Peningkatan Hasil Belajar Melalui Metode Mind Mapping
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI PERTUMBUHAN
ILMU PENGETAHUAN PADA MASA ABBASIYAH
MELALUI METODE MIND MAPPING
PADA SISWA KELAS VIII.E SMP NEGERI 2 KARANGAWEN
KABUPATEN DEMAK SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Nur Rohman
SMP Negeri 2 Karangawen Kab. Demak
ABSTRAK
Penentu berhasil tidaknya pencapaian tujuan dalam suatu proses pembelajaran. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat merupakan hal yang perlu diperhatikan guru. Dengan metode mind mapping ini dapat meningkatkan penguasaan konsep belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran pada pelajaran PAI. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian tentang penigkatan pengusaan konsep pada pelajaran PAI dengan menerapkan metode mind mapping pada siswa kelas VIII.E SMPN 2 Karangawen Demak. Rumusan masalah dalam PTK ini adalah bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran PAI melalui penerapan metode mind mapping di kelas VIII.E SMPN 2 Karangawen Demak? Bagaimana aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode mind mapping terhadap pelajaran PAI ? Bagaimana respon siswa dengan menggunakan metode pembelajaran mind mapping. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.E SMPN 2 Karangawen Demak sebanyak 24 siswa. Adapun prosedur pengumpulan data adalah melalui tes hasil belajar siswa, lembar observasi aktivitas siswa, dan penyebaran angket respon siswa. Sedangkan teknik analisis data penulis menggunakan analisis deskriptif (persentase). Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang berlangsung selama dua siklus. Secara keseluruhan, hasil penelitian yang berlangsung selama dua siklus menunjukkan bahwa pembelajaraan dengan menggunakan metode ini berdasarkan hasil data yang dapat, melalui metode mind mapping dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran PAI dapat meningkatkan sebesar 82,25%.Hasil belajar siswa sebesar 87,36%. Respon siswa selama mengikuti proses belajar dengan menggunakan metode mind mapping yang paling tertinggi sebesar 63%. Respon siswa dalam pembelajaran ini berarti positif karena siswa senang belajar dan mudah memahami dengan menggunakan metode pembelajaran mind mapping. Peningkatan hasil belajar siswa pada materi PAI dengan menggunakan metode Mind Mapping mendapat peningkatkan yang cukup baik. Hal ini sesuai dengan analisis data pada tiap-tiap siklus terjadi peningkatan yaitu nilai rata-rata pada siklus I adalah 71.67 dengan persentase 33.33%, pada siklus II nilai rata-rata siswa adalah 86.67 dengan persentase 91.67%.
Kata kunci: hasil belajar, pembelajaran metode mind mapping
Latar Belakang Masalah
Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan adalah metode mind mapping. Metode mind mapping adalah salah satu dari metode pembelajaran yang secara otomatis memberikan semangat kepada siswa sehingga tertarik dan mau menerima dan bekerja sama dalam kelas. Sementara fenomena yang terjadi sekarang guru masih menggunakan metode ceramah sehingga siswa hanya menerima informasi dari gurunya saja, siswa sebagai pendengar yang pasif, sehigga siswa bosan dan kurang tertarik untuk mengikuti proses belajar mengajar, akibatnya penguasaan pada konsep tidak optimal sehingga hasil belajar siswa rendah.
Berdasarkan hasil observasi awal peneliti, siswa yang belajar di SMP Negeri 2 Karangawen Demak ini aktif dalam belajar, sopan, disiplin dan berhubungan baik antara sesamanya. Namun disisi lain masih juga terdapat sebagian anak yang kurang berpartisipasi dalam pembelajaran berlangsung, namun itu semua tidak terlepas dari cara seorang guru dalam mengajar dan mengasuh siswa-siswa yang ada di SMP Negeri 2 Karangawen Demak tersebut. Dalam hal ini peneliti sebagai guru yang mengajar di sekolah tersebut harus lebih kreatif dalam tata cara mengajar di dalam kelas, supaya semua siswa akan menjadi aktif dan saling bekerjasama dalam menyelesaikan sebuah permasalahan yang terdapat di dalam pembelajaran.
Hal yang demikian ini merupakan bentuk respon lembaga pendidikan dalam menghadapi arus globalisasi saat ini yang berdampak terhadap merosotnya akhlak siswa, dan dua program tersebut yang memberikan nilai plus bagi SMP Negeri 2 Karangawen Demak, karena sekolah tersebut sangat mengutamakan kedisiplinan yang tegas terhadap siswa, dan semua itu merupakan tugas para seluruh guru yang bertugas di sekolah tersebut. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka perlu dilakukan perbaikan pembelajaran dengan memperbaiki cara pembelajaran yang bisa membangkitkan antusias siswa untuk terlihat aktif dalam pembelajaran. Salah satu cara untuk menigkatkan pemahaman siswa dapat dilakukan dengan membiasakan bertanya saat proses belajar mengajar. Untuk melihat penigkatan pemahaman konsep dan respon siswa dalam pembelajaran PAI, penulis ingin penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan Pada Masa Abbasiyah Melalui Metode Mind Mapping Pada Siswa Kelas VIII.E SMP Negeri 2 Karangawen Demak Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1). Bagaimanakah perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode mind mapping dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PAI pada kelas VIII-E SMP Negeri 2 Karangawen Demak Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019? (2). Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode mind mapping dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PAI pada kelas VIII-E SMP Negeri 2 Karangawen Demak Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019 ? (3). Seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode mind mapping dalam pembelajaran PAI pada kelas VIII-E SMP Negeri 2 Karangawen Demak Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019 ?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk: (1). Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode mind mapping dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PAI pada kelas VIII-E SMP Negeri 2 Karangawen Demak semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019 (2). Mendiskripsikan pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode mind mapping dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PAI pada kelas VIII-E SMP Negeri 2 Karangawen Demak semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019 (3). Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode Mind Mapping dalam pembelajaran PAI pada kelas VIII-E SMP Negeri 2 Karangawen Demak semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019
Manfaat penelitian
- Bagi guru: Penelitian ini diharapkan dapat memberdayakan guru PAI dalam menggunakan metode mind mapping yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga dapat menjadi sebuah alternatif solusi bagi para guru mata pelajaran PAI sebagai bahan acuan dan pertimbangan dalam menggunakan metode pengajaran.
- Bagi siswa: Penelitian dengan menerapkan metode pembelajaran mind mapping diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa dalam belajar PAI, serta pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
- Bagi sekolah: Sebagai dasar pemikiran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Metode pembelajaran PAI diantaranya dengan menggunakan metode pembelajaran mind mapping.
- Bagi peneliti: Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam kegiatan pembelajaran PAI dengan menggunakan metode pembrelajaran mind mapping yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Kajian Teori
Pembelajaran Metode Mind Mapping
Pemetaan pikiran atau yang sering disebut dengan mind mapping adalah cara kreatif bagi peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-ide mencatat pelajaran, dengan meminta peserta didik untuk membuat peta pikiran mereka akan mudah untuk mengidentifikasikan secara jelas dan kreatif apa yang telah mereka pelajari dan apa yang telah mereka rencanakan. Tugas guru dalam proses pembelajaran adalah menciptakan suasana yang dapat mendukung kondisi belajar siswa dan respon siswa terhadap proses pembelajaran terutama dalam menggunakan metode mind mapping.
Belajar seharusnya bersifat fun yang melibatkan emosional, kesenangan, kreatifitas dan sebagainya. Dengan demikian belajar juga melibatkan otak kanan dan otak kiri sekaligus. Ketidakseimbangan penggunaan otak kanan dan otak kiri akan menyebabkan ketidakoptimalan dalam menyerap materi atau penguasaan konsep. Hal ini akan menimbulkan gangguan dalam belajar. Jika hanya otak kiri yang bekerja akan mengakibatkan kelebihan beban, sedangkan otak kanannya masih menganggur.
Hipotesis Tindakan
Hipotesis berperan sebagai jawaban sementara yang perlu dibuktikan kebenaranya dari permasalahan yang diteliti. Sebagaimana dikemukakan oleh Sudjana bahwa “hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap suatu penelitian”. Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah penerapan metode Mind Mapping dalam proses belajar mengajar dapat menigkatkan prestasi belajar siswa.
METODE PENELITIAN
Siklus penelitian tindakan kelas adalah suatu proses penelitian dan pembelajaran. Proses PTK dibagi dalam tahap-tahap yang setiap tahapnya merupakan rangkaian kegiatan perencanaan. Siklus penelitian tindakan diawali dengan perencanaan tindakan (Planning), mengobservasikan dan mengevaluasi hasil tindakan (Observation and Evalution), dan melakukan refleksi (Reflecting), dan seterusnya.
Pelaksanaan penelitian dimulai dengan siklus yang pertama yang terdiri dari empat kegiatan. Apabila sudah diketahui letak keberhasilan dan hambatan dari tindakan yang dilaksanakan pada siklus pertama tersebut, penelitian menentukan rancangan untuk siklus kedua sebagai tambahan perbaikan dari tindakan yang sebelumnya dan apabila merasa belum puas boleh dilanjutkan dengan siklus ketiga tergantung dari kepuasan.
Subyek Penelitian
Adapun jumlah siswa yang terdapat dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII-E yang berjumlah 24 siswa, adalah siswa kelas VIII-E SMP Negeri 2 Karangawen Demak, tahun pelajaran 2018/2019 yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Alasan peneliti memilih kelas VIII-E karena pada saat peneliti melaksanakan pembelajaran, peneliti ditugaskan sebagai guru PAI pada kelas tersebut. Dan respon siswa terhadap penelitipun sudah cukup baik, maka oleh sebab itu peneliti beralasan untuk mengambil sampel pada penelitian ini pada siswa kelas VIII-E SMP Negeri 2 Karangawen Demak tahun pelajaran 2018/2019.
Instrumen Pengumpulan Data
Lembar Tes Tertulis
Tes yaitu soal tertulis yang digunakan untuk mengukur kemampuan yang dimiliki siswa, yang dimaksud disini ialah tes yang dilakukan sesudah belajar, tes yang diberikan berupa soal post tes (tes akhir). Pos tes diberikan setelah pelaksanaan pembelajaran selesai. Jumlah soal sebanyak 10 soal dan jawaban terdiri dari pilihan ganda a, b, c, dan d, yang bertujuan untuk mengukur penguasaan konsep pada pembelajaran PAI khususnya pada materi tentang Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan pada masa Abbasiyah .
Lembar Pengamatan Aktifitas Siswa
Observasi adalah pengamatan terhadap hal-hal yang akan diteliti. Atau pengamatan langsung untuk memperoleh data. Menurut Suharsimi Arikunto bahwa observasi disebut pula dengan pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan alat indera.
Observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran untuk setiap kali pertemuan. Untuk membatasi pengamatan, observasi ini dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan. Lembar pengamatan ini memuat aktivitas yang akan diamati serta kolom-kolom yang menunjukkan tingkat dari setiap aktivitas yang diamati. Pengisian lembar pengamatan dilakukan dengan membubuhkan tanda check-list dalam kolom yang telah disediakan sesuai dengan gambaran yang diamati.
Teknik Pengumpulan Data
(1). Tes ; Tes digunakan untuk mendapat data kuantitatif skor tes sebagai hasil belajar siswa. Tes merupakan serangkaian butir pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mengetahui kemampuannya. Tes digunakan untuk menilai dan mengukur prestasi belajar siswa terutama aspek kognitif berkenan dengan penguasaan materi sesuai dengan proses pembelajaran. Menurut Jamaluddin Idris, “tes merupakan suatu prosedur yang sistematis untuk membandingkan tingkah laku dua orang atau lebih dalam kelompok (kelas)”. Tes dapat diartikan juga seperangkat alat pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara ujian tertulis bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman, kemampuan dan bakat siswa dalam mempelajari suatu materi serta hasil yang diperoleh dalam kegiatan belajar mengajar. Tes sesuai dengan materi yang diajarkan.
(2). Observasi (Pengamatan): Observasi adalah pengamatan terhadap hal-hal yang akan diteliti. Atau pengamatan langsung untuk memperoleh data. Menurut Suharsimi Arikuntoro bahwa observasi disebut pula dengan pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan alat indera. Observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran untuk setiap kali pertemuan. Untuk membatasi pengamatan, observasi ini dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan. Lembar pengamatan ini membuat aktivitas yang akan diamati serta kolom-kolom yang menunjukkan tingkat dari setiap aktivita yang diamati. Pengisian lembar pengamatan dilakukan dengan membubuhkan tanda check-list dalam pelajaran kolom yang telah disediakan sesuai dengan gambaran yang diamati.
(3). Dokumentasi: Dokumentasi ini meliputi data-data yang terkait dengan siswa berupa nilai, foto yang menggambarkan aktivitas siswa saat mengikuti pembelajaran metode mind mapping di kelas
(4). Lembar Observasi Respon Siswa dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Mind Mapping, lembar observasi respon siswa bertujuan mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan guru dengan menggunakan metode pembelajaran mind mapping pada materi Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan pada masa Abbasiyah . Angket diberikan pada akhir pertemuan yang diisi oleh siswa terdiri dari pertanyaan yang dapat dipilih siswa dengan memberikan tanda check list. Lembar observasi digunakan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan respon siswa terhadap penggunaan metode pembelajaran mind mapping yang diberikan meliputi pendapat siswa mengenai materi pelajaran aktivitas cara belajar.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Hasil Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu menjumpai kepala sekolah untuk meminta izin melakukan penelitian dan sekaligus memberikan surat pengantar mohon izin pada hari Rabu, 30 Januari 2019, kemudian peneliti menjumpai guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang lain yang mengajar di kelas selain kelas VIII untuk mendapatkan pertimbangan tentang siswa yang akan diteliti.
Tahapan penelitian ini meliputi dua siklus, setiap siklus dilengkapi dengan masing-masing satu rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai perangkat dalam proses belajar mengajar yaitu RPP-1 dan RPP-2. Pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung diamati oleh guru mata pelajaran PAI lain yaitu Ibu Umi Mualamah, S.Pd.I untuk mengetahui aktivitas, respon siswa dan hasil belajar siswa. Pengamatan dilakukan pada saat peneliti sedang mengajar di kelas tiap-tiap pertemuan, siklus pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 13 Pebruari 2019 dan siklus kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 20 Maret 2019.
Hasil penelitian dan pembahasan diuraikan secara bertahap sesuai dengan pelaksanaannya dalam proses belajar mengajar di kelas. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus.
Siklus 1
Tahap Perencanaan (Planning)
Adapun tahap-tahap perencanaan pada siklus I, yaitu menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode pembelajaran mind mapp, menyusun instrumen berupa lembar observasi, angket respon siswa, dan soal pretes untuk siklus I. Langkah-langkah pelaksanaan metode mind mapp pada silkus I yaitu: (1). Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai (2) Guru menyajikan materi yang akan diberikan kepada siswa (3) Guru membagikan siswa dalam beberapa kelompok (4) Guru menugaskan siswa dan menceritakan materi yang akan disampaikan kepada siswa dan menceritakan materi yang telah diterima siswa dan membuat catatan kecil untuk memudahkan siswa dalam memahami konsep belajar.
Tahap tindakan (action)
Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran mind mapp dilaksanakan pada tanggal 13 Pebruari 2019 pukul 09.30-10.30 WIB di kelas VIII.E yang berjumlah 24 siswa. Pembelajaraan dilakukan sesuai dengan RPP yang telah disusun, yang terdiri dari kegiatan awal (pembukaan), inti (pelaksanaan), dan akhir (penutup). Selanjutnya untuk mengetahui hasil belajar siswa, maka guru memberikan soal tes yang terkait dengan materi yang telah dipelajari. Kegiatan pembelajaran berlangsung juga dilakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran (aktivitas siswa) oleh pengamat yaitu Ibu Umi Mualamah, S.Pd.I dengan tujuan mengetahui aktivitas siswa dan mengetahui letak keberhasilan dan kekurangan yang terjadi di dalam kelas guna untuk perbaikan hasil yang lebih baik.
Tahap pengamatan (observasi)
Setelah berlangsungnya proses belajar mengajar pada RPP siklus I, guru memberikan apersepsi dan mengondisikan siswa dalam proses belajar. Setelah proses belajar berakhir, guru memberikan soal pos test pilihan ganda yang terdiri dari 10 soal untuk mengetahui hasil belajar siswa, dan dengan kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran PAI yang ditetapkan di SMP Negeri 2 Karangawen Demak yaitu 75.
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada pelaksanaan pembelajaran siklus pertama yaitu 65% dari persentase observasi aktivitas siswa yang diamati dengan katagori cukup. Maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa pada siklus I tidak mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan yaitu 100%.
Tabel Rekapitulasi Ketuntasan Pada Siklus I
No | Ketuntasan | Frekuensi (F) | Persentase (%) |
Siklus 1 | Siklus 1 | ||
1 | Tuntas | 8 | 33,33% |
2 | Tidak tuntas | 16 | 66,67% |
Jumlah | 24 | 100% |
Sumber: Hasil Penelitian di SMP Negeri 2 Karangawen Demak
Dari hasil post test diatas bahwa yang memperoleh nilai tes awal yang paling tinggi adalah 33,33%, secara individu 8 orang yang terdiri dari 10 soal, jadi hanya 8 orang siswa yang mencapai ketuntasan individual, sedangkan 16 siswa lainnya (66,67%) masih belum memenuhi KKM.
Refleksi
Refleksi adalah untuk mengingat kembali semua kegiatan dan hasil belajar pada tiap siklus untuk menyempurnakan pada siklus berikutnya. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama, ada beberapa hal yang harus diperbaiki yaitu:perlu diperbaiki kedepan yaitu, bila dilihat dari aspek mengidentifikasikan ide pokok atau prinsip melingkupi sejumlah konsep, tempatkan ide-ide utama di tengah atau di puncak mind mapp, menganalisis dan meninjau kembali penjelasan-penjelasan yang dibuat. Siswa masih belum aktif dari segi kelompok dalam berdiskusi sehingga kedepan siswa bisa lebih aktif lagi dalam berdiskusi dan lebih kreatif dalam membuat peta konsep.
Siklus II
Perencanaan Tindakan
Pada siklus II penelitian melakukan hal yang sama dengan perencanaan yang dilakukan pada siklus I. Peneliti kembali bertindak sebagai guru dan mempersiapkan materi pembelajaran kemudian menyiapkan permasalahan tersebut berhubungan dengan materi Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan pada masa Abbasiyah. Selain itu peneliti juga menyiapkan lembaran obsevasi yang digunakan oleh pengamat. Pada akhir pembelajaran peneliti menyiapkan juga alat evaluasi berupa soal yang diisi oleh siswa dan juga angket respon siswa bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa tentang materi yang telah diajarkan.
Pelaksanaan Tindakan
Setelah melakukan perencanaan, selanjutnya peneliti melakukan proses belajar. dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 20 Maret 2019 pukul 9:40 – 11.20 untuk siklus II. Adapun siklus kedua dilaksanakan berdasarkan pengalaman pada siklus pertama dengan memperhatikan masukan-masukan dari pengamat serta menyempurnakan kekurangan dari RPP pertemuan agar pelaksanaan agar selanjutnya lebih baik.
Pada kegiatan inti guru menyampaikan materi pembelajaran dan di pertengahan kegiatan inti, guru membagikan kelompok siswa untuk membuat mind mapping. Selanjutnya guru membimbing siswa dalam pembuatan mind mapping, pada saat siswa membuat mind mapping bersama kelompoknya, guru melihat kegiatan siswa.
Tujuan guru melakukan hal tersebut agar semua siswa dapat dengan mudah memahami serta dapat berdiskusi dengan baik. Setelah semua kelompok menyelesaikan mind mapping-nya, guru meminta perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil dari diskusi yang telah dilakukan. Setelah proses belajar mengajar berlangsung, guru memberikan penghargaan kepada siswa yang dapat menyimpulkan pelajaran yang telah diajarkan. Guru memberikan evaluasi berupa soal tes yang berkaitan dengan materi yang sudah dipelajari. Guru juga memberikan lembaran respon siswa terhadap metode pembelajaran Mind Mapping yang telah dilkukan oleh guru dan siswa.
Observasi
Tabel Rekapitulasi Ketuntasan Pada Siklus II
No | Ketuntasan | Frekuensi (F) Siklus II | Persentase (%) Siklus II |
1 | Tuntas | 22 | 91,67% |
2 | Tidak tuntas | 2 | 8,33% |
Jumlah | 24 | 100% |
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa nilai hasil akhir siklus II hanya 2 orang yang tidak mencapai KKM, dan secara individu 22 siswa yang tuntas 91.67%, dan tidak tuntas hanya 2 orang 8.33%. pada siklus II ini bisa dikatakan siswa sudah ada peningkatan karena sudah mencapai ketuntasan belajar dengan menggunakan metode mind mapping dengan nilai rata-rata 86,67 dan secara klasikal persentase 91,67% sudah meningkat
Refleksi
Selama kegiatan pembelajaran, siswa semakin aktif dalam proses pembelajaran hal ini terlihat dari aktivitas siswa yang sudah membaik dan pemahaman terhadap materi Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan pada masa Abbasiyah yang sudah mencapai ketuntasan. Berdasarkan hasil pengamatan setelah kedua siklus dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode mind mapping pada materi Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan pada masa Abbasiyah sudah efektif. Kualitas pembelajaran dengan menggunakan metode mind mapping ini sudah sangat baik. Ketuntasan suatu kelas dalam belajar secara klasikal dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel Ketuntasan Secara Klasikal Siswa Kelas VIII.E dengan Menggunakan Metode Mind Mapping
No | Ketuntasan | Frekuensi (F)
Siklus I |
Frekuensi (F)
Siklus II |
Persentase
Siklus I |
Persentase
Siklus II |
1. | Tuntas | 8 | 22 | 33,33% | 91.67% |
2. | Tidak tuntas | 16 | 2 | 66,67% | 8.33% |
Jumlah | 24 | 24 | 100% | 100% |
Sumber: Hasil Penelitian di SMP Negeri 2 Karangawen Demak
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil ketuntasan belajar telah tercapai pada siklus II, oleh karena itu penelitian tindakan kelas ini hanya dilakukan dengan dua siklus.
Simpulan
Berdasarkan analisis datadan pembahasan hasil penelitian tindakan di kelas VIII.E SMP Negeri 2 Karangawen Demak dengan penerapan metode pembelajaran Mind Mapping dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode mind mapping mendapat respon yang positif dari siswa. Hal ini dapat dilihat dari tanggapan siswa. Dari pernyataan saya dapat dengan mudah memahami materi pembelajaran PAI yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran mind mapping dengan persentase sangat setuju (66,67%), setuju sebesar (33,33%), materi PAI lebih mudah dipahami dengan menggunakan metode mind mapping dibandingkan dengan belajar biasa dengan persentase sangat setuju (70,83%), setuju sebesar (29,17%). Saya lebih aktif dengan diterapkan metode pembelajaran mind mapping dengan persentase sangat setuju (62,50%), dan setuju (37,50%), saya termotivasi belajar PAI, pada materi Pertumbuhan Ilmu Pada Masa Abbasiyah dengan menggunakan metode mind mapping dengan persentase (70,83%), dan setuju sebesar (29,17%).
- Pelaksanaaan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran mind mapping pada siklus I dan II mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada aktivitas siklus I siswa memperoleh nilai rata-rata 2.6 dengan persentase 65%. Sedangkan pada siklus II dengan nilai rata-rata 3.3 dengan nilai persentase 82.5%.
- Peningkatan hasil belajar siswa pada materi PAI dengan menggunakan metode Mind Mapping mendapat peningkatkan yang cukup baik. Hal ini sesuai dengan analisis data pada tiap-tiap siklus terjadi peningkatan yaitu nilai rata-rata pada siklus I adalah 72.63 dengan persentase 36.84%, pada siklus II nilai rata-rata siswa adalah 87.36 dengan persentase 94.73%.
Saran
Dari pengalaman peneliti selama melaksanakan penelitian tindakan di kelas VIII SMP Negeri 2 Karangawen Demak, dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut: (1). Sebaiknya guru dapat menerapkan metode pembelajaran yang berpariasi dalam mengajar, salah satunya metode mind mapping sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. (2). Metode pembelajaran mind mapping tidak hanya dapat diterapkan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, akan tetapi juga dapat diterapkan pada mata pelajaran yang lainnya. (3). Bagi guru yang ingin menerapkan metode pembelajaran mind mapping diharapkan untuk lebih mempersiapkan perangkat pembelajaran dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005.
Ari Kunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta: Rineka Cipta, 1998.
As, Ad Mahrus, Ayo Mengenal Sejarah Kebudayaan Islam, Bandung: Erlangga, 2009.
Ahmad Taufik, et.el. Sejarah Pemikiran dan Tokoh Modernisme Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005.
Buzan, Toni, Buku Pintar Mind Mapping, Jakarta: Geamedia, 2005.
Dani Hariyanto, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Masa Kini, Solo: Dwilima, 2004.
Herawati Susilo, et.al. Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Sarana Pengembangan Keprofesional Guru dan Calon Guru, Malang: Bayumedia Publisi, 2009.
E.Zainal Arifin, Dasar-dasar penulisan Karya Ilmiah, Jakarta: PT.Grasindo, 2003.
Depertemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas, t.t.
Ras Eko, Model Pembelajaran mind mapping, (online), diakses dari http://www.Blogspot.com, 2011.
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Balai Pustaka, 1991.
Suhardjono, Penelitian Tindakan Kelas Sekolah, malang: Cakrawala Indonesia dan LP3UM, 2009.
R.Teti Rostikawati, mind mapping dalam Metode Quantum Learning, Jakarta: Kencana, 2009.
Rochiati Wiriatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008.
Muh. Asnawi, Sejarah Kebudayaan Islam jilid I, Semarang: PT.Aneka Ilmu, 2009.
Mike Hernacki dan Bobbi Deporter, Quantum Learning, Bandung: Kaifa, 2011.
Maurizal Alamsyah, Buku Giat Jitu Meningkatkan, t.t. Melvin L. Silberman, Actif Learning 101 Cara Siswa belajar Aktif. Penerjemah: Raisul Muttakin, Yogyakarta: Pustaka Insan Mandiri, 2007
Jamaluddin Idris, Teknik Evaluasi dalam Pendidikan dan Pembelajaran, Bandung: Perdana Mulya Sarana, 2011.
Johan, et.al. Strategi Belajar Mengajar, Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala, 2006.
Ismail Faisal, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Yogyakarta: Bina Usaha, 1983.
- Gulo, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Grasindo, 2005.
W.J.S Poewadinata, Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1988.
Tony dan Barry Buzan, Memahami Peta Pikiran, Batam Cantre: Interaksara, 2004.
Shihhatul Muharromah, Penerapan Kompetensi dan Prakteknya, Jogjakarta: Sakti, 2009.
Sukardi, Metodelogi Penelitian, Kompetensi dan Prakteknya, Jakarta: Bumi Aksara, 2004.
Suharjo, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar evaluasi pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008.
Syalabi, A. Sejarah dan