PENINGKATAN HASIL BELAJAR DASAR KONSTRUKSI BANGUNAN DAN TEKNIK PENGUKURAN MELALUI METODE KOOPERATIF

TIPE STAD BAGI SISWA KELAS X DPIB A SMK NEGERI 4 SUKOHARJO PADA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2019/2020

 

Ibnu Hambali

SMK Negeri 4 Sukoharjo

 

ABSTRAK

Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar Dasar Konstruksi Bangunan dan Teknik Pengukuran melalui Metode Kooperatif Tipe STAD bagi Siswa Kelas X DPIB A pada semester 1 SMK Negeri 4 Sukoharjo. Penelitian ini mengambil lokasi di SMK Negeri 4 Sukoharjo. Subjek penelitian adalah siswa kelas X DPIB A pada semester 1 tahun pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 35 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 1 Juli 2019 sampai dengan 31 Desember 2019. Teknik pengumpulan data dengan observasi, angket, wawancara, dokumentasi, dan.Analisis data dengan menggunakan analisis diskriptif kualitatif. Prosedur penelitian dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari 2 siklus dan setiap siklus 2 kali pertemuan. Hasil yang dicapai adalah pada prasiklus diperoleh kulitas proses pembelajaran kriteria Baik dan dicapai 15 siswa atau 52,50% tidak tuntas dan 13 siswa atau 37% tuntas. Rata-rata yang dicapai adalah 64,54. Siklus I terdapat kualitas proses pembelajaran adalah 70% kriteria Baik dari jumlah siswa dan ketuntasan siswa dalam belajar sebanyak 21 siswa atau 60% tuntas, sedangkan 14 siswa atau 40% siswa tidak tuntas, rata-rata yang dicapai adalah 71,43 kurang dari indikator keberhasilan sebesar 80,00. Siklus II adalah kualitas proses pembeljaran mencapai 85% Baik dihitung dari jumlah siswa dan ketuntasan siswa sebanyak 33 siswa atau 94% tuntas dan terdapat 2 siswa yang tidak tuntas atau 6%. Ketuntasan 96% yang berada di atas 85% dan rata-rata kelas diperoleh hasil 80,17 melebihi indikator keberhasilan yaitu 80,00, hasil ini menandakan bahwa perbaikan pembelajaran pada siklus II dengan menggunakan metode Kooperatif Tipe STAD telah berhasil.

Kata Kunci: Hasil Belajar; Keterampilan; Kooperatif STAD

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pembelajaran Dasar Konstruksi Bangunan dan Teknik Pengukuran merupakan salah satu Kompetensi Keahlian pada Sekolah Menengah Kejuruan yang di dalamnya mempelajari Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup K3LH pada pekerjaan bangunan, Memahami jenis-jenis konstruksi/bangunan (bangunan gedung, jalan, jembatan, dan irigasi). Hasil ulangan harian pertama pada standar kompetensi Memahami spesifikasi dan karakteristik kayu, nilai tertinggi adalah 85, nilai terendah 45. Siswa yang belum tuntas dalam pelajaran ini sebanyak 22 siswa atau 63% dan nilai rata-ratanya adalah 64,54.

Masalah pada penelitian ini adalah adanya kesenjangan antara nilai ulangan Dasar Konstruksi Bangunan dan Teknik Pengukuran sebelum penelitian yaitu di bawah lima dan nilai ulangan Dasar Konstruksi Bangunan dan Teknik Pengukuran setelah penelitian diharapkan meningkat menjadi lebih dari 75. Selain itu, juga adanya kesenjangan model pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Sebelum penelitian guru masih menggunakan model ceramah (konvensional) dan setelah penelitian guru diharapkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Berdasarkan uraian tersebut maka dalam penelitian ini mengambil judul: Peningkatan Hasil Belajar Dasar Konstruksi Bangunan dan Teknik Pengukuran melalui Metode Kooperatif Tipe STAD bagi Siswa Kelas X DPIB A SMK Negeri 4 Sukoharjo pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2019/2020

Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas maka rumusan masalahnya: (1) Bagaimanakah kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar Dasar Konstruksi Bangunan dan Teknik Pengukuran melalui metode kooperatif tipe STAD bagi siswa Kelas X DPIB A SMK Negeri 4 Sukoharjo pada Semerster 1 Tahun Pelajaran 2019/2020?

KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

Kajian Teori

Hasil Belajar

Hasil belajar adalah angka yang diperoleh siswa yang telah berhasil menuntaskan konsep konsep mata pelajaran sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Begitu juga hasil belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku yang tetap sebagai hasil proses pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif atau pengetahuan dan pemahanan konsep (PPK), afektif, dan psikomotorik.

Hasil belajar sikap banyak terdapat kehidupan sehari-hari atau dalam kehidupan sekolah. Seorang guru dalam mengajar suatu mata pelajaran bersikap simpatik, sabar, humoris dapat menimbulkan rasa senang siswa terhadap mata pelajaran tersebut. Siswa yang berhasil baik dalam belajar akan memberikan penguatan kepada diri sendiri. Hal ini menunjang sikap positif terhadap belajar di sekolah.

Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning)

Pengertian Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning)

Cooperative Learning adalah metode pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Dalam penyelesaian tugas saling bekerja sama dan saling membantu (Depdiknas, 2005: 125)

Tipe-tipe Pembelajaran Kooperatif

Salah satu pembelajaran kooperatif yaitu: tipe STAD di mana pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) adalah pembelajaran kooperatif di mana siswa belajar dengan menggunakan kelompok kecil yang anggotanya heterogen dan menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran untuk menuntaskan materi pembelajaran, kemudian saling membantu satu sama lain untuk memahami bahan pembelajaran melalui tutorial, kuis satu sama lain dan atau melakukan diskusi.

 

Memahami Spesifikasi dan Karakteristik Kayu

Struktur Kayu

 

 

 

 

 

 

 

Anatomi (1). Pith (hati kayu): menjadi bagian paling lunak pada kayu dan bagian ini harus selalu dihindari dan dibuang.(2).       Heartwood (kayu teras): bagian utama kayu yang dibutuhkan. Keras, berwarna gelap dan lebihberat;(3). Dst.

 Penelitian yang Relevan

Salah satu hasil penelitian tindakan kelas yang relevan menjadi acuan dasar pertimbangan penulis untuk melakukan penelitian tersebut adalah Upaya Peningkatan hasil Belajar Melalui Metode pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Devisions (STAD) Pada Pelajaran Akuntansi Siswa Kelas XI IPS 4 SMAN 1 Pengasih Tahun Ajaran 2012/2013 oleh Pratomo Adi Christiawan.

Kerangka Berpikir

Untuk lebih mempermudah dalam penelitian ini, maka dibuat kerangka berpikir sebagai berikut: Guru Pembelajaran Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Jasa menggunakan metode konvensional (ceramah, penjelasan dan penugasan. Pembelajaran Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Jasa menggunakan metode konvensional (ceramah, penjelasan dan penugasan. Peningkatan hasil belajar Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Hipotesis

       Hipotesis sebagai berikut: Diduga terdapat peningkatan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar Dasar Konstruksi Bangunan dan Teknik Pengukuran melalui metode kooperatif tipe STAD bagi siswa Kelas XII Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Sukoharjo pada Semerster 1 Tahun Pelajaran 2018/2019.

METODOLOGI PENELITIAN

Setting PenelitianPenelitian ini dilaksanakan di Kelas X DPIB A SMK Negeri 4 Sukoharjo. Pemilihan tempat ini didasarkan pada pertimbangan: Peneliti mengajar mata pelajaran tersebut. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas pada semester 1 tahun pelajaran 2018/2019.

 

 

 

Subjek Penelitian

Kelas X DPIB A SMK Negeri 4 Sukoharjo yang berjumlah 35 siswa. dengan dibantu teman sejawat (observer) yang juga guru kelas di SMK Negeri 4 Sukoharjo yaitu Bp Parwanto, S.Pd., M.Pd

Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan yaitu Observasi terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki (Hadi, 1981:136). Adapun instrumen yang diamati oleh guru selama pembelajaran adalah sebagai berikut (1) Keterampilan Kooperatif; (2) Metode Interview; (3) Metode Dokumentasi

Indikator Kerja

Indikator kerja dalam penelitian ini adalah: (1).Kualitas Proses pembelajaran mencapai 85% siswa sudah mencapai kriteria Baik dari 35 siswa.(2). Rata-rata hasil belajar 85% dari 35 siswa bisa mencapai nilai minimal adalah 80,00.

Prosedur Penelitian

Prosedur pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan yaitu:

  1. Siklus I: Perencanaan, Tindakan, Observasi, Refleksi
  2. Siklus II: Perencanaan, Tindakan, Observasi, Refleksi

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Siklus I

Perencanaan (1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, (2) Guru menjelaskan materi yang berkaitan dengan kegiatan belajar kelompok.(2) Setelah melaksanakan pengajaran guru memberi tugas dengan model kooperatif Tipe STAD. (3) Guru mengadakan evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.

Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan proses pembelajaran dilakukan pada hari Selasa tanggal 21 Agustus 2019 pada jam ke 8-9.

Observasi

Salah satu hasil yang dicapai oleh masing-masing kelompok belajar selama pembelajaran kooperatif siklus I adalah sebagai berikut:

Adapun hasil dari proses pembelajaran Memahami speesifikasi dan karakteristik kayu pada siklus I dapat dilihat pada diagram batang sebagai berikut:

Refleksi

Berdasarkan hasil tersebut penulis merefleksikan diri mengenai kegagalan pembelajaran Dasar Konstruksi Bangunan dan Teknik Pengukuran. Adapun hasil refleksi dari siklus I adalah:

Siklus II

Perencanaan

Perencanaan yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut(1)Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II dengan memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I.(2) Guru menjelaskan tata cara melakukan kegiatan belajar kelompok dengan tipe STAD.

Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilakukan pada hari Selasa tanggal 20 Oktober 2019 pada jam ke 7-10.

Mengadakan evaluasi secara individu untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar kelompok kooperatif tipe STAD

Pada siklus II ini guru membentuk kelompok belajar sama seperti siklus I. Kegiatan selanjutnya adalah guru menyajikan permasalahan Memahami spesifikasi dan karakteristik kayu dengan metode Kooperatif Tipe STAD dengan terlebih dahulu membagi kemampuan siswa secara heterogen pada semua kelompok dan mendiskusikan permasalahan yang diberikan pada kelompoknya masing-masing.

Hasil Observasi

Diagram Batang Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus II

 

Refleksi

Berdasarkan hasil perbaikan siklus II di atas diketahui bahwa perbaikan pembelajaran Dasar Konstruksi Bangunan dan Teknik Pengukuran pada siswa Kelas X DPIB A SMK Negeri 4 Sukoharjo pada siklus II terdapat peningkatan dimana pada siklus I jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 14 anak dan pada siklus II berkurang menjadi 2 anak yang tidak lulus atau 6% dan yang telah tuntas sebanyak 34 siswa atau 94% melebihi indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu 85%. Dilihat rata-rata kelas adalah pada siklus I sebesar 71,43 meningkat menjadi 80,17 pada siklus II dan telah melebihi indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu rata-rata 80,0. Sedangkan dilihat dari kreativitas belajar siswa, pada siklus II ini siswa yang kreativitas yang dicapai adalah 87% melebihi indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu 80%, sehingga siklus II dianggap sudah berhasil.

Pembahasan

Perubahan Siklus I

Siswa sangat antusias mendapatkan tugas dari guru dengan cara belajar kelompok dan menjawab quis. Di kelas siswa terlihat sibuk dengan tugasnya masing-masing. Siswa yang pandai dengan senang hati memberikan pengarahan atau membimbing teman-temannya satu kelompok.

Perubahan pada Kelas

Pada awal pembelajaran keadaan kelas agak ramai, karena para siswa mencari kelompoknya, tetapi setelah guru terbentuk kelompoknya masing-masing pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kooperatif melalui pembelajaran tipe STAD dapat berjalan dengan baik.

Siklus II

Dalam siklus II ini siswa sangat antusias dalam diskusi dan kerja kelompok menjawab quis. Siswa segera melakukan perintah guru dalam pembentukan kelompok dan segera melakukan perbaikan terhadap jalannya belajar kelompok yang pada siklus I masih salah.

Diagram Batang Perbandingan Ketuntasan Belajar Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Hasil yang dicapai pada siklus II adalah sebanyak 33 siswa atau 94% tuntas dan terdapat 2 siswa yang tidak tuntas atau 6%. Hal ini berarti ada peningkatan terhadap ketuntasan belajar siswa. Ketuntasan 96% yang berada di atas 85% ini menandakan bahwa perbaikan pembelajaran pada siklus II dengan menggunakan metode Kooperatif Tipe STAD telah berhasil.

Simpulan

Setelah keseluruhan pelaksanaan perbaikan pembelajaran selesai melalui siklus I dan siklus II maka dapat disimpulkan sebagai berikut (1) Kualitas proses pembelajaran pada akhir siklus II telah bisa mencapai 91% dari 35 siswa mencapai kriteria Baik. (2) Hasil bealajar siawa pada siklus II dilihat dari ketuntasan siswa dalam belajar sebanyak 33 siswa atau 94% tuntas dan terdapat 2 siswa yang tidak tuntas atau 6%. Hal ini berarti ada peningkatan terhadap ketuntasan belajar siswa. Ketuntasan 96% yang berada di atas 85%. Sedangkan dilihat dari rata-rata kelas diperoleh hasil 80,17 melebihi indikator keberhasilan yaitu 80,00.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1997, Dasar- dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta, Bumi Aksara

_______________. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta, Rineka Cipta.

 

Fatkhurrohman, Pupuh.2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung, Refika Aditama.

Mahmud, Dimyati. 1989. Psychologi Pendidikan. Yogyakarta, FIP-IKIP.

Nasution. 2000. Pengembangan kurikulum. Bandung, Citra Aditya Bakti

Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Semiawan, Conny. 1992. Pendekatan Ketrampilan Proses. Jakarta, Grasindo.

Slameto. 2003. Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta, Rinneka