PENINGKATAN PERHATIAN DAN HASIL BELAJAR PKN

MATERI BUDI PEKERTI

MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK

 

Sarmi

Guru Kelas I SDN Tlogowungu

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan perhatian dan hasil belajar PKn materi Budi Pekerti melalui metode pembelajaran Talking Stick pada peserta didik Kelas I Semester 2 di SDN Tlogowungu Tahun Pelajaran 2015/2016. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus yang terdiri dari 2 pertemuan dengan 4 tahapan setiap siklus, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Sebagai subkek penelitian adalah peserta didik Kelas I SDN Tlogowungu yang berjumlah 19 peserta didik yang terdiri dari 15 peserta didik laki-laki dan 4 peserta didik perempuan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes dan dokumentasi. Sedangkan alat pengumpulan data terdiri dari lembar observasi, dokumentasi, lembar kerja dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis Model Interaktif Milles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan perhatian dan hasil belajar PKn materi Budi Pekerti melalui metode pembelajaran Talking Stick pada peserta didik Kelas I Semester 2 di SDN Tlogowungu Tahun Pelajaran 2015/2016. Hal ini ditunjukkan hasil belajar pada setiap siklusnya. Hasil belajar pada Prasiklus adalah rata-rata nilai 71,05 dan persentase ketuntasan 36,84%. Hasil belajar pada Siklus I adalah rata-rata nilai 78,42 dan persentase ketuntasan 68,42%. Hasil belajar pada Siklus II adalah rata-rata nilai 87,89 dan persentase ketuntasan 94,73%.

Kata Kunci: Perhatian, Hasil Belajar, PKn, Budi Pekerti, Metode Pembelajaran Talking Stick.

 

PENDAHULUAN

Dalam proses pembelajaran bukan hanya pemahaman kognitif yang diperlukan, tetapi juga afektif dan psikomotorik. Terutama di Sekolah Dasar (SD), segala macam pembelajaran ataupun setiap mata pelajaran harus ada ketiga unsur tersebut, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Dengan ketiga unsur tersebut nantinya dapat membantu peserta didik ketika berada di lingkungan masyarakat. Pembelajaran PKn sebenarnya mempunyai peran yang sangat penting. Mata pelajaran PKn diharapkan akan mampu membentuk peserta didik yang ideal memiliki mental yang kuat, sehingga dapat mengatasi permasalahan yang akan dihadapi. Begitu pentingnya pembelajaran PKn di sekolah, terutama di SD karena merupakan pendidikan dasar bagi peserta didik sebelum ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Pada saat peserta didik mengikuti pelajaran di kelas diharapkan peserta didik untuk ikut aktif dalam proses pembelajaran. Dengan demikian peserta didik akan mudah untuk memahami dan mengerti materi yang disampaikan oleh guru. Semua materi pelajaran tidak akan sulit dimengerti dan dipahami apabila semua peserta didik serius dalam belajarnya. Dengan adanya keseriusan itu, maka yang menjadi tujuan utama dari materi pelajaran dapat tercapai dengan optimal. Pembelajaran PKn sebenarnya mempunyai peranan yang sangat penting. Mata pelajaran PKn daharapkan akan mampu membentuk peserta didik yang ideal, memiliki mental yang kuat, sehingga dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi.

Kenyataan di lapangan banyak sekali hal yang bertolak belakang dengan apa yang telah dipaparkan penulis. Berdasarkan hasil observasi Prasiklus, peserta didik Kelas I SDN Tlogowungu pada pembelajaran PKn diperoleh perhatian dan hasil belajar yang masih rendah. Pada kegiatan observasi Prasiklus, jumlah peserta didik yang tuntas KKM hanya mencapai 7 peserta didik dari 19 peserta didik dengan rata-rata nilai 71,05 dan persentase ketuntasan 36,84%. Selain hal itu, aktivitas belajar peserta didik terasa membosankan dan tidak menarik untuk belajar, sehingga perhatian peserta didik terhadap pembelajaran menjadi berkurang yang akhirnya hasil belajar peserta didik pun juga berkurang atau rendah.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka secara otomatis pola pikir masyarakat berkembang dalam setiap aspek. Hal ini sangat berpengaruh besar terutama dalam dunia pendidikan yang menuntut adanya inovasi baru yang dapat menimbulkan perubahan, secara kualitatif yang berbeda dengan sebelumnya. Tanggung jawab melaksanakan inovasi diantaranya terletak pada penyelenggaraan pendidikan di sekolah, dimana guru memegang peranan utama dan bertanggung jawab menginformasikan gagasan baru, baik terhadap peserta didik maupun masyarakat melalui proses pengajaran dalam kelas. Maka dari itu diperlukan metode pembelajaran yang sesuai sehingga diperoleh hasil yang sesuai dan memuaskan.

Salah satu metode pembelajaran yang sesuai dan menarik bagi peserta didik di Kelas I adalah metode pembelajaran Talking Stick. Metode pembelajaran Talking Stick adalah sebuah metode pembelajaran yang menggunakan tongkat yang tidak terlalu panjang, tongkat tersebut diputar ke semua peserta didik sambil menyanyikan sebuah lagu. Guru kemudian secara tiba-tiba menghentikan lagu tersebut dan bagi peserta didik yang terakhir memegang tongkat tersebut akan disuruh menjawab pertanyaan dari guru baik disuruh maju ke depan atau langsung dijawab di tempat. Metode pembelajaran Talking Stick adalah metode pembelajaran yang sangat menyenangkan maupun menegangkan bagi peserta didik karena harus siap dan secara mendadak menjawab pertanyaan dari guru. Maka dari itu, semua peserta didik diharapkan untuk memahami dan memperhatikan selalu penjelasan guru.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih luas permasalahan yang timbul, yaitu dengan judul penelitian ”Peningkatan Perhatian dan Hasil Belajar PKn Materi Budi Pekerti melalui Metode Pembelajaran Talking Stick (Penelitian Tindakan Kelas pada Peserta Didik Kelas I Semester 2 SDN Tlogowungu Tahun Pelajaran 2015/2016)”.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Tlogowungu, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora. Penelitian ini berlangsung pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016.

Subjek penelitian adalah peserta didik Kelas I SDN Tlogowungu dengan jumlah peserta didik 19 yang terdiri dari 15 peserta didik laki-laki dan 4 peserta didik perempuan.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam beberapa siklus dan setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Penelitian ini berlangsung dalam 2 siklus saja, yaitu Siklus I dan Siklus II.

Alat pengumpulan data penelitian ini adalah lembar observasi, dokumentasi, lembar kerja dan tes. Teknik analisis data penelitian ini adalah model Interaktif Milles dan Huberman. Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi, yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Berdasarkan data hasil observasi yang dilakukan oleh guru ketika pembelajaran berlangsung di kelas ternyata masih ditemukan banyak kesulitan dalam menguasai pelajaran PKn materi Budi Pekerti. Karakteristik lain yang menonjol dari kelas tersebut adalah sebagian besar peserta didik bersikap pasif dalam menerima pelajaran, sehingga interaksi belajar mengajar tidak berlangsung dengan baik. Perhatian belajar peserta didik dalam pembelajaran PKn materi Budi Pekerti belum nampak, misalnya peserta didik nilainya rendah dalam pembelajaran. Hal-hal tersebut secara tidak langsung menyebabkan hasil belajar PKn relatif rendah. Hal ini menggambarkan efektifitas pembelajaran dalam kelas masih rendah. Hasil belajar pada Prasiklus adalah rata-rata nilai 71,05 dan persentase ketuntasan 36,84%.

Deskripsi Siklus I

Pembelajaran melalui metode Talking Stick pada Siklus I ditunjang dengan gambar/bagan hak anak di rumah dan sekolah. Dalam pembelajaran tersebut, peserta didik dan kelompoknya membaca dan berdiskusi sesuai dengan materi. Sesuai dengan tindakan dalam pembelajaran, peserta didik yang menerima tongkat menjawab pertanyaan dari guru. Sedangkan hasil belajar adalah rata-rata nilai 78,42 dan persentase ketuntasan 68,42%.

Deskripsi Siklus II

Pembelajaran melalui metode Talking Stick pada Siklus II ditunjang dengan gambar/bagan budi pekerti di masyarakat. Dalam pembelajaran tersebut, peserta didik dan kelompoknya membaca dan berdiskusi sesuai dengan materi. Sesuai dengan tindakan dalam pembelajaran, peserta didik yang menerima tongkat menjawab pertanyaan dari guru. Sedangkan hasil belajar adalah rata-rata nilai 87,89 dan persentase ketuntasan 94,73%.

Pembahasan

Tabel 1. Analisis hasil belajar pada Prasiklus, Siklus I dan Siklus II.

No

Hasil belajar

Kondisi Awal

Siklus I

Siklus II

1

Nilai rata-rata

71,05 < 75

78,42 > 75

87,89 >75

2

Ketuntasan

36,84% < 75%

68,42% < 75%

94,73% > 75%

 

Berdasarkan data dari Prasiklus, Siklus I dan Siklus II dapat diketahui bahwa setiap siklus mengalami peningkatan. Dari data yang diperoleh dari Siklus II persentase ketuntasan hasil belajar adalah 94,73% sudah memenuhi indikator keberhasilan, yaitu sebesar 75%.

Dalam penelitian ini, hasil belajar mengalami peningkatan sesuai dengan tindakan dalam pembelajaran. Hal tersebut membuktikan bahwa pendekatan metode pembelajaran Talking Stick meningkatkan hasil belajar sesuai dengan kelebihan-kelebihannya, yaitu menguji kesiapan peserta didik, 2) melatih membaca dan memahami dengan cepat, dan 3) agar lebih giat dalam belajar.

Dengan pendekatan metode pembelajaran Talking Stick, pengetahuan itu diperoleh anak bukan dari informasi yang diberikan oleh orang lain, temasuk guru, akan tetapi dari proses penemukan dan mengontruksinya sendiri, maka guru harus menghindari mengajar sebagai proses penyampaian informasi. Guru perlu memandang peserta didik sebagai subjek belajar dengan segala keunikannya. Peserta didik adalah individu aktif yang memiliki potensi untuk membangun pengetahuannya sendiri. Kalaupun guru memberikan informasi kepada peserta didik, guru harus memberi kesempatan untuk menggali informasi itu agar lebih bermakna untuk kehidupan mereka.

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan perhatian dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PKn materi Budi Pekerti peserta didik Kelas I Semester 2 di SDN Tlogowungu pada Tahun Pelajaran 2015/2016..

Saran

Saran dalam penelitian ini sebagai berikut:

1.     Kepala sekolah perlu mengikutsertakan guru dalam program-program pelatihan yang lebih spesifik dengan mengacu pada kompetensi-kompetensi guru yang selalu disesuaikan dengan kebutuhan guru kelas dan perkembangan dalam strategi dan metode pembelajaran.

2.     Guru 1) hendaknya mampu memilih metode mengajar yang tepat dan menarik agar proses pembelajaran di kelas dapat berlangsung secara efektif dan efisien, menyenangkan salah satunya adalah pendekatan metode pembelajaran Talking Stick, 2) sebelum menjelaskan materi hendaknya guru memberikan motivasi, memberitahukan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan serta dalam menjelaskan materi hendaknya guru mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari.

3.     Peneliti berikutnya melakukan penelitian lebih lanjut lagi dengan materi dan metode yang tertentu guna mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran. Hal ini dilakukan agar proses pembelajaran di sekolah di masa yang akan datang lebih bermutu, berjalan efektif tanpa hambatan sesuai dengan yang diinginkan, sehingga dihasilkan lulusan yang handal.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Anggoro, M.Toha dkk. 2008. Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka Press.

Anitah, Sri W, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka Press.

Mujiman, Haris. 2007. Manajemen Pelatihan Berbasis Belajar Mandiri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nugraha, Ali dan Rachmawati, Yeni. 2005. Metode Pengembangan Sosial Emosional. Jakarta: Universitas Terbuka Press.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. No. 19 Tahun 2007. Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: PGSD FKIP UMS.

Sagala, Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sujiono, Yuliani Nurani dkk. 2005. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka Press.

Surtikanti dan Santoso, Joko. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: Badan Penerbit – FKIP UMS.

Uzer, Muhammad Usman. 2002. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Wardhani, IGAK dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka Press.

Zaini, Hisyam dkk. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD (Center for Teaching Staff Development).