PROGRAM LITERASI SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN

GEMAR MEMBACA SISWA SD ISLAM PRIMADANA SEMARANG

Pangestia Tri Rustyana1)

Sri Suneki2)

Husni Wakhyudin3)

1) Mahasiswa PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

2) 3)Dosen Universitas PGRI Semarang

ABSTRAK

Latar belakang yang mendorong penelitian ini adalah (1) bagaimana pelaksanaan program literasi sekolah SD Islam Primadana Semarang, (2) bagaimana wujud program literasi sekolah dalam mengembangkan gemar membaca siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan program literasi sekolah dalam mengembangkan gemar membaca siswa SD Islam Primadana Semarang. Rumusan masalah yang mendorong penelitian ini adalah (1) bagaimana pelaksanaan program literasi sekolah SD Islam Primadana Semarang, (2) bagaimana wujud program literasi sekolah dalam mengembangkan gemar membaca siswa SD Islam Primadana semarang.Penelitian deskriptif kualitatif ini menggunakan metode observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Penelitian ini mengambil subjek yang diambil yaitu SD Islam Primadana Semarang dengan sampel yang diambil dari populasi yang benar-benar representative (mewakili) atau guru sudah memilih 1 siswa kelas rendah dan kelas tinggi untukdiolah dengan cara triangualsi sumber. Penelitian ini menunjukan bahwa Program Literasi Sekolah SD Islam Primadana Semarang diketahui dari hasil pengisian angket oleh 40 siswa bahwa 33% siswa selalu membaca semua koleksi buku yang ada diperpustakaan, 50% siswa membaca semua koleksi buku yang ada diperpustakaan dan 18% siswa membaca semua koleksi buku yang ada diperpustakaan Berdasarkan penelitian ini saran yang dapat disamapaikan adalah pelaksanaan Program literasi Sekolah dapat berkerjasama antara orang tua, masyarakat lain, elemen public untuk meningkatkan gemar membaca siswa agar berjalan dengan baik, untuk mendukung pelaksaan kegiatan Literasi.

Kata Kunci: Program literasi sekolah, Gemar membaca siswa.

 

LATAR BELAKANG

Pendidikan anak adalah upaya pembinaan yang ditunjukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Konsep pendidikan yang dianut negara kita adalah konsep pendidikan sepanjang hayat. Hal ini sejalan dengan kewajiban setiap manusia untuk selalu belajar sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya. Suatu masyarakat yang maju dapat ditunjang dengan budaya membaca. Segala pengetahuan yang diperoleh tidak mungkin didapatkan tanpa membaca karena budaya membaca perlu dikembangkan sejak dini serta membaca berperan penting dalam kehidupan.

Pentingnya budaya membaca baik anak tercantum dalam Peraturan Menteri Nomor 23 Tahun 2015 tentang penumbuhan budi pekerti yang berbunyi:

“Penghargaan terhadap keunikan potensi peserta didik untuk dikembangkan, yaitu mendorong peserta didik gemar membaca dan mengembangkan minat yang sesuai dengan potensi bakatnya untuk memperluas cakrawala kehidupan didalam mengembangkan dirinya sendiri”.

Dengan adanya undang-undang tersebut semakin baik pendidikan di Indonesia, maka semakin baik pula kualitas pendidikanya. itu pandangan secara umum terhadap program pendidikan suatu bangsa. Dilihat dari segi pendidikan menggambarkan kegiatan sekelompok orang seperti kepala sekolah, guru, dan siswa yang di dalamnya terjadi komunikasi dan interaksi dalam melaksanakan pendidikan dan bekerjasama dengan orang-orang yang berkepentingan. Tingkat kemampuan membaca siswa merupakan salah satu hal yang paling berpengaruh dalam pendidikan.

Kementrian dan Kebudayaan mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah, pelaksanaan gerakan literasi sekolah di implementasikan melalui kopetensi abad 21 dalam kurikulum 2013. Kompetensi yang harus dimiliki peserta didik salah satunya adalah ketrampilan membaca berkelanjutan, kemampuan memahami informasi secara analitis, kritis, dan reflektif. Dengan memiliki kemampuan literasi maka peserta didik mampu mengakses, memahami, dan menggunakan informasi secara cerdas. Sekolah sebagai salah satu lembaga formal dalam pegembangan bakat, kreatifitas dan intelektual peseta didik perlu mengembangkan praktik dan keterampilan dalam menyatakan dan memahami ide-ide dan informasi menggunakan bentuk-bentuk teks konvensional, bentuk teks inovatif, symbol, dan multimedia. Dalam pembelajaran disekolah sebaiknya diarahkan pada pembelajaran bersifat multilterasi yang mencakup kegiatan: (a) literasi sebagai rangkain kecakapan membaca, dan menggunakan informasi; (b) literasi sebagai praktik sosial yang penerapanya dipengaruhi oleh konteks; (c) literasi sebagai proses pembelajaran dengan kegiatan membaca dan menulis sebagai medium untuk merenungkan, menyelidiki, menanyakan, dan menkritisi ilmu dan gagasan yang dipelajari, (d) literasi sebagai teks yang bervariasi menurut subjek, genre, dan tingkat kompleksitas bahasa.”(Kemendikbud:2018)

Berdasarkan hasil obsevasi yang telah dilakukan, dalam upaya mensukseskan Gerakan Literasi Sekolah sejak tahun 2015 SD Islam Primadana Semarang membuat program literasi dalam mengembangkan gemar membaca siswa. Dalam kamus besar bahasa Indonesia program adalah rancangan mengenai kegiatan serta usaha-usaha yang dijalankan. Literasi sekolah dalam buku panduan gerakan literasi sekolah di SD adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan berbicara. Literasi yang dimaksud dalam kutipan tersebut adalah kemampuan siswa dalam mengakses, memahami dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai kegiatan terutama dalam menulis dan membaca. Menulis meliputi menulis esai dan rangkuman sedangkan membaca meliputi membaca non pelajaran dan membaca Al-Qur’an. Jadi program literasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengasah kemampuan siswa SD Islam Primadana Semarang dalam mengakses, memahami dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui suatu kegiatan atau aktivitas membaca yang meliputi menulis dan membaca. Menurut Kemendiknas (2010: 10) gemar membaca yaitu kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. Program literasi dalam mengembangkan gemar membaca siswa dirancang agar siswa saat membaca tidak hanya mahir membaca , akan tetapi siswa dapat memahami isi bacaan.

Implementasi program literasi dalam mengembangkan gemar membaca siswa SD Islam Primadana Semarang terlihat pada aktivitas sebagai berikut; (1) Tesedianya berbagai buku bacaan siswa dari buku fiksi dan non fiksi, (2) kegiatan 15 menit membaca setiap hari yang dilaksanakan sebelum jam pembelajaran, (3) Menyanyikan lagu Nasional sesudah kegiatan membaca 15 menit, (4) kegiatan membaca Al-quran dan maknanya setelah sholat dzuhur.

Berdasarkan paparan latar belakang masalah diatas, maka peneliti tertarik untuk menjadikan Program Literasi Sekolah sebagai topik penelitian, karena program literasi sekolah dapat membantu mengembangkan gemar membaca siswa. Dengan mengembangkan gemar membaca yang tinggi dan menjadi generasi yang literat maka diharapkan siswa SD Islam Primadana Semarang mampu menyiapkan generasi yang memliki ketrampilan dalam sehari-hari, memiliki jiwa pengetahuan yang kuat dalam menyikapi tantangan yang komplek serta memiliki karakter yang tangguh dalam menyikapi perubahan lingkungan.

METODE PENELITIAN

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kualitaif dekriptif dengan Triangulasi teknik. Triangulasi teknik adalah penggunaan beragam teknik pengungkapan data yang dilakukan kepada sumber data. Menguji kredibilitas data dengan trianggulasi teknik yaitu mengecek data kepada sumber yang sama teknik yang berbeda. Data aktifitas siswa dalam pelaksanaan program literasi sekolah dalam mengembangkan gemar membaca siswa di SD Islam Primadana Semarang, teknik wawancara, angket, lalu dicek dengan observasi ke kelas melihat aktivitas siswa dalam pelaksanan program literasi sekolah dalam mengembangkan gemar membaca siswa di SD Islam Primadana Semarang kemudian dengan dokumentasi.

Jadi dalam penelitian ini, triangulasi teknik wawancara, angket, lalu dicek dengan observasi ke kelas melihat aktivitas siswa selama pelaksanaan program literasi sekolah dalam mengembangkan gemar membaca siswa SD Islam Primadana Semarang.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pelaksanaan program literasi sekolah pada tahap awal sudah sangat baik, namun ada beberapa sarana dan prasarana yang kurang mendukung misalnya pada poster-poster dan bahan kaya teks yang ada dikelas masih kurang banyak. Pada tahapan pembiasan sudah baik, penghambat pada pelaksanaan literasi sekolah yaitu perlibatan orang tua dan masyarakat dalam pelaksanaanya tidak berjalan atau kurang.

Dalam membantu guru melaksanakan program literasi sekolah banyak sekali sarana dan prasarana yang harus dipotimalkan. Abidin (2018: 289-296) menyatakan bahwa sarana dan prasarana sekolah adalah modal dasar keempat bagi terciptanya sekolah literasi. Sarana dan prasarana ini berkenaan dengan bahan ajar (teks), perpustakaan, pojok baca, pusat literasi, serta sarana dan prasarana yang terkait dengan budaya literasi disekolah. Berkenan dengan bahan ajar, bahan yang hendaknya tersedia adalah bahan ajar yang dikembangkan guru berbasis kemampuan motivasi, dan minat siswa, dengan kata lain sekolah tidak bergantung pada bahan ajar yang dibeli, namun sebaiknya guru dan kepala sekolah harus merancang program khusus bagi pengembangan bahan ajar literasi secara mandiri. Dalam sekolah pengembangan sarana literasi sangat membutuhkan sumber daya yang memadai. Parisipasi publik yaitu komite sekolah, orang tua, alumni dapat ditingkatkan, ketika pihak sekolah melibatkan publik dalam pelaksanaan program literasi sekolah, maka sekolah akan mendapatkan kepercayaan yang semakin baik dari orang tua dan elemen masyarakat lainya.

Gemar membaca siswa terjadi dan terbentuk melalui proses cukup panjang yang dilakukan sejak dalam keluarga dan berlanjut ditungkat pendidikaan disekolah, beberapa faktornya antara lain dengan adanya program literasi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam pelaksanaan program literasi untuk mengembangkan gemar membaca, siswa sudah dapat memilih senduru buku yang disukai. SD Islam Primadana sudah mempunyai taman baca atau perpustakaan yang dapat meningkatkan gemar membaca, penghambat dari program literasi sekolah dalam mengembangkan gemar membaca siswa yaitu kuarangnya partisipasi orang tua dalam mengajak anak untuk membaca. Memilih materi bacaan dari berbagai macam sumber dimaksudkkan agar siswa memiliki wawasan yang luas dan menjadikan membaca sebagai kegiatan yang tidak membosankan. Rahim (2017:85) menyatakan bahwa materi bacaan yang memiliki daya tarik bagi siswa akan memotivasi siswa membaca teks bacaan dengan sungguh-sungguh. Hal tersebut merupakan salah satu kegiatan yang sangat pentig dalam pelaksanaan program littersi sekolah dalam mengembangkan gemar membaca.

Abidin (2018: 285-288) menyatakan bahwa bacaan yang diberikan kepada kelas rendah dan kelas tingi berbeda kelas. Kelas rendah lebih menyukai bacaan yang mengandung informasi sederhana, bergambar bersifat inspiratif dan imajinatif, bergenre fantasi, fable, dan mengandung pesan yang sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik kelas rendah. Bebeda dangan kelas tinggi yang lebih menyukai bacaan dengan informasi kompleks, imajinatif, inspiratif, bergere cerita rakyat, dan mengandung pesan moral sesuai dengan tahap perkembangan peserta kelas tinggi. Membaca pada dasarnya yaitu mengkreasikan bebagai aktivitas membaca, agar siswa mencapai tujuan yang direncanakan. aktivitas yang dapat dilakukan siswa sangat bervariasi, bergantung pada strategi membaca yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran

Berdasarkan uraian diatas pembelajaran membaca pemahaman merupakan serangkaian aktifitas yang dilakukan siswa, dan bukan sekedar membaca dan menjawab pertanyaan, sedangkan jika sekedar membaca dan menjawab pertanyaan. Hal tersebut bukan proses pembelajaran, melainkan ujian membaca pemahaman.

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan judul Program Lierasi Sekolah Dalam Mengembangkan Gemar Membaca Siswa SD Islam Primadana Semarang dapat disimpulkan bahwa program literasi yang dilaksanakan 15 menit sebelum jam pembelajaran dimuai sudah berjalan dengan baik. Sarana prasarana, tahap pebiasaan, perlibatan orang tua dan masyarakat lain telah dilakukan. Upaya dalam menumbuhkan gemar membaca melalui Program Literasi sekolah terlihat pada tahapan pembiasaan yang sudah baik. Adapun upaya yang dilakukan Kepala Sekolah SD Islam Primadana membangun sekolah literasi bisa dibuktikan dengan adanya tahapan awal dan tahapan pembiasaan pada anak dalam pelaksanaan program literasi sekolah, kepala sekolah juga sudah memfasilitasi sarana dan prasaana dalam pelaksanaan program literasi sekolah, tetapi keterlibatan orang tua dan masyarakat lain belum ada kerja sama yang baik.

Gemar membaca siswa di SD Islam Primadana Semarang sudah terlaksana secara maksimal dan baik, hal ini karena pihak sekolah, masyarakat dan orang tua ikut mendukung dalam megembangkan gemar membaca siswa.

Peneliti menyadari bahwa dalam skripsi ini banyak kekurangan dan keterbatasan, namun tidak ada salahnya apabila penulis mengemukakan saran bagi sekolah yang hendaknya pihak sekolah melengkapi sarana dan prasarana untuk menfasilitasi siswa belajar. Karena fasilitas yang baik juga akan menunjang proses pembelajaran siswa disekolah. terutama pada kegiatan yang berkaitan dengan program literasi sekolah yang mendukung dalam menngembangkan gemar membaca siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. 2017. Pembelajaran Literasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Dalman. 2013. Keterampilan Membaca. Bandung: Raja Grafika Persada.

Faradina, Nindya. 2017. “Pengaruh Program Gerakan Literasi Sekolah Terhadap Minat Baca Siswa di SD Islam Terpadu Muhammadiyah An-Janah Jatinom Klaten”. Skripsi. Yogyakarta: UNY.

Gunawan, Imam. 2014. Metodelogi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasanah, Nurasiah. 2017. “ Pengaruh Literasi Sekolah Dalam Meningkatkan kedisiplinan Siswa SMA Negeri 8 Yogyakarta”. Skripsi. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

H.G Tarigan. 2008. Membaca Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Bumi Aksara.

Moleong 2016 Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya.

Oktarina Ary. 2018. “Pendidikan Karakter Gemar Membaca Melalui Program Literasi di SD N Golo Yogyakarta”. https://eprints.uny.ac.id/57343/. Diakses 7 Maret 2019.

Peraturan Menteri Nomor 23 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti.

Poerwati Endah, L dan Amri. 2013. Kurikulum 2013 Sebuah Inovasi Struktur Kurikulum Penunjang Masa Depan. Jakarta: PT Prestasi Pustakarya.

Rahmawati Laila. 2016. “Sosialisai Implementasi Gerakan Literasi Sekolah”. http://id.uin-antasari.ac.id/7594/1/Sosialisai implemtansi Gerakan Literasi Sekolah.Pdf1. Diakses 20 November 2018.

Satori, Dr.Djam’an dan Komariah, Aan. 2017. Metodologi Penelitian Kulitatif. Bandung: Alfabeta.

Subakti, Wita Afsari. 2018. “Evaluasi Pelaksanaan program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SMA Swasta Parulian 1 Medan”. Skripsi. Sumatera Utara: USU.

Sulistyo Andri. 2017. “Evaluasi Program Budaya Membaca Di Sekolah Dasar Negeri” tersedia pada https://www.researchgate.net/publication/318213160_EVALUASI_PROGRAM_BUDAYA_MEMBACA_DI_SEKOLAH_DASAR_NEGERI. Diakses 10 Januari 2019.

Turrahmat. 2010. Teknik-teknik Membaca. Semarang: Pustaka Najwa.

 

Wandasari Yulisa.2017. “Implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Sebagai Pembentuk Pendidikan Berkarakter” tersedia pada https://media.neliti.com/media/publications/230884-implementasi-gerakan-literasi-sekolah-gl-fecb51ed.pdf. Diakses 22 November 2018.