama proses pembelajaran berlangsung, apabila ada permasalahan-permasalahan yang muncul dan tidak diharapkan guru. Catatan lapangan ini berguna untuk memperkuat data yang digunakan dalam observasi dan sebagai masukan dalam melakukan refleksi.

VALIDASI DATA

Peneliti berusaha melakukan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian. Penelitian yang telah mengikuti prosedur, kembali di uji keabsahan data yang dikumpulkan. Cara yang digunakan peneliti untuk memeriksa keabsahan data penelitian adalah menggunakan teknik trianggulasi. Teknik trianggulasi yang digunakan ada 3 (tiga) jenis yaitu trianggulasi metode, trianggulasi sumber, dan trianggulasi teori.

ANALISIS DATA

Kuantitatif

Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif siswa diukur dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan rerata atau mean dan dipaparkan dalam bentuk persentase. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:(Poerwanti, 2008: 6-15)

 

 

Kualitatif

Data kualitatif berupa data hasil observasi aktivitas siswa dan ketrampilan guru dalam pembelajaran IPA yang menerapkan metode Picture And Picture , serta hasil catatan lapangan dan wawancara yang dianalisis dengan deskriptif kualitatif.

HASIL PENELITIAN

Pembahasan difokuskan terhadap hasil observasi dan reflekssi penerapan Metode Picture And Picture terhadap peningkatan kualitas pembelajaran. Data analisis yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Metode Picture And Picture adalah sebagai berikut:

Keterampilan Guru

Keterampilan guru pada tiap siklus menunjukkan adanya peningkatan. Untuk siklus I , jumlah skor yang diperoleh guru yaitu 28 dengan kriteria baik/B. Untuk siklus II , jumlah skor yang diperoleh guru yaitu 34 dengan kriteria sangat baik/A. Dan untuk siklus III , jumlah skor yang diperoleh guru yaitu 37 dengan kriteria sangat baik/A. Berikut disajikan diagram batang peningkatan keterampilan guru dalam pembelajaran IPA melalui Metode Picture And Picture pada tiap siklus.

Peningkatan Keterampilan Guru Siklus I, Siklus II dan Siklus III

Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa pada tiap siklus juga menunjukkan adanya peningkatan. Untuk siklus I , persentase aktivitas siswa yaitu 55,32% dengan kriteria baik/B.. Untuk siklus II , persentase aktivitas siswa yaitu 66,63% dengan kriteria baik/B. Dan untuk siklus III , persentase aktivitas siswa yaitu 80,91% dengan kriteria sangat baik/A. Berikut disajikan diagram batang peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui Metode Picture And Picture pada tiap siklus.

Peningkatan Aktivitas Siswa Siklus I, Siklus II dan Siklus III

 

Hasil Belajar

Secara keseluruhan, hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui Metode Picture And Picture pada tiap siklus, akan diuraikan dalam diagram batang sebagai berikut:

Peningkatan Hasil Belajar Prasiklus Siklus I, Siklus II dan Siklus III

Dengan perolehan hasil tersebut, guru telah memenuhi indikator keberhasilan dalam penelitian ini, sehingga guru mengakhiri penelitian ini sampai siklus III.

PENUTUP

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan Metode Picture And Picture untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas I SDN 1 Gondang peneliti dapat menarik kesimpulan:

1.     Keterampilan guru dengan menerapkan Metode Picture And Picture pada siklus I mendapat skor sebanyak 28 termasuk kriteria baik. Sedangkan pada siklus II mendapat skor sebanyak 34 termasuk kriteria sangat baik dan pada siklus III mendapat skor sebanyak 37 termasuk kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan guru pada tiap siklusnya. Selain itu dapat disimpulkan bahwa Metode Picture And Picture dapat meningkatkan keterampilan guru.

2.     Aktivitas siswa pada pelajaran IPA dengan menerapkan Metode Picture And Picture mengalami peningkatan setiap siklusnya dengan mendapat skor pada siklus I memperoleh skor 17,7 dengan rata-rata 2,21 dan masuk dalam kreteria baik. Dan hasil pada siklus II mendapat skor 21,4 dengan rata-rata 2,67 dan masuk dalam kreteria sangat baik, sedangkan pada siklus III mendapat skor 25,9 dengan rata-rata 3,24 dan masuk dalam kreteria sangat baik. Sehingga dapat dikategorikan bahwa aktivitas siswa pada penelitian ini meningkat setiap siklusnya. Selain itu dapat disimpulkan bahwa Metode Picture And Picture dapat meningkatkan aktivitas siswa.

3.     Hasil belajar siswa pada pelajaran IPA dengan menerapkan Metode Picture And Picture mengalami peningkatan yaitu rata-rata hasil belajar kelas I pada siklus I yaitu 69, pada siklus II yaitu 74,05, dan pada siklus III yaitu 85,14. Persentase siswa yang tuntas belajar pada siklus I hanya 9 siswa sebanyak 54,05%, pada siklus II yaitu 11 siswa sebanyak 64,86%, dan pada siklus III yaitu 17 siswa sebanyak 91,89%. Dengan demikian dapat disimpulkan hasil belajar siswa meningkat setiap siklusnya. Selain itu dapat disimpulkan bahwa Metode Picture And Picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006b. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi.2006a. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Dahar, Ratna Wilis. 1996. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga

Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.

Depdiknas. 2001. Buku 1 Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. 2002. Petunjuk Penilaian di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, StandarKompetensi Mata Pelajaran IPA SD/MI. Jakarta: Depdiknas.

Ekosiswoyo, Rasdi, dkk. 1997. Manajemen Kelas Suatu Upaya Untuk Memperlancar Kegiatan Belajar. Semarang: IKIP Semarang Press.

Hamalik, Oemar. 2005. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Indrawati dan Setiawan. 2009. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan untuk Guru SD. Bandung: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA) untuk Program BERMUTU.

Mudjito.2009.Model pembelajaran Tematik Kelas 3 Sekolah Dasar.Jakarta: Depdiknas.

Patmonodewo, Soemiarti. 2000. Pendidikan Anak Pra Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Poerwanti,Endang. 2008. Assesment Pembelajaran SD.Jakarta: Diknas

Purwanto, Ngalim. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Puskur Balitbang Depdiknas. 2006. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam SD/MI. Jakarta: Pusat Kurikulum.

Saminanto. 2010. Ayo Praktik PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Semarang: Rasail Media Grop

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sardiman, AM. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali.

Soekamto, Toeti dan Winataputra. 1994. Teori Belajar dan Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud.

Subagyo. 2004. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suryosubroto. 1997. Proses Belajar-Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Sutrisno, 2008. Jurnal Pendidikan Widyatama. Pembelajaran IPADengan Pendekatan realistik. Jawa Tengah: LPMP

Syah, Muhibbin. 2000. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang. 1990. Psikologi Belajar. Semarang: IKIP Semarang Press.

Trianto. 2007. Model – Model Pembelajaran Inovatif berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Usman, Moh Uzer. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Winkel. 2007. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo

Zaini, Hisyam dkk. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD.