PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR

MATA KULIAH DASAR-DASAR KEPENDIDIKAN ANTARA MAHASISWA YANG SUDAH MENGAJAR DENGAN MAHASISWA YANG BELUM MENGAJAR
(PENELITIAN PADA PROGRAM STUDI PPK
n)

Cucu Siti Sukonsih,

MH. Sri Rahayu

FKIP Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

ABSTRAK

Penelitian ini adalah untuk menentukan ada tidaknya perbedaan yang signifikan dari prestasi belajar mata kuliah Dasar-dasar Kependidikan antara mahasiswa yang sudah mengajar dan mahasiswa yang belum mengajar pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Tahun Akademik 2011/2012. Selain itu juga bertujuan untuk mencari data tentang prestasi belajar mata kuliah Dasar-dasar Kependidikan yang diambil dari hasil yudisium dan data pribadi mahasiswa khususnya mahasiswa yang sudah mengajar. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan rumus t-test. Diperoleh hasil bahwa hasil analisis data dengan menggunakan teknik statistik dengan rumus t-test yang dikonsultasikan dengan tabel pada taraf signifikan 5% yaitu tt = 2,145 dan taraf signifikan 1% yaitu tt= 2,977. Sedang hasil t0 = 1,00 setelah dikonsultasikan maka t0 < tt = 1,00 < 2,145. Hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima Ha tidak diterima kebenarannya, berarti tidak ada perbedaan yang signifikan dari prestasi belajar mata kuliah Dasar-dasar Kependidikan antara mahasiswa yang sudah mengajar dan mahasiswa yang belum mengajar pada mahasiswa Program Studi PPKn Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo.

Kata kunci: Prestasi belajar, Dasar-dasar Kependidikan

Pendahuluan

Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan. Pendidikan haruslah disesuaikan dengan perkembangan tuntutan pembangunan serta perkembangan jaman dimana kehidupan dan peradaban manusia semakin dipengaruhi oleh kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk itu diputuskan tenaga-tenaga pengajar-pengajar yang memiliki kemampuan profesional yang menyadari untuk dapat melaksanakan sebagai ujung tombak penentu kualitas pendidikan.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional perlu diadakan adanya lembaga pendidikan yang bertujuan untuk mencetak tenaga pengajar yang bermutu. Salah satunya adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, mereka diberi bekal pengertian yang dapat digunakan sebagai pioner untuk menyelesaikan proses berlajar, sehingga nantinya dapat melakukan langkah-langkah yang tepat dalam mendidik mahasiswa.

Mata kuliah dasar Kependidikan (MKB) akan memberi dasar yang berupa teori-teori pendidikan yang sangat bermanfaat bagi calon pendidik untuk melaksanakan tugasnya, sehingga semua mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan diwajibkan untuk menempuhnya. Mata kuliah dasar-dasar Kependidikan ini menjadi prasyarat utama untuk menjadi calon guru.

Mahasiswa yang diterima di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya untuk Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) memiliki pengetahuan dan pengalaman berbeda-beda. Pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki akan membantu dalam mencapai prestasi belajarnya. Mahasiswa tersebut diantaranya adalah terdiri dari mahasiswa yang sudah mengajar, dan ada mahasiswa yang berasal dari SLTA yang disebut mahasiswa murni (yang belum mengajar). Kedua kelompok mahasiswa tersebut memiliki pengetahuan dan pengalaman yang berbeda sama-sama memperoleh mata kuliah dasar-dasar Kependidikan.

Pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sangat membantu dalam mencapai cita-cita apalagi teori tentang Keguruan dan Kependidikan yang sudah dipraktekkan, sangat relevan dengan yang diajarkan di perguruan tinggi, mereka tinggal memperdalam dan melanjutkan belajar tinggal mengulang saja. Dengan demikian mereka akan mencapai prestasi belajar yang lebih bila ditinjau dari latar belakang dan pengetahuan yang dimilikinya.

Mengingat latar belakang pengetahuan yang berbeda tersebut, maka menjadi problem antara lain mencapai tujuan Instruksionalnya, yaitu mencetak guru yang profesional. Kenyataan baik mereka yang sudah mengajar mendapat perlakuan yang sama selama menerima mata kuliah Dasar-dasar Kependidikan.

Dengan demikian pentingya penulis melakukan penelitian tentang perbedaan prestasi belajar mata kuliah Dasar-dasar Kependidikan antara mahasiswa yang sudah mengajar dengan mahasiswa yang belum mengajar di Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

Metode

Metode Penelitian suatu penelitian sangatlah penting, karena dengan menggunakan teknik, cara dan prosedur yang sistematis dan teliti akan mampu memperoleh hasil penelitian yang dapat dipertangungjawabkan kebenarannya. Dalam penelitian ini aspek metodologi yang digunakan terdiri dari tempat dan waktu penelitian, bentuk dan strategi penelitian, sumber data, teknik pengambilan data, teknik pengumpulan data, validitas data, analisis data dan prosedur penelitian. Untuk lebih jelasnya akan penulisa jelaskan secara ringkas:

  1. Tempat Penelitian

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewargane-garaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. Waktu Penelitian: Selama 6 bulan

  1. Bentuk Penelitian

Peneletian ini termasuk: Diskriptif Kuantitatif, peneli-tian diskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan subyek atau obyek penelitian (Seorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang nampak.

Penelitian ini merupakan pemecahan masalah dengan cara mengumpulkan data yang berupa nilai prestasi belajar mata kuliah Dasar-dasar Kependidikan antara mahasiswa yang sudah mengajar dengan mahasiswa yang belum mengajar.

  1. Sumber Data dan Lokasi

a. Dalam penelitian ini penulias mengambil sebagian mata kuliah semester IV, VI dan VIII Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sejumlah 30 mahasiswa yang terdiri dari 15 mahasiswa yang sudah mengajar dan 15 mahasiswa yang belum mengajar.

b. Lokasi: Prodi PPKn, FKIP, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

  1. Tehnik Pengumpulan Data

Wawancara dan analisis dokumen

  1. Analisis Data

Didalam menganilisis hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini tentang ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar mata kuliah dasar-dasar kependidikan antara mahasiswa yang sudah mengajar dengan mahasiswa yang belum mengajar. Penulis menggunakan teknik analisis statistik dengan rumus t-tes sebagai berikut:

HASIL DAN Pembahasan

Belajar

Pengertian belajar sampai saaat ini belum ada kesamaan pendapat dari para ahli, pendapat tradisional menyatakan bahwa belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Pandangan semacam ini tidak tepat bila diterapkan pada jaman moderen sekarang ini.

Belajar adalah merupakan proses yang dapat membawa perubahan individu ke arah kemajuan, berikut ini penulis kemukakan pendapat dan pengertian belajar dari beberapa ahli.

Ngalim Purwanto (1990;84) memberi pengertian bahwa ”Belajar adalah suatu perubahan di dalam Kepribadian yang menyatakan diri sebagai pola baru daripada interaksi yang berupa kecakapan sikap, kebiasaaan, kepandaian, atau suatu pengertian.”

Menurut Slameto (1995: 2) menyatakan bahwa; ”Belajar adalah aktivitas mental psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan; pengalaman dan nilai sikap yang relatif konstan dan menetap.”

WS. Winkel (1991: 36) menyatakan: “Belajar adalah aktivitas mental psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pengalaman dan nilai sikap yang relative konstan dan menetap.”

Dari berbagai pandangan di atas dapat diambil suatu pengertian bahwa belajar adalah suatu proses dilakukan oleh individu secara aktif guna mencapai perubahan-perubahan yang menetap berkat adanya latihan dan pengalaman.

Prestasi Belajar

Prestasi atau kecakapan (achievement) adalah merupakan kemampuan, kecakapan atau abilitas nyata. Prestasi belajar di sekolah merupakan salah satu contoh dari kecakapan nyata. Kecakapan nyata ini dimiliki oleh individu setelah melalui pengalaman atau proses belajar.

Istilah prestasi belajar dalam kegiatan belajar menurut Singgih D Gunarso (1986: 57) merupakan hasil maksimal yang dapat dicapai seseorang setelah melakukan belajar. Sedang menurut Sutratinah Tirtonagoro (1984: 43) prestasi belajar berarti hasil dari pengukuran serta penilaian usaha belajar. Prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, maupun simbol-simbol yang dapat mencerminkan hasil belajar yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.

Berdasarkan beberapa definisi di atas maka prestasi dapat diartikan sebagai hasil usaha yang dicapai setelah melakukan sesuatu. Prestasi belajar pada kenyataannya dapat memberikan kepuasan tertentu pada siswa di bangku sekolah maupun mahasiswa di perguruan tinggi. Prestasi belajar semakin penting untuk dipermasalahkan karena menurut pendapat Zaenal Arifin (1988: 3) mempunyai fungsi utama sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik, lambang pemuasan hasrat ingin tahu, bahan informasi dalam inovasi pendidikan, indikator interen dan ekstern dari institusi pendidikan, indikator terhadap daya serap atau kecerdasan anak didik.

Mata Kuliah Dasar Kependidikan

Berdasarkan Kurikulum Inti Pendidikan Tenaga Kependidikan mata kuliah dibagi menjadi sebagai berikut:

1. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)

2. Mata Kuiah Keahlian Berkarya (MKB)

3. Mata Kuliah Penguasaan Ilmu dan Ketrampilan (MKK)

4. Mata Kuliah Berkehidupan dan Bermasyarakat (MBB)

Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) dan Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) adalah kelompok Mata Kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sehingga diharapkan mahasiswa lulus. Khusus mata kuliah Dasar Kependidikan terdri dari 4 bidang studi, yaitu: (1) Pengantar Pendidikan; (2) Perkembangan Peserta Didik; (3) Belajar Pembelajaran; (4) dan Profesi Kependidikan.

Mata Kuliah Dasar-Dasar Kependidikan ini mempunyai suatu tujuan yaitu: (1) Untuk menguasai landasan-landasan kependidikan; (2) Mengetahui perkembangan peserta didik; (3) Mengenal fungsi dan program pembelajaran di sekolah; dan (4) Memahami dan mengetahui guru adalah tenaga profesional pendidikan.

Dengan adanya mata kuliah Dasar-dasar Kependidikan diharapkan mahasiswa sebagai calon pendidik mempunyai bekal pengetahuan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menyelenggarakan proses belajar mengajar sehingga dapat melaksanakan langkah yang tepat dalam mendidik. Sehingga nantinya akan benar-benar terbentuk tenaga-tenaga pendidik yang profesional dan siap untuk melaksanakan tugasnya.

Khususnya untuk Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, mata kuliah Dasar-dasar Kependidikan ini diberikan pada semester-semester awal yaitu: (1) Untuk Mata Kuliah Pengantar Pendidikan di Semester I; (2) Mata Kuliah Perkembangan Peserfta Didik di Semester II; (3) Mata Kuliah Belajar Pembelajaran di Semester III; (4) Mata Kuliah Profesi Kependidikan di Semester IV.

Materi kuliah yang diberikan sesuai dengan yang terdapat pada kurikulum inti. Cara untuk mengetahui prestasi belajar MKB, penilaian prestasi belajar mahasiswa paling sedikit dilakukan berdasarkan hasil dari: (1) Tes kecil, Ujian Tengah Semester, Ujian Akhir Semester dan (2) Tugas-tugas Terstruktur.

Dengan cara tersebut diperoleh nilai akhir yang menun-jukkan prestasi belajar setiap mata kuliah. Sedang untuk mengetahui prestasi belajar dari mata kuliah Dasar-dasar Kepen-didikan secara keseluruhan adalah dengan cara menjumlahkan nilai seluruh mata kuliah Dasar-dasar Kependidikan yaitu ke-4 mata kuliah tersebut, kemudian dibagi 4, yang akhirnya akan diperoleh rata-rata nilai mata kuliah Dasar-dasar Kependidikan.

Mahasiswa yang sudah Mengajar dan yang Belum Mengajar

Mahasiswa yang sudah mengajar/guru adalah seorang yang belajar di perguruan tinggi yang sudah bekerja sebagai guru/pendidik baik pada instansi pemerintah maupun swasta. Sedangkan yang dimaksud mengajar/guru disini adalah, dalam arti sempit guru yang berkewajiban mewujudkan program mengajar adalah orang yang pekerjaannya mengajar atau memberikan pelajaran di sekolah atau kelas. Sedang secara luas dapat diartikan orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak didik untuk mencapai kedewasaan (Hadari Nawawi, 1985: 123).

Dari uraian tersebut tentang pengertian guru, sehingga dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang sudah menjadi guru adalah mahasiswa yang sudah mempunyai bekal pengetahuan dan pengalaman kependidikan. Dengan demikian mahasiswa yang sudah mengajar menjadi guru telah mempunyai pengetahuan tentang dasar-dasar mendidik, mengelola kelas serta segala sesuatu yang ada hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Sedang pengertian mahasiswa yang belum mengajar menjadi guru adalah seorang pelajar pada perguruan tinggi yang belum bekerja sebagai pendidik atau pengajar. Mahasiswa ini tugas utamanya adalah belajar, dikarenakan belum mempunyai pekerjaan sehingga dapat dikatakan sebagai mahasiswa murni. Mahasiswa yang belum menjadi guru tersebut tugas utamanya kuliah dan belajar.

Hasil Penelitian

Dari data yang diperoleh berupa hasil dari arsip/doku-mentasi sebagai metode pokok yang akan dibantu dengan Metode Wawancara/Interview. Metode dokumen yang merupakan metode pokok untuk memperoleh data tentang prestasi belajar. Mata Kuliah Dasar Kependidikan sedang metode pelengkapnya observasi metode interview digunakan mencari data mahasiswa yang sudah mengajar/menjadi guru dan juga untuk melengkapi bila ada kekurangan dokumen yang diperoleh.

Dalam bab ini akan disajikan data yang telah diperoleh melalui langkah dan prosedur yang terdapat dalam bab V ke dalam bentuk Tabel agar dapat diolah dan dapat dilihat secara nyata nilai dari masing-masing mahasiswa.

Mahasiswa yang menjadi sampel yaitu mahasiswa Program Studi PPKn khususnya yang telah menempuh mata kuliah Dasar Kependidikan yaitu dari semester IV, VI dan VIII diperoleh anggota sampel 30 mahasiswa, yang terdiri dari 15 mahasiswa yang sudah mengajar dan 15 mahasiswa yang belum mengajar atau menjadi guru.

Berikut ini adalah daftar nama-nama mahasiswa yang menjadi anggota sample pada table I dan II beserta nilai mata kuliah Dasar Kependidikan baik yang sudah mengajar dan yang belum mengajar atau yang belum menjadi guru.

Tabel I Daftar Nama dan Daftar Nilai Mata Kuliah Dasar Kependidikan

Mahasiswa Program Studi PPKn yang Belum Mengajar

No

Nama

Nilai

Jumlah

1

2

3

4

1

Erika Frendi Suwarto

3

3

3

3

12

2

Anna Setyawan

3

3

3

3

12

3

M. Khoirul Syaki

3

2

3

3

11

4

Apri Nur Wahyu

3

3

3

3

12

5

M. Yunus Burhanudin

2

3

3

2

11

6

FX. Heri Saryanto

3

3

3

3

13

7

Eli Indrawati

4

3

3

3

13

8

Sri Susanti

3

3

4

3

13

9

Devi Sri Siyanto

3

4

3

3

13

10

Bangkit Adhi Utomo

3

2

3

3

11

11

Lilik Hardiyan

3

3

3

3

12

12

Galang Eka Permana

2

3

3

3

11

13

Hapsari Nuraini

3

3

3

3

12

14

Ruri Yuliani

3

3

4

3

13

15

Wahyu Agung Setyawan

3

3

3

3

12

Keterangan: Nilai MKDK/MKB Sesuai dengan nomor urut (1) Pengantar Pendidikan; (2) Perkembangan Peserta Didik; (3) Belajar Pembelajaran; (4) Profesi Kependidikan

Tabel II Daftar Nama dan Daftar Nilai Mata Kuliah Dasar Kependidikan

Mahasiswa Program Studi PPKn yang Sudah Mengajar

No

Nama

Nilai

Jumlah

1

2

3

4

1

Sumani

3

3

3

3

12

2

Endang Nopermerwani

3

3

3

3

12

3

Rahayu Pujiyanti

3

2

3

3

12

4

Yulius Dani Pratama

3

3

3

3

12

5

Fitri Nur Fatsa

3

3

3

3

12

6

Hadi Suryono

2

3

3

3

11

7

Ning Wahyanti

3

3

3

3

12

8

Suradi

3

3

3

3

12

9

Sugiyanti

3

3

3

3

12

10

Jarwanto

3

2

3

3

12

11

Triyanto

3

3

3

3

12

12

Danang Eko PL

2

3

3

3

11

13

Siti Rohajiyah

3

2

3

3

11

14

Suyono

3

3

3

3

12

15

Dwi Cahyono

2

3

3

3

11

Keterangan: Nilai MKDK/MKB Sesuai dengan nomor urut (1) Pengantar Pendidikan; (2) Perkembangan Peserta Didik; (3) Belajar Pembelajaran; (4) Profesi Kependidikan

Selanjutnya, data diuji apakah terdapat perbedaan mean antara nilai mahasiswa yang sudah mengajar dan nilai mahasiswa yang belum mengajar dengan menggunakan t-test.


TABEL: III TABEL KERJA UNTUK MENCARI NILAI t DARI SAMPEL

YANG BERKORELASI DENGAN RUMUS PENDEK

No.

Pasangan Subyek

k – e

k

e

B

MB

b

1

1 – 1

12

12

0

0.00

0.00

0.00

2

2 – 2

12

12

0

0.00

0.00

0.00

3

3 – 3

11

12

-1

-0,07

1.07

1.14

4

4 – 4

12

12

0

0.00

0.00

0.00

5

5 – 5

11

12

-1

-0,07

1.07

1.14

6

6 – 6

12

12

0

0.00

0.00

0.00

7

7 – 7

13

12

+1

-0,07

0.93

0.86

8

8 – 8

13

12

+1

0,07

0.93

0.86

9

9 – 9

13

11

+2

0,13

1.87

1.63

10

10 – 10

11

12

-1

0,07

1.07

1.14

11

11 – 11

12

11

+1

0,07

0.93

0.86

12

12 – 12

11

11

0

0.00

0.00

0.00

13

13 – 13

12

12

0

0.00

0.00

0.00

14

14 – 14

13

12

0

0.00

0.00

0.00

15

15 – 15

11

11

0

0.00

0.00

0.00

Jumlah

179

176

+2

1.18

7.87

7.63

Setelah diketemukan nilai t, langkah berikutnya interpretasi data. Untuk dapat menginterpretasikan nilai t, nilai tersebut dikonsultasikan dengan nilai t yang ada pada tabel dengan terlebih dahulu menetapkan derajat kebebasan (db).

db untuk t-test adalah jumlah pasangan subyek -1 jadi 15 – 1 = 14.

Nilai t yang diperoleh dikonsultasikan dengan nilai t pada tabel.

Taraf signifikan 5% dengan db 14 didapatkan tt = 2,145

Taraf signifikan 1% dengan db 14 didapatkan tt = 2,977

Jadi tt 5% maupun 1% didapaptkan t < t0

5% 1.00 < 2.145

1% 1.00 < 2.977

Ternyata nilai t yang diperoleh baik pada taraf signifikan 5% maupun 1% lebih kecil daripada niai t yang ada pada tabel.

Nilai t yang diperoleh (to) = 1,00

Sedang nilai t dalam tabel untuk taraf signifikan:

5% = 2,145

1% = 2.977

Sehingga dengan demikian Ho diterima, sedang nilai Ha ditolak kebenarannya.

Kesimpulan:

Mahasiswa yang sudah mengajar dan yang belum mengajar tidak ada perbedaan mengenai prestasi belajar MKB yang diperoleh.

Kesimpulan

Berdasar perhitungan statistik dengan rumus t-test yang telah diuraikan dalam Bab V untuk menguji kebenaran hipotesis dalam penelitian ini, dengan hasil nilai t yang diperoleh (to) lebih kecil daripada nilai t yang ada dalam tabel (tt).

Kesimpulan dapat penulis simpulkan sebagai berikut:

  1. Tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap prestasi belajar mata kuliah Dasar-dasar Kependidikan (MKB) antara mahasiswa yang sudah mengajar dengan yang belum mengajar/belum menjadi guru.
  2. Dengan tak terbuktinya hipotesis kerja tersebut ternyata pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh setiap mahasiswa khususnya di bidang yang menyangkut kegiatan belajar mengajar tidak berpengaruh pada prestasi belajar mata kuliah Dasar-dasar Kependidikan.

Tidak adanya perbedaan tersebut dikarenakan mahasiswa yang sudah menjadi guru meskipun telah memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang ilmu-ilmu kependidikan namun waktu belajar mereka terbatas. Keterbatasan waktu tersebut karena pada pagi hari harus berangkat mengajar sedangkan sore harinya untuk kuliah dan malam hari selain untuk belajar juga untuk mempersiapkan materi yang akan digunakan untuk mengajar esok harinya. Selain itu kebanyakan mereka sudah berkeluarga, oleh sebab itu mahasiswa yang sudah menjadi guru untuk memperoleh prestasi belajar yang optimal maka harus dapat membagi waktu dengan sebaik mungkin.

Sedang untuk mahasiswa yang belum mengajar, tugas utamanya adalah belajar dan kuliah. Mereka hanya sedikit mengenal ilmu-ilmu kependidikan bahkan ada yang sama sekali tidak mengerti dan belum menghayati serta tak mempunyai bekal tentang ilmu kependidikan. Meskipun demikian mahasiswa yang belum menjadi guru ini mempunyai cukup waktu untuk mempelajarinya bahkan untuk menghafal dan menghayatinya. Jadi kesimpulan untuk memperoleh nilai yang optimal prestasi belajar yang baik mempunyai cukup waktu, namun hal ini juga tidak lepas dari pengaturan waktu dalam belajar.

Dengan sebab-sebab di atas maka dengan tidak adanya perbedaan yang signifikan dalam mencapai prestasi belajar mata kuliah Dasar-dasar Kependidikan dapat terjawab.

DAFTAR PUSTAKA

Hadari Nawawi, Drs. 1985, Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Sekolah. Jakarta: PT. Gunung Agung.

Ngalim Purwanto, 2002. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

WS. Winkel, 1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta: Penerbit PT. Gramedia.

 

__________, 2001. Psikologi Pengajaran, Jakarta: Penerbit PT. Gramedia.