Peningkatan Ketrampilan Guru Melalui Sharing of Experience
PENINGKATAN KETRAMPILAN GURU
DALAM MEMBERI PENGUATAN (REINFORCEMENT)
MELALUI SHARING OF EXPERIENCE
PADA GURU DI SD NEGERI 4 SEMBUNGHARJO
KECAMATAN PULOKULON KABUPATEN GROBOGAN
SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Ngasini
Kepala SD Negeri 4 Sembungharjo
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan ketrampilan dalam memberi penguatan (reinforcement) melalui Sharing of Experience. bagi guru di SD Negeri 4 Sembungharjo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018. Penelitian dilakukan di SD Negeri 4 Sembungharjo UPTD Pendidikan Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan. Subjek penelitian adalah 6 orang guru. Teknik pengumpulan data dengan pengamatan atau observasi. Teknik analisis data dengan analisa deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan teknik supervisi “sharring of experinceâ€, dapat meningkatkan profesionalisme guru. Melalui penilaian, guru dapat mengetahui kelemahan dan aspek-aspek yang belum dilakukan, sehingga hasil penilaian dapat digunakan oleh guru sebagai upaya untuk memperbaiki diri. Peningkatan terjadi pada semua aspek, hal ini menunjukkan bahwa melalui penilaian keterampilan guru dalam memberi penguatan, dapat mengingatkan kembali hal-hal yang seharusnya dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran. Peningkatan keterampilan guru dalam memberi penguatan di SD Negeri 4 Sembungharjo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan sebelum dilakukan tindakan sebesar 41%, namun setelah dilakukan tindakan mencapai peningkatan pada seluruh aspek keterampilan guru dalam memberi penguatan sebesar 90%. Sehingga dalam penelitian tindakan sekolah yang dilakukan di SD Negeri 4 Sembungharjo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan mengalami peningkatan sebesar 49%.
Kata kunci: keterampilan guru, penguatan (reinforcement), sharring of experience
PENDAHULUAN
Sekolah Dasar merupakan jenjang pendidikan formal yang pertama dan mempunyai tanggung jawab yang besar dalam mengembangkan sikap dan ketrampilan siswa. Anak usia Sekolah Dasar memiliki ciri ingatan dengan jangka yang sangat panjang dan cukup tinggi, serta memiliki emosional yang lebih dari pada orang dewasa.
Penguatan (reinforcement) dalam pembelajaran merupakan bentuk respons guru dalam memberikan umpan balik (feed back) yang berbentuk suatu motivasi maupun koreksi perbuatan siswa. Penggunaan penguatan dalam kelas baik yang bersifat verbal maupun non verbal mempunyai pengaruh sikap positif terhadap proses belajar siswa.
Fakta menunjukkan bahwa penggunaan penguatan (reinforcement) dalam proses pembelajaran di SD Negeri 4 Sembungharjo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan belum dilaksanakan dengan baik oleh guru, hal ini terlihat dari hasil supervisi awal semester 2 tahun 2017/2018, dimana terlihat dalam proses pembelajaran guru jarang melakukan penguatan.
Kepala sekolah dalam hal ini sebagai peneliti menilai bahwa hal tersebut di atas merupakan suatu masalah yang tidak dapat dibiarkan. Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan agar ketrampilan guru dalam memberikan penguatan dapat meningkat. Upaya yang dilakukan adalah dengan melaksanakan kegiatan tukar menukar pengalaman (Sharing Of Experience) dalam pertemuan guru dalam pembinaan kepala sekolah.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti melaksanakan penelitian tindakan sekolah dengan judul “Peningkatan Ketrampilan Guru dalam Memberi Penguatan (Reinforcement) melalui Sharing of Experience pada Guru di SD Negeri 4 Sembungharjo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018â€
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ketrampilan dalam memberi penguatan (reinforcement) dapat ditingkatkan melalui Sharing of Experience pada Guru di SD Negeri 4 sembungharjo kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018?
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan ketrampilan dalam memberi penguatan (reinforcement) melalui kegiatan Sharing of Experience bagi guru di SD Negeri 4 Sembungharjo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018.
KAJIAN TEORI
Ketrampilan Guru
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keterampilan merupakan kecakapan untuk menyelesaikan tugas. Keterampilan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang yang diperoleh dari berbagai latihan dan pembelajaran. Keterampilan guru pada dasarnya merupakan salah satu manifestasi dari kemampuan mengajar seseorang sebagai tenaga professional.
Penguatan (reinforcement)
Penguatan adalah respons terhadap suatu tingkah laku yang dapat memberikan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Penguatan merupakan penghargaan yang dapat menimbulkan dorongan dan motivasi siswa dalam belajar. (Tim FKIP: 2011: 1.19). Keterampilan memberikan penguatan merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh guru karena penguatan yang diberikan kepada siswa akan membangkitkan semangat dalam melakukan kegiatan pembelajaran.
Sharring of Experience
Sharing of Experince atau tukar menukar pengalaman adalah suatu teknik pertemuan dalam pembinaan dimana guru menyampaikan pengalaman masing-masing dalam mengajar terhadap topik-topik yang sudah diajarkan, saling memberi dan menerima tanggapan dan saling belajar satu dengan yang lain. Langkah-langkah sharing of experience antara lain: (1) Menentukan tujuan; (2) Menentukan pokok masalah; (3) Memberi kesempatan pada setiap peserta; dan (4) Merumuskan kesimpulan sementara.
Kerangka Berpikir
Ketrampilan memberi penguatan merupakan salah satu ketrampilan dasar yang harus dimiliki oleh guru, sehingga siswa dapat lebih memahami dan merasa diperhatikan selama proses pembelajaran. Sebagai upaya agar guru senantiasa melaksanakan kegiatan memberi penguatan dengan teknik yang benar, adalah melalui sharring of experience, yaitu bentuk pembinaan dengan memanfaatkan guru lainnya agar dapat berbagi pengalaman dengan guru lain.
Berdasakan uaraian di atas hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah kemampuan guru SD Negeri 4 Sembungharjo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan dalam penguatan (reinforcement) dapat ditingkatkan melalui sharring of experience.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah (PTS) yaitu dengan cara melakukan penilaian kinerja aspek keterampilan guru dalam memberi penguatan yang ditindaklanjuti dengan sharring of experience.
Penelitian Tindakan Sekolah ini dilakukan di SD Negeri 4 Sembungharjo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan pada semester 2 tahun pelajaran 2017/2018 selama 4 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan April 2018.
Subjek dalam penelitian ini adalah Guru SD Negeri 4 Sembungharjo sebanyak 6 guru. Objek penelitian adalah kemampuan guru dalam memberi penguatan (reinforcement).
Analisis data menggunakan tehnik analisa deskriptif. Analisis deskriptif dilakukan untuk memberi gambaran tentang hasil yang dicapai oleh guru setelah tindakan dilaksanakan. Teknik analisis dilakukan dengan membandingkan hasil penilaian antar siklus.
Indikator keberhasilan guru dalam memberi penguatan dalam proses pembelajaran ditetapkan apabila guru telah mencapai nilai dengan kreteria baik yang ditunjukkan dengan skor rata-rata lebih dari 85, dan sebagian besar guru telah memiliki ketrampilan dengan baik yang ditunjukkan dengan persentase ketercapaian lebih dari 85%.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Prasiklus
Data awal didapat dari observasi pada subjek penelitian sebelum dilakukan tindakan untuk mengetahui keterampilan guru dalam memberi penguatan. Penilaian mengacu pada indikator keterampilan guru dalam memberi penguatan yaitu: (1) menyampaikan kata/kalimat menguatkan; (2) dalam bentuk gestural; (3) dengan cara mendekati; (4) dengan sentuhan; (5) dengan memberikan kegiatan yang menyenangkan; (6) dengan tanda dan benda; (7) dengan symbol; dan (8) penguatan tidak penuh.
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, selanjutnya peneliti melakukan rekapitulasi nilai, menghitung skor rata-rata dan persentase ketercapaian. Rekapitulasi hasil penilaian keterampilan guru dalam memberi penguatan pada prasiklus adalah sebagai berikut.
Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Penilaian keterampilan guru dalam memberi penguatan (Prasiklus)
No |
Indikator |
Skor |
Persentase |
A |
Penguatan Verbal |
|
|
|
1. Menyampaikan kata/kalimat menguatkan |
13 |
43% |
B |
Penguatan Non Verbal |
|
|
|
2. Dalam bentuk gestural |
12 |
40% |
|
3. Dengan cara mendekati |
13 |
43% |
|
4. Dengan sentuhan |
12 |
40% |
|
5. Dengan memberikan kegiatan yang menyenangkan |
10 |
33% |
|
6. Dengan tanda dan benda |
14 |
47% |
|
7. Dengan simbol |
13 |
43% |
|
8. Penguatan tidak penuh |
11 |
37% |
Rata-Rata |
12,25 |
41% |
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata skor keterampilan guru dalam memberi penguatan adalah 12,25 atau mencapai 41%. Dengan demikian tingkat keterampilan guru dalam memberi penguatan masih tergolong rendah, sehingga perlu dilakukan tindakan agar dapat meningkat.
Siklus 1
Kegiatan siklus 1 dimulai dari refleksi data awal, kemudian merencanakan tindakan yaitu berupa sharing experience dalam pertemuan dan pembinaan. Selanjutnya guru merencanakan dan melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan memasukkan unsur penguatan (reinforcement) yang didapat dari hasil sharing experience. Pada saat guru melaksanakan pembelajaran peneliti melakukan observasi untuk menilai keterampilan guru dalam memberi penguatan. Berdasarkan catatan hasil penilaian tersebut peneliti melakukan rekapitulasi, perhitungan skor rata-rata dan perhitungan persentase ketercapaian. Rekapitulasi hasil penilaian keterampilan guru dalam memberi penguatan Siklus 1 adalah sebagai berikut.
Tabel 3 Rekapitulasi Hasil Penilaian keterampilan guru dalam memberi penguatan (Siklus 1)
No |
Indikator |
Skor |
Persentase |
A |
Penguatan Verbal |
|
|
|
1. Menyampaikan kata/kalimat menguatkan |
20 |
65% |
B |
Penguatan Non Verbal |
|
|
|
2. Dalam bentuk gestural |
21 |
70% |
|
3. Dengan cara mendekati |
20 |
65% |
|
4. Dengan sentuhan |
20 |
68% |
|
5. Dengan memberikan kegiatan yang menyenangkan |
19 |
63% |
|
6. Dengan tanda dan benda |
22 |
73% |
|
7. Dengan symbol |
21 |
70% |
|
8. Penguatan tidak penuh |
21 |
70% |
Rata-Rata |
20,4 |
68% |
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata skor keterampilan guru dalam memberi penguatan pada tindakan I adalah 20,4 atau sebesar 68%. Hal ini menunjukkan sudah ada peningkatan dari prasiklus, namun indikator keberhasilan tindakan (>85%) belum tercapai, untuk itu perlu dilakukan tindakan II.
Siklus 2
Tahapan kegiatan yang dilakukan pada siklus 2 adalah sama seperti tahapan pada siklus 1, yaitu refleksi siklus sebelumnya, pelaksanaan tindakan berupa sharing experience, dan pengamatan atau observasi pada guru saat melaksanakan perbaikan pembelajaran. Rekapitulasi hasil penilaian keterampilan guru dalam memberi penguatan siklus 2 adalah sebagai berikut.
Tabel 4 Rekapitulasi Hasil Penilaian keterampilan guru dalam memberi penguatan Siklus 2
No |
Indikator |
Skor |
Persentase |
A |
Penguatan Verbal |
|
|
|
1. Menyampaikan kata/kalimat menguatkan |
27 |
90% |
B |
Penguatan Non Verbal |
|
|
|
2. Dalam bentuk gestural |
27 |
90% |
|
3. Dengan cara mendekati |
28 |
93% |
|
4. Dengan sentuhan |
26 |
88% |
|
5. Dengan memberikan kegiatan yang menyenangkan |
27 |
90% |
|
6. Dengan tanda dan benda |
28 |
93% |
|
7. Dengan symbol |
27 |
90% |
|
8. Penguatan tidak penuh |
27 |
90% |
Rata-Rata |
27,2 |
91% |
Berdasarkan hasil penilaian pada Siklus 2 seperti pada tabel di atas dapat diketahui bahwa skor rata-rata keterampilan guru dalam memberi penguatan adalah sebesar 27,2 atau sebesar 91%. Hal ini menunjukkan keterampilan guru dalam memberi penguatan di SD Negeri 4 Sembungharjo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan mengalami peningkatan.
Pembahasan
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa kegiatan sharring of experience yang dilakukan di SD Negeri 4 Sembungharjo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan dapat meningkatkan keterampilan guru dalam memberi penguatan (reinforcement pada pembelajaran). Peningkatan terjadi pada hampir seluruh indikator.
Rata-rata ketercapaian prasiklus adalah sebesar 41% kemudian pada siklus 1 meningkat sebesar 27% menjadi 68%. Perbandingan rekapitulasi hasil penilaian keterampilan guru dalam memberi penguatan pada prasiklus dan Siklus 1 adalah sebagai sebagai berikut.
Tabel 5 Perbandingan hasil penialian keterampilan guru dalam memberi penguatan pada Prasiklus dan Siklus 1
No |
Indikator |
Pra siklus |
Siklus 1 |
Pening katan |
A |
Penguatan Verbal |
|
|
|
|
1. Menyampaikan kata/kalimat menguatkan |
43% |
65% |
22% |
B |
Penguatan Non Verbal |
|
|
|
|
2. Dalam bentuk gestural |
40% |
70% |
30% |
|
3. Dengan cara mendekati |
43% |
65% |
22% |
|
4. Dengan sentuhan |
40% |
68% |
28% |
|
5. Dengan memberikan kegiatan yang menyenangkan |
33% |
63% |
30% |
|
6. Dengan tanda dan benda |
47% |
73% |
26% |
|
7. Dengan symbol |
43% |
70% |
27% |
|
8. Penguatan tidak penuh |
37% |
70% |
33% |
Rata-Rata |
41% |
68% |
27% |
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata persentase hasil penilaian keterampilan guru dalam memberi penguatan (reinforcement) pada pembelajaran mengalami peningkatan setelah dilakukan tindakan berupa sharing experience pada kegiatan Siklus 1, yaitu sebesar 27%.
Rata-rata ketercapaian siklus 1 adalah sebesar 68% kemudian pada siklus 2 meningkat sebesar 23% menjadi 91%. Perbandingan rekapitulasi hasil penilaian keterampilan guru dalam memberi penguatan pada siklus 1 dan siklus 2 adalah sebagai sebagai berikut.
Tabel 6 Perbandingan hasil penialian keterampilan guru dalam memberi penguatan pada Siklus 1 ke Siklus 2
No |
Indikator |
Siklus 1 |
Siklus 2 |
Pening katan |
A |
Penguatan Verbal |
|
|
|
|
1. Menyampaikan kata/kalimat menguatkan |
65% |
90% |
25% |
B |
Penguatan Non Verbal |
|
|
|
|
2. Dalam bentuk gestural |
70% |
90% |
20% |
|
3. Dengan cara mendekati |
65% |
93% |
28% |
|
4. Dengan sentuhan |
68% |
88% |
20% |
|
5. Dengan memberikan kegiatan yang menyenangkan |
63% |
90% |
27% |
|
6. Dengan tanda dan benda |
73% |
93% |
20% |
|
7. Dengan symbol |
70% |
90% |
20% |
|
8. Penguatan tidak penuh |
70% |
90% |
20% |
Rata-Rata |
68% |
91% |
23% |
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata persentase hasil penilaian keterampilan guru dalam memberi penguatan (reinforcement) pada pembelajaran mengalami peningkatan setelah dilakukan tindakan berupa sharing experience pada kegiatan Siklus 2, yaitu sebesar 23%.
Perbandingan rata-rata ketercapaian keterampilan guru dalam memberi penguatan pada prasiklus dan siklus 2 menunjukkan peningkatan sebesar 50% yaitu sebesar 41% pada prasiklus menjadi 91% pada siklus 2. Hal tersebut dapat kita lihat pada table berikut.
Tabel 7 Perbandingan hasil penialian keterampilan guru dalam memberi penguatan pada Prasiklus ke Siklus 2
No |
Indikator |
Pra siklus |
Siklus 2 |
Pening katan |
A |
Penguatan Verbal |
|
|
|
|
1. Menyampaikan kata/kalimat menguatkan |
43% |
90% |
47% |
B |
Penguatan Non Verbal |
|
|
|
|
2. Dalam bentuk gestural |
40% |
90% |
50% |
|
3. Dengan cara mendekati |
43% |
93% |
50% |
|
4. Dengan sentuhan |
40% |
88% |
48% |
|
5. Dengan memberikan kegiatan yang menyenangkan |
33% |
90% |
57% |
|
6. Dengan tanda dan benda |
47% |
93% |
46% |
|
7. Dengan symbol |
43% |
90% |
47% |
|
8. Penguatan tidak penuh |
37% |
90% |
53% |
Rata-Rata |
41% |
91% |
50% |
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata persentase hasil penilaian keterampilan guru dalam memberi penguatan (reinforcement) dari prasiklus ke siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 50%.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian seperti uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan guru dalam memberi penguatan (reinforcement) pada pembelajaran dapat ditingkatkan melalui teknik supervisi “sharring of experinceâ€. Keterampilan guru dalam memberi penguatan di SD Negeri 4 Sembungharjo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan sebelum dilakukan tindakan baru mencapai 41%, namun setelah dilakukan tindakan mengalami peningkatan pada seluruh aspek keterampilan guru dalam memberi penguatan yaitu mencapai sebesar 90% atau mengalami peningkatan sebesar 50%. Dengan penelitian yang berjudul “Peningkatan Ketrampilan Guru Dalam Memberi Penguatan (Reinforcement) Melalui Sharing Of Experience Pada Guru Di SD Negeri 4 Sembungharjo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018†dinyatakan berhasil
Saran
Guru sebaiknya selalu meningkatkan dan menerapkan 8 (delapan) ketrampilan dasar mengajar dalam melaksanakan tugas, khususnya dalam pelaksanaan pembelajaran, sehingga semakin hari profesionalisme guru dalam melaksanakan pembelajaran semakin meningkat. Kepala sekolah hendaknya mengintensifkan penilaian terhadap ketrampilan mengajar, sebagai bahan pembinaan peningkatan profesionalisme guru. Penilaian ketrampilan dalam memberi penguatan perlu dilakukan pada guru di sekolah lain, sehingga hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam meningkatkan ketrampilan guru khususnya ketrampilan memberikan penguatan.
DAFTAR PUSTAKA
___. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet. Ke-4, Edisi Ke-3, Jakarta: Balai Pustaka
Anitah Sri. 2009. Strategi pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas terbuka
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Asmani, Jamal Ma’mur. 2009. 7 Kompetensi Guru Menyenangkan dan Profesional. Yogyakarta: Power Books.
Mulyasa, E. 2008. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sahertian, Piet A. 2006. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Saudagar, Fachruddin; Ali Idrus, 2009, Pengembangan Profesionalitas Guru, Jakarta: Gaung Persada Press
Tim FKIP. 2011. Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) – PGSD. Jakarta: Universitas Terbuka