PENINGKATAN KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR IPS

PADA MATERI KENAMPAKAN ALAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE

PADA SISWA KELAS V SEMESTER 1 SDN HARJOWINANGUN

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Murinah

SDN Harjowinangun

ABSTRAK

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan kerjasama dan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SDN Harjowinangun semester 1 tahun pelajaran 2014/2015 melalui model pembelajaran TPS (Think-Pair-Share). Pelaksanaan penelitian pada September 2014 hinnga Nopember 2014 dengan jumlah siswa kelas V semester 1 tahun pelajaran 2014/2015 sebanyak 22 siswa. Hasil penelitian dan pembahasan diatas, penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan bahwa siswa kelas V SDN Harjowinangun semester 1 tahun pelajaran 2014/2015 dapat beradaptasi dengan model pembelajaran Think-Pair-Share, pembelajaran IPS tentang kenampakan alam berjalan lancar dan tertib, semua siswa mendapatkan kesempatan untuk aktif dalam proses belajar mengajar. Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan Model pembelajaran Think-Pair-Share efektif digunakan untuk meningkatkan kerjasama dan hasil belajar IPS pada materi kenampakan alam siswa kelas V SDN Harjowinangun semester 1 tahun pelajaran 2014/2015.

Kata kunci: Kerjasama, Hasil Belajar IPS, Think-Pair-Share


PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Sekolah sebagai institusi pendidik-an dan miniatur masyarakat perlu mengembangkan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan era global. Karena Proses pembelajaran yang baik akan dapat menciptakan prestasi yang berkualitas. Oleh karena itu guru sebagai salah satu komponen penting keberhasilan pembelajaran, harus mampu menempatkan dirinya sebagai sosok yang mampu membangkitkan hasrat siswa untuk terus belajar.

SDN Harjowinangun merupakan salah satu lembaga pendidikan yang ada di Kecamatan Japah Kabupaten Blora yang siap bersaing untuk menciptakan siswa yang mampu berperan dalam persaingan global. Usaha untuk menuju kearah tersebut sudah banyak dilakukan oleh pihak sekolah terkait seperti pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan, pening-katan kualitas guru yang profesional serta komponen lain yang dapat meningkatkan pendidikan. Namun ternyata saat ini masih banyak permasalahan-permasalahan yang muncul diantaranya adalah 1.) Selama ini, model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran IPS adalah ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas. Model pembelajaran ceramah menjadi pilihan utama dalam menyampaikan materi pada proses pembelajaran sehingga siswa cenderung bosan dan kurang bersemangat dalam belajar. hal ini akan membuat kualitas pembelajaran menjadi rendah. model pembelajaran tanya jawab kurang efektif karena hanya siswa yang aktif dan padai saja yang mau menjawab pertanyaan yang diberikan sedangkan siswa yang pendiam akan cenderung pasif. Dalam hal ini pembelajaran berjalan secara indivi-dualisme, 2.) Pembelajaran masih berpusat kepada guru dan siswa hanya sebagai obyek pembelajaran dan hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru

Berdasarkan observasi hasil pembelajaran pada siswa kelas V Semester 1 SDN Harjowinangun Tahun Pelajaran 2014/2015 pada pelajaran IPS dengan materi Kenampakan Alam dipeoleh catatan nilai ulangan harian dan ketuntasan siswa yang masih diibawah KKM (≥ 65). Dengan diterapkannya model pembelajaran baru dalam pebelajaran IPS diharapkan siswa dapat lebih berperan dalam pembelajaran, mampu bekerjasama dalam hal yang positif dengan siswa lain dan adanya peningkatan nilai ulangan harian baik nilai rata-rata siswa pada siklus awal baru mencapai 59,5 dengan nilai tertinggi 75, nilai terendah 45 ketuntasan 23,33% atau hanya 7 siswa yang mempunyai nilai ≥ 65 (KKM). Apabila nilai pada siklus awal dianalisis berdasarkan nilai tertinggi, nilai terendah, nilai rata-rata dan ketuntasan siswa.

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti melakukan penelitian tindak-an kelas dengan berjudul “Peningkatan Kerjasama Dan Hasil Belajar IPS Pada Materi Kenampakan Alam Dengan Mene-rapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share Pada Siswa Kelas V Semester 1 SDN Harjowinangun Tahun Pelajaran 2014/2015”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, diperoleh rumusan masalah sebagai beri-kut:

a. Apakah penerapan pembelajaran ko-operatif dengan model pembelajaran Think-Pair-Share efektf untuk mening-katkan kerjasama IPS dengan materi kenampakan alam Siswa Kelas V Semester 1 SDN Harjowinangun Tahun pelajaran 2014/2015 ?”.

b. Apakah penerapan pembelajaran kooperatif dengan model pembelajaran Think-Pair-Share efektf untuk meningkatkan hasil belajar IPS dengan materi kenampakan alam Siswa Kelas V Semester 1 SDN Harjowinangun Tahun pelajaran 2014/2015 ?”.

Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Meningkatkan kerjasama dan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SDN Harjowinangun Semester 1 tahun pelajaran 2014/2015 melalui model pembelajaran TPS (Think-Pair-Share)

b. Tujuan Khusus

1) Untuk mendeskripsikan penerapan pembelajaran TPS (Think-Pair-Share) dalam meningkatkan kerja-sama dan hasil belajar IPS dengan materi kenampakan alam pada siswa kelas V SDN Harjowinangun tahun pelajaran 2014/2015.

2) Untuk mengetahui keefektifan pembelajaran kooperatif dengan model pembelajaran TPS (Think-Pair-Share) dalam meningkatkan kerjasama dan hasil belajar IPS dengan materi kenampakan alam pada siswa kelas V SDN Harjo-winangun tahun pelajaran 2014/ 2015.

Manfaat Penelitian

1. Bagi siswa

Memudahkan pemahaman siswa terhadap pembelajaran IPS sehingga dapat meningkatkan kerjasama dan hasil belajar siswa yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

2. Bagi guru

Sebagai bahan evaluasi, usaha untuk memperbaiki kualitas diri sebagai guru yang profesional dalam upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran yang dilakukan, khususnya dalam mengembang-kan kegiatan pembelajaran.

3. Bagi Sekolah

Sebagai umpan balik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran, meningkatkan kualitas dan mutu sekolah melalui peningkatan sarana dan prasarana pembelajaran dan kinerja guru.

KAJIAN PUSTAKA

Kerjasama

Landsberge (2009) menyatakan kerjasama atau belajar bersama adalah proses beregu (berkelompok) di mana anggota-anggotanya mendukung dan saling mengandalkan untuk mencapai suatu hasil mufakat.

Kerjasama adalah saling mempengaruhi sebagai anggota kelompok, maka yang perlu dilakukan dalam bekerjasama adalah sebagai berikut:

a. Membangun dan membagi suatu tujuan yang lumrah

b. Sumbangkan pemahaman tentang permasalahan: pertanyaaan, wawasan, dan pemecahan

c. Setiap anggota memperkuat yang lain untuk berbicara dan berpartisipasi, dan menentukan kontribusi (sumbangan) mereka

d. Bertanggung jawab terhadap yang lain

e. Bergantung pada yang lain.

Tujuan dari bekerjasama ialah dapat mengembangkan tingkat pemikiran yang tinggi, keterampilan komunikasi yang penting, meningkatkan minat, percaya diri, kesadaran bersosial dan sikap toleransi terhadap perbedaan individu. Dalam kerjasama, kita memiliki kesempatan mengungkapkan gagasan, mendengarkan pendapat orang lain, serta bersama-sama membangun pengertian, menjadi sangat penting dalam belajar karena memiliki unsur yang berguna menantang pemikiran dan meningkatkan harga diri seseorang (Efi, 2007).

Hasil belajar

Kata hasil belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu ”Prestasi” dan ”belajar”. Meskipun demikian kedua kata tersebut saling berhubungan antara satu dengan yang lain. Beberapa ahli sepakat bahwa ‘prestasi’ adalah hasil dari suatu kegiatan. Dimana hasil yang dimaksud adalah hasil yang memiliki ukuran atau nilai. Menurut Djamarah (1994:21-22) berpendapat bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.

Hakekat pelajaran IPS

IPS juga dikenal dengan nama social studies adalah kajian mengenai manusia dengan segala aspeknya dalam sistem kehidupan bermasyarakat. IPS mengkaji bagaimana hubungan manusia dengan sesamanya di lingkungan sendiri, dengan tetangga yang dekat sampai jauh. IPS juga mengkaji bagaimana manusia bergerak dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan demikian, IPS mengkaji tentang keseluruhan kegiatan manusia.

Ilmu Pengetahuan Sosial adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah dan menganalisis, gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan. Pendidikan IPS untuk tingkat sekolah sangat erat kaitannya dengan disiplin ilmu-ilmu sosial yang ter integrasi dengan humaniora dan ilmu pengetahuan alam yang dikemas secara padagogis untuk kepentingan pembelajaran di sekolah.

Kenampakan Alam

Kenampakan Alam (bentang alam) adalah segala sesuatu yang dibentuk oleh peristiwa yang berada di alam. Kenam-pakan Alam dapat lihat pada permukaan bumi yang meliputi wilayah daratan dan wilayah perairan. Kenampakan Alam tersebut banyak memberikan keuntungan berupa kekayaan dari berbagai sumber daya alam. Kenampakan Alam suatu wilayah dipengaruhi oleh perbedaan letak ketinggian dari permukaan bumi sedangkan kenampakan buatan seperti waduk, kawasan industri, pelabuhan dan jalan. Semuanya digunakan untuk memberikan kemudahan yang dapat menunjang kepentingan hidup manusia.

Kenampakan Alam seperti dataran, gunung, laut, danau dan sungai memiliki manfaat bagi kehidupan manusia. Peristiwa alam seperti banjir, gunumg meletus, gempa bumi dan angin topan sering terjadi di lingkungan sekitar kita. Dan peristiwa alam ini memiliki pengaruh yang besar pada kehidupan sosial manusia. Sebaliknya ada juga pola perilaku masyarakat yang bisa mempengaruhi peristiwa alam di lingkungan sekitar.

Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis menggabungkan interaksi antara sesama siswa sebagai latihan hidup di dalam masyarakat nyata. Pembelajaran kooperatif dirancang berdasarkan kesadar-an bahwa manusia adalah makhluk sosial. Karena satu sama lain saling membutuh-kan, maka harus ada interaksi antar sesama agar manusia yang berbeda terhindar dari kesalahpahaman antar sesamanya.

Think-Pair-Share

Think Pair Share adalah suatu model pembelajaran pembelajaran ko-operatif yang memberi siswa waktu untuk berfikir dan merespon serta saling bantu satu sama lain. Model pembelajaran ini memperkenalkan ide “waktu berfikir atau waktu tunggu” yang menjadi faktor kuat dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam merespon pertanyaan. Pembelajaran Kooperatif model Think-Pair Share ini relatif lebih sederhana karena tidak menyita waktu yang lama untuk mangatur tempat duduk ataupun mengelompkkan siswa. Pembelajaran ini melatih siswa untuk berani berpendapat dan menghargai pendapat teman (Cholis, 2006:12).

METODOLOGI PENELITIAN

Setting Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaku-kan pada awal bulan September 2014 (persiapan penelitian) hingga Akhir Nopember 2014

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Harjowinangun Kecamatan Japah Kabupaten Blora pada tahun pelajaran 2014/2015.

Subyek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini mengambil subyek penelitian yaitu siswa kelas V SDN Harjowinangun Semester 1 tahun pelajaran 2014/2015 Kecamatan Japah Kabupaten Blora yang berjumlah 22 siswa.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS-AN

Pembelajaran kooperatif dengan model pembelajaran Think-Pair-Share yang merupakan salah satu model pembelajaran pembelajaran yang memberikan waktu kepada siswa untuk berfikir sehingga strategi ini punya potensi kuat untuk memberdayakan kemampuan berfikir siswa. Peningkatan kemampuan berfikir siswa akan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan sehingga dapat memperbaiki/mening-katkan hasil belajar siswa. Pada awal kegiatan siswa diberikan pre test untuk mengetahui pengetahuan awal siswa dan pre test yang telah dibagikan merupakan bahan diskusi siswa dengan pasangannya yang hasilnya merupakan hasil post tes. Pada tahap ini guru memberikan kesem-patan pada siswa untuk menjawab perta-nyaan dengan asumsi sendiri baru kemudian berpasangan untuk mendiskusi-kan hasil jawaban kepada teman sekelas untuk dapat didiskusikan dan dicari pemecahannya bersama-sama karena setiap siswa pasti mempunyai pendapat yang berbeda-beda.

Hasil pada siklus I, siswa telah melakukan kegiatan sesuai dengan prosedur pelaksanaan TPS (Think-Pair-Share) dan sesuai dengan aspek penilaian peneliti yaitu 85% siswa telah mengikuti prosedur. Pada saat berdiskusi siswa dapat bertukar fikiran dengan pasangannya sehinggga akan terjalin kerjasama antar siswa. Setelah kegiatan selesai untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi tentang kenampakan alam dan diperoleh nilai rata-rata sebesar 65 dengan ketuntasan 60% dan yang belum tuntas sebanyak 40%.

Jika dilihat dari hasil evaluasi pembelajaran pada siklus I, hasil yang dicapai belum maksimal karena masih dibawah indikator kinerja yang ditetapkan oleh peneliti oleh karena itu dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II dan tetap menerapkan pembelajran kooperatif dengan model pembelajaran Think-Pair-Share. Samahalnya dengan siklus I, pada siklus II ini peneliti juga memberikan soal pre tes pada siswa dan nilai yang diperoleh lebih baik dibandingkan pada siklus I, hal ini dikarenakan siswa telah diberikan materi tentang bentuk kenampakan alam yaitu nilai tertinggi 80 sebanyak 3 siswa dan nilai terendah 50 sebanyak 2 siswa. Pelaksanaan kegiatan pada siklus II sama dengan kegiatan pada siklus I yang membedakan hanyalah tujuan pembelajar-an dimana pada siklus I tentang kenampakan alam sedangka pada siklus II membahas berbagai macam bentuk kenampakan alam

Hasil evaluasi pada siklus II mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan siklus I. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus II sebesar 69,83 dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 60 dengan ketuntasan 93,33% atau hanya 2 siswa yang mempunyai nilai kurang dari KKM. Karena ketuntasan siswa lebih dari 80% maka peneliti tidak melakukan perbaikan pembelajaran.

Berdasarkan hasil diatas makan model pembelajaran Think-Pair-Share dapat diterapkan untuk meningkatkan kerjasama dan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS tentang kenampakan alam.

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Siswa kelas V SDN Harjowinangun Semester 1 tahun pelajaran 2014/2015 dapat beradaptasi dengan model pembelajaran Think-Pair-Share, pem-belajaran IPS tentang kenampakan alam berjalan lancar dan tertib, semua siswa mendapatkan kesempatan untuk aktif dalam proses belajar mengajar.

b. Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan Model pembelajaran Think-Pair-Share efektif digunakan untuk meningkatkan kerjasama dan hasil belajar IPS pada materi kenampakan alam siswa kelas V SDN Harjowinangun Semester 1 tahun pelajaran 2014/ 2015.

Saran

Berdasarkan kesimpulan dan uraian diatas maka saran yang dapat peneliti berikan sebagai berikut:

a. Bagi Siswa

Siswa disarankan untuk beradap-tasi dengan model pembelajaran-model pembelajaran baru yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar dan lebih aktif dalam kegiatan belajar di kelas.

b. Bagi Guru

Guru disarankan untuk membiasa-kan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran sehingga tujuan dari pembelajaran akan mudah tercapai. Selain itu guru hendaknya dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman sehingga siswa tidak merasa bosan dan lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.

c. Bagi Sekolah

Pihak sekolah disarankan untuk memberikan pengarahan kepada guru untuk melakukan trobosan dalam mengajar baik model pembelajaran maupun media yang digunakan serta meningkatkan kreatifitas dalam mengajar sehingga siswa merasa senang untuk belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Efi. 2007. Cooperative Learning. wikispaces.com. http://idb4.wikispaces.com

Landsberge, Joe. 2009. Cooplearn. Studygs.

Muhibbin Syah. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT TRemaja Rosda Karya

Mulyadi, HP. (2009). Materi Pelatihan Penyusunan PTK, Semarang: Depdiknas LPMP

Moleong. 2007. Model pembelajaran Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya Dalam KBK Malang: UM Press

Rahayu Sri. 1998. Pembelajaran Kooperatif dalam Pendidikan IPA. Chimera

Sa’dijah, Cholis. 2006. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS ). Malang: Lembaga Penelitian UM

Sugiyono, Prof. Dr. 2007. Model pembelajaran Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suryasubroto. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah Jakarta: Rineka Cipta

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta

 

Wiriaatmadja, Rochiati. 2007. Model pembelajaran Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.