PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA KOMPETENSI DASAR MEMBANDINGKAN SIKLUS HIDUP BEBERAPA JENIS MAKHLUK HIDUP SERTA MENGAITKAN DENGAN UPAYA PELESTARIANNYA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN POP UP BOOK PADA SISWA KELAS IV SDN 1 NGOYOG KECAMATAN ANDONG KABUPATEN BOYOLALI SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2018/ 2019

 

Yezika Pravangasta Krisviskalia

Guru Sekolah Dasar Negeri 1 Ngoyog Kecamatan Andong

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA kompetensi dasar membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya melalui penggunaan media pembelajaran Pop Up Book pada siswa kelas IV SDN 1 Ngoyog Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/ 2019. Bentuk Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Sebagai subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 1 Ngoyog.Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah data awal yang diperoleh sebelum dilaksanakan tindakan yaitu rata-rata kelas mencapai 59,76 dengan ketuntasan klasikal 35,29%, pada siklus I rata-rata kelas meningkat menjadi 70,12 dan ketuntasan klasikal meningkat menjadi 58,82%. Pada siklus II rata-rata kelas meningkat menjadi 80,06 dan ketuntasan klasikal semakin meningkat menjadi 88,24%. Berdasarkan penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan media pembelajaran Pop Up Book terbukti dapat meningkatkan hasil belajar IPA kompetensi dasar membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya pada siswa kelas IV SDN 1 Ngoyog Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/ 2019.

Kata kunci: hasil belajar, media pembelajaran Pop Up Book, IPA

 

PENDAHULUAN

Berdasarkan ulangan harian kelas 4 kurikulum 2013 Tema Cita-Citaku pada muatan pelajaran IPA kompetensi dasar membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya yang telah dilakukan peneliti sebagai guru kelas IV SD Negeri 1 Ngoyog tergolong masih rendah. Hal itu dapat dibuktikan melalui hasil ulangan harian, yaitu dari jumlah seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 17 anak terdiri dari siswa laki-laki 13 anak dan siswa perempuan 4 anak, siswa yang mendapat nilai diatas KKM 7 anak, dan dibawah KKM 10 anak. KKM yang ditetapkan untuk muatan pelajaran IPA yaitu 75. Permasalahan rendahnya ketercapaian nilai KKM tersebut timbul karena kedudukan dan fungsi peneliti sebagai guru dalam kegiatan proses pembelajaran masih dominan.

Kondisi seperti diuraikan di atas tidak sepenuhnya disebabkan oleh kekurangan pada diri siswa. Peneliti selaku penanggungjawab pembelajaran menyadari bahwa pada pembelajaran kurikulum 2013 muatan pelajaran IPA kompetensi dasar membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya yang telah dilaksanakan belum optimal. Permasalahan tersebut dikarenakan kedudukan dan fungsi peneliti selaku penanggungjawab pembelajaran dalam melaksanakan pembelajaran masih dominan. Aktivitas peneliti selaku penaggungjawab pembelajaran masih tinggi dibandingkan dengan aktivitas siswa, disamping itu peneliti selaku penanggungjawab pembelajaran belum menggunakan media pembelajaran dengan maksimal. Dalam menyampaikan materi pembelajaran guru masih banyak menggunakan metode ceramah, sedangkan siswa hanya mendengar dan mencatat materi yang disampaikan. Hal ini mengakibatkan siswa cepat bosan dan informasi yang disampaikan sulit diserap oleh siswa, selain itu kreativitas siswa kurang dieksplore dalam kegiatan pembelajan.

Peneliti selaku penanggungjawab pembelajaran merasa prihatin atas keadaan di atas, peneliti berharap untuk kedepan keadaan seperti di atas dapat diatasi. Harapan tersebut yaitu hasil belajar muatan pelajaran IPA kompetensi dasar membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya meningkat dan dapat memenuhi KKM 75. Selain harapan tentang hasil belajar muatan pelajaran IPA kompetensi dasar membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya meningkat, peneliti mengharapkan kualitas pembelajaran semakin meningkat dan berkualitas. Hasil belajar dan kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan apabila dalam melaksanakan pembelajaran guru menggunakan media pembelajaran Pop Up Book. Dengan memilih dan menggunakan media pembelajaran tersebut diharapkan mampu melibatkan siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami materi yang sulit apabila mereka dapat saling mendiskusikan materi itu dengan temannya, selain itu dengan menggunakan media tersebut, siswa diharapkan pula dapat terlibat langsung secara aktif dan kreatif.Harapan kedepan peneliti selaku penanggungjawab pembelajaran mampu dan mau melakukan tindakan yang nyata dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas.

Perbedaan antara harapan dan kenyataan di atas, menimbulkan masalah yang perlu dicari solusi pemecahannya. Solusi pemecahan masalah di atas yakni peneliti selaku penanggungjawab pembelajaran berupaya melaksanakan tindakan kelas yaitu menggunakan media pembelajaran Pop Up Book sebanyak dua siklus, tiap-tiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Sesuai dengan permasalahan dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka penelitian tindakan kelas ini berjudul: “Peningkatkan Hasil Belajar IPA Kompetensi Dasar Membandingkan Siklus Hidup Beberapa Jenis Makhluk Hidup Serta Mengaitkan Dengan Upaya Pelestariannya Melalui Penggunaan Media Pembelajaran Pop Up Book Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Ngoyog Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/ 2019”

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

  1. Apakah melalui Media Pembelajaran Pop Up Book dapat Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kompetensi Dasar membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya pada siswa kelas IV SDN 1 Ngoyog Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali semester 2 tahun pelajaran 2018/ 2019?
  2. Bagaimana proses penggunaan media pembelajaran Pop Up Book dalam pembelajaran IPA kompetensi dasar membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya pada siswa kelas IV SDN 1 Ngoyog Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali semester 2 tahun pelajaran 2018/ 2019?

Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kompetensi Dasar membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya melalui penggunaan media pembelajaran Pop Up Book pada siswa kelas IV SDN 1 Ngoyog Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali Semester 2 tahun pelajaran 2018/2019.

LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

Tinjauan Tentang Hasil Belajar IPA

Hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh setelah melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar diperoleh setelah diadanya evaluasi, Mulyasa (2007) menyatakan bahwa” Evaluasi hasil belajar pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan untuk mengukur perubahan perilaku yang telah terjadi”. Hasil belajar ditunjukan dengan hasil belajar yang merupakan indikator adanya perubahan tingkah laku siswa.

Hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh seseorang setelah melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar tampak dari perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur daalm bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Hamalik (2002) menyatakan bahwa “Perubahan disini dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembanganyang lebih baik di bandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tau menjadi tahu”.

Tinjauan Tentang Ilmu Pengetahuan Alam

IPA merupakan salah satu dari banyak jenis ilmu pengetahuan. Menurut Leo Sutrisno, dkk (2008) IPA merupakan kemampuan manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat (correct) pada sasaran, serta menggunakan prosedur yang benar (true), dan dijelaskan dengan penalaran yang sahih (valid) sehingga dihasilkan kesimpulan yang betul (truth). Jadi, IPA mengandung tiga hal: proses adalah aktivitas manusia dalam memahami alam semesta, prosedur adalah pengetahuan IPA dibangun melalui pengamatan yang tepat dan prosedur yang benar, produk adalah hasil akhir atau kesimpulan yang betul. Menurut The Liang Gie dalam (Leo Sutrisno, dkk , 2008) menyatakan bahwa science dalah kumpulan sistematis dari pengetahuan. Menurut Purnell’s dalam (Srini M Iskandar, 2001) science is the broad field of human knowledge, acquired by systematic observation and experiment, and explained by means of rules, laws, principles, theories, and hyphotheses. Berdasarkan uraian tersebut, IPA adalah pengetahuan manusia yang luas yang didapatkan dengan cara observasi dan eksperimen yang sistematik, serta dijelaskan dengan bantuan aturan-aturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori dan hipotesis-hipotesis.

Tinjauan Tentang Pembelajaran IPA SD

Menurut teori Piaget “Mengenai Perkembangan Kognitif” dalam (Srini M. Iskandar, 2001) berdasarkan jenjang dan karakteristik perkembangan intelektual anak seusia siswa SD maka penyajian konsep dan keterampilan dalam pembelajaran IPA harus dimulai dari nyata (konkrit) ke abstrak; dari mudah ke sukar; dari sederhana ke rumit, dan dari dekat ke jauh. Dengan kata lain, mulailah dari apa yang ada di sekitar siswa dan yang dikenal, diminati serta diperlukan siswa. Secara psikologis, anak usia SD berada dalam dunia bermain. Tugas guru adalah menciptakan dan mengelompokan suasana bermain tersebut dalam kelas sehingga menjadi media yang efektif untuk membelajarkan siswa dalam IPA.

Pembelajaran IPA merupakan media pengembangan potensi siswa SD yang didasarkan pada karakteristik psikologis anak, memberikan kesenangan bermain dan kepuasan intelektual bagi mereka dalam membongkar misteri, seluk beluk dan teka-teki fenomena alam di sekitar dirinya, mengembangkan potensi saintis yang terdapat dalam dirinya, memperbaiki konsepsi mereka yang masih keliru tentang fenomena alam, sambil membekali keterampilan dan membangun konsep-konsep baru yang harus dikuasainya (Lilis Nurhidayah, 2013).

Tinjauan Tentang Media Pembelajaran Pop Up Book

Media pembelajaran menurut Aqib (2013) adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan merangsang terjadinya proses belajar pada si pembelajar (siswa). Media digunakan untuk membantu terciptanya pembelajaran yang baik. Salah satu media yang dapat digunakan adalah Pop Up Book. Pop Up Book menurut Taylor dan Bluemel (2003) adalah “mechanical, movable books, [that] unfold and rise from the page to our surprice and delight.” menurut Taylor dan Bluemel Pop Up Book adalah konstruksi, pergerakan buku yang mucul dari halaman yang membuat kita terkejut dan menyenangkan. Pop Up Book identik dengan anak-anak dan mainan, namun benda ini dapat digunakan menjadi media pembelajaran yang baik. Media ini berisi cerita bergambar yang memiliki bentuk tiga dimensi ketika halaman buku dibuka. Penggunaan media ini dalam pembelajaran dapat digunakan pada bidang kebahasaan yaitu pada peningkatan keterampilan-keterampilan dasar berbahasa.

Kelebihan dari media Pop Up Book adalah memberikan pengalaman khusus pada pembaca karena melibatkan pembaca dalam cerita tersebut seperti menggeser, membuka, dan melipat bagian Pop Up Book. Hal ini akan membuat kesan tersendiri kepada pembaca sehingga akan lebih mudah masuk kedalam ingatan ketika menggunakan media ini. “Adding movement contributes yet another way for readers and non-readers to learn and enjoy. Hands-on and kinetic, movable and pop-up books combine hands and eyes, action and reaction, discovery and wonder.” (Van Dyk, 2010). Dengan lebih banyak kegiatan yang menarik dan memacu daya ingat diharapkan dapat dijadikan bahan dan inovasi siswa dalam berbicara, khususnya mengenai suatu cerita yang telah disampaikan oleh seseorang.

Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian teori yang dikemukakan di atas maka dapat disusun suatu kerangka pemikiran. Pada kondisi awal pembelajaran sebelum menggunakan media pembelajaran Popo Up Book, guru masih menggunakan pembelajaran konvensional. Siswa menjadi lebih cepat bosan dan informasi yang disampaikan sulit diserap oleh siswa serta tidak merangsang kreativitas dan partisipasi siswa, Guru lebih menekankan pada terselesainya materi pelajaran daripada tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi, komunikasi pembelajaran hanya satu arah sehingga kurang adanya timbal balik antara guru dengan siswa untuk aktif dan kreatif dalam menyerap dan mempertajam gagasannya, siswa masih merasa malu untuk bertanya kepada guru tentang materi yang belum mereka pahami sehingga membuat siswa kurang aktif dalam pembelajaran, siswa menganggap bahwa IPA merupakan mata pelajaran yang sulit sehingga mereka enggan mempelajarinya. Akibat dari permasalahan tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar siswa terhadap materi membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya.

Dengan kondisi tersebut, maka peneliti melaksanakan tindakan dengan menggunakan media pembelajaran Pop Up Book untuk meningkatkan mempengaruhi hasil belajar siswa terhadap materi membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya. Pada kondisi akhir pembelajaran, partisipasi, kerja sama, tanggungjawab dan kreativitas siswa dalam pembelajaran dapat meningkat sehingga pembelajaran dapat lebih bermakna dan pada akhirnya pemahaman terhadap mempengaruhi hasil belajar siswa terhadap materi membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya meningkat.

Perumusan Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: “Melalui Penggunaan Media Pembelajaran Pop Up Book dapat meningkatkan hasil belajar IPA kompetensi dasar membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya pada siswa kelas IV SDN 1 Ngoyog Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/ 2019”.

METODOLOGI PENELITIAN

Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Ngoyog Andong Boyolali, pada siswa kelas IV yang berjumlah 17 siswa terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. Penelitian direncanakan pada semester II, tahap persiapan hingga pelaporan hasil pengembangan akan dilakukan selama 6 bulan, yakni mulai bulan Januari sampai dengan Juni 2019. Objek penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA pada kompetensi dasar membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya.

Teknik Pengumpulan Data

Pelaksanaan pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan melalui teknik: observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi.

Validitas Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2008), di dalam penelitian diperlukan adanya validitas data, maksudnya adalah semua data yang dikumpulkan hendaknya mencerminkan apa yang sebenarnya diukur atau diteliti. Menurut Patton dalam H.B. Sutopo (2003) teknik Trianggulasi ada empat teknik yaitu: Trianggulasi data, trianggulasi metode, trianggulasi teori, dan trianggulasi peneliti. Dalam penelitian ini untuk menguji validitas data peneliti menggunakan validitas isi dan trianggulasi data.

Teknis Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif. Menurut H.B Sutopo (2003), dalam proses analisis data ada tiga komponen yang harus didasari oleh peneliti, tiga komponen tersebut adalah: Reduksi data, Penyajian data, Penarikan simpulan atau verifikasi.

 

Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan atau tolak ukur dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian. Pada penelitian ini, indikator yang menjadi pedoman keberhasilan adalah meningkatnya hasil belajar IPA kompetensi dasar membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya, yang diperoleh melalui tes awal penelitian dan tes pada akhir tiap-tiap tindakan Melalui Penggunaan Media Pembelajaran Pop Up Book pada siswa kelas IV SDN 1 Ngoyog Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/ 2019. Indikator penelitian bersumber dari kurikulum dan silabus 2013 kelas IV serta Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh kepala sekolah dan guru kelas IV, yaitu 75. Pada siklus I pembelajaran dikatakan berhasil apabila hasil belajar siswa mencapai ketuntasan klasikal 75%. Pada siklus II pembelajaran dikatakan berhasil apabila hasil belajar siswa mencapai ketuntasan klasikal 80%.

Prosedur penelitian

Sesuai dengan rancangan penelitian tindakan kelas, maka prosedur kerja dalam penelitian ini terdiri dari 4 (empat) langkah, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

HASIL PENELITIAN

Deskripsi Kondisi Awal

Dari langkah-langkah pembelajaran yang terlihat masih adanya dominasi guru dalam pembelajaran, dan siswa tidak diberi kesempatan untuk mengembangkan ketrampilan berfikirnya. Hasil belajar dari kondisi awal pembelajaran IPA di SDN 1 Ngoyog menunjukan masih banyak siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata KKM. Siswa yang mendapat nilai kurang dari 75 (KKM) sebanyak 11 dan yang mendapat nilai ≥ 75 (KKM) sebanyak 6 siswa. Hal ini dapat diartikan bahwa ketuntasan klasikal sebesar 35,29% masih berada di bawah ketuntasan belajar yang ditetapkan yaitu sebesar 85% siswa mendapatkan nilai ≥ 75 (KKM).

Hal tersebut menjadi refleksi bagi guru kelas IV khususnya dan tentunya peneliti yang ingin memaksimalkan hasil belajar. Bertolak dari kenyataan tersebut, peneliti mengadakan mencari alternatif pemecahan masalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA kelas IV SDN 1 Ngoyog kompetensi dasar membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya. Salah satu alternatif pemecahan yang dapat dilakukan adalah melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan media pembelajaran Pop Up Book.

Tindakan Siklus I

Berdasarkan data yang diperoleh dari kolaborasi dengan guru lain, peneliti mengetahui bahwa: 1) dalam proses pembelajaran guru belum sepenuhnya mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat sehingga masih terdapat poin-poin kegiatan yang tidak dilaksanakan sesuai perencanaan. 2) Penggunaan media pembelajaran Pop Up Book dalam proses pembelajaran IPA Kompetensi Dasar membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya belum dilaksanakan secara maksimal sesuai dengan perencanaan. 3) Siswa terlihat antusias dan sangat bersemangat dalam belajar artinya pembelajaran sudah mulai berpusat pada siswa, namun dalam kondisi tersebut masih banyak siswa yang tidak mengerti makna pembelajaran yang sedang berlangsung. Banyak diantara mereka yang hanya bermain dan tidak melakukan tugas mereka seharusnya. 4) Guru masih dihadapkan pada masalah koordinasi antar kelompok agar mereka saling bekerjasama karena siswa selalu berebut menggunakan alat peraga dalam melakukan diskusi. 5) Proses pembelajaran lebih interaktif dibandingkan sebelum menggunakan media pembelajaran Pop Up Book. Guru dan siswa mulai aktif berkomunikasi multi arah mengemukakan pendapat dan pertanyaan mengenai materi pelajaran.

Berdasarkan refleksi pada kegiatan pada siklus 1 masih banyak kekurangan serta kelemahan yang terjadi saat pembelajaran berlangsung, maka peneliti mencari solusi dengan memberikan arahan kembali kepada siswa tentang tahapan-tahapan kerja kelompok dengan menggunakan media pembelajaran Pop Up Book. Selain itu, peneliti juga mengubah jumlah anggota dalam kelompok dari 3-4 orang menjadi 4-5 orang pada masing-masing kelompok. Jadi, pada siklus II, kelas dibagi menjadi 3 kelompok. Hal ini dilakukan dengan alasan agar pembelajaran dapat berjalan efektif. Untuk kelancaran proses diskusi, peneliti juga memberikan motivasi berupa penghargaan baik secara verbal maupun non verbal kepada siswa agar mereka lebih berani lagi dalam menyampaikan pendapat. Selain itu guru juga memberikan apersepsi yang lebih meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Berkaitan dengan hal tersebut maka peneliti mengadakan tindakan untuk siklus berikutnya.

Adapun hasil yang diperoleh pada siklus I menunjukan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar IPA Kompetensi Dasar membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya melalui penggunaan media pembelajaran Pop Up Book pada siswa kelas IV SDN 1 Ngoyog Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019 Siklus I. Tetapi prosentase siswa yang nilainya di atas KKM belum memenuhi indikator kinerja pada siklus I yaitu 75% Oleh karena itu, dilanjutkan pada siklus II dengan berpedoman pada hasil refleksi siklus I.

Tindakan siklus II

Pada tindakan silkus II, terdapat banyak sekali peningkatan hasil belajar yang diperoleh siswa hal ini menunjukan bahwa hasil belajar IPA Kompetensi Dasar membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya melalui penggunaan media pembelajaran Pop Up Book pada siswa kelas IV SDN 1 Ngoyog Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019 Siklus I mengalami peningkatan. Siswa lebih mudah menguasai konsep dengan berdiskusi melalui media Pop Up Book dengan teman sebayanya. Keaktifan siswa selama proses pembelajaran serta kinerja guru dalam mengajar juga mengalami peningkatan. Hal ini menunjukan bahwa melalui penggunaan media pembelajaran Pop Up Book dapat meningkatkan hasil belajar IPA kompetensi dasar membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya pada siswa kelas IV SDN 1 Ngoyog Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/ 2019. Adapun hasil yang diperoleh pada siklus II menunjukan bahwa terjadi Peningkatkan Hasil Belajar IPA Kompetensi Dasar membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya melalui penggunaan media pembelajaran Pop Up Book pada siswa kelas IV SDN 1 Ngoyog Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali semester 2 tahun pelajaran 2018/ 2019. Prosentase siswa yang nilainya di atas KKM juga sudah memenuhi indikator kinerja pada siklus II yaitu 85%, sehingga tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran penggunaan media pembelajaran Pop Up Book dapat meningkatkan hasil belajar IPA Kompetensi Dasar membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya padasiswakelas IV SDN 1 Ngoyog Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali semester 2 tahun pelajaran 2018/ 2019.

PEMBAHASAN

Dengan melihat temuan hasil penelitian di atas dapat diketahui adanya peningkatan hasil belajar IPA Kompetensi Dasar membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya melalui penggunaan media pembelajaran Pop Up Book pada masing-masing siklus. Peningkatan terlihat dari perhitungan rata-rata nilai belajar yang diperoleh siswa pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan dan setelah dilaksanakan tindakan siklus I dan siklus II yang masing-masimg siklusnya dilaksanakan dua kali pertemuan. Hasil perbandingan dapat diketahui bahwa prosentase jumlah siswa yang memperoleh nilai ³75 (KKM) mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu sebelun tindakan hanya 35,29%. Pada siklus I meningkat menjadi 58,82% dan 88,24% pada siklus II. Selain itu, nilai rata-rata IPA Kompetensi Dasar membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya juga mengalami peningkatan yaitu sebelum tindakan 59,76. Kemudian meningkat menjadi 70,12 pada siklus I dan 80,06 pada siklus II. Hal ini merefleksikan bahwa pembelajaran IPA Kompetensi Dasar membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya melalui penggunaan media pembelajaran Pop Up Book yang dilaksanakan oleh guru dapat dinyatakan berhasil.

PENUTUP

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan pada pembelajaran IPA dengan menggunakan media pembelajaran Pop Up Book, pada siswa kelas IV SDN 1 Ngoyog Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali selama dua siklus dapat ditarik simpulan bahwa:

Penggunaan media pembelajaran Pop Up Book terbukti dapat meningkatkan hasil belajar kompetensi dasar membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya pada siswa kelas IV SDN 1 Ngoyog Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019. Peningkatan hasil belajar kompetensi dasar membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan pada rata-rata kelas dan ketuntasan klasikal yang diperoleh siswa pada setiap siklus. Data awal yang diperoleh sebelum dilaksanakan tindakan yaitu rata-rata kelas mencapai 59,76 dengan ketuntasan klasikal 35,29%, pada siklus I rata-rata kelas meningkat menjadi 70,12 dan ketuntasan klasikal meningkat menjadi 58,82%. Pada siklus II rata-rata kelas meningkat menjadi 80,06 dan ketuntasan klasikal semakin meningkat menjadi 88,24%.

Proses penggunaan media pembelajaran Pop Up Book dalam mata pelajaran IPA kompetensi dasar membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya pada siswa kelas IV SDN 1 Ngoyog Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/ 2019 yaitu siswa mengamati secara berkelompok media pembelajaran Pop Up Book metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna yang sudah dibuat oleh peneliti. Kemudian masing-masing kelompok berdiskusi untuk menjelaskan metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.

Bertolak dari uraian di atas, dapat membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Melalui media pembelajaran Pop Up Book dapat meningkatkan hasil belajar IPA kompetensi dasar membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya melalui penggunaan media pembelajaran Pop Up Book pada siswa kelas IV SDN 1 Ngoyog Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali semester 2 tahun pelajaran 2018/ 2019.

Berdasarkan simpulan dan implikasi hasil penelitian, maka ada beberapa saran yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, antara lain: Bagi Sekolah, hendaknya sekolah mengupayakan pelatihan atau sosialisasi bagi guru mengenai media pembelajaran yang bervariasi dan inovatif untuk dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan harapan. Bagi Guru, hendaknya guru meningkatkan kompetensi keprofesionalannya dengan merancang proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga peran siswa lebih besar dan pembelajaran akan menjadi lebih aktif dan bermakna. Hal ini membuat siswa tidak mudah bosan dan tetap termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar pada materi pelajaran IPA.

Hendaknya para guru menggunakan media pembelajaran Pop Up Book dalam melaksanakan pembelajaran. Karena dengan penggunaan media pembelajaran Pop Up Book siswa menjadi lebih tertarik belajar, sehingga menjadikan proses dan hasil belajar menjadi lebih baik. Hendaknya para guru menumbuhkan kerjasama dan semangat gotong royong dalam pembelajaran agar terjadi interaksi yang harmonis antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, dan guru dengan guru. Karena dengan kerjasama dan semangat gotong royong akan membentuk masyarakat belajar yang harmonis.

Bagi Siswa, setiap siswa hendaknya dapat menjalin hubungan baik dengan guru agar proses belajar mengajar terasa nyaman dan menyenangkan. Siswa hendaknya lebih aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Bagi Peneliti Lain, peneliti menyadari bahwa penelitian yang sudah dilakukan ini masih memiliki kekurangan untuk itu bagi peneliti yang ingin mengkaji lebih jauh tentang permasalahan yang sama dengan penelitian ini hendaknya lebih cermat dan mengupayakan pengkajian teori-teori lebih dalam yang berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran Pop Up Book guna melengkapi kekurangan yang ada agar diperoleh hasil yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2013. Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual. (Inovatif). Bandung: Yrama Widya.

Bluemel, N.L, Taylor, R.H., 2003. Pop-Up Books: A Guide for Teachers and Librarians. California: Santa Barbara.

Hamalik, Oemar. 2002. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Iskandar, Srini M. 2001. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: C.V Maulana

Leo Sutrisno, Hery Kresnad dan Kartono. 2007. Pengembangan IPA di SD. Jakarta: Departeman Pendidikan Nasional

Lilis Nurhidayah, 2013, Bagaimana mengajarkan SAINS (IPA) di SD?, http://lisnurhidayah.blogspot.com.

Mulyasa, E. 2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Suharsimi Arikunto, Suharjo dan Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Sutopo H. B. 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Pers.

Van Dyk, S. and Hewitt, C. 2011. Paper Engineering: Fold, Pull, Pop & Turn. National Museum of American History Washington, DC: The Smithsonian Libraries Exhibition Gallery