Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Dengan Metode Inkuiri dan Media Jam
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI PENGUKURAN WAKTU
DENGAN METODE INKUIRI DAN MEDIA JAM PADA SISWA KELAS V.B SEMESTER I SD NEGERI 032 TEMBILAHAN
TAHUN PELAJARAN 2014/2015 KECAMATAN TEMBILAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HILIR
Aslamiah
SD Negeri 032 Tembilahan Kecamatan Tembilahan
ABSTRAK
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah dengan penerapan strategi pembelajaran inkuiri berbantuan media jam dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VB semester I SD Negeri 032 Tembilahan pada pokok bahasan pengukuran waktu?. Tujuannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan pendekatan inkuiri berbantuan media jam, hasil kognitif siswa, keaktifan siswa, dan kinerja guru dapat meningkat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian Tindakan kelas (PTK) yang dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Reserch (CAR). Penelitian tindakan kelas adalah salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase keterlaksanaan aktivitas siswa yang semula 50% pada siklus I meningkat menjadi 74,5% dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 84,1%.Untuk hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan, pada kondisi awal (pra siklus) nilai rata-rata siswa hanya 57,9.Pada siklus I meningkat menjadi 77,7 dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 81,1 dan ketuntasan klasikal sebesar 88,5%.. Dari hasil penelitian diperoleh data adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa selama siklus I dan siklus II, sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran inkuiri dengan media jam dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan pengukuran waktu di kelas VB semester I SD Negeri 032 Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Tahun Pelajaran 2014/2015.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Inkuiri, Media Pembelajaran
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dan besar manfaatnya bagi kehidupan. Dalam Undang-undang tentang sistem Pendidikan nasional disebutkan bahwa manusia membutuhkan pendidikan dalam hidupnya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan/atau cara lain yang dikenal oleh masyarakat.
Berbicara mengenai dunia pendidikan memang tidak akan pernah mengalami titik final, sebab pendidikan merupakan salah satu permasalahan kemanusiaan yang akan senantiasa aktual untuk diperbincangkan pada setiap waktu dan tempat yang berbeda sekalipun. Pendidikan dituntut untuk selalu relevan dengan kontinuitas perubahan.
Dengan adanya pendidikan setiap manusia dapat mengembangkan dirinya baik dalam hal pengetahuan, sikap maupun ketrampilan. Dalam arti yang terbatas, pendidikan merupakan salah satu proses interaksi belajar mengajar dalam bentuk formal yang dikenal sebagai pengajaran. Salah satu pelajaran yang termuat dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah adalah matematika.
Salah satu metode pembelajaran dalam bidang sains, yang sampai sekarang masih tetap dianggap sebagai metode yang cukup efektif adalah metode inkuiri. David L. Haury dalam artikelnya, Teaching Science Through inquiry (1993) mengutip definisi yang diberikan oleh Alfred Novak, inkuiri merupakan tingkah laku yang terlibat dalam usaha manusia untuk menjelaskan secara rasional fenomena-fenomena yang memancing rasa ingin tahu. Dengan kata lain, inkuiri berkaitan dengan aktivitas dan keterampilan aktif yang fokus pada pencarian pengetahuan atau pemahaman untuk memuaskan rasa ingin tahu.
Menurut Sumantri M. Dan Johar Permana (2000:142) adalah cara penyajian pelajaran dengan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan informasi dengan atau tanpa bantuan guru.
Metode inkuiri ialah metode mengajar yang paling mirip dengan metode penemuan. Beberapa perbedaannya adalah sebagai berikut mengajar dengan penemuan biasanya dilakukan dengan ekspositori dalam kelompok-kelompok kecil (di laboratorium, bengkel, atau kelas). Sebenarnya mengajar dengan metode inkuiri dapat dilakukan melalui ekspositori, kelompok, dan secara sendiri-sendiri. Dalam metode penemuan hasil akhir yang harus ditemukan siswa merupakan sesuatu yang baru bagi dirinya, namun sudah diketahui oleh guru. Dalam metode ini selain sebagai pengarah dan pembimbing, guru menjadi sumber informasi data yang diperlukan. Siswa masih harus mengumpulkan informasi tambahan, membuat hipotesis, dan mengujinya. Dalam metode penemuan siswa diharapkan menemukan sesuatu yang penting. Hasilnya adalah nomor dua.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis memilih judul penelitian “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pengukuran Waktu Dengan Metode Inkuiri Dan Media Jam Pada Siswa Kelas V.B Semester I Di SD Negeri 032 Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Tahun Pelajaran 2014/2015.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “Apakah dengan menerapkan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar Matematika Materi Pengukuran Waktu dan Media Jam Pada Siswa Kelas V.B Semester I Tahun 2014/2015 Di SD Negeri 032 Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir�
Tujuan Penelitian
Mengetahui sejauh mana strategi pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar Matematika Materi Pengukuran Waktu dan Media Jam Pada Siswa Kelas V.B Semester I Tahun 2014/2015 Di SD Negeri 032 Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat:
Bagi Guru
1. Dapat mengembangkan kreativitas guru dalam menciptakan variasi pembelajaran di kelas.
2. Dapat memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran di kelas dengan baik.
3. Dapat mengukur keberhasilan guru dalam menerapkan suatu metode mengajar.
4. Meningkatkan keterampilan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.
Bagi Siswa
1. Meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika.
2. Melatih siswa agar berani untuk mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan.
3. Meningkatkan kerjasama antar siswa.
4. Mampu mendorong siswa untuk berpikir dari berbagai sudut pandang.
5. Menimbulkan persaingan yang sehat antar siswa.
Bagi Sekolah
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bantuan yang berarti bagi sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran khususnya pembelajaran matematika di SD Negeri 032 Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir.
KAJIAN TEORI
Hasil Belajar
Proses belajar terjadi karena adanya suatu tujuan yang ingin dicapai. Tujuan yang dimaksud adalah berupa hasil belajar. Hasil belajar harus menunjukkan suatu perubahan tingkah laku yang bersifat menetap, fungsional, positif dan disadari. Perwujudan hasil belajar akan selalu berkaitan dengan kegiatan evaluasi. Untuk itu diperlukan teknik dan prosedur evaluasi belajar yang dapat menilai secara efektif proses dan hasil belajar. H.M. Surya (2008:8.6) menyatakan hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku secara keseluruhan. Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar meliputi aspek tingkah laku kognitif, konotatif, afektif atau motorik. Belajar yang hanya menghasilkan perubahan satu atau dua aspek tingkah laku saja disebut belajar sebagian dan bukan belajar lengkap. Menurut Syaiful Bahri Djamarah, “prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, atau diciptakan secara individu maupun secara kelompokâ€.
Menurut Sri Anitah (2008:2.19) hasil belajar yang berkaitan dengan kemampuan berfikir kritis dan ilmiah siswa Sekolah Dasar, dapat dikaji berdasarkan:
1. Kemampuan membaca, mengamati dan atau menyimak apa yang dijelaskan atau diinformasikan.
2. Kemampuan mengidentifikasi atau membuat ssejumlah (sub-sub) pertanyaan berdasarkan substansi yang dibaca, diamati dan atau didengar.
3. Kemampuan mengorganisasikan hasil-hasil identifikasi dan mengkaji dari sudut persamaan dan perbedaan.
4. Kemampuan melakukan kajian secara menyeluruh.
Pendapat ini berarti prestasi tidak akan pernah dihasilkan apabila seseorang tidak melakukan kegiatan. Hasil belajar atau prestasi belajar adalah suatu hasil yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar. Oleh karena itu prestasi belajar bukan ukuran, tetapi dapat diukur setelah melakukan kegiatan belajar. Keberhasilan seseorang dalam mengikuti program pembelajaran dapat dilihat dari prestasi belajar seseorang tersebut. Menurut Sudjana hasil belajar adalah perubahan kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah mengalami proses belajar. Penguasaan peserta didik antara lain berupa penguasaan kognitif yang dapat diketahui melalui hasil belajar. Adapun Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yakni (a) informasi verbal, (b) keterampilan intelektual, (c) strategi kognitif, (d) sikap, dan (e) keterampilan motoris. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler, tujuan institusional maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotoris.
Metode Inkuiri
Menurut Sund, seperti yang dikutif oleh Suryosubroto (1993: 193), menyatakan bahwa discovery merupakan bagian dari inkuiri, atau inkuiri merupakan perluasan proses discovery yang digunakan lebih mendalam. Inkuiri yang dalam bahasa inggris inquiry, berarti pertanyaan, atau pemeriksaan, penyelidikan. Menurut Gulo (2002) menyatakan strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Pembelajaran inkuiri dirancang untuk mengajak siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah ke dalam waktu yang relatif singkat. Hasil penelitian Schlenker, dalam Joyce dan Weil (992: 198), menunjukan bahwa latihan inkuiri dapat meningkatkan pemahaman sains, produktif dalam berfikir kreatif, dan siswa menjadi terampil dalam memperoleh dan menganalisis informasi.
Menurut Gulo (2002) menyatakan bahwa kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut:
a. Mengajukan pertanyaan/permasalahan
b. Merumuskan hipotesis
c. Mengumpulkan data
d. Analisis data
e. Membuat kesimpulan
Media Pembelajaran
Kata “media†berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari “mediumâ€, yang secara harifah berarti “perantara atau pengantarâ€. Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.
Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Akhirnya, dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran.
Macam-macam media menurut jenisnya adalah sebagai berikut:
a. Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, tape recorder.
b. Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan dalam wujud visual.
c. Media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.
Penggunaan media dalam proses pembelajaran merupakan salah satu upaya meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Dengan menggunakan media pembelajaran maka pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
Dengan menggunakan media pembelajaran maka akan diperoleh manfaat diantaranya adalah lebih menarik minat siswa, materi pengajaran lebih mudah dipahami oleh siswa dan memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.
Menurut Sudjana dan Rivai (2001:2) juga mengatakan bahwa media pembelajaran dapat meningkatkan proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar yang dicapainya. Manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa antara lain:
a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga akan lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
c. Metode mengajar akan lebih bervariasi.
d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
Kerangka Berpikir
Pembelajaran matematika di tingkat Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) sangat mengandalkan pengunaan metode-metode yang aplikatif dan menarik siswa. Apabila siswa sudah tertarik dengan pembelajaran maka akan mudah meningkatkan prestasi atau hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar. Menurut sebagian siswa pembelajaran matematika seringkali dianggap sebagai pelajaran yang paling sulit dan ditakuti dari sekian banyak mata pelajaran yang diajarkan di sekolah.
Pemanfaatan metode inkuiri sebagai salah satu pilihan yang dapat digunakan dalam proses belajar diharapkan dapat mewujudkan pemahaman dan hasil belajar tentang sebuah konsep (pengukuran waktu). Sebab menurut teori belajar kognitif, belajar dipandang sebagai suatu usaha untuk mengerti sesuatu. Usaha itu dilakukan secara aktif oleh siswa. Keaktifan itu dapat berupa mencari pengalaman, mencari informasi, memecahkan masalah, mempraktikkan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Para psikolog kognitif berkeyakinan bahwa pengetahuan yang dimiliki sebelumnya sangat menentukan keberhasilan mempelajari informasi/pengetahuan yang baru.
Hipotesis Tindakan
Melalui peneraparan strategi pembelajaran inkuiri dan media jam dapat meningkatkan kemampuan hasil belajar Matematika Materi Pengukuran Waktu Pada Siswa Kelas V.B Semester I Di SD Negeri 032 Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Tahun Pelajaran 2014/2015.
METODOLOGI PENELITIAN
Setting dan Subjek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas V.B SD Negeri 032 Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau selama dua minggu mulai dari tanggal 6 Oktober – 19 Oktober 2014. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar Matematika Materi Pengukuran Waktu dan Media Jam Pada Siswa Kelas V.B di SD Negeri 032 Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir. Subyek yang diteliti adalah peserta didik kelas 5.B SD Negeri 032 Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 23 peserta didik.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode wawancara , Metode Dokumentasi, Metode tes dan Observasi. Metode wawancara digunakan untuk mengetahui permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran. Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui data nama peserta didik, dokumen (catatan hasil belajar) untuk nilai pra siklus, dan dalam penelitian akan diambil foto untuk mendokumentasikan kegiatan. Metode tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar yang telah dicapai peserta didik sedangkan Observasi sebagai alat pengumpul data banyak digunakan untuk menngukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan.
Validasi Data dan Analisis Data
Validasi data dilakkan agar memperoleh data yang valid. Data kreativitas yang diperoleh melalui observasi divalidasi dengan mellibatkan observer teman sejawat yang dikenal dengan berkolaborasi, sedangkan data yang diperoleh melalui tes divalidasi dengan menyusun kisi-kisi sebelum butir soal dibuat. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif dilanjutkan dengan refleksi.
Prosedur Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahapan. Tahap pertama membuat perencanaan tindakan, tahap kedua melakukan tindakan sesuai yang direncanakan, tahap ketiga melakukan pengamatan terhadap tindakan yang dilakukan, tahap keempat melakukan analisis deskriptif komparatif dan refleksi terhadap hasil pengamatan tindakan.
HASIL TINDAKAN
Setelah diadakan tindakan kelas baik tindakan pada siklus I maupun pada siklus II diperoleh data hasil pengamatan yaitu adanya peningkatan kreativitas dan hasil belajar matematika di SD Negeri 032 Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir.
Pada kondisi awal hasil belajar Matematika Materi Pengukuran Waktu dan Media Jam Pada Siswa Kelas V.B di SD Negeri 032 Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir masih sangat rendah. Dari 17 peserta didik hanya 7 yang telah tuntas dan mencapai KKM yaitu 65.
Melalui penggunaan Media Jam dapat meningkatkan hasil belajar Matematika Materi Pengukuran Waktu bagi siswa kelas V.B SD Negeri 032 Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Tahun Pelajaran 2014/2015 yaitu dari siklus I nilai rata-rata 77,7, siklus II meningkat menjadi 83,8 dengan prosentase kenaikan sebesar 6,1%.
Melalui penggunaan Media Jam dapat meningkatkan kreativitas belajar Matematika Materi Pengukuran Waktu bagi siswa kelas VB SD Negeri 032 Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir dari kondisi awal kreativitas belajar rendah ke kondisi akhir kreativitas belajar tinggi.
Melalui penggunaan Media Jam dapat meningkatkan hasil belajar Matematika Materi Pengukuran Waktu bagi siswa kelas V.B SD Negeri 032 Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir dari kondisi awal ketuntasan belajar IPA 53,8% ke kondisi 88,5% sehingga terdapat peningkatan sebsar 34,7%.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang kami lakukan dapat kami simpulkan bahwa:
1. Melalui penggunaan media jam dinding dapat meningkatkan keaktifan belajar peserta didik kelas 5.B SD Negeri 032 Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir pada Tahun Pelajaran 2014/2015. Pada pra siklus prosentase keaktifan belajar sebesar 50% dan prosentase ketuntasan klasikal sebesar 53,8%, siklus I keaktifan kelas meningkat menjadi 74,5% dengan ketuntasan klasikal sebesar 70,5 % dan siklus II mengalami peningkatan keaktifan sebesar 84,1 % dengan ketuntasan klasikal sebesar 88,5%.
2. Melalui penggunaan media jam dinding dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas 5.B SD Negeri 032 Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir pada materi pengukuran waktu semester 1 tahun pelajaran 2014/2015. Pada tahap pra siklus nilai rata-rata yang diperoleh peserta didik masih 57,9 dengan ketuntasan klasikal 53,8%, pada siklus I meningkat menjadi 77,7 dengan ketuntasan klasikal sebesar 70,5 %, pada siklus II nilai rata-rata lebih meningkat menjadi 81,1 dengan ketuntasan klasikal sebesar 88,5%.
Saran
Setelah peneliti mengetahui manfaat dari penggunaan media jam dinding untuk pembelajaran, maka peneliti mengemukakan saran yang dapat dipertimbangkan:
1. Penggunaan media jam dindingsebagai salah satu bentuk variasi dalam pemilihan media pembelajaran untuk mata pelajaran matematika di kelas 5.B SD Negeri 032 Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir.
2. Guru lebih kreatif dalam pemilihan media yang tepatdalam pembelajaran yang lain selain yang digunakan sehari-hari. Salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah Syaful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. RENIKA CIPTA.
Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor: Galia Indonesia, 2010.
Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002.
Nasution. S. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Dan Mengajar. Bumi Aksara. Bandung. 1982.
Sanaky, AH. Hujair. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: SAFIRA INSANIA PRESS.
Soenarjo.R.J. Matematika 5 SD dan MI Kelas 5(BSE). Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 2007.
Saminanto. Ayo Pratik PTK ( Peneltian Tindakan Kelas). Semarang: RaSAIL, 2011.
Shadiq, Fajar . Kemahiran matematika. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional. 2009.
Silver, Harvey F. et. Al. Stategi-Stategi Pengajaran: Memilih Strategi Berbasis Penelitian Yang Tepat Untuk Setiap Pelajaran. terj. Ellys Tjo. Jakarta: PT. Indeks, 2012.
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010.
Sutrisno, Joko. 2008. Pengaruh Metode Pembelajaran Inquiry dalam belajar Sains terhadap Motivasi Belajar Siswa.. http://www.erlangga.co.id. Diakses pada tanggal 21 April 2008.
Suyitno, Amin. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika I. Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2001.
Wijaya Kusuma dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. Indeks, 2010.