Peningkatan Keaktifan Dan Kemampuan Menggambar Perspektif
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN
MENGGAMBAR PERSPEKTIF MELALUI METODE PENUGASAN DENGAN MEDIA LCD SISWA KELAS VIII F SEMESTER II
SMP NEGERI 2 GONDANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Joko Waluyo
SMP Negeri 2 Gondang, Sragen
ABSTRAK
Tujuan yang hendak dicapai, 1) untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam bertanya kepada guru mengenai materi menggambar perspektif. 2) untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam mendengarkan penjelasan guru tentang materi menggambar perspektif, 3) untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas menggambar perspektif, 4) untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan guru mengenai materi menggambar perspektif, 5) untuk mengetahui kemampuan belajar menggambar perspektif dengan menggunakan metode penugasan dengan media LCD. Hasil penelitian tindakan kelas adalah, Perbaikan pembelajaran sebelum adanya perbaikan menunjukkan rata-rata nilai kelas 57,92 yang belum tuntas 18 anak, yang tuntas 16 anak. Kemudian setelah perbaikan siklus I rata-rata nilai kelas menjadi 53,35 yang belum tuntas 13 anak, yang tuntas 19 anak. Kemudian padasiklus II perolehan rata-rata nilai kelas 65,13 yang tuntas 25 anak. Kesimpulan bahwa, 1) metode penugasan dengan media LCD dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam bertanya kepada guru mengenai materi menggambar perspektif. 2) metode penugasan dengan media LCD dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mendengarkan penjelasan guru tentang materi menggambar perspektif, 3) metode penugasan dengan media LCD dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas menggambar perspektif. 4) metode penugasan dengan media LCD dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan guru mengenai materi menggambar perspektif. 5) peningkatan kemampuan belajar, yaitu peningkatan jumlah siswa tuntas belajar sebesar 16%44 (dari53,39% pada siklus I menjadi 69,83% pada siklus II
Kata Kunci: Gambar Perspektif, Media LCD
PENDAHULUAN
Latar Balakang Masalah
Pembelajaran menggambar pers-pektif di sekolah menengah pertama keba-nyakan berupa hafalan dan istilah-istilah yang sulit di pahami siswa.Metode yang sering digunakan guru adalah ceramah, sehingga interaksi guru dengan siswa kurang. Selain itu, dalam proses penyam-paian materi menggambar perspektif, guru jarang memberi contoh yang nyata atau dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa-nya.
Suasana pembelajaran yang ku-rang baik di atas ternyata berdampak negatif terhadap hasil belajar siswa, ketika diadakan tes unjuk kerja menggambar perspektif diperoleh hasil belajar yang kurang menggembirakan. Dari 34 anak hanya 16 yang tuntas belajar atau 48,44% tidak tuntas belajar dan rata-rata hasil tes hanya 57,92 masih jauh dari KKM yang telah ditetapkan oleh SMP Negeri 2 Gondang Kabupaten Sragen yaitu 75.
Kemudian penulis melakukan dis-kusi dengan teman sejawat, juga konsultasi dengan kepala sekolah dan dapat diduga bahwa kurang tuntasnya hasil belajar siswa di atas disebabkan kelemahan penulis yang selama ini dalam membelajarkan materi tersebut hanya menggunakan metode ceramah dan tugas di kelas. Menyadari kelemahan tersebut maka penulis akan menerapkan metode penugasan dengan media LCD. metode penugasan berarti guru memberi tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.
Berdasarkan paparan di atas, maka penulis memutuskan untuk melakukan pe-nelitian tindakan dengan judul: “peningkat-an keaktifan dan kemampuan menggambar perspektif melalui metode penugasan de-ngan media LCD siswa kelas VIII F semester II SMP Negeri 2 Gondang Tahun Pelajaran 2014/2015”.
Rumusan Masalah.
Rumusan masalah sebagai berikut, 1) apakah metode penugasan dengan me-dia LCD dapat meningkatkan keaktifan sis-wa dalam bertanya kepada guru mengenai materi menggambar perspektif?, 2) apakah metode penugasan dengan media LCD dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mendengarkan penjelasan guru tentang materi menggambar perspektif 3) apakah metode penugasan dengan media LCD dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mengerjakan tugasmenggambar perspek-tif?, 4) apakah metode penugasan dengan media LCD dapat meningkatkankeaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan guru mengenai materi menggambar perspektif?, 5) bagaimanakah kemampuan belajar menggambar perspektif pada kelas VIII F Semester II SMP Negeri 2 Gondang Tahun 2014/2015 dengan menggunakan metode penugasan dengan media LCD ?
Tujuan penelitian yang akan dica-pai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah 1) untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam bertanya kepada guru mengenai materi menggambar perspektif 2) untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam mendengarkan penjelasan guru tentang materi menggambar perspektif. 3) untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas menggambar perspek-tif. 4) untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan guru menge-nai materi menggambar perspektif 5) untuk mengetahui kemampuan belajar meng-gambar perspektif pada kelas VIII F Se-mester II SMP Negeri 2 Gondang Tahun 2014/2015 dengan menggunakan metode penugasan dengan media LCD.
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberi bebe-rapa manfaat sebagai berikut: 1). Untuk Siswa, a) Siswa dapat meningkatkan pro–ses belajar. b) Siswa dapat meningkatkan kemampuan belajar. 2). Untuk Guru: a) Guru dapat menambah pengetahuan ten-tang variasi metode pembelajaran, b) Guru dapat meningkatkan kinerja dalam mengajar. 3) Untuk sekolah: a) Sekolah dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan pendidikan, b) Sekolah semakin mendapat kepercayaan dari masyarakat.
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Pengertian keaktifan belajar
Menurut Taufani (2008:39) bahwa keaktifan merupakan suatu kecenderungan yang menyebabkan seseorang berusaha untuk mencari atau mencoba aktivitas-akti-vitas dalam bidang tertentu.Minat bukan bawaan dari lahir, melainkan dapat dipe-ngaruhi oleh bakat.Minat diciptakan atau dibina agar tumbuh dan terasa sehingga menjadi kebiasaan.
Menurut Slameto (2010:180) minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan, yaitu kegiatan yang diminati se-seorang akan diperhatikan terus-menerus dan disertai dengan rasa senang. Minat dapat menjadi sebab suatu kegiatan dan sebagai hasil dari keikutsertaan dalam suatu kegiatan.
Pengertian hasil belajar
Hasil adalah kemampuan, keteram-pilan, dan sikap seseorang dalam menyele-saikan suatu tugas. Hasil atau prestasi belajar suatu hal yang penting dalam kehi-dupan manusia.Manusia selalu berusaha mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing. Suatu prestasi belajar tidak hanya sebagai indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu, tetapi juga sebagai indikator kualitas institusi pendidikan.
Hakikat Menggambar Perspektif
Menurut Haris Purnomo (2003:34), perspektif adalah sesuatu yang alami yang menampilkan yang datar menjadi relative dan yang relative menjadi datar. Perspektif adalah suatu system matematikal untuk memproyeksikan bidang tidak dimensi ke dalam bidang dua dimensional, seperti ker-tas atau kanvas.Kata “perspektif” berasal dari bahasa Italia, “prospettiva” yang berarti “gambar pandangan”. Konstruksi perspektif memungkinkan kita untuk menggambar sebuah benda atau ruang secara nyata di atas sebuah bidang datar (bidang gambar) atau untuk memperjelas sebuah rencana yang telah digambarkan secara proyeksi geometri (tampak atas, depan dan samping).
Menurut Didik Hartadi, dkk (2011:14) bahwa perspektif secara umum berarti gambar yang digunakan untuk mengkomunikasikan objek berupa benda, ruang, lingkungan yang terlihat oleh mata manusia ke dalam biddang datar. Gambar perspektif adalah gambar yang teknisnya menggunakan titik hilang. Gambar per-spektif sendiri merupakan wujud dari gambar tiga dimensi.
Hakikat Metode Penugasan Dengan Media LCD
Pengertian metode pembelajaran
Menurut Nana Sudjana (2005: 76) metode pembelajaran adalah, “Metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajar–an”
Menurut M. Sobri Sutikno (2009: 88) menyatakan, “Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan.
Berdasarkan definisi/pengertian metode pembelajaran yang dikemukakan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan.
Metode penugasan
Yang dimaksud dengan metode tugas (Resitasi) menurut Sayiful Sagala adalah “cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar, kemudian harus dipertanggungjawabkan.” Misalnya tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan di dalam kelas, di luar kelas, di Perpustakaan bahkan di Rumah kemudian tugas tersebut dipertang-gung jawabkan. Metode ini dikenal dengan sebutan pekerjaan rumah tetapi metode ini lebih luas dari pada pekerjaan rumah saja, karena dalam metode ini terdiri dari tiga fase antara lain: pertama Guru memberi-kan tugas, kedua siswa melaksanakan tugas, dan ketiga siswa mempertanggung jawabkan apa yang telah dikerjakan.
Media LCD
Terkait dengan pembahasan maka–lah ini ada beberapa media yang dapat dipilih oleh guru dalam pembelajaran, se–perti media OHP (Overhead Projector) dan LCD (Liquit Crystal Display). Media-media tersebut dapat menjadi pilihan dalam pembelajaran. Persoalan yang kadang-kadang muncul biasanya pemilihan media mana yang cocok untuk pembelajaran suatu materi pelajaran tertentu. Pemilihan ini berkaitan dengan kelebihan dan ke–kurangan suatu media. Dengan mengeta–hui kelebihan dan kekurangan suatu media maka akan mempermudah guru dalam menentukan media yang tepat untuk pembelajaran suatu materi pelajaran.
Kelebihan dan kekurangan metode penugasan dengan media LCD
Dalam penggunaan suatu metode pasti ada kelebihan dan kekurangan, begitu juga metode ini: a. Kelebihan dari metode penugasan, 1). Siswa dapat lebih mema-hami sendiri materi ajar sesuai dengan pengetahuan yang dicari sehingga lama dalam ingatan. 2). Mengembangkan daya berfikir sendiri, daya inisiatif, kreatif, tanggung jawab dan melatih mandiri. 3). Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas individual maupun kelompok. b. Kekurangan Dari Metode Penugasan 1). Siswa sulit dikontrol aktifitasnya dalam mengerjakan tugas, apakah benar menger-jakan dengan kemampuan dan usahanya atau hanya meniru pekerjaan temannya. 2) Khusus tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikannya adalah anggota tertentu saja, sedangkan anggota yang lain tidak ikut berpartisipasi dengan baik. 3). Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa. Sering memberikan tugas yang monoton sehingga dapat menimbul-kan kebosanan siswa.
Kerangka Berpikir
Pembelajaran menggambar per-spektif di sekolah menengah pertama ke-banyakan berupa hafalan dan istilah-istilah yang sulit di pahami siswa.Metode yang sering digunakan guru adalah ceramah, sehingga interaksi guru dengan siswa kurang.
Untuk mengatasi permasalahan di atas maka penulis menerapkan metode penugasan dengan media LCD. Kelebihan dari metode penugasan dengan media LCD adalah Siswa dapat lebih memahami sendi-ri materi ajar sesuai dengan pengetahuan yang dicari sehingga pengetahuan itu akan tinggal lama dalam ingatan mengembang-kan daya berfikir sendiri, daya inisiatif, kreatif, tanggung jawab dan melatih mandiri, lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas individual maupun kelompok.
Hipotesis Tindakan
1). Metode penugasan dengan me-dia LCD dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam bertanya kepada guru mengenai materi menggambar perspektif pada kelas VIII F Semester II SMP Negeri 2 Gondang Tahun 2014/2015. 2). Metode penugasan dengan media LCD dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mendengarkan penjelasan guru tentang materi menggambar perspektif pada kelas VIII F Semester II SMP Negeri 2 Gondang Tahun 2014/2015. 2). Metode penugasan dengan media LCD dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas menggambar perspektif pada kelas VIII F Semester II SMP Negeri 2 Gondang Tahun 2014/2015. 3). Metode penugasan dengan media LCD dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan guru mengenai materi menggambar perspektif pada kelas VIII F Semester II SMP Negeri 2 Gondang Tahun 2014/2015.
METODOLOGI PENELITIAN
Setting penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gondang kabupaten Sragen. Pe-nelitian ini dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015 pada bulan Februari – Mei 2014
Prosedur Penelitian
Siklus I
Perencanaan:
1) Membuat RPP untuk materi menggambar perspektif. 2) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran (buku diktat, buku-buku penunjang, dan charta). 3) Menyiapkan lembar kerja siswa atau LKS. 4) Menyiapkan lembar observasi dan evaluasi siklus I.
Pelaksanaan tindakan pertemuan 1 tanggal 4 maret 2014
1). Menyampaikan tujuan pembela-jaran yang hendak dicapai. 2). Tahap Penyajian Materi Pelajaran, pada tahap ini bahan-bahan atau materi pelajaran diperkenalkan melalui pengajaran secara langsung. 3). Guru menyuruh siswa duduk pada bangku sendiri-sendiri. 4). Guru menjelaskan materi menggunakan media LCD. 5). Setelah semua siswa menerima materi, kemudian guru memberikan tugas kepada masing-masing siswa. 6). Pembahasan hasil jawaban yang sudah di kerjakan.
Pelaksanaan Tindakan Pertemuan ke-2 tanggal 11 maret 2014
Secara umum pelaksanaan perte-muan ke-2 masih sama dengan pertemuan pertama karena hanya melanjutkan saja. 1). Menyampaikan apersepsi dengan mengulang materi sebelumnya yang masih terkait dengan materi yang akan dibelajar-kan dengan cara memberikan pertanyaan kepada siswa (tanya jawab) untuk menye-garkan ingatan siswa. 2). Tahap Penyajian Materi Pelajaran, pada tahap ini bahan-bahan ataui materi pelajaran diperkenalkan melalui pengajaran secara langsung. 3). Guru menyuruh siswa duduk pada bangku sendiri-sendiri. 4). Guru menjelaskan materi menggunakan media LCD. 5). Setelah semua siswa menerima materi, kemudian guru memberikan tugas kepada masing-masing siswa. 6). Pembahasan hasil jawaban yang sudah di kerjakan.
Observasi
1). Mengamati sktivitas siswa saat pembelajaran berlangsung dengan memin-ta bantuan observer. 2). Memantau hasil kerja siswa. 3). Meminta observer meng-amati kinerja peneliti dalam melaksanakan tugas mengajar
Refleksi
1). Mengevaluasi hasil observasi. 2). Menganalisis hasil belajar siswa. 3). Memperbaiki kelemahan sebagai dasar perbaikan siklus selanjutnya
2. Siklus II
Perencanaan:
1) Membuat untuk materi meng-gambar perspektif. 2) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran (buku diktat, buku-buku penunjang, dan charta). 3) Menyiapkan lembar kerja siswa atau LKS. 4) Menyiapkan lembar evaluasi siklus II.
Pelaksanaan tindakan pertemuan ke-1 tanggal 18 maret 2014
1). Menyampaikan tujuan pembela-jaran yang hendak dicapai. 2). Tahap Penyajian Materi Pelajaran Pada tahap ini bahan-bahan atau materi pelajaran diper-kenalkan melalui pengajaran secara lang-sung. 3). Guru menyuruh siswa duduk pada bangku sendiri-sendiri. 4). Guru menjelaskan materi menggunakan media LCD. 5). Setelah semua siswa menerima materi, kemudian guru memberikan tugas kepada masing-masing siswa. 6). Pembahasan hasil jawaban yang sudah di kerjakan.
Pelaksanaan Tindakan Pertemuan ke-2 tanggal 25 maret 2014
Secara umum pelaksanaan perte-muan ke-2 masih sama dengan pertemuan pertama karena hanya melanjutkan saja. 1). Menyampaikan apersepsi dengan mengulang materi sebelumnya yang masih terkait dengan materi yang akan dibela-jarkan untuk menyegarkan ingatan siswa. 2). Tahap Penyajian Materi Pelajaran. Pada tahap ini bahan-bahan ataui materi pelajaran diperkenalkan melalui pengajaran secara langsung. 3). Guru menyuruh siswa duduk pada bangku sendiri-sendiri. 4). Guru menjelaskan materi menggunakan media LCD. 5). Setelah semua siswa menerima materi, kemudian guru membe-rikan tugas kepada masing-masing siswa. 6). Pembahasan hasil jawaban yang sudah di kerjakan.
Observasi
1). Mengamati sktivitas siswa saat pembelajaran berlangsung dengan memin-ta bantuan observer. 2). Memantau hasil kerja siswa. 3). Meminta observer meng-amati kinerja peneliti dalam melaksanakan tugas mengajar
Refleksi
1). Mengevaluasi hasil observasi. 2). Menganalisis hasil belajar siswa. 3). Memperbaiki kelemahan sebagai dasar perbaikan siklus selanjutnya.
Teknik Pengumpulan Data
Adapun pengumpulan data yang dilaksanakan peneliti yaitu dengan obser-vasi, tes, dan catatan lapangan, alat pe-ngumpulan data yang digunakan peneliti antara lain: a). Soal Tes. Soal tes berupa penugasan yang harus dikerjakan oleh siswa sesuai dengan materi yang dibelajarkan. b). Lembar observasi. Lembar observasi yang digunakan berisi format observasi yang diisi oleh peneliti dengan bantuan mitra kolaborasi dalam mendo-kumentasi aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran sesuai dengan aspek peng-amatan yang telah ditentukan.
Validitas Data
Validitas data menunjukan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk keabsahan atau validitas data dalam penelitian ini, maka peneliti melibatkan teman sejawat sebagai yang membantu penelitian yaitu bertindak sebagai mitra kolaborasi.
Indikator Keberhasilan
Pembelajaran dengan penerapan metode penugasan dengan media LCD dapat meningkatkan kualitas pembelajaran siswa kelas VIII FSMP Negeri 2 Gondang Kabupaten Sragen dengan indikator sebagai berikut: 1). Keaktifan siswa dalam pembelajaran materi menggambar pers-pektif menggunakan metode penugasan dengan media LCD meningkat. Adapun indikator minat siswa adalah indikatorsiswa tertarik pada pelajaran, siswa memper-hatikan penjelasan guru, siswa bersung-guh-sungguh mengerjakan tugas, siswa menjawab pertanyaan guru. 2). Kemam-puan belajar siswa dalam pembelajaran materi menggambar perspektif mengguna-kan metode penugasan dengan media LCD meningkat.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS-AN
Kondisi Sebelum Tindakan Penelitian
Metode yang sering digunakan gu-ru adalah ceramah, sehingga interaksi guru dengan siswa kurang. Selain itu, dalam proses penyampaian materi menggambar perspektif, guru jarang memberi contoh yang nyata atau dekat dengan kehidupan sehari-hari siswanya..
Suasana pembelajaran yang ku-rang baik di atas ternyata berdampak negatif terhadap hasil belajar siswa, ketika diadakan tes unjuk kerja menggambar perspektif diperoleh hasil belajar yang kurang menggembirakan. Dari 34 anak hanya 16 yang tuntas belajar atau 48,44% tidak tuntas belajar dan rata-rata hasil tes hanya 57,92 masih jauh dari KKM yang telah ditetapkan oleh SMP Negeri 2 Gondang Kabupaten Sragen yaitu 75.
Menyadari kelemahan tersebut maka penulis akan menerapkan metode penugasan dengan media LCD.metode pe-nugasan berarti guru memberi tugas ter-tentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.
Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I
Dari indikator keaktifan belajar siswa, dapat dijelaskan bahwa pada pem-belajaran siklus I keaktifan siswa dalam bertanya kepada guru mengenai materi sebesar 55,88%, keaktifan siswa dalam mendengarkan penjelasan guru sebesar 61,76%, keaktifan siswa dalam mengerja-kan tugas sebesar 47,05%, keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru sebesar 55,88%.
Kemampuan belajar siswa
Dari hasil tes unjuk kerja siklus I pada pembelajaran menggambar perspektif dengan menggunakan metode penugasan dengan media LCD dapat diketahui pening-katan ketuntasan klasikal siswa, dari 34 siswa terdapat 19 siswa yang tuntas belajar atau 55,88%.
Analisis Dan Refleksi Siklus I
Berdasarkan analisis hasil observasi keaktifan belajar siswa dan pembelajaran dengan menggunakan metode penugasan dengan media LCD pada siklus I dengan pokok bahasan menggambar perspektif, secara umum pembelajaran dapat dikata–kan berjalan dengan baik walaupun belum optimal. pada awalnya siswa terlihat bi–ngung namun setelah dijelaskan siswa menjadi semangat terutama pada saat melakukan percobaan. Pada saat melaku–kan percobaan, aktivitas siswa tidak mera–sa karena didominasi oleh beberapa siswa.
Dengan melihat aktifitas pembela–jaran pada siklus I penulis menemukan masih terdapat kekurangan dalam pelaksa–naannya, maka penulis memerlukan per–baikan dan melaksanakan perbaikan pada siklus II di sarankan agar:Guru berusaha memberikan motivasi dan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenang–kan berusaha pula membuat siswa lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran.
Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan observer terhadap observasi ke-aktifan belajar siswa selama pembelajaran pada siklus II hasil belajar menunjukkan kondisi sebagai berikut:
Dari indikator keaktifan belajar siswa pada tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pada pembelajaran siklus II keaktif-an siswa dalam bertanya kepada guru mengenai materi sebesar 73,53%, keaktif-an siswa dalam mendengarkan penjelasan guru sebesar 79,41%, keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas sebesar 70,59%, keaktifan siswa dalam menjawab pertanya-an dari guru sebesar 70,59%.
Kemampuan belajar siswa
Dari hasil tes unjuk kerja siklus II pada pembelajaran menggambar perspektif dengan menggunakan metode penugasan dengan media LCD dapat di ketahui peningkatan ketuntasan klasikal siswa dan nilai rata-rata kelas, dari 34 siswa terdapat 25 siswa yang tuntas belajar atau 73,53%.
Pembahasan Hasil Penelitian
Keaktifan belajar siswa pada tin–dakan sikluas I belum mengalami perubah–an yang signifikan, termasuk ke katagori kurang. Pada siklus I terlihat masih terjadi pembelajara yang kurang kondusif di karenakan guru kurang memotivasi siswa sehingga siswa masih banyak yang kurang tertarik pada pelajaran menggambar perspektif.
Proses pembelajaran pada siklus II berbeda dengan situasi pembelajaran sebelumnya, siswa mulai aktif bertanya dengan materi yang sedang dipelajari dan mulai aktif memperhatikan penjelasan guru yang diselangi dengan tanya jawab antara siswa dengan guru. Hal ini menunjukan bahwa metode penugasan dengan media LCD dapat memicu minat serta semangat belajar siswa.
Selama proses pembelajaran ber-langsung, situasi dan kondisi pembelajaran disekolah menjadi lebih menyenangkan, siswa antusias untuk menyelesaikan selu-ruh kegiatan baik secara individu. Perubah-an sikap dan perilaku pada pembelajaran menggambar perspektif dengan menggu-nakan metode penugasan dengan media LCD para siswa nampaknya cukup berhasil untuk mengtahui lebih lanjut peningkatan tentang minat belajar siswa dan hasil belajar siswa dapat di lihat pada uraian di bawah ini: dari hasil observasi yang dilakukan oleh observer, hasilnya adalah sebagai berikut: Pada observasi di atas menunjukan peningkatan kemampuan belajar siswa pada siklus I ketuntasan klasikal sebesar 55,88% meningkat menja-di 73,53% pada siklus II.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindak-an kelas diatas diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1). Metode penugasan dengan media LCD dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam bertanya kepada guru mengenai materi menggambar perspektif pada kelas VIII F Semester II SMP Negeri 2 Gondang Tahun 2014/2015. 2). Metode penugasan dengan media LCD dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mendengarkan penjelasan guru tentang materi menggambar perspektif pada kelas VIII F Semester II SMP Negeri 2 Gondang Tahun 2014/2015.3). Metode penugasan dengan media LCD dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas menggambar perspektif pada kelas VIII F Semester II SMP Negeri 2 Gondang Tahun 2014/2015. 4). Metode penugasan dengan media LCD dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan guru mengenai materi menggambar perspektif pada kelas VIII F Semester II SMP Negeri 2 Gondang Tahun 2014/2015. 5). Peningkat-an kemampuan belajar, yaitu peningkatan jumlah siswa tuntas belajar sebesar 17,65% (dari 55,88% pada siklus I menjadi 73,53% pada siklus II).
Saran
Berdasarkan simpulan hasil peneli-tian, peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1). Untuk guru. a). Guru berusaha memberikan motivasi dan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan berusaha pula membuat siswa lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran. b). Dalam pembelajaran guru harus lebih optimal dalam menyam-paikan materi. c). Guru lebih membimbing siswa dalam mengerjakan tugas. 2). Untuk siswa. a). Siswa selama kegiatan belajar harus lebih aktif mendegarkan penjelasan guru. b). Dalam pembelajaran siswa harus lebih aktif menjawab pertanyaan dari guru.
DAFTAR PUSTAKA
Anni Tri Chatarina. 2004. Teori-teori Belajar. Jakarta, Pustaka Ilmu
Arifin, Iksan. 2001. Pembelajaran dan Hasil Belajar. Jakarta, Cahaya Ilmu
IGAK Wardhani, dkk 2007:1-3, Penelitian tindakan kelas, Jakarta, Puspita
M. Sobri Sutikno. 2009: 88, Metode belajar, Jakarta, Utama Karya
Nana Sudjana. 2005. Pembelajaran Siswa Aktif (Edisi REvisi), Bandung, Cipta Informa
Noehi Nasution. 2003. Konsep dan Hasil Belajar, Jakarta, Intan Pariwara
Raden C. Prabu. 2002, Pola didik dan perkembangan kecerdasan anak, Surabaya, Cahaya Baru
Slameto. 2003. Belajar dan factor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta, Rineka Cipta
Subroto. 2001: 4, Model pembelajaran taktis, Jakarta, Multi Utama
Udin S. Winataputra. 2008. Kajian Belajar Konstruksivistik. Bandung, Cakrawala Wawasan