Perbaikan Pembelajaran PKN Dengan Crossword Puzzle
PERBAIKAN PEMBELAJARAN PKN
DENGAN CROSSWORD PUZZLE
PADA SISWA KELAS IV DI SDN 1 KALANGAN, KECAMATAN TUNJUNGAN, KABUPATEN BLORA PADA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Purwanto
Guru Pengampu Mapel PKn Kelas IV di SDN 1 Kalangan
Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penggunaan Crossword Puzzle dalam pembelajaran PKn pada siswa Kelas IV di SDN 1 Kalangan, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora pada Semester II Tahun Pelajaran 2010/2011.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus. Lokasi penelitian ini adalah SDN 1 Kalangan, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora. Waktu penelitian ini adalah 2 bulan, yaitu bulan Januari sampai dengan Februari tahun 2011. Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas IV di SDN 1 Kalangan, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora pada Semester II Tahun Pelajaran 2010/2011 sebanyak 20 anak. Tindakan dalam penelitian ini menggunakan Crossword Puzzle.
Hasil dalam penelitian ini adalah 1) Penggunaan Crossword Puzzle dalam pembelajaran dilakukan secara berkelompok dan mendorong kerja sama siswa dalam kelompok tersebut. 2) Penggunaan Crossword Puzzle dalam pembelajaran merupakan peninjauan materi pembelajaran yang telah disampaikan, 3) Penggunaan Crossword Puzzle dalam pembelajaran dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, 4) Penggunaan Crossword Puzzle dalam pembelajaran dapat memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar. Saran dalam penelitian ini adalah 1) Guru seharusnya dapat melakukan pembagian kelompok secara cermat dengan mempertimbangan kecerdasan siswa dan menyusun teka-teki silang sesuai dengan materi yang disampaikan, 2) Siswa seharusnya dapat bekerja sama dalam pembelajaran, terutama dalam mengerjakan teka-teki silang, 3) Sekolah seharusnya dapat melaksanakan pembelajaran secara aktif dan kreatif.
Kata kunci: Perbaikan, Pembelajaran, PKn, Crossword Puzzle.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah program pendidikan berdasarkan nilai-nilai Pancasilasebagai wahana untuk mengembangkan dan melestatikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan menjadi jati diri yang diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari para siswa, baik sebagai individu, anggota masyarakat dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam pembelajaran PKn di kelas IV pada Semester II, materi yang disampaikan adalah Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat. Dalam materi tersebut, siswa harus mampu menjelaskan pengertian pemerintah dan sistem pemerintahan, dan menjelaskan lembaga-lembaga negara.
Penulis selaku guru pengampu mata pelajaran PKn pun sudah membuat bagan tentang Sistem Pemerintahan Pusat yang terdiri dari lembaga negara dan pemerintah pusat. Dari bagan tersebut, siswa dapat memperhatikan secara jelas sistem dan struktur pemerintahan. Sesuai dengan bagan tersebut, penulis menjelaskan materi secara bertahap dan berkelanjutan dengan menggunakan metode ceramah dan tanya-jawab sehingga dapat diketahui pemahaman materi oleh siswa.
Pembelajaran yang telah dilaksanakan tersebut sebenarnya cukup aktif karena ada sejumlah siswa yang memang berminat untuk bertanya kepada penulis. Namun sebagian besar lainnya sering kali tidak fokus dan bercanda dengan temannya yang lain. Inilah yang kemudian menjadi permasalahan dalam pembelajaran. Pada awal Semester II ini, siswa harus lebih aktif dan fokus dalam pembelajaran mengingat alokasi waktu yang tersedia sebenarnya lebih singkat.
Hingga seluruh materi selesai disampaikan penulis melaksanakan ulangan harian dengan 10 butir soal, terdiri dari 5 soal pilihan ganda dan 5 soal isian singkat. Dari ulangan harian tersebut diperoleh nilai yang kurang memuaskan. Hanya 10 siswa yang tuntas dari keseluruhan siswa kelas IV di SDN 1 Kalangan, Kecamatan Tunjungan pada Semester II Tahun Pelajaran 2010/2011. Sesuai dengan nilai dari ulangan harian tersebut, nilai rata-rata sebesar 61,5 dan ketuntasan pembelajaran sebesar 50%. Dari hasil ulangan harian tersebut berarti terjadi permasalahan dalam pembelajaran.
Penulis berhasil mengidentifikasi masalah dalam pembelajaran. Hasilnya adalah 1) siswa masih pasif dalam mengikuti pembelajaran, 2) siswa sering becanda dan tidak fokus selama mengikuti pembelajaran, 3) siswa belulm menguasai materi dengan kuat, 4) guru sangat dominan dalam pembelajaran, 5) guru belum menerapkan inovasi dalam pembelajaran. Sesuai dengan hasil identifikasi masalah tersebut, proses pembelajaran menjadi tidak efektif dan tidak aktif. Begitu juga dengan hasil belajar yang kurang memuaskan dengan ketuntasan pembelajaran hanya sebesar 50%. Atas kondisi ini, maka penulis melakukan perbaikan pembelajaran.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Crossword Puzzle untuk memperbaiki pembelajaran PKn. Dalam Crossword Puzzle, siswa dibagi menjadi 4 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 anak yang merupakan gabungan dari siswa yang sudah tuntas maupun siswa yang belum tuntas. Penulis membagikan Crossword Puzzle kepada masing-masing kelompok. Sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan, siswa bersama dengan kelomppoknya tersebut harus menjawab pertanyan mendatar dan menurun dalam Crossword Puzzle. Selanjutnya setiap kelompok harus menjelaskan jawabannya. Dengan cara ini, diharapkan siswa dapat bekerja sama dalam mengerjakan Crossword Puzzle dan semakin aktif dalam mengikuti pembelajaran sehingga mencapai hasil belajar yang lebih baik.
Perumusan Masalah
1. Bagaimana penggunaan Crossword Puzzle dalam pembelajaran PKn pada siswa Kelas IV di SDN 1 Kalangan, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora pada Semester II Tahun Pelajaran 2010/2011?
2. Bagaimana hasil perbaikan pembelajaran PKn pada siswa Kelas IV di SDN 1 Kalangan, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora pada Semester II Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan menggunakan Crossword Puzzle?
Tujuan Penelitian
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa pada siswa Kelas IV di SDN 1 Kalangan, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora. Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penggunaan Crossword Puzzle dalam pembelajaran PKn pada siswa Kelas IV di SDN 1 Kalangan, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora pada Semester II Tahun Pelajaran 2010/2011.
KAJIAN/TINJAUAN PUSTAKA
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarekter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Mata pelajaran PKn harus berfungsi sebagai wahana kurikuler pengembangan karakter warga negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab. Peran PKn dalam proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sepanjang hayat melalui pemberian keteladanan, pembangunan kemauan, dan pengembangan kreatifitas peserta didik dalam proses pembelajaran. Melalui PKn, sekolah perlu dikembangkan sebagai pusat pengembangan wawasan, sikap, dan keterampilan hidup dan berkehidupan yang demokratis untuk membangun kehidupan demokrasi.
Crossword Puzzle
Crossword Puzzle berarti teka-teki silang, Menurut Zaini dkk (2008: 71), teka-teki dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran yang baik dan menyenangkan tanpa kehilangan esensi belajar yang sedang berlangsung. Bahkan strategi ini dapat melibatkan partisipasi peserta didik secara aktif sejak awal. Sedangkan menurut Siberman (2007: 246), desain tes uji pada teka-teki silang mengundang keterlibatan dan partisipasi langsung. Teka-teki silang dapat diselesaikan secara individua tau secara tim.
Zaini dkk (2008: 71) menjelaskan langkah-langkah dalam menggunakan teka-teki silang sebagai berikut: 1) Tulis kata-kata kunci yang berhubungan dengan materi yang sedang disampaikan, 2) Buat kisi-kisi yang berkaitan dengan kata kunci yang telah dipilih, 3) Buat pertanyaan yang jawabannya sesuai dengan kata kunci, 4) Bagikan teka-teki silang pada siswa atau kelompok untuk dikerjakan, 5) Batasi waktu mengerjakan teka-teki silang tersebut, 6) Berikan hadiah kepada siswa atau kelompok yang mengerjakan paling cepat dan benar.
Kerangka Berpikir
Dalam pembelajaran PKn, guru cenderung melaksanakan secara klasikal dengan menggunakan metode ceramah secara dominan. Dalam penelitian ini, penulis selaku guru pengampu mata pelajaran PKn juga menggunakan bagan tentang Sistem Pemerintahan Pusat untuk membantu siswa dalam menguasai konsep dasar. Penulis juga aktif melaksanakan tanya-jawab untuk mengetahui pemahaman materi.
Pembelajaran klasikal ini sebenarnya cukup berhasil, tidak berjalan dengan lancar karena sikap siswa yang bervariasi. Beberapa siswa memang fokus dengan materi yang sedang disampaikan dimana mereka akan bertanya bila diberikan kesempatan dan menjawab ketika penulis selaku guru mengajukan pertanyaan. Beberapa siswa ini pada akhirnya menguasai materi dengan baik dan berhasil mencapai ketuntasan sesuai dengan batas KKM.
Sebaliknya sebagian siswa lainnya cenderung pasif dan tidak fokus. Mereka bahkan bercanda maupun mengantuk selama mengikuti pembelajaran secara klasikal. Akibatnya, mereka tidak menguasai materi dengan baik dan termasuk dalam siswa yang belum tuntas.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Crossword Puzzle dalam perbaikan pembelajaran PKn. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing terdiri dari 5 anak yang merupakan gabungan dari siswa yang sudah tuntas maupun siswa yang belum tuntas. Penulis memberikan teka-teki silang sesuai dengan materi yang sedang disampaikan dan siswa bersama dengan kelompoknya harus mengerjakan teka-teki silang tersebut sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan. Dalam pembahaasan, masing-masing kelompok harus menjelaskan setiap pertanyaan sesuai dengan perintah dari penulis. Dengan cara ini diharapkan dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, meningkatkan kerja sama dalam kelompok dan meningkatkan penguasaan materi.
Hipotesis
Penggunaan Crossword Puzzle dalam pembelajaran pada siswa Kelas IV di SDN 1 Kalangan, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora pada Semester II Tahun Pelajaran 2010/2011 diduga dapat memperbaiki pembelajaran PKn.
METODE PENELITIAN
Setting Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah SDN 1 Kalangan, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora. Di lokasi ini, penulis merupakan kepala sekolah sekaligus guru pengampu mata pelajaran PKn di kelas IV. Sesuai dengan tugas tersebut, maka penulis dapat melaksanakan tindakan dalam pembelajaran PKn.
Waktu penelitian ini adalah 2 bulan, yaitu bulan Januari sampai dengan Februari tahun 2011. Waktu penelitian ini sesuai dengan kalender akademik pada Semester II Tahun Pelajaran 2010/2011.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas IV di SDN 1 Kalangan, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora pada Semester II Tahun Pelajaran 2010/2011 sebanyak 20 anak.
Sumber Data dan Alat Pengumpulan Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah nilai ulangan harian dengan materi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat. Ulangan harian terdiri dari 10 butir soal, yaitu 5 soal pilihan ganda dan 5 soal isian singkat. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar pengamatan dan tes tertulis.
Indikator Keberhasilan
1. Siswa dapat bekerja sama dalam kelompoknya dalam mengerjakan teka-teki silang.
2. Siswa bersama kelompoknya dapat menyelesaikan teka-teki silang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
3. Siswa dapat menjelaskan materi dalam teka-teki silang.
4. Siswa semakin aktif dalam pembahasan materi dalam teka-teki silang.
5. Siswa dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik.
HASIL PENELITIAN
Deskripsi Kondisi Awal
Dalam pembelajaran PKn di awal Semester II Tahun Pelajaran 2010/2011 tersebut, penulis melaksanakan secara klasikal dimana penulis berfungsi sebagai sumber belajar yang menyampaikan dan menjelaskan materi secara lisan dengan menggunakan metode ceramah dan metode tanya-jawab. Sedangkan siswa dapat memperhatikan dan mengikuti pembelajaran yang sedang berlangsung.
Dalam pembelajaran PKn yang berlangsung secara klasikal tersebut, sebenarnya cukup aktif. Beberapa siswa pun bertanya kepada penulis maupun menjawab pertanyaan yang diajukan penulis. Siswa tersebut memang termasuk siswa yang cerdas. Namun tidak semua siswa termasuk aktif. Masih banyak yang pasif, tidak fokus, bercanda bahkan mengantuk selama pembelajaran tersebut. Dengan pembelajaran klasikal tersebut, penulis mampu menyampaikan seluruh materi tentang Sistem Pemerintahan Pusat, yaitu Lembaga-lembaga Negara dan Pemerintah Pusat.
Penulis pun melaksanakan tes tertulis berupa ulangan harian untuk mengukur hasil belajar. Siswa harus mengerjakan 10 soal, terdiri dari 5 soal pilihan ganda dan 5 soal isian singkat. Hasilnya masih mengecewakan karena masih banyak siswa yang belum tuntas dan nilai rata-rata kelas yang masih rendah. Secara lebih lengkap hasil ulangan harian tersebut adalah nilai terendah sebesar 40; nilai rata-rata sebesar 61,5; nilai tertinggi sebesar 80 dan ketuntasan pembelajaran sebesar 50%.
Dari hasil belajar tersebut, maka penulis harus melakukan perbaikan pembelajaran. Sesuai dengan hasil identifikasi masalah yang terjadi dalam pembelajaran pada Kondisi Awal, penulis dapat mengetahui akar penyebabnya, yaitu 1) siswa masih pasif dalam mengikuti pembelajaran, 2) siswa sering becanda dan tidak fokus selama mengikuti pembelajaran, 3) siswa belulm menguasai materi dengan kuat, 4) guru sangat dominan dalam pembelajaran, 5) guru belum menerapkan inovasi dalam pembelajaran.
Dari kondisi tersebut, penulis menggunakan Crossword Puzzle untuk memperbaiki pembelajaran PKn. Siswa bersama dengan kelompoknya diberikan tugas untuk menyelesaikan teka-teki silang yang berkaitan dengan materi sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan. Dari teka-teki silang tersebut, penulis melakukan pembahasan secara mendalam.
Deskripsi Siklus I
Proses belajar dengan menggunakan Crossword Puzzle ini terbukti dapat memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan melibatkan siswa secara aktif. Dalam mengerjakan teka-teki silang tersebut, siswa harus bekerja sama karena alokasi waktu yang disediakan cukup singkat dan harus saling membantu supaya dapat menjawab dengan benar. Dalam proses belajar tersebut, siswa dapat bekerja sama dan memahami materi dengan semakin kuat.
Dari hasil pengerjaan teka-teki silang tersebut, masing-masing kelompok masih harus menjelaskan maksud dari pertanyaan dan materi. Cara ini dilakukan untuk memperdalam pembahasan tentang materi dimana kelompok yang menjawab maupun kelompok lainnya dapat memperhatikan keterangan yang disampaikan. Masing-masing kelompok harus memililh dan menjelaskan salah satu pertanyaan secara bebas dan seluruh anggota dapat saling membantu dalam menjelaskan materi tersebut. Cara ini berlanjut hingga seluruh pertanyaan dapat dibahas.
Dari hasil belajar, penulis melakukan evaluasi dengan ulangan harian untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menguasai materi. Penggunaan Crossword Puzzle dalam pembelajaran PKn terbukti mampu memperbaiki hasil belajar PKn. Analisis yang dilakukan penulis terhadap hasil ulangan harian menunjukan perbaikan hasil belajar. Pada Siklus I ini, nilai terendah menjadi 50, nilai rata-rata menjadi 72,5, nilai tertinggi menjadi 90 dan ketuntasan pembelajaran menjadi 70%. perbandingan hasil belajar pada Kondisi Awal dan Siklus I dapat diperhatikan dalam tabel dan grafik di bawah ini
Tabel 4.1. Perbandingan hasil belajar pada Kondisi Awal dengan Siklus I.
No |
Perbandingan |
K. Awal |
Siklus I |
Keterangan |
1 |
Nilai Terendah |
40 |
50 |
Meningkat |
2 |
Nilai Rata-rata |
61,5 |
72,5 |
Meningkat |
3 |
Nilai Tertinggi |
80 |
90 |
Meningkat |
4 |
Ketuntasan |
50% |
70% |
Meningkat |
Deskripsi Siklus II
Penulis melanjutkan tindakan dalam pembelajaran dengan menggunakan Crossword Puzzle. Penulis tetap mempertahankan susunan kelompok sehingga siswa dapat meningkatkan kerja sama. Hasilnya siswa memang dapat bekerja dengan semakin kompak. Mereka saling membantu untuk dapat mengerjakan Crossword Puzzle.
Dalam pembelajaran di Siklus II ini, penulis juga mendorong dan meyakinkan siswa untuk mau bertanya dan berani menjawab. Penulis menjelaskan bahwa tidak ada hukuman yang diberikan bila ada siswa yang mau bertanya maupun menjawab dengan salah. Hasilnya siswa pun memenuhi anjuran tersebut. Proses pembelajaran menjadi semakin aktif dan lebih lancar sehingga alokasi waktu yang direncanakan untuk menggunakan Crossword Puzzle harus ditunda.
Pada pertemuan berikutnya, penulis berkesempatan untuk menggunakan Crossword Puzzle. Masing-masing kelompok mengerjakan Crossword Puzzle tersebut di luar kelas dengan lokasi yang sama seperti pengalaman dari Siklus I. Dalam mengerjakan Crossword Puzzle, siswa juga dapat bekerja sama dengan semakin kompak. Siswa berbagi tugas, ada membacakan pertanyaan, memikirkan kemungkinan jawaban, dan menuliskan jawaban. Dengan kerja sama yang semakin baik tersebut, seluruh kelompok dapat mengerjakan Crossword Puzzle dengan cepat dan benar.
Dari hasil belajar, penulis kembali melakukan ulangan harian yang terdiri dari 5 soal pilihan ganda dan 5 soal isian singkat. Analisis yang dilakukan penulis terhadap hasil ulangan harian menunjukan perbaikan hasil belajar. Pada Siklus I ini, nilai terendah menjadi 60, nilai rata-rata menjadi 81, nilai tertinggi menjadi 100 dan ketuntasan pembelajaran menjadi 85%.Perbaikan dalam proses pembelajaran yang semakin aktif dan lancar terbukti dapat memperbaiki hasil belajar. Perbandingan hasil belajar pada Kondisi Awal dan Siklus II dapat diperhatikan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.2. Perbandingan hasil belajar pada Kondisi Awal dengan Siklus II.
No |
Perbandingan |
K. Awal |
Siklus II |
Keterangan |
1 |
Nilai Terendah |
40 |
60 |
Meningkat |
2 |
Nilai Rata-rata |
61,5 |
81 |
Meningkat |
3 |
Nilai Tertinggi |
80 |
100 |
Meningkat |
4 |
Ketuntasan |
50% |
85% |
Meningkat |
Pembahasan
Dalam pembelajaran PKn di Semester II ini, penulis juga menggunakan bagan tentang Sistem Pemerintahan Pusat sehingga memudahkan siswa untuk memahami konsep dasar. Penulis masih menggunakan metode ceramah dan melengkapi dengan metode tanya-jawab. Sebenarnya cara ini cukup berhasil dimana sebagian kecil memang terlibat aktif, terutama siswa yang tergolong cerdas. Namun di saat yang bersamaan, ada sejumlah siswa yang tidak fokus dan bercanda dengan temannya yang lain. Bahkan beberapa siswa juga mengantuk. Penulis tetap mempertahankan pembelajaran klasikal hingga seluruh materi selesai disampaikan.
Penulis melakukan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan Crossword Puzzle dalam pembelajaran PKn. Crossword Puzzle merupakan strategi pembelajaran yang baik dan menyenangkan tanpa kehilangan esensi belajar yang sedang berlangsung. Crossword Puzzle dilakukan secara berkelompok. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing terdiri dari 5 anak yang merupakan gabungan dari siswa yang sudah tuntas maupun siswa yang belum tuntas. Penulis membagikan Crossword Puzzle kepada masing-masing kelompok sesuai dengan materi yang sedang disampaikan dan dilanjutkan dengan pembahasan.
Perbaikan pembelajaran dengan menggunakan Crossword Puzzle merupakan cara untuk meninjau kembali penguasaan materi. Penulis tetap melaksanakan pembelajaran secara klasikal, namun berkelompok. Sesuai dengan pembentukan kelompok tersebut, penulis menyampaikan kembali materi dengan metode ceramah dan metode tanya-jawab. Pembelajaran dilanjutkan dengan Crossword Puzzle dimana siswa dengan kelompoknya harus mengerjakan teka-teki silang sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan. Kemudian, pembelajaran dilanjutkan dengan pembahasan. Dalam pembelajaran tersebut, penulis juga menggunakan lembar pengamatan untuk mengetahui secara langsung aktifitas siswa bersama dengan kelompoknya, baik dalam mengerjakan teka-teki silang maupun dalam pembahasan.
Perbaikan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan Crossword Puzzle. Siswa bersama dengan kelompoknya bekerja sama mengerjakan teka-teki silang dan dilanjutkan dengan pembahasan secara aktif dan kompetitif. Inilah yang mendorong seluruh siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran dan kompetisi antar kelompok. Hasilnya adalah siswa dapat bekerja sama dalam mengerjakan teka-teki silang dan dapat menjawab pertanyaan dengan benar. Penguasaan materi juga semakin kuat karena siswa dapat menjelaskan materi dalam teka-teki silang tersebut.
Tabel 4.3. Perbandingan hasil belajar.
No |
Nama Lengkap |
K. Awal |
Siklus I |
Siklus II |
1 |
Fitri Pujiani |
40 |
50 |
60 |
2 |
Setiani |
40 |
60 |
70 |
3 |
Kristina Yulianti |
60 |
70 |
80 |
4 |
Muh. Catur Febri Muazin |
70 |
80 |
90 |
5 |
Doni Setiyo |
80 |
90 |
100 |
6 |
Nilam Lathifatul |
60 |
60 |
70 |
7 |
Muh. Ilham |
40 |
60 |
60 |
8 |
Muh. Nur Kholis |
70 |
80 |
90 |
9 |
Ahmad Fani Fadholi |
80 |
90 |
100 |
10 |
Irawati |
70 |
70 |
80 |
11 |
Novita Dewi Agestia |
50 |
70 |
80 |
12 |
Agus Chova |
60 |
70 |
70 |
13 |
Muh. Rizal |
80 |
90 |
100 |
14 |
Budi Setiyanto |
50 |
70 |
80 |
15 |
Riva Ariyanto |
50 |
60 |
60 |
16 |
Ivan Ariyanto |
40 |
60 |
70 |
17 |
A. Rizal Rila Pambudi |
80 |
90 |
100 |
18 |
Agung Wijayanto |
70 |
80 |
90 |
19 |
Rahesyal Safri |
70 |
80 |
90 |
20 |
Robby Akbar Pangestu |
70 |
70 |
80 |
PENUTUP
Simpulan
1. Crossword Puzzle merupakan strategi pembelajaran yang aktif dan menarik yang dapat diterapkan secara berkelompok.
2. Crossword Puzzle merupakan strategi pembelajaran yang efektif dalam meninjau kembali materi yang sudah disampaikan.
3. Crossword Puzzle merupakan strategi pembelajaran yang dapat memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar.
Saran
1. Guru seharusnya dapat melakukan pembagian kelompok secara cermat dengan mempertimbangan kecerdasan siswa dan menyusun teka-teki silang sesuai dengan materi yang disampaikan.
2. Siswa seharusnya dapat bekerja sama dalam pembelajaran, terutama dalam mengerjakan teka-teki silang.
3. Sekolah seharusnya dapat melaksanakan pembelajaran secara aktif dan kreatif.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Asdi Mahasatya.
Sarjan dan Nugorho, Agung. 2008. Pendidikan Kewaganegaraan: Bangga menjadi Insan Pancasila untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Siberman, Mel. 2007. 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
Zaini, Hisyam; Munthe, Bermawy, dan Aryani, Sekar Ayu. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.