Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA
MELALUI PENDEKATAN ONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN MARGOMULYO 02
Hadi Sucipto
SDN Margomulyo 02
ABSTRAK
Approach [of] CTL. this Formula research internal issue [is] do passing Approach [of] CTL can improve the quality of study [of] IPA [at] V SDN Margomulyo class student 02Juwana? Target of research [of] this class action is to improve the quality of study [of] IPA [pass/through] Approach [of] CTL [at] V SDN Margomulyo class student 02 Juwana. this Type Research [is] research [of] class action [pass/through] approach [of] CTL which consist of two cycle. Each;Every cycle consist of four phase, that is planning, execution, observation, and refleksi. Research Subjek [is] V SDN Margomulyo class student and teacher 02Juwana. Technique data collecting use nontes and tes. Data analysis use quantitative descriptive analysis and descriptive analysis qualitative Result of research indicate that: ( 1) Skill learn [at] I cycle obtain;get score 26 with category enough, II cycle obtain;get score 38 with category very good. ( 2) Activity student [at] I cycle obtain;get score mean 3,57 good category, [at] II cycle obtain;get score mean 4,4 category very good. ( 3) complete Percentage [of] klasikal [at] I cycle 55%, and mount [at] II cycle become 86 Conclusion from this research [is] to [pass/through] Approach [of] CTL can improve the quality of study [of] IPA cover skill [of] teacher, student activity and result learn student. Suggestion from this research [is] that Approach [of] CTL can be used to increase the quality of study [of] IPA
Keyword: Pembelajaran, Pendekatan, IPA, CTL
PENDAHULUAN
Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tingkat SD/MI da-lam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan da-pat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajar-annya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembang-kan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Pe-nerapan IPA perlu dilakukan secara bijak-sana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD/MI diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masya-rakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.
Standar Kompetensi (SK) dan Kom-petensi Dasar (KD) IPA di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.
Adapun tujuan utama mata pela-jaran IPA sendiri adalah (1). Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya, (2). Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, (3). Mengembang-kan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkung-an, teknologi, dan masyarakat, (4). Me-ngembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan, (5). Me-ningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestari-kan lingkungan alam, (6). Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, (7). Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek sebagai berikut: (1). Makhluk hidup dan proses kehidupan, (2). Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya (3). Energi dan per-ubahannya (4). Bumi dan alam semesta.
Berdasarkan temuan Depdiknas (2007), dari hasil penelitian tersebut me-nunjukkan bahwa masih banyak perma-salahan pelaksanaan standar isi mata pela-jaran IPA, guru dalam menerapkan pembelajaran lebih menekankan pada metode yang mengaktifkan guru, pembela-jaran yang dilakukan guru kurang kreatif, lebih banyak menggunakan metode cera-mah dan kurang mengoptimalkan media pembelajaran. Sehingga siswa kurang kreatif dalam pembelajaran
Fenomena tersebut terjadi pada saat pelaksanaan pembelajaran masih mengalami banyak kendala sehingga siswa kurang memahami materi yang dipelajari. Kendala dalam proses pembelajaran tersebut juga dialami oleh para guru di SDN Margomulyo 02 ketika melaksanakan pembelajaran IPA. Hal ini disebabkan KBM hanya menggunakan ceramah, guru kurang memberi motivasi dan penguatan, sebagian besar siswa belum mau bertanya kepada guru, guru belum menggunakan media yang relevan atau tepat sehingga siswa kurang aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran. Untuk mengatasi masalah tersebut guru harus menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Kegiat-an pembelajaran yang menyenangkan dapat tercipta bila guru menggunakan metode yang bervariasi dan media pembe-lajaran yang relevan dengan materi IPA yang akan diajarkan serta menggunakan pendekatan pembelajaran yang tepat. Siswa akan merasa tertarik mempelajari IPA, mencoba dan membuktikan sendiri, sehingga akan memperkuat kemampuan kognitifnya dengan demikian pembelajaran menjadi lebih bermakna dan tujuan pembelajaran IPA SD dapat tercapai.
Berdasarkan hasil observasi dan hasil evaluasi siswa kelas V semester I tahun pelajaran 2013/2014 masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 65. Dari 22 siswa, yaitu dengan nilai ≥ 65 sebanyak 7 siswa (31,8%) mengalami ketuntasan dan 15 siswa (68,2%) belum mengalami ketuntas-an dalam pembelajaran IPA. Dengan nilai terendah 36, nilai tertinggi 80, dan nilai rata-rata 60,73. Dengan melihat data hasil belajar dan pelaksanakan mata pelajaran tersebut perlu sekali proses pembelajaran untuk ditingkatkan kualitasnya, guru harus menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dapat tercipta bila gu-ru menggunakan metode yang bervariasi dan media pembelajaran yang relevan de-ngan materi IPA yang akan diajarkan serta menggunakan pendekatan pembelajaran yang tepat.
Berdasarkan diskusi tim peneliti dengan guru kelas V, untuk memecahkan masalah pembelajaran tersebut, tim kolaborasi menetapkan alternatif tindakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, yaitu dengan pendekatan Contextual Te-aching and Learning. Pembelajaran kon-tekstual (Contextual Teaching and Learn-ing) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari (Trianto:103). Pemanfaatan pembelajaran kontekstual akan menciptakan ruang kelas yang di dalamnya siswa akan menjadi peserta aktif bukan hanya pengamat yang pasif, dan bertanggung jawab terhadap belajarnya.
Adapun manfaat penelitian ini ada-lah untuk meningkatkan kualitas pembela-jaran dan siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran sehingga hasil belajar dapat meningkat.
Dari ulasan latar belakang tersebut diatas maka peneliti akan mengkaji melalui penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning Pada Siswa Kelas V SDN Margomulyo 02.”
Berdasar latar belakang masalah dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Bagaimanakah cara meningkatkan kualitas pembelajaran IPA melalui pende-katan Contextual Teaching and Learning siswa kelas V SDN Margomulyo 02?
Adapun rumusan masalah terse-but dapat dirinci sebagai berikut:
1. Apakah pendekatan Contextual Teach-ing and Learning dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA siswa kelas V SDN Margomulyo 02?
2. Apakah pendekatan Contextual Teach-ing and Learning dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran IPA siswa kelas V SDN Margomulyo 02?
3. Apakah pendekatan Contextual Teach-ing and Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Margomulyo 02?
Adapun tujuan umum penelitian ini adalah: untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA melalui pendekatan Con-textual Teaching and Learning siswa kelas V SDN Margomulyo 02.
Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan peningkatkan aktivitas siswa kelas V SDN Margomulyo 02 dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning.
2. Mendeskripsikan peningkatkan kete-rampilan guru dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning.
3. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Margomulyo 02 dengan meng-gunakan pendekatan Contextual Te-aching and Learning
LANDASAN TEORITIS
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar mengacu pada perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Belajar juga memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi manusia.
Banyak ilmuwan yang mendefini-sikan tentang belajar. Gagne dan Berliner (1983: 252) menyatakan bahwa belajar merupakan proses di mana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman. Morgan et.al. (1986: 140) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman. Slavin (1994: 152) menyata-kan bahwa belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman. Gagne (1977: 3) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan dis-posisi atau kecakapan manusia, yang berlang-sung selama periode waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan. Dari keempat pengertian tersebut tampak bahwa konsep tentang belajar mengandung tiga unsur utama, yaitu:
1. Belajar berkaitan dengan perubahan perilaku.
2. Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman.
3. Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanen.
Crow & Crow (1958) menyatakan belajar adalah diperolehnya kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru. Moh. Surya (1997) menyatakan belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keselu-ruhan, sebagai hasil dari pengalaman indi-vidu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Witherington (1952) me-nyatakan belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan.
Dari pengertian di atas, peneliti dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan perilaku dari yang belum tahu menjadi tahu, dari belum bisa menjadi bisa, dan untuk lebih baik lagi. Belajar merupakan interaksi antara individu dengan lingkungan dan pengalaman.
Kerangka Berpikir
Pembelajaran yang bermakna ada-lah proses pembelajaran dimana siswa terlibat secara langsung di dalamnya, untuk melibatkan siswa secara langsung maka diperlukan model pembelajaran yang inovatif sebagai sarana untuk mendorong keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dan untuk meningkatkan hasil belajar, untuk meningkatkan hasil belajar tersebut salah satunya yaitu dengan cara menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning.
METODE PENELITIAN
Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V sebanyak 1 guru dan 36 siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Margomulyo 02 Juwa-na.
Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan Pendekatan CTL.
2. Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran IPA dengan Pendekatan CTL.
3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan Pendekatan CTL.
Sumber Data
Sumber data siswa diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan secara sistematik dan berkesinambungan dari pelaksanaan tindakan siklus I sampai siklus II yang berupa data aktivitas siswa pada pembelajaran IPA, hasil tes tertulis, dan hasil wawancara guru.
Sumber data guru berasal dari lembar observasi keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran IPA yang meng-gunakan Pendekatan CTL.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS-AN
Penerapan Pendekatan CTL terbuk–ti dapat meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar, keaktifan siswa dalam pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dapat ditingkat–kan. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus, karena pada siklus kedua data yang diperoleh telah mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. Berikut ini akan dipaparkan hasil penelitian yang terdiri atas pemaparan observasi keteram-pilan guru, observasi aktivitas siswa, dan hasil belajar IPA melalui penerapan Pende-katan CTL dalam proses pembelajaran kelas V SDN Margomulyo 02 Juwana.
Pada awal pembelajaran guru mengucapkan salam pada siswa, mela-kukan presensi dengan menanyakan siswa yang tidak masuk dan menyampaikan tujuan pembelajaran serta materi yang akan dipelajari. Setelah itu guru memo-tivasi siswa dengan mengajak siswa me-nyanyikan lagu secara bersama-sama. Se-lanjutnya guru melakukan apersepsi de-ngan bertanya jawab tentang materi yang akan dipelajari yaitu dengan cara mem-berikan beberapa pertanyaan kepada sis-wa. Dan dilanjutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan inti pembelajaran terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Kegiatan eksplorasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengeta-huan awal siswa mengenai materi yang akan dipelajari. Kegiatan elaborasi merupa-kan inti dari kegiatan inti pembelajaran. Kegiatan konfirmasi digunakan untuk memantapkan materi dan melakukan pembenaran dan tanggapan terhadap hasil pembelajaran di kegiatan elaborasi.
Hasil refleksi pada pelaksanaan tindakan siklus II adalah sebagai berikut:
1. Keterampilan guru meningkat dis-ban-dingkan dengan siklus sebelumnya de-ngan perolehan skor 38 atau sebesar 84,4% dengan kriteria sangat baik dan telah mencapai indikator keberhasilan.
2. Aktivitas siswa juga meningkat dengan perolehan skor total 1584 dengan rata- rata skor setiap siswa 44 termasuk dalam kategori sangat baik dan telah mencapai indikator keberhasilan.
3. Hasil belajar yang diperoleh adalah nilai terendah 50 dan tertinggi 100 dengan rata- rata 75,5 dan persentase ketuntasan klasikal 86% dan telah mencapai indikator keberhasilan yaitu sekurang-kurangnya ketuntasan klasik-al 80%.
Dari hasil refleksi tindakan siklus II dapat diketahui bahwa keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian pem-belajaran IPA melalui Pendekatan CTL pada siswa kelas V SDN Margomulyo 02 dan pembahasan yang disajikan pada bab IV dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Pembelajaran IPA melalui Pendekatan CTL pada siswa kelas V SDN Margo-mulyo 02 Juwana dapat meningkatkan keterampilan guru. . Keterampilan guru telah mencapai indikator keberhasilan yaitu sekurang-kurangnya mencapai kategori baik.
2. Pembelajaran IPA melalui Pendekatan CTL pada siswa kelas V SDN Margo-mulyo 02 Juwana dapat meningkatkan aktivitas siswa. Pada pelaksanaan tindakan siklus II diperoleh data aktivi-tas siswa dengan rata- rata skor 4,4 termasuk dalam kategori sangat baik. Hal ini telah mencapai indikator keberhasilan yaitu aktivitas siswa sekurang-kurangnya mencapai kategori baik.
3. Pembelajaran IPA melalui Pendekatan CTL pada siswa kelas V SDN Margo-mulyo 02 dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa sudah memenuhi indikator keberhasilan yaitu sekurang-kurangnya ketuntasan klasikal mencapai 80% dengan KKM di kelas V SDN Margomulyo 02tahun ajaran 2013/2014 adalah 65.
4. Dengan demikian maka hipotesis tin-dakan bahwa Pendekatan CTL dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang terdiri dari keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar IPA di kelas V SDN Margomulyo 02telah terbukti kebenarannya.
Saran
Berdasarkan simpulan, dalam me-laksanakan pembelajaran IPA melalui Pen-dekatan CTL pada siswa kelas V SDN Margomulyo 02 Juwana, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:
Hendaknya guru memilih model pembelajaran dan media yang dapat meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
Siswa hendaknya lebih aktif dalam pembelajaran sehingga dapat meningkat-kan hasil belajar. Siswa hendaknya belajar lebih giat agar mendapatkan nilai yang baik.
Sekolah hendaknya memfasilitasi guru dengan pengadaan sarana dan prasa-rana pembelajaran yang memadai agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Sugandi, Achmad. 2007. Teori Pembelajaran. UPT MKK UNNES: Semarang.
Tri Anni, Catharina,dkk. 2006. Psikologi Belajar. UPT MKK UNNES: Semarang.
Trianto. 2007. Pendekatan- pendekatan Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivis. Prestasi Pustaka: Jakarta.
Poerwanti, Endang, dkk. 2008. Assessmen Pembelajaran SD. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_kooperatif
file:///G:/pengertian%20pembelajaran%202.htm
http://anwarholil.blogspot.com/2013/01/hakikat-pembelajaran-ipa.html
http://karya-ilmiah.um.ac.id).
http://www.lintasberita.com/Lifestyle/Pendidikan/pengertian-kualitas
http://www.untukku.com/artikel-untukku/pengertian-kualitas-untukku.html
http://sambasalim.com/pendidikan/kualitas-proses-pembelajaran.html
http://aadesanjaya.blogspot.com/2013/03/pengertian-definisi-hasil-belajar.html
http://latipduniailmiah.blogspot.com/2013/03/pembelajaran-ipa-sekolah-dasar-sd.html
(http://kgurunesama.blogspot.com/2013/03/10-keterampilan-guru.html)