UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SD N PATEMON 02 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Jumi

Sekolah Dasar Negeri Patemon 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang

 

ABSTRAK

Guru mengajar dengan sistem teacher centered, sehingga siswa pasif dalam pembelajaran. Rumusan masalah dalam penelitian yaitu apakah model pembelajaran Picture And Picture dengan Media Gambardapat meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa, aktivitas siswa dan keterampilan guru kelas V SDN Patemon 02?. Penelitian ini bertujuan meningkatkan prestasi belajar, aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia melalui model pembelajaran Picture and Picture dengan Media Gambar. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD N Patemon 02 yang banyaknya 23 siswa, terdiri dengan siswa laki-laki 11 anak dan siswa perempuan 12 anak. Variabel/ faktor yang diselidiki pada penelitian ini adalah prestasi belajar siswa, aktivitas siswa dalam pembelajaran, dan aktivitas guru dalam pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Picture and Picture dengan media gambar. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa keterampilan guru sebelum perbaikan termasuk dalam kriteria cukup, pada siklus 1 menjadi baik, dan mengalami peningkatan lagi menjadi sangat baik pada siklus 2. Aktivitas siswa sebelum perbaikan termasuk dalam kriteria cukup, pada siklus 1 menjadi baik, dan mengalami peningkatn lagi menjadi sangat baik pada siklus 2. Persentase ketuntasan klasikal hasil belajar sebelum perbaikan 34%, siklus I 56% dan siklus 2 meningkat lagi menjadi 83%.  Berdasarkan hasil penelitian ini kesimpulannya adalah model pembelajaran Picture and Picture dengan Media Gambar dapatmeningkatkan kterampilan guru, aktivitas siswa, dan keterampilan menulis puisi siswa. Saran bagi guru adalah model pembelajaran Picture and Picture dengan Media Gambar dapat digunakan sebagai acuan untuk pelaksanaan pembalajaran yang lainnya. Sebaiknya guru melaksanakan refleksi diri tentang kelemahan dalam pembelajaran yang dilaksanakan. Dengan menggunakan pendekatan pembelajaran inovatif, dapat meningkatkan aktivitas siswa.

Kata kunci: Puisi, Picture and Picture, Media Gambar

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasi- onal yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 bahwa Kurikulum Satuan Pendidikan pada Jenjang pendidikan Dasar dan Menengah mengacu pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta berpedoman pada panduan dari Badan Standar Nasional Pendidikan.

Muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.

Pembelajaran Bahasa Indonesia yang dicapai para siswa masih terbatas pada ketuntasan evaluasi berupa UAS (Ujian Akhir Sekolah) ataupun UASBN (Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional), yang ditandai dengan siswa lulus dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Padahal tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia yang diakhiri dengan UAS/UASBN belum bisa menggambarkan seseorang mahir berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Hal itu dikarenakan UAS ataupun UASBN menggunakan tes objektif, aspek yang diujikan berupa pengetahuan. Oleh karena itu banyak siswa belum bisa menggunakan bahasa yang hakiki, baik bahasa secara reseptif dan secara reproduktif, yang disebut keterampilan berbahasa.

Dalam pembelajaran menulis puisi ini peneliti menggunakan teknik peng- gunaan model picture and picture dengan media gambar.Metode pembelajaran tersebut yang mengajak siswa untuk mengamati sekumpulan gambar di dalam ke- las. Contohnya, siswa diajak mengamati gambar taman, tempat bunga, kupu-kupu, lingkungan alam dan lain-lain. Metode picture and picture juga sangat bermanfaat dalam pembelajaran puisi. Hakikat menulis puisi merupakan hasil rekaman dari peristiwa atau gambaran objek menarik yang dituangkan melalui pikirannya ke- dalam bahasa tulis. Metode picture and picture di sini dapat menggugah siswa dalam berekspresi yang dituangkan dalam puisi, dengan cara siswa mengamati suatu gambar yang menarik.

Berdasarkan hasil refleksi awal, dalam pembelajaran puisi di SDN Patemon 02 masih ditemukan berbagai kendala. Antara lain yaitu guru kurang teram- pil dalam menjelaskan materi tentang menulis puisi. Guru juga kurang memberi pertanyaan pada siswa. Akibatnya kebanyakan siswa hanya diam saja, tidak aktif, dan ribut sendiri. Kemudian pada akhirnya siswa masih kurang dalam logika berpikirnya dalam pembelajaran menulis puisi. Nilai rata-rata keterampilan menulis puisi siswa masih rendah, dapat dibuktikan berdasarkan nilai yang mencapai KKM (skor≥70) sebanyak 34%.

Permasalahan tersebut timbul dari proses pembelajaran menulis puisi pada kelas V SDN Patemon 02 yang selama ini kurang menggembirakan dan terasa membosankan bagi siswa. Peneliti menemukan berbagai permasalahan yang tim- bul dari guru maupun siswa. Dalam pembelajaran menulis puisi guru hanya mem- berikan ceramah mengenai penjelasan-penjelasan tentang puisi. Dan siswa juga kurang tertarik pada penjelasan dari guru karena metode pengajaranya hanya me- lalui ceramah. Hal itu terasa membosankan bagi siswa.

Intinya salah satu faktor utama rendahnya keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V SDN Patemon 02 adalah metode dan media yang digunakan gu ru dalam pembelajaran kurang tepat. Dengan metode seperti di atas siswa merasa tertekan, sehingga siswa sulit dalam menemukan ide dan kreativitas, dan akhirnya siswa merasa kesulitan dalam menulis puisi dengan kata-kata dan bahasanya sendiri.

Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu diupayakan pemecahannya. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Model picture and pictureDengan Media Gambar Pada Siswa Kelas VSDNGunungpati 01 Semarang” diadakan sebagai upaya untuk mening-katkan hasil belajar siswa khususnya keterampilan menulis puisi. Peneliti berpen-dapat bahwa pembelajaran menulis puisi yang awalnya hanya dengan metode ce-ramah dan penugasan dapat diubah dengan penggunaan model picture and picture dengan media gambar, yaitu siswa diajak guru untuk mengamati sebuah kumpu- lan gambar, kemudian diekspresikan dengan menggunakan kata-kata dan kalimat yang dituangkan dalam sebuah puisi.

Kelebihan dari penggunaan model picture and picture dengan media gambar yaitu siswa akan menjadi lebih mudah dalam menulis puisi dan mengekspresikan perasaannya setelah mengamati sekumpulan gambar. Karena banyak contoh gambar yang dapat diamati oleh siswa, misalnya tumbuhan, binatang, alam, bunga, sawah, dan lain-lain yang oleh siswa dapat dituangkan dalam bentuk puisi dengan menggunakan bahasa yang puitis ber- dasarkan pengamatan serta pengalaman siswa.

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan tindakan kelas sebagai upaya perbaikan proses pembelajaran konsep dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, dengan melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul: Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Model Picture And Picture Dengan Media Gambar Pada Siswa Kelas V SD N Patemon 02 Semester Genap Tahun Pelajaran 2016/2017

Rumusan Masalah

Keterampilan menulis puisi siswa kelas V harus ditingkatkan. Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalahnya adalah:

  1. Apakah melalui metode picture and picture dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V SDN Patemon 02?
  2. Apakah melalui metode picture and picture dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V SDN Patemon 02?
  3. Apakah melalui metode picture and picture dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V SDN Patemon 02?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian adalah:

  1. Meningkatkan keterampilan guru kelas V SDN Patemon 02 terhadap pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan model picture and picture dengan media gambar.
  2. Meningkatkan aktivitas siswa kelas V SDN Patemon 02 terhadap pem- belajaran menulis puisi dengan menggunakan model picture and picture dengan media gambar.
  3. Meningkatkan keterampilan siswa kelas V SDN Patemon 02 dalam menulis puisi dengan menggunakan model picture and picture dengan media gambar.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat dalam pendidikan secara langsung maupun tidak langsung. Manfaatnya antara lain:

Manfaat Teoretis
  1. Sebagai bahan referensi/pendukung penelitian yang selanjutnya.
  2. Untuk menambah pengembangan ilmu mata pelajaran bahasa Indonesia, khu susnya menulis puisi.
Manfaat Praktis
  1. Bagi Guru
  • Guru dapat memilih media dan metode yang cocok untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi.
  • Mendapatkan referensi baru untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia.
    1. Bagi Siswa
  • Meningkatkan kreativitas siswa.
  • Meningkatkan hasil belajar siswa.
    1. Bagi Sekolah
  • Meningkatkan mutu proses pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya menulis puisi.
  • Menambah metode pembelajaran bahasa Indonesia khususnya menulis

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Landasan Teori

Menulis Puisi

Menurut Alfiah (2009:23-29) jika diuraikan secara rinci, langkah-langkah dalam penulisan sebuah puisi adalah sebagai berikut:

Dalam penulisan puisi bahasa dipadatkan agar berkekuatan gaib (Alfiah, 2009:23). Puisi dituliskan dengan kata-kata tidak membentuk kalimat dan alenia, tetapi membentuk larik dan bait yang sama sekali berbeda hakikatnya. Larik me- miliki makna yang lebih luas dari kalimat. Dengan perwujudan tersebut, diharap- kan kata atau frasa juga memiliki makna yang lebih luas daripada kalimat biasa.

Penulisan sebuah puisi menggunakan kata-kata khas puisi, bukan kata-kata untuk prosa atau bahasa sehari-hari. Tapi tidak semua kata-katanya khas puisi, pasti ada kata-kata yang jelas seperti prosa dan kata-kata sehari-hari, agar puisi itu dapat mudah dipahami.

Menulis Puisi dengan Model Picture and Picture dengan Media Gambar

Metode adalah suatu prosedur yang dilakukan dalam merancang, menyelesaikan, dan menghasilkan dari sesuatu yang diinginkan (Atmazaki (1993:124). Teknik pembelajaran tidak akan berhasil apabila tidak ada metode yang benar- benar cocok untuk pembelajaran tersebut. Dalam pembelajaran menulis puisi ini peneliti menggunakan teknik penggunaan model picture and picture dengan media gambar.

Yakni, metode pembelajaran yang mengajak siswa untuk mengamati sekumpulan gambar di dalam kelas. Misalnya, siswa diajak mengamati gambar ta- man, tempat bunga, kupu-kupu, lingkungan alam dan lain-lain.

Jadi teknik metode picture and picture adalah metode yang dilakukan dengan mengamati suatu gambar secara langsung. Teknik pengamatan dilaksanakan di dalam kelas. Pada dasarnya siswa senang dengan sebuah media yang, menarik dilihat oleh siswa. Oleh sebab itu siswa akan lebih peka atau lebih terangsang un- tuk mengekspresikan sesuatu yang dilihatnya.

Metode picture and picture juga sangat bermanfaat dalam pembelajaran pui- si. Hakikat menulis puisi merupakan hasil rekaman dari peristiwa atau gambaran objek menarik yang dituangkan melalui pikirannya kedalam bahasa tulis. Metode picture and picture di sini dapat menggugah siswa dalam berekspresi yang ditu- angkan dalam puisi, dengan cara siswa mengamati suatu gambar yang menarik.

Model Picture and Picture dengan Media Gambar

Menurut Sadiman (2012)dalam tulisannya, bahwa model pembelajaran picture and picture adalah pembelajaran modern yang memiliki ciri Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan. Model apapun yang digunakan selalu mene- kankan aktifnya peserta didik dalam setiap proses pembelajaran. Inovatif setiap pembelajaran harus memberikan sesuatu yang baru, berbeda dan selalu menarik minat peserta didik. Dan Kreatif, setiap pembelajarn harus menimbulkan minat kepada peserta didik untuk menghasilkan sesuatu atau dapat menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan metoda, teknik atau cara yang dikuasai oleh siswa itu sendiri yang diperoleh dari proses pembelajaran.

Model Picture and picture untuk kalangan SMA memang paling cocok untuk pembelajaran tiga mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan matematika, sedangkan di tingkat SD dan SMP hampir semua mata pelajaran dapat menggunakan model ini.Setiap model harus kita persiapkan dengan baik agar proses pembelajaran dapat berlangsung efektif, tanpa persiapan yang matang pem- belajaran apapun akan menjadikan siswa menjadi jenuh. Model pun harus bergan- ti-ganti dalam beberapa pertemuan agar PBM tidak monoton.

Kerangka Berfikir

Menulis merupakan suatu keterampilan yang sangat penting bagi siswa pada khususnya. Siswa memerlukan keterampilan menulis baik di sekolah maupun di masyarakat. Salah satu keterampilan menulis yang diajarkan di Sekolah Dasar adalah menulis puisi. Pentingnya menulis puisi bagi siswa yaitu dapat meningkatkan kecerdasan, mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas, menumbuhkan keberanian dalam mengungkapkan ide atau perasaan, mendorong keterampilan dan kemauan mengumpulkan informasi, dan lain-lain.

Pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V SDN Patemon 02 masih sangat rendah, bahkan dalam pembe- lajarannya terasa kurang menggembirakan dan membosankan. Hal ini dikarenakan guru masih mendominasi siswa, metode yang digunakan hanya metode ceramah dan penugasan, sehingga siswa pasif dan kurang bersemangat selama proses pem- belajaran menulis puisi. Siswa kurang mampu menuangkan ide, gagasan, perasa- annya dalam bahasa dan kata-katanya sendiri dalam menulis puisi.

Di samping itu pembelajaran menulis puisi sedikit diajarkan dengan alasan bahwa dalam Ujian Akhir Nasional (UAN) nanti tidak ada pertanyaan yang ber- sangkutan dengan menulis puisi, meskipun memang kadang terdapat soal menulis puisi tapi masih bersifat umum sehingga dalam hal aplikasinya kurang. Penggunaan media yang tepat sangat menentukan tujuan pembelajaran. Salah satu media yang digunakan guru untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi yaitu meng- gunakan model picture and picture dengan media gambar, siswa tidak akan mera- sa jenuh, justru merasa segar karena dengan menggunakan model picture and picture dengan media gambar di dalam maupun di luar kelas siswa disuruh untuk melihat dan mengamati, kemudian apa yang dirasakan dan diamati tersebut ditulis dalam bentuk puisi. Dengan menggunakan cara ini dapat mempermudah siswa mengalami topik yang ditentukan guru.

Berdasarkan beberapa masalah di atas, peneliti berusaha mencari pemecahannya, yaitu dengan menggunakan model picture and picture dengan media gambar dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi. Pada siklus pertama siswa dijelaskan tentang puisi dan teknik yang dapat digunakan, diajak melihat gam- bar yang akan digunakan, dan kemudian menulis puisi sesuai dengan tema. Pada siklus kedua siswa diajak melihat dan mengamati media gambar kemudian siswa menulis lagi puisinya dengan tahap yang telah direncanakan oleh seorang guru.

METODOLOGI PENELITIAN

Setting Penelitian

Waktu Penelitian

Penelitian direncanakan pada hari Kamis tanggal 2&9 Februari 2017 untuk siklus 1 dan siklus 2 pada hari Kamis tanggal 16 & 23 Februari 2017.

Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri Patemon 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, yang merupakan objek Penelitian.

Subyek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Patemon 02 Desa Patemon Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang sebanyak 23 orang yang terdiri dari 11 orang laki-laki dan perempuan sebanyak 12 orang.

Sumber Data

Sumber data yang diperoleh peneliti adalah berdasarkan penelitian guru dalam proses pembelajaran dan dari hasil ulangan yang diperoleh hanya mencapai rata-rata 66 ketika ditanyakan pada siswa ternyata hampir 80% siswa menjawab kesulitan.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

 

Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk mengetahui seberapa jauh efek tindakan yang telah mencapai tindakan. Pengamatan dilakukan saat terjadinya proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa saat pembelajaran sebagai langkah awal mengadakan penelitian. Lembar observasi juga digunakan untuk mengetahui bagaimana sikap afektif dan psikomotor siswa saat pembelajaran berlangsung.

Tes

Tes adalah suatu alat untuk mengumpulkan informasi tentang ketercapaian tujuan pendidikan atau tujuan pembelajaran. Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan – pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk tes lisan, tulisan, atau perbuatan. Tes ini digunakan untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa.

Dokumentasi

Teknik dokumenter (documentary study) merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen arsip, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dalam penelitian ini yang dipakai adalah dokumentasi dalam bentuk foto dan video selama pembelajaran berlangsung. Dokumentasi digunakan sebagai menganalisis apakah proses pembelajaran yang telah dilakukan sudah sesuai dengan rencana pembelajaran atau belum.

Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini bersumber dari Pedoman Penysunan Usulan PTK yang dikeluarkan oleh Dikti 2004 dan 2005 (Wardhani, 2008:3.42). Prosedur penelitian terdiri dari skenario pembelajaran, yang gunanya untuk melakukan siklus selanjutnya berdasarkan hasil yang telah dicapai pada siklus terdahulu. Hal ini sebagai langkah-langkah perbaikan dalam pembelajaran.

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENULISAN

Deskripsi Kondisi Awal

Gambaran Sekolah

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Patemon 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, dengan subyek penelitian siswa Kelas V sebanyak 23 siswa. Letak Sekolah Dasar Negeri Patemon 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.

Keadaan Siswa

Berdasarkan data yang diperoleh dari sekolah, keadaan siswa Kelas V SD Patemon 02 Desa Patemon pada semester II diperoleh data yaitu dari 23 siswa yaitu 11 laki-laki dan 12 perempuan.

Aktivitas siswa dalam pembelajaran kurang antusias dalam mengikuti pelajaran, hal ini salah satu penyebabnya adalah guru belum menggunakan model pembelajaran yang tepat.

 

Ketrampilan Siswa

Ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 15 siswa atau 64%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 8 siswa dengan persentase 34%.

Deskripsi dan Pembahasan Siklus 1

Tindakan pembelajaran yang akan dilaksanakan adalah dengan menggunakan, siswa dalam kegiatan belajar akan diajak mencari pengalaman belajar yang lebih bermakna dengan media yang kongkrit, dengan tujuan agar siswa dalam kelompok memperoleh kesempatan untuk bertukar pikiran tentang materi yang dipelajari dan memperoleh pengalaman belajar yang lebih bermakna.

Ketuntasan belajar siswa siklus I dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 10 siswa atau 44%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 13 siswa dengan persentase 56%.

Deskripsi dan Pembahasan Siklus II

Ketuntasan belajar siswa siklus II dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sejumlah 4 siswa dengan presentasi 17%. Dan 19 siswa telah mendapat ketuntasan dengan persentase 83%.

Berikut ini akan disajikan peningkatan hasil keterampilan guru, aktivitas siswa, prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Bahsa Indonesia melalui model picture and picture dengan media gambar dengan dengan pada siklus 1 dan Siklus 2, yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Observasi Pembelajaran Bahsa Indonesia melalui Model Picture and Picture Dengan Media Gambar pada Siswa Kelas V SD N Patemon 02

No Aspek yang diamati Sebelum Perbaikan Siklus 1 Siklus 2
1 Keterampilan Guru Cukup Baik Sangat Baik
2 Aktivitas Siswa Cukup Baik Sangat Baik
4 Hasil Belajar 34% Tuntas 56% Tuntas 84% Tuntas

 

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa keterampilan guru sebelum perbaikan termasuk dalam kriteria cukup, pada siklus 1 menjadi baik, dan mengalami peningkatan lagi menjadi sangat baik pada siklus 2. Aktivitas siswa sebelum perbaikan termasuk dalam kriteria cukup, pada siklus 1 menjadi baik, dan mengalami peningkatn lagi menjadi sangat baik pada siklus 2. Persentase ketuntasan klasikal hasil belajar sebelum perbaikan 34%, siklus I 56% dan siklus 2 meningkat lagi menjadi 83%. Pelaksanaan tindakan dari siklus 1 sampai dengan siklus 2 menunjukkan adanya peningkatan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dapat diambil kesimpulan berdasarkan data – data yang telah dianalisa, sebagai berikut:

  1. Pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan model picture and picture dengan media gambar pada siswa kelas V SD N Patemon 02, keterampilan guru meningkat pada setiap siklus. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan menggunakan instrument peneletian keterampilan guru. Pada siklus I, guru memperoleh skor 26 yang termasuk dalam kategori baik. Pada siklus II guru memperoleh skor 28 yang termasuk dalam kategori sangat baik.
  2. Pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan model picture and picture dengan media gambar pada siswa kelas V SD N Patemon 02 aktivitas siswa meningkat pada setiap siklus. Hal ini dapat dilihat dari instrumen penelitian pengamatan aktivitas siswa. Pada siklus I jumlah rata-rata skor aktivitas siswa 21,2 yang masuk dalam kategori baik. Pada siklus II, siswa memperoleh skor rata-rata 23,9 yang masuk dalam kategori sangat baik.
  3. Pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan model picture and picture dengan media gambar pada siswa kelas V SD N Patemon 02 hasil belajar yang diperoleh siswa mengalami peningkatan, hal ini diperoleh berdasarkan hasil tes evaluasi yang dilaksanakan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan prestasi belajar pada setiap siklus. Dapat diketahui bahwa ketuntasan 34%, dan yang belum tuntas 66%. Setelah dilaksanakan siklus 1 ketuntasan 56% dan 44% tidak tuntas (KKM 70). Kemudian pada siklus kedua ketuntasan naik menjadi 83%, yang belum tuntas 17%.

Saran

Ada bebarapa saran yang ingin peneliti sampaikan sehubungan dengan penelitian yang telah peneliti lakukan di kelas V SD N Patemon 02 dengan menggunakan model picture and picture dengan media gambar, antara lain:

  1. Bagi Siswa

Bagi siswa yang peneliti banggakan, semoga dengan hasil yang telah diraih, dapat memacu kreativitas dan semangat belajar para siswa, sehingga dapat mencapai hasil yang diinginkan dan tidak terjadi lagi mendapatkan nilai yang tidak diinginkan.

  1. Bagi Praktisi Pendidikan (Guru)
  • Sebaiknya model picture and picture dengan media gambar tidak hanya dilaksanakan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia saja. Tetapi pada mata pelajaran lain juga, hal ini dikarenakan pembelajaran ini selain dapat meningkatkan kualitas pemebelajaran juga dapat mengenalkan guru pada proses pembelajaran yang inovatif.
  • Sebaiknya dalam pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan model picture and picture dengan media gambar selalu dibuat dengan variasi semenarik mungkin agar siswa merasa senang dalam mengikuti pembelajaran yang berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA

Alfiah, dkk. 2009. Pengajaran Puisi. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Aminuddin. 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung:Sinar Baru Algesindo.

Anni, Catharina Tri. 2004. Psikologi Belajar. Semarang:UPT MKK UNNES. Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:Yrama Widya. Arsyad, Azhar. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta:Raja Grafindo Persada. Depdiknas. 2004. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta.

………….. 2003. Kurikulum 2004 Sekolah Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.

Edyanda N. 2009. Kumpulan Puisi-Puisi. Jakarta:UBA Press

Esten,   Mursal.  2000.         Kesusasteraan                     Pengantar       Teori      dan Sejarah. Bandung:Angkasa.

Hairuddin. 2007. Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta:Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi-Depdiknas

Rahayu, Minto. 2007. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Jakarta:Grasindo. Santosa, Puji.dkk. 2007. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta:UT.

Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta:Grasindo.

Sudjana, Nana, dan Ahmad Rivai. 2009. Media Pengajaran. Bandung:Sinar Baru Algesindo.

Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Tarigan, Djago.dkk. 2003. Pendidikan Keterampilan Berbahasa. Jakarta:UT. Waluyo, Herman J. 2005. Apresiasi Puisi. Jakarta:Gramedia Pustaka Umum.

……………….. 2003. Apresiasi Puisi Panduan Untuk Pelajar dan Mahasiswa. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Waluyo, Puji.dkk. 2007. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta:UT.

Wardhani, IGAK.dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:UT.