PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PADA POKOK BAHASAN KPK DAN FPB

MELALUI PEMANFAATAN KELOMPOK BELAJAR SISWA KELAS VI SEMESTER I SD NEGERI SEMOWO 02 TAHUN PELAJARAN 2017/2018

 

Rusmiyati

Sekolah Dasar Negeri Semowo 02

UPTD Kecamatan Susukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan  Pemerintah Kabupaten Semarang

 

ABSTRAK

Berdasarkan hasil penelitian di SD N Semowo sebelum diadakan penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa Kelas VI merasa kesulitan dalam belajar matematika tentang perpangkatan FPB&KPK. Hasil belajar tentang FPB&KPK masih jauh dari harapan yaitu dari 13 siswa murid kelas VI SD Negeri Semowo 02 , rata-rata hanya 30% yang mendapat nilai di atas KKM.Sedangkan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peningkatan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa kelas VI SD Negeri Semowo 02 Melalui Pemanfaatan Kelompok Belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa kelas VI SD Negeri Semowo 02 Kecamatan Susukan Tahun Pelajaran 2017/2018.Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research), dalam bentuk siklus yang masing-masing siklus terdiri dari rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Sedangkan subyek penelitian adalah siswa kelas VI SD Negeri Semowo 02 yang berjumlah 13 orang siswa terdiri dari 6 orang laki-laki dan 7 orang perempuan. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen berupa lembar pengamatan aktivitas belajar siswa, dan lembar tes untuk mengukur hasil belajar siswa.Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa keterampilan guru sebelum perbaikan termasuk dalam kriteria cukup, pada siklus 1 menjadi baik, dan mengalami peningkatan lagi menjadi sangat baik pada siklus 2 dan mengalami peningkatn lagi menjadi sangat baik pada siklus 3. Aktivitas siswa sebelum perbaikatermasuk dalam kriteria cukup, pada siklus 1 menjadi baik, dan mengalami peningkatan lagi menjadi lebih baik pada siklus 2 dan mengalami peningkatn lagi menjadi sangat baik pada siklus 3. Persentase ketuntasan klasikal hasil belajarsebelum perbaikan 30%, siklus I 46%dan siklus II 69% dan pada siklus 3 meningkat lagi menjadi 100%. Pelaksanaan tindakan dari siklus 1 sampai dengan siklus 3 menunjukkan adanya peningkatan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.

Kata Kunci: Melalui Pemanfaatan Kelompok Belajar, Hasil Belajar Matematika

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam kegiatan proses belajar mengajar di sekolah, keberhasilan adalah hal utama yang diupayakan oleh setiap guru. Merupakan kepuasan tersendiri jika kita memberikan atau menyajikan materi pelajaran kepada siswa dengan waktu yang sedikit serta alat peraga yang sederhana dapat diterima, dibuktikan dengan dilakukannya evaluasi pada akhir pelajaran menunjukkan hasil belajar yang sangat signifikan. Banyak komponen yang mendukung dalam keberhasilan proses belajar mengajar, di antaranya adalah guru, siswa, metode, ruang kelas dan alat peraga.

Sementara ini yang menjadi komponen utama keberhasilan dalam belajar adalah guru. Asumsi kebanyakan orang tentang prestasi akan baik dan kurang baik tersorot hanya kepada guru. Padahal keberhasilan proses belajar mengajar dipengaruhi oleh banyak hal. Guna mengantisipasi asumsi tersebut, sebagai guru harus menyikapi dengan tepat. Karakter materi pelajaran harus dipahami benar agar kita memberikan materi baru dapat diterima dengan cepat. Metode yang tepat diharapkan membantu siswa dalam penerimaan dan pemahaman terhadap materi pelajaran yang diterimanya.

Pada sisi lain, komponen siswa juga turut menentukan keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Konsep-konsep yang berhubungan dengan konsep- konsep baru yang akan diterimanya harus sudah dikuasai oleh siswa. Konsep baru tak akan bisa diterima oleh siswa jika konsep dasar atau pelajaran yang lalu belum dipahami. Hal inilah yang juga sangat berpengaruh pada keberhasilan proses belajar mengajar. Siswa cenderung mempunyai ingatan yang tidak setia. Materi pelajaran dipahami seketika itu tetapi lupa jika materi yang sama ditanyakan beberapa hari kemudian. Ingatan setia hanya dimiliki oleh beberapa siswa saja yang tergolong anak-anak berprestasi.

 

Belajar matematika bisa karena terbiasa, hal ini dituntut siswa harus banyak melakukan latihan-latihan. Waktu belajar di sekolah sangatlah terbatas, lebih banyak waktu di luar jam efektif sekolah atau di rumah. Kesulitan- kesulitan yang ditemui dalam pengerjaan latihan atau tugas dapat ditanyakan pada narasumber, antara lain orang tua, kakak, teman sekelas, siswa yang berada di jenjang atasnya (SMP, SMA) atau kepada siapa saja yang dianggap bisa membantu dengan baik.

Di kalangan siswa terjangkit pengertian bahwa pelajaran matematika menjadi momok yang menakutkan di antara sekian mata pelajaran serta dianggap paling sulit untuk dimengerti dan dipahami. Hal semacam ini sudah menjadi reaksi umum. Untuk itu, penulis ingin mengamati kegiatan pembelajaran pada pokok bahasan tertentu melalui judul skripsi “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pada Pokok Bahasan KPK Dan FPB Melalui Pemanfaatan Kelompok Belajar Siswa Kelas VI Semester I SD Negeri Semowo 02 Tahun Pelajaran 2017/2018.”

Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

  1. Apakah Melalui Pemanfaatan Kelompok Belajar dapat meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar matematika?
  2. Apakah Melalui Pemanfaatan Kelompok Belajar dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa dalam pembelajaran matematika?
  3. Apakah Melalui Pemanfaatan Kelompok Belajar dapat meningkatkan Hasil belajar matematika?

Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi masalah tersebut, penulis menerapkan Melalui Pemanfaatan Kelompok Belajar. Karena dengan Melalui Pemanfaatan Kelompok Belajar dapat bekerja sama dalam kelompok kecil dengan tujuan yang sama dan membantu serta mendorong setiap anggota kelompok agar berhasil dalam belajar. Sehingga dengan Melalui Pemanfaatan Kelompok Belajar Hasil belajar matematika anak dapat meningkat.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan

Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi hasil belajar matematika pada siswa kelas VI SD Negeri Semowo 02 Melalui Pemanfaatan Kelompok Belajar.

Tujuan Khusus

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:

  1. Meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran matematika Melalui Pemanfaatan Kelompok Belajar pada siswa kelas VI SD Negeri Semowo 02
  2. Meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika Melalui Pemanfaatan Kelompok Belajar pada siswa kelas VI SD Negeri Semowo 02
  3. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri Semowo 02 dalam pembelajaran matematika Melalui Pemanfaatan Kelompok Belajar.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

Manfaat bagi guru

  1. Mengetahui secara langsung permasalahan yang dihadapi anak agar dapat memberikan bantuan secara
  2. Melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada melalui pengamatan yang dilakukan oleh teman sekerja (observer).
  3. Untuk mengetahui ketepatan antar perencanaan pengajaran dengan praktiknya.

Manfaat bagi siswa

  1. Memanfaatkan secara maksimal kelompok belajar untuk memecahkan suatu
  2. Munculnya tutor sebaya secara tidak langsung dalam menghadapi suatu masalah dari kelompok yang
  3. Dapat diketahui prestasi hasil belajar siswa melalui beberapa

Manfaat bagi sekolah

  1. Sebagai dorongan bagi sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar secara
  2. Memberikan semangat dan contoh bagi guru lain untuk berusaha secara maksimal dalam merencanakan proses belajar

Manfaat bagi peneliti lain

Hasil penelitian sebagai pembanding, jelas terjadi perbedaan karena karakter kelas yang berbeda.

LANDASAN TEORI

Hakikat Belajar

Pengertian Belajar

Belajar adalah perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan (Hamdani, 2011:21). Belajar juga dapat didefinisikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang berubah secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. (Daryanto, 2010:2). Sedangkan menurut Slavin (dalam Rifa’i, 2011:82) belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman.

Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru, secara keseluruhan sebagai pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya lingkungannya Anitah (2009:2.5). Beberapa prinsip dalam belajar menurut Suprijono ( 2012: 4), diantaranya: 1) belajar adalah perubahan perilaku; 2) belajar merupakan proses; 3) belajar merupakan bentuk pengalaman.

Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli tentang pengertian belajar tersebut dapat kita simpulkan bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah suatu proses atau aktivitas yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan melalui latihan atau pengalaman, yang menghasilkan perubahan- perubahan perilaku yang bersifat relatif tetap.

Model Pembelajaran Kelompok Belajar

Proses pembelajaran agar mencapai tujuan yang diharapkan menentukan waktu. Prinsip dasarnya, tiap anak mempunyai kemampuan yang berbeda-beda sesuai dengan bakat minat yang dimiliki.

Hal tersebut di atas sesuai dengan Teori Nativisme, Arthur Schopenhawer (1788-1860) Perkembangan pribadi hanya ditentukan oleh factor hereditas, faktor dalam yang berari kodrati. Merujuk Teori Nativisme yang jelas-jelas kemampuan seseorang sangat ditentukan factor pembawaan dari siswa tersebut. Maka pandai-pandailah kita memberikan materi pelajaran menggunakan berbagai komponen yang dikemas menjadi bahan yang menarik agar dapat cepat ditangkap atau dipahami peserta didik.

Seseorang karena kematangan jiwanya dalam waktu cepat dapat mengerti dan memahami pelajaran yang diterimanya. Namun sebaliknya jika seseorang Karena belum matang jiwa dan penalarannya maka akan lamban menerima pelajaran. Karena tipe siswa yang beragam dan unik, akibatnya berbeda pula pada waktu tertentu ia memahami materi pelajaran dari siapa yang memberikan. Siswa memandang guru adalah segalanya maka ia biasanya akan lebih mudah dan cepat memahami. Tetapi ada pula siswa akan mengerti dan paham jika yang menerangkan adalah temannya.

Hisyam Zaini (2002:60) mengatakan bahwa untuk belajar yang paling baik adalah dengan mengajarkan kepada orang lain. Oleh karena itu, pemilihan model pembelajaran menggunakan kelompok belajar sebagai strategi pembelajaran akan sangat membantu siswa di dalam mengerjakan materi kepada teman-temannya.

KERANGKA BERPIKIR

Kita berusaha menanamkan kepada siswa untuk menyukai Mata Pelajaran Matematika. Dengan menggunakan prinsip “Bisa karena terbiasa”, bertolak dari itulah maka siswa dianjurkan untuk memperbanyak latihan. Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di SD Negeri Semowo 02 memberdayakan kelompok belajar yang mengedepankan tutor sebaya. Untuk dapat secara tepat dan benar menyelesaikan soal-soal FPB dan KPK.

METODOLOGI PENULISAN

Setting Penelitian

Waktu Penelitian

Penelitian direncanakan pada hari Selasa tanggal 11 Agustus 2015 untuk siklus 1, siklus 2 pada hari Selasa tanggal 25 Agustus 2015, dan siklus 3 pada hari Selasa tanggal 8 September 2015.

Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di kelas VI Sekolah Dasar Negeri Semowo 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang, yang merupakan objek Penelitian.

Alasan Penelitian Dilakukan di SD Negeri Semowo 02

Sesuai dengan dengan karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK) antara lain bahwa penelitian dilakukan atau dalam upaya menyelesaikan masalah pembelajaran yang dirasakan oleh guru dan siswa atau permasalahan yang aktual yang dirasakan oleh guru dan siswa. Berdasarkan dari uraian yang dipaparkan pada latar belakang alasan mengapa penelitian dilakukan di kelas VI, karena siswa kelas itulah yang mempunyai masalah dalam penguasaan materi.

Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri Semowo 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang sebanyak 13 orang yang terdiri dari 6 orang laki-laki dan perempuan sebanyak 7 orang.

Sumber Data

32

Sumber data yang diperoleh peneliti adalah berdasarkan penelitian guru dalam proses pembelajaran matematika dari hasil ulangan yang diperoleh hanya mencapai rata-rata 63 ketika ditanyakan pada siswa ternyata hampir 70% siswa menjawab kesulitan.

 

 

Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan bentuk penelitian dan sumber data yang dimanfaatkan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah;

Observasi Langsung

Observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung adalah observasi partisipatif agar hasilnya seobyektif mungkin. Observasi dilakukan untuk mengamati keterampilan guru dan aktivitas siswa pada saat membaca dengan tujuan untuk mengetahui keaktifan dan kerjasama siswa dalam proses pembelajaran.

Tes

Tes dilakukan untuk mengetahui adanya peningkatan Ketrampilan membaca permulaan

Analisis Dokumen

Teknik pengumpulan data ini diperoleh dari dokumen dan arsip. Dokumen itu berupa daftar nilai, daftar hadir, dan arsip-arsip lain yang dimiliki guru, hal ini berfungsi untuk mengetahui kondisi siswa sebelum dilakukan penelitian.

Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan ada yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data yang diperoleh dikatagorikan dan diklasifikasikan berdasarkan analisis kaitan logisnya, kemudian disajikan secara aktual dan sistematis dalam keseluruhan permasalahan dan kegiatan penelitian.

Kuantitatif

Data kuantitatif berupa hasil belajar yang mengukur tingkat kognitif siswa. Jika penilaian menggunakan skor tertinggi (maksimal) 100, maka dapat diketahui rumus untuk menentukan skor pada siswa. Purwanti (2008:63) menyebutkan bahwa cara penskoran terhadap tes adalah sebagai berikut:

Kualitatif

Data kualitatif berupa data hasil observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru dalam pembelajaran dengan pemanfaatan kelompok belajar dianalisis dengan deskriptif kualitatif. Data kualitatif dipaparkan dalam kalimat yang dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.

Prosedur Penelitian

Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari siklus-siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai seperti yang telah didesain dalam faktor-faktor yang diselidiki.

Guru kelas bersama dengan kepala sekolah dan guru lain melaksanakan observasi terhadap pelaksanaan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan pemanfaatan kelompok belajar menggunakan lembar observasi. Observasi ini dilaksanakan untuk mendapatkan data tentang kesesuaian pembelajaran dengan RPP yang telah disusun sejauh mana dapat meningkatkan prestasi belajar matematikasiswa kelas VI SD Negeri Semowo 02.

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENULISAN

Deskripsi Kondisi Awal

Gambaran Sekolah

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Semowo 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang, dengan subyek penelitian siswa Kelas VI sebanyak 13 siswa. Letak Sekolah Dasar Negeri Semowo 02Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang.

Sekolah Dasar Negeri Semowo 02 terletak di desa Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Suasana Sekolah Dasar Negeri Semowo 02 masih asri dengan suasana pedesaan, Sekolah Dasar Negeri Semowo 02 dikelilingi oleh jalan raya, perumahan warga dan masjid.

Keadaan Siswa

Berdasarkan data yang diperoleh dari sekolah, keadaan siswa Kelas VI SD Negeri Semowo 02 diperoleh data yaitu dari 13 siswa yaitu 6 laki-laki dan 7 perempuan.

Aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika siswa kurang antusias dalam menghadapi pelajaran, hal ini salah satu penyebabnya adalah guru tidak menggunakan model pembelajaran yang tepat.

Ketrampilan Siswa

Kondisi awal sebelum penelitian dilaksanakan pada siswa kelas VI terhadap pemahaman siswa dalam mata pelajaran matematika siswa belum begitu memahami akan materi yang diberikan. Berdasarkan nilai ulangan harian yang diberikan oleh guru didapatkan hasil rata-rata kelas sebesar 63 padahal nilai rata-rata tersebut masih sangat jauh dengan nilai KKM yang telah ditentukan. Selain itu nilai rata-rata yang didapatkan oleh kelas VI terpaut jauh dengan hasil rata-rata yang didapatkan oleh kelas lainnya, sehingga kelas VI perlu mendapatkan perhatian serta bimbingan yang khusus.

Ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 9 siswa atau 70%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 4 siswa dengan persentase 30%.

Deskripsi dan Pembahasan Siklus 1

Ketuntasan belajar siswa siklus I dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 7 siswa atau 54%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 6 siswa dengan persentase 46%.

Hasil refleksi dari siklus I merupakan rekomendasi untuk siklus II agar pembelajaran lebih baik dan sesuai dengan tujuan penulisan. Adapun kegiatan perencanaan untuk kegiatan pembelajaran siklus 2 antara lain merefisi Rencana Pelaksanaan pembelajaran terutarna dalam Proses Belajar Mengajar.

 

Deskripsi dan Pembahasan Siklus 2

Ketuntasan belajar siswa siklus II dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 4 siswa atau 31%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 9 siswa dengan persentase 69%.

Hasil refleksi dari siklus I merupakan rekomendasi untuk siklus II agar pembelajaran lebih baik dan sesuai dengan tujuan penulisan. Adapun kegiatan perencanaan untuk kegiatan pembelajaran siklus 3 antara lain merefisi Rencana Pelaksanaan pembelajaran terutarna dalam Proses Belajar Mengajar.

Deskripsi dan Pembahasan Siklus 3

Ketuntasan belajar siswa siklus III dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 0 siswa atau 0%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 13 siswa dengan persentase 100%.

Berdasarkan deskripsi data perlaksanaan tindakan siklus 3 pada pembelajaran matematika melalui pemanfaatan kerja kelompok pada Kelas VI SD Negeri Semowo 02 diperoleh kesimpulan bahwa keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa telah mengalami peningkatan dan memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Sehingga peneliti menetapkan bahwa penelitian tindakan kelas ini dicukupkan pada siklus 3. Namun penelitian tindakan kelas masih dimungkinkan untuk dilanjutkan.

Pembahasan

Keterampilan guru sebelum perbaikan termasuk dalam kriteria cukup, pada siklus 1 menjadi baik, dan mengalami peningkatan lagi menjadi sangat baik pada siklus 2 dan mengalami peningkatn lagi menjadi sangat baik pada siklus 3. Aktivitas siswa sebelum perbaikatermasuk dalam kriteria cukup, pada siklus 1 menjadi baik, dan mengalami peningkatan lagi menjadi lebih baik pada siklus 2 dan mengalami peningkatn lagi menjadi sangat baik pada siklus 3. Persentase ketuntasan klasikal hasil belajarsebelum perbaikan 30%, siklus I 46%dan siklus II 69% dan pada siklus 3 meningkat lagi menjadi 100%. Pelaksanaan tindakan dari siklus 1 sampai dengan siklus 3 menunjukkan adanya peningkatan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.

PENUTUP

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian pada pembelajaran matematika dengan menerapkan pemanfaatan kelompok belajar terhadap keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa diperoleh data sebagai berikut:

  1. Keterampilan guru dalam pembelajaran matematika melalui pemanfaatan kelompok belajar meningkat secara bertahap pada siklus I mendapatkan skor 24 dengan kriteria baik. Pada siklus II keterampilan guru mendapatkan skor 26 dengan kriteria sangat baik, sedangkan pada siklus III skor keterampilan guru mencapai 32 dengan kriteria sangat baik. Keterampilan guru tersebut sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan dengan kriteria baik.
  2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika melalui pemanfaatan kelompok belajar dapat meningkat dilihat dari pembelajaran siklus I aktivitas siswa memperoleh jumlah skor 19,12 dalam kriteria baik, setelah dilakukan perbaikan pada siklus II jumlah skor meningkat menjadi 21,61 dalam kriteria baik. Selanjutnya dilakukan perbaikan pada siklus III jumlah skor memperoleh peningkatan mencapai 23,04 dalam kriteria sangat baik. Aktivitas siswa tersebut sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan dengan kriteria baik.
  3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika melalui pemanfaatan kelompok belajar mengalami peningkatan pada tiap siklus pelaksanaannya. Persentase ketuntasan klasikal hasil belajarsebelum perbaikan 30%, siklus I 46%dan siklus II 69% dan pada siklus 3 meningkat lagi menjadi 100%.

SARAN

Berdasarkan pengalaman selama melakukan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VI SDN Semowo 02 peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut: Sebaiknya dalam pembelajaran kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) di SD Negeri Semowo 02 pada kelas VI dapat memanfaatkan kelompok belajar.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Kurikulum Pendidikan Dasar. Garis-Garis Besar Program Pengajaran Kelas VI SD. Jakarta: Depdikbud.

1999/2000. Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Kelas VI Sekolah Dasar. Jakarta: Depdikbud.

  1. Petunjuk Penulisan Karya Ilmiah Remaja. Semarang.

Aji, Mukti, M. 1997. Matematika Sekolah Untuk Kelas VI. Jakarta: PT Intan Pariwara.

Akhmadi, Abu. 1986. Metodologi Mengajar. Malang: IKIP Malang.

Depdikbud. 1998.                      Pedoman Pembinaan Profesional Guru Sekolah Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdikbud.

Dimyati. 1999. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Gramedia.

Fontana. 1981. Tenaga Kependidikan Profesional. Jakarta: Depdikbud.

Hadoyo, Herman. 1990. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Depdikbud.

Natawijaya, Rochman. 1984. Pengajaran Remedial. Jakarta: Depdikbud.

Oemar, Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Sunarto. 1984. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Depdikbud.

Suyitno, Amin. 2004. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matemaika I. Bahan Ajar Program S1 Pendidikan Matematika Konsrentrasi Pendidikan Dasar. Semarang: UNNES.

Sulardi. 1999. Pandai Berhitung Matematika. Suplemen Garis-Garis Besar Program Pengajajaran 1999. Jakarta: PT. Erlangga.

Zaini, Hisyam. 2002. Model Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud.