PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MUDA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

DENGAN TEKNIK MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS

XI MIA-2 MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KABUPATEN WONOSOBO

 

Titin Sumarni

Madrasah Aliyah Negeri 2 Kabupaten Wonosobo

 

ABSTRAK

Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif dengan teknik make a match dapat meningkatkan keterampilan menulis pantun muda pada siswa kelas XI MIA-2 Kabupaten Wonosobo? dan (2) bagaimanakah perubahan perilaku belajar siswa kelas XI MIA-2 Kabupaten Wonosobo setelah mengikuti pembelajaran menulis pantun muda menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik make a match? Berkaitan dengan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui peningkatan keterampilan siswa dalam menulis pantun muda setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik make a match pada siswa kelas XI MIA-2 Kabupaten Wonosobo , dan (2) mendeskripsikan perubahan perilaku belajar siswa kelas XI MIA-2 Kabupaten Wonosobo setelah mengikuti pembelajaran menulis pantun muda menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik make a match. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu prasiklus, siklus I dan siklus II dengan target nilai rata-rata kelas atau ketuntasan minimal, yaitu 75. Subjek penelitian ini adalah keterampilan menulis pantun muda pada siswa Kelas kelas XI MIA-2 Kabupaten Wonosobo. Pengumpulan data pada siklus I dan siklus II menggunakan teknik tes dan nontes. Teknik tes berupa kemampuan menulis pantun muda siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik make a match. Teknik nontes berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi foto. Teknik analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif.

Kata kunci: menulis pantun muda, make a match

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bahasa sebagai alat komunikasi dalam hubungan sosial. Dengan bahasa manusia dapat menyampaikan ide, pikiran, dan pesan kepada orang lain sehingga terjadi komunikasi. Agar komunikasi berjalan dengan baik, diperlukan penguasaan keterampilan berbahasa.

Berdasarkan karakteristik permasalahan pembelajaran di atas, peneliti akan melakukan penelitian menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik make a match untuk meningkatkan keterampilan menulis pantun muda pada siswa Kelas XI MIA-2 Madrasah Aliyah Negeri 2 Wonosobo.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

  1. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik make a match dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis pantun muda pada siswa Kelas XI MIA-2 Madrasah Aliyah Negeri 2 Wonosobo?
  2. Bagaimanakah perubahan perilaku belajar siswa Kelas XI MIA-2 Madrasah Aliyah Negeri 2 Wonosobo setelah mengikuti pembelajaran menulis pantun muda dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik make a match?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini sebagai berikut.

  1. Mengetahui peningkatan keterampilan siswa dalam menulis pantun muda setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik make a match pada siswa Kelas XI MIA-2 Madrasah Aliyah Negeri 2 Wonosobo.
  2. Mendeskripsikan perubahan perilaku belajar siswa Kelas XI MIA-2 Madrasah Aliyah Negeri 2 Wonosobo setelah mengikuti pembelajaran menulis pantun muda dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik make a match.

Manfaat Penelitian

Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif pemilihan pembelajaran menulis pantun muda. Selain itu diharapkan dapat memberikan masukan dan perbaikan dalam penggunaan model pembelajaran agar kegiatan belajar mengajar lebih menarik, bervariasi, dan tidak membosankan.

Bagi sekolah, penelitian ini dapat dijadikan tolok ukur atau bahan pertimbangan dalam usaha memperbaiki mutu pendidikan dan meningkatkan interaksi belajar mengajar siswa. Sehingga kualitas dan prestasi keterampilan menulis khususnya keterampilan menulis pantun muda dapat meningkat.

KAJIAN PUSTAKA

Kajian Pustaka

Penelitian mengenai keterampilan menulis sastra telah banyak dilakukan oleh peneliti dengan memanfaatkan model, metode, media, dan teknik pembelajaran yang berbeda. Hal tersebut dilakukan guna memperbaiki pembelajaran keterampilan menulis yang selama ini berlangsung. Perbaikan tersebut diharapkan menjadi referensi baru dalam pembelajaran. Pembelajaran keterampilan menulis sastra diarahkan pada tercapainya kemampuan dalam ekspresi tulis sastra khususnya menulis pantun. Selain itu, siswa juga diharapkan dapat berpikir kritis serta dapat memberikan penilaian terhadap segala sesuatu secara objektif melalui tulisannya.

Penelitian tentang menulis sastra yang relevan dengan penelitian yang dilakukan peneliti antara lain adalah penelitian yang dilakukan oleh Hidayah (2009), Mandal (2009), Agustina (2009), dan Indayani (2010).

Persamaan penelitian Indayani (2010) dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah mengenai teknik pembelajaran yang digunakan.Perbedaan penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian Indayani (2010) adalah pada kompetensi dasar, subjek penelitian, dan objek kajiannya.

Kerangka Berpikir

Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam menulis pantun muda. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam pembelajaran menulis pantun muda yaitu penggunaan teknik pembelajaran yang menarik dan mampu membuat siswa aktif dan kreatif dalam pembelajaran menulis sastra, khususnya menulis pantun muda. Hal ini berdasarkan alasan bahwa pembelajaran menulis pantun muda kurang dapat dikuasai oleh siswa. Dengan kata lain siswa belum mampu menulis pantun muda sesuai dengan ciri-ciri dan syarat penulisan pantun.

Salah satu cara yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis pantun muda adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik make a match.

Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis pantun muda pada siswa Kelas XI MIA-2 Madrasah Aliyah Negeri 2 Wonosobo dapat meningkat dan terjadi adanya perubahan perilaku siswa kearah yang lebih positif, setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik make a match.

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Subjek penelitian ini diambil dari siswa Kelas XI MIA-2 Madrasah Aliyah Negeri 2 Wonosobo yang berjumlah 36 siswa yang terdiri atas 14 siswa putra dan 22 siswa putri. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada tahun pelajaran 2016/2017, semester gasal dimulai pada bulan Juli sampai bulan Desember.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, artinya bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi praktik pembelajaran yang dilakukan (Subyantoro 2009:8). Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam wujud proses pengkajian berdaur yang terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam tiga siklus, yaitu prasiklus, siklus I, `dan siklus II.

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data pekerjaan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes dan nontes. Soal tes digunakan untuk mengungkapkan data tentang kemampuan menulis pantun muda. Soal nontes yang terdiri atas pedoman observasi, pedoman catatan harian, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi foto untuk mengungkapkan perubahan tingkah laku siswa.

Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes dan nontes. Data tes dikumpulkan melalui penilaian tes praktik menulis. Adapun teknik nontes digunakan dengan maksud untuk mengetahui perubahan sikap siswa setelah diadakan proses pembelajaran menulis pantun muda. Data nontes dikumpulkan melalui observasi, catatan harian, wawancara, dan dokumentasi foto.

 

 

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik kuantitatif dan teknik kualitatif. Berikut dijelaskan paparan kedua teknik tersebut.

 Indikator Keberhasilan

Penelitian ini dikatakan berhasil jika nilai keterampilan menulis pantun muda siswa Kelas XI MIA-2 Madrasah Aliyah Negeri 2 Wonosobo sudah mencapai nilai KKM yaitu sebesar 75 dan perilaku siswa dalam pembelajaran mengalami perubahan yang positif, setelah dilakukan pembelajaran menulis pantun muda menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik make a match.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Setting Penelitian

Pada bab ini, penulis akan memaparkan hasil penelitian tindakan kelas yang terdiri atas hasil tes dan nontes. Hasil tes berisi data tes yang diperoleh dari tes menulis pantun muda. Hasil tes disajikan secara kuantitatif berupa angka-angka dalam bentuk tabel, yang dilengkapi dengan uraian sebagai bentuk analisis atau penjelasan dari laporan tabel tersebut. Hasil nontes berisi data nontes yang berupa observasi, jurnal guru, jurnal siswa, wawancara, dan dokumentasi. Hasil nontes disajikan secara kualitatif berupa rangkaian kalimat-kalimat untuk mendeskripsikan data nontes yang telah diperoleh.

Hasil penelitian yang akan dipaparkan dalam bab ini merupakan hasil penelitian pada prasiklus, siklus I, dan siklus II. Hasil penelitian prasiklus merupakan hasil tes menulis pantun muda sebelum siswa diperkenalkan model pembelajaran kooperatif dengan teknik make a match. Hasil penelitian siklus I dan siklus II merupakan hasil tes dan hasil nontes siswa Kelas XI MIA-2 Madrasah Aliyah Negeri 2 Wonosobo dalam menulis pantun muda dengan model pembelajaran kooperatif teknik make a match.

Hasil Penelitian

Deskripsi Prasiklus

Hasil penelitian prasiklus berfungsi untuk menunjukkan kondisi awal siswa Kelas XI MIA-2 Madrasah Aliyah Negeri 2 Wonosobo dalam menulis pantun muda sebelum menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan teknik make a match. Kondisi awal siswa akan dijadikan tolok ukur bagi peneliti untuk mengetahui apakah metode integratif dan teknik permainan ingatan menggunakan media audiovisual mampu meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis pantun muda. Hasil penelitian prasiklus diperoleh dari hasil ulangan harian. Selanjutnya, berdasarkan hasil prasiklus, peneliti akan melakukan refleksi untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi selama pembelajaran prasiklus berlangsung. Hasil prasiklus ini dijadikan dasar untuk melakukan tindakan pada siklus I. Hasil komulatif keterampilan menulis pantun muda pada prasiklus akan dipaparkan pada tabel 1 berikut ini.

Pembahasan

Pembahasan dalam penelitian tindakan kelas ini didasarkan atas hasil penelitian pada prasiklus , siklus I dan siklus II. Pada prasiklus, penilaian didasarkan pada ulangan harian sedangkan pada siklus I dan II, penilaian didasarkan atas penilaian tes dan penilaian nontes. Pembahasan pada hasil tes aspek (1) pilihan kata, (2) jumlah baris tiap bait, (3) persajakan, (4) jumlah suku kata tiap baris, (5) adanya sampiran dan isi, serta (6) isi pantun.

Pembahasan hasil nontes didasarkan pada instrumen nontes yang meliputi observasi, catatan harian siswa, wawancara, dan dokumentasi foto. Dalam pembahasan ini, hasil tes dan nontes dibahas terpisah.

Perolehan hasil tes peningkatan keterampilan menulis pantun muda pada prasiklus,siklus I dan siklus II siswa Kelas XI MIA-2 Madrasah Aliyah Negeri 2 Wonosobo dapat dilihat pada tabel 28 berikut.

Tabel 28 Peningkatan Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

No. Kategori Prasiklus Siklus I Siklus II
Bobot Persen Ke-tuntas-an Bobot Persen Ke-tuntas-an Bobot Persen Ke-tuntas-an
1. Sangat Baik 70% 85 2,5 75% 170 5% 85%
2. Baik 1610 70 2287 72,5 2686 80%
3. Cukup 775 12,5 620 22,5 417 15
4. Kurang 485 17,5 63 2,5
Jumlah 2870 100 3055 100 3273 100
Nilai rata-rata siswa 71,75 76,37 81,82
Kategori cukup baik baik

 

Berdasarkan tabel 24, dapat dijelaskan bahwa ketuntasan dan hasil rata-rata nilai siswa untuk kompetensi menulis pantun muda siswa dari prasiklus,siklus I sampai dengan siklus II mengalami peningkatan. Uraian tabel 24, dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut.

Ketuntasan nilai siswa pada prasiklus sebesar 70%, sedangkan ketuntasan pada siklus I sebesar 75%,dan ketuntasan pada siklus II sebesar 85%. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa ketuntasan nilai siswa meningkat sebesar 5% dari prasiklus ke siklus I,dan 10% dari siklus I ke siklus II. Pada prasiklus terdapat 28 siswa yang tuntas dalam pembelajaran, sedangkan pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 30 siswa dan pada siklus II siswa yang tuntas sebanyak 34 siswa.

Peningkatan hasil tes kompetensi pada prasiklus,siklus I,dan siklus II dapat dilihat pada grafik berikut ini.

Grafik 1     Peningkatan Hasil Tes Kompetensi Tes Siswa pada Prasiklus,Siklus I, dan Siklus II

Berdasarkan gambar 18, nilai rata-rata siswa pada prasiklus sampai dengan siklus II mengalami peningkatan. Pada tahap prasiklus rata-rata siswa sebesar 71,75 sedangkan pada siklus I sebesar 76,37,dan pada siklus II sebesar 81,82. Hal ini menunjukkan nilai rata-rata tes yang dicapai mengalami peningkatan sebesar 4,62 poin dari hasil prasiklus ke siklus I dan peningkatan sebesar 5,45 dari hasil siklus I ke siklus II.

Analisis siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis pantun muda menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik make a match pada siklus I baik. Pada siklus I pembelajaran seperti ini dirasakan baru bagi siswa sehingga siswa kurang dapat beradaptasi. Tindakan yang dilakukan peneliti, yaitu membuat proses pembelajaran pada siklus II lebih menarik dengan cara mengintensifkan lagi penggunaan kartu berpasangan.

Selama proses pembelajaran siklus II, kegiatan pembelajaran terlihat lebih efektif dan efesien diterapkan. Hal ini terlihat dari tingkah laku siswa yang lebih antusias dan bersemangat selama proses pembelajaran sehingga kelas terlihat lebih hidup. Siswa terlihat lebih bersemangat dan menikmati proses pembelajaran yang dilaksanakan dan siswa tidak terlihat malas serta tidak takut lagi untuk bertanya dan menjawab pertanyaan guru. Menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik make a match, siswa lebih semangat dan mengetahui tata cara menulis pantun muda dengan baik

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut.

  1. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan menulis pantun muda menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik make a match. Ketuntasan nilai siswa pada prasiklus sebesar 70% dengan nilai rata-rata siswa adalah 71,75, sedangkan ketuntasan pada siklus II sebesar 75% dengan nilai rata-rata siswa adalah 76,37. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa nilai rata-rata siswa meningkat sebesar 4,62 poin dari prasiklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 5,45 poin. Hasil yang dicapai pada siklus II tersebut sudah melebihi target ketuntasan yang telah ditetapkan, yaitu 75. Hasil tes tersebut menunjukkan bahwa setelah dilakukan penelitian menulis pantun muda menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik make a match, keterampilan siswa dalam menulis pantun muda meningkat.
  2. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perubahan perilaku siswa Kelas XI MIA-2 Madrasah Aliyah Negeri 2 Wonosobo ke arah yang positif. Hal tersebut terlihat dari sikap siswa yang antusias dan lebih tertarik dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa tampak lebih aktif dan tidak malu bertanya pada guru ketika menemui kesulitan. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil nontes yang meliputi hasil observasi, catatan harian, wawancara, dan dokumentasi foto pada siklus I dan siklus II.

Saran

Saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan simpulan di atas adalah.

  1. Bagi guru, hendaknya melaksanakan pembelajaran dengan memperhatikan tingkat kesulitan pembelajarannya, penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran menulis pantun muda.
  2. Bagi siswa, kesungguhan, semangat, keaktifan, dan kerja sama dalam kelompok akan memudahkan tercapainya tujuan dalam pembelajaran.
  3. Bagi peneliti lain, adanya penelitian ini diharapkan dapat memunculkan kreativitas pengembangan penelitian bidang pendidikan selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Agni, Binar. 2009. Sastra Indonesia Lengkap. Jakarta: Hi-Fest Publishing.

Agustina, Niken. 2009. Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif dengan Menemukan Informasi untuk Bahan Diskusi melalui Metode Make a Match pada Siswa Kelas VIII H SMP Negeri 2 Wonosobo Kabupaten Wonosobo. Unnes: Skripsi.

Akhadiah dkk, sabarti. 2004. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Duxbury, John G. dan Ling-ling Tsai. 2010. “The Effects of Cooperative Learning on Foreign Language Anxiety: a Comparative Study of Taiwanese And American Universities”. International Journal of Instruction Volume 3:1. Jurnal Internasional. www.e-iji.net (diunduh pada tanggal 20 September 2010).

Hidayah, Siti Nur. 2009. Peningkatan Keterampilan Menulis Pantun dengan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dan Teknik Pancingan Kata Kunci pada Siswa Kelas VIIA SMP PGRI Boja Kabupaten Wonosobo Tahun Ajaran 2009/2010. Unnes: Skripsi.