Peran Pasar Tradisional Dalam Menghadapi Era Globalisasi Ekonomi
PERAN PASAR TRADISIONAL
DALAM MENGHADAPI ERA GLOBALISASI EKONOMI
(STUDI KASUS KEC. DOLOKSANGGUL
KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN-SUMATERA UTARA)
Harapan Situmeang
SMP Negeri 4 Doloksanggul
Rosna Sarmauli Munthe
SMP SW Santa Lusia Doloksanggul
Lasma Lumban Gaol
SMP Negeri 2 Pollung
Rista Pandiangan
SMP Negeri 8 Pakkat
ABSTRAK
Penelitian on di bahen alani ni godang ni angka onan modern namasa di partikkian on ima namargoar Mini market, Supermarket dohot Hypermarket dohot angka na asing. Siala godangni angka onan modern namasa sonarion on, otik godang mangeak tu hadirion ni Onan Tradisional na adong di masyarakat na tinggal di Kecamatan Doloksanggul, siala Onan Tradisional di sumanhon tu inganan na rotak, dorun, bau, sursar dohot angka na asing dope na hurang suman di rohani angka jolma, naung gabe hasomalan na hurang denggan naung maol di pature manang di bolongkon sian pikiran, on ma namambahen onan gabe dipasiding angka paronan/panuhor, jala gabe lao tuakka onan namasa sonari ima Minimarket, Supermarket dohot naasing alani haiason dohot haulion ni onan modern i. Penelitian on marguna laho mangalului dalan na denggan laho padengganhon onan tradisional on asa gabe onan na ias, uli, jala taratur na boi manghirap roha ni angka panuhor dohot masyarakat asa lam ringgas jala sonang roha nasida laho maronan disi, tarlumobi ma di Onan Doloksanggul Kab. Humbang Hasundutan lao manuju era globalisasi namasa sonarion on.
Kata kunci: Onan Tradisional, Onan Modern , Globalisasi, Onan Doloksanggul
PENDAHULUAN
Pengertian Pasar
Pasar adalah salah satu dari bagian sistem institusi prosedur, budaya sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang.
Pengertian pasar menurut para ahli; Wiliam J. Stanton(dikutip oleh W. Subagyo; 2013) berpendapat bahwa pengertian pasar adalah sekumpulan orang yang memiliki keinginan untuk puas, uang yang digunakan untuk berbelanja, serta memiliki kemauan untuk membelanjakan uang tersebut, Sedangkan Koltler dan Amstrong berpendapat bahwa pengertian pasar merupakan seperangkat pembeli aktual dan juga potensial dari suatu produk atau jasa. Ukuran dari pasar itu sendiri tergantung dengan jumlah orang yang menunjukkan tentang kebutuhan, mempunyai kemampuan dalam bertransaksi. Banyak pemasar yang memandang bahwa penjual dan pembeli sebagai sebuah pasar, dimana penjual tersebut akan menurunkan produk serta jasa yang mereka produksi dan juga guna menyampaikan atau mengkomunikasikan kepada pasar. Sebagai gantinya, mereka akan mendapatkan uang dan informasi dari pasar tersebut; dapat disimpulkan pengertian Pasar merupakan tempat sekumpulan orang melakukan transaksi jual beli.
Pasar tradisional adalah merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual – pembeli secara langsung, bangunan biasanya terdiri dari kios – kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Sedangkan Pasar modern adalah pasar – pasar yang bersifat modern dimana barang daganganya diperjualbelikan dengan harga yang pas sehingga tidak ada aktifitas tawar menawar dan dengan layanan yang baik. Keungulan pasar ini yaitu tempatnya bersih dan nyaman, Pasar modern tidak hanya menjual kebutuhan sandang dan pangan saja, tetapi pasar tersebut juga menjual kebutuhan pokok lainya dan sebagian besar barang dagangan yang dijualnya memiliki kualitas yang baik, contoh tempat berlangsungnya pasar ini adalah di Mall, Plaza, Swalayan dan tempat – tempat berjualan lainya (Heri Cahyono, 2014)
Dalam kehidupan sehari-hari keberadaan pasar sangatlah penting bagi kehidupan. Hal ini karena apabila terdapat kebutuhan yang tidak dapat dihasilkan sendiri, konsumen dapat memperoleh kebutuhan tersebut di pasar.
Pengertian Globalisai
Globalisasi adalah Proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainya. Proses globalisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh bisnis dan tata kerja ekonomi, sumber daya sosisal budaya, dan lingkungan alam , Globalisasi menyangkut perkembangan dan gaya hidup masyarakat setempat dalam merespon kebutuhan modern (Budiman , 2013)
Pengertian Globalisasi menurut para ahli (Danuri ; 2011) Selo Soemardjan, mengemukakan bahwa, Globalisasi adalah suatu proses terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia. Tujuan globalisasi adalah untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama misalnya terbentuknya PBB, OKI, OPEC dan lain lain. John Huckle berpendapat bahwa, Globalisasi adalah suatu proses dengan mana kejadian, keputusan dan kegiatan di salah satu bagian dunia, menjadi konsekuensi yang signifikan bagi individu dan masyarakat yang jauh, M. Waters menyampaikan bahwa Globalisasi adalah sebuah proses sosial dimana halangan – halangan bersifat geografis pada tatanan sosial dan budaya semakin menyusut dan setiap orang kian sadar bahwa mereka semakin dekat satu sama lain.
Pasar Tradisional di Indonesia.
Kenyataanya pada saat ini, masyarakat sudah mulai meninggalkan pasar tradisional dan beralih ke pasar modern, padahal kita ketahui bahwa pasar modern memiliki beberapa kekurangan diantaranya ; harga barang lebih mahal, harga ditentukan oleh penjual (monopoli) serta pasar modern pada umumnya terdapat di daerah perkotaan. Sementara masyarakat Indonesia 80% tinggal di daerah pedesaan, sehingga keberadaan pasar tradisional masih sangat diperlukan di Indonesia.
Pasar tradisional tersebar di semua daerah di Indonesia baik di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan. Keberadaan pasar radisional tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia, hal ini dikarenakan pasar tradisional sangat erat hubunganya dengan budaya masyarakat Indonesia yang sudah berlangsung dari masa ke masa, termasuk juga bagi masyarakat Kabupaten Humbang Hasundutan khususnya di Kecamatan Doloksanggul.
Pasar tradisional selama ini kebanyakan terkenal kumuh, kotor, semrawut, bau dan rawan dengan tindakan kriminal seperti, copet, pemerasan dan tindakan premanisme lainya. ini merupakan stigma buruk yang dimilikinya. Seringkali dikesankan pula bahwa perilaku pedagang juga menjadi penyebab utama terjadinya kondisi negatif dikebanyakan pasar tradisional yang menjadikan stigma buruk. Sebaliknya, di lapangan sering dijumpai peran pengelola pasar terutama dari kalangan aparatur pemerintah dalam mengupayakan perbaikan perilaku pedagang pasar tradisional masih sangat terbatas. Banyak penyebab yang melatarbelakangi kondisi ini dimulai dari keterbatasan jumlah tenaga dan kemampuan (kompetensi) individu tenaga pengelola-pengelola serta keterbatasan kelembagaan (organisasi) pengelola pasar untuk melakukan pengelolaan pasar dan pembinaan pedagang. Hal ini pada akhirnya mengakibatkan sebagian dari para pengunjung mencari alternatif tempat belanja yang lain, diantaranya mengalihkan tempat berbelanja ke pedagang kaki lima dan pedagang keliling yang relatif lebih mudah di jangkau (tidak perlu masuk ke dalam pasar). Bahkan kebanyakan para pengunjung yang tergolong di segmen berpendapatan menengah ke atas cenderung beralih ke pasar modern seperti pasar swalayan (Super Market dan Mini Market) yang biasanya lebih mementingkan kebersihan dan kenyamanan sebagai dasar pertimbangan beralihnya tempat berbelanja.Namun dengan keadaan pasar yang seperti itu masih ada saja pelanggan setia walaupun tidak seramai sebelum Pasar modern berdiri.
Kondisi Pasar Tradisional Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Propinsi Sumatera Utara
Kondisi Pasar Tradisional Doloksanggul tidak jauh berbeda dengan kondisi pasar tradisional lainya di Indonesia, yang memiliki kesan bau, kotor, semrawut dan merupakan tempat berkembangnya tindakan kriminal seperti premanisme, copet dan pemerasan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Selain itu kondisi Pasar Doloksanggul juga masih jauh dari sistem pengelolaan yang ramah dan terstruktur, Pihak pengelola Pasar Doloksanggul masih cenderung kurang frofesional dalam mengelola pasar tersebut.
Bagi masyarakat Doloksanggul, pasar tidak hanya berfungsi sebagai tempat untuk membeli barang – barang kebutuhan tetapi juga sebagai tempat untuk memasarkan barang – barang hasil produksi masyarakat terutama hasil produksi pertanian yang menjadi kegiatan ekonomi utama masyarakat Doloksanggul yang merupakan daerah agraris. selain itu, masyarakat Doloksanggul juga memanfaatkan pasar yang dilaksanakan secara temporer yaitu pasar mingguan sebagai tempat silahturahmi dengan sanak saudara maupun teman yang tinggal di tempat yang berbeda. Jadi dapat dikatakan pasar tradisional di Doloksanggul juga mempunyai fungsi sosial dan budaya disamping fungsi ekonomi. Pasar Doloksanggul bukan hanya dikunjungi oleh masyarakat di Doloksanggul saja tetapi menjadi pasar utama bagi 10 Kecamatan di Kabupaten Humbang Hasundutan terutama daerah yang dekat dengan Doloksanggul seperti Kecamatan Sijamapolang, Kecamatan Pollung, Kecamatan Lintongnihuta dan Kecamatan Baktiraja.
Upaya Revitalisasi Pasar Tradisional
Sehubungan dengan berkurangnya minat masyarakat untuk berbelanja di Pasar Tradisioanl Doloksanggul dimana sebagian masyarakat sudah mulai beralih ke pasar modern, ini bisa kita lihat dengan maraknya keberadaan pasar- pasar modern yang berdiri di Doloksanggul.
Dalam rangka menarik kembali minat masyarakat Doloksanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan untuk kembali memanfaatkan pasar tradisional sebagai tempat berbelanja yang menarik, aman dan nyaman yang jauh dari kesan kumuh dan tidak aman, maka perlu diambil tindakan/kebijakan yang nyata dari semua pelaku pasar yang ada di daerah tersebut, karena pada dasarnya pasar bukan hanya sebagai tempat berbelanja bagi masyarakat tetapi juga merupakan bagian dari budaya masyarakat Indonesia secara umum yang telah berlangsung secara turun temurun.
Dalam upaya mewujudkan pasar tradisional yang bersih, aman dan nyaman maka diperlukan tindakan/ kebijakan dari berbagai pihak antara lain;
Peran Pemerintah/Pemintah Daerah.
– Kebijakan Pemerintah/Pemerintah daerah dalam merevitalisasi pasar tradisional dengan cara merevovasi bangunan pasar.
– Meningkatkan manajemen pengelolaan pasar dengan cara meningkatkan kemampuan petugas pengelola pasar.
– Melakukan pembinaan terhadap pedagang di Pasar Tradisional.
– Menyediakan fasilitas pasar seperti fasilitas kebersihan, perparkiran, keamanan dan Ketertiban, serta kesehatan di Lingkungan Pasar Doloksanggul
– Menyediakan bantuan/tambahan modal bagi pedagang, sehingga pedagang dapat menawarkan berbagai jenis barang kebutuhan yang lebih beragam.
– Pengawasan rutin terhadap kualitas barang dagangan di pasar bekerja sama dengan Dinas/ SKPD terkait.
– Penempatan/pemisahan pedagang sesuai dengan jenis dan kelompok barang dagangan, sehingga terlihat rapi dan pembeli lebih mudah menemukan barang yang dibutuhkan.
Peran Pedagang
– Menyediakan/menawarkan barang dagangan yang lebih beragam dan berkualitas serta harga terjangkau. sehingga pembeli memiliki banyak pilihan sesuai dengan kemampuan ekonominya.
– Menciptakan suasana yang bersahabat/keramahtamahan terhadap pembeli.
– Kesadaran pedagang dalam megikuti tata ruang/tata kelola pasar yang ditetapkan pihak pengelola.
– Integritas pedagang dalam menjaga kualitas, timbangan dan lain-lain sehingga konsumen tidak dirugikan
Peran Pembeli/Masyarakat.
– Mencintai produk daerah/ produk lokal dan produk nasional.
– Menghilangkan prasangka negatif terhadap pasar tradisional
– Kesadaran masyarakat untuk mencintai pasar tradisional.
– Ikut serta dalam menjaga kebersihan, keamanan dan kenyamanan pasar.
Peran badan Usaha/ Lembaga ekonomi lainya
– Penyediaan layanan jasa keuangan seperti Bank, Koperasi dan lain sebagainya.
– Kesadaran jasa pengangkutan dalam menjaga ketertiban dan keteraturan jalur transportasi sehingga tidak menimbulkan kemacetan.
SIMPULAN
Keberadaan pasar tradisional di Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan masih sangat diperlukan masyarakat, ini bisa dilihat dari masih tingginya minat/animo masyarakat Doloksanggul dalam berbelanja di pasar tradisional meskipun sebagian telah mulai beralih ke pasar modern, hal ini disebabkan kesan bahwa pasar tradisional itu identik dengan kumuh, kotor , bau dan semrawut serta kurang aman.
Untuk menarik minat masyarakat dalam berbelanja di pasar tradisional, perlu usaha dan kerjasama antara pelaku – pelaku ekonomi baik pemerintah, masyarakat dan dunia usaha untuk bekerjasama dalam meningkatakan pengelolaan dan pelayanan publik di pasar tradisional. Sehingga tercipta pasar tradisional yang bersih, nyaman, teratur , ramah dan tertib.
DAFTAR PUSTAKA
Danuri ; 2011, Indonesia Dalam Menghadapi Globalisasi (Kajian Ekonomis Dan Budaya) Salatiga , Historia Press.
Budiman , 2013, Globalisasi Dan Perubahan Sosial Budaya Masyarakat, Salatiga – Kab. Semarang, Putra Karya Press.
Heri Cahyono, 2014, Gaya Hidup Masyarakat Pedesaan Akibat Globalisasi , Dalam Jurnal Ilmiah Widya Sari,Edisi Juni 2014, Salatiga, Widya Sari Press.
W. Subagyo; 2013 , Membangun Indonesia Menghadapi Globalisasi, Salatiga, Widya Sari Press