Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Bahasa Jawa
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA JAWA MELALUI PENDEKATAN PAKEM
DENGAN MEDIA KARTU AKSARA JAWA
BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGSEKAR
PADA SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Nyani
Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa di Kelas IV di SD Negeri Karangsekar
ABSTRAK
Kegiatan pembelajaran Bahasa Jawa menggunakan metode dan alat peraga yang tidak tepat akan membosankan dan tidak menarik bagi siswa kelas IV SD Negeri Karangsekar. Hal itu disebabkan kurangnya pemahaman siswa. Rumusan masalah dalam penelitian yaitu apakah melalui pendekatan PAKEM dengan memanfaatkan media kartu aksara Jawa dapat meningkatkan aktivitas guru, motivasi belajar siswa, dan hasil belajar siswa?. Penelitian ini bertujuan meningkatkan aktivitas guru, motivasi belajar, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Jawa dengan melalui pendekatan PAKEM menggunakan media kartu aksara Jawa. Metodologi penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Karangsekar Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang siswa kelas IV yang terdiri dari 25 siswa yang terdiri dari siswa laki-laki 14 anak dan siswa perempuan 11 anak. Variabel / faktor yang diselidiki pada penelitian ini adalah aktivitas guru, motivasi belajar siswa, dan hasil belajar siswa. Cara pengambilan data, melalui teknik tes dan non tes, sedangkan teknik analisis data menggunakan kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata skor aktivitas guru yang diperoleh pada pembelajaran Bahasa Jawa dengan pendekatan PAKEM dengan media kartu aksara Jawa yakni siklus I adalah 2,0 dengan kriteria baik, pada siklus II menjadi 2,8 dengan kriteria baik dan siklus III mencapai 3,7 dengan kriteria sangat baik. Sedangkan hasil rata-rata motivasi belajar siswa pada siklus I adalah 2,09 dengan kriteria baik, pada siklus II mencapai 2,6 dengan kriteria baik dan pada siklus III menjadi 3,07 dengan kriteria sangat baik. Sedangkan persentase ketuntasan individual yang diperoleh pada setiap siklus adalah siklus I adalah 48%, siklus II menjadi 76% dan siklus III mencapai 84%. Saran bagi guru adalah pendekatan PAKEM dapat digunakan sebagai acuan untuk pelaksanaan pembelajaran yang lainnya. Sebaiknya guru melaksanakan refleksi diri tentang kelemahan dalam pembelajaran yang dilaksanakan. Dengan pendekatan pembelajaran inovatif, dapat meningkatkan motivasi siswa dan dapat meningkatkan aktivitas siswa.
Kata Kunci: hasil belajar, kartu aksara jawa, motivasi belajar, PAKEM
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bahasa Jawa memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat Jawa karena mengandung nilai-nilai kebudayaan luhur Jawa. Bahasa Jawa merupakan salah satu muatan lokal yang ada di Jawa Tengah. Pembelajaran bahasa Jawa di sekolah formal merupakan salah satu upaya pelestarian kebudayaan Jawa.
Dalam Kurikulum Muatan Lokal Jawa Tengah, membaca aksara Jawa nglegena merupakan salah satu standar kompetensi yang harus dimiliki siswa. Standar isi bahasa Jawa dalam aspek membaca aksara Jawa adalah siswa dapat membaca aksara Jawa nglegena. Aksara Jawa nglegena merupakan filsafat keaksa–raan Jawa yang terdiri dari huruf: ha,na, ca, ra, ka ; da, ta, sa, wa, la ; pa, dha, ja, ya, nya ; ma, ga, ba, tha, nga, yaitu aksara suku kata sebanyak 20 macam dengan sistem silabik, yang perwujudannya meru–pakan perubahan dari huruf devanagari (Sansekerta) dan huruf pallava (huruf Jawa yang lebih tua) secara evolutif dengan motif papak (persegi), bundar (bulat), ataupun lancip (runcing) (Ahmadi, 2003: 89).
Dalam pembelajaran siswa kelas IV SD Negeri Karangsekar rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Jawa adalah sesuatu pelajaran yang tidak menyenangkan bagi siswa atau dengan kata lain kurang memberikan suasana menarik bagi siswa. Hal itulah yang melatarbelakangi penelitian ini. Rendahnya hasil belajar siswa tersebut disebabkan adanya dugaan rendahnya motivasi belajar siswa yang ditunjukkan oleh rendahnya aktivitas dan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Rendahnya motivasi belajar pada siswa kelas IV SD Negeri Karangsekar salah satu faktor utamanya adalah metode dan media yang digunakan dalam pembelajaran kurang tepat. Melalui pendekatan PAKEM dan alat peraga dengan menggunakan me-dia kartu aksara Jawa, dapat memotivasi siswa untuk tertarik dan mengamati dalam penyampaian materi, antusias menggali wawasannya, gembira dalam mengikuti pe-lajaran, dan lebih mudah memahami pelajaran. Pembelajaran dengan pendekat–an PAKEM merupakan tantangan bagi guru mengelola proses pembelajaran yang ber-makna sehingga siswa merasa senang dan nyaman dalam proses pembelajaran.
Identifikasi Masalah
Permasalahan yang timbul dalam proses pembelajaran Bahasa Jawa pada kelas IV SD Negeri Karangsekar dapat diidentifikasi sebagai berikut 1) Guru kurang menggunakan pembelajaran yang inovatif serta tidak mengikuti perkem-bangan psikis siswa serta guru tidak menggunakan media/alat peraga dalam proses pembelajaran sehingga, mengaki-batkan pelajaran Bahasa Jawa dianggap membosankan dan tidak menarik bagi siswa, 2) Penyampaian pembelajaran Ba-hasa Jawa yang bersifat abstrak tidak dapat begitu saja dipahami oleh para siswa, khususnya anak usia SD yang dalam klasifikasi tahapan berpikir konkret, 3) Secara umum siswa hanya cenderung menghafalkan konsep tanpa memahami dan mengerti makna yang terkandung dalam konsep yang disampaikan oleh guru.
Rumusan Masalah
1. Apakah aktivitas guru dalam pembela-jaran Bahasa Jawa dapat ditingkatkan melalui pendekatan PAKEM mengguna-kan media kartu aksara Jawa?
2. Apakah melalui pendekatan PAKEM menggunakan media kartu aksara Jawa dapat meningkatkan motivasi belajar Bahasa Jawa pada siswa kelas IV SD Negeri Karangsekar?
3. Apakah melalui pendekatan PAKEM menggunakan media kartu aksara Jawa dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Jawa pada siswa kelas IV SD Negeri Karangsekar?
Tujuan Penelitian
1. Meningkatkan aktivitas guru dalam pembelajaran Bahasa Jawa melalui pendekatan PAKEM menggunakan me-dia kartu aksara Jawa.
2. Meningkatkan motivasi belajar Bahasa Jawa melalui pendekatan PAKEM menggunakan media kartu aksara Ja-wa pada siswa kelas IV SD Negeri Karangsekar.
3. Meningkatkan hasil belajar Bahasa Ja-wa melalui pendekatan PAKEM meng-gunakan media kartu aksara Jawa pada siswa kelas IV SD Negeri Karangsekar.
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TIN-DAKAN
Kajian Teori
Motivasi merupakan proses internal yang mengaktifkan, memadu, dan meme-lihara perilaku sesorang secara terus-menerus (Slavin, 1994) dalam Catharina Tri Ani (2004: 111). Sedangkan menurut Hamzah B. Uno (2007: 1), motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku, melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Motivasi tidak hanya penting untuk membuat siswa melakukan aktivitas belajar, melainkan juga menentukan berapa banyak siswa dapat belajar dari aktifitas mereka lakukan atau informasi yang mereka hadapi.
Dari sudut sumber yang menim-bulkannya dalam Hamzah B. Uno (2007: 4), motivasi dibedakan menjadi dua ma-cam, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi eksetrinsik. Motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang mencakup dalam motivasi belajar yang bersumber pada kebutuhan dan tujuan-tujuan siswa sendiri, timbulnya tidak memerlukan rangsangan dari luar karena memang telah ada dalam diri individu sendiri, yaitu sesuai atau sejalan dengan kebutuhannya. Motivasi eksetrinsik, yaitu motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar atau karena adanya rangsangan dari luar individu, seperti ijazah, tingkatan, hadiah, perten-tangan dan persaingan serta hukuman.
Gagne (1997: 3) dalam Catharina Tri Anni (2004: 2) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan kecakapan atau diposisi pembelajaran yang berlang-sung dalam periode waktu tertentu dan yang tidak dapat dianggap berasal dari proses pertumbuhan. Menurut Thorndike dalam Hamzah B. Uno (2007: 11), belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Sedangkan menurut Good dan Bropy dalam Hamzah B. Uno (2007: 15) belajar merupakan suatu proses atau interaksi yang dilakukan seseorang dalam memperoleh sesuatu yang baru dalam bentuk perubahan perilaku sebagai hasil pengalaman itu sendiri.
Faktor- faktor yang mempengaruhi belajar yaitu kondisi fisik (kesehatan organ tubuh), kondisi psikis (ketrampilan intelek-tual, emosional) dan kondisi sosial atau lingkungan.
Aksara Jawa merupakan pening-galan budaya yang tidak ternilai harganya. Bentuk aksara dan seni pembuatannya pun menjadi suatu peninggalan yang patut untuk dilestarikan. Aksara jawa disebut juga dengan aksara lengena. Aksara lengena merupakan aksara Jawa pokok yang jumlahnya 20 buah. Sebagai pendamping setiap suku kata tersebut mempunyai pasangan, yakni kata yang berfungsi untuk mengikuti suku kata mati atau tertutup dengan suku kata berikutnya, kecuali suku kata yang tertutup oleh wignyan, cecak, dan layar (Darusuprapta, 2002: 5).
PAKEM merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Menurut Zainal Aqib (2009: 21), pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang proses kegiatan kegi-atannya dapat dapat membuat siswa aktif secara mental. Ditinjau dari kegiatan siswa, pembelajaran aktif yaitu mampu membuat siswa aktif bertanya, mengemukakan gagasan. Ditimjau dari kegiatan guru, pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang menuntut guru aktif untuk memantau kegiatan belajar siswa, memberi umpan balik, memberi motivasi, mengajukan pertanyaan.
Pembelajaran yang kreatif adalah pembelajaran yang mewadahi pikiran, gagasan, dan kreativitas siswa. Ditinjau dari siswa . Pembelajaran kreatif adalah pembelajaran yang menberi kesempatan kepada siswa untuk merancang, berkreasi secara tertulis maupun lisan. Ditinjau dari guru, pembelajaran kreatif adalah pembelajaran yang menuntut guru dalam mengembangkan kegiatan belajar yang beragam untuk siswa, misalnya berdiskusi, tanya jawab, demonstrasi, pemberian tugas sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik.
Sedangkan pembelajaran efektif adalah pembelajaran yang dikelola sedemikian rupa sehingga dapat input yang ada dan proses belajar yang dikelola dapat dicapai hasil seoptimal mungkin. Ditinjau dari siswa pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang dapat membuat siswa terdorong dan mampu meman-faatkan kesempatan belajar. Misalnya siswa terampil menggunakan alat peembe-lajaran. Ditinjau dari guru, pembelajaran efektif adalah pembelajaran yang menuntut guru agar memberikan kesempatan belajar seluas-luasnya.
Serta pembelajaran yang menye-nangkan adalah pembelajaran yang mem-buat siswa nyaman, aman, dan tenang hatinya karena tidak ada ketakutan dalam mengaktualisasikan kemampuan dirinya. Ditinjau dari siswa pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran yang dapat membuat siswa berani mencoba dan berbuat, berani bertanya, dan berani mengemukakan gagasan. Ditinjau dari guru, pembelajaran menyenangkan adalah pembelajaran yang menuntut guru agar dapat membuat suasana belajar menye-nangkan dalam arti: siswa tidak takut salah, siswa tidak khawatir ditertawakan, dan siswa tidak dianggap sepele dengan memotivasi siswa selam pembelajaran berlangsung.
Dengan pembelajaran PAKEM, me-mungkinkan munculnya berbagai potensi siswa untuk lebih berani mengemukakan pendapat, bertanya, mencoba mengkritik, dan mengakui kelebihan orang lain, serta mengakui kelemahannya jika mereka melakukan kesalahan.
Media pendidikan atau pengajaran didefinisikan Gagne dan Reiser (1983: 3) sebagai alat-alat fisik dimana pesan-pesan instruksional dikomunikasikan. Menurut Dinje Borman Rumumpuk (1998: 6) mendefinisikan media pengajaran sebagai alat, baik hardware maupun software yang dipergunakan sebagai media komunikasi dan yang tujuannya untuk meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar.
Media kartu aksara Jawa yang dalam penelitian ini, berisikan pesan atau informasi mengenai kata, frasa, dan klausa beraksara Jawa nglegena, bersandhangan, dan berpasangan. Melalui pemainan kartu aksara Jawa ini dimaksudkan untuk melatih keterampilan siswa dalam menulis kata, frasa, dan klausa beraksara Jawa.
Kerangka Berpikir
Melalui pendekatan PAKEM dengan media kartu aksara Jawa, pembelajaran yang menuntut siswa aktif sekaligus terli-bat langsung dan belajar untuk berinteraksi dengan siswa yang lain. Siswa akan lebih mudah memahami materi yang disam-paikan sehingga meningkatkan motivasi belajar.
Penggunaan pendekatan dan me-dia pembelajaran yang tepat sangat menentukan tujuan pembelajaran. Salah satu pendekatan yang digunakan adalah pendekatan PAKEM dan media yang digunakan guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu menggunakan alat peraga media kartu aksara Jawa, siswa tidak akan merasa jenuh, justru merasa senang karena dengan menggunakan pendekatan PAKEM dan media kartu aksara Jawa di dalam kelas siswa paham dan mengerti apa yang mereka lihat dalam kartu, kemudian apa yang diamati tersebut ditulis dan dikemukakan dengan menggu-nakan kata-kata sendiri dan siswa mampu berpendapat. Dengan menggunakan cara ini dapat mempermudah siswa dalam proses pembelajaran
Hipotesis
melalui penerapan pendekatan PAKEM dengan media kartu aksara Jawa maka motivasi dan hasil belajar bahasa Jawa siswa kelas IV SD Negeri Karangsekar pada semester I tahun pelajaran 2014/2015 dapat ditingkatkan.
METODE PENELITIAN
Setting Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Karangsekar Kecamatan Kaliori, Ka-bupaten Rembang yang beralamatkan di Desa Karangsekar, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang.
Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Karangsekar Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang yang berjum-lah 25 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.
Sumber Data
Data penelitian yang akan dikum-pulkan berupa data dari siswa berupa aktivitas, dokumen situasi dan peristiwa yang dapat diobservasi dari aktivitas siswa dan guru mapel bahasa Jawa kelas IV SD Negeri Karangsekar Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang selama pembelajaran Bahasa Jawa berlangsung.
Jenis data yang didapatkan adalah data kuantitatif dan data kualitatif yang diperoleh dalam setiap siklus, meliputi 1) Hasil observasi aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran Bahasa Jawa, 2) Tes formatif dilaksanakan setelah proses pem-belajaran Bahasa Jawa, 3) Dokumentasi hasil belajar siswa sebelum dan sesudah tindakan.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk pe-ngumpulan data meliputi observasi/peng-amatan, dokumentasi, tes dan angket atau kuesioner.
Prosedur Penelitian
Rancangan penelitian ini dilaksana-kan dalam bentuk siklus yang terdiri dari empat tahap yaitu: perencanaan (plan-ning), tindakan (action), pengamatan (ob-serving), dan refleksi (reflecting).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS-AN
Hasil Penelitian
1. Hasil Siklus I
Observasi aktivitas guru dalam pembelajaran diperoleh dalam aktivitas pembelajaran adalah 2,0 dengan kriteria cukup. Disini guru terlihat belum terbiasa dan masih kaku dalam melaksanakan pem-belajaran pendekatan PAKEM mengguna-kan media kartu aksara Jawa. Meskipun begitu kegiatan pembelajaran dapat berja-lan dengan baik dan lancar. Guru sudah menginformasikan tujuan pembelajaran cukup jelas, walaupun guru hanya me-nyampaikannya secara lisan.
Dalam pengorganisasian kelompok guru hanya menyuruh untuk melakukan pembentukan kelompok. Dalam menjelas-kan masalah yang terkait dengan materi guru sudah melaksanakannya dengan cu-kup jelas. Guru juga sudah mencontohkan dengan alat peraga dan melibatkan siswa. Guru juga sudah memberikan bimbingan kapada kelompok dengan baik. dengan membantu kelompok yang mengalami kesulitan. Guru juga sudah memberikan rangsangan berfikir pada kelompok dalam memecakan masalah dengan baik. Selain itu guru juga sudah membimbing kelompok yang tidak mau bekerja sama agar mau bekerja sama dengan baik. Selain itu guru juga sudah memberi motivasi pada kelompok agar mengeluarkan pendapat dengan baik. Siswa yang dominan diminta mendengarkan pendapat mereka dan bagi siswa yang tidak mau mengeluarkan pendapat agar mau mengeluarkan pendapat mereka.
Dalam meringkas materi guru sudah mengajak siswa untuk meringkas materi bersama-sama. Dalam menilai siswa guru masih menilai berdasarkan tes akhir yang diperoleh siswa. Guru juga sudah memberi penghargaan dengan memotivasi siswa agar meningkatkan prestasi mereka.
Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I diperoleh gambaran tentang motivasi dan keaktifan siswa dalam belajar. siswa mulai mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai pada umumnya, namun belum seluruhnya aktif dan termotivasi. Siswa mulai terlibat secara penuh. Siswa masih malu bertanya dan sepenuhnya belum aktif bekerja sama.
Gambaran lain tentang sikap dan perilaku siswa dalam hal kesungguhan siswa. Perhatian siswa mulai terpusat pada pelajaran tetapi belum sepenuhnya maksimal seperti yang diharapkan. Semangat siswa dalam mengikuti pelajaran Bahasa Jawa mulai ada peningkatan. Siswa lebih bersemangat jika dibandingkan dengan kondisi awal sebelum melaksana-kan pendekatan PAKEM menggunakan media kartu aksara Jawa yang diterapkan dalam pembelajaran.
Siswa mulai mendengarkan dan memperhatikan pendapat teman yang bertanya dan mengemukakan pendapat. Siswa tidak malu bertanya dan mengemu-kakan pendapat saat berkelompok. Namun masih ada siswa yang malu dan tidak berani bertanya dan mengemukakan pendapatnya dalam berkelompok.
Perilaku yang terlihat menunjukkan peningkatan yaitu dalam hal tugas yang diberikan dapat diselesaikan dengan baik, walaupun belum sepenuhnya dapat disele-saikan dengan baik dan diselesaikan tepat waktu. Hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa mengerjakan tugas dengan cepat. Namun Dalam hal menjawab pertanyaan tepat.
Perubahan yang terlihat pada saat bekerja kelompok dan bekerja sama de-ngan temannya. Mereka mulai biasa bekerjasama dalam kelompok. Namun masih ada yang masih tidak ikut bekerja kelompok dan malu untuk bekerjasama dan siswa tidak merasa lakut dengan teman dan juga guru untuk belajar. Serta siswa merasa senang dengan pembelajar-an. Namun pada saat melakukan evaluasi soal-soal yang diberikan, sebagian siswa masih kekurangan waktu sehingga terlambat mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru.
Hasil observasi atau pengamatan yang diperoleh selama proses pembelajar-an, siswa memperoleh rata-rata skor rata-rata aktivitas belajar Bahasa Jawa melalui pendekatan PAKEM menggunakan media kartu aksara Jawa adalah sebesar 2.09 dengan kriteria baik.
Dalam siklus I ini siswa tidak begitu senang dengan memberi tanggapan saat mengikuti penjelasan dari guru. Siswa berpendapat saat mengikuti penjelasan guru, siswa mendapatkan rata-rata skor 2.03 dengan kriteria baik. Untuk siklus I ini mereka agak kesulitan dalam bertanya mengenai materi yang diberikan guru dibuktikan memperoleh rata-rata 2.2, dalam memajang hasil karya memperoleh rata-rata 2.16 dengan kriteria baik, mereka sangat antusias walaupun belum sepenuhnya aktif, serta dalam pembela-jaran sebelumnya mereka terbiasa dengan pembelajaran yang konvensional yakni dengan metode ceramah, selain itu siswa juga jarang mencatat hal-hal yang penting dari penjelasan guru.
Pada siklus I pembelajaran Bahasa Jawa melalui pendekatan PAKEM menggunakan media kartu aksara Jawa memperoleh nilai rata-rata 66,4 dengan jumlah siswa tuntas mencapai 12 siswa, sedangkan yang belum tuntas 13 siswa. Dengan persentase ketuntasan belajar klasikal 48%.
Pada siklus I mengenai motivasi dan hasil belajar Bahasa Jawa dengan materi sandhangan swara dengan pende-katan PAKEM menggunakan media kartu aksara Jawa diperoleh data untuk nilai tertinggi adalah 90, nilai terendah sebesar 40, dan rata-rata hasil belajar Bahasa Jawa sebesar 66,4.
Secara garis besar kegiatan pem-belajaran dalam siklus I ini sudah cukup baik. Akan tetapi tingkat keberhasilan belum terlihat secara signifikan. Hal ini disebabkan karena 1) Dalam mende-ngarkan penjelasan guru siswa kurang baik. masih terlihat siswa yang asyik bermain sendiri dan tidak memperhatikan penjelasan guru. 2) Siswa kurang aktif dalam kerjasama kelompok, karena kerja-sama dalam kelompok belum terlaksana dengan baik. Siswa yang pandai mendo-minasi jawaban kelompok pendapat mere-ka. 3) Keaktifan siswa dalam pembelajaran dalam mengeluarkan pendapat siswa masih malu-malu karena mereka takut salah dan masih harus dipaksa untuk maju ke depan. 4) Peran guru masih kurang maksimal dalam memberikan rangsangan berfikir pada kelompok, memberikan bimbingan kegiatan berdiskusi dan menginformasikan tujuan pembelajaran karena hanya disampikan secara lisan.
Adapun perbaikan untuk siklus berikutnva adalah berdasarkan kesepakat-an observer dan peneliti berupa 1) Mem-beri rangsangan pada siswa agar lebih mendengarkan penjelasan guru. 2) Lebih mengaktifkan siswa dalam kerjasama kelompok. 3) Mengaktifkan siswa dalam mengeluarkan pendapat dan bertanya dengan memotivasi siswa. 4) Memaksimal-kan peran guru dalam memberikan bim-bingan kegiatan berdiskusi dan dalam penilaian baik individu maupun kelompok. Karena siklus I kurang maksimal hasilnya maka dilanjutkan ke siklus berikutnya dengan perbaikan dari siklus I ke siklus II.
2. Hasil Siklus II
Dari sudut guru, kemampuan mengajar guru mengalami peningkatan, namun belum sepenuhnya maksimal. Guru sudah mengelola ruang, fasilitas, strategi mengajar, interaksi dengan siswa, dan evaluasi dengan baik. Dalam pengelolaan waktu masih dapat terlaksana dengan baik namun belum begitu efektif, dikarenakan materi pelajaran luas sehingga guru terpancang dengan materi. Kesan guru mulai peka terhadap kondisi dan keadaan siswa. Guru sudah terlihat tidak canggung dan melakukan pembelajaran PAKEM sesuai dengan apa yang diharapkan guru.
Kegiatan pembelajaran sudah berjalan baik. Hal ini karena guru mengamati kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam pembelajaran. Dari satu kelompok ke kelompok yang lain guru memberikan bimbingan. Hal ini untuk mengetahui hal-hal yang tidak dimengerti oleh siswa. Dalam kegiatan itu guru aktif dalam memberikan bimbingan sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar.
Dan hasil observasi siklus II diperoleh gambaran mengenai keaktifan siswa dalam belajar, siswa mengikuti kegiatan belajar dengan aktif saat belajar. Siswa terlibat dalam pembelajaran walau-pun belum sepenuhnya maksimal. Sema-ngat siswa dalam mengikuti pelajaran Bahasa Jawa mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi siklus 1. Dalam hal sikap dan perilaku siswa sudah terpusat pada pelajaran.
Siswa dalam kelompok saling menghargai dan mampu mengemukakan pendapatnya semakin terlihat. Kemajuan siswa ini terlihat dalam keaktifan bekerja-sama dengan rasa senang. Kerukunan dan saling membantu serta bertanya dan menjawab pertanyaan. Perilaku lain yang menunjukkan peningkatan adalah dalam hal ketepatan, tugas yang diberikan kepada siswa dapat diselesaikan dengan baik walaupun belum sepenuhnya dapat diselesaikan dengan tepat waktu, dikarenakan belum terbiasa menyelesaikan tugas dengan cepat. Namun kemampuan menjawab pertanyaan ada peningkatan.
Selama pembelajaran berlangsung siswa merasa senang dalam belajar dan bekerja sama. Hal ini terlihat siswa ceria dan senang serta tidak merasa takut dalam pembelajaran, siswa tidak merasa tertekan, dari yang semula pelajaran Bahasa Jawa yang membosankan menjadi pelajaran yang menyenangkan dan ditunggu-tunggu.
Hasil observasi atau pengamatan yang diperoleh selama proses pembelajar-an Bahasa Jawa, siswa memperoleh skor rata-rata aktivitas belajar melalui pendekat–an PAKEM adalah sebesar 2.6 dengan kritena baik. Rata-rata skor yang diperoleh dalam melakukan diskusi kelompok adalah 2.6 dengan kriteria baik. Jika pada siklus I masih banyak siswa vang bermain dan tidak mendengarkan penjelasan guru. Pada siklus II ini siswa sudah lebih memperhatikan guru dan hanya sesekali siswa bercerita.
Dalam mengemukakan pendapat/ memberi tanggapan siswa mendapatkan rata-rata skor 2.6 dengan kriteria sangat baik. Dalam siklus II ini siswa aktif bertanya dengan teman ataupun dengan guru dan dalam mencatat hal-hal yang penting sudah cukup baik. Keseriusan sudah mulai nampak. Ada sebagian siswa yang pada siklus I tidak ikut mencatat hal-hal yang penting. dalam siklus II ini mereka ikut mencatat hal-hal yang penting. Dari observasi motivasi siswa mengalami perubahan lebih baik dibandingkan dengan siklus sebelumnya.
Dari hasil observasi siklus II diperoleh gambaran mengenai hasil siswa dalam belajar, siswa mengikuti kegiatan belajar dengan aktif saat belajar. Siswa terlibat dalam pembelajaran walaupun belum sepenuhnya maksimal. Siswa melakukan evaluasi dengan hasil yang baik. Berdasarkan perhitungan hasil belajar siswa pada siklus II dengan materi sandhangan swara melalui pendekatan PAKEM menggunakan media kartu aksara Jawa ada peningkatan dari siklus I. Perolehan nilai rata-rata 74,8, siswa yang mengalami ketuntasan sebanyak 19 siswa, dan yang belum tuntas 6 siswa. Dengan persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 76%.
Berdasarkan data hasil dan penelitian siklus II mengenai hasil belajar Bahasa Jawa dengan pendekatan PAKEM menggunakan media kartu aksara Jawa diperoleh data untuk nilai tertinggi yang diperoleh adalah 100. Nilai terendah sebesar 50.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam siklus II ini secara keseluruhan sudah baik dan siswa sudah mulai mengerti tata aturan kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Akan tetapi sedikit kekurangan juga masih terdapat dalam kegiatan pembelajaran siklus II, antara lain 1) Waktu pembelajaran masih kurang maksimal karena waktu pembelajaran hanya 2 jam pelajaran 2) pengelolaan kegiatan pembelajaran masih kurang, masih ada siswa yang kadang-kadang bermain sendiri dan luput dari perhatian guru.
Adapun tindakan perbaikan yang dapat dilaksanakan dalam siklus berikutnya adalah 1) memaksimalkan waktu dengan sebaik-baiknya, 2) Pengelolaan kegiatan pembelajaran lebih ditingkatkan lagi. Dengan memperhatikan semua tingkah laku siswa.
3. Hasil Siklus III
Aktifitas guru yaitu dengan mem-bagi siswa berkelompok dengan menggu-nakan media kartu aksara Jawa, berdiskusi kelompok. memantau kerja siswa dan memberikan evaluasi. Perubahan juga terjadi pada guru sebagai motivator dan fasilitator pembelajaran. Kualitas guru da-lam mengajar lebih meningkat dibanding-kan siklus sebelumnya. Guru lebih tenang dan mampu menciptakan pembelajaran yang efektif, dan menguasai kelas, menggunakan model pembelajaran, dan strategi dengan tepat.
Hasil observasi yang dilaksanakan oleh observer kepada guru antara lain adalah sebagai berikut. Rata-rata skor yang diperoleh guru dalam aktivitas pembelajar-an adalah 3.7 dengan kriteria sangat baik. Dalam menginformasikan tujuan pembela-jaran sudah dilaksanakan guru dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada materi apersepsi yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Dalam mengorganisasikan siswa dalam kelompok sudah dilakukan dengan sangat baik, sehingga siswa merasa senang dengan pembagian kelompok yang dilakukan guru.
Aktivitas memberikan penjelasan masalah yang terkait dengan materi kepada siswa juga sudah dilaksanakan dengan maksimal dan sudah baik. Pertanyaan yang diberikan kepada siswa dapat menarik minat siswa untuk melaksanakan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Hasil observasi dari siklus III menunjukkan peningkatan yang cukup baik. Gambaran tentang keaktifan siswa dalam belajar, siswa mengikuti pelajaran dengan aktif. Siswa terlibat dalam pembelajaran secara maksimal dan bahkan siswa semakin kreatif.
Semangat siswa lebih meningkat, mengikuti pelajaran dengan penuh semangat, serta kesungguhan dalam mengikuti pelajaran lebih meningkat. Perhatian siswa sepenuhnva tertuju pada materi pelajaran Bahasa Jawa.
Pelajaran yang dikemas dengan berdiskusi kelompok mampu menarik minat siswa, serta penggunaan media kartu aksara Jawa mampu membuat antusias belajar siswa dalam bekerja kelompok. Dan menjadikan mata pelajaran Bahasa Jawa disenangi oleh siswa. Keceriaan terliat dari raut muka mereka.
Dari perolehan data hasil belajar siklus III mengalami peningkatan yang signifikan. Keberhasilan yang diinginkan tercapai pada observasi siklus III, dengan nilai rata-rata 80,8 dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 21 siswa yang sudah mencapai indikator keberhasilan, dengan ketuntasan klasikal 84%. Maka tidak perlu dilakukan siklus berikutnya.
Berdasarkan data hasil dan penelitian siklus III mengenai hasil belajar Bahasa Jawa materi Sandhangan swara dengan pendekatan PAKEM melalui media kartu aksara Jawa diperoleh data untuk nilai tertinggi yang diperoleh adalah 100, nilai terendah sebesar 60.
perolehan Hasil belajar Bahasa Jawa dengan pendekatan PAKEM melalui media kartu aksara Jawa, 44% siswa berada dikategori baik sekali berjumlah 11 siswa, 48% baik berjumlah 12 siswa, 8% cukup sejumlah 2 siswa. dan 0% kurang berjumlah 0 siswa. Pembelajaran Bahasa Jawa yang diharapkan guru mencapai indikator kinerja bahwa ketuntasan klasikal minimal 80% dari jumlah siswa dalam kelas tercapai, sehingga tidak perlu dilaksanakan siklus berikutnya.
Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus III secara keseluruhan sudah baik dan mencapai target yang diinginkan. Guru memahami dan mampu menerapkan pendekatan PAKEM melalui media kartu aksara Jawa dengan baik, sehingga kegiatan pembelajaran menyenangkan. Hal ini menyebabkan siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran. Akan tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran berikutnya. antara lain 1) Penerapan pendekatan PAKEM belum dilaksanakan secara maksimal. 2) Keaktifan siswa dalam mendengarkan penjelasan guru perlu ditingkatkan. 3) Pengelolaan waktu pembelajaran belum maksimal.
Berdasarkan masukan dari kolabo-rator. pembelajaran telah berhasil dengan baik. Akan tetapi perbaikan mutu pembelajaran harus tetap dilanjutkan lagi pada pembelajaran berikutnya. Hal yang perlu ditekankan pada pelaksanaan pembe-lajaran berikutnva adalah 1) Memaksimal-kan model pembelajaran PAKEM melalui media kartu aksara Jawa. 2) Meningkatkan keaktifan siswa dalam mendengarkan pen-jelasan guru. 3) Memaksimalkan pengelola-an waktu pembelajaran.
Pemberian angket respon siswa dilaksanakan pada saat pelaksanaan siklus III berakhir, dengan membagikan angket terhadap seluruh siswa. Dari hasil respon siswa terhadap pembelajaran pendekatan PAKEM melalui media kartu aksara Jawa menunjukkan bahwa siswa merasa senang, antusias dan juga gembira dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan sebanyak tiga kali dalam tiga siklus. Siswa merasa mendapat pengalaman baru dalam pembe-lajaran, siswa juga mendapat pembelajaran yang belum pernah mereka lakukan sebe-lumnya. Dengan pembelajaran pendekatan PAKEM melalui media kartu aksara Jawa siswa merasa pembelajaran tidak membo-sankan, sebaliknya pembelajaran yang menyenangkan.
Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian diketa-hui bahwa terdapat peningkatan motivasi dan hasil belajar Bahasa Jawa materi Sandhangan Swara dengan melalui pendekatan PAKEM menggunakan media kartu aksara Jawa. Hal tersebut dapat dilihat dan perolehan rata-rata aktivitas siswa siklus I adalah 2,09, siklus II menjadi 2,6 dan siklus III menjadi 3,07. Sedangkan ketuntasan individual pada siklus I sebesar 48%, siklus II sebesar 76%. dan siklus III sebesar 84% sehingga indikator kinerja penelitian tindakan kelas ini selesai pada siklus III.
Hipotesis tindakan yang terjadi dalam peneiitian ini membuktikan bahwa penerapan melalui pendekatan PAKEM menggunakan media kartu aksara Jawa dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Selain itu tujuan mata pelajaran Bahasa Jawa yang mendominasi aspek afektif dalam pelajarannya penerap-an model tersebut juga mampu meningkat-kan aspek kognitif dan psikomotor.
Aspek kognitif dapat dilihat dan hasil hasil belajar siswa sedangkan aspek psikomotor dilihat dan ketepatan siswa menyelesaikan tugas dan evaluasi. Aspek kognitif dapat dilihat dan hasil belajar siswa vang dapat ditunjukkan semakin mening-katnya hasil belajar dan siklus ke siklus berikutnya. Hal ini menunjukkan bahwa materi pelajaran mampu diserap siswa dan pemahaman siswa mengalami perkem-bangan vang cukup baik. Aspek afektif dapat terlihat dari sikap vang ditunjukkan seperti menghargai orang lain, mau bekerjasama dengan orang lain serta aktif dalam kegiatan yang dilakukan. Aspek psikomotor dapat dilihat dari keterampilan yang dimiliki oleh siswa berupa mengerja-kan tugas. bertanya dan berpendapat.
Dengan melalui pembelajaran PAKEM menggunakan media kartu aksara Jawa mampu memotivasi belajar siswa serta menarik minat siswa untuk aktif, kreati,. efektif dan menyenangkan. Serta meningkatkan aktivitas guru dalam proses pembelajaran. Selain sebagai pengajar peran guru sebagai motivator dan fasilitator. Guru juga sebagai mediator pembelajaran dalam proses berinteraksi hal pendidikan.
Proses pembelajaran dengan pen-dekatan PAKEM menggunakan media kartu aksara Jawa mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, khususnya mata pelajaran Bahasa Jawa yang merupakan mata pelajaran yang bersifat aspek kognitif namun dengan penerapan pendekatan PAKEM melalui media kartu aksara Jawa mampu memadukan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor mampu meningkatkan pengetahuan mengenai pelajaran Bahasa Jawa yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
PENUTUP
Simpulan
1. Dalam pembelajaran melalui pendekat-an PAKEM dengan menggunakan me-dia kartu aksara Jawa terbukti dapat meningkatkan aktivitas guru dalam mengajar.
2. Dalam pembelajaran Bahasa Jawa dengan melalui pendekatan PAKEM menggunakan media kartu aksara Jawa aktivitas siswa dan motivasi belajar Bahasa Jawa pada siswa kelas IV SD Negeri Karangsekar dalam pembelajaran meningkat.
3. Dalam pembelajaran Bahasa Jawa dengan melalui pendekatan PAKEM menggunakan media kartu aksara Jawa aktivitas siswa dan motivasi belajar Bahasa Jawa pada siswa kelas IV SD Negeri Karangsekar dalam pembelajaran meningkat, dengan perolehan skor ketercapaian indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas, adanya peningkatan rata-rata hasil Bahasa Jawa dari siklus I adalah 66,4, siklus II adalah 74,8 dan siklus III menjadi 80,8. Sedangkan untuk pencapaian ketuntasan individual pada siklus I sebesar 48%, siklus II sebesar 76%, dan siklus III sebesar 84%.
Saran
1. Bagi para guru khususnya guru sekolah dasar, hendaknya berupaya mening-katkan kualitas pembelajaran dan me-nerapkan inovasi pembelajaran agar pembelajaran akan lebih efektif serta mampu memotivasi siswa dalam belajar.
2. Bagi siswa disarankan semangat dalam belajar, senang dalam belajar dengan pendekatan PAKEM menggunakan media kartu aksara Jawa sebagai upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar Bahasa Jawa.
3. Bagi peneliti dan pembaca lain, hen-daknya memotivasi para pengajar un-tuk menerapkan model-model pembe-lajaran inovatif lainnya, dan mengem-bangkan penelitian mengenai pende-katan PAKEM menggunakan media apapun.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Muksin. 2003. Dari Hana Caraka ke Sastra Macapat dan Suluk (Hubungan Sastra Lisan dan Tulis). http://sastra.um.ac.id. Diakses pada 12 Oktober 2014, pukul 21.41.
Anni, Catharina Tri. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES.
………………………… 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: UPT MKK UNNES.
Aqib, Zainal. 2009. Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Bandung: Yrama Widya.
Arikunto, Suharsimi.dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Asrori, Mohammad. 2007. Psikologi Pembelajaran. Bandung: Wacava Prima.
Darusuprapto, et al. 2002. Pedoman Penulisan Aksara Jawa. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.
Depdiknas. 2006. KTSP Sekolah Dasar. Jakarta: Dirjen Diknas.
Dinas Pendidikan Jawa Tengah. 2010. Kurikulum Pelajaran Muatan Lokal (Bahasa Jawa) untuk Jenjang Pendidikan SD/SDLB/MI dan SMP/SMPLB/MTs. Semarang: Dinas Pendidikan Jawa Tengah.
Koestantoniah, dkk (PIPS). 2008. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Tematik melalui Model PAKEM di Sekolah Dasar Wonosan 02.
Mulyana. 2008. Bahasa dan Sastra Daerah dalam Kerangka Budaya. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Soeparno. 1980. Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: Proyek Peningkatan/ Pengembangan Perguruan Tinggi IKIP Yogyakarta.
Sudjana, Nana, dan Ahmad Rivai. 2009. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sugandi, Achmad. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT MKK UNNES.
Suharyadi (Skripsi). 2008. Meningkatkan Hasil Belajar IPS melalui Pendekatan PAKEM pada Siswa Kelas IV SDN Jatingaleh 01 Semarang.
Suharyati, Titik (Skripsi). 2008. Penerapan Pendekatan PAKEM untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas I SDN Jatingaleh 01 Semarang.
Sumantri, Mulyani, dan Johar Permana. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Maulana.
Suparlan. Dkk. 2008. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Bandung: Ganesindo.
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003. Jakarta: Depdiknas.
Utami, Dwi Tyas. 2010. Panduan PAKEM Bahasa Jawa SD. Jakarta: Erlangga.
Wahyudin, Dinn.dkk. 2007. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Wibawa, Basuki, dan Farida Mukti. 2001. Media Pengajaran. Bandung: Maulana.
Winataputra, Udin S.dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.