PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN TENTANG IBADAH YANG SEJATI MELALUI PERMAINAN BOLA SOAL PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN 1 KUNDURAN TAHUN 2018/2019

 

Darilah

Guru Pendidikan Agama Kristen Sdn 1 Kunduran Kec. Kunduran Blora

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalahuntuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar Pendidikan Agama Kristen tentang ibadah yang sejati melalui permainan bola soal pada siswa kelas VI semester I SDN 1 Kunduran tahun 2018/2019. Pembelajaran PAK di SDN 1 Kunduran kurang optimal karena dalam proses pembelajaran siswa masih cenderung pasif. Hal ini ditunjukkan dengan kurang adanya respon respon timbal balik antara siswa dan guru. Permasalahn yang lain yaitu siswa merasa jenuh dan sering membuat gaduh dan mengganggu konsentrasi siswa lain, serta siswa tidak berani bertanya kepada guru. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar Pendidikan Agama Kristen tentang ibadah yang sejati melalui permainan bola soal pada siswa kelas VI semester I SDN 1 Kunduran tahun 2018/2019. Hasil penelitian menunjukkan peningkatnya Keterampilan guru dengan menerapkan Permainan bola soal pada siklus I mendapat skor sebanyak 27 termasuk kriteria baik. Sedangkan pada siklus II mendapat skor sebanyak 32 termasuk kriteria sangat baik dan pada siklus III mendapat skor sebanyak 38 termasuk kriteria sangat baik. Aktivitas siswa pada pelajaran Pendidikan Agama Kristen dengan menerapkan Permainan bola soal mengalami peningkatan setiap siklusnya dengan mendapat skor pada siklus I memperoleh skor 18,6 dengan rata-rata 2,32 dan masuk dalam kreteria baik. Dan hasil pada siklus II mendapat skor 21,4 dengan rata-rata 2,67 dan masuk dalam kreteria sangat baik, sedangkan pada siklus III mendapat skor 26,7 dengan rata-rata 3,51 dan masuk dalam kreteria sangat baik. Hasil belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Agama Kristen dengan menerapkan Permainan bola soal mengalami peningkatan yaitu rata-rata hasil belajar kelas VI pada siklus I yaitu 70, pada siklus II yaitu 77, dan pada siklus III yaitu 86. Persentase siswa yang tuntas belajar pada siklus I hanya 3 siswa sebanyak 50%, pada siklus II yaitu 4 siswa sebanyak 78%, dan pada siklus III yaitu 5 siswa sebanyak 83%. Kesimpulan dari penelitian tindakan kelas ini adalah melalui permainan bola soaldapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar Pendidikan Agama Kristen meliputi hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik pada siswa kelas VI SDN 1 Kunduran. Saran bagi guru adalah permainan bola soal dapat menjadi solusi dalam meningkatkan minat dan keaktifan siswa dalam Pembelajaran PAK di kelas VI.

Kata kunci: Keaktifan dan Hasil, Bola Soal

 

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG MASALAH

Landasan pembelajaran Pendidikan Agama Kristen (PAK) merupakan acuan atau dasar pijakan, titik tumpu atau titik tolak dalam pencapaian tujuan pendidikan agama Kristen. Pendidikan agama Kristen yang diselenggarakan dengan suatu landasan yang kokoh, maka prakteknya akan mantap, artinya jelas dan tepat tujuannya, tepat pilihan isi kurikulumnya, efisien dan efektif cara-cara pendidikan yang dipilihnya. Dengan demikian landasan yang kokoh setidaknya kesalahan-kesalahan konseptual yang dapat merugikan akan dapat dihindarkan sehingga praktek PAK diharapkan sesuai dengan fungsi dan sifatnya, serta dapat dipertanggung jawabkan.

Berdasarkan uraian di atas pembelajaran Pendidikan Agama Kristen sangat penting bagi peserta didik yang beragama Kristen. Siswa SDN 1 Kunduran yang beragama Kristen berhak mendapatkan pengajaran dari guru Pendidikan Agama Kristen. Namun minat siswa dalam mengikuti pembela-jaran Pendidikan Agama Kristen cenderung rendah. Hal tersebut ditunjukan dari hasil belajar Pendidikan Agama Kristen siswa kelas VI SDN 1 Kunduran masih berada dibawah standar KKM yang ditentukan yakni 70. Hasil data rekap nilai Pendidikan Agama Kristen menunjukkan bahwa 83% siswa yaitu 5 siswa dari 6 siswa mendapat nilai dibawah KKM yang telah ditentukan sekolah yaitu 70. Dengan melihat hasil ulangan diatas perlu adanya peningkatan hasil pembelajarannya, agar siswa dapat menguasai materi pembelajaran guna peningkatan keaktifan dan hasil belajar Pendidikan Agama Kristen.

Berdasarkan hasil diskusi peneliti dengan kolaborator untuk memecahkan masalah yang ditemukan di lapangan peneliti menetapkan alternatif tindakan untuk meningkatkan pembelajaran PAK dengan mendorong keterlibatan siswa untuk aktif kegiatan pembelajaran serta meningkatkan keaktifan dan hasil belajar menggunakan permainan Bola Soal.

Komalasari (2011:67) mengemukakan bahwa Bola Soal atau Bola Soal merupakan permainan yang menggali potensi kepemimpinan siswa dalam kelompok dan keterampilan membuat menjawab pertanyaan yang dipadukan melalui suatu permainan imajinatif membentuk dan melempar bola salju. Permainan Bola Soal mampu melatih siswa untuk lebih tanggap dalam menerima pesan dari orang lain dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok. Lemparan pertanyaan menggunakan kertas berisi pertanyaan yang dibentuk menjadi sebuah bola kertas lalu dilemparkan kepada siswa lain. Siswa yang mendapat bola kertas lalu membuka dan menjawab pertanyaan (Widodo, 2009).

Berdasarkan uraian tersebut sebagai upaya meningkatkan keaktifan dan hasil belajar PAK, maka peneliti ingin mengkaji melalui penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Pendidikan Agama Kristen tentang Ibadah yang Sejati Melalui Permainan Bola Soal pada Siswa Kelas VI Semester I SDN 1 Kunduran Tahun 2018/2019”.

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan permasalahan secara umum sebagai berikut: ”Apakah melalui permainan Bola Soal dapat meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Pendidikan Agama Kristen tentang Ibadah yang Sejati Melalui Permainan Bola Soal pada Siswa Kelas VI Semester I SDN 1 Kunduran Tahun 2018/2019?.

TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan umum dalam penelitian ini adalah: Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Pendidikan Agama Kristen tentang Ibadah yang Sejati Melalui Permainan Bola Soal pada Siswa Kelas VI Semester I SDN 1 Kunduran Tahun 2018/2019”.

 

 

 

KAJIAN PUSTAKA

KAJIAN TEORI

Hakikat Pembelajaran

Menurut Jihad dan Haris (2008:11) menyatakan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek, yaitu belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh siswa, mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran. Kedua aspek ini akan berkolaborasi secara terpadu menjadi suatu kegiatan pada saat terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta antara siswa dengan siswa di saat pembelajaran sedang berlangsung.

Hamdani (2011:71) menjelaskan bahwa pembelajaran secara umum adalah kegiatan yang dilakukan guru sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik. Pembelajaran adalah upaya guru menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan siswa yang amat beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dan siswa serta antarsiswa. Sedangkan menurut Uno dan Mohamad (2011:145), pembelajaran yang efektif ditandai dengan berlangsungnya proses belajar dalam diri siswa. Oleh karena itu, agar kemampuan siswa dapat dikontrol dan berkembang semaksimal mungkin dalam proses belajar di kelas maka program pembelajaran tersebut harus dirancang terlebih dahulu oleh para guru dengan memperhatikan berbagai prinsip-prinsip pembelajaran yang telah diuji keunggulannya.

Dari beberapa pendapat di atas mengenai pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan interaksi antara guru sebagai pengajar dan siswa sebagai pebelajar. Interaksi diantara keduanya terjadi melalui pemberian pelayanan oleh guru terhadap kemampuan, bakat dan minat yang dimiliki siswanya dengan merancang proses pembelajaran yang tepat sehingga tujuan dari proses pembelajaran di dalam kelas dapat tercapai secara optimal.

Keaktifan Belajar

Aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar mengajar karena pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan.

Rousseau (Sardiman, 2011: 96-97) memberikan penjelasan bahwa segala pengetahuan harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, dengan bekerja sendiri, dengan fasilitas yang diciptakan sendiri, baik secara rohani maupun teknis. Tanpa ada aktivitas, proses belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik.

Berdasarkan pengertian dan teori tentang aktivitas belajar yang telah diuraikan, peneliti mengambil kesimpulan bahwa pada hakekatnya aktivitas belajar siswa merupakan hasil interaksi dari pengalaman fisik maupun psikologi yang dialami secara langsung oleh siswa. Dengan melakukan pengalaman secara langsung, pengetahuan siswa akan lebih bersifat permanen karena pada dasarnya belajar adalah berbuat dengan mengintegrasikan segala aspek yang ada dalam diri dan lingkungan sekitar.

Hasil Belajar

Anni, dkk (2007: 5) hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Bloom dalam Poerwanti (2008: 1-23) menge-lompokan kemampuan manusia ke dalam dua ranah (domain) utama yaitu ranah kognitif dan ranah non-kognitif. Ranah non-kognitif dibedakan menjadi dua yaitu ranah afektif dan ranah psikomotorik.

Berdasarkan definisi tentang hasil belajar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan sikap dan perilaku yang ditunjukkan oleh seorang individu setelah melakukan kegiatan belajar yang terwujud pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Pendidikan Agama Kristen

Thomas M. Groome dalam bukunya yang berjudul ”Christian Religius Education” mengedepankan bahwa tujuan pendidikan Agama Kristen adalah agar manusia mengalami hidupnya sebagai respon terhadap kerajaan Allah di dalam Yesus Kristus ”6[6] Di Indonesia dalam sisdiknas Pendidikan Agama Kristen tujuannya menumbuhkan dan mengembangkan iman serta kemampuan siswa untuk dapat memahami dan menghayati kasih Allah dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari.

Permainan Bola Soal

Bola Soal sebagai salah satu permainan kooperatif merupakan permainan yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Komalasari (2011: 67) mengemukakan bahwa Bola Soal merupakan permainan yang menggali potensi kepemimpinan siswa dalam kelompok dan keterampilan membuat-menjawab pertanyaan yang di padukan melalui satu permainan imajinatif membentuk dan melempar bola salju.

Jadi dapat disimpulkan bahwa permainan Bola Soal memiliki banyak kelebihan jika diterapkan dalam proses pembelajaran karena model Bola Soal sangat menarik, menyenangkan, mampu mengembangkan kemampuan berpikir siswa serta membuat siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Selain memiliki kelebihan, penggunaan permainan Bola Soal dalam kegiatan pembelajaran juga memiliki kekurangan yaitu terjadinya keributan saat siswa melemparkan bola pertanyaan ke arah teman lain. Melihat kekurangan tersebut, peneliti memiliki solusi untuk mengatasi yaitu dengan memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa saat melemparkan bola pertanyaan yang telah dibuatnya, yaitu guru memberikan arahan kepada siswa di kelompok 1 untuk melemparkan bola pertanyaan ke kelompok 2, kelompok 2 melemparkan bola pertanyaan ke kelompok 3, dan seterusnya.

HIPOTESIS TINDAKAN

Berdasarkan uraian pada kajian pustaka dan kerangka berfikir di atas, hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah permainan Bola Soal dapat meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar PAK pada siswa kelas VI SDN 1 Kunduran.

METODE PENELITIAN

SUBYEK PENELITIAN

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN 1 Kunduran tahun ajaran 2018/2019 semester 1. Adapun siswa kelas VI sebanyak 6 siswa yang terdiri dari 3 siswa laki-laki dan 3 siswa perempuan.

TEMPAT PENELITIAN

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dilakkan pada siswa kelas VI SDN 1 Kunduran yang berada di Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora.

VARIABEL PENELITIAN

Variable dalam penelitian ini adalah Keaktifan dan Hasil Belajar siswa kelas VI SDN 1 Kunduran dengan Menggunakan Permainan Bola Soal.

PROSEDUR PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas melalui tiga siklus. Siklus I, siklus II, dan siklus III.

Perencanaan

Tahapan perencanaan merupakan tahapan penyusunan rancangan tindakan dengan menentukan fokus perisitiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian dilanjutkan dengan penyusunan sebuah instrument pengamatan untuk merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.

Secara rinci, pada tahap perencanaan terdiri dari kegiatan sebagai berikut:

  • mengidentifikasi dan menganalisis masalah, yaitu secara jelas dapat demengerti masalah yang akan diteliti;
  • menetapkan alasan menagapa penelitian tersebut dilakukan;
  • merumuskan masalah secara jelas, baik dengan kalimat tanya maupun pertanyaan;
  • menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban berupa rumusan hipotesis tindakan;
  • menemukan cara untuk menguji hipotesis tindakan dengan menjabarkan indikator-indikator keberhasilan serta berbagai instrumen pengumpulan data;
  • membuat secara rinci rancangan tindakan.

TEKNIK ANALISIS DATA

Berikut ini akan dijelaskan mengenai teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini.

Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa Keaktifan dan Hasil Belajar kognitif yang dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif kuantitatif dengan menentukan mean.Data tersebut disajikan dalam bentuk persentase.

Data Kualitatif

Untuk menganalisis data kualitatif peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif denfan mengolah data skor yang diperoleh. Berikut ini Poerwamti dkk (2008:6.9) menerangkan langkah-langkah untuk mengolah data skor.

  1. Menentukan skor terandah
  2. Menentukan skor tertinggi
  3. Menentukan jumlah kelas interval/klasifikasi/kategori (sangat baik (A), baik (B), cukup (C), kurang (D) sehingga ada 4.

HASIL PENELITIAN

Pembahasan difokuskan terhadap hasil observasi dan reflekssi penerapan Permainan bola soal terhadap peningkatan hasil belajar. Data analisis yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Permainan bola soal adalah sebagai berikut:

Keterampilan Guru

Keterampilan guru pada tiap siklus menunjukkan adanya peningkatan. Untuk siklus I, jumlah skor yang diperoleh guru yaitu 27 dengan kriteria baik/B. Untuk siklus II, jumlah skor yang diperoleh guru yaitu 32 dengan kriteria sangat baik/A. Untuk siklus III, jumlah skor yang diperoleh guru yaitu 38 dengan kriteria sangat baik/A.

Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa pada tiap siklus juga menunjukkan adanya peningkatan. Untuk siklus I, persentase aktivitas siswa yaitu 58,16% dengan kriteria baik/B. Untuk siklus II, persentase aktivitas siswa yaitu 66,63% dengan kriteria baik/B. Dan untuk siklus III, persentase aktivitas siswa yaitu 86,3% dengan kriteria sangat baik/A.

Hasil Belajar

Secara keseluruhan, hasil belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen melalui Permainan bola soal pada tiap siklus, akan diuraikan dalam tabel berikut:

Dengan perolehan hasil tersebut, guru telah memenuhi indikator keberhasilan dalam penelitian ini, sehingga guru mengakhiri penelitian ini sampai siklus III.

PENUTUP

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan Permainan bola soal untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Kristen pada siswa kelas VI SDN 1 Kunduran peneliti dapat menarik kesimpulan:

  1. Keterampilan guru dengan menerapkan Permainan bola soal pada siklus I mendapat skor sebanyak 27 termasuk kriteria baik. Sedangkan pada siklus II mendapat skor sebanyak 32 termasuk kriteria sangat baik dan pada siklus III mendapat skor sebanyak 38 termasuk kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan guru pada tiap siklusnya. Selain itu dapat disimpulkan bahwa Permainan bola soal dapat meningkatkan keterampilan guru.
  2. Aktivitas siswa pada pelajaran Pendidikan Agama Kristen dengan menerapkan Permainan bola soal mengalami peningkatan setiap siklusnya dengan mendapat skor pada siklus I memperoleh skor 18,6 dengan rata-rata 2,32 dan masuk dalam kreteria baik. Dan hasil pada siklus II mendapat skor 21,4 dengan rata-rata 2,67 dan masuk dalam kreteria sangat baik, sedangkan pada siklus III mendapat skor 26,7 dengan rata-rata 3,51 dan masuk dalam kreteria sangat baik. Sehingga dapat dikategorikan bahwa aktivitas siswa pada penelitian ini meningkat setiap siklusnya. Selain itu dapat disimpulkan bahwa Permainan bola soal dapat meningkatkan aktivitas siswa.
  3. Hasil belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Agama Kristen dengan menerapkan Permainan bola soal mengalami peningkatan yaitu rata-rata hasil belajar kelas VI pada siklus I yaitu 70, pada siklus II yaitu 77, dan pada siklus III yaitu 86. Persentase siswa yang tuntas belajar pada siklus I hanya 3 siswa sebanyak 50%, pada siklus II yaitu 4 siswa sebanyak 78%, dan pada siklus III yaitu 5 siswa sebanyak 83%. Dengan demikian dapat disimpulkan hasil belajar siswa meningkat setiap siklusnya. Selain itu dapat disimpulkan bahwa Permainan bola soal dapat meningkatkan hasil belajar siswa

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas mengenai peningkatan pembelajaran PAK melalui permainan Bola Soal pada siswa kelas VI SDN 1 Kunduran, peneliti memberikan beberapa saran.

  • Guru dapat menerapkan permainan Bola Soal sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar PAK di SDN 1 Kunduran.
  • Hendaknya guru menggunakan berbagai macam media pembelajaran yang bervariasi untuk memudahkan siswa mempelajari materi.
  • Penelitian tindakan dengan permainan Bola Soal hendaknya dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian tindakan kelas selanjutnya maupun dikembangkan lagi sehingga keaktifan dan hasil belajar dapat meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S.dkk. 2007. Penelitian Timdakan Kelas.Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Asma N. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Depdiknas

Aqib, Z. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Yrama Widya

Adi.S,Sriyadi Dwijo,dkk.2011.Fokus Tematik.Solo: CV.Sindunata.

Anni, catharina tri.2006.Psikologi belajar. Semarang UPT MKK UNNES.

Dedidwitagama.wordpress.com/…/laporan-penelitian-tindakan-kelas-PendidikanAgama Kristen/

Hamalik,Dr.Oemar.Psikologi BelajarMengajar.Bandung:Sinar Baru Algensindo.

Http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH06b4/8d6063a0.dir/doc.pdf Oleh Penenaken Bangun,Dosen STKIP.Riama.Medan.

Http://klikhimabio.blogspot.com/2009/01/observasi-sebagai-alat-evaluasi.html

Kartadinata,Sunaryo.Prof.2002.Bimbingan di Sekolah Dasar.Bandung: CV.Maulana.

Mudjito.2009.Pedoman Penilaian Hasil Belajar Dan Kalender Pendidikan di Sekolah Dasar.Jakarta: Depdiknas.

Peraturan menteri pendidikan nasional.nomor 22 tahun 2006.Depdiknas.

Poerwanti,Endang,dkk.2008.Asesmen Pembelajaran SD.Derektorat Jendral Pendidikan Tinggi: Depdiknas.

Sardiman A.M.2011.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.

Subagyo,Drs.2007.Pendidikan Agama Kristen.Semarang:UPT MKU UNNES.

Suharmanto,Puguh,S.Pd.2011.Pendidikan Agama Kristen Kelas 3.Surabaya:CV.Mia.

Sugandi.Achmad.Drs.20007.Teori Pembelajaran. Semarang:UPT MKU UNNES.

Sukamto.2004.Peningkatan Hasil belajar.Jakarta:Depdiknas Perguruan Tinggi.

Wahab,Abdul Aziz.1987.Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Agama Kristen.Jakarta: Dikti Depdikbud.