PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEKS PROSEDUR

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE

AND PICTURE PADA PESERTA DIDIK

KELAS VII D SMP NEGERI 1 SATUI

 

Fathiah

SMP Negeri 1 Satui Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu

 

ABSTRAK

Pembelajaran teks prosedur di sekolah masih terdapat beberapa kendala antara lain terbatasnya alokasi waktu yang tersedia, suasana yang kurang kondusif, serta minat peserta didik yang masih rendah. Kurangnya minat peserta didik dalam pembelajaran teks prosedur dapat dilihat ketika proses pembelajaran peserta didik menjadi jenuh atau tidak bergairah dan kurang merespon. Hal ini terjadi karena guru belum optimal dalam menerapkan model pembelajaran yang tepat. Berdasarkan teori belajar piaget, kecerdasan peserta didik kelas VII masih dalam tahap operasional konkrit. Sehingga sangat diperlukan pembelajaran yang dapat mengarahkan peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran dan dengan memperhatikan tahap kecerdasan peserta didik diperlukan pembelajaran melalui media gambar sebagai objek konkrit. Untuk itu diperlukan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dalam kegiatan pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi teks prosedur, aktivitas peserta didik serta respon peserta didik juga baik. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK ini menggunakan 2 siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari 3 kali pertemuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture pada materi teks prosedur di kelas VII D SMP Negeri 1 Satui: (1) meningkatkan hasil belajar peserta didik, dilihat dari peningkatan jumlah peserta didik yang tercapai dalam belajar dari 15 peserta didik (45,45%) pada kondisi awal menjadi 26 peserta didik (78,79%) pada kondisi akhir atau naik 33,34%, (2) dapat meningkatkan aktivitas peserta didik, dilihat dari persentase aktivitas dari 81,82% pada akhir siklus 1 menjadi 84,85% pada akhir siklus 2 atau naik sebesar 3,03%; dan (3) menunjukkan bahwa hampir semua peserta didik senang dan tertarik pada pembelajaran, dilihat dari respon peserta didik menyatakan “Ya” sebesar 97,88%. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi teks prosedur dan aktivitas peserta didik kelas VII D SMPN 1 Satui.

Kata Kunci: picture and picture, hasil belajar teks prosedur.

 

PENDAHULUAN

Dalam kurikulum 2013, bahasa Indonesia mulai menempati posisi sebagai bahasa pengantar pendidikan yang sekaligus berfungsi sebagai pembawa wahana ilmu pengetahuan ke bidang-bidang ilmu pengetahuan lainnya. Salah satu ruang lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia tingkat sekolah menengah pertama (SMP) dalam kurikulum 2013 yaitu materi teks prosedur. Di semester 1 pembelajaran bahasa Indonesia kelas VII, terdapat kompetensi dasar pembelajaran mengenai teks prosedur yaitu mengidentifikasi, menyimpulkan, menelaah, dan menyajikan teks prosedur. Hal ini merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah akan pentingnya penguasaan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam materi teks prosedur.

Dalam praktik pembelajaran teks prosedur di sekolah, masih terdapat beberapa kendala antara lain terbatasnya alokasi waktu yang tersedia, suasana yang kurang kondusif, serta minat peserta didik yang masih rendah. Sebagai guru bahasa Indonesia kelas VII, peneliti memperoleh data hasil belajar bahasa Indonesia yang dimiliki peserta didik masih rendah berdasarkan nilai yang diperoleh peserta didik baik melalui tugas maupun penilaian harian. Peserta didik mengalami kesulitan dalam pembelajaran karena belum optimalnya pemahaman peserta didik terhadap materi tersebut, kurangnya imajinasi peserta didik terutama dalam menyusun kalimat yang baik dan benar, dan hal ini pun dikarenakan pembelajaran sering menggunakan metode ceramah. Berdasarkan teori belajar piaget, kecerdasan peserta didik kelas VII masih dalam tahap operasional konkrit. Dimana dalam tahap ini kecerdasan ditunjukkan melalui manipulasi simbol yang logis dan sistemitasis terkait dengan objek konkrit. Dari hasil penilaian tengah semester ke-1 pada peserta didik kelas VII A – VII E SMP Negeri 1 Satui tahun pelajaran 2019/2020 dengan KKM mata pelajaran bahasa Indonesia 70,00 maka diperoleh data kelas yang memiliki persentase ketuntasan paling rendah yaitu kelas VII D yang hanya mencapai 45%.

Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture sebagai pembelajaran melalui media gambar sebagai objek konkrit yang dapat mengarahkan peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran dan memperhatikan tahap kecerdasan peserta didik.

Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat diambil suatu rumusan masalah sebagai berikut: (1) Apakah pembelajaran materi teks prosedur dengan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture akan meningkatkan hasil belajar peserta didik? (2) Bagaimana akivitas peserta didik selama berlangsungnya proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture pada materi teks prosedur? (3) Bagaimana respon peserta didik selama berlangsungnya proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture pada materi teks prosedur?

Tujuan dalam penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui apakah pembelajaran materi teks prosedur dengan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture akan meningkatkan hasil belajar peserta didik. (2) Untuk mengetahui bagaimana aktivitas peserta didik ketika pembelajaran materi teks prosedur menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture. (3) Untuk mengetahui bagaimana respon peserta didik ketika pembelajaran materi teks prosedur menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peserta didik, bagi guru, dan bagi sekolah.

KAJIAN PUSTAKA

Hakikat Belajar

Belajar menurut teori behavioristik diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku. Menurut pandangan teori kognitif, belajar diartikan sebagai proses untuk membangun persepsi seseorang dari sebuah objek yang dilihat. Sedangkan menurut pandangan teori konstruktivisme, belajar adalah upaya untuk membangun pemahaman atau persepsi atas dasar pengalaman yang dialami oleh peserta didik (Zainal Aqib, 2013:66).

 

Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pembelajaran merupakan proses yang ditata dan diatur sedemikian rupa, menurut langkah-langkah tertentu agar pelaksanaannya dapat mencapai hasil yang diharapkan (Jumanta Hamdayama, 2016:15). Pembelajaran bahasa Indonesia tidak akan terlepas dari empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan dari segi hasil. Dari segi proses, pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau sebagian besar peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam pembelajaran, di samping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan percaya pada diri sendiri. Dari segi hasil, pembelajaran dikatakan efektif apabila terjadi perubahan tingkah laku yang positif, tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Hasil Belajar

Makna hasil belajar yang dikutip oleh Ahmad Susanto (2012) yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri peserta didik, baik yang menyangkut aspek kogintif (pemahaman konsep), afektif (sikap peserta didik), dan psikomotor (keterampilan proses) sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian tersebut dipertegas oleh Nawawi dalam K. Brahim (2007:39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan peserta didik dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

Teks Prosedur

Pengertian Teks Prosedur

Teks prosedur merupakan teks yang berisikan tahapan-tahapan untuk mencapai tujuan. Teks prosedur adalah teks yang menunjukkan dan menjelaskan sebuah proses dalam membuat ataupun mengoperasikan sesuatu yang dikerjakan secara sistematis dan teratur. Teks prosedur merupakan suatu bentuk teks yang berisi langkah-langkah atau tahapan tahapan yang harus dipenuhi dalam melakukan suatu kegiatan agar kegiatan tersebut berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Maksud dari teks prosedur ini adalah untuk menyajikan tata cara dan langkah-langkah tentang membuat, menggunakan atau melakukan sesuatu. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa teks prosedur merupakan sebuah proses atau kegiatan yang dilakukan secara bertahap dan berurutan agar kegiatan yang dilakukan berjalan dengan lancar tanpa hambatan.

Struktur Kebahasaan Teks Prosedur

Struktur kebahasaan teks prosedur memiliki beberapa ciri yang harus diperhatikan saat menulis teks prosedur. Ciri kebahasan yang ada pada teks prosedur ialah banyak terdapat konjungsi yaitu temporal atau kata penghubung yang menyatakan waktu kegiatan yang hadir dan bersifat kronologis seperti selanjutnya, berikutnya, lalu, dan setelah itu. Kemudian kalimat perintah dan larangan yang harus ditaati dalam membuat teks prosedur. Selanjutnya kata verba material yang mengacu pada tindakan fisik, dan tingkah laku serta menggunakan kata keterangan untuk menyatakan rinci waktu, tempat dan cara yang akurat. Struktur kebahasaan tersebut sangat perlu diperhatikan yaitu konjungsi, kata perintah, verba material dan keterangan waktu tempat dan akurat. Semua itu perlu diperhatikan agar tidak terjadi kesalahpahaman dan dapat dibedakan dengan teks-teks lain.

Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran adalah suatu pola atau langkah-langah pembelajaran tertentu yang diterapkan agar tujuan atau kompetensi dari hasil belajar yang diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien. Salah satu model dari pembelajaran berkelompok adalah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran kelompok yang menjadi perhatian dan dianjurkan para ahli pendidikan untuk digunakan (Jumanta Hamdayama, 2016: 146).

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tipe Picture and Picture

Model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture didasarkan atas contoh yang ditekankan pada gambar. Langkah-langkah model pembelajaran ini sebagai berikut: (1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, (2) Menyajikan materi sebagai pengantar, (3) Guru menunjukkan/ memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi, (4) Guru menunjuk/ memanggil peserta didik secara bergantian memasang/ mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis, (5) Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut, (6) Dari alasan/ urutan gambar tersebut guru mulai menanamkan konsep/ materi sesuai dengan kempetensi yang ingin dicapai, (7) Kesimpulan/ rangkuman.

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik kelas VII D SMP Negeri 1 Satui Desa Makmur Mulia Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan yang berjumlah 33 orang yang terdiri dari 17 orang laki-laki dan 16 orang perempuan yang dilaksanakan semester 1 tahun pelajaran 2019/2020 sesuai dengan jadwal masuk pelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian tentang upaya peningkatan hasil belajar teks prosedur melalui model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture pada peserta didik kelas VII D SMP Negeri 1 Satui dilaksanakan dari bulan Juli s.d Desember tahun 2019.

Prosedur Siklus Penelitian

Jenis penelitian ini termasuk dalam Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan, yang terdiri dari empat komponen, yaitu: (1) Perencanaan; (2) Tindakan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: (1) Observasi berupa lembar observasi aktivitas peserta didik yang disediakan peneliti yang digunakan untuk memperoleh data mengenai aktivitas peserta didik selama mengikuti kegiatan pembelajaran materi teks prosedur, (2) Tes berbentuk pilihan ganda dan uraian digunakan untuk memperoleh data tentang prestasi belajar berupa hasil belajar peserta didik pada materi teks prosedur sebelum, selama, dan sesudah penelitian berlangsung, (3) Penyebaran angket untuk mengetahui tanggapan/ respon peserta didik tentang pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture.

 

 

Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan secara kuantitatif. digunakan untuk mendeskripsikan implementasi model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture yang dilakukan guru dan untuk menghitung persentase jumlah peserta didik yang berhasil dalam pembelajaran tersebut dan secara analisis kualitatif yang dilakukan dengan metode alur yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.

Indikator Keberhasilan

Penelitian ini dikatakan berhasil jika memenuhi semua komponen indikator kuantitatif dan indikator kualitatif, sebagai berikut: (1) Indikator kualitatif yaitu apabila aktivitas peserta didik meningkat minimal 75%; (2) Indikator kuantitatif apabila hasil tes hasil belajar peserta didik meningkat menjadi minimal 70%; dan (3) Respon peserta didik berdasarkan hasil angket di akhir siklus 2 mengatakan setuju atau menjawab “ya” sebanyak 75%.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Kelas VII SMPN 1 Satui tahun pelajaran 2019/2020 terdiri dari 6 rombel yaitu kelas A, B, C, D, E, dan F. Diantara 6 rombel tersebut, kelas VII D merupakan kelas yang memiliki persentase ketuntasan belajar bahasa Indonesia yang masih rendah. Data hasil observasi awal, menunjukkan bahwa nilai tertinggi yang diperoleh peserta didik kelas VII D yaitu 96, nilai terendah 20, dan nilai rata-rata 67,76. Terdapat 15 orang peserta didik yang melampaui KKM, 0 orang peserta didik yang mencapai KKM, dan 18 orang peserta didik yang belum mencapai KKM. Dan terlihat bahwa dari nilai penilaian tengah semester ke-1 tahun pelajaran 2019/2020, tercatat peserta didik yang melampaui KKM 45,45%, yang mencapai KKM 0%, dan yang belum mencapai KKM 54,55%. Banyak peserta didik yang melampaui dan mencapai KKM adalah 45,45% dari total 33 peserta didik kelas VII D.

Deskripsi Akhir Siklus 1

Berdasarkan hasil tes tertulis pada akhir siklus 1, setelah dilakukan penelitian tindakan kelas melalui menerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture pada materi teks prosedur diperoleh hasil belajar peserta didik yang mendapat nilai tertinggi 92 yang diperoleh oleh 2 orang peserta didik dan nilai terendah 45 diperoleh oleh 1 orang peserta didik. Jumlah peserta didik yang nilainya melebihi KKM atau terlampaui sebanyak 15 orang, jumlah peserta didik yang mencapai KKM atau tercapai sebanyak 2 orang dan yang belum tercapai sebanyak 16 orang. Jumlah peserta didik yang nilainya sama atau lebih dari KKM adalah 17 orang atau sama dengan 51,52%.

Berdasarkan hasil observasi aktivitas peserta didik oleh observer pada akhir siklus 1 penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture pada materi teks prosedur, terlihat banyaknya peserta didik yang memperoleh predikat A (Sangat Baik) 5 orang, yang mendapat predikat B (Baik) 22 orang dan yang mendapat predikat C (Cukup) sebanyak 6 orang. Jumlah peserta didik yang memperoleh predikat Baik dan Sangat Baik adalah 27 orang atau sama dengan 81,82%.

Deskripsi Akhir Siklus 2

Berdasarkan hasil tes tertulis pada akhir siklus 2, setelah dilakukan penelitian tindakan kelas melalui menerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture pada materi teks prosedur diperoleh hasil belajar peserta didik yang mendapat nilai tertinggi 97 yang diperoleh oleh 2 orang peserta didik dan nilai terendah 34 diperoleh oleh 1 orang peserta didik. Jumlah peserta didik yang nilainya melebihi KKM atau terlampaui sebanyak 26 orang, jumlah peserta didik yang mencapai KKM atau tercapai sebanyak 0 orang dan yang belum tercapai sebanyak 7 orang. Jumlah peserta didik yang nilainya sama atau lebih dari KKM adalah 26 orang atau sama dengan 78,79%.

Berdasarkan hasil observasi aktivitas peserta didik oleh observer pada akhir siklus 2 penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture pada materi teks prosedur, terlihat banyaknya peserta didik yang memperoleh predikat A (Sangat Baik) 3 orang, yang mendapat predikat B (Baik) 25 orang dan yang mendapat predikat C (Cukup) sebanyak 5 orang. Jumlah peserta didik yang memperoleh predikat Baik dan Sangat Baik adalah 28 orang atau sama dengan 84,85%.

Dari hasil observasi angket respon peserta didik pada akhir siklus 2 penelitian dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture pada materi teks prosedur, terlihat banyaknya peserta didik yang memberikan tanggapan “Ya” sebanyak 33 peserta didik untuk indikator pernyataan 1, 4, 5, 7 dan 9, sebanyak 32 orang peserta didik memberi respon “Ya” untuk indikator pernyataan 3, 8, dan 10, sedangkan untuk indikator pernyataan 2 dan 6 mendapat respon “Ya” dari 31 orang peserta didik.

Refleksi

Setelah guru melaksanakan penelitian tindakan kelas pada siklus 2 dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture pada materi teks prosedur yang ditambahkan dengan perbaikan RPP dan media pembelajaran sesuai hasil refleksi siklus 1, diperoleh data peningkatan hasil belajar pada peserta didik kelas VII D SMP Negeri 1 Satui sebagai berikut, pada siklus 1 terdapat 17 orang peserta didik yang sudah tuntas. Jika dibandingkan dengan kondisi awal yang hanya 15 orang, tetapi kondisi ini belum mencapai tujuan yang diharapkan. Untuk aktivitas peserta didik akhir siklus 1 yang memperoleh predikat A (Sangat Baik) dan B (Baik) sebanyak 27 orang peserta didik.

Hasil belajar peserta didik pada akhir siklus 2 menunjukkan bahwa terdapat 26 orang peserta didik yang sudah tuntas. Jika dibandingkan dengan hasil belajar peserta didik akhir siklus 1, ada peningkatan hasil belajar, dan sudah mencapai indikator ketercapaian yang diharapkan. Untuk aktivitas peserta didik akhir siklus 2 yang memperoleh predikat A (Sangat Baik) dan B (Baik) sebanyak 28 orang peserta didik. Untuk respon peserta didik pada akhir siklus 2, terlihat bahwa dari 33 orang peserta didik kelas VII D memberikan respon “Ya” pada 10 butir indikator pernyataan sebesar 97,88% sedangkan 2,12% peserta didik memberikan respon “Tidak”.

Pembahasan

Hasil pelaksanaan penelitian hasil belajar peserta didik kelas VII D SMPN 1 Satui tahun pelajaran 2019/2020 tentang materi teks prosedur pada akhir siklus 1 dan akhir siklus 2 menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik pada kondisi awal yang mencapai dan melampaui KKM hanya 15 orang peserta didik atau 45,45%, sedangkan hasil belajar pada akhir siklus 1 terdapat 17 orang peserta didik yang sudah mencapai dan melampaui KKM atau sebesar 51,52%. Berdasarkan perbandingan hasil belajar peserta didik pada kondisi awal dengan hasil belajar pada akhir siklus 1, maka terdapat peningkatan hasil belajar 6,07%. Namun belum mencapai indikator ketercapaian yang diinginkan yaitu 70,00%, sehingga penelitian harus dilanjutkan ke siklus 2. Dari hasil belajar keterampilan menulis peserta didik pada akhir siklus 2 terdapat 26 orang peserta didik yang mencapai dan melampaui KKM atau 78,79% tuntas. Dibandingkan dengan hasil belajar pada akhir siklus 1 maka hasil belajar pada akhir siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 27,27% dan persentase ketercapaian pada akhir siklus 2 yaitu 78,79% sudah mencapai indikator ketercapaian yang diinginkan.

Setelah dilaksanakan observasi terhadap aktivitas peserta didik kelas VII D SMPN 1 Satui tahun pelajaran 2019/2020 yang dilaksanakan pada akhir siklus 1 dan akhir siklus 2 dapat dilihat bahwa aktivitas peserta didik pada akhir siklus 1 sebesar 81,82% atau sebanyak 27 peserta didik mendapat predikat sangat baik dan baik, sedangkan pada akhir siklus 2 aktivitas peserta didik meningkat menjadi 84,85% atau terdapat 28 peserta didik mendapat predikat sangat baik dan baik. Peningkatan aktivitas peserta didik sebesar 3,03% dan sudah mencapai indikator tujuan yang diharapkan untuk aktivitas peserta didik, yaitu 75,00%.

Diakhir pertemuan ketiga siklus 2 peneliti membagikan angket untuk mengetahui respon peserta didik terhadap penelitian yang sudah dilakukan dengan jumlah responden 33 orang dan dari hasilnya terlihat bahwa respon peserta didik terhadap penelitian yang dilakukan 97,88% mengatakan ya atau senang.

PENUTUP

Kesimpulan

  1. Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VII D SMP Negeri 1 Satui semester 1 tahun pelajaran 2019/2020 pada materi teks prosedur. Hal ini dapat dilihat dari ketercapaian hasil belajar peserta didik telah mengalami peningkatan pada kondisi awal yang hanya 15 orang atau 44,45% dapat meningkat menjadi 17 orang atau 51,52% pada akhir siklus 1 dan jumlahnya meningkat lagi pada akhir siklus 2 menjadi 26 orang atau 78,79% dan peningkatan ini telah mencapai batas ketuntasan klasikal yang telah ditetapkan peneliti yaitu 70,00%.
  2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture pada materi teks prosedur dapat meningkatkan aktivitas peserta didik kelas VII D SMP Negeri 1 Satui. Hal ini dapat dilihat dari persentase semua aspek aktivitas peserta didik dirata-ratakan pada siklus 1 mengalami peningkatan dari 81,82% menjadi 84,85% pada siklus 2. Hal ini menunjukkan pembelajaran sudah berpusat pada peserta didik.
  3. Respon peserta didik kelas VII D SMP Negeri 1 Satui terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture pada materi teks prosedur jika dirata-ratakan persentasenya yang menyatakan “Ya” sebesar 97,88% yang menunjukkan bahwa hampir semua peserta didik senang dan tertarik dengan pembelajaran menggunakan model tipe picture and picture, sedangkan 2,12% menyatakan “Tidak” untuk pembelajaran menggunakan model tipe picture and picture.

Saran

  1. Guru diharapkan agar memilih dan menggunakan media dan pendekatan yang dapat meningkatkan minat belajar peserta didik, agar pembelajaran berjalan efektif.
  2. Peserta didik hendaknya selalu berusaha menumbuhkan hasil belajar dan mengembangkan kemampuan dalam berfikir positif, kerjasama, tanggung jawab, dan keaktifan dalam belajar.
  3. Peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat melakukan penelitian lebih lanjut yang serupa pada mata pelajaran lain, mengingat hasil penelitian ini belum optimal dan masih banyak keterbatasan.

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2013. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya.

Arikunto, Suharsimi. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Azura. 2017. Kemampuan Menulis Teks Prosedur Peserta didik Kelas VII SMP Negeri 2 Percut Sei Tuan Tahun Pembelajaran 2017/ 2018. https://docplayer.info/65405514-kemampuan-menulis-teks-prosedur-peserta didik-kelas-vii-smp-negeri-2-percut-sei-tuan-tahun-pembelajaram-2017-2018-oleh-azura-drs-syamsul-arif-m-pd.html (diunduh 29 Oktober 2019).

Fathiah. 2018. Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Pada Peserta didik Kelas IX E SMP Negeri 1 Satui. Tanah Bumbu: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan SMP Negeri 1 Satui.

Hamdayama, Jumanta. 2016. Metodologi Pengajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hariyanto & Suyono. 2016. Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Kemdikbud. 2017. Buku Guru Bahasa Indonesia SMP/ MTs Kelas VII. Jakarta: Kemdikbud RI.

Kemdikbud. 2017. Bahasa Indonesia SMP/ MTs Kelas VII. Jakarta: Kemdikbud RI.

Kompri. 2016. Motivasi Pembelajaran: Perspektif Guru dan Peserta didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyadi, Yadi dkk. 2017. Intisari Sastra Indonesia untuk SMP dan SMA. Bandung: Yrama Wdiya.

Mulyati, Yati Siti. 2018. Bagaimana Peserta didik Berkembang dan Belajar. https://www.google.co.id/url?q=http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._ADMINISTRASI_PENDIDIKAN/195209291984032-YATI_SITI_MULYATI/Bagaimana_Peserta didik_Berkembang_dan_Belajar.pdf&sa=U&ved=2ahUKEwijmIyWy4rmAhXJV30KHTwLB4oQFjAAegQIABAB&usg=AOvVaw20NiHdppUa25odQSg2L7br (diunduh 05 Agustus 2019).

Sudirman & Sani, Ridwan Abdullah. 2017. Penelitian Tindakan Kelas: Pengembangan Profesi Guru. Tangerang: Tira Smart.