Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Listening In Action dan Teknik Rangsang Teks Rumpang
PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN
MENYIMAK BERITA MENGGUNAKAN METODE LISTENING IN ACTION DAN TEKNIK RANGSANG TEKS RUMPANG
MELALUI MEDIA AUDIO MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS VIII H SEMESTER GENAP
MTs NEGERI MRANGGEN KABUPATEN DEMAK
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Sudarsih
MTs Negeri Mranggen Kabupaten Demak Jawa Tengah
ABSTRAK
Pengajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tertulis. Dalam proses pengajaran, diharapkan siswa dapat memahami suatu keterampilan dan menerapkannya secara tepat dalam berkomunikasi. Keterampilan berbahasa bukan lagi hanya untuk diketahui, melainkan untuk dikuasai oleh siswa. Menyimak berhubungan dengan komunikasi lisan, kegiatan menyimak mempunyai tujuan untuk memperoleh informasi dan memahami isi informasi. Informasi yang didapatkan dari kegiatan menyimak merupakan dasar untuk mengembagkan keterampilan berbahasa yang lain. Oleh karena itu, kegiatan menyimak merupakan kegiatan berbahasa yang harus dikuasai dengan baik. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah proses pembelajaran, peningkatan keterampilan menyimak berita serta perubahan perilaku siswa setelah pembelajaran menggunakan metode Listening In Action dan teknik rangsang teks rumpang melalui media audio pada siswa kelas VIII H semester genap MTs Negeri Mranggen Kabupaten Demak tahun pelajaran 2017/2018? Desain penelitian dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kajian ini dilaksanakan dengan maksud untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan yang telah dilakukan serta memperbaiki dalam praktik pembelajaran. Siklus ini terdiri dari empat komponen, meliputi komponen perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Keempat komponen tersebut dipandang sebagai satu siklus. Jika tindakan pada siklus I nilai rata-ratanya belum mencapai target yang ditentukan maka akan dilaksanakan siklus II. Adapun desain penelitian tindakan kelas ini. Subjek penelitian ini adalah keterampilan menyimak berita pada siswa kelas VIII H semester genap MTs Negeri Mranggen Kabupaten Demak tahun pelajaran 2017/2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pada Siklus I, proses pembelajaran berjalan kurang kondusif. Hal ini ditunjukkan pada hasil observasi yang mencatat ada 7 siswa atau 20% siswa masih enggan mencatat mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penjelasan guru. Siswa juga kurang aktif dalam pembelajaran, hanya 17 siswa atau 50% siswa yang aktif bertanya dan berkomentar dalam proses pembelajaran, sedangkan 17 siswa atau 50% siswa pasif dalam bertanya dan berkomentar dalam proses pembelajaran, siswa yang aktif bertanya maupun berkomentar ini dikarenakan siswa merasa tertarik dengan pembelajaran yang dilakukan. Sedangkan siswa yang pasif dikarenakan siswa merasa sudah mengerti dan atau tidak tertarik dengan penjelasan guru. Namun pada saat mengerjakan soal tes, semua siswa bersemangat dalam mengerjakan dan menyimak berita dengan tenang karena peneliti menggunakan media audio yang mampu menarik perhatian siswa dalam pembelajaran menyimak berita. Sementara kegiatan inti pada siklus II, proses pembelajaran berjalan kondusif. Hal ini ditunjukkan pada hasil observasi yang menunjukkan bahwa semua siswa mencatat mengenai materi yang diberikan. Siswa yang aktif dalam pembelajaran pun meningkat menjadi 24 siswa atau 71% dan ada 10 siswa atau 19% siswa yang masih pasif dalam pembelajaran. Siswa yang aktif bertanya maupun berkomentar ini dikarenakan siswa merasa tertarik dan ingin tahu terhadap pembelajaran yang dilakukan. Sedangkan siswa yang pasif dikarenakan siswa merasa sudah mengerti dan ada siswa yang menanyakan hal yang sama sehingga bila pertanyaan sudah disampaikan oleh temannya maka pertanyaan itu tidak ditanyakan lagi. Pada saat mengerjakan soal tes, semua siswa bersemangat dalam mengerjakan dan menyimak berita dengan tenang karena peneliti menggunakan media audio yang mampu menarik perhatian siswa dalam pembelajaran menyimak berita. Untuk lebih jelasnya perbandingan hasil proses pembelajaran tiap siklus dapat dilihat pada diaram perbandingan di bawah ini. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran keterampilan menyimak berita menggunakan metode Listening In Action dan teknik rangsang teks rumpang melalui media audio pada siklus I secara klasikal mencapai total nilai sebesar 2320 dengan rerata 68,24 dalam kategori kurang. Dari 34 siswa, tercatat 3 siswa atau 9% siswa yang berhasil memperoleh nilai dalam kategori sangat baik. Kategori baik sebanyak 10 siswa atau sebesar 9%.Kategori kurang tercatat 11 siswa atau 33%, dan 10 siswa atau 29% siswa memperoleh nilai sangat kurang. Dan pada pembelajaran siklus II Dari 34 siswa, tercatat 5 siswa atau 15% siswa yang berhasil memperoleh nilai dalam kategori sangat baik dengan rentang nilai 85-100. Kategori baik dengan rentang nilai 75-84 dicapai oleh 24 siswa atau sebesar 71% siswa yang berhasil memperoleh nilai dalam kategori baik, 3 siswa atau sebesar 9% yang memperoleh nilai kurang, dan 2 siswa atau sebesar 6% memperoleh nilai sangat kurang. Saran yang dapat siberikan dari hasil penelitian ini adalah agar guru bahasa dan sastra Indonesia dapat memanfaatkan metode, teknik dan media yang memotivasi siswa agar antusias untuk mengikuti pembelajaran. Salah satunya dengan menggunakan metode Listening In Action dan teknik rangsang teks rumpang melalui media audio, karena dapat meningkatkan kemampuan menyimak berita dan mengubah perilaku siswa ke arah yang positif.
Kata kunci: hasil belajar, metode listening in action, teknik rangsang teks rumpang, media audio kata
Latar Belakang
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik, dan merupakan penunjang keberhasilan dalam memelajari semua bidang studi (Depdiknas 2006:231). Dengan bahasa, semua yang ada di sekitar manusia akan mendapat tanggapan dalam pikiran manusia yang kemudian disusun dan diungkapkan kembali kepada orang lain sebagai bahan komunikasi yang dapat berupa komunikasi lisan dan tulis.
Pengajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tertulis. Dalam proses pengajaran, diharapkan siswa dapat memahami suatu keterampilan dan menerapkannya secara tepat dalam berkomunikasi. Keterampilan berbahasa bukan lagi hanya untuk diketahui, melainkan untuk dikuasai oleh siswa.
Menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai oleh manusia, baru setelah itu berbicara, membaca, dan menulis. Dalam kegiatan berbahasa sehari-hari, kegiatan menyimak pun lebih banyak dilakukan daripada kegiatan berbahasa yang lain. Rivers (dikutip Sutari, dkk. 1997:8) membuktikan bahwa sebagian besar orang dewasa menggunakan 45% waktunya untuk menyimak, 30% untuk berbicara, 16% untuk membaca, dan 9% untuk menulis. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa menyimak sangat berperan dalam kehidupan manusia.
Menyimak berita merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting bagi siswa karena dapat menambah informasi. Berita merupakan sumber informasi yang berisi suatu peristiwa atau kejadian faktual dan menarik perhatian khalayak umum. Selain itu, berita bersifat umum dan baru saja terjadi. Di dalam berita terdapat pokok-pokok berita yaitu apa (what), dimana (where), kapan (when), siapa (who), mengapa (why), dan bagaimana (how). Dari pokok-pokok berita tersebut dapat diketahui isi berita yang disimak. Dengan mengetahui isi berita yang disimak maka siswa dapat menyimpulkan dan menyaring informasi yang dibutuhkan. Dari keterangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa menyimak berita mempunyai banyak manfaat, dengan menyimak berita siswa dapat memperbarui informasi yang diterimanya. Oleh karena itu, kegiatan menyimak berita sangat penting untuk dikuasai oleh siswa.
Salah satu upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa adalah dengan menggunakan media saat pembelajaran. Media pembelajaran merupakan perantara sumber pesan dan sangat penting dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran juga membuat materi yang disampaikan oleh guru dapat diterima dengan jelas oleh siswa. Selain itu, media pembelajaran merupakan sarana informasi yang bertujuan agar terjadi perubahan perilaku pada siswa, baik berupa kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), maupun psikomotorik (keterampilan).
Perumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian tindakan kelas ini adalah bagaimanakah proses pembelajaran, peningkatan, dan perubahan perilaku belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran keterampilan menyimak berita menggunakan metode Listening In Action dan teknik rangsang teks rumpang melalui media audio pada siswa kelas VIII H semester genap MTs Negeri Mranggen Kabupaten Demak tahun pelajaran 2017/2018?
Tujuan Penelitian
1). Mengetahui proses pembelajaran keterampilan menyimak berita menggunakan metode Listening In Action dan teknik rangsang teks rumpang melalui media audio, 2). Mengetahui peningkatan keterampilan menyimak berita pada siswa kelas VIII H semester genap MTs Negeri Mranggen Kabupaten Demak tahun pelajaran 2017/2018, 3). Mengetahui perubahan perilaku belajar siswa kelas VIII H semester genap MTs Negeri Mranggen Kabupaten Demak tahun pelajaran 2017/2018 setelah mengikuti pembelajaran keterampilan menyimak berita dengan menggunakan metode Listening In Action dan teknik rangsang teks rumpang melalui media audio.
anfaat Penelitian
1). Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan mengenai menyimak berita serta dapat mengembangkan teori pembelajaran menyimak berita menggunakan metode Listening In Action dan teknik rangsang teks rumpang melalui media audio. 2). Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, siswa, dan peneliti. Bagi guru, penelitian ini akan memberikan alternatif pemilihan media dan metode pembelajaran menyimak berita bagi guru Bahasa dan Sastra Indonesia.
Landasan Teori
Pengertian Menyimak
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan 1994:28). Dengan kata lain, maka menyimak membutuhkan pemahaman dan perhatian secara lebih untuk mendapatkan suatu informasi.
Akhadi-at (dalam Sutari, dkk 1997:18-19) berpendapat bahwa menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya. Dalam keterampilan menyimak, kemampuan menangkap dan memahami makna pesan baik tersurat maupun yang tersirat yang terkandung dalam bunyi, unsur kemampuan mengingat pesan, juga merupakan persyaratan yang harus dipenuhi oleh keterampilan menyimak. Maka, menyimak dapat dibatasi sebagai proses mendengarkan, menyimak, serta menginterpretasikan lambang-lambang lisan.
Hakekat Berita
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, berita adalah laporan mengenai kejadian atau peristiwa hangat. Menurut Rahmat (2000:64), berita merupakan sebuah informasi yang penting dan menarik perhatian serta minat khalayak pendengar. Sedangkan Suhandang (2004) menyebutkan berita adalah laporan atau pemberitahuan tentang segala peristiwa aktual yang menarik.
Djuraid (2005:11) menjelaskan bahwa berita adalah sebuah laporan atau pemberitahuan mengenai terjadinya sebuah peristiwa atau keadaan yang bersifat umum dan baru saja terjadi. Menurut Maessenner (dikutip Masduki 2006:10), berita adalah sebuah informasi yang baru tentang suatu peristiwa yang penting dan menarik perhatian serta minat pendengar. Berbeda dengan Charnley (dikutip Masduki 2006:10) yang menjelaskan berita adalah laporan tentang fakta atau opini yang menarik perhatian dan penting yang dibutuhkan sekelompok masyarakat.
Suatu wacana dapat dikatakan sebagai berita apabila terdapat unsur pokok- pokok berita, yaitu apa (what), siapa (who), dimana (where), kapan (when), mengapa (why), dan bagaimana (how). Unsur-unsur pokok harus melekat dalam setiap penulisan berita, tujuannya agar penyajian suatu informasi menjadi lengkap dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh para pembaca atau pendengar.
Metode Listening In Action
Metode Listening In Action memberikan tiga penekanan pada kegiatan menyimak. Pertama, Listening In Action menekankan bahwa menyimak merupakan proses aktif. Untuk menjadi penyimak yang baik, para pembelajar harus berpikir aktif selama mereka melakukan kegiatan menyimak. Dengan mengembangkan „sikap aktif‟ dan „strategi aktif‟ dalam memahami apa yang mereka dengar, kemampuan menyimak para pembelajar akan dan dapat meningkat. Kedua, Listening In Action menekankan bahwa menyimak memainkan peranan aktif dalam pembelajaran bahasa. Menyimak dilibatkan dalam berbagai aktivitas pembelajaran bahasa, baik di dalam maupun di luar kelas. Kemajuan dalam menyimak akan menjadi dasar bagi pengembangan keterampilan berbahasa lainnya. Dengan menumbuhkan kesadaran para pembelajar tentang adanya hubungan antara menyimak dengan keterampilan berbahasa lainnya, guru dapat membantu mereka dalam mengembangkan keterampilan berbahasa secara menyeluruh. Ketiga, menyimak mengutamakan guru sebagai “peneliti‟ aktif tentang pengembangan kemampuan menyimak. Guru harus berperan aktif tidak hanya dalam merencanakan dan menyiapkan berbagai aktivitas untuk para pembelajarnya, tetapi berperan aktif juga dalam memberikan umpan balik yang bermanfaat bagi mereka. Guru bersama-sama para pembelajar menyelidiki bagaimana keterampilan menyimak para pembelajar berubah dan meningkat.
Teknik Rangsang Teks Rumpang
Haryadi (2008:153), berpendapat bahwa sebelum melakukan pembelajaran dengan teknik teks rumpang, terlebih dahulu menyiapan bahan teks rumpang dengan tahap-tahap seperti (1) memilih bacaan yang relatif sempurna, yaitu bacaan yang tidak bergantung pada informasi sebelumnya atau bacaan yang lengkap dalam satu judul, panjangnya lebih kurang 150 kata; (2) melakukan penghilangan pada bagian-bagian tertentu dari bacaan dengan pertimbangan tertentu (misal kata yang dihilangkan adalah kata kunci); (3) biarkan kalimat pertama dan terakhir utuh; dan (4) memulai penghilangan itu dari kalimat kedua, yakni pada setiap kata dengan pertimbangan tertentu. Pengosongan ditandai dengan garis lurus mendatar yang panjangnya sama.
Kaitannya dengan menyimak, teknik rangsang teks rumpang ini merupakan teknik yang digunakan sebagai alat ajar. Teknik rangsang teks rumpang kemudian diterapkan dalam kegiatan tahap menyimak atentif, yaitu sebagai awalan untuk memancing pengetahuan siswa terhadap berita dengan kata-kata kunci yang telah dilesapkan, agar dapat menarik perhatian siswa dan rasa keingintahuan siswa terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan. Melalui proses teknik rangsang teks rumpang, siswa diminta untuk dapat memahami teks berita yang tidak lengkap (karena bagian-bagian tertentu dari teks berita tersebut telah dengan sengaja dilesapkan) dengan pemahaman yang sempurna. Bagaian- bagaian kata yang dihilangkan merupakan kata-kata kunci, yaitu pokok-pokok berita. Sehingga siswa secara tidak langsung dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan pokok-pokok berita dengan cara mengisi bagian-bagian teks yang telah dirumpangkan.
Subjek Penelitian dan Variabel Penelitian
Subjek penelitian ini adalah keterampilan menyimak berita pada siswa kelas VIII H semester genap MTs Negeri Mranggen Kabupaten Demak tahun pelajaran 2017/2018. Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel, yaitu keterampilan menyimak berita, metode Listening In Action dan teknik rangsang teks rumpang, dan media audio.
Instrumen Tes
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes dan nontes. Instrumen tes berupa soal yang harus dikerjakan siswa pada akhir pembelajaran menyimak berita. Tes ini digunakan untuk menguji tingkat keterampilan menyimak berita siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode Listening In Action melalui media audio, sedangkan instrumen nontes digunakan untuk mengetahui perubahan perilaku siswa selama pembelajaran menyimak berita berlangsung.
Hasil Penelitian
Hasil Penelitian Siklus I
Dari pembelajaran yang telah dilakukan pada tahap siklus I, hasil tes keterampilan menyimak berita menggunakan metode Listening In Action dan teknik rangsang teks rumpang melalui media audio pada siswa kelas VIII H semester genap MTs Negeri Mranggen Kabupaten Demak secara klasikal dapat dilihat pada tabel berikut:
Perolehan Nilai Siklus I
No |
Kategori |
RentangNilai |
Jumlah siswa |
Total Nilai |
% |
Rata-rata kelas |
1. |
Sangat Baik |
85 – 100 |
3 |
265 |
9% |
2320:34= 68,24 |
2. |
Baik |
75 – 84 |
10 |
770 |
29% |
|
3. |
Kurang |
61 – 74 |
11 |
745 |
33% |
|
4. |
Sangat Kurang |
0 – 60 |
10 |
540 |
29% |
|
Jumlah |
34 |
2320 |
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil tes keterampilan menyimak berita menggunakan metode Listening In Action dan teknik rangsang teks rumpang melalui media audio pada siswa kelas VIII H semester genap MTs Negeri Mranggen Kabupaten Demak secara klasikal mencapai total nilai sebesar 2320 dengan rerata 68,24 dalam kategori kurang. Dari 34 siswa, tercatat 3 siswa atau 9% siswa yang berhasil memperoleh nilai dalam kategori sangat baik. Kategori baik sebanyak 10 siswa atau sebesar 9%.Kategori kurang tercatat 11 siswa atau 33%, dan 10 siswa atau 29% siswa memperoleh nilai sangat kurang.
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan siswa dalam menyimak berita sudah cukup baik, tetapi hasil tes tersebut belum mencapai nilai ketuntasan yaitu 75. Untuk itu peneliti perlu melakukan perbaikan tindakan dengan mengadakan pembelajaran siklus II untuk dapat meningkatkan hasil tes menyimak berita pada siswa kelas VIII H semester genap MTs Negeri Mranggen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2017/2018 dan untuk memastikan bahwa metode, teknik, dan media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran benar-benar efektif dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyimak berita.
Hasil Observasi Siklus I
No |
Kreteria Sikap Positif |
Frekuensi |
Prosentase |
1. |
Semangat dan bersungguh-sungguh mengikuti penjelasan guru |
31 |
92% |
2. |
Keseriusan siswa dalam Pembelajaran menyimak berita |
28 |
82% |
3. |
Membuat catatan mengenai materi yang diberikan |
27 |
79% |
4. |
Aktif bertanya dan berkomentar terhadap materi yang diberikan |
17 |
50% |
5. |
Bersemangat dalam mengerjakan tes |
34 |
100% |
No |
Kreteria Sikap Negatif |
Frekuensi |
Prosentase |
1. |
Meremehkan dan tidak sungguh-sungguh mengikuti penjelasan guru |
3 |
8% |
2. |
Siswa mengobrol dengan teman saat pelajaran berlangsung |
6 |
17% |
3. |
Tidak membuat catatan mengenai materi yang diberikan |
7 |
21% |
4. |
Pasif, tidak bertanya, dan tidak berkomentar mengenai materi yang diberikan |
17 |
50% |
5. |
Tidak bersemangat dalam mengerjakan tes |
0 |
0% |
Masih rendahnya nilai menyimak berita siswa dalam siklus I dikarenakan pembelajaran dengan menggunakan metode Listening In Action dan teknik rangsang teks rumpang melalui media audio yang diterapkan merupakan hal yang baru bagi siswa, sehingga cara pembelajaran seperti ini merupakan proses awal bagi siswa untuk menyesuaikan diri. Hal ini yang menyebabkan beberapa siswa masih bingung dengan penerapan metode Listening In Action dan teknik rangsang teks rumpang melalui media audio. Pada jurnal guru, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran. Namun, masih ada beberapa siswa yang terlihat mengobrol dengan teman sebangkunya.
Hasil Penelitian Siklus II
Dari pembelajaran yang telah dilakukan pada tahap siklus II, hasil tes keterampilan menyimak berita menggunakan metode Listening In Action dan teknik rangsang teks rumpang melalui media audio pada siswa kelas VIII H semester genap MTs Negeri Mranggen Kabupaten Demak secara klasikal dapat dilihat pada tabel berikut.
Perolehan Nilai Siklus II
No |
Kategori |
RentangNilai |
Jumlah siswa |
Total Nilai |
% |
Rata-rata kelas |
1. |
Sangat Baik |
85 – 100 |
5 |
450 |
15% |
2630:34= 77,35 |
2. |
Baik |
75 – 84 |
24 |
1860 |
71% |
|
3. |
Kurang |
61 – 74 |
3 |
200 |
9% |
|
4. |
Sangat Kurang |
0 – 60 |
2 |
120 |
6% |
|
Jumlah |
34 |
2630 |
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa hasil tes keterampilan menyimak berita menggunakan metode Listening In Action dan teknik rangsang teks rumpang melalui media audio pada siswa kelas VIII H semester genap MTs Negeri Mranggen Kabupaten Demak secara klasikal mencapai total nilai sebesar 2630 dengan rerata 77,35 dalam kategori baik. Persentase keberhasilan pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus I, yaitu 11,11%. Persentase keberhasilan pada siklus I sebesar 68,24% menjadi 77,35% pada siklus II.
Hasil Observasi Siklus II
No |
Kreteria Sikap Positif |
Frekuensi |
Prosentase |
|||
1. |
Semangat dan bersungguh-sungguh mengikuti penjelasan guru |
34 |
100% |
|||
2. |
Keseriusan siswa dalam Pembelajaran menyimak berita |
34 |
100% |
|||
3. |
Membuat catatan mengenai materi yang diberikan |
34 |
100% |
|||
4. |
Aktif bertanya dan berkomentar terhadap materi yang diberikan |
24 |
71% |
|||
5. |
Bersemangat dalam mengerjakan tes |
34 |
100% |
|||
No |
Kreteria Sikap Negatif |
Frekuensi |
Prosentase |
|||
1. |
Meremehkan dan tidak sungguh-sungguh mengikuti penjelasan guru |
0 |
0% |
|||
2. |
Siswa mengobrol dengan teman saat pelajaran berlangsung |
0 |
0% |
|||
3. |
Tidak membuat catatan mengenai materi yang diberikan |
0 |
0% |
|||
4. |
Pasif, tidak bertanya, dan tidak berkomentar mengenai materi yang diberikan |
10 |
29% |
|||
5. |
Tidak bersemangat dalam mengerjakan tes |
0 |
0% |
|||
Pembahasan
Peningkatan Proses Pembelajaran Menyimak Berita Menggunakan Metode Listening In Action dan Teknik Rangsang Teks Rumpang melalui Media Audio
Pada kegiatan awal siklus I, keantusiasan siswa masih kurang. Hal ini dibuktikan melalui hasil observasi yang mencatat pelajaran bahwa masih ada 7 siswa atau 20% siswa yang tidak fokus terhadap pembelajaran karena siswa berbicara dengan teman sebangku atau mengganggu teman yang lain. Sementara itu, pada kegiatan awal siklus II, semua siswa sangat antusias dan bersungguh-sungguh mengikuti pembelajaran. Sikap siswa menunjukkan keseriusan untuk mengikuti pembelajran. Hal ini dikarenakan guru memberikan motivasi belajar kepada siswa agar lebih antusias lagi dalam mengikuti pembelajaran pada siklus II.
Pada Siklus I, proses pembelajaran berjalan kurang kondusif. Hal ini ditunjukkan pada hasil observasi yang mencatat ada 7 siswa atau 20% siswa masih enggan mencatat mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penjelasan guru. Siswa juga kurang aktif dalam pembelajaran, hanya 17 siswa atau 50% siswa yang aktif bertanya dan berkomentar dalam proses pembelajaran, sedangkan 17 siswa atau 50% siswa pasif dalam bertanya dan berkomentar dalam proses pembelajaran, siswa yang aktif bertanya maupun berkomentar ini dikarenakan siswa merasa tertarik dengan pembelajaran yang dilakukan. Sedangkan siswa yang pasif dikarenakan siswa merasa sudah mengerti dan atau tidak tertarik dengan penjelasan guru. Namun pada saat mengerjakan soal tes, semua siswa bersemangat dalam mengerjakan dan menyimak berita dengan tenang karena peneliti menggunakan media audio yang mampu menarik perhatian siswa dalam pembelajaran menyimak berita.
Sementara kegiatan inti pada siklus II, proses pembelajaran berjalan kondusif. Hal ini ditunjukkan pada hasil observasi yang menunjukkan bahwa semua siswa mencatat mengenai materi yang diberikan. Siswa yang aktif dalam pembelajaran pun meningkat menjadi 24 siswa atau 71% dan ada 10 siswa atau 19% siswa yang masih pasif dalam pembelajaran.
Peningkatan Hasil Tes Keterampilan Menyimak Berita Menggunakan Metode Listening In Action dan Teknik Rangsang Teks Rumpang melalui Media Audio
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada pembelajaran menyimak berita siklus I, bahwa hasil tes keterampilan menyimak berita menggunakan metode Listening In Action dan teknik rangsang teks rumpang melalui media audio pada siswa kelas VIII H semester genap MTs Negeri Mranggen, Demak secara klasikal mencapai total nilai sebesar 2320 dengan rerata 68,24 termasuk dalam kategori kurang. Namun, karena rerata masih belum mencapai nilai 75 maka dapat dikatakan hasil yang diperoleh pada siklus I masih butuh peningkatan. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus I, pembelajaran menyimak berita menggunakan metode Listening In Action dan teknik rangsang teks rumpang melalui media audio perlu adanya peningkatan yang perlu dilakukan pada siklus II untuk mencapai target yang ditentukan.
Pada siklus II ini, hasil tes keterampilan menyimak berita menggunakan metode Listening In Action dan teknik rangsang teks rumpang melalui media audio pada siswa kelas VIII H semester genap MTs Negeri Mranggen, Demak secara klasikal mencapai total nilai sebesar 2630 dengan rerata 77,40 dalam kategori baik. Begitupun dengan nilai rata-rata tiap aspek juga mengalami peningkatan yang signifikan.
Aspek ketepatan menemukan pokok-pokok berita (5W+1H) meningkat dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 20,99% yaitu dari 50,74 menjadi 71,32. Peningkatan ini terjadi karena guru pada siklus II menjelaskan kembali mengenai teks rumpang yang harus diisi oleh siswa serta memberikan materi lebih jelas mengenai pokok-pokok berita.
Aspek menyimpulkan berita sesuai dengan isi berita yang disimak mengalami peningkatan dari siklus I sebesar ke siklus II meningkat sebesar 30,14% yaitu dari 50,74 menjadi 80,88. Peningkatan ini terjadi karena guru pada siklus II memberikan materi dan cara menyimpulkan berita dengan jelas. Selain itu, guru memberi kesempatan lebih banyak kepada siswa untuk bertanya jika mengalami kesulitan.
Aspek mengkritisi isi berita mengalami peningkatan sebesar 17,65 dari siklus I sebesar 45,59 dan meningkat pada siklus II sebesar 63,24. Aspek ini juga mengalami peningkatan yang baik karena siswa mampu mengkritisi isi berita dengan baik. Peningkatan ini terjadi karena guru pada sikluls II memberikan latihan yang lebih kepada siswa di dalam kelompok untuk mendiskusikan mengenai kritikan yang sesuai. Selain itu, guru juga sudah memperbaiki bahan simakan agar siswa mudah menemukan informasi yang terdapat dalam berita.
Peningkatan keterampilan menyimak berita menggunakan metode Listening In Action dan teknik rangsang teks rumpang melalui media audio merupakan suatu prestasi yang patut dibanggakan. Keberhasilan yang dicapai siswa sangat memuaskan. Berdasarkan hasil tes perbandingan tersebut, dapat disimpulkan bahwa menggunakan metode Listening In Action dan teknik rangsang teks rumpang melalui media audio dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menyimak berita untuk menemukan pokok-pokok berita. Hasil tes siklus II menunjukan seluruh siswa sudah mencapai nilai di atas standar ketuntasan penelitian atau bisa dikatakan berhasil.
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa: (1). Pembelajaran keterampilan menyimak berita menggunakan metode Listening In Action dan teknik rangsang teks rumpang melalui media audio pada siklus I secara klasikal mencapai total nilai sebesar 2320 dengan rerata 68,24 dalam kategori kurang. Dari 34 siswa, tercatat 3 siswa atau 9% siswa yang berhasil memperoleh nilai dalam kategori sangat baik. Kategori baik sebanyak 10 siswa atau sebesar 9%.Kategori kurang tercatat 11 siswa atau 33%, dan 10 siswa atau 29% siswa memperoleh nilai sangat kurang. Dan pada pembelajaran siklus II Dari 34 siswa, tercatat 5 siswa atau 15% siswa yang berhasil memperoleh nilai dalam kategori sangat baik dengan rentang nilai 85-100. Kategori baik dengan rentang nilai 75-84 dicapai oleh 24 siswa atau sebesar 71% siswa yang berhasil memperoleh nilai dalam kategori baik, 3 siswa atau sebesar 9% yang memperoleh nilai kurang, dan 2 siswa atau sebesar 6% memperoleh nilai sangat kurang. (2). Hasil tes keterampilan menyimak berita menggunakan metode Listening In Action dan teknik rangsang teks rumpang melalui media audio mengalami peningkatan pada siswa kelas VIII H semester genap MTs Negeri Mranggen, Demak. Peningkatan keterampilan menyimak berita tersebut diketahui dari hasil tes siklus I, dan siklus II. Hasil pada tes siklus I nilai rata-rata kelas 68,24 termasuk kategori kurang. Pada siklus II nilai rata-rata meningkat sebesar 77,35 dan termasuk kategori baik, sehingga terjadi peningkatan sebesar 11,11%. (3). Setelah dilaksanakan pembelajaran keterampilan menyimak berita menggunakan metode Listening In Action dan teknik rangsang teks rumpang melalui media audio, perubahan perilaku belajara siswa kelas VIII H semester genap MTs Negeri Mranggen mengalami peningkatan ke arah yang positif. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil nontes yang meliputi hasil observasi pada siklus I maupun siklus II. Perubahan perilaku tersebut dapat dibuktikan dengan siswa yang menunjukan keantusiasan yang lebih baik selama proses pembelajaran dari siklus I ke siklus II.
Saran-Saran
Berdasarkan simpulan di atas, saran yang dapat disampaikan adalah: (1). Guru bahasa dan sastra Indonesia dapat memanfaatkan metode, teknik dan media yang memotivasi siswa agar antusias untuk mengikuti pembelajaran. Salah satunya dengan menggunakan metode Listening In Action dan teknik rangsang teks rumpang melalui media audio, karena dapat meningkatkan kemampuan menyimak berita dan mengubah perilaku siswa ke arah yang positif. (2). Untuk Guru Bahasa dan Sastra Indonesia bahasa dapat melakukan penelitian lanjutan mengenai pembelajaran menyimak berita dengan metode, teknik dan media yang berbeda atau dengan memadukan metode pembelajaran yang lain, sehingga didapatkan alternatif lain untuk pembelajaran menyimak yang mampu meningkatkan hasil belajara siswa menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Djuraid, N. Husnun. 2006. Panduan Menulis Berita. Malang: UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang.
Hamalik, Oemar. 1980. Media Pendidikan. Bandung: Alumni.
Harahap, Arifin S. 2006. Jurnalistik Telavisi Teknik Memburu dan Menulis Berita TV. Jakarta: Gramedia.
Harjasujana, A.S. 1996. Membaca 2. Jakarta: Depdikbud.
Haryadi. 2008. Retorika Membaca: Model, Metode, dan Teknik. Semarang: Rumah Indonesia.
Masduki. 2006. Jurnalistik Radio menata Profesionalisme Reporter dan Penyiar. Yogyakarta: LkiS.
Muda, Deddy Iskandar. 2003. Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nurgiyantoro, Burhan. 1988. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.
Nurhadi. 2005. Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca: Suatu Teknik Memahami Literatur yang Efisien. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Nurhayati. 2011. “Penggunaan Media Presentasi LCD Dialog Interaktif meningkatkan Hasil Belajar Siswa”. Jurnal Pendidikan Oktadika No. 3 th 2011 ISSN: 2088-3374.
Rahmat, Efendi (ed.). 2000. Pedoman Jurnalistik Radio. Jakarta: Internews Indonesia.
Rahmina, Iim. 2006. Listening In Action: Upaya Meningkatkan Keterampilan Menyimak Pembelajar BIPA. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. UPI, Bandung.
Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sudarman, Paryati. 2008. Menulis Di Media Massa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rifai. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.
Suhandang, Kustadi. 2004. Pengantar Jurnalistik. Bandung: Nuansa.
Sumadiria, Haris. 2006. Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature. Bandung: Simbiosis Rekatama Media.
Sutari, Ice dkk. 1997. Menyimak. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Tarigan, Djago. 1986. Materi Pokok Keterampilan Menyimak. Jakarta: Penerbit Karunia.
Tarigan, Henry Guntur. 1994. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.