Peningkatan Keterampilan Menulis Dengan Menggunakan Media Gambar Seri
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI
PADA SISWA KELAS V SDN 2 NGLANDEYAN
KECAMATAN KEDUNGTUBAN TAHUN 2015/2016
Murtiasih
SDN 2 Nglandeyan Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis paragraf siswa kelas V SD Negeri 2 Nglandeyan Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora dengan menggunakan media gambar seri. Subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Nglandeyan Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora yang berjumlah 19 siswa. Sedangkan objek penelitian adalah pembelajaran Bahasa Indonesia dengan penerapan media gambar seri. Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini diawali dengan kegiatan perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan adalah validitas isi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model-model analisis interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar keterampilan menulis paragraf dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Peningkatan keterampilan menulis paragraf tersebut dinilai dari 5 aspek yaitu isi gagasan yang dikemukakan,organisasi isi, tata bahasa, kosa kata, dan ejaan. Peningkatan hasil belajar keterampilan menulis paragraf tersebut dapat dilihat dari pra siklus hanya 42,11 atau 8 siswa yang mencapai KKM dengan nilai rata-rata 59,8, kemudian pada siklus I mencapai 14 siswa atau 73,68% yang mencapai KKM dengan nilai rata rata 70,13, dan meningkat pada siklus II mencapai 19 siswa atau 100% yang mencapai KKM dengan nilai rata-rata 78,90. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa penerapan media gambar seri dalam pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan menulis paragraf dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri 2 Nglandeyan Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora tahun ajaran 2015/2016.
Kata kunci: Gambar seri, peningkatan keterampilan menulis paragraf, pembelajaran bahasa Indonesia.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Peran guru terhadap kebehasilan pengajaran sangat dominan. Hal ini tampak pada sebagian rincian tugas dan tanggung jawab para guru dalam pelaksanaan pengajaran. Merujuk pada pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen disebtkan “bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidik anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Selain sebagai perancang pengajaran, seorang guru harus mamapu meningkatkan aktivitas dan keterampilan siswa terutama pelajaran tertentu, yang tidak anak sukai, dengan menggunakan bahasa komunikasi yang baik. Bahasa sendiri merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu hal yang menunjukkan pentingnya bahasa adalah fungsinya sebagai pemersatu bahasa di nusantara. Maka pembelajaran bahasa juga diarahkan pada tercapainya keterampilan berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis. Sebagai bagian dari kegiatan berbahasa adalah menulis, membaca, menghitung yang harus dipelajari siswa di dalam kelas.
Pelajaran bahasa Indonesia adalah pelajaran pokok yang memiliki empat kompetensi / kemampuan yang harus dicapai anak, yaitu kemampuan membaca, mendengarkan, berbicara, dan menulis. Pelajaran bahasa Indonesia dapat dikatakan sebagai pelajaran pondasi, karena dalam pelajaran bahasa Indonesia . Dalam pembelajaran anak- anak merasa terpaksa, karena harus duduk berjam- jam dan diam mendengarkan guru ceramah, bahkan ketika diberi kesempatan untuk bertanya , mereka tidak tahu dan bahkan tidak berani apa yang harus ditanyakan. Demikian pula ketika ditanya oleh guru, mereka tidak tahu bagaimana menjawabnya. Pembelajaran juga hanya di ruang kelas. Guru kurang memahami bagaimana caranya agar siswa mengalami proses belajar yang optimal. Selain itu kurikulum yang sarat dengan berbagai materi pelajaran tidak akan memberikan kesempatan kepada guru untuk mengaktifkan siswa belajar. Guru merasa terbebani untuk menyelesaikan materi pelajaran yang sudah ditetapkan di dalam kurikulum untuk diselesaikan pada waktu yang sudah ditentukan pula. Di sisi lain ada tuntutan dari masyarakat output dari sekolah yang bersangkutan memiliki nilai atau hasil ujian yang memuaskan orang tua.
Sulitnya untuk membiasakan anak atau siswa mau untuk belajar menulis. Penyebabnya adalah kekurangmampuan siswa karena keterbatasan dirinya sendiri minimnya pengalaman siswa pada tingkat kelas V. Ada juga keterbatasan sarana maupun prasarana yang kurang memadai di sekolah. Padahal jam pelajaran Bahasa Indonesia memiliki porsi yang cukup banyak. Selama ini siswa jarang melakukan kegiatan menulis dengan kata mereka sendiri.
Siswa hanya menyalin tulisan dari papan tulis, seakan-akan â€diseragamkan†tulisan mereka tersebut. Hal tersebut berakibat pada dangkalnya penguasaan kosakata untuk mengungkapkan gagasan dengan kata lain dan kurang dapat berpikir logis karena siswa selalu dituntun dan jarang diberi kesempatan bertanya. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu hal yang menunjukkan pentingnya bahasa adalah fungsinya sebagai pemersatu bahasa di nusantara. Maka pembelajaran bahasa juga diarahkan pada tercapainya keterampilan berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis.
Sehingga penggunaan media sangat penting kehadirannya dalam pelajaran. Minimnya penggunaan media oleh guru selama ini perlu diatasi sedikit demi sedikit. Hal ini dimaksudkan agar siswa tidak hanya tinggi kualitas teoritisnya, tetapi juga tinggi kualitas praktisnya. Siswa hanya dijejali teori tentang menulis, cara menulis, ketentuan-ketentuan menulis sementara teori tersebut jarang dipraktikan. Pembelajaran yang konvensional ini tentu saja jarang atau bahkan tidak menggunakan media, padahal pemanfaatan media memiliki peran yang penting terhadap pencapaian kualitas pembelajaran Hal ini terbukti pada saat mengerjakan Ulangan Harian, hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang keterampilan menulis paragraf masih rendah dengan kata lain belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 70. Dari 19 siswa dikelas V SDN 2 Nglandeyan yang dapat mencapai KKM ada 8 orang atau 42,11%, sedangkan 11 siswa (57,89%) yang lainnya masih belum tuntas atau berada di bawah KKM.
Untuk memecahkan masalah diatas guru melakukan perbaikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menekankan pada peningkatan keterampilan menulis paragraf melalui penggunaan media gambar berseri bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Nglandeyan Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora tahun ajaran 2015/2016.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka perlu adanya peningkatan penguasaan materi pelajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan melalui pembelajaran yang efektif. Oleh karena itu sangat penting untuk melakukan kegiatan perbaikan pembelajaran melalui PTK dengan rumusan masalah yaitu “Apakah penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan menulis paragraf pada siswa kelas V SD Negeri 2 Nglandeyan Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora tahun 2015/2016?â€
Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan perbaikan pembelajaran yang dilakukan melalui pola PTK (Penelitian Tindakan Kelas) ini adalah meningkatkan keterampilan menulis paragraf pada siswa kelas V SD Negeri 2 Nglandeyan Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora tahun 2015/2016 melalui penggunaan media gambar seri .
Manfaat Penelitian
Secara garis besar, perbaikan pembelajaran ini dapat memberikan sumbangan pikiran bagi dunia pendidikan khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia, selain itu perbaikan pembelajaran dengan pola PTK ini juga memberikan manfaat pada banyak pihak antara lain :
1. Bagi Siswa : Dapat meningkatkan motivasi dan aktivitas belajar siswa dan akan berdampak meningkatkan hasil belajar .
2. Bagi Guru : Dapat menambah pengetahuan mengenai penggunaan gambar berseri sebagai media pembelajaran serta meningkatkan kinerja dan mutu pendidikan.
3. Bagi Sekolah :Dapat memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
KAJIAN PUSTAKA
Keterampilan menulis paragraf
Definisi paragraf adalah bagian dari karangan berupa untaian kalimat berstruktur yang berisi gagasan dasar yang diungkapkan dalam kalimat topik dan sejumlah gagasan pengembang yang diungkapkan dalam kalimat-kalimat pengembang. Pada dasarnya paragraf merupakan kesatuan atau keutuhan pikiran yang lebih luas dari kalimat. Setiap paragraf mengandung satu gagasan dasar dan satu atau sejumlah gagasan pengembang. Gagasan dasar itu dikemukakan ke dalam kalimat topik. Dengan kata lain, dalam paragraf ada kalimat topik yang berisi gagasan dasar isi paragraf. Gagasan dasar dalam sebuah paragraf hanya satu sedangkan gagasan yang lain merupakan gagasan pengembang. Ada empat persyaratan pembentukan paragraf, yaitu (1) persyaratan kesatuan atau keutuhan yang ditandai oleh satu gagasan dasar dan sejumlah gagasan pengembang, (2) persyaratan pengembangan yang ditandai oleh adanya kalimat topik dan sejumlah kalimat pengembang, (3) persyaratan kepaduan yang ditandai oleh hubungan yang serasi antara isi kalimat dalam paragraf, (4) persyaratan kekompakan yang ditandai oleh keserasian hubungan bentuk struktur dan leksikon
Keterampilan menulis merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa. Banyak ahli telah mengemukakan pengertian menulis. Menurut pendapat Saleh Abbas (2006:125), keterampilan menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis. Ketepatan pengungkapan gagasan harus didukung dengan ketepatan bahasa yang digunakan, kosakata dan gramatikal dan penggunaan ejaan. Menurut Ahmad Rofi’uddin dan Darmiyati Zuhdi (1999: 159) keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan menuangkan pikiran, gagasan, pendapat tentang sesuatu, tanggapan terhadap suatu pernyataan keinginan, atau pengungkapan perasaan dengan menggunakan bahas tulis.Menurut Henry Guntur Tarigan (2008: 3) keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan pihak lain. Sedangkan menurut Byrne(Haryadi dan Zamzani, 1996: 77) keterampilan menulis karangan atau mengarang adalah menuangkan buah pikiran ke dalam bahasa tulis melalui kalimat yang dirangkai secara utuh dan jelas sehingga dapat dikomunikasikan kepada pembaca dengan berhasil.
Menurut pendapat Burhan Nurgiyantoro (2001: 273), menulis adalah aktivitas mengungkapkan gagasan melalui media bahasa. Menulis merupakan kegiatanproduktif dan ekspresif sehingga penulis harus memiliki kemampuan dalam menggunakan kosakata, tata tulis, dan struktur bahasa. Atar Semi(1993: 47), mengartikan keterampilan menulis sebagai tindakan memindahkan pikiran dan perasaan ke dalam bahasa tulis dengan menggunakan lambang-lambang. Senada dengan pendapat tersebut, menurut Harris (Ahmad Rofi’uddin dan Darmiyati Zuhdi, 1999: 276) keterampilan menulis diartikan sebagai kemampuan menggunakan bahasa untuk menyatakan ide, pikiran atau perasaan kepada orang lain dengan menggunaan bahasa tulis. Menulis merupakan aktivitas pengekpresian ide, gagasan, pikiran atau perasaan ke dalam lambang-lambang kebahasaan. Sedangkan menurut Suparno dan Mohammad Yunus (2008:1.3), menulis merupakan kegiatan menyampaikan pesan (komunikasi) dengan mengunakan bahasa tulis sebagai media atau alatnya.Dalam komunikasi tulis setidaknya terdapat empat unsur yang terlibat yaitu (1) penulis sebagai penyampai pesan, (2) isi tulisan atau pesan, (3) saluran atau medianya berupa tulisan dan (4) pembaca sebagai penerima pesan. Menurut The Liang Gie (2002:3), keterampilan menulis adalah keterampilan dalam pembuatan huruf, angka, nama, suatu tanda bahasa apapun dengan suatu alat tulis pada suatu halaman tertentu. Sedangkan mengarang adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat dikemukakan bahwa keterampilan menulis adalah keterampilan menuangkan ide, gagasan, perasaan dalam bentuk bahasa tulis sehingga orang lain yang membaca dapat memahami isi tulisan tersebut dengan baik.
Media Gambar Seri
Menurut Djamarah dan Zain (dalam Hasnindah, 2011: 8), secara umum media dapat diklarifiksikan atas tiga jenis, yaitu; media auditif (mengandalkan kemampuan suara), media visual (mempunyai unsur gambar), dan media audio-visual (mempunyai unsur suara dan gambar). Media yang dimaksud dalam kajian ini adalah media gambar seri dalam pembelajaran yang hanya mempunyai unsur gambar, berupa gambar seri sebagai media visual. Sapari (dalam Hasnindah, 2011: 8) mengemukakan bahwa : Media gambar seri merupakan serangkaian gambar yang terdiri dari 2 hingga 6 gambar yang menceritakan suatu kesatuan cerita yang dapat dijadikan alur pemikiran siswa dalam mengarang, setiap gambar dapat dijadikan paragraf.
Pendapat di atas menegaskan bahwa media gambar seri adalah media yang berisi gambar-gambar berseri, di mana setiap gambar memiliki kaitan antara satu dengan yang lainnya. Masing-masing gambar dalam media gambar seri mengandung makna adanya alur dalam suatu cerita secara bergambar yang harus disusundengan baik. Jadi, penyusunan gambar harus sesuai dengan alur cerita yang seharusnya sehingga mengandung makna tertentu, dan gambar-gambar tersebut dapat dibuat dalam bentuk cerita atau karangan yang menarik. Keberadaan media pembelajaran seperi media gambar seri memiliki fungsi dan manfaat tertentu sehingga dapat mendukung proses pembelajaran yang berkualitas. Fungsi dan maanfaat media pembelajaran akan sangat terkait dengan bentuk dan jenis media pembelajaran yang digunakan, seperti media gambar yang sifatnya berseri atau terdiri dari beberapa gambar yang memiliki keterkaitan antara gambar yang satu dengan yang lainnya. Media gambar seri merupakan jenis media visual atau hanya mempunyai unsur gambar. Adapun fungsi media visual dalam pembelajaran menurut Levie & Lentz (dalam Arsyad, 2011: 16), yaitu: “fungsi afensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatorisâ€. Keempat fungsi media visual tersebut akan diuraikan sebagai berikut:
1. Fungsi atensi dari media visual, seperti media gambar seri yang dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi terhadap isi pelajaran yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Contohnya, ketika siswa bosan mendengarkan ceramah guru, maka guru memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi pelajaran. Ini dapat menarik perhatian dan konsentrasi siswa terhadap materi pelajaran karena adanya media yang dapat dilihatlangsung.
2. Fungsi afektif dari media visual, seperti media gambar seri yang diperagakan oleh guru akan menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan belajar siswa akan lebih meningkat melalui penggunaan gambar seri. Penggunaan gambar seri diupayakan menggugah perasaan siswa tentang berbagai peristiwa melalui gambar-gambar yang disajikan secara berseri.
3. Fungsi kognitif dari media visual, seperti gambar seri akan dapat memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. Jadi, penggunaan media gambar seri sebagai media visual akan meningkatkan daya pikir siswa terhadap materipelajaran.
4. Fungsi kompensatoris dari media visual, seperti media gambar seri akan memberikan konteks untuk memahami teks dan membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan dapat mengingat kembali. Hal ini sangat penting dalam mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat dalam menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal, karena murid dapat melihat secara langsung dan mengaitkan dengan materi pelajaran.
Pembelajaran Bahasa Indonesia
“Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar†(Alben, 2006:63). Sedangkan pembelajaran menurut Hamelik Trianto (2009:17) “Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskanâ€. Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Pembelajaran dalam makna kompleks adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarhkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangkan mencapai tujuan yang diharapkan. Adapun karakter siswa kelas V SD sebagaimana yang disampaikan Nasition (Noname:2008) bahwa, siswa kelas V SD mempunyai beberapa sifat khas sebagai berikut :
1. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari- hari yang kongkrit.
2. Amat realistic, ingin tahu dan ingin belajar.
3. Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal- hal dan mata pelajaran khusus, oleh ahli yang mengikuti teori factor ditaksirkan sebagai mulai menonjolnya factor-faktor.
4. Pada umumnya anak menghadapi tugas- tugasnya dengan bebas dan berusaha menyelesaikan sendiri.
5. Pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi sekolah.
Hipotesis Tindakan
Melalui penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan menulis paragraf pada siswa kelas V SD Negeri 2 Nglandeyan Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora tahun ajaran 2015/2016.
METODOLOGI PENELITIAN
Setting dan Subjek Penelitian
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di kelas V SD Negeri 2 Nglandeyan Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora tahun ajaran 2015/2016 selama 3 bulan yaitu dari bulan Januari sampai dengan bulan Februari 2016. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia materi menulis paragraf bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Nglandeyan Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora tahun ajaran 2015/2016. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Nglandeyan Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora tahun ajaran 2015/2016. Siswa kelas V tersebut berjumlah 19 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi untuk mengumpulkan data kondisi awal, teknik observasi untuk data kreativitas belajar, dan teknik tes tertulis untuk mengumpulkan data hasil belajar. Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan adalah dokumen daftar nilai, lembar observasi kreativitas belajar dan butir soal tes tertulis.
Validasi Data dan Analisis Data
Validasi data dilakkan agar memperoleh data yang valid. Data kreativitas yang diperoleh melalui observasi divalidasi dengan melibatkan observer teman sejawat yang dikenal dengan berkolaborasi, sedangkan data yang diperoleh melalui tes divalidasi dengan menyusun kisi-kisi sebelum butir soal dibuat. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif dilanjutkan dengan refleksi.
Prosedur Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahapan. Tahap pertama membuat perencanaan tindakan, tahap kedua melakukan tindakan sesuai yang direncanakan, tahap ketiga melakukan pengamatan terhadap tindakan yang dilakukan, tahap keempat melakukan analisis deskriptif komparatif dan refleksi terhadap hasil pengamatan tindakan.
Hasil Tindakan
Prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri 2 Nglandeyan Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora tahun ajaran 2015/2016 materi menulis paragraf sebelum diadakan tindakan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum tuntas. Kriteria Ketuntasa Minimal (KKM) yang ditentukan SD Negeri 2 Nglandeyan adalah 70, sedangkan ketuntasan klasikal belajar siswa kelas V pada pelajaran Bahasa Indonesia materi membuat pantun hanya 42,11% dengan nilai rata-rata 59,8 hal ini belum sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
Setelah diadakan tindakan kelas baik tindakan pada siklus I maupun pada siklus II diperoleh data hasil pengamatan yaitu adanya peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia materi menulis paragraf bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Nglandeyan Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora tahun ajaran 2015/2016. Pada siklus I hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Dari 19 siswa, sebanyak 14 siswa tuntas (73,68%) dan 5 siswa belum tuntas (26,32%) dengan nilai rata-rata 70,13. Pada Siklus II dari 19 siswa semua dinyatakan tuntas KKM (100%) dengan nilai rata-rata 78,90.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan menulis paragraf pada siswa kelas V di SD Negeri 2 Nglandeyan Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora tahun ajaran 2015/2016. Hasil peningkatan tersebut dapat dilihat dari peningkatan keaktifan dan kreatifitas, kemauan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan penggunaan media gambar seri tersebut. Kegiatan belajar siswa walaupun dikerjakan dalam kelas siswa tetap antusias, lebih komunikatif, kreatif, dan menyenangkan.
Berdasarkan data yang diperoleh, pelaksanaan proses pembelajaran mengalami peningkatan nilai rata-rata dan tingkat prosentase ketuntasan antara prasiklus dengan siklus I, dan siklus II. Sebelum diadakan penelitian siswa yang tidak mencapai KKM ada 11 anak (57,89%) dari jumlah 19, hanya 8 anak (42,11) yang mencapai KKM dengan nilai rata-rata 59,8. Pada siklus I siswa yang mencapai KKM ada 14 siswa (73,68%) denagn nilai rata-rata 70,13. Pada siklus II yang mencapai KKM ada 19 siswa (100%) dengan nilai rata-rata 78,60. Sehingga penelitian ini dihentikan sampai siklus II saja. Karena dalam siklus II sudah terjadi peningkatan dan hasil yang diharapkan.
Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, beberapa hal yang masih perlu dilakukan oleh guru dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran pada umumnya dan khususnya terdapat tingkat penguasaan materi pelajaran adalah :
1. Menggunakan media pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan materi pelajaran pada siswa.
2. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pelaksanaan KBM, guru hendaknya melibatkan siswa secara aktif dan dengan memberikan penguatan-penguatan agar siswa termotivasi sehingga prestasi belajar menjadi meningkat dan berhasil optimal.
3. Berdasarkan pengalaman penulis, dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran perlu kiranya diadakan kelompok kerja antar guru.
DAFTAR PUSTAKA
Alben, Ambarita. (2006). Manajemen Pembelajaran. Jakarta : Departemen Nasioanal Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan
Akhadiah MK,S, dkk (1986) PINA 4436: Materi Pokok Menulis. Jakarta:Karunia,UT
Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Dadan, Djuanda. (2006). Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Komunikatif Menyenangkan.Jakarta : Depdiknasdikti.
Darmadi, Kaswan&Nirbaya, Rita. (2008). Bahasa Indonesia 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Depdikbud, (1994). Kurikulum Pendidikan Dasar, Jakarta: Depdikbud.
Djamarah B, S dan Zain Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Rineka Cipta
Indriyani,Umri Nur’aini. (2008).Bahasa Indonesia untuk Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Sardiman,(2003).Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya.Rineka Cipta, Jakarta.
Suharsimi Arikunto, dkk. (2008). Penelitian tindakan kelas. Jakarta: Sinar Grafika
Suparno, dkk (2007) Materi pokok keterampilan dasar menulis. Jakarta, UT