PERANAN KEPALA SEKOLAH MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MEMBUAT RPP DI SD NEGERI 173322 PARULOHAN LINTONGNIHUTA

SM.GANJIL TAHUN PELAJARAN 2019/2020

 

Reddy Sianturi

SD Negeri 173322 Parulohan

 

ABSTRAK

Masalah penelitian ini adalah rendahnya kuwalitas guru mata pelajaran merancang dan menyusun Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) yang baik, Terdapat guru yang belum memiliki perangkat pembelajaran yang belum lengkap dan terinci sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman guru arti pentingnya pencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dalam pembelajaran di SD Negeri 173322 Parulohan Lintongnihuta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmanakah peningkatkan pemahaman guru mata pelajaran dalam merancang dan membuat RPP dengan adanya peranan Kepala Sekolah melaksanakan bimbingan dan pendampingan terhadap guru SD Negeri 173322 Parulohan pada Semester ganjil T.P 2019/2020. Cara pemecahan masalahUpaya peningkatan kemampuan pedagogik guru-guru dalam menyusun perangkat pembelajaran salah satunya rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya melalui pelatihan, seminar, workshop, menyediakan berbagai panduan dan modul. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah dilakukan oleh Kepala Sekolah di SD Negeri 173322 Parulohan Kec.Lintongnihuta Kab.Humbang Hasundutan, pada bulan Sepmber sampai Nopember 2019. Subjek penelitian ini ditujukan kepada semua guru mata pelajarandab guru kelas supaya memiliki perangkat pembelajaran atau Rencana Kegiatan Pembelajaran (RPP) yang baik untuk pembelajaran sesuai dengan mata pelajarannya. Peneliti mengidentifikasi metode pengumpulan data yang akan digunakan. Metode pengumpulan data yang diambil oleh penulis merupakan data kualitatif melalui observasi, pengamatan serta wawancara kepada guru mata pelajaran. Mengidenifikasi fasilitas yang diperlukan. Peranan Kepala Sekolah dapat meningkatkan pengetahuan serta pemahaman guru mata pelajaran dalam merancang dan RPP di SD Negeri 173322 Parulohan Lintongnihuta. Pada siklus I tingkat kemampuan guru menguasai elemen penyusunan RPP masih rendah, merumuskan indikator hasil belajar dengan tepat 83%, Menggunakan topik/ tema kurikulum 66%, Menentukan cara untuk mencapai tujuan 83%, Menentukan langkah kegiatan dalam mencapai tujuan kegiatan 100%, Menentukan alokasi waktu pada kegiatan yang dilaksanakan 100%, Menentukan pengelompokkan arah dalam pelaksanaan kegiatan 83%, Menentukan pengelompokkan arah dalam pelaksanaan kegiatan 83%, Menentukan media pembelajaran dalam mencapai tujuan 68.8%, Menentukan alat pembelajaran sesuai dengan tujuan 83%, Menentukan alat penialaian sesuai dengan tujuan pembelajaran 83%. Maka dari 6 guru mata pelajaran yang didampingi setelah diadakan tindakan maka jumlah guru yang mampu menguasai cara pembuatan RPP semakin meningkat 33.33%. Pada siklus II terdapat peningkatan yang signifikan penguasaan guru terhadap elemen penyusunan RPP yakni 88.89% guru sudah dapat memahami. Maka dapat dikatakan penting perananan Kepala Sekolah sangat penting untuk meningkatkan kompetensi guru membuat RPP di SD Negeri 173322 Parulohan Lintongnihuta.Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan, Tahun Pembelajaran 2019/2020.

Kata Kunci: Peran Pengawas, Membuat RPP

 

PENDAHULUAN

Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan tidak pernah berhenti. Banyak agenda reformasi yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan. Reformasi pendidikan adalah restrukturisasi pendidikan, yakni memperbaiki pola hubungan sekolah dengan lingkungannya dan dengan pemerintah, pola pengembangan perencanaan, serta pola pengembangan manajerialnya, pemberdayaan guru dan restrukturisasi model model pembelajaran.

Reformasi pendidikan tidak cukup hanya dengan perubahan dalam sektor kurikulum, baik struktur maupun prosedur penulisannya. Pembaharuan kurikulum akan lebih bermakna bila diikuti oleh perubahan praktik pembelajaran di dalam maupun di luar kelas. Keberhasilan implementasi kurikulum sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru yang akan menerapkan dan mengaktualisasikan kurikulum tersebut. Tidak jarang kegagalan implementasi kurikulum disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, keterampilan dan kemampuan guru dalam memahami tugas tugas yang harus dilaksanakannya. Hal itu berarti bahwa guru sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran menjadi kunci atas keterlaksanaan kurikulum di sekolah. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik dan mengevaluasi peserta didik, pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Seorang guru atau tenaga kependidikan (pegawai), merupakan cermin bagi anak didiknya dalam sikap atau teladan, dan sikap disiplin guru dan tenaga kependidikan (pegawai) akan memberikan warna terhadap hasil pendidikan yang jauh lebih baik. Keberhasilan proses pembelajaran sangat bergantung pada beberapa factor diantaranya adalah faktor guru. Guru sangat memegang peranan penting dalam keberhasilan proses pembelajaran. Guru yang mempunyai kompetensi yang baik tentunya akan sangat mendukung keberhasilan proses pembelajaran. Peranan guru selain sebagai seorang pengajar, guru juga berperan sebagai seorang pendidik. Pendidik adalah seiap orang yang dengan sengaja mempengaruhi orang lain untuk mencapai tingkat kemanusiaan yang lebih tinggi (Sutari ImamBarnado, 1989:44). Sehinggga sebagai pendidik, seorang guru harus memiliki kesadaran atau merasa mempunyai tugas dan kewajiban untuk mendidik. Tugas mendidik adalah tugas yang amat mulia atas dasar “panggilan” yang teramat suci. Sebagai komponen sentral dalam sistem pendidikan, pendidik mempunyai peranutama dalam membangun fondamen-fondamen hari depan corak kemanusiaan.

Tagihan implementasi kurikulum, guru diberi kebebasan untuk mengubah, memodifikasi, bahkan membuat sendiri silabus yang sesuai dengan kondisi sekolah dan daerahnya, dan menjabarkannya menjadi persiapan mengajar yang siap dijadikan pedoman pembentukan kompetensi peserta didik. Secara umum tugas dan tanggung jawab guru sangatlah kompleks sehingga diharapkan setiap pribadi guru harus senantiasa meningkatkan kemampuannya secara professional terlebih untuk mengajar anak di dalam kelas, kelengkapan perangkat pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sangat esensial karena hal tersebutlah acuan dalam mengajar di dalam kelas, namun acapkali kita kita temukan dilapangan bahwa banyak guru yang mengalami kesulitan dalam membuat RPP. Tersedianya RPP yang baik bagi guru tidak terlepas peran serta Kepala sekolah yang bersedia memberikan pendampingan bagi guru mata pelajaran. Pendampingan dan pembimbingan dari Kepala Sekolah akan meningkatkan kwalitas guru mata pelajaran dalam menyediakan dan menyusun rencana pelaksaan pembelajaran.

Upaya perwujudan pengembangan silabus menjadi perencanaan pembelajaran yang implementatif memerlukan kemampuan yang komprehensif. Kemampuan itulah yang dapat mengantarkan guru menjadi tenaga yang professional. Guru yang professional harus memiliki 5 (lima) kompetensi yang salah satunya adalah kompetensi penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Namun dalam kenyataannya masih banyak guru yang belum mampu menyusun rencana pembelajaran sehingga hal ini secara otomatis berimbas pada kualitas out put yang dihasilkan dalam proses pembelajaran. Sebagai seorang tenaga kependidikan di lingkungan dinas pendidikan merasa terpanggil untuk meningkatkat mutu dengan melakukan penelitian untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru SD Negeri 173322 Parulohan dalam menyusun RPP TP. 2019/2020.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian tindakan sekolah yang dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi dan refleksi, dan dilakukan minimal dalam dua siklus. Pada tahap persiapan dibuat dibuat skenario kegiatan, jadwal waktu, tempat serta sarana pendukung lainnya seperti lembar observasi, serta angket. Penelitian tindakan sekolah dilakukan oleh Kepala Sekolah teradap guru-guru mata pelajaran di SD Negeri 173322 Parulohan Kecamatan Lintongnihuta Kab. Humbang Hasundutan, pada semester ganjil TP. 2019/2020.

Subjek penelitian ini ditujukan kepada semua guru mata pelajaran supaya memiliki perangkat pembelajaran atau Rencana Kegiatan Pembelajaran (RPP) yang baik untuk pembelajaran sesuai dengan mata pelajarannya. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan berjumlah 6 orang guru dari semua mata pelajaran yang dan kelas yang diampunya.

Adapun rancangan (desain) PTS yang digunakan dalam penelitian ini adalah cara untuk menggunakan model Kemmis dan Mc.Tanggart. (depsiknas,2004), pelaksanaan tindakan dalam PTK meliputi 4 alur (langkah) Perencanaan tindakan, Pelaksanaan tindakan, Pengamatan dan Refleksi Alur (langkah) pelaksanaan tindakan yang dimaksud dapat dilihat pada gambar berikut: Sketsa tersebut di PTS menunjukkan bahwa pertama, sebelum melaksanakan tindakan, terlebih dahulu peneliti merencanakan secara seksama jenis tindakan yang akan dilakukan. Kedua, setelah rencana disusun secara matang, barulah tindakan itu dilakukan. Ketiga, bersamaan dengan dilaksanakan tindakan, peneliti mengamati proses pelaksanaan tindakan itu sendiri dan akibat yang ditimbulkannya. Keempat, berdasarkan hasil pengamatan tersebut, peneliti kemudian melakukan refleksi atas tindakan yang telah dilakukan.

Siklus I

Perencanaan kegiatan siklus pertama ini adalah:

  • Melakukan pemeriksaan perangkat pembelajaran setiap guru mata pelajaran dan melakukan analisis terhadap sintak RPP yang sudah dimiliki setiap guru mata pelajaran maupun guru kelas
  • Mengklasifikasi perangkat pembelajaran berdasarkan tingkat kelengkapannya
  • Melaksanakan interviu terhadap guru mata pelajaran yang RPPnya belum baik
  • Memberikan pemahaman terhadap penyusuna RPP yang berorientasi terhadap PAIKEM

Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini dilakukan tindakan sesuai dengan rencana, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  • Setiap guru yang telah menyusun rencana pembelajaran untuk 1 pertemuan menyajikan atau mempresentasikan rencana pembelajarannya, sementara guru lain memberi masukan, sampai akhirnya diperoleh rencana pembelajaran yang lebih baik.
  • Guru yang ditunjuk menggunakan masukan-masukan tersebut untuk memperbaiki rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dimilikinya.
  • Guru yang ditunjuk tersebut mempresentasikan rencana pembelajarannya di depan kelas untuk mendapatkan umpan balik.

Pengamatan (observasi)

Observer melakukan pengamatan sesuai rencana dengan menggunakan lembar observasi

Menilai tindakan dengan menggunakan format evaluasi.

Pada tahap ini seorang guru melakukan implementasi rencana pembelajaran yang telah disusun, guru lain melakukan observasi dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Selain itu dilakukan pemotretan yang meng-close up kejadian-kejadian khusus selama pelaksanaan pembelajaran.

Tahap Pengamatan

  • Melakukan observasi kepada setiap guru mata pelajaran ataupun guru kelas untuk mengetahui dampak tindakan untuk memperoleh data tentang:
  1. Guru sudah dapat mengerti dan memahami langkah-langkah penyusunan RPP
  2. Tingkat pemahaman guru menentukan metode dan sumber pembelajaran yang relevan dengan materi pembelajaran, sehingga pembelajaran menarik, bervariasi menyenagkan dan intraktif
  3. Kemampuan guru dalam membuat rubric penilaian

Tahap Refleksi

Melakukan refleksi kegiatan pembimbingan terhadap guru dalam menyusun RPP, hasil observasi dan evaluasi siklus I berdasarkan analisis data dijadikan bahan dan pedoman untuk pelaksanaan siklus berikutnya.

Siklus ke II

Tahap Perencanaan

  • Mempersiapkan materi pembelajaran sesuai dengan mata pelajara guru masing-masing
  • Menyusun lembar observasi
  • Mempersiapkan LK untuk mengetahui tingkat pemahaman guru dalam menguasai sintak pembuatan dan langkah-langkah RPP
  • Melakukan refleksi terhadap proses yang sudah dilaksanakan

Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan ini disesuaikan dengan hasil observasi dan refleksi pada siklus pertama

  • Melaksanakan pertemuan dengan para guru
  • Melakukan bimbingan cara membuat RPP yang baik dan relevan dengan materi pembelajaran
  • Melakukan Tanya jawab dan pemecahan masalah tentang pembuatan RPP
  • Melaksanakan tahapan tindakan sebagaimana yang sudah direncanakan
  • Memberikan penugasan untuk membuat RPP untuk satu kali pertemuan
  • Melakukan observasi secara menyeluruh
  • Melaksanakan konfirmasi dengan menagih hasil pekerjaan guru mata pelajaran
  • Melakukan evaluasi belajar
  • Menutup pertemuan dan memberikan penguatan

Observasi

  • Tahapan observasi ini dilakukan secara langsung guru melakukan pengecekan terhadap aktivitas guru dalam membuat RPP. Dengan ini dapat dilihat perubahan peningkatan pemahaman guru dalam menbuat RPP

Evaluasi

  • Evaluasi untuk tahap ini dilakukan dengan melakukan konfirmasi dari hasil tahapan proses dengan melakukan persentase hasil bimbingan guru mengumpulkan hasil setiap guru untuk dilakukan analisis

Refleksi

  • Berdasarkan hasil observasi dan analisa tes dari siklus II, peneliti melakukan refleksi apakah hasil belajar kerja guru mata pelajaran terjadi peningkatan secara signifikan atau masih terdapat hal-hal yang perlu di benahi untuk pelaksanaan siklus berikutnya jika masih diperlukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini dilaksanakan dalam dua siklus. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu yang tersedia, serta dengan dua siklus sudah cukup untuk melakukan pemeriksaan perangkat pembelajaran setiap guru mata pelajaran dan melakukan analisis terhadap sintak RPP yang sudah dimiliki setiap guru mata pelajaran maupun guru kelas sekaligus mengklasifikasi perangkat pembelajaran berdasarkan tingkat kelengkapannya

Pada kegiatan belajar mengajar. A. Siklus 1 Siklus 1 terdiri atas beberapa tahap, yaitu: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan dan Evaluasi, dan (4) Refleksi. 1.Perencanaan Perencanaan adalah langkah awal yang dilakukan oleh penulis saat akan memulai tindakan. Dalam penelitian ini penulis mengambil rencana untuk melakukan tindakan memberikan pendampingan kepada guru-guru untuk melaksanakan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Indikator keberhasilan penerapan tindakan ini penulis tetapkan sebesar 75%, artinya tindakan ini dinyatakan berhasil bila 75% guru sudah dapat menyusun dan menyediakan RPP mata pelajarannya dengan baik sesuai dengan sintak yang sudah ditentukan. Langkah-langkah kegiatan penyelesaian masalah/kegiatan menghadapi tantangan/kegiatan melakukan tindakan. Langkah-langkah yang diambil penulis dalam melakukan tindakan antara lain adalah melakukan sosialisasi kepada para guru mengenai penelitian yang akan dilaksanakan, serta menyampaikan tujuan dari penerapan tindakan yang dilakukan oleh penulis. Pihak-pihak yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah: Kepala Sekolah (sebagai peneliti), guru-guru mata pelajaran. Peneliti mengidentifikasi metode pengumpulan data yang akan digunakan. Metode pengumpulan data yang diambil oleh penulis merupakan data kualitatif melalui observasi, pengamatan serta wawancara kepada guru mata pelajaran. Mengidenifikasi fasilitas yang diperlukan. Fasilitas atau alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: kertas (lembar pengamatan), alat tulis berupa balpoin, serta laptop dan infocus, serta rekap jumlah kehadiran dari setiap guru dalam setiap pertemuan serta hasil yang di buat oleh guru berdasarkan tagiahan peneliti pada setiap tahapan siklus

Dari hasil kerja guru yang didampingi untuk membuat RPP, lalu dilakukan analisi hasil dan pengolahan hasil angket capaian guru dapat dilihat pada tabel berikut yakni:

Tabel KONDISI SIKLUS I

No Tingkat Kemampuan Guru Jumlah Guru Persentase
Sudah Bisa Belum Bisa % %
1 Merumuskan indikator hasil belajar dengan tepat 3 3 50.00 50.00
2 Menggunakan tofik/ tema dalam kurikulum 2 4 33.33 66.67
3 Menentukan cara untuk mencapai tujuan 1 5 16.67 83.33
4 Menentukan langkah-langkah kegiatan dalam mencapai tujuan kegiatan 2 4 33.33 66.67
5 Menentukan alokasi waktu pada kegiatan yang dilaksanakan 2 4 33.33 66.67
6 Menentukan pengelompokkan arah dalam pelaksanaan kegiatan 3 3 50.00 50.00
7 Menentukan media pembelajaran dalam mencapai tujuan 3 3 50.00 50.00
8 Menentukan alat pembelajaran sesuai dengan tujuan 2 4 33.33 66.67
9 Menentukan alat penialaian sesuai dengan tujuan pembelajaran 5 1 83.33 16. 67

 

Dari Tabel hasil rekapitulasi tingkat kemampuan guru-guru untuk memahami dan menguasai langkah-langkah penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara umum kemampuan guru masih relative rendah dengan rata-rata 59.26.% penguasaan terhadap Item Tingkat Kemampuan Guru dalam merancang RPP yang berorientasi terhadap konsep pembelajaran PAIKEM

Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat kemampuan guru dalam menguasai elemen penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran masih relative rendah, sebagai berikut berikut tingkat kemampuan guru dan persentasenya merumuskan indikator hasil belajar dengan tepat 66.%, Menggunakan tofik/ tema dalam kurikulum 50%, Menentukan cara untuk mencapai tujuan 83.%, Menentukan langkah-langkah kegiatan dalam mencapai tujuan kegiatan 50%, Menentukan alokasi waktu pada kegiatan yang dilaksanakan 33%, Menentukan pengelompokkan arah dalam pelaksanaan kegiatan83%, Menentukan pengelompokkan arah dalam pelaksanaan kegiatan 66%, Menentukan media pembelajaran dalam mencapai tujuan 16%, Menentukan alat pembelajaran sesuai dengan tujuan 33%, Menentukan alat penialaian sesuai dengan tujuan pembelajaran 17%. Karena capaian keberhasilan tindakan belum optimal maka penulis melakukan refleksi Setelah selesai satu siklus untuk merefleksi kelemahan atau kekurangan dari pelaksanaan tindakan pada siklus pertama. Refleksi dilaksanakan bersama-sama kolaborator untuk menentukan tindakan perbaikan pada siklus berikutnya.

Siklus 2

Siklus 2 terdiri atas beberapa tahap, sama seperti siklus 1 yaitu: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan dan Evaluasi, dan (4) Refleksi. 1. Perencanaan Dari hasil refleksi pada siklus pertama, peneliti merencanakan untuk melakukan langkah penyempurnaan pada siklus II.

Tabel II Kondisi Pemahaman Guru

No Item Tingkat Kemampuan Guru, dalam Jumlah Guru Persentase
Sudah Bisa Belum Bisa % %
1 Merumuskan indikator hasil belajar dengan tepat 5 1 83.33 16.67
2 Menggunakan tofik/ tema dalam kurikulum 4 2 66.67 33.33
3 Menentukan cara untuk mencapai tujuan 5 1 83.33 16.67
4 Menentukan langkah-langkah kegiatan dalam mencapai tujuan kegiatan 6 0 100.00 0.00
5 Menentukan alokasi waktu pada kegiatan yang dilaksanakan 6 0 100.00 0.00
6 Menentukan pengelompokkan arah dalam pelaksanaan kegiatan 5 1 83.33 16.67
7 Menentukan media pembelajaran dalam mencapai tujuan 5 1 83.33 16.67
8 Menentukan alat pembelajaran sesuai dengan tujuan 5 1 83.33 16.67
9 Menentukan alat penialaian sesuai dengan tujuan pembelajaran 4 2 66.67 33.33

 

Dari hasil rekapitulasi perolehan data bahwa dengan pelaksanaan pendampingan pada siklus II terdapat peningkatan yang signifikan penguasaan guru terhadap elemen penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yakni 88.89% guru sudah dapat menentukan alat penialaian sesuai dengan tujuan pembelajaran dengan kata lain pendampingan Kepala Sekolah berhasil dengan baik.

Dari data diatas dapat di simpulkan bahwa terdapat hasil yang sangat maksimal yakni kemampuan guru untuk merumuskan indikator hasil belajar dengan tepat sudah mencapai 88.89% atau dari 6 guru sudah dapat mencapai tingkat pemahaman. Dari hasil observasi pada siklus pertama dan siklus kedua dapat dilihat ada peningkatan tingkat kemampuan guru untuk membuat rencana program pembelajaran yang baik.

PEMBAHASAN

Pada siklus I dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat kemampuan guru SD Negeri 173322 Parulohan dalam menguasai elemen penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran masih relative rendah, sebagai berikut berikut tingkat kemampuan guru dan persentasenya merumuskan indikator hasil belajar dengan tepat 83%, Menggunakan topik/ tema dalam kurikulum 66%, Menentukan cara untuk mencapai tujuan 83%, Menentukan langkah-langkah kegiatan dalam mencapai tujuan kegiatan 100%, Menentukan alokasi waktu pada kegiatan yang dilaksanakan 100%, Menentukan pengelompokkan arah dalam pelaksanaan kegiatan 83%, Menentukan pengelompokkan arah dalam pelaksanaan kegiatan 83%, Menentukan media pembelajaran dalam mencapai tujuan 68.8%, Menentukan alat pembelajaran sesuai dengan tujuan 83%, Menentukan alat penialaian sesuai dengan tujuan pembelajaran 83%. maka dari 6 guru mata pelajaran yang didampingi setelah diadakan tindakan maka jumlah guru yang mampu menguasai cara pembuatan RPP semakin meningkat, 33.33% dari jumlah.

Pada siklus II terdapat peningkatan yang signifikan penguasaan guru terhadap elemen penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yakni 88.89% guru sudah dapat menentukan alat penialaian sesuai dengan tujuan pembelajaran dengan kata lain pendampingan Kepala Sekolah berhasil dengan baik. Bahwa terdapat hasil yang sangat maksimal yakni kemampuan guru untuk merumuskan indikator hasil belajar dengan tepat sudah mencapai 83.33% atau dari 6 guru sudah dapat mencapai tingkat pemahaman. Dari hasil observasi pada siklus pertama dan siklus kedua dapat dilihat ada peningkatan tingkat kemampuan guru SD Negeri 173322 Parulohan untuk membuat rencana program pembelajaran yang baik.

Setelah dilakukan tindakan pada siklus II terdapat kondisi yang berubah secara signifikan dari siklus I dimana bahwa tingkat pemahaman guru untuk merancang dan menyusun RPP meningkat secara signifikan. Peranan Kepala Sekolah dapat meningkatkan pengetahuan serta pemahaman guru mata pelajaran dan guru kelas dalam merancang dan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) di SD Negeri 173322 Parulohan Kecamatan Lintongnihuta Kab. Humbang Hasundutan, pada semester ganjil TP. 2019/2020.

KESIMPULAN

Seorang guru atau tenaga kependidikan (pegawai), merupakan cermin bagi anak didiknya dalam sikap atau teladan, dan sikap disiplin guru dan tenaga kependidikan (pegawai) akan memberikan warna terhadap hasil pendidikan yang jauh lebih baik. Keberhasilan proses pembelajaran sangat bergantung pada beberapa factor diantaranya adalah faktor guru Guru sangat memegang peranan penting dalam keberhasilan proses pembelajaran.

Sebelum dilakukan tindakan, Indikator keberhasilan penerapan tindakan ini penulis tetapkan sebesar 75%, artinya tindakan ini dinyatakan berhasil bila 75% guru sudah dapat menyusun RPP mata pelajarannya dengan baik sesuai dengan sintak yang sudah ditentukan.

Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat kemampuan guru SD Negeri 173322 Parulohan dalam menguasai elemen penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran masih relative rendah yakni nilai rata-rata 59.26

Pada siklus II terdapat peningkatan yang signifikan penguasaan guru terhadap elemen penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yakni 88.89% guru sudah dapat menentukan alat penialaian sesuai dengan tujuan pembelajaran dengan kata lain pendampingan Kepala Sekolah berhasil dengan baik. Bahwa terdapat hasil yang sangat maksimal yakni kemampuan guru untuk merumuskan indikator hasil belajar dengan tepat sudah mencapai 83.33% atau dari 6 guru sudah dapat mencapai tingkat pemahaman. Dari hasil yang diperoleh dari siklus I dan siklus II, dapat dilihat terjadi peningkatan yang signifikan kemampuan guru untuk membuat rencana program pembelajaran yang baik pada. SD Negeri 173322 Parulohan Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan, semester ganjil T.P 2019/2020.

DAFTAR PUSTAKA

Nurhadi (2004) Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban, Grasindo Jakarta

Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan ________Dasar dan Menengah.

Piet, A. Sahertian. Frans Mataheru, Prinsip Teknik Supervisi Pendidikan, (Surabaya, Usaha ________Nasional, 1981

Rustiyah, N.K. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.

Sardiman, A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.

Soekamto, Toeti. 1997. Teori Belajar dan Model Pembelajaran. Jakarta: PAU-PPAI, Universitas Terbuka.

Sudrajat Akhmad. Pendekatan Pembelajaran

Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan, Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.