PENINGKATAN KUALITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN PKN MELALUI MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL SISWA KELAS IV

SEMESTER 1 SDN GEMBOL KECAMATAN BOGOREJO KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2017/2018

 

Surati

SDN Gembol Kecamatan Bogorejo Kabupaten Blora

 

ABSTRAK

Tujuan melaksanakan penelitian adalah memperbaiki proses pembelajaran dengan menerapkan model student team achievement division dengan media audio-visual siswa kelas IV semester 1 SDN Gembol berdasarkan hasil pengamatan keterampilan guru pada pra siklus diperoleh data hasil penilaian dari pembelajaran yang dilaksanakan belum menunjukkan hasil yang maksimal karena guru dan siswa selama kegiaaatttan pembeeelajaran belum adanya komunikasi yang baik pembelajaran berpusat guru nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 50 nilai rata-rata 68 ketuntasan 50% Siklus I aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn menggunakan model Student Team Achievement Division dengan media audio-visual dapat meningkat. Hal tersebut ditunjukkan dengan peningkatan Aktivitas siswa pada hasil enilaian Berdasarkan hasil pengamatan Aktivitas siswa pada siklus siklus I memperoleh hasil penilaian nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60 nilai rata-rata 77 kreteria baik ketuntasan 75%. Siklus II hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn menggunakan model Student Team Achievement Division dengan media audio-visual dapat meningkat. Hal tersebut ditunjukkan dengan peningkatan hasil belajar siswa pada siklusnya. hasil evaluasi nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 70 nilai rata-rata 80 dengan ketuntasan 100% dengan menentukan KKM 70

Kata Kunci:               Peningkatan kualitas dan hasil pembelajaran PKn melalui Model Student  Team Achievement Division dengan media Audio-Visual

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perkembangan jaman pada saat ini ditandai dengan adanya perkembangan yang sangat cepat dari berbagai aspek kehidupan. Baik di bidang politik, ekonomi, kebudayaan, pertahanan, komunikasi, teknologi dan sebagainya yang berpengaruh pada dunia pendidikan dan pembelajaran. Dengan adanya berbagai tantangan yang ada menuntut dunia pendidikan untuk memperbaiki kualitas pendidikan agar sesuai dengan perkembangan jaman. Hal ini sesuai dengan Undang-undang sisdiknas nomor 20 tahun 2003 pasal 1 yang menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Mengacu pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tingkat SD/MI dalam peraturan menurut permendiknas No. 22 tahun 2006 pendidikan kewarganegaraan diartikan sebagai mata pelajaran yang menfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibanya untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil dan berkarakter yang di amanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (Standar Isi, 2006:271).

Berdasarkan Undang Undang nomor 20 tahun 2003 pasal 37 tentang sistem pendidikan nasional bahwa kurikulum satuan pendidikan wajib memuat mata pelajaran PKn. Tujuan PKn adalah untuk membentuk watak atau karakteristik warga negara yang baik, sedangkat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar tingkat SD tujuan mata pelajaran PKn adalah agar peserta didik berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan, berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi, berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsabangsa lainnya, berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tingkat SD menyebutkan bahwa ruang lingkup mata pelajaran PKn secara umum meliputi aspek-aspek sebagai berikut; (1) persatuan dan kesatuan; (2) norma hukum dan peraturan; (3) ham; (4) kebutuhan warga negara; (5) konstitusi negara; (6) kekuasaan politik; (7) kedudukan pancasila; dan (8) globalisasi.Menurut Tukiran (2013:1) pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antar warga negara dengan negara serta pendidikan pendahuluan bela negara menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara. Sedangkan menurut Susanto (2014:225) pendidikan kewarganegaraan adalah suatu mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia.

Masalah pembelajaran tersebut juga terjadi di SDN Gembol. Berdasarkan hasil refleksi dari observasi yang peneliti lakukan bersama kolabolator diketahui bahwa permasalahan tersebut juga dialami oleh siswa kelas IV SDN Gembol. Pada pembelajaran PKn, peneliti menemukan bahwa banyak siswa yang masih kesulitan dalam memahai materi pembelajaran PKn. Hal itu dikarenakan guru kurang maksimal dalam mengelola kelas serta penggunakan model dan media belum secara variatif. Dalam pembelajaran masih banyak siswa yang kurang berpartisipasi dalam kegiatan kelompok, pasif, dalam kerja kelompok hanya siswa tertentu yang mengerjakan sedangkan siswa lain bermain, kurang memperhatikan tugas dalam kelompok serta kurang adanya kerjasama dalam kelompok. Permasalahan berpengaruh SDN Gembol kelas IV.Dari 16 siswa hanya 8 siswa (50%) yang mendapat nilai diatas KKM sedangkan sisanya 8 siswa (50%) nilainya dibawah KKM.70

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: bagaimanakah penerapan model Student Team Achievement Division dengan media audio-visual dapat meningkatkan kualitas pembelajaran PKn pada siswa kelas IV SDN Gembol Kecamatan Bogorejo Blora?

Adapun rumusan masalah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

a.     bagaimanakah penerapan model Student Team Achievement Division dengan media audio-visual dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran PKn pada siswa kelas IV SDN Gembol Kecamatan Bogorejo Blora?

b.     bagaimanakah penerapan model Student Team Achievement Division dengan media audio-visual dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn pada siswa kelas IV SDN Gembol Kecamatan Bogorejo Blora?

c.     bagaimanakah penerapan model Student Team Achievement Division dengan media audio-visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn pada siswa kelas IV SDN Gembol Kecamatan Bogorejo Blora?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan, tujuan umum yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PKn pada siswa kelas IV SDN Gembol melalui model pembelajaran Student Team Achievement Division dengan media audio-visual.

Adapun tujuan khususnya adalah:

a.     mendiskripsikan peningkatkan ketrampilan guru dalam pembelajaran PKn melalui model Student Team Achievement Division dengan media audio-visual pada siswa kelas IV SDN Gembol Kecamatan Bogorejo Blora.

b.     mendiskripsikan peningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn melalui model Student Team Achievement Division dengan media audio-visual pada siswa kelas IV SDN Gembol Kecamatan Bogorejo Blora.

c.     meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn melalui model Student Team Achievement Division dengan media audio-visual pada siswa kelas IV SDN Gembol Kecamatan Bogorejo Blora.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak baik teoritis maupun praktis, dari kedua manfaat tersebut diuraikan sebagai berikut.

Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat memberikan solusi nyata untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PKn di kelas IV SDN Gembol Kecamatan Bogorejo Blora melalui model Student Team Achievement Division dengan media audio-visual.

Manfaat Praktis

Bagi Guru

Implementasi model Student Team Achievement Division dengan media audio-visual dapat meningkatkan keterampilan guru dalam kegiatan belajar mengajar. Selain itu, juga memberikan wawasan pengetahuan dan gambaran tentang bagaimana mengajar agar lebih efektif dan efisien dengan menerapkan model dan media, sehingga guru mampu meningkatkan kualitas pembelajaran yang dikelolanya terutama mata pelajaran PKn.

 

Bagi Siswa

Penerapan model Student Team Achievement Division dengan media audio-visual dalam pembelajaran PKn siswa dapat menjadi lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran serta kemampuan dan pemahaman siswa mengenai materi dapat tercapai secara maksimal sehingga hasil belajar siswa meningkat. Meningkatkan keterampilan sosial siswa baik dalam diskusi kelompok maupun ketika menyampaikan hasil diskusi kepada kelompok lain.

Bagi Sekolah

Penerapan Student Team Achievement Division dengan media audio-visual diharapkan sekolah dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi sekolah. Selain itu, dapat memberikan kontribusi dalam perbaikan pembelajaran yang dikelas sehingga dapat meningkatkan mutu sekolah.

METODOLOGI PENELITIAN

Perencanaan Tahap Penelitian

 Rancangan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam siklus-siklus penelitian. Masing-masing siklus penelitian, meliputi perencanaan, pelaksanakan, pengamantan, dan refleksi (Arikunto, 2014:16)

Perencanaan

Arikunto (2010:138) menjelaskan bahwa dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.

Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan dalam penelitian tindakan kelas merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan. Dalam pelaksanaannya guru harus menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar dan tidak dibuat-buat (Arikunto, 2014:18).

Observasi

  Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi keduanya berlangsung secara bersamaan (Arikunto, 2014:78). Pada tahap ini peneliti bersama tim kolaborator melakukan pengamatan untuk mengetahui keterampilan guru dan aktivitas siswa berdasarkan instrument yang telah dibuat, serta melakukan tes terhadap hasil belajar siswa untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai.

Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi dan sudah dilakukan. Refleksi dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya (Arikunto, 2014:80).

 

 

Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV. Jumlah siswa sebanyak 16 siswa yang terdiri dari 10 perempuan dan 6 laki-laki. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Gembol Kecamatan Bogorejo.

Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di kelas IV SDN Gembol Kecamatan Bogorejo Kabupaten Blora.

Variabel Penelitian

Varibel dalam penelitian ini adalah:

a.     Ketrampilan guru dalam pembelajaran PKn menggunakan model Student Team Achievement Division dengan media audio-visual.

b.     Aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn menggunakan model Student Team Achievement Division dengan media audio-visual.

c.     Hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn menggunakan model Student Team Achievement Division dengan media audio-visual.

Data Dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber data guru diperoleh melalui pengamatan selama proses pembelajaran menggunakan model Student Team Achievement Division dengan media audio-visual menggunakan lembar pengamatan keterampilan guru.

Sumber data diperoleh dari hasil observasi aktivitas siswa yang diperoleh secara sistematik selama pelaksanaan siklus pertama sampai siklus ketiga. Data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil evaluasi siswa dalam pembelajaran.

Data dokumen

Sumber data dokumen berupa data awal nilai hasil tes sebelum dan setelah dilakukan tindakan dan data kualitatif berupa hasil pengamatan observer serta dokumentasi foto atau video selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung.

Data catatan lapangan

Sumber data yang berupa catatan lapangan berasal dari catatan selama proses pembelajaran berupa data aktivitas guru, aktivitas siswa dalam pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan model Student Team Achievement Division dengan media audio-visual.

Jenis data

Data kuantitatif

   Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka dalam hasil belajar siswa yang diperoleh dari evaluasi mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menggunakan model Student Team Achievement Division dengan media audio-visual.

Data Kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa, ketrampilan guru dan wawancara serta catatan lapangan dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menggunakan model Student Team Achievement Division dengan media audio-visual.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan metode tes, observasi, angket, catatan lapangan, dokumentasi dan wawancara.

Teknik Tes

Tes adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan pengajaran tertentu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya tes merupakan alat ukur yang sering digunakan dalam asesmen pembelajaran disamping alat ukur yang lain (Poerwanti dkk, 2008:1-5).

Metode Observasi

   Observasi atau pengamatan adalah teknik penilaian yang dilakukan dengan menggunakan indra secara langsung. Observasi dilakukan dengan menggunkan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang akan diamati (Arikunto, 2010:199). Sedangkan menurut Sanjaya (2013:86) observasi merupkan teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti.

Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mennggambarkan keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan model Student Team Achievement Division dengan media audio-visual.

Metode Dokumentasi

Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Dalam melaksanakan teknik dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya (Arikunto, 2010:201).

Metode Wawancara

Menurut Sugiyono (2010:199) kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Sedangkan menurut poerwanti angket digunakan untuk mengumpulkan informasi yang tidak mudah idakses dengan cara lain, biasanya berupa data deskriptif dan digunakan untuk mengukur sikap (Poerwanti dkk, 2008:3.26).

Teknik Analisis Data

Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif siswa yang dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif. Dalam penelitian ini peneliti menentukan aspek-aspek yang dianalisis meliputi data hasil belajar siswa, nilai rata-rata kelas, ketuntasan

Nilai ketuntasan adalah nilai yang menggambarkan proporsi dan kualifikasi penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah dikontrakan dalam pembelajaran. Untuk menentukan batas minimal nilai ketuntasan peserta tes dapat menggunakan pedoman yang ada. Depdiknas RI atau beberapa sekolah biasanya telah menentukan batas minimal siswa dikatakan tuntas menguasai kompetensi yang dikontrakkan (Poerwanti,dkk, 2008:6-16).

Ketuntasan belajar untuk tingkat SD menggunakan skala berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75% (Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang SD dan Menengah 2006:12). Menurut Tampubolon indicator keberhasilan hasil belajar siswa klasikal minimal 75% dari jumlah siswa yang mencapai KKM yang telah ditetapkan (Tampubolon, 2014:35).

Data Kualitatif

Menurut (Arikunto, 2014:131) data kualitatif adalah data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap model belajar yang baru (afektif). Data kualitatif juga merupakan bagian integral dari pengumpulan data di lapangan berupa data hasil observasi, aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran PKn, serta hasil catatan lapangan dan wawancara.

Indikator Keberhasilan

Pembelajaran menggunakan model Student Team Achievement Division dengan media audio-visual dapat meningkatkan kualitas pembelajaran PKn di kelas IV SDN Gembol Kecamatan Bogorejo Blora dengan indikator sebagai berikut:

a.   ketrampilan guru dalam pembelajaran PKn melalui model Student Team Achievement Division dengan media audio-visual dapat meningkat dengan kriteria kurang baik (skor < 70,%)

b.   aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn Model Student Team Achievement Division dengan media audio-visual dapat meningkat dengan kriteria baik (≥ 70%)

c.   ketuntasan belajar

Hasil belajar PKn siswa kelas IVSDN Gembol Kecamatan Bogorejo Blora melalui model Student Team Achievement Division dengan media audio-visual dapat meningkat dengan ketuntasan individual sebesar 70 dan ketuntasan klasikal sekurang- kurangnya 75%.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Data Pra siklus

Data hasil belajar siswa pada prasiklus pembelajaran PKn melalui model Student Team Achievement Division dengan media audio-visual menunjukkan bahwa sebanyak 8 siswa (50%) sedangkan 8 siswa (50%) mendapat nilai dibawah KKM.70 nilai rata-rata 68 kreteria cukup

Berdasarkan hasil refleksi dari observasi yang peneliti lakukan bersama kolabolator diketahui bahwa banyak siswa yang masih kesulitan dalam memahami materi pembelajaran PKn. Hal itu dikarenakan guru kurang maksimal dalam menggunakan model dan media, masih banyak siswa yang kurang berpartisipasi dalam kegiatan kelompok, pasif, dalam kerja kelompok hanya siswa tertentu yang mengerjakan, kurang memperhatikan tugas

Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Hasil belajar dalam mata pelajaran PKn melalui model Student Team Achievement Division dengan media audio-visual diperoleh dari hasil evaluasi dengan menggunakan tes di akhir pembelajaran. materi yang diajarkan adalah mengenal globalisasi dapat dilihat dalam tabel distibusi frekuensi sebagai berikut.

Hasil Belajar Siswa Siklus I

No.

Rentang nilai

Frekuensi

persentase

kriteria

1

90 – 100

4

25%

Tuntas

2

80 – 89

4

25%

Tuntas

3.

70 – 79

4

25%

Tuntas

4.

56 – 69

4

25%

Tidak Tuntas

5.

47 – 55

0

0%

Tidak Tuntas

Jumlah

16

100%

 

Nilai Terendah

60

Nilai Tertinggi

90

Rata-rata

77

Jumlah siswa tuntas

12

Jumlah siswa tidak tuntas

4

Persentase tuntas

75%

Persentase tidak tuntas

25%

Kategori

Baik

 

Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PKn kelas IV SDN Gembol Kecamatan Bogorejo Blora melalui penerapan model Student Team Achievement Division diperoleh dari hasil evaluasi di akhir pembelajaran. materi yang diajarkan masalah social Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya. Hasil Belajar tersebut dapat dilihat dalam tabel distibusi frekuensi sebagai berikut

Hasil Belajar Siswa Siklus II

No.

Rentang nilai

Frekuensi

persentase

Kriteria

1.

90 – 100

5

31%

Tuntas

2.

80 – 89

5

31%

Tuntas

3.

70 – 79

6

38%

 Tuntas

4.

56 – 69

0

0%

Tidak Tuntas

5.

47 – 55

0

0%

Tidak Tuntas

Jumlah

16

100%

 

Nilai Terendah

70

Nilai Tertinggi

90

Rata-rata

80

Jumlah siswa tuntas

16

Jumlah siswa tidak tuntas

0

Persentase tuntas

100%

Persentase tidak tuntas

0%

Kriteria

Baik

 

 Pembahasan

Pemaknaan temuan didasarkan pada hasil penilaian, catatan lapangan, hasil wawancara, tes evaluasi, dan refleksi pada akhir pelaksanaan tindakan yang mencakup tiga variabel yaitu keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar pada pembelajaran PKn melalui model Student Team Achievement Division dengan media audio-visual pada siswa kelas IV SDN Gembol.

Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus , Siklus I, dan Siklus II

No

Pencapaian

 

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

1

Nilai Rata-rata Siswa

68

77

80

2

Nilai Tertinggi

85

90

90

3

Nilai Terendah

50

60

70

4

 Siswa Tuntas

8

12

16

5

 Siswa Tidak Tuntas

8

4

0

6

Prosentasi Tuntas

50%

75%

100%

 

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran PKn melalui model Student Team Achievement Division dengan media audio-visual yang telah dilaksanakan di kelas IV SDN Gembol, maka hasil penelitian sebagai berikut:

a.     Berdasarkan hasil pengamatan keterampilan guru pada pra siklus diperoleh data hasil penilaian dari pembelajaran yang dilaksanakan belum menunjukkan hasil yang maksimal karena guru dan siswa selama kegiaaatttan pembeeelajaran belum adanya komunikasi yang baik pembelajaran berpusat guru nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 50 nilai rata-rata 68 kreteria cukup ketuntasan 50%.

b.     Siklus I aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn menggunakan model Student Team Achievement Division dengan media audio-visual dapat meningkat. Hal tersebut ditunjukkan dengan peningkatan Aktivitas siswa pada hasil enilaian Berdasarkan hasil pengamatan Aktivitas siswa pada siklus siklus I memperoleh hasil penilaian nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60 nilai rata-rata 77 kreteria baik ketuntasan 75%.

c.     Siklus II hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn menggunakan model Student Team Achievement Division dengan media audio-visual dapat meningkat. Hal tersebut ditunjukkan dengan peningkatan hasil belajar siswa pada siklusnya. hasil evaluasi nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 70 nilai rata-rata 80 dengan ketuntasan 100% dengan menentukan KKM 70

Saran

Setelah dilakukan penelitian di kelas IV SDN Gembol Kecamatan Bogorejo Blora. Melalui model Student Team Achievement Division dengan media audio-visual untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

a.     Bagi Guru

Keterampilan guru sebaiknya terus ditingkatkan dengan menerapkan model pembelajaran yang inovati, aktif, kreatif dan menyenangkan. salah satunya dengan menggunakan model Student Team Achievement Division dengan media audio-visual yang terbukti dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa baik untuk mata pelajaran PKn

b Bagi siswa

Aktivitas siswa dalam pembelajaran sebaiknya juga harus terus diamati dan ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement Division dengan media audio-visual sehingga siswa menjadi mandiri dalam proses pembelajaran. Guru harus selalu memberikan motivasi dan pengarahan kepada siswa untuk aktif dalam berpendapat, aktif berkomunikasi dengan teman,sejawat bebas mengembangkat bakat dan kemampuan diri serta meningkatkan kemampuan bekerjasama

c Bagi Sekolah

Sekolah hendaknya memberikan motivasi kepada guru agar selalu menggunakan model pembelajaran yang inovatif dan memanfaatkan media pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa sehingga memudahkan dalam memahami materi pelajaran. Model pembelajaran inovatif dan penggunaan media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal.2013.Model–model,Media,dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya

.2014.Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB, TK. Bandung: Yrama Widya

Arikunto,Suharsimi,dkk.2014.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

.2010.Prosedur Penelitian.Jakarta: Rineka Cipta

Ariwitari,dkk.2014.Pengaruh Metode Pembelajaran Role Playing Berbantuan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar PKn Kelas V Sd Gugus 1 Tampaksiring.2(1). Tersedia dalam http://ejournal.undiksha.ac.id /index.php/ JJPGSD /article/view/2247. (diakses pada 12 Februari 2015)

Budiningsih, Asri.2008.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta

BSNP.2006. Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasa SD/MI. Jakarta: BNSP

Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan anak didik dalam interaksi Edukatif.Jakarta: Rineka Cipta

Ghaedsharafi dan Bagheri.2012.Effects of Audiovisual, Audio, and Visual Presentations on EFL Learners’ Writing Skill.2.Tersedia dalam http://www.ccsenet.org/journal/index.php/ijel/article/view/16058. (Diakses pada 12 februari 2015)

Hamalik,Oemar.2014.Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta: Bumi Aksara

Hopkins,David.2011. Panduan Guru Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Huda, Miftahul.2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kustandi,cecep dan bambang Sutjipto.2013.Media Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Poerwanti.2008.Assesmen Pembelajaran SD.Departemen Pendidikan Nasional

Purwanto.2013. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Ruminiati. 2007. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD. Depdiknas

Sudjana,nana.2011.Dasar-dasar proses belajar mengajar.Bandung: Sinar baru algensindo

Suyono.2013.Belajar dan Pembelajaran.Bandung:PT Remaka Rosdakarya

Taha,2013) dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Materi Organisasi Di SDN II Ponelo Kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara. (diakses pada 12 Febriari 2015)

Tanirejo,tukiran. 2013.Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan.Yogyakarta: Ombak

Temuan Depdiknas. 2007. Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum. Depdiknas

Wardhani,Igag dan Kuswaya Wihardiat.2010.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universita Terbuka

Winataputra,S Udin.2007. Materi dan Pembelajaran PKn SD.Jakarta:Universitas Terbuka