Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Model Talking Stick Dengan Media CD Interaktif
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TALKING STICK DENGAN MEDIA CD INTERAKTIF
PADA SISWA KELAS V SD NEGERI REGUNUNG 01
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Sri Kusmiyati
Sekolah Dasar Negeri Regunung 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang
ABSTRAK
Berdasarkan kurikulum KTSP 2006, ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan mencakup aspek-aspek, yaitu: (1) persatuan dan kesatuan bangsa; (2) norma, hukum, dan peraturan; (3) hak asasi manusia; (4) kebutuhan warga negara; (5) konstitusi negara; (6) kekuasaan dan politik; (7) pancasila; (8) globalisasi. Data observasi awal pembelajaran PKn menunjukkan berbagai permasalahan timbul yang mempengaruhi kualitas pembelajaran yang rendah, diantaranya faktor guru, siswa, dan fasilitas belajar. Guru belum menggunakan model pembelajaran inovatif dan belum menggunakan media pembelajaran yang interaktif. Siswa cenderung pasif selama pembelajaran dan belum termotivasi untuk mengikuti pembelajaran dengan baik. Selain itu media pembelajaran yang digunakan belum optimal dan belum melibatkan interaksi siswa secara langsung. Solusi permasalahan dilaksanakannya penelitian tindakan kelas menggunakan model Talking Stick dengan media CD interaktif. Model Talking Stick adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang dilakukan dengan bantuan tongkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PKn melalui model Talking Stick dengan media CD interaktif pada siswa kelas V SDN Regunung 01. Penelitian ini menggunakan 3 siklus. Pada tiap siklus dilaksanakan dalam 1 pertemuan dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini terdiri dari guru dan siswa kelas V SDN Regunung 01. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes, observasi, dan dokumentasi,. Teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Keterampilan guru siklus I mendapat kategori cukup, siklus II meningkat menjadi baik, siklus III meningkat menjadi sangat baik. 2) Aktivitas siswa siklus I mendapat kategori cukup, siklus II meningkat menjadi baik, siklus III meningkat lagi sangat baik. 3) Hasil belajar siklus I mengalami ketuntasan klasikal kategori cukup, siklus II meningkat baik, siklus III meningkat lagi sangat baik, sehingga sudah mencapai indikator keberhasilan. Simpulan penelitian melalui model Talking Stick dengan media CD interaktif dapat meningkatkan kualitas pembelajaran PKn pada siswa kelas V SDN Regunung 01 Semarang. Saran yang diberikan hendaknya diterapkan model Talking Stick dengan media CD interaktif dalam pembelajaran PKn karena dapat meingkatkan kualitas pembelajaran.
Kata kunci: CD interaktif, Talking Stick, kualitas pembelajaran PKn
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia diharapkan mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 di dalamnya berbunyi “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar yang mendorong siswa aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa, dan negaraâ€.
Pelaksanaan pendidikan Indonesia disesuaikan tujuan pendidikan dan kurikulum yang digunakan. Kurikulum di Indonesia seperti yang diungkapkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSisdiknas) Nomor 20 tahun 2003 pasal 37 menetapkan “Kurikulum pendidikan dasar maupun menengah salah satunya wajib memuat pendidikan kewarganegaraan. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 pasal6 (ayat 1) kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan dan khususnya pada jenjang pendidikan dasar dan menengah satu diantaranya adalah kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.
Winataputra (dalam Winarno, 2013:24) menyatakan Pendidikan Kewarganegaraan Indonesia merupakan bagian integral dari ide, instrumentasi, dan praksis kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia.
Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan politik demokrasi di Indonesia tidak boleh lepas dari misi yang dijalani bangsa Indonesia. Pembelajaran PKn memiliki tujuan untuk memberikan kompetensi siswa: (1) berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu-isu kewarganegaraan; (2) berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan bernegara, serta anti korupsi; (3) berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya; (4) berinteraksi dengan bangsa- bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai berikut: (1) persatuan dan kesatuan bangsa; (2) norma, hukum, dan peraturan; (3) hak asasi manusia; (4) kebutuhan warga negara; (5) konstitusi negara; (6) kekuasaan dan politik; (7) pancasila; (8) globalisasi (KTSP, 2006:271).
Berdasarkan temuan Depdiknas tahun 2007 menunjukkan keberhasilan PKn sangat dipengaruhi adanya sarana penunjang seperti media, sumber buku dan kemampuan guru dalam mengembangkan model pembelajaran. Kesulitan riil dalam pembelajaran PKn adalah guru kurang menggunakan model inovatif dan media interaktif sehingga menyebabkan rendahnya minat belajar siswa. Selain itu, PKn sering dipandang sebagai mata pelajaran yang mementingkan hafalan karena cakupan materinya luas sehingga siswa hendaknya dilibatkan secara langsung dalam pembelajaran agar menjadi aktif, berfikir kritis dan interaktif.
Berdasarkan refleksi awal yang dilakukan peneliti ditemukan kendala dalam pelaksanaan pembelajaran PKn yang belum berjalan secara optimal. Kendala yang berasal dari guru diantaranya: 1) Masih menggunakan model pembelajaran konvensional dan belum mengaktifkan siswa. 2) Belum menggunakan keterampilan variasi yang menciptakan suasana menyenangkan bagi siswa. 3) Belum menggunakan media pembelajaran secara optimal karena kurang melibatkan interaksi siswa secara langsung. Dalam proses pembelajaran siswa gaduh sendiri, cenderung bosan, belum memiliki keberanian menjawab pertanyaan yang diberikan guru, interaksi yang terjalin antara guru dan siswa terkesan satu arah, serta belum termotivasi mengikuti pembelajaran dengan baik. Kendala dari segi fasilitas meliputi: 1) Media pembelajaran yang digunakan belum melibatkan interaksi siswa secara langsung. 2) Kurang optimalnya penggunaan fasilitas penunjang pembelajaran seperti LCD dan komputer.
Permasalahan didukung hasil belajar siswa, rata-rata nilai ulangan harian dalam pembelajaran PKn kelas V SDN Regunung 01, sebagian besar siswa mendapatkan nilai di bawah standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan sekolah yaitu 70. Sebanyak 18 siswa (72%) dari 25 siswa mendapatkan nilai di bawah KKM 70. Sedangkan sisanya 7 siswa (28%) yang sudah mencapai KKM dengan nilai rata-rata 66.
Berdasarkan beberapa kendala di atas, perlu adanya tindakan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan guru dan aktivitas siswa sehingga hasil belajar dapat meningkat. Menurut Depdiknas (2004: 7), kualitas pembelajaran adalah keterkaitan sistemik dan sinergis antara guru, siswa, kurikulum, bahan belajar, media, fasilitas, dan sistem pembelajaran dalam menghasilkan proses dan hasil belajar yang optimal sesuai tuntutan kurikuler. Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti bersama kolaborator kelas V memilih alternatif model Talking Stick dengan media CD Interaktif.
Penerapan model Talking Stick bertujuan menarik perhatian dan mendorong siswa berani berpendapat. Menurut Huda, (2014:224) Talking Stick atau tongkat berbicara merupakan model yang digunakan penduduk asli Amerika untuk mengajak semua orang menyampaikan pendapat dalam suatu forum. Model Talking Stick termasuk salah satu model pembelajaran kooperatif yang memiliki kelebihan mendorong siswa berani mengemukakan pendapat, menciptakan suasana menyenangkan, membuat siswa aktif, dan dapat membangun motivasi siswa (Shoimin, 2014:198).
Penggunaan model Talking Stick lebih efektif dengan media CD interaktif untuk memperbaiki kualitas pembelajaran PKn pada kelas V SDN Regunung 01. Multimedia interaktif merupakan suatu multimedia yang dilengkapi alat pengontrol dan dapat dioperasikan pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya (Daryanto, 2013:51). Sedangkan menurut Prastowo, (2014:329) bahan ajar interaktif adalah bahan ajar yang bersifat aktif, didesain agar dapat melakukan perintah balik kepada pengguna untuk melakukan suatu aktivitas. Kelebihan media CD interaktif yaitu sangat menarik karena mengombinasikan beberapa media pembelajaran (audio, video, teks, atau grafik), menyenangkan karena siswa dilibakan secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dan memudahkan siswa untuk memahami materi yang sedang dipelajari.
Penggunaan model Talking Stick dengan media CD interaktif dapat mendorong siswa aktif, berani berpendapat dan meningkatkan minat belajar siswa sehingga kualitas pembelajaran PKn kelas V SDN Regunung 01 dapat meningkat.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti akan melakukan penelitian tentang “Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran PKn Melalui Model Talking Stick Dengan Media CD Interaktif Pada Siswa Kelas V SD Negeri Regunung 01 Semester Genap Tahun Pelajaran 2015/2016â€.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan masalah: “Bagaimanakah cara meningkatkan kualitas pembelajaran PKn melalui model Talking Stick dengan media CD Interaktif pada siswa kelas V SDN Regunung 01?â€
Adapun rumusan masalah dapat dirinci:
a) Apakah model Talking Stick dengan media CD Interaktif dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran PKn kelas V SDN Regunung 01?
b) Apakah model Talking Stick dengan media CD Interaktif dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn kelas V SDN Regunung 01?
c) Apakah model Talking Stick dengan media CD Interaktif dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn kelas V SDN Regunung 01?
Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PKn melalui model Talking Stick dengan media CD Interaktif pada siswa kelas V SDN Regunung 01.
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
a. Meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran PKn melalui model Talking Stick dengan media CD interaktif pada siswa kelas V SDN Regunung 01.
b. Meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn melalui model Talking Stick dengan media CD interaktif pada siswa kelas V SDN Regunung 01.
c. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn melalui model Talking Stick dengan media CD interaktif pada siswa kelas V SDN Regunung 01
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:
Manfaat Teoritis
Melalui model Talking Stick dengan media CD interaktif dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi, melatih daya ingat dengan mendorong keberanian siswa untuk berpendapat.
Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat memberi manfaat sebagai berikut:
Bagi Guru
1) Memberikan wawasan pengetahuan tentang model pembelajaran yang inovatif dan media interaktif.
2) Meningkatkan kemampuan guru untuk menguji kesiapan siswa konsentrasi dalam pembelajaran.
3) Memotivasi guru untuk lebih kreatif dalam merancang perangkat pembelajaran.
4) Menciptakan suasana pembelajaran menyenangkan sehingga munumbuhkan minat belajar siswa.
5) Dapat menghadapi permasalahan dalam pembelajaran sebagai upaya meningkatkan profesionalisme guru.
Bagi Siswa
1) Dapat meningkatkan keberanian siswa berpendapat
2) Dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi siswa selama pembelajaran
3) Melatih memahami pembelajaran dengan cepat
4) Meningkatakn kemampuan daya ingat siswa tentang materi yang dipelajari
5) Menumbuhkan minat belajar siswa sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
Bagi Sekolah
1) Dapat memberikan kontribusi pada sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya mata pelajaran PKn
2) Dapat meningkatkan mutu pendidikan sekolah.
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran menurut Suprijono (2012:13) adalah dialog interaktif, proses organik dan konstruktif antara guru dengan siswa dimana guru menyediakan fasilitas pembelajaran dan siswa sebagai subjek pembelajaran.Sependapat, Rusman (2014:134) mengemukakan pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan siswa, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun tidak langsung, yaitu dengan menggunakan berbagai media pembelajaran.
Rifa’i (2011:193) menyatakan pembelajaran adalah proses komunikasi antar pendidik dengan siswa baik secara verbal (lisan) maupun nonverbal.Menurut Siddiq (2008:1.9) pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang (guru atau yang lain) untuk membelajarkan siswa yang belajar.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan pembelajaran adalah proses interaksi yang dilakukan antara guru dengan siswa, yang dilakukan dengan atau tanpa media pembelajaran yang memiliki tujuan untuk meningkatkan hasil belajar.
Model Talking Stick
Model ini digunakan untuk menciptakan kegiatan belajar mengajar yang efektif dan kondusif sehingga permasalahan yang ditemukan guru dapat dipecahkan. Model Talking Stick termasuk salah satu model pembelajaran kooperatif yang melibatkan siswa berkolaboratif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran ini dilakukan dengan berbantuan tongkat, siapa yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah peserta didik mempelajari materi pokoknya. Setiap peserta didik bertanggungjawab atas belajar mereka sendiri dan berusaha menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru.
Media CD Interaktif
Media merupakan sarana penyampaian informasi kreatif untuk menarik minat siswa dalam pembelajaran. Menurut Prastowo (2014: 330) CD interaktif merupakan CD yang mengkombinasikan beberapa media pembelajaran (audio, video, teks, atau grafik) yang bersifat interaktif untuk mengendalikan suatu perintah atau perilaku alami dari suatu presentasi. Dalam Indriana, (2011: 116) CD interaktif merupakan media pengajaran yang sangat menarik dan paling praktis penyelesaian dengan media komputer yang dapat menerima respon balik dan memudahkan siswa memahami materi.
KERANGKA BERPIKIR
Data awal penelitian, ditemukan kendala dalam pembelajaran PKn yang belum berjalan optimal. Kendala dari guru: 1) Masih menggunakan model pembelajaran konvensional dan belum mengaktifkan siswa. 2) Belum menggunakan keterampilan variasi sehingga belum menciptakan suasana menyenangkan bagi siswa. 3) Belum menggunakan media pembelajaran secara optimal karena kurang melibatkan interaksi siswa secara langsung. Kendala dari segi fasilitas meliputi: 1) Media pembelajaran yang digunakan belum melibatkan interaksi siswa secara langsung. 2) Kurang optimalnya penggunaan fasilitas penunjang pembelajaran seperti LCD dan komputer. Kendala tersebut menyebabkan siswa kurang antusias, mudah bosan, pasif dan rendahnya minat belajar sehingga mengakibatkan hasil belajar siswa rendah dari KKM yang ditetapkan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan model Talking Stick dengan media CD interaktif pada pembelajaran PKn kelas V SDN Regunung 01.
METODE PENULISAN
Setting Penelitian
Penelitian direncanakan pada hari Senin tanggal 2 Maret 2015 untuk siklus 1, siklus 2 pada hari Senin tanggal 9 Maret 2015, dan siklus 3 pada hari Senin tanggal 16 Maret 2015.
Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri Regunung 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, yang merupakan objek Penelitian.
Penelitian ini dilakukan dalam upaya menyelesaikan masalah pembelajaran yang dirasakan oleh guru dan siswa atau permasalahan yang aktual yang dirasakan oleh guru dan siswa. Berdasarkan dari uraian yang dipaparkan pada latar belakang alasan mengapa penelitian dilakukan di kelas V, karena siswa kelas V itulah yang mempunyai masalah dalam pembelajaran.
Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Regunung 01 Desa Regunung Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang sebanyak 25 orang yang terdiri dari 14 orang laki-laki dan perempuan sebanyak 11 orang.
Sumber Data
Sumber data yang diperoleh peneliti adalah berdasarkan penelitian guru dalam proses Pembelajaran PKn dari hasil ulangan yang diperoleh hanya mencapai rata-rata 66 ketika ditanyakan pada siswa ternyata hampir 72% siswa menjawab kesulitan.
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENULISAN
Deskripsi Kondisi Awal
Gambaran Sekolah
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Regunung 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, dengan subyek penelitian siswa Kelas V sebanyak 25 siswa. Letak Sekolah Dasar Negeri Regunung 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.
Sekolah Dasar Negeri Regunung 01 terletak di desa Regunung Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Suasana Sekolah Dasar Negeri Regunung 01 masih asri dengan suasana pedesaan, Sekolah Dasar Negeri Regunung 01 dikelilingi oleh perumahan warga.
Keadaan Siswa
Berdasarkan data yang diperoleh dari sekolah, keadaan siswa Kelas V SD Negeri Regunung 01 Desa Regunung pada semester II diperoleh data yaitu dari 25 siswa yaitu 14 laki-laki dan 11 perempuan.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, siswa kurang antusias dalam menghadapi pelajaran, hal ini salah satu penyebabnya adalah guru belum menggunakan model pembelajaran yang tepat.
Ketrampilan Siswa
Dalam kegiatan orientasi dan identivikasi masalah terlebih dahulu dilakukan tes untuk mengetahui Ketrampilan siswa (tes awal). Adapun hasil yang diperoleh dari tes awal adalah sebagai berikut:
Ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 18 siswa atau 72%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 7 siswa dengan persentase 28%.
Deskripsi dan Pembahasan Siklus 1
Tindakan pembelajaran yang akan dilaksanakan adalah dengan menggunakan , siswa dalam kegiatan belajar akan diajak belajar dengan permainan kreatif, dengan tujuan agar siswa dalam pembelajaran memperoleh kesempatan untuk bertukar pikiran tentang materi yang dipelajari.
Ketuntasan belajar siswa siklus I dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 11 siswa atau 44%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 14 siswa dengan persentase 56%.
Deskripsi dan Pembahasan Siklus 2
Ketuntasan belajar siswa siklus II dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 8 siswa atau 32%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 17 siswa dengan persentase 68%.
Deskripsi Dan Pembahasan Siklus 3
Ketuntasan belajar siswa siklus III dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 2 siswa atau 8%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 23 siswa dengan persentase 92%. Revisi Tindakan Siklus 3
Berikut ini akan disajikan peningkatan hasil keterampilan guru, aktivitas siswa, prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan melalui model Talking Stick dengan media CD interaktif dengan pada siklus 1, Siklus 2, dan siklus 3 yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Rekapitulasi Hasil Observasi Pembelajaran dengan menggunakan Model Talking Stick Dengan Media CD Interaktif pada Siswa Kelas IV dalam Pembelajaran PKn
No |
Aspek yang diamati |
Sebelum Perbaikan |
Siklus 1 |
Siklus 2
|
Siklus 3 |
1 |
Ketrampilan Guru |
Cukup |
Baik |
Baik |
Sangat Baik |
2 |
Aktivitas Siswa |
Cukup |
Baik |
Baik |
Sangat Baik |
4 |
Hasil Belajar |
28% Tuntas |
56% Tuntas |
68% Tuntas |
92% Tuntas |
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa keterampilan guru sebelum perbaikan termasuk dalam kriteria cukup, pada siklus 1 menjadi baik, dan mengalami peningkatan lagi menjadi sangat baik pada siklus 2 dan mengalami peningkatn lagi menjadi sangat baik pada siklus 3. Aktivitas siswa sebelum perbaikatermasuk dalam kriteria cukup, pada siklus 1 menjadi baik, dan mengalami peningkatan lagi menjadi lebih baik pada siklus 2 dan mengalami peningkatn lagi menjadi sangat baik pada siklus 3. Persentase ketuntasan klasikal hasil belajarsebelum perbaikan 28%, siklus I 56%dan siklus II 68% dan pada siklus 3 meningkat lagi menjadi 92%. Pelaksanaan tindakan dari siklus 1 sampai dengan siklus 3 menunjukkan adanya peningkatan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.
PENUTUP
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan hipotesis penelitian terbukti kebenarannya, model Talking Stick dengan media media CD interaktif dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa kelas V SDN Regunung 01.Hasil penelitian tersebut dijabarkan sebagai berikut:
1) Keterampilan guru dalam pembelajaran PKn melalui model Talking Stick dengan media CD interaktif pada siswa kelas V SD N Regunung 01 mengalami peningkatan, dibuktikan dengan peningkatan keterampilan guru pada tiap siklus. Siklus I keterampilan guru mendapat skor 26 kategori baik, meningkat di siklus II menjadi 30 kategori baik, dan terjadi peningkatan pada siklus III memperoleh skor 36 kategori sangat baik. Hasil penelitian tersebut telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan, yaitu keterampilan guru dalam pembelajaran PKn melalui model Talking Stick dengan media CD interaktif meningkat kriteria sekurang- kurangnya baik.
2) Aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn melalui model Talking Stick dengan media CD interaktif pada siswa kelas V SD N Regunung 01 mengalami peningkatan. Pada siklus I aktivitas siswa mendapat skor 21, 07 kategori baik, siklus II mengalami peningkatan memperoleh skor 23,05 kategori baik, dan pada siklus terakhir yaitu siklus III kembali meningkat dengan skor 25,39 termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil penelitian tersebut telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan, yaitu aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn melalui model Talking Stick dengan media CD interaktif meningkat kriteria sekurang-kurangnya baik.
3) Hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn melalui model Talking Stick dengan media CD interaktif pada siswa kelas V SD N Regunung 01 mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari siklus I memperoleh presentase ketuntasan belajar 56%, meningkat di siklus II memperoleh presentase ketuntasan belajar siswa 68%, kemudian siklus III mengalami peningkatan kembali dengan perolehan presentase ketuntasan sebesar 92%. Hasil penelitian pembelajaran PKn melalui model Talking Stick dengan media CD interaktif telah mencapai indikator keberhasilan secara klasikal yaitu 80% dan ketuntasan individual sekurang-kurangnya baik mendapatkan nilai ≥ 70.
SARAN
Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pemikiran dalam usaha meningkatkan kualitas pembelajaran PKn di SD. Saran yang dapat disampaikan peneliti sebagai berikut:
Bagi Guru
Penerapkan model Talking Stick dengan media CD interaktif hendaknya dijadikan sebagai acuan guru dalam mengatasi solusi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, karena terbukti dapat meningkatkan kualitas pembelajaran PKn yaitu pada keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar.
Bagi Siswa
Penerapan model Talking Stick dengan media CD interaktif hendaknya tidak hanya diterapkan dalam pembelajaran PKn, karena dalam pembelajaran dapat mengaktifkan siswa, membantu siswa memahami materi lebih cepat, dan dapat bekerja sama dengan kelompok.
Bagi Sekolah
Penelitian melalui model Talking Stick dengan media CD interaktif hendaknya dikembangkan lebih lanjut sehingga model Talking Stick denganedia CD interaktif menjadi lebih baik dan tujuan pembalajaran semakin efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Andreyani, Yeyen dkk. 2014. Peningkatan Aktivitas Belajar Peserta Didik menggunakan Model Talking Stick IPS Kelas VI di SD. Jurnal. 4, (3): 1-12
Anitah, Sri W, dkk. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka
Aqib, Zaenal. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Yrama Widya
Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Pt Bumi Aksara
Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press
Asyar, H. Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi Jakarta
Daryanto. 2012. Media Pembelajaran. Bandung: Yrama Widya
Depdiknas. 2004. Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Dikti Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi
. 2006. Standar Isi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
. 2007. Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran PKn. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum
. 2012. Himpunan Perundang-Undangan Republik Indonesia. Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Bandung: Fokusindo Mandiri
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia
Hariyati. 2013. Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Media Audio VisualBerbentuk CD Interaktif Mata Pelajaran IPS di Sekolah Dasar. Jurnal. 02, (01): 1-6
Herrhyanto, Nar dan Akib H. 2008. Statistika Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka
Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran.Yogyakarta:Pustaka Pelajar
Jauhar, Mohammad. 2011. Implementasi Paikem dari Behavioristik sampai Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustakaraya
Lapono, Nabisi. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka
Lisdayanti, Ni Putu dkk. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Talking Stick Berbantuan Media Gambar terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Gugus 4 Baturiti. Jurnal. 01, (2):1-8
Margono, S. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Maulida, Khusna dkk. 2014. Penerapan Metode Talking Stick dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Masa Penjajahan Jepang di Indonesia. Jurnal. 8, (2): 1-4
Mulyasa. 2013. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Ning, Huiping dan Garry Hornby. 2013. The Impact of Cooperative Learning on Tertiay Learners’ Motivation. Jurnal. 1, (66)
Poerwanti, Endang, dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
Prastowo, Andi. 2013. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: Diva Press
Prihatiningtyas, Titis dkk. 2014. Penerapan Model Kooperatif Metode Talking Stick Disertai Bahan Ajar Handout dalam Peningkatan Pembelajaran IPS pada Siswa Kelas V SDN 2 Kajoran Tahun Ajaran 2013/2014. Jurnal. 5, (6): 1-5