Peningkatan Rapor Mutu Sekolah Melalui Penilaian Kinerja Guru Secara Progesif
PENINGKATAN RAPOR MUTU SEKOLAH STANDAR KOMPETENSI PENDIDIK MELALUI PENILAIAN KINERJA GURU SECARA PROGESIF PADA PENDIDIK SD NEGERI 2 TAMBAKSARI TAHUN 2019
Djeni PurnawatiKepala SDN 2 Tambaksari Korwil Bidik Kecamatan Blora ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan rapor mutu sekolah standar kompetensi pendidik melalui penilaian kinerja guru secara progesif pada pendidik SDN 2 Tambaksari Kecamatan Blora Tahun2019. Penelitian dilaksanakan di SDN 2 Tambaksari, Kecamatan Blora Kabupaten Blora. Strategi penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan sekolah (PTS) yang terdiri atas 2 siklus. Subyek penelitian adalah semua pendidik tahun 2019 sebanyak 8 guru. Analisis data menggunakan teknik analisis diskriptif komparatif dengan membandingkan kondisi awal dengan hasil-hasil yang dicapai pada setiap siklus, dan analisis deskriptif kualitatif hasil observasi dengan membandingkan hasil observasi dan refleksi pada siklus 1 dan siklus 2. Hasil-hasil penelitian ini adalah bahwa dengan menerapkan penilaian kinerja guru pada semua pendidik, rapor mutu sekolah dapat meningkat. Pada akhir siklus 2 diketahui telah terjadi peningkatan pencapaian penilaian kinerja guru dengan rata-rata pra siklus 83,94% menjadi 87,94%. Sedangkan hasil rapor mutu sekolah standar kompetensi pendidik dari rata- rata pra siklus 51% menjadi 76%. Dengan demikian semua pendidik SDN 2 Tambaksari mengalami peningkatan hasil kinerja dan rapor mutu sekolah. Simpulan hasil penelitian ini yaitu dengan menerapkan penilaian kinerja guru dapat meningkatkan rapor mutu sekolah standar kompetensi pendidik pada SDN 2 Tambaksari tahun 2019.
Kata Kunci: Rapor Mutu Sekolah, Penilaian Kinerja Guru
PENDAHULUAN
Pengisian dan pemetaan PMP salah satu langkah mewujudkan Kebijakan Permendikbud Nomor 28 Tahun 2016 Tentang Sistim Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah, Penjaminan Mutu Pendidikan adalah suatu mekanisme terintegrasi, dan berkelanjutan untuk memastikan bahwa seluruh proses penyelenggaran pendidikan telah sesuai dengan standar mutu. Dari hasil pengisian dan pemetaan PMP maka akan muncul yang namanya Rapor Mutu Sekolah. Rapor Mutu sekolah adalah rapor kemajuan sekolah yang berbasis 8 Standar Nasional Pendidikan dengan indikator dan sub indikator yang berisi nilai dengan skala 1-7. Rapor Mutu Pendidikan menggambarkan kondisi sekolah dalam upaya pemenuhan Standar Nasional Pendidikan.
Hasil Rapor Mutu SDN 2 Tambaksari tahun 2017 capain untuk seluruh indikator pada setiap standar sebagai berikut ;
- Standar Kompetensi Lulusan ; 5,97
- Standar Isi : 6,06
- Standar Proses : 6,73
- Standar Penilaian Pendidikan : 6,27
- Standar Pendidik dan Tenaga Pendidika : 3,59
- Standar Sarana dan Prasarana : 4,46
- Standar Pengelolaan Pendidikan ; 5,76
- Standar Pembiayaan ; 6,13
Berdasarkan capaian kondisi awal rapor mutu sekolah di atas dapat diketahui bahwa nilai capain terendah adalah Standar Pendidik dan tenaga Pendidikan yang hanya mendapat nilai 3,59 katogori capain Menuju SNP 2(2,05-3,71). Capain Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan SDN 2 Tambaksari di bawah capaian Nasional, Provinsi dan Kabupaten.
Data hasil capaian standar yang paling rendah ini yang menjadi perhatian peneliti untuk berupaya meneliti indikator dan sub indikator standar nilai Pendidik dan Kependidikan sebagai sumber permasalan dan berupaya mencari solusi cara meningkatkan hasil raport mutu pendidikan khusunya untuk standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
Penelitian Fokus pada tenaga pendidik dalam hal ini Guru Kelas dan Guru Mata Pelajaran dengan indikator Ketersediaan dan kopetensi guru sesuai ketentuan danSub indikator penilaian sebagai berikut:
- 1. 1 Berkulitas SI/D4
- 1. 2 Rasio Guru kelas terhadap rombongan Belajar
- I. 3 Tersedia Guru Mata Pelajaran untuk tiap mata pelajaran
- 1. 4 Berkompetensi Paedagogik minimal Baik
- 1. 5. Berkompetensi Profesional minimal Baik
Asumsi peneliti bahwa Rapor Mutu Sekolah untuk Standar Pendidik dan Tenaga Kependikan Indikator Ketersediaan dan kompetensi Guru berkaitan erat dengan penilaian Kinerja Guru. Dimana 5 sub indikator Rapor Mutu Ketersediaan dan kompetensi guru terkover pada instrumen penilaian Kinerja Guru. Berlatar belakang hasil rapor 2017 maka peneliti berinisiatif untuk melaksakan Penilaian Kinerja Guru bagi seluruh pendidik SD Negeri 2 Tambaksari dengan tujuan meningkatkan nilai rapor mutu sekolah di tahun 2018-2019.
Asumsi pemikiran peneliti yang sekaligus Kepala Sekolah kalau semua Guru melaksanakan penilaian kinerja guru maka akan meningkat motivasi, usaha, dan perilaku positip dalam mengemban tugas profesional sebagai pendidik di SDN 2 Tambaksari. Ada kompetisi sehat antar guru untuk mendapat nilai PKG tanpa memandang status PNS atau non PNS. Semua mendapat perlakuan sama dalam Penilaian Kinerja Guru. Ini akan berpengaruh positip terhadap peningkatan nilai PKG. Apabila nilai PKG meningkat maka nilai Rapor mutu sekolah juga akan meningkat khususnya pada nilai Standar Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan indikator Ketersedian dan Kompetensi Guru.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang akan dituangkan dalam sebuah laporan penelitian dengan judul “Peningkatan Rapor Mutu Sekolah Standar Kompetensi Pendidik Melalui Penilaian Kinerja Guru secara progesif Pada Pendidik SDN 2 Tambaksari Tahun 2019”
Rumusan Masalah
Rumusan Masalah pada penelitian ini adalah: Bagaimana meningkatkan rapor mutu sekolah standar kompetensi pendidik melalui penilaian kinerja guru di SDN 2 Tambaksari tahun 2019?
Tujuan Penelitian
Tujuan peneliatian adalah untuk meningkatkan rapor mutu sekolah standar kompetensi pendidik melalui penilaian kinerja guru bagi pendidik SDN 2 Tambaksari Tahun 2019
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian bagi Bagi siswa: dengan adanya penelitian ini diharapkan kinerja Guru semakin meningkat terutama dalam melaksanakan tupoksi guru yang berdampak positip pada siswa baik dari ranah afektif, kognetif dan spiritual demi keberhasilan pendidikan untuk siswa. Bagi Guru: Penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam meningkatkan kinerja guru yang berdampak pada peningkatan hasil penilaian kinerja. Dengan pelaksaan penilaian pada semua guru menumbuhkan semangat, motivasi dan kemauan untuk meningkatkan kinerja pada semua guru melaksankan tugasnya secara profesional. Bagi Sekolah: Penelitian ini dilakukan untuk memajukan dan mendorong guru untuk meningkatkan kinerja sesuai tupoksi sehingga berdampak pada peningkatan hasil penilaian kinerja guru. Hasil PKG yang meningkat akan berpengaruh positip dalam peningkatan hasil rapor mutu sekolah pada tahun berikutnya. Bagi Guru bermanfaat untuk: meningkatkan kompetensi dan profesionalitas guru dan memberikan gambaran tentang kinerja dan kompetensi dirinya sebagai guru khususnya pada aspek kompetensi profesional guru dalam mengajar untuk selanjutnya dijadikan bahan refleksi untuk meningkatkan kinerjanya. Bagi Sekolah bermanfaat untuk: meningkatnya penjaminan mutu sekolah sebagai dampak meningkatnya motivasi kerja guru dalam mengajar sebagai wujud aplikasi melaksanakan tugas profesionalnya. Untuk Dinas Pendidikan dapat dijadikan rujukan dalam menentukan kebijakan untuk memberikan dukungan penuh secara simultan dan berkelanjutan dalam meningkatkan kinerja guru dan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan untuk melakukan peningkatan mutu kinerja sekolah.
KAJIAN PUSTAKA
Kajian Teori
Rapor Mutu Sekolah
Rapor Mutu Sekolah adalah rapor kemajuan sekolah yang berbasis kepada 8 Standart Nasional Pendidikan denngan indikator dan sub indikator yang berisi nilai dengan skala 1-7. Rapor Mutu Sekolah menggambarkan kondisi sekolah dalam upaya pemenuhan Standart Nasional Pendidikan. Manajemen mutu pada hakekatnya adalah semua aktifitas dari fungsi manajemen secara keseluruhan mulai dari perencanaan, penggorganisasian, pengendalian hingga kepemimpinan yang menentukan kebijakan mutu, tujuan dan tanggung jawab serta implementasinya melalui alat-alat manajemen, seperti perencanaan, pengendalian, penjaminan dan peningkatan mutu. Jalan terpenting untuk mempertinggi mutu sekolah ialah mempertinggi mutu pendidiknya
(Mr. Muhammad Yamin). Rapor mutu Pendidikan diterbitkan setiap tahun. Dengan Rapor Mutu Pendidikan (RMP) sebagai ujung tombak pendatan mutu delapan standar nasional pendidikan. Jika LPMP
(Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan) menerbitkan Rapor Mutu Pendidikan tiap setahun sekali maka BNSP (Badan Standart Nasionak Pendidikan) akan menerbitkan Rapor Mutu Pendidikan dalam lima tahunan. Laporan lima tahunan yang akan dikeluarkan BSNP akan memaparkan tentang mutu pendidikan dalam standar nasional pendidikan berbasis sekolah yang dapat digunakan sebagai ukuran untuk proses akriditasi sekolah.
Penilaian Kinerja Guru
Kinerja yang dalam bahasa Inggris disebut dengan “performance”, yang berarti tampilan kerja; unjuk kerja; wujud kerja. Kinerja merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang dalam melaksanakan, menyelesaikan tugas serta tanggung jawabnya sesuai dengan harapan dan tujuan yang telah ditetapkan. Atau secara sederhana kinerja dapat diartikan suatu unjuk kerja seseorang yang ditunjukkan dalam penampilan, perbuatan, dan prestasi kerjanya sebagai akumulasi dari kompetensi yang dimilikinya.
Kinerja diartikan sebagai tingkat atau derajat pelaksanaan tugas seseorang atas dasar kompetensi yang dimilikinya. Istilah kinerja tidak dapat dipisahkan dengan bekerja karena kinerja merupakan hasil dari proses bekerja. Sebagaimana dikemukakan oleh Smith, kinerja adalah ”. . . output drive from processes, human or otherwise”, jadi kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses. Jika diaplikasikan dalam dunia pendidikan maka kinerja disini merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seluruh warga di lembaga pendidikan yang bersangkutan dengan wewenang dan tanggung jawab untuk mencapai tujuan kelembagaan yang telah ditetapkan.
Sedangkan, kinerja guru adalah kemampuan seorang guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran di sekolah dan bertanggung jawab atas peserta didik dibawah bimbingannya dengan meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Oleh karena itu, kinerja guru dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menunjukkan kemampuan seorang guru dalam menjalankan tugasnya di sekolah serta menggambarkan adanya suatu perbuatan yang ditampilkan guru dalam atau selama melakukan aktivitas pembelajaran.
Sehubungan dengan uraian diatas, penilaian kinerja guru dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk memperoleh gambaran tentang pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap guru dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, yang ditunjukkan dalam perbuatan, penampilan, dan prestasi.
Kerangka Berfikir
Berdasarkan diagram alur Penelitian ini, maka hasil kajian empirik yang peneliti lakukan terhadap rapor mutu sekolah SD Negri 2 Tambaksari menunjukkan bahwa rapor mutu sekolah masih rendah terutama pada standar kompetensi guru. Rata-rata rapor mutu sekolah standar kompetensi pendidik tahun 2017 baru 3,59 katogori capain Menuju SNP 2(2,05-3,71). Hasil refleksi terhadap temuan tersebut menunjukkan bahwa faktor yang menyebabkan masih rendahnya rapor mutu sekolah standar kompetensi pendidik tersebut diduga disebabkan kinerja guru yang belum maksimal. Faktor eksternal yang diduga mengakibatkan rendahnya kinerja k guru tidak semua guru mendapat penilaian kinerja guru,hanya guru PNS saja yang ikut pkg sementara yang non PNS tidak masuk PKG. Salah satu metode diyakini sesuai adalah penilaian kinerja guru bagi semua pendidikSDN 2 Tambaksari tahun 2017- 2019. Dengan menerapkan penilaian kinerja guru rapor mutu sekolah standar kompetensi pendidik SDN 2 Tambaksari diharapkan dapat meningkat.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir, hipotesis dalam penelitian tindakan sekolah ini adalah diduga melalui penilaian kinerja guru (PKG) secara progesif dapat meningkatkan rapor mutu sekolah standar kompetensi Pendidik SDN 2 Tambaksari tahun 2019.
METODE PENELITIAN
Setting Penelitian
Waktu Pelaksanaan Penelitian direncanakan selama 2 tahun, mulai dari bulan Januari 2018 sampai dengan bulan Maret 2020. Rencana penelitian terdiri dari: pengajuan proposal, penyusunan rancangan penelitian, pelaksanaan siklus I, analisis hasil siklus I, pelaksanaan siklus II, analisis hasil siklus II, dan penulisan hasil penelitian adapun pembagian waktu penelitian dapat diperinci pada tabel di bagial lampiran penelitian ini.
Tempat penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Tambaksari, Korwil Bidik Kecamatan Blora, Kabupaten Blora. Pemilihan tempat ini di mana penulis bertugas sebagai kepala sekolah di SD tersebut. Selain itu salah satu tujuan yang dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kinerja guru dan meningkatkan rapor mutu sekolah di SD Negeri 2 Tambaksari.
Subyek penelitian mengacu pada judul penelitian adalah para guru di SD Negeri 2 Tambaksari korwil Bidik Kecamatan Blora Kabupaten Blora berjumlah 8 orang guru.
Sumber data dalam penelitian ini adalah guru, sebagai subyek penelitian. Data yang dikumpulkan dari guru meliputi data hasil observasi, angket, dan dokumentasi. Observasi dilaksanakan pada setiap akhir siklus yang terdiri dari: guru berkualifikasi S1, rombel belajar, guru mata pelajaran, Standar kompetensi pedagogik dan Stndar kompetensi profesional. Selain guru sebagai sumber data, penulis juga menggunakan teman sejawat sesama kepala sekolah sebagai rekan sharingr/diskusi dari sumber data yang diperoleh.
Pendekatan penelitian tindakan sekolah (School Action Research). Karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah kinerja guru dalam meningkatkan mutu sekolah di sekolah. Penelitian ini mencari tahu bagaimana meningkatkan rapor mutu sekolah standar kompetensi guru dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Penelitian ini mengambil bentuk penelitian tindakan sekolah (PTS) yaitu peningkatan rapor mutu sekolah melalui penilaian kinerja guru dalam rangka mengimplementasikan standar kompetensi pendidik terdiri dari 2 siklus dan masing- masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu: tahap perencanaan program tindakan, pelaksanaan program tindakan, pengamatan program tindakan, dan refleksi.
Tahapan tersebut secara ringkas terdiri dari: satu rancangan awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan penilaian kinerja guru; dua tindakan dilakukan setelah rancangan disusun. Tindakan merupakan bagian yang akan dilakukan dalam Penelitian Tindakan Sekolah dalam penelitian; tiga Pengamatan dilakukan waktu guru melakukan aktifitas di sekolah. Data yang dikumpulkan dapat berupa data arsip guru, nilai PKG sebelumnya. Instrumen yang umum dipakai adalah lembar observasi, dan cacatan lapangan yang dipakai untuk memperoleh data secara objektif yang tidak dapat terekam melalui lembar observasi, misalnya aktivitas guru selama pemberian tindakan berlangsung, reaksi mereka, atau pentunjuk-petunjuk lain yang dapat dipakai sebagai bahan dalam analisis dan untuk keperluan refleksi. Refleksi, peneliti mengkaji hasil PKG dan menganalisis rapor mutu yang ada untuk dijadikan kebijakan memutuskan langkah tindakan penelitian selanjutnya.
Teknik, Alat Pengumpulan Data, dan Indikator Kinerja
Teknik pengumpulan data pengamatan langsung terhadap aktivitas semua guru, disamping itu juga guru diminta mengisi instrumen PKG serta instumen isian PMP dalam rangka proses rapor mutu sekolah.
Alat pengumpulan data penelitian meliputi: lembar observasi guru berdasarkan indikator standar kompetensipendidik, Instrumen Penilaian Kinerja Guru (PKG), Isian Pemetaan Mutu Pendidikan (PMP), dan dokumentasi
Indikator kinerja penelitian adalah untuk meningkatkan rapor mutu sekolah standar kompetensi pendidik melalui penilaian kinerja guru. . Maka yang menjadi indikator kinerja dalam penelitian ini adalah penilaian kinerja guru dapat meningkatkan rapor mutu sekolah standar kompetensi pendidik. Untuk mengukur keberhasilan penelitian ini, maka indikator kinerja berikutnya apabila hasil penelitian ini dengan valid dapat menunjukkan sekurang-kurangnya 75% guru meningkat penilaian kerjanya.
Validasi data
Validasi data penelitian ini meliputi validasi hasil observasi kinerja guru dalam aktifitas di sekolah dan validasi hasil isian pemetaan mutu pendidikan berupa validasi hasil penelitian dan proses penelitian.
Analisis data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis dekskriptif, yang meliputi: Analisis deskriptif komparatif hasil penelitian dengan cara membandingkan hasil observasi dan angket pada siklus I dengan siklus II dan membandingkan hasil observasi dan angket dengan indikator pada siklus I dan siklus II; dan Analisis deskriptif kualitatif hasil observasi dengan cara membandingkan hasil observasi dan refleksi pada siklus I dan siklus II.
Prosedur Penelitian
Pra siklus,
Pada tahap ini peneliti hanya mengamati dan menganalisis hasil rapor mutu sekolah tahu 2017,hasil penilaian kinerja guru tahun 2017 lalu hasilnya nanti sebagai pembanding siklus I dan II siklus yang sudah di terapkan tindakan penilaian kinerja guru pada semua pendidik SDN 2 Tambaksari.
Siklus 1
Pada tahap perencanaan ini peneliti merumuskan dan mempersiapkan: rencana jadwal pelaksanaan tindakan, rencana pelaksanaan penerapan penilaian kinerja guru tahun 2018 untuk meningkatkan rapor mutu sekolah standar kompetensi pendidik, membuat lembar observasi, dan mempersiapkan kelengkapan lain yang diperlukan dalam rangka analisis data.
Tahap Pelaksanaan peneliti menerapkan penilaian kinerja guru. Siklus I dilaksanakan pada bulan September,Oktober tahun 2018 berdasarkan kesepakatan guru guru. Pelaksanaan tindakan pada dasarnya disesuaikan dengan setting tindakan yang telah ditetapkan dalam rencana pelaksanaan.
Pengamatan dilakukan setelah proses penilaian kinerja guru selesai ditindaklanjuti dengan pengisian PMP pada bulan Desember 2018 hasilnya adalah rapor mutu sekolah tahun 2018 maka dilakukan pengamatan selama seminggu terhadap hasil rapor mutu 2018. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui peningkatan rapor mutu sekolah standar kompetensi pendidik melalui penilaian kinerja guru pada siklus1. Refleksi merupakan kegiatan menganalisis semua data atau informasi yang dikumpulkan dari penelitian tindakan yang dilaksanakan, sehingga dapat diketahui berhasil atau tidaknya tindakan yang telah dilaksanakan dengan tujuan yang diharapkan.
Siklus 2
Perencanaan pada tahap ini peneliti merumuskan dan mempersiapkan melakukan tindak lanjut siklus I, akan tetapi dalam siklus II dilakukan perbaikan. Peneliti yang dalam hal ini adalah kepala sekolah mencari kekurangan dan kelebihan penerapan penilaian kinerja guru untuk meningkatkan rapor mutu sekolah standar kompetensi pendidik pada siklus 1. Kelebihan yang ada pada siklus I dipertahankan pada siklus II, sedangkan kekurangannya diperbaiki. Peneliti menyiapkan lembar instrumen penilaian, lembar observasi untuk mengetahui peningkatan kinerja guru pada tahun 2019.
Tahap pelaksanaan Siklus II dimulai pada bulan September dan Oktober 2019 untuk pelaksanaan tindakan penilaian kinerja guru (PKG) tahun 2019. Proses tindakan pada siklus II dengan melaksanakan penilaian PKG pada semua pendidik SDN 2 Tambaksari berdasarkan pada pengalaman hasil dari siklus I. Dalam tahap ini peneliti melaksanakan metode yang diterapkan berdasarkan tindakan pada siklus I, perbedaannya adalah pada siklus II dilaksanakan dengan mensinkronkan hasil PKG pada dapodik. .
Pengamatan dilaksanakan setelah proses PKG tahun 2019 selesai, ditindaklanjuti dengan pengisian PMP secara manual dan diproses secara online pada bulan desember 2019,menunggu hasil audit LPMP sampai menghasilkan rapor mutu sekolah tahun 2019. . Pengamatan dilakukan untuk mengetahui peningkatan rapor mutu sekolah 2019 standar kompetensi pendidik melalui penilaian kinerja guru. Adapun yang di amati pada siklus 2 sama dengan yang diamati pada siklus 1.
Refleksi merupakan kegiatan menganalisis semua data atau informasi yang dikumpulkan dari penelitian tindakan yang dilaksanakan, sehingga dapat diketahui berhasil atau tidaknya tindakan yang telah dilaksanakan dengan tujuan yang diharapkan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Kondisi Pra Siklus
Pada kondisi awal, data hasil rapor mutu sekolah tahun 2017 untuk standar kompetensi pendidik hanya mendapat nilai 3,59 katogori capain Menuju SNP 2(2,05-3,71). Capain Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan SDN 2 Tambaksari di bawah capaian Nasional, Provinsi dan Kabupaten. Skor rata-rata kondisi awal sebesar 3,59 (katagori capaian menuju Nsnp 2)dari skor maksimal 7 katagori capaian SNP (Standar Nasional Pendidikan). Berikut ini yang menjadi perhatian dari peneliti adalah hanya 3 orang guru yang melaksanakan penilaian kinerja guru yaitu pendidik yang berstatus PNS saja. Jadi untuk yang guru non PNStidak melaksanakan PKG. Kondisi awal ini yang mempengaruhi kinerja guru kurang maksimal berakibat pada rapor mutu standar kompetensi pendidik kurang memadai. . Adapun karakteristik kondisi awal guru di SD Negeri 2 Tambaksari adalah sebagai berikut: 1) Belum semua guru berkualitas SI; 2) belum semua rombongan belajar memiliki guru kelas; 3)belum semua guru melaksanakan penilaian PKG; Tidak semua guru menyadari hubungan dan manfaat penilaian kinerja guru dan rapor mutu sekolah.
Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PKG)
Tahap Pelaksanaan
Pada perencanaan peneliti melaksanakan penilaian kinerja guru untuk meningkatkan rapor mutu sekolah standar kompetensi pendidik.
Adapun pelaksanannya pada bulan September, Oktober, November tahun 2018
Hasil Pengamatan
Siklus I
Setelah kegiatan penilaian kinerja guru, ditindak lanjuti dengan pengisian Pemetaan Mutu Pendidikan secara manual kemudian diproses secara online pada bulan Desember 2018. Setelah ada audit dari LPMP maka muncul Rapor Mutu Sekolah tahun 2018. Rincian Siklus 1 untuk nilai PKG, nilai rapor mutu dan nilai standar kompetensi pendidik per indikator tertuang dalam tabel di bawah ini ;
Tabel 4. 4 Hasil Penilaian Kinerja Guru(PKG) Siklus 1
No | Nama | Nilai | Persentase |
1 | MARYATI | 49 | 87,59% |
2 | ASPIAH,S. Pd. I | 50 | 89,28 % |
3 | IMROATIN DAIMAH,S. Pd. SD | 48 | 85,71% |
4 | TEGUH WAHYUDI S. Pd. SD | 48 | 85,71% |
5 | SEPTI WIDYORINI S. Pd. SD | 47 | 83,92 % |
6 | SITI MAGFIROH | 47 | 83,92% |
7 | EVA SURYANI | 46 | 82,14 % |
8 | ELZA PRISTY L,S. Pd | 46 | 82,14 % |
Jumlah | 381 | 680,41% | |
Rata-Rata | 47,63 | 85,06% |
Tabel 4. 5 Hasil Rapor Mutu Sekolah Standar Kompetensi Pendidik 2018 Siklus 1
No | Indikator | Nilai 2018 | Kategori Capaian |
1 | 5. 1. 1 Berkulitas minimal SI | 4,37 | Menuju SNP 3 |
2 | 5. 1. 2 Rasio Guru Kelas dengan Rombongan Belajar | 6,41 | Menuju SNP 4 |
3 | 5. 1. 3 Tersedia Guru Mapel | 4,37 | Menuju SNP 3 |
4 | 5. 1. 4 Kompetensi Pedagogik minimal baik | 4,90 | Menuju SNP 3 |
5 | 5. 1. 5 Kompetensi Profesional minimal baik | 5,95 | Menuju SNP 4 |
Rata -rata | 5,20 | Menuju SNP 4 |
Tabel 4. 6 Analisis Data Nilai Siklus 1
N0 | Rentang Nilai | Katagori Capaian | Frekuensi | Persentase |
1 | 0,0 – 2,04 | Menuju SNP 1 | 0% | |
2 | 2,05 – 3,70 | Menuju SNP 2 | 0% | |
3 | 3,71 – 5,06 | Menuju SNP 3 | 3 | 60 % |
4 | 5,07– 6,66 | Menuju SNP 4 | 2 | 40% |
5 | 6,67– 7,00 | SNP | 0% |
Refleksi
Di lihat dari hasil observasi ada peningkatan skor rata-rata dari pra siklus ke siklus I, sebagai bahan pembanding pra siklus untuk nilai PKG hanya mencapai skor 47(83,94%) sementara pada siklus I mencapai 47,63(85,06%) yang artinya kinerja guru mengalami peningkatan. Untuk nilai rapor mutu sekolah standar kompetensi pendidik pada pra siklus nilai 3,59 (menujunSNP 2) pada siklus 1 nilai 5,20 (menuju SNP 4) Jadi pada siklus I baik PKG maupun rapor mutu sekolah standar kompetensi pendidik mengalami peningkatan dari kondisi awal.
Siklus II
Pada siklus II, kegiatan penilaian kinerja guru tahun 2019 untuk meningkatkan rapor mutu standar kompetensi pendidik tahapannya sama dengan siklus I akan tetapi disini kepala sekolah sangat menekankan betul terhadap proses hasil PKG untuk disinkronkan dengan DAPODIK karena ada beberapa indikator nilai rapor mutu standar kompetensi pendidik tidak ada dalam instrumen PMP tapi diambilkan dari nilai PKG isian DAPODIK.
Berikut ini adalah tabel perolehan data observasi yang dilakukan penulis selama siklus II.
Tabel 4. 7 Hasil Penilaian Kinerja Guru Siklus II
No | Nama | Nilai | Persentase |
1 | MARYATI | 50 | 89,28% |
2 | ASPIAH,S. Pd. I | 51 | 91,07 % |
3 | IMROATIN DAIMAH,S. Pd. SD | 50 | 89,28% |
4 | TEGUH WAHYUDI S. Pd. SD | 51 | 91,07% |
5 | SEPTI WIDYORINI S. Pd. SD | 49 | 87,50 % |
6 | SITI MAGFIROH | 48 | 85,71% |
7 | EVA SURYANI,S. Pd. SD | 47 | 83,92 % |
8 | ELZA PRISTY L,S. Pd | 48 | 85,71 % |
Jumlah | 394 | 703,54% | |
Rata-Rata | 49,25 | 87,94% |
Tabel 4. 8 Hasil Rapor Mutu Sekolah Standar Kompetensi Pendidik Siklus 2
No | Indikator Standar Kompetensi Pendidik | Nilai 2019 | Katagori Capaian |
1 | 5. 1. 1 Berkulitas minimal SI | 4,39 | Menuju SNP 3 |
2 | 5. 1. 2 Rasio Guru Kelas dengan Rombongan Belajar | 6,51 | Menuju SNP 4 |
3 | 5. 1. 3 Tersedia Guru Mapel | 4,42 | Menuju SNP 3 |
4 | 5. 1. 4Kompetensi Pedagogik minimal baik | 5,00 | Menuju SNP 3 |
5 | 5. 1. 5 Kompetensi Profesional minimal baik | 5,98 | Menuju SNP 4 |
Rata-rata | 5,26 | Menuju SNP 4 |
Tabel 4. 9 Analisis Data Nilai Siklus 2
N0 | Rentang Nilai | Katagori Capaian | Frekuensi | Persentase |
1 | 0,0 – 2,04 | Menuju SNP 1 | 0% | |
2 | 2,05 – 3,70 | Menuju SNP 2 | 0% | |
3 | 3,71 – 5,06 | Menuju SNP 3 | 3 | 60 % |
4 | 5,07– 6,66 | Menuju SNP 4 | 2 | 40% |
5 | 6,67– 7,00 | SNP | 0% |
Refleksi
Di lihat dari hasil observasi ada peningkatan skor rata-rata dari pra siklus ke siklus I sampai ke siklus II, dimana hasil skor rata-rata observasi penilaian kinerja guru pra siklus hanya mencapai skor 47sementara pada siklus I mencapai 47,63 yang artinya kinerja guru meningkat. Pada siklus II ini mencapai skor 49,25 artinya kinerja guru meningkat lebih baik lagi dari sebelumnya. Berdasarkan perolehan data tersebut didapat informasi skor kinerja guru dalam mengajar sebesar 87,94%. Jadi pada penelitian ini dari kondisi awal ke siklus I, dan siklus I ke siklus II penilaian kinerja guru mengalami peningkatan. Secara berurutan didapat informasi skor rata-rata kinerja guru pada kondisi awal sebesar 47 menjadi 47,63 pada siklus I, dan pada siklus II sebesar 49,25.
Berikut merupakan peningkatan penilaian kinerja guru dari sebelum dilakukan tindakan (pra-siklus) sampai dengan setelah diterapkan tindakan pada siklus 1 dan 2.
Tabel 4. 10 Peningkatan Penilaian Kinerja Guru
Penilaian Kinerja Guru | Pra-siklus | Siklus 1 | Siklus 2 |
Rata-rata | 47 | 47,63 | 49,25 |
PERSENTASI | 83,94% | 85,06% | 87,94% |
Tabel 4. 11 Peningkatan Pencapaian Rapor Mutu Standar Kompetensi Pendidik
Pra Siklus | Siklus 1 | Siklus 2 | |||
Nilai | Persentasi | Nilai | Persentasi | Nilai | Persentasi |
3,59 | 51% | 5,20 | 74% | 5,26 | 76% |
Pada Tabel 4. 11 di atas menunjukkan bahwa Rapor Mutu Sekolah Standar Kompetensi Pendidik mengalami peningkatan dari pra-siklus ke siklus 1 dan dari siklus 1 ke siklus 2. Hal ini diduga bahwa Penilaian Kinerja Guru dalam rangka peningkatan Rapor Mutu Sekolah Standar Kompetensi Pendidik telah dilaksanakan secara efektif selama proses baik pada tahap pelaksanaan, dan pasca- penilan kinerja guru.
Pembahasan
Di lihat dari hasil observasi ada peningkatan skor rata-rata dari pra siklus ke siklus I, sebagai perbandingan skor rata-rata observasi pra siklus hanya mencapai skor 47 sementara pada siklus I mencapai 47,63 yang artinya kinerja guru di sekolah mengalami peningkatan.
Kinerja guru yang dinilai setiap siklus adalah kinerja 14 kompetensi yang mencakup ranah pedagogik. profesional, kepribadian dan sosial. Hasil observasi siklus II mencapai skor 49,25 artinya kinerja guru baik. Jadi hasil penelitian siklus II skor rata – rata 49,25 dengan persentasi 87,94 dinyatakan berhasil. Keberhasilan PKG berpengaruh baik pada peningkatan rapor mutu sekolah standar kompetensi pendidik dibuktikan dengan hasil rapor pra siklus dari 3,59 menjadi 5,20 pada siklus1 dan meningkat lagi menjadi 5,26 persentasi 76 %. Dengan berhasilnya penelitian pada siklus 2 ini maka peneliti menghentikan penelitian pada siklus II. Hasil akhir penelitian tindakan sekolah ini adalah penilaian kinerja guru secara progesif dapat meningkatkan rapor mutu sekolah standar kompetensi pendidik SD Negeri 2 Tambaksari.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Pada penelitian ini disimpulkan bahwa: Penilaian Kinerja Guru berjalan efektif. , berhasil membuktikan melalui PKG dapat meningkatkan rapor mutu sekolah standar kompetensi pendidik di SD Negeri 2 Tambaksari.
Saran
Berdasarkan simpulan diatas disarankah kepada kepala sekolah untuk membiasakan melaksanakan penilaian kinerja guru pada semua pendidik di satuan pendidikan masing masing pada setiap tahunya. Karena dalam penelitian ini menunjukkan bahwa penilaian kinerja guru efektif untuk meningkatkan rapor mutu sekolah standar kompetensi pendidik.
DAFTAR PUSTAKA
Arbangi,Dakir,Umiarso. 2016. Manajemen Mutu Pendidikan. Jakarta: Kencana
Depdiknas. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia no 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta: Depdiknas.
Derektorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. 2004. Panduan Penilaian Kinerja Sekolah. Jakarta: Diektorat Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar.
Hasan,Marzuki. 2016. Peningkatan Capaian Mutu Sekolah. Banda Aceh: Jurnal Media Inovasi Edukasi.
Kunandar. 2008. Guru Profesional. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Mulyasa,E. 2013. Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru. Bandung: : PT Remaja Rosda Karya.
Nana Syaodih Sukmadinata. 2005,Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Permen 2009. Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi no 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya: Jakarta.
Permendikbud2016. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28 Tahun 2016 Tentang Sistim Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Permendikbud.
Rinchart,A. 1993. Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Sallis Edward. 1993. Total Qualiy Manajemen in Education. Kogan Page
Supardi. 2014. Kinerja Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Susanto,Ahmad. 2016. Manajemen Peningkatan Kinerja Guru. Jakarta: Prenada Media
Sedarmayanti,2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.
Tjiptono Fandy. 1996. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi
Undang-Undang No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Depdiknas.
WJS,Poerwardaminta. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka.