Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Pendekatan Inkuiri dan Media Konkrit
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI DAN MEDIA KONKRIT
PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SD NEGERI SURUH 02
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Siti Patimah
Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 Kabupaten Semarang
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar matematika siswa kelas VI SD N Suruh tahun pelajaran 2019/2020. Penelitian ini bertujuan untuk; (1) memaparkan penerapan Pendekatan Inkuiri Dan Media Konkrit untuk meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran matematika; (2) Meningkatkan dan mengetahui peningkatan aktifitas siswa dengan menggunakan Pendekatan Inkuiri Dan Media Konkrit siswa kelas VI SD N Suruh 02; dan (3) Meningkatkan dan mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan Pendekatan Inkuiri Dan Media Konkrit. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SD N Suruh 02 yang berjumlah 19 siswa. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran matematika dan kemampuan berpikir kritis siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan soal evaluasi essay. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif dan kualitatif. Ketrampilan guru dan aktifitas siswa meningkat dari semula hanya cukup menjadi sangat baik di akhir silus. Peningkatan hasil belajar ditunjukkan keterampilan guru sebelum perbaikan termasuk dalam kriteria cukup, pada siklus I menjadi baik, dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi sangat baik. Partisipasi belajar siswa sebelum perbaikatermasuk dalam kriteria cukup, pada siklus I menjadi baik, dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi sangat baik. Persentase ketuntasan klasikal hasil belajarsebelum perbaikan 42%, siklus I 63% dan siklus II 89%. Pelaksanaan tindakan dari siklus I sampai dengan siklus II menunjukkan adanya peningkatan keterampilan guru, partisipasi belajar siswa dan hasil belajar siswa.
Kata Kunci: Hasil belajar Matematika, Pendekatan Inkuiri Dan Media Konkrit
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Tujuan pendidikan nasional sebagaimana diamanatkan dalam Undang- Undang No: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN), pada Bab II Pasal 3 adalah sebagai berikut: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. ” Hal tersebut dijabarkan pula dalam visi pendidikan nasional yaitu terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
Dari visi dan tujuan pendidikan nasional, terlihat bahwa pemerintah mempunyai harapan melalui pendidikan untuk menciptakan manusia yang berkualitas dan mampu menghadapi tantangan zaman di era globalisasi ini. Demikian pula orang tua dan masyarakat menginginkan bahwa lulusan sekolah haruslah relevan dengan dunia kerja di masyarakat, serta mampu menghadapi tantangan zaman. Salah satu mata pelajaran di SD yang relevan dengan kehidupan masyarakat adalah pelajaran matematika. Oleh karena itu pemerintah, sekolah, orang tua, dan masyarakat mengharapkan prestasi hasil belajar matematika siswa dapat mencapai kriteria yang ideal.
Ternyata yang terjadi dalam pembelajaran di kelas VI SD Negeri Suruh 02, dari 19 siswa hanya 8 orang siswa atau 42% yang memperoleh nilai 70 ke atas. Sedang yang mendapat nilai di bawah KKM adalah 11 atau 58% dengan KKM yang ditentukan adalah 70. Sehingga pembelajaran dapat disimpulkan belum berhasil karena sebagian besar belum mendapat nilai sama atau lebih dari KKM yang ditentukan.
Kegagalan tersebut pada umumnya disebabkan oleh kesadaran siswa dalam pemahaman akan pentingnya pelajaran matematika materi keliling dan luas lingkaran sangat kurang. Selain itu guru dalam mengajar ternyata belum menggunakan pendekatan, metode, media pembelajaran, dan komponen-komponen pembelajaran lainnya yang kurang tepat.
Dalam mengatasi permasalahan tersebut, guru harus kritis dan kreatif dalam memilih pendekatan pembelajaran yang cocok bagi siswa. Dengan pemilihan pendekatan pembelajaran yang tepat bagi siswa menjadikan hasil belajar dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. Pendekatan pemecahan masalah merupakan pendekatan pembelajaran yang fokus dalam pembelajaran matematika yang mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal, Pendekatan Inkuiri sangat tepat untuk dipilih guru, karena Pendekatan Inkuiri sangat dominan dengan kegiatan peserta didik melakukan pengamatan lansung secara individu maupun praktik kerja kelompok untuk menemukan jawaban terhadap pernyataan yang diberikan.
Media pembelajaran merupakan suatu alat atau bahan yang digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan pelajaran. Media yang baik salah satu cirinya adalah dapat memberi tantangan yang positif terhadap pesan yang disampaikan. Berdasarkan hal tersebut media konkrit merupakan pilihan yang dianggap sesuai untuk media pembelajaran ini karena ada dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan peserta didik.
Dari uraian tersebut di atas, penggunaan Pendekatan Inkuiri dan Media Konkrit diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik dan mengubah perilaku peserta didik yang lebih positif. Oleh karena itu,penulis melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Inkuiri Dan Media Konkrit Pada Siswa Kelas VI Semester I SD Negeri Suruh 02 Tahun Pelajaran 2019/2020”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah sebagi berikut:
- Bagaimana penerapan Pendekatan Inkuiri Dan Media Konkrit untuk meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran matematikan siswa kelas VI SD N Suruh 02 semester ganjil tahun ajaran 2019/2020?
- Apakah melalui Pendekatan Inkuiri Dan Media Konkrit dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas VI SD N Suruh 02 semester ganjil tahun 2019/2020?
- Apakah melalui Pendekatan Inkuiri Dan Media Konkrit dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SD N Suruh 02 semester ganjil tahun ajaran 2019/2020?
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan peningkatan hasil belajar pada peserta didik kelas VI semester I SD Negeri Suruh 02 Kecamatan Suruh mengikuti pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Inkuiri Dan Media Konkrit.
- Memaparkan penerapan Pendekatan Inkuiri Dan Media Konkrit untuk meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran matematika siswa kelas VI SD N Suruh 02 semester ganjil tahun ajaran 2019/2020?
- Meningkatkan dan mengetahui peningkatan aktifitas siswa dengan menggunakan Pendekatan Inkuiri Dan Media Konkrit siswa kelas VI SD N Suruh 02 semester ganjil tahun 2019/2020?
- Meningkatkan dan mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan Pendekatan Inkuiri Dan Media Konkrit siswa kelas VI SD N Suruh 02 semester ganjil tahun 2019/2020?
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini diharapkan memiliki manfaat di bidang teoritis dan manfaat di bidang praktis.
Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu rujukan bagi teori pengembangan pembelajaran matematika pada umumnya, khususnya pada pembelajaran materi keliling dan luas lingkaran sehingga dapat menambah pengetahuan dan mengembangkan metode-metode pembelajaran guru dalam mengajar di dalam kelas maupun di luar kelas.
Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan bermanfaan bagi peserta didik, guru, peneliti, dan sekolah.
Manfaat bagi peserta didik
- Meningkatkan hasil belajar peserta didik,
- Menumbuhkan rasa percaya diri dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan matematika dalam kehidupan sehari-hari,
- Mengembangkan kreatifitas dan kemandirian dalam mengunakan benda-benda konkrit sehingga dapat lebih bermanfaat bagi peserta didik,
- Membangkitkan motivasi dalam belajar matematika.
Manfaat bagi guru
- Sebagai salah satu referensi guru, sehingga guru lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran matematika pada kompetensi dasar menghitung keliling dan luas lingkaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri dan media konkrit,
- Mampu memilih, menerapkan metode, pendekatan, dan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi pelajaran, peserta didik, dan tujuan pembelajaran.
Manfaat bagi peneliti
Dapat menambah wawasan tentang Metode Inkuiri dan Media Konkrit.
Manfaat bagi sekolah
- Untuk memberikan kontribusi yang positif bagi sekolah dalam mengembangkan metode yang kooperatif, aktif, kreatif dan menyenangkan bagi peserta didik sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan maksimal,
- Prestasi sekolah meningkat,
- Kwalitas pendidikan di sekolah meningkat, dan
- Memdapat pengakuan penuh dari semua stakeholder.
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Landasan Teori
Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran berarti proses, cara dan perbuatan mempelajari sesuatu. Menurut Majid, (2013:5) pembelajaran adalah suatu konsep dari belajar mengajar direncanakan dan diaktualisasikan serta diarahkan pencapaian tujuanatau penguasaan sejumlah kompetensi indikator sebagai gambaran hasil belajar.
Menurut Asmani, (2012:5) pembelajaran merupakan pusat kegiatan belajar mengajar terdiri dari guru dan siswa yang bermuara pada pematangan intelektual kedewasaan, emosional, spiritual kecakapan hidup, dan keagungan moral. Pembelajaran tidak hanya intrakurikuler tetapi juga ekstrkurikuler.
Menurut Dananjaya, (2010:27) pembelajaran merupakan proses untuk mengembangkan potensi diri dengan melibatkan pikiran dan emosi yang terjalin dalam kegiatan yang menyenangkan dan menantang serta mendorong prakarsa siswa.
Berdasarkan uraian tersebut, pembelajaran adalah suatu kegiatan saling interaksi antara guru dengan siswa menggunakan media atau fasilitas yang ada dengan mengorganisirnya sedemikian rupa dalam suatu lingkungan tertentu, sehingga ada keterkaitan antar komponen pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Pendekatan Inkuiri
Menurut Webster’s New Collegeate Dictionary (dalam M. Iskandar Srini, 1997:68) kata inquiry berarti pernyataan atau penyelidikan. Piaget memberikan definisi pendekatan inquiry sebagai berikut: pendekatan yang mempersiapkan situasi bagi anak melakukan eksperimen sendiri, mengajukan pertanyaan-pertanyaan dalam mencari sendiri jawaban atas pertanyaan yang mereka ajukan.
Menurut Hamalik (1991), pengajaran berdasarkan inkuiri adalah “suatu strategi yang berpusat pada siswa dimana kelompok-kelompok siswa dihadapkan pada suatu persoalan atau mencari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan di dalam suatu prosedur dan struktur kelompok yang digariskan secara jelas”
Kulstan dan stone (Dahar,1991) mendefinisikan pendekatan inkuiri sebagai: pengajaran dimana guru dan murid-murid mempelajari peristiwa-peristiwa ilmiah dengan pendekatan dan jiwa para ilmuan.
Media Konkrit
Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah (1993. 1), Pengalaman-pengalaman sosial anak dan penggunaan benda-benda konkrit perlu dilakukan guru untuk membantu pemahaman anak-anak terhadap pengertian-pengertian dalam berhitung. Dienes berpendapat bahwa setiap konsep atau prinsip matematika dapat dimengerti secara sempurna, hanya jika disajikan pada anak-anak dalam bentuk konkrit. Jadi abstraksi disajikan pada sintuisi dan pengalaman-pengalaman konkrit (Paimin, 1998:7). Menurut Jahri, dan Udin S Wiranataputra (2002. 5. 16) media realia atau konkrit merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Realia merupakan objek nyata atau benda nyata Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Tenaga Kependidikan (2003:24) menegaskan bahwa media realia (konkrit) adalah benda nyata yang digunakan sebagai bahan atau sumber belajar. Pemanfaatan media konkrit tidak harus dihadirkan secara nyata ke dalam ruang kelas melainkan dapat juga dengan cara mengajak siswa melihat langsung (observasi) benda nyata kelokasi. Media realia (konkrit) yang tidak dapat dihadirkan kedalam ruang kelas dapat dibuat modal yang mirip dengan aslinya.
- Piaget (Muhammad Ali dkk 2007:167) pada tingkat perkembangan intelektual anak usia 7-11 tahun memasuki tahap operasional konkrit. Pada tahap ini anak sudah dapat memahami hubungan fungsional, cara berfikirnya konkrit belum menangkap yang abstrak, anak juga mulai menggeneralisasikan objek-objek yang diamati pada mata pelajaran sains dan atau matematika yang didasarkan benda-benda konkrit lebih mudah dipahami daripada memanipulasi istilah-istilah abstrak.
Kerangka Berfikir
Geometri dan Pengukuran, khususnya keliling dan luas bangun datar termasuk di dalamnya meteri keliling lingkaran merupakan bagian cakupan materi pembelajaran Matematika di sekolah dasar, yang tujuannya agar peserta didik memiliki kemampuan memahami masalah, merancang model-model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
Berdasarkan hasil refleksi dari peneliti setelah pembelajaran bahwa rendahnya pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran dapat ditunjukkan oleh rendahnya pencapaian hasil belajar dibandingkan dengan kreteria ketuntasan minimal, rendahnya motivasi dalam mengikuti pembelajaran, kurangnya kerjasama dan tanggung jawab peserta didik, mendorong peneliti untuk memperbaiki pembelajaran tersebut melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang direncanakan 2 (dua) siklus.
Perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) siklus I ini dilaksanakan dengan menerapkan Pendekatan Inkuiri dan Media Konkrit. Pendekatan dan media pembelajaran ini diyakini mampu untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, karena melalui pendekatan dan media ini keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran lebih tinggi, demikian juga kerjasama kelompok dan tanggung jawab dituntut lebih tinggi. Dengan demikian diharapkan pemahaman peserta didik terhadap meteri pembelajaran juga yang pada akhirnya berdampak pada hasil belajar yang meningkat pula.
Perbaikan pembelajaran pada siklus II juga masih menerapkan pendekatan Inkuiri dan Media Konkrit dengan perbaikan langkah-langkah dan penyempurnaan media konkrit yang dilaksanakan pada pembelajaran siklus I. Dengan penyempurnaan langkah-langkah dan media pembelajaran diharapkan di akhir pembelajaran paada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar secara segnifikan.
METODOLOGI PENELITIAN
Setting Penelitian
Waktu Penelitian
Penelitian direncanakan pada hari Senin tanggal 6 Agustus 2018 untuk siklus 1, siklus 2 pada hari Senin tanggal 20 Agustus 2018.
Tempat Penelitian
Penelitian perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas VI SD Negeri Suruh 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.
Alasan Penelitian Dilakukan di SD Negeri Suruh 02
Sesuai dengan dengan karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK) antara lain bahwa penelitian dilakukan atau dalam upaya menyelesaikan masalah pembelajaran yang dirasakan oleh guru dan siswa atau permasalahan yang aktual yang dirasakan oleh guru dan siswa. Berdasarkan dari uraian yang dipaparkan pada latar belakang alasan mengapa penelitian dilakukan di kelas VI, karena siswa kelas VI itulah yang mempunyai masalah dalam penguasaan materi.
Subjek Penelitian
|
Penelitian perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan pada siswa kelas VI semester I tahun pelajran 2019/2020 SD Negeri Suruh 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Siswa kelas VI SD Negeri Suruh 02 Kecamatan Suruh ini berjumlah 19 siswa terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Dalam pembelajaran siswa kurang dapat berkonsentrasi, ada yang bicara sendiri, mengganggu teman, melamun, kerena belum mempuyai kesadaran untuk belajar baik, belum memahami pentingnya pelajaran matematika materi keliling lingkaran dalam kehidupan sehari-hari. Mereka rata-rata berasal dari keluarga yang kurang mampu dan berpendidikan rendah, yang semua itu pada akhirnya menyebabkan siswa tidak mempunyai konsentrasi serta minat siswa dalam mengikuti pelajaran.
Sumber Data
Sumber data yang diperoleh peneliti adalah berdasarkan penelitian guru dalam proses pembelajaran matematika dari hasil ulangan yang diperoleh hanya mencapai rata-rata 61 ketika ditanyakan pada siswa ternyata hampir 78% siswa menjawab kesulitan.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 teknik, yaitu teknik observasi dan teknik tes.
Teknik Observasi
Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang dibuat untuk digunakan sebagai perangkat pengumpul data. Adapun hal-hal yang diobservasi antara lain:
- Observasi terhadap rencana pembelajaran.
- Observasi terhadap proses pembelajaran.
- Observasi terhadap hasil yang diperoleh siswa setelah dilakukan tindakan.
Teknik Tes
Teknik tes dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran dengan menggunakan lembar soal.
Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
- Butir Soal tes tertulis
- Lembar Observasi, yaitu:
- Observasi terhadap ketrampilan guru
- Observasi terhadap aktivitas siswa
- Observasi terhadap hasil yang diperoleh siswa setelah dilakukan tindakan.
Validasi Data
Validitas data diperlukan agar memperoleh data yang valid.
- Data aktivitas belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran matematika yang valid maka data tersebut divalidasi dengan bantuan teman sejawat. (triangulasi sumber antara pendidik, teman sejawat, dan siswa)
- Data Hasil belajar Matematika supaya valid perlu dibuat kisi-kisi sebelum penyusunan soal. Validasi dilakukan terhadap instrumen penialian tes tertulis.
Prosedur Penelitian
Proses Pelaksanaan Siklus I
Perencanaan Tindakan
Tahap perencanaan ini dimulai dengan refleksi awal. Kegiatan yang dilakukan berupa renungan atau pemikiran terhadap hasil dan proses pembelajaran yang telah selesai dilakukan dibantu oleh kepala sekolah dan teman sejawat. Kegiatan ini dilanjutkan dengan mengidentifikasi, menganalisis dan merumuskan permasalahan yang terjadi yang menyebabkan hasil belajar peserta didik rendah. Perencanaan pembelajaran yang dilakukan sebagai upaya memecahkan berbagai pemasalahan yang telah ditemukan pada refleksi awal dan segala hal yang perlu dilakukan akan lebih terarah dan sistematis.
Pada pertemuan pertama siklus I dilakukan menyusun rencana kegiatan dengan menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan pada saat penelitian. Rencana pembelajaran ini digunakan sebagai program kerja atau pedoman peneliti dalam melaksanakan proses belajar dan mengajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dalam pembelajaran ini peneliti sesuatu yang berhubungan dengan meteri pelajaran dan menggunakan pendekatan inkuiri. Rencana yang telah dipersiapkanoleh peneliti dikonsultasikan dengan kepala sekolah dan kolabulator untuk mendapat arahan untuk menyempurnakan perencaan.
Langkah selanjutnya dalam perencanaan peneliti menyiapakan instrumen penelitian yang berupa lembar observasi untuk guru dan peserta didik, lembar wawancara untuk peserta didik, jurnal mengajar, RPP, media konkrit dan dokumentasi foto. Peneliti berkolaborasi dengan teman sejawat, sehingga dalam penelitian ini melibatkan teman sejawat sebagai pengamat dan ikut membantu dalam refleksi setelah pembelajaran dan membatu menyusun perencanaan. Tahap ini bermanfaat agar pelaksanaan dalam tahap tindakan lebih mudah, terarah, dan sistematis.
Siklus I dilaksanakan satu kali pertemuan dengan waktu 2 x 35 menit. Indikator pencapaian yang ditargetkan adalah 70 sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal mata pelajaran matematika kelas VI SD Negeri Suruh 02.
Pelaksanaan Tindakan
Tindakan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memperbaiki kegiatan yang menyebabkan hasil belajar peserta didik rendah. Tindakan yang dilakukan oleh peneliti adalah melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri dan media konkrit. Tindakan yang dilakukan pada siklus I yaitu tahap pendahuluan, tahap inti dan tahap penutup.
Observasi
Dalam observasi ini, data diperoleh melalui pengamatan, yaitu:
- Kegiatan yang dilakukan peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung;
- Kegitan yang dilakukan gugu selama proses pembelajaran berlangsung.
Semua data tersebut dijelaskan dalam bentuk diskripsi secara lengkap. Hasil observasi ini digunakan sebagai bahan refleksi dan jika diperlukan digunakan sebagai dasar perbaikan pada pembelajaran berikutnya. Dalam penelitian ini peneliti didampingi teman sejawat atau kolabolator.
Proses observasi segera direkam dalam benak peneliti dengan membuat catatan-catatan mengenai perilaku dan kegiatan peserta didik dan guru yang terjadi selama pembelajaran berlangsung.
Refleksi
Refleksi dilakukan pada akhir perbaikan yang menggunakan pendekatan inkuiri dan media konkrit. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya mengkaji segala yang terjadi pada tindakan perbaikan pembelajaran baik dan apa yang telah dihasilkan atau apa yang belum berhasil dituntaskan, dan atau kendala-kendala yang dihadapi selama dalam perbaikan pembelajaran. Pada tahap ini peneliti menganalisis hasil tes, hasil observasi, wawancara atau catatan tertentu yang terkait dengan hasil perbaikan pembelajaran. Hasil refleksi digunakan sebagai bahan masukan dalam menentukan langka-langkah perbaikan pembelajaran pada siklus II. Dari hasil refleksi tersebut, masalah-masalah pada siklus I dicari pemecahannya, sedangkan kelebihan-kelebihannya dipertahankan dan ditingkatkan. Dengan demikian, akan dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus II.
Proses Tindakan Siklus II
Perencanaan Tindakan
Tahap ini dimulai dengan refleksi pada akhir perbaikan pembelajaran siklus I. Kegiatan yang dilakukan berupa renungan atau pemikiran terhadap hasildan proses kegiatan pembelajaran yang telah selesai dilakukan dibantu oleh teman sejawat. Kegiatan dilanjutkan dengan pengidentifikasi, menganalisis, dan merumuskan permasalahan yang terjadi yang meyebabkan hasil belajar peserta didik pada siklus I belum berhasil sesuai yang diharapkan.
Pada pertemuan pertama siklus II dilakukan penyusunan rencana kegiatan dengan menentukan langkah – langkah yang akan dilakukan pada saat penelitian. Rencana pembelajaran ini digunakan sebagai program kerja atau pedoman peneliti dalam melaksanakan prosesbelajar mengajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dalam rencana pembelajaran ini, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan materi pembelajaran dengan pendekatan Inkuiri. Rencana yang telah dipersiapkan oleh peneliti dikonsultasikan dengan teman sejawat sebagai kolabolator untuk mendapatkan arahan untuk menyempurnakan perencanaan. Perencanaan tindakan pada siklus II, juga mempertimbangkan kekurangan atau kendala pada pertemuan siklus I sehingga dapat dijadikan bahan perbaikan pada pertemuan dalam siklus II ini.
Langkah selanjutnya dalam perencanaan peneliti menyiapkan instrumen penelitian yang berupa lembar observasi untuk guru dan peseta didik, lembar wawancara, jurnal mengajar, RPP, media konkrit yang berunsur lingkaran dari bahan sterofoam, dan dokumentasi foto. Peneliti berkolabrasi dengan teman sejawat, sehingga dalam penelitian ini melibatkan teman sejawat sebagai pengamat dan ikut membantu dalam refleksi setelah pembelajaran serta membantu menyusun perencanaan. Tahap ini bermanfaat agar pelaksanaan pada tahap tindakan lebih mudah, terarah, dan sistematis.
Siklus II dilakukan satu pertemuan 2 x 35 menit. Indikaor pencapaian yang ditargetkan adalah 70 sesuai Kriteria Minimal mata pelajaran Matematika kelas VI SD Negeri Suruh 02 tahun pelajaran 2019/2020.
Pelaksanaan Tindakan
Tindakan pada siklus II merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran pada siklus Iyang menyebabkan hasil belajar peserta didik belum menunjukkan hasil yang sesuai harapan. Tindakan pada siklus II yang dilakukan oleh peneliti adalah melaksanakan proses pembelajaran tetap menggunakan pendekatan inkuiri dan media konkrit. Tindakan yang dilakukan pada siklus II yaitu tahap pendahuluan, tahap inti dan tahap penutup.
Semua data tersebut dijelaskan dalam bentuk diskripsi secara lengkap. Hasil observasi ini digunakan sebagai bahan refleksi dan jika diperlukan digunakan sebagai dasar perbaikan pada pembelajaran berikutnya. Dalam penelitian ini peneliti didampingi teman sejawat atau kolabolator.
Proses observasi segera direkam dalam benak peneliti dengan membuat catatan-catatan mengenai perilaku dan kegiatan peserta didik dan guru yang terjadi selama pembelajaran berlangsung.
Refleksi
Refleksi dilakukan pada akhir perbaikan yang menggunakan pendekatan inkuiri dan media konkrit. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya mengkaji segala yang terjadi pada tindakan perbaikan pembelajaran baik dan apa yang telah dihasilkan atau apa yang belum berhasil dituntaskan, dan atau kendala-kendala yang dihadapi selama dalam perbaikan pembelajaran. Pada tahap ini peneliti menganalisis hasil tes, hasil observasi, wawancara atau catatan tertentu yang terkait dengan hasil perbaikan pembelajaran. Hasil refleksi digunakan sebagai bahan masukan dalam menentukan langka-langkah dalam proses pembelajaran matematiaka berikutnya. Dari hasil refleksi tersebut, masalah-masalah pada siklus II dicari pemecahannya, sedangkan kelebihan-kelebihannya dipertahankan dan ditingkatkan. Diharapkan pada akhir pembelajaran siklus II hasil belajar peserta didik meningkat dan merasa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran matematika. Dengan demikian, akan dilakukan tindak lanjut perbaikan dan pengayaan dengan tugas mandiri.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Hasil Prasiklus
Penelitian Tindakan Kelas ini diperoleh dari tindakan prasiklus, siklus I, dan siklus II. Hasil tes prasiklus berupa penguasaan materi pembelajaran matematika kompetensi dasar keliling dan luas lingkaran dengan model pembelajaran yang masih konfensional. Pembelajaran menggunakan metode ceramah, Tanya jawab dan pemberian tugas dengan media pembelajaran kurang menarik sehingga tidak dapat memberikan tantangan yang positif terhadap pesan yang disampaikan guru. Berikut ini adalah data mengenai perolehan nilai hasil belajar peserta didik kelas VI semester I SD Negeri Suruh 02 materi keliling dan luas lingkaran pada pembelajaran prasiklus sebelum perbaikan pembelajaran.
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran mata pelajaran matematika dengan materi pokok menentukan keliling dan luas lingkaran dilaksanakan dengan dibantu oleh teman sejawat dengan dua siklus, serta jumlah siswa 19 yang terdiri 8 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini diperoleh hasil yang berupa peningkatan hasil belajar siswa, perubahan tingkah laku siswa dan guru.
Setelah dilaksanakan penelitian tindakan kelas akhirnya didapatkan hasil-hasil penelitian. Data yang didapat pada setiap siklus melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Berikut peneliti sampaikan uraiannya.
Diskripsi Siklus I
Tindakan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memperbaiki kegiatan yang menyebabkan hasil belajar peserta didik rendah. Tindakan yang dilakukan oleh peneliti adalah melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri dan media konkrit. Tindakan yang dilakukan pada siklus I yaitu tahap pendahuluan, tahap inti dan tahap penutup.
Berdasarkan data yang terkumpul dari hasil evaluasi yang dilaksanakan pada Siklus I, masih banyak siswa yang salah, secara rinci hasil yang diperoleh siswa adalah sebagai berikut:
Ketuntasan Belajar Siklus I
No. | Ketuntasan Belajar | Jumlah Siswa | |
Jumlah | Persen (%) | ||
1. | Tuntas | 12 | 63 |
2. | Belum tuntas | 7 | 37 |
Jumlah | 19 | 100 |
Ketuntasan belajar siswa siklus I dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 7 siswa atau 37%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 12 siswa dengan persentase 63%.
Diskripsi Siklus II
Tindakan pada siklus II merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran pada siklus Iyang menyebabkan hasil belajar peserta didik belum menunjukkan hasil yang sesuai harapan. Tindakan pada siklus II yang dilakukan oleh peneliti adalah melaksanakan proses pembelajaran tetap menggunakan pendekatan inkuiri dan media konkrit. Tindakan yang dilakukan pada siklus II yaitu tahap pendahuluan, tahap inti dan tahap penutup.
Berdasarkan data yang terkumpul dari hasil evaluasi yang dilaksanakan pada Siklus 2, siswa sudah banyak yang aktif, secara rinci hasil yang diperoleh siswa adalah sebagai berikut:
Ketuntasan Belajar Siklus II
No. | Ketuntasan Belajar | Jumlah Siswa | |
Jumlah | Persen (%) | ||
1. | Tuntas | 17 | 89 |
2. | Belum tuntas | 2 | 11 |
Jumlah | 19 | 100 |
Ketuntasan belajar siswa siklus II dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 2 siswa atau 11%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 17 siswa dengan persentase 89%.
Mengingat hasil perbaikan pembelajaran dari data evaluasi belum tuntas semuanya, yaitu dari 19 siswa yang tuntas 17 siswa atau 89 % sisanya 2 siswa atau 11% belum tuntas, maka peneliti berdiskusi dengan teman sejawat dan konsultasi dengan kepala sekolah dianalisis penyebabnya adalah faktor-faktor di atas, peneliti tidak melanjutkan pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II namun mengadakan bimbingan khusus kepada 2 siswa dengan pemberian tugasberstruktur secara individu dengan harapan mereka dapat meningkatkan kemapuannya seperti yang lain. Akhirnya semua siswa dapat tuntas secara keseluruhan.
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas ini mencoba menindaklajuti terhadap hasil pembejaran yang dilakukan pada kondisi yang terjadi di kelas VI dalam materi pembelajaran matematika di kelas VI SD Negeri Suruh 02. Berikut ini akan disajikan peningkatan hasil keterampilan guru, aktivitas siswa, prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika melalui teknik pemberian tugas pekerjaan rumah pada siklus 1, dan siklus 2 yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Rekapitulasi Hasil Observasi Pembelajaran dengan menggunakan Metode Inkuiri Dan Media Konkrit pada Siswa Kelas VI dalam Pembelajaran Matematika
No | Aspek yang diamati | Sebelum Perbaikan | Siklus 1 | Siklus 2
|
1 | Ketrampilan Guru | Cukup | Baik | Sangat Baik |
2 | Aktivitas Siswa | Cukup | Baik | Baik |
4 | Hasil Belajar | 42% Tuntas | 63% Tuntas | 89% Tuntas |
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa keterampilan guru sebelum perbaikan termasuk dalam kriteria cukup, pada siklus 1 menjadi baik, dan mengalami peningkatan lagi menjadi sangat baik pada siklus 2. Aktivitas siswa sebelum perbaikan termasuk dalam kriteria cukup, pada siklus 1 menjadi baik, dan mengalami peningkatan lagi menjadi lebih baik pada siklus 2. Persentase ketuntasan klasikal hasil belajarsebelum perbaikan 42%, siklus I 63% dan mengalami peningkatan siklus II menjadi 89%. Pelaksanaan tindakan dari siklus 1 sampai dengan siklus 2 menunjukkan adanya peningkatan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.
PENUTUP
Simpulan
Dari hasil plaksanaan penelitian tindakan kelas upaya perbaikan pembelajaran Matemateka materi keliling dan luas lingkaran di kelas VI semester I SDN Suruh 02 Kecamatan Suruh tahun pelajaran 2019/2020 dengan pendekatan inkuiri dan media konkrit dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Dengan pendekatan inkuiri dan media konkrit pada mata pelajaran matematika materi keliling dan luas lingkaran dapat meningkatkan keterampilan guru.
- Dengan pendekatan inkuiri dan media konkrit pada mata pelajaran matematika materi keliling dan luas lingkaran dapat meningkatkan aktifitas siswa selama pembelajaran.
- Pendekatan inkuiri dan media konkrit dapat meningkatkan hasil belajar peerta didik untuk mata pelajaran matematika materi keliling dan luas lingkaran di kelas VI semester I SDN Suruh 02 tahun pelajaran 2019/2020. Peningkatan ini dapat dilihat dari pencapaian KKM dari pra siklus sebesar rata-rata 61, meningkat pada siklus I menjadi 72 dan meningkat lagi menjadi 86 pada siklus II. Dan dengan pendekatan inkuiri dan media konkrit pada mata pelajaran matematika juga dapat meningkatan tercapainya kriteria ketuntasan kelas. Peningkatan ini dapat dilihat kreteria ketuntasan kelas pada pra siklus sebesar 42 % meningkat pada siklus I menjadi 63% dan meningkat lagi menjadi 89% pada silkus II.
Saran
Berdasarkan hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran matematika materi keliling dan luas lingkaran di kelas VI SDN Suruh 02 semester I tahun pelajaran 2019/2020 dengan pendekatan inkuiri dan media konrit dasampikan saran sebagai berikut:
- Guru hendaknya dapat memilih media pembelajaran yang relevan dengan materi dan kondisi peserta didik. Sehingga dapat meningkatan motivasi dan minat belajar peserta didik.
- Guru hendaknya senantiasa berusaha mengembangkan metode atau pendekatan pembelajaran yang lebih inovatif dan kreatif guna meningkatakan hsil belajar.
- Guru hendaknya senantiasa berusaha untuk mengidentifikasi permasalahan jika menemukan kesulitan dalam pembelajaran.
- Guru sebaiknya mengembangkan kemampuan untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindaakan kelas guna menemuakan metode atau pendekatan dan media pembelajaran yang tepat agar hasil pembelajaran bisa meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,Suharsimi, 1998, Prosedur Penelitian, IKIP Yogyakarta, PT. Renika Cipta.
Ali, Muhammad, dkk, 2007, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, Bandung, PT. Imperial Utama.
Anggoro,Toha, 2008, Metode Penelitian,Jakarta, Universitas Terbuka
Anitah W, Sri, 2007, Strategi Pembelajaran, Jakarta, Universitas Terbuka.
Ahmad, Djauzak,dkk, 2006, Pedoman Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar, Jakarta, Depdikbud.
Fatkurohman P, Sutikno Sobri 2007, Strategi Belajar Mengajar, Bandung, PT. Rafika Aditama, RF. PDK 06 02 2007.
Garton, Janetta, 2005, InquiryBased Learning Willad R. II, Scool Distrikct, Technology Integration.
Haury, L David, 1993, Teaching Science Through Inquiry Colombus, on Eak Chearinghouse for Sciance, Matematics,and Environment Education (ED 359048).
Muhsetyo,Gatot,dkk, 2007, Materi Pembelajaran Matematika SD, Jakarta, PenerbitUniversitas Terbuka.
Rahadi, Aristo, 2003, Media Pembelajaran, Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sagala, Djamarah Bahri Syaiful,2004, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung, PT. Alfabeta.
………………. , 2006, Permendiknas No. 22 Tahun 2006, Jakarta.
Tim FKIP, 2009, Pementapan Kemampuan Profesional, Jakarta, Universitas Terbuka.
Wardani Igak, Wihadit Kuswoyo, 2006, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Universitas Terbuka.
Wardani Igak,Wihardit Kuswoyo, 2006, Teknik Menulis Karya Ilmiah, Jakarta, Universitas Terbuka.
Winataputra, Udin S, 2002, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, Penerbit Universitas Terbuka.