PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS OPINI/EDITORIAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONSTEKTUAL (CTL)

KELAS XII IPS 2 SEMESTER 2 SMA NEGERI 1 KARANGANOM KLATEN

 

Agus Purwanto

SMA Negeri 1 Karanganom Klaten

 

ABSTRAK

Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis teks opini/editorial. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan 2 siklus. Kondisi ini perlu diperbaiki karena nilai rerata yang diraih siswa masih rendah, yakni39,39% dengan seluruh siswa belum tuntas. Untuk keaktifan belajar awal siswa juga masih rendah yakni 12,12%. Berdasarkan hasil Siklus 1, terdapat peningkatan sebesar 84,84% untuk ketuntasan belajar dan 57,57% untuk keaktifan belajar jika dibandingkan dengan hasil pra siklus. Hal ini ditunjukkan dari hasil Siklus 1 dimana nilai siswa ada kenaikan sebesar 44,85% dengan keaktifan belajar ada keanikan dari pra siklus ke siklus 45,44%. Begitu juga untuk hasil Siklus 2 yang juga mengalami peningkatan sebesar 39,33% untuk ketuntasan belajar dan 15,60% untuk keaktifan belajas jika dibandingkan dengan hasil Siklus 1. Hal ini ditunjukkan dari hasil Siklus 2 dimana nilai rerata siswa sebesar 84,84% dengan ketuntasan sebesar 100% dan mayoritas siswa berada di tingkat keaktifan belajar tinggi dan sedang sebesar 96,96%. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan model pembelajaran konstektual (CTL) dapat meningktkan ketrampilan menulis opini/editorial kelas XII IPS 2 SMA Negeri 1 Karanganom klaten

Kata kunci: Metode CTL, Ktrampilan menulis opini/editorial

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pencapaian kompetensi menulis teks opini/editorial merupakansalah satu permasalahan yang penulis hadapidalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas XII IPS 2 SMA Negeri Karanganm ,Klaten Tahun Pelajaran 2017/2018. Di samping penelitibelum memiliki gambaran yang jelas bagaimana tingkat kemampuan ideal siswa kelas XII IPS 2 SMA Negeri1 Karanganom klaten dalam menulis teks opini/editorial. Peneliti jugabelum memiliki seperangkat media pembelajaran untuk memfasilitasi siswa dalam pembelajaran menulis teks opini/editorial hingga mereka memperoleh kemudahan dalam menulis teks opini/editorial.

Dari pembelajaran yang peneliti laksanakan di kelas XII IPS 2 81% siswa mengalami kesulitan dalam menulis teks opini/editorial dalam segi kebahasaan Dari hasil tes kemampuan menulis teks opini/editorial dengan jumlah soal 20 butir diperoleh nilai masih dibawah KKM Dari hasil pendataan terhadap peringkat nilai rapor di kelas sebelumnya kelas XII IPS 2 dapat peeliti jelaskan sebagai berikut. Dari 33 siswa di kelas XII IPS 2 85% peserta didik mendapatkan nilai dibawah KKM

Dari hasil identifikasi penyebab kegagalan pembelajaran menulis teks opini/editorial tersebut, peneliti menduga strategi pembelajaran yang tepat untuk mengajarkan materi menulis teks opini/editorial adalah dengan model pembelajarankonstektual (CTL).Model pembelajaran konstektual (CTL)ini membantu para siswa yang rata-rata berkemampuan rendah untuk bekerja secara kelompo, saling membantu, saling memotivasi dan lain-lain sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang dharapkan.

Dengan menerapkan model pembelajaran kontekstual (CTL) diharapkan siswa memperoleh kemudahan dalam menulis teks opini/editorial. Penulis berharap 85% siswa kelas XII IPS 2 tidak mengalami kesulitan dalam menulis teks opini/editorial. Mereka dapat menyelesaikan penulisan teks opini/editorialtepat pada waktunya. Hasil tulisannya pun diharapkan baik. Bila diadakan penilaian terhadap hasil karya mereka, mereka memperoleh skor sesuai dengan KKM yang ditargetkan yaitu 7,5.

Identifikasi Masalah

1.     Mengapa tingkat kemampuan menulis teks opini/editorial siswa masih rendah ?

2.     Apakah penyebab rendahnya kemampuan menulis teks opini/editorial para siswa ?

3.     Apakah kemampuan menulis teks opini/editorial siswa bisa ditingkatkan ?

4.     Bagaimana cara meningkatkan kemampuan menulis teks opini/editorial siswa?

5.     Apakah dengan menerapkan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran teks opini/editorial dapat meningkatkan kemampuan siswa menulis teks opini/editorial ?

6.     Bagaimana menerapkan model pembelajaran kontekstual (CTL) dalam pembelajaran menulis teks opini/editorial

7.     Apakah siswa telah cukup mendapat latihan dasar-dasar menulis teks opini/editorial ?

Dari beberapa permasalahan terkait dengan pembelajaran menulis teks opini/editorial hanya membatasi pada variable Model pembelajaran kontekstual (CTL) dalam pembelajaran menulis teks opini/editorial dan variabel kemampuan menulis teks opini/editorial pada siswa kelas XII IPS 2SMA Neger I Karanganom ,Klaten Tahun pelajaran2017/2018.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang menjadi objek penelitian tindakan kelas ini adalah dapatkah kemampuan menulis teks opini/editorial dalam pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas XII IPS 2 SMA Negeri 1 karanganom Klaten pada tahun pelajaran 2017/2018 ditingkatkan melalui penerapan pendekatan kontekstual?

Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dengan penelitian yang peneliti lakukan ini adalah meningkatkan kemampuan menulis teks opini/editorial siswa kelas XII IPS 2 SMA Negeri 1 Karanganom Klaten dengan menerapkan Metode kontekstual (CTL) dalam pembelajaran menulis teks opini/editorial

Manfaat Penelitian

Manfaat yang bisa dirasakan siswa dari penelitian ini adalah

a.   Memiliki kesempatan untuk meningkatkan kemampuan menulis teks opini/editorial selama proses pembelajaran

b.   Meningkatnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Mata pelajaran yang lain seiring dengan meningkatnya kemampuan menulis teks opini/editorial siswa

Bagi Guru

a.   Meningkatnya pemahaman guru tentang perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, memilih media, metode, dan memilih strategi pembelajaran yang bervariasi untuk memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran menulis teks opini/editorial

b.   Memiliki peluang untuk meningkatkan kompetensinya sesuai dengan standar nasional pendidikan

Bagi sekolah

a.   Memiliki guru-guru yang profesional dan mampu meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah sesuai dengan standar nasional pendidikan

b.   Tumbuhnya iklim pembelajaran siswa aktif di sekolah

c.    Meningkatnya prestasi belajar siswa di sekolah yang berdampak langsung pada peningkatan mutu sekolah sesuai standar nasional pendidikan

Kajian Teori

Teks opini/editorial

Teks editorial adalah teks yang berisi pendapat pribadi seseorang terhadap suatu isu/masalah aktual. Isu tersebutmeliputi masalah politik, sosial, atau pun masalah ekonomi yang memiliki hubungan secara signifikan dengan politik. Teks editorial/opini rutin ada di koran atau majalah. Pengungkapan teks ini harus dilengkapi dengan bukti, fakta, maupun alasan yang logis agar pembaca atau pendengar bisa menerima

Model Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching And Learning) Model pembelajaran Konstektual atau Contextual teaching And Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan materi pelajaran dengan situasi dunia nyata siswa.Model Pembelajaran ini mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami ,bukan transfer pengetahuan dari goru kepada siswa (Kemendiknas.2014)

Johnson (201 1) CTL adalah sebuah sistem yang merangsang otak untuk menyusun pola –pola yang mewujudkan makna. CTL merupakan sistem pengajaran yang menghasilkan makna dengan menghubungkan muatan akademik dengan konteks dari kehidupan sehari –hari siwa. Berdasarkan uraian diatas ,kita ketahui bahwa CTL lebih mementingkan proses daripada hasil.Kekuatan pokok dari CTL adalah Learning by doing.Lebih lanjut jonhson menyatakan Learning by doing menyebabkan siswa membuat keterkaitan –keterkaitan yang menghasilkan makna dan ketika siswa melihat makna.mereka menyerap dan menguasai pengetahuan dan ketrampilan.

 

 

Menemukan (Inquiry)

Inti dari CTL terletak pada kegiatan menemukan. Apapun materi yang diajarkan , guru mampu merancang kegiatan yang merujuk pada kegiatan menemukan. Proses Inquiry terdiri dari: observasi, bertanya,mengajukan dugaan, mengumpulkan data dan penyimpulan.

Bertanya (Questioning)

Bertanya merupakan permulaan dari pengetahuan.Dalam pembelajaran kontekstual bertanya dipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berfikir siswa. Disisi lain , bagi siswa bertanya merupakan bagian penting dalam melaksanakan pembelajaran, yaitu menggali informasi, mengkonfrimasi apa yang sudah diketahui dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahui siswa.

Langkah-langkah

Suatu kelas dikatakan menggunakan CTL bila menerapkan 7 komponen di atas dalam pembelajaran. Secara garis besar, langkah-langkah CTL sebagai berikut:

Guru mengembangkan pemikiran bahwa belajar dapat bermakna jika siswa mampu bekerja sendiri, menemukan sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru siswa.

Melaksanakan kegiatan inquiry pada semua topic sejauh dan sedalam mungkin.

Memotivasi siswa untuk mengembangkan sifat ingin tahu dengan kegiatan bertanya.

Melaksanakan kegiatan belajar dalam kelompok-kelompok sehingga tercipta masyarakat belajar.Menghadirkan model di kelas.Setiap akhir pertemuan, dilakukan refleksi.Melaksanakan penilaian autetntik dengan berbagai cara.

Kelemahan

1.   Dibutuhkan guru yang serba bisa dalam mengelola kelas kontekstual.

2.   Membutuhkan tenaga ekstra bagi guru karena penilaian dilakukan di sepanjang proses pembelajaran.

3.   Dimungkinkan ada siswa yang mengalami kesulitan karena belum terbiasa kerja mandiri

Hipotesis Tindakan

Melalui penerapan Pendekatan Kontekstual(CTL) dalam pembelajaran menulis teks opini/editorial mata pelajaran bahasa Indonesia dapat meningkatkan ktrampilan menulis teks opini/editorial bagi siswa kelas X II IPS 2 SMA Negeri 1 Karanganom klatenTahun Pelajaran 2017/2018.

METODE PENELITIAN

Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama kurun waktu satu semester. Penelitian ini direncanakan mengambil waktu selama 5 bulan yaitu bulan Desember 2017 hingga bulan April 2018.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri Karananom Klaten klas XII IPS 2 dengan jumlah siswa 33 putra 12 perempuan 21.

Subjek Penelitian

Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah Siswa kelas XII IPS 2 Tahun Pelajaran 2017/2018dengan jumlah siswa 33 terdiri dari 12 siswa putra dan 21 siswa putri. Pemilihan kelas XII IPS 2

Prosedur Penelitian

SIKLUS I

Perencanaan (Planning)

Berdasarkan analisis dan temuan data awal tentang hasil pembelajaran sebelumnya maka rencana tindakan (planning) yang diterapkan dalam pembelajaran sebagai berikut:

1.Merencanakan bentuk tindakan yang dipilih yaitu menerapkan pendekatan kontekstual (CTL) yang mencakup tujuh komponen antara lain tujuh komponen utama pembelajaran yaitu (1) konstruktivisme ,(2) bertanya ,(3) menemukan (inquiry) ,(4) masyarakat belajar (learning community) ,(5) pemodelan (modeling) , (6) refleksi (reflection) dan (7) penilaian sebenarnya (authentic assessment)dan pemanfaatan media presentasi powerpoint dalam pembelajaran menulis teks opini/editorial

1.   Menyusun RPP yang mengintegrasikan rencana aksi tersebut dalam KBM yang akan dilaksanakan

2.   Menyusun instrumenlembar pengamatan, angket siswa, jurnal siswa, jurnal guru dll

3.   Membuat handout panduan menulis teks opini/editorial dan media presentasi menulis teks opini/editorial

Tindakan (Acting)

1.   Pada pertemuan pertama, KBM diawali dengan penyampaian informasi seputar penulisan teks opini/editorial antaralain pengertian teks opini/editorial , bagian-bagian teks opini , tahapan menulis teks opini , mengamati contoh teks opini. Selanjutnya siswa diajak membentuk kelompok kerja. Siswa bekerja dalam kelompok untuk memilih topic dan menulis teks opini/editorial

2.   Pertemuan kedua ,siswa diajak memahami contoh teks opini/editorial ,struktur dan ciri ciri nya

3.   Pada pertemuan ketiga siswadiarahkan cara membuat teks opini/editorial,kalimat opini

Observasi Observing)

1.   Pembelajaran yang dilaksanakan berpedoman kepada rencana yang telah disusun. Selama pembelajaran berlangsung , guru mengadakan pengamatan tentang aktivitas menulis siswa , dan mencatat kesulitan siswa dalam menulis teks opini/editorial Guru juga mengadakan pengamatan dampak tindakan yang telah dipilih tersebut pada aktivitas belajar siswa dan pada kegiatan belajar mengajar secara keseluruhan

2.   Penyelesaian penulisan teks opini/editorial dilanjutkan siswa dalam bentuk pekerjaan rumah Pada pertemuan berikutnya guru dan siswa menelaah dan menilai hasil penulisan teks opini/editorial siswa

 

Refleksi

Pada kegiatan refleksi ini guru peneliti membandingkan proses dan hasil belajar siswa yang dicapai pada Siklus I ini dengan kondisi awal sebelum siklus.

Dari hasil perbandingan proses dan hasil belajar kondisi awal dengan hasil belajar Siklus I guru merencanakan tindakan untuk siklus berikutnya.

Tindakan yang dilakukan pada Siklus II ini tetap menerapkan Pendekatan Kontekstual dengan memberikan fasilitasi pada kesulitan-kesulitan dan kegagalan dalam proses pembelajaran menulis teks opini/editorial..

Siklus II

Adapun kegiatan pembelajaran selama Siklus II dapat dijelaskan sebagai berikut:Planning (Perencanaan)

Menyusun rencana peningkatan kemampuan menulis teks opini/editorial siswa dengan tetap menerapkan Pendekatan Kontekstual (CTL) dengan penekanan pada aspek-aspek tertentu sesuai dengan kekurangan atau kelemahan tindakan yang ditemukan pada Siklus I

Pembuatan media pembelajaran presentasi powerpoint untuk menyajikan penjelasan tentang cara menulis bagian-bagian teks opini/editorial dengan contoh-contoh yang sesuai dengan kesulitan yang dialami siswa pada siklus I.

Menyusun rencana fasilitasi sesuai kesulitan siswa. Fasilitasi tersebut diperkirakan pada penyediaan sumber pustaka atau bahan bacaan sesuai topik teks opini/editorial siswa mengingat sedikitnya buku-buku perpustakaan sekolah yang tersedia dan bisa dipakai siswa sebagai acuan atau sumber referensi dalam penulisan teks opini/editorial mereka.

Di samping itu fasilitasi juga diberikan dalam bentuk pencarian materi dari internet mengingat kesulitan dan keterbatasan waktu yang dimiliki siswa untuk pergi ke warnet (warung internet) yang ada untuk mencari bahan menulis teks opini/editorial yang diperlukan.

Menyusun RPP yang mengintegrasikan rencana aksi tersebut dalam KBM yang akan dilaksanakan

Tindakan Kelas (Acting)

Pembelajaran diawali dengan menyampaikan kepada siswa hasil menulisteks opini/editorial , termasuk kelompok siswa yang belum menyelesaikan tugas menulis teks opini/editorial

Guru bertanya jawab dan mendiskusikan dengan siswa tentang kesulitan-kesuliatn yang dialami masing-masing kelompok di Kelas XII IPS 2 SMA Negeri Karanganom,Klaten pada pembelajaran menulis teks opini/editorial.

Guru melaksanakan pembelajaan teks opini/editorial dengan memanfaatkan media LCD dan model teks opini/editorial

 

 

Observasi

Beberapa siswa juga dilibatkan dalam memberikan penilaian tentang pelaksanaan KBM dengan mengisi Angket dan Jurnal Siswa yang telah disiapkan.

Refleksi

Pada kegiatan refleksi ini guru peneliti membandingkan hasil belajar yang dicapai pada siklus II ini dengan siklus sebelumnya yaitu Siklus I

Dari kegiatan KBM pada Siklus II yang dilaksanakan di kelas dengan memanfaaatkan media LCD dan melihat aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis teks opini/editorial serta hasil tulisan teks opini/editorial , guru menyusun simpulan bahwa efektifa atau tidaknya tindakan yang dilaksanakan selama Siklus II ini.

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

Kondisi Awal Hasil Pembelajaran

Dari 38% siswa yang tidak mengalami hambatan dalam menentukan topik dan menjabarkannya menjadi kerangka karangan mengalami kesulitan untuk mengembangkan isinya

Dari tugas rumah penulisan teks opini/editorial yang diberikan tersebut sampai pada hari pengumpulan tugas , hanya beberapa siswa yang mengumpulkan tetapi hasilnya belum sesuai harapan.

Dari data hasil belajar sebelumnya hasilbelajar yang diperoleh 24 siswa belum tuntas dan 13 siswa mendapatkan nilai diatas

HASIL SIKLUS I

Perencanaan (Planning)

Menyusun RPP yang mengintegrasikan rencana aksi tersebut dalam KBM yang akan dilaksanakan

Menyusun instrumenlembar pengamatan, angket siswa, jurnal siswa, jurnal guru dll

Tindakan (Acting)

Pembelajaran materi teks opini/editorial pada siklus I ini dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan/tatap muka. Pada pertemuan pertama, KBM diawali dengan penyampaian informasi seputar penulisan teks opini/editorial.

Pertemuan kedua ,siswa diajak memahami teks opini/editorial guru menyajikan materi menggunakan media LCD. ,siswa diajak memahami teks opini/editorial guru menyajikan materi menggunakan media LCD ,siswa diajak memahami teks opini/editorial guru menyajikan materi menggunakan media LCD. ,siswa diajak memahami teks opini/editorial guru menyajikan materi menggunakan media LCD. siswa diajak memahami teks opini/editorial guru menyajikan materi menggunakan media LCD

Observasi Observing)

Observasi pembelajaran dilaksanakan berpedoman kepada rencana yang telah disusun. Selama pembelajaran berlangsung , guru dibantu kolaborator mengadakan pengamatan terhadap aktivitas menulis siswa , dan mencatat kesulitan siswa dalam materi teks opini/editorial

Guru juga mengadakan pengamatan dampak tindakan yang telah dipilih tersebut pada aktivitas belajar siswa dan pada kegiatan belajar mengajar secara keseluruhan

Refleksi

Pada kegiatan refleksi ini guru peneliti menilai proses dan hasil belajar yang dicapai kelompok siswa pada akhir setiap kegiatan.

Di samping itu siswa di masing-masing kelompok juga diminta memberikan penilaian terhadap aktivitas dan tingkat partisipasi masing-masing anggota kelompok dalam menyelesaikan tugas menlis teks opini/editorialsiswa yang mendapatkan nilai dibawah KK M 5anak dan yang nilai nya sudah tuntas 28 anak

HASIL SIKLUS

Adapun kegiatan pembelajaran selama Siklus II dapat dijelaskan sebagai berikut:

Planning (Perencanaan)

Berdasarkan temuan data tentang hasil menulis teks opini/editorial pada Siklus I di atas maka rencana aksi (planning) yang diterapkan dalam pembelajaran pada siklus II sebagai berikut:

Menyusun rencana peningkatan kemampuan menulis teks opini/editorial siswa dengan tetap menerapkan Pendekatan Kontekstual (CTL) dengan penekanan pada aspek-aspek tertentu sesuai dengan kekurangan atau kelemahan tindakan yang ditemukan pada Siklus I diberikan dalam bentuk penyediaan materi dari internet Tindakan lainnya yang diberikan adalah penjelasan tentang struktur teks editorial,kaidah kebahasaan dan contoh teks editorial.

Menyusun RPP yang mengintegrasikan berbagai rencana aksi tersebut dalam KBM yang akan dilaksanakan. Rencana aksi tersebut akan dilaksanakan pada dua pertemuan.

Tindakan Kelas (Acting)

menulis teks opini/editorial siswa guru tetap menerapkan Pendekatan Untuk meningkatkan kemampuan Kontekstual (CTL) dengan penekanan pada aspek-aspek tertentu sesuai dengan kekurangan atau kelemahan tindakan yang ditemukan pada Siklus I

Pada pertemuan pertama bentuk tindakan yang diterapkan pada siklus II ini adalah pembelajaran menyunting. Pada kegiatan tatap muka guru menjelaskan dan memahamkan siswa tentang penggunaan struktur teks editorial,kaidah kebahasaan dan contoh teks editorial..Guru juga menginformasikan kesalahan umum yang terdapat pada karya buatan siswa.

Sementara siswa melakukan koreksi , dua kelompok yang belum menyelesaikan karya nya bekerja untuk melanjutkan penulisan berdasarkan materi tambahan yang difasilitasi oleh guru mata pelajaran. Penyelesaian karya teks opinidiberikan dalam bentuk pekerjaan rumah (PR)

Pada pertemuan kedua, pembelajaran diawali dengan menyampaikan penjelasan tentang menyunting aspek kebahasaan dari sebuah karangan.Pertemuan dilanjutkan dengan kerja kelompok memperbaiki (mengedit) teks opini/editorial kelompok berdasarkan masukan dari kelompok lain pada pertemuan sebelumnya.

Setelah teks opini/editorial dikoreksi oleh kelompok lain dengan memberikan tanda pada bagian yang salah selanjutnya dikembalikan kepada pembuatnya untuk diperbaiki dan disempurnakan.

Observasi dilakukan selama pembelajaran. Observasi dilakukan untuk mengetahui dampak Tindakan pada Siklus II. Observasi dilakukan oleh guru dan kolaborator selaku anggota peneliti.

Refleksi

Dari kegiatan tatap muka yang dilaksanakan selama Siklus II , guru mengajak siswa melakukan diskusi dan refleksi tentang keberhasilan siswa menulis teks opini/editorial.

Pada kegiatan refleksi ini guru peneliti membandingkan hasil belajar yang dicapai pada siklus II ini dengan siklus sebelumnya yaitu Siklus I

Dari hasil yang dicapai pada Siklus II baik dari sisi aktivitas siswa dalam pembelajaran maupun hasil menulis teks opini/editorial, menunjukkan adanya peningkatansehingga bisa ditarik simpulan bahwa tindakan yang dilaksanakan selama Siklus II ini efektif untuk meningkatkan mutu proses dan hasil belajar

PENUTUP

1.     Peningkatan ketrampilan menulis teks opini/editorial juga tampak pada peningkatan ketuntasan belajar siswa yang ditunjukkan dengan nilai menulis teks opini/editorial siswa >7,00. Pada Siklus I ada 28 siswa yang tuntas belajar (nilainya di atas 7,00) dan pada siklus II ada 33 siswa yang tuntas belajar. NIlai tertinggi pada siklus I sebesar 8,33 menjadi 9,0 pada siklus II. Nilai rata-ratamenulisteks opini/editorial 6,19 pada siklus I meningkat menjadi 7,99 pada siklus II.

2.     Penerapan pendekatan kontekstual (CTL) dalam pembelajaran menulis teks opini/editorial yang dipadukan dengan pemanfaatan media pembelajaran membawa dampak positif pada aktivitas belajar siswa di kelas. hal ini tampak dari kesiapan siswa mengikuti pelajaran.

SARAN-SARAN

Saran-saran yang dapat peneliti berikan sehubungan dengan penelitian tindakan kelas yang telah peneliti lakukan adalah sebagai berikut:

Guru hendaknya melaksanakan kegiatan belajar-mengajar dengan menerapkan pendekatan kontekstual (CTL) karena akan membuat siswa lebih aktif dalam belajar

Guru hendaknya menggunakan pula media pembelajaran. Pembelajaran bahasa Indonesia yang memanfaatkan media akan lebih menarik, ,lebih efektif dan mendorong siswa aktif, kreatif dan lebih bergairah dalam belajar. Pembelajaran yang tidak memanfaatkan media akan berjalan monoton, membuat siswa mudah jenuh dan kehilangan semangat belajar

DAFTAR PUSTAKA

BNSP.2006. Standar Kompetensi danKompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.

Doyin, Mukh dkk. 2002. Bahasa Indonesi dalam Penulisan Karya IlmiahSemarang: Nusa Budaya

Depdiknas. 2003. Pendekatan Kontekstual. Jakarta: Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama Dirjen Dikdasmen,Depdiknas. 2004. Penelitian Tindakan Kelas (Materi Pelatihan Terintegrasi)Majid, Abdul.2008.Perencanaan Pembelajaran.Bandung: PT RemajaRosdakarya.

Roekhan. 1991. Menulis Kreatif, Dasar-Dasar dan Petunjuk Penerapannya. Malang. YA3 Malang

Widyamartaya, Aloys dan Vero Sudiati.2005. Kiat Menulis Deskripsi dan Narasi, Lukisan dan Cerita. Yogyakarta: Pusataka Widyatama.

Buku Pegangan Guru Kelas 12 SMA Kurikulum 2013

Depdiknas 2013 BAHASA INDONESIA Ekspresi diri dan akademik