UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR

ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VCD PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I

SEKOLAH DASAR NEGERI JAGAN 01 KECAMATAN BENDOSARI

KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Indyaswati Agustina

Sekolah Dasar Negeri Jagan 01 Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo

ABSTRAK

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SD Negeri Jagan 01 pada siswa kelas VI semester 1 tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan faktor-faktor penyebab kekurangmampuan siswa kelas VI SD Negeri Jagan 01 dan 2) meningkatkan motivasi belajar IPA melalui penggunaan tayangan VCD (Video Compact Disk) pada siswa kelas VI SD Negeri Jagan 01 tahun pelajaran 2013/2014. Dari hasil penelitian menunjukkan peningkatan nilai rata-rata pada masing-masing siklus. Nilai rata-rata pada tes awal 59, nilai rata-rata siklus I adalah 73, sedangkan pada tes siklus II menjadi 95. Untuk siswa tuntas belajar dengan KKM 65 pada tes awal hanya 3 siswa, tes siklus I: 6 siswa, dan pada siklus II:siswa belajar tuntas 100%.Adanya peningkatan tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningakatan motivasi pada siswa dari kondisi awal meningkat pada siklus I dan kemudian terjadi peningkatan kembali setelah dilakukan pembelajaran pada siklus II.Kesimpulan yang dapat diambil adalah Penggunaan media VCD (Video Compact Disk) dapat meningktakan motivasi belajar IPA siswa kelas VI SD Negeri Jagan 01tahun pelajaran 2013/2014.

Kata kunci: IPA, media VCD


PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Kenyataannya saat ini pembelajar-an IPA kurang disukai siswa. Motivasi belajar IPA rendah, seperti yang terjadi pada siswa kelas VI SD Negeri Jagan 01, karena guru kurang menggunakan media yang ada. Akibatnya siswa kurang mampu memahami pembelajaran yang diberikan oleh guru.Dapat diduga karena guru jarang menggunakan pendekatan tersebut. Pem-belajaran hanya berpusat pada guru yang menyebabkan siswa malas dan tidak termotivasi untuk belajar serta belum diefektifkannya media dalam pembelajaran.

Media pembelajaran yang beraneka ragam menyebabkan guru harus selektif dalam memilih media yang akan diguna-kan. Media yang efektif untuk pengajaran materi belum tentu efektif juga untuk mengajar materi yang lainnya. Dengan begitu setiap materi pembelajaran mempu-nyai karakteristik tersendiri yang turut menentukan pula media apa yang akan digunakan untuk menyampaikan materi tersebut.

Penggunaan media pembelajaran masih terbatas pada buku paket yang tersedia dan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru adalah dengan menggunakan ceramah saja dan tidak adanya komunikasi timbal balik dengan siswa.Media pembelajaran dapat berupa media cetak maupun media elektronik. Media cetak meliputi surat kabar, majalah, buku, brosur, poster dan sebagainya, sedangkan media elektronik meliputi computer, TV, radio, internet, VCD, parabola dan sebagainya. Melalui, TV, VCD dan internet dapat meningkatkan kemam-puan siswa dalam pembelajaran karena dengan menggunakan media tersebut siswa dapat melihat, mendengar gambaran tokoh yang divisualkan.

Salah satu media dalam pembe-lajaran IPA adalah Media VCD. Media yang digunakan tersebut merupakan media pembelajaran yang efektif dan dapat menunjang kegiatan pembelajaran.Karena dengan menggunakan media VCD siswa mampu melihat sekaligus mendengarkan tokoh yang divisualkan.Sejalan dengan pendapat tersebut, penggunaan VCD dapat dijadikan alternatif sebagai media pembelajaran.

Penggunaan media VCD dalam pembelajaran IPA diharapkan motivasi belajar siswa akan meningkat, hal ini dikarenakan siswa dapat mendengar sekaligus dapat melihat gambaran tokoh yang divisualkan melalui gambar-gambar yang bergerak. Selain itu, apabila motivasi belajar telah terbentuk pada diri siswa, maka pembelajaran pun akan berjalan lancar sebagaimana mestinya dan akan tercapai indikator-indikator pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan demikian pembelajaran IPA menjadi menarik dan menyenangkan. Pembelajaran akan lebih efektif dan sekaligus dapat mempelancar proses belajar mengajar.

Sejalan dengan hal-hal tersebut di atas, peneliti ingin mengadakan penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar IPA dengan Menggunakan Media VCD Siswa Kelas VI SD Negeri Jagan 01, Kec. Bendosari, Kab. Sukoharjo.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masa-lah yang telah dibicarakan di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah adalah sebagai berikut :Apakah media VCD dapat meningkatkan motivasi belajar IPA siswa kelas VI SD Negeri Jagan 01 Tahun Pelajaran 2013/2014 ?

Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaprkan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :Untuk meningkatkan keefektifan media VCD dalam meningkat-kan motivasi belajar IPA siswa kelas VI SD Negeri Jagan 01 Tahun Pelajaran 2013/2014.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat peneliti sampaikan adalah sebagai berikut :Bagi guru yaitu : 1). Meningkatkan inovasi dan kreatifitas guru dalam mengelola pembelajaran; 2). Memberikan sumbangan bagi guru dalam memberikan pelayanan pendidikan bagi siswa yang prestasi belajarnya kurang.Bagi siswayaitu : 1). Bisa dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam perbaikan belajar khusunya dalam belajar IPA; 2). Menambah pengetahuan dan pengalaman belajar dalam rangka penerapan ilmu pengetahuan; 3). Siswa lebih memiliki keberanian dalam mengemu-kakan pendapat; 4). Tidak tergantung pada keterangan guru semata tetapi bisa meningkatkan kemandirian siswa.Bagi sekolahyaitu : 1). Memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah, yang tercermin dari peningkatan kemam-puan professional guru, perbaikan proses dan hasil belajar siswa, serta konduktifnya iklim pendidikan di sekolah; 2). Meningkat-kan kerja sama dengan masyarakat sehingga kepedulian masyarakat terhadap sekolah diharapkan lebih tinggi.

KAJIAN TEORITIS

Pengertian Motivasi Belajar IPA

Menurut Thursan Hakim (2000: 26) pengertian motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk menca-pai tujuan tertentu.Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, motivasi diartikan sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu; usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya (2007: 256).

Dari pengertian dan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu kekuatan yang menimbulkan dan mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yang disengaja, yang berhubungan dengan faktor internal dan eksternal.

Dengan belajar seseorang akan mengalami perubahan, baik perubahan sikap maupun tingkah laku atau perubahan pengetahuan. Untuk memperoleh pengertian yang lebih jelas mengenai belajar. Banyak ahli yang merumuskan mengenai definisi belajar Oemar Hamalik (1999: 37) berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungannya, ketika seseorang belajar maka responnya menjadi lebih baik, sebaliknya bila ia tidak belajar maka responnya akan menurun.

Menurut Nana Sudjana (1989: 28) berpendapat bahwa belajarnya adalah proses yang diarahkan kepada tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman, melihat, mengamati dan memahami sesuatu. Dengan demikian siswa diharapkan dapat mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.

Motivasi belajar adalah keinginan siswa untuk menghambil bagian di dalam proses pembelajaran Linda S. Lumsden (1994: 56). Siswa pada dasarnya termotivasi untuk melakukan suatu aktivitas untuk dirinya sendiri karena ingin mendapatkan kesenangan dari pelajaran, atau merasa kebutuhannya terpenuhi.Ada juga siswa yang termotivasi melaksanakan belajar dalam rangka memperoleh penghargaan atau menghindari hukuman dari luar dirinya sendiri. Seperti: nilai, tanda penghargaan, atau pujian guru.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah kesanggupan untuk melakukan proses belajar karena didorong keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dari dalam dirinya ataupun hati dan terus menerus dalam rangka mencapai tujuan.

Motivasi belajar tidak berdiri sendiri akan tetapi dipengaruhi oleh beberapa unsur menurut Sardiman A.M (2004: 87) seperti: cita-cita siswa, kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan belajar, unsur-unsur dinamis pembelajaran, dan upaya guru dalam membelajarkan siswa.

Motivasi selalu bertalian dengan suatu tujuan, sehubungan dengan itu Sardiman (1990: 92) mengemukakan adanya beberapa fungsi motivasi, yaitu: 1). Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor yang akan dikerjakan; 2). Menentukan arah perbuatan yang hendak dicapai.Dengan demikian motivasi dapat dilakukan sesuai dengan rumus tujuannya; 3).Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna pencapaian tujuan.

Menurut Sardiman (2004: 83) berpendapat bahwa motivasi ditandai dengan beberapa ciri-ciri.Apabila seseorang memiliki ciri-ciri di bawah ini berarti orang itu selalu memiliki motivasi yang cukup tinggi. Adapun ciri-ciri motivasi adalah sebagai berikut: 1). Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai); 2). Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa); 3).Tidak memerlukan dorongan orang lain untuk berprestasi sebaik mungkin; 4). Ingin mendalami bahan/bidang pengetahuan yang diberikan di kelas; 5).Selalu berusaha untuk berprestasi sebaik mungkin; 6). Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah orang dewasa; 7).Senang dan rajin belajar penuh semangat; 8). Cepat bosan dengan rutinitas (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif); 9).Dapat mempertahankan pendapatnya dan tidak mudah melepaskan hal yang sudah diyakni itu; 10).Mengejar tujuan-tujuan jangka panjang.

Ada banyak upaya dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.Beberapa upaya, yaitu yang berhubungan dengan prinsip belajar, unsur-unsur dinamis belajar.Pemanfaatan pengalaman dan mengembangkan cita-cita. Antara lain : 1). Mengoptimalkan penerapan prinsip-prinsip belajar.Prinsip-prinsip belajar ada bermacam-macam diantaranya adalah empat aliran psikologi tentang belajar yaitu behavioristik, kognitif, humanistik dan gestalt. Masing-masing aliran ini mempunyai kelebihan dan kekurangan, di samping itu masing-masing teori tidak sama kecocokannya untuk menanggulangi materi yang berbeda. Guru wajib mengetahui dan mengkaji semua teori itu, guna mengantisipasi anak didik yang membutuhkannya; 2). Mengoptimali-sasikan unsur-unsur dinamis belajar. Kemampuan guru akan nampak dalam usahanya menumbuhkan motivasi, menya-jikan materi pelajaran, memilih, mengatur, menggunakan, mendemonstrasikan alat bantu, mengusahakan agar suasana belajar tetap kondusif, dan menangani serta mengarahkan kondisi siswa.; 3). Mengoptimalkan pemanfaatan pengalam-an. Pengajaran tidak akan berhasil baik jika tidak memanfaatkan pengalaman yang sudah dimiliki. Hal ini dapat berupa bahan apersepsi, mempermudah penjelasan terhadap kemampuan guru.

Pembelajaran IPA di SD

Menurut Leo Sutrisno, dkk (2008:1-19) IPA merupakan kemampuan manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat (correct) pada sasaran, serta menggunakan prosedur yang benar (true), dan dijelaskan dengan penalaran yang sahih (valid) sehingga dihasilkan kesimpulan yang betul (truth). Jadi, IPA mengandung tiga hal: proses adalah aktivitas manusia dalam memahami alam semesta, prosedur adalah pengetahuan IPA dibangun melalui pengamatan yang tepat dan prosedur yang benar, produk adalah hasil akhir atau kesimpulan yang betul.

Pada prinsipnya, mempelajari IPA sebagai cara mencari tahu dan cara mengerjakan atau melakukan yang dapat membantu siswa untuk memahami alam sekitar secara lebih mendalam. Depdiknas (2002: 7).

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa IPA adalah cara mencari tahu tentang alam semesta melalui observasi dan eksperimen secara lebih mendalam.

Materi Pembelajaran IPA di SD

Pada jenjang SD.MI mata pelajaran IPA kelas VI semester I memuat hubungan antara ciri-ciri khusus yang dimiliki hewan (kelelawar, cicak, bebek) dan lingkungan hidupnya.Peneliti mengambil pokok bahas-an ciri-ciri khusus yang dimiliki hewan sebagai bahan penelitian yang digunakan. Pada pokok bahasantersebut, siswa kurang dapat memahami materi pembelajaran sehingga nilai ulangan rendah.

Fungsi dan Tujuan IPA

Menurut kebijaksanaan umum kurikulum berbasis kompetensi (2006) dalam Leo Sutrisno, dkk (2008: 2)mata pelajaran IPA di SD bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut : 1). Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; 2). Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan teknologi dan masyarakat; 3). Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan; 4).Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam; 5). Dalam penjelasan tersebut jelaslah bahwa dengan diberikannya pengetahuan ketrampilan proses, berupa percobaan-percobaan konsep IPA untuk menjelaskan dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Tinjauan Tentang Media VCD Pembe-lajaran VCD

Hakikat Media

Media dapat digunakan dalam proses belajar mengajar dengan dua cara yaitu alat bantu mengajar sebagai media yang dapat digunakan sendiri oleh siswa. Penggunaan sebuah media dalam proses pembelajaran sangat mendukung dan mempunyai manfaat yang penting. Karena apabila dalam proses pembelajaran tersebut terjadi ketidakjelasan materi yang disampaikan, maka dapat dibantu dengan penggunaan media sebagai perantara. Media dapat membantu guru ketika mengalami kesulitan dalam menjelaskan sebuah materi dan penggunaan kata-kata atau kalimat tertentu.

Kata media berasal dari bahasa latin medium yang berarti tengah, peraturan atau pengantar. Dalam bahasa arab media adalah perantara atau pengantar pesan, dari pengirim pesan kepada penerima pesan (Ashar Arsyad, 2007: 3).

Sementara itu menurut Gagne’ dan Briggs yang dikutip Azhar Arsyad (2002 : 4) secara implisit menyatakan bahwa “Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Dengan kata lain media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.”

Hakikat Media Pembelajaran

Menurut Hamalik yang dikutip Azhar Arsyad (2002: 15) mengemukakan bahwa “Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psokologis terhadap siswa.”

Arief Sadiman (dalam Suwarno, dkk. 2005: 128), media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima, sehingasiswa dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dengan demikian terjadilah proses pembelajaran. Media pembelajaran dimaksudkan sebagai segala sesuatu alat atau bahan selain teks yang dapat dipakai untuk menyampaikan informasi dalam situasi belajar mengajar.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu/seperangkat alat bantu atau bahan selain buku teks untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima dalam rangka berkomunikasi dengan siswa.

Kriteria Pemilihan Media Pembelajar-an.

Kriteria pemilihan media pembela-jaran harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, kondisi, keterbatasan yang ada dengan meningat kemampuan dan sifat-sifat khasnya media yang bersangkutan. Dengan kata lain baik buruknya suatu media diukur sampai sejauh mana media tersebut dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajar-an. Hal ini ditegaskan oleh Azhar Arsyad (2007 : 75) beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam pemilihan media, antara lain: 1). Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai; 2). Tepat untuk mendukung isi pelajaran; 3). Praktik, luwes dan bertahan.; 4). Guru terampil menggunaka-nya; 5). Pengelompokan Sasaran.

Langkah-Langkah Penggunaan Media Pembelajaran.

Penggunaan media pembelajaran seharusnya dengan perencanaan yang sistematis.Media pembelajaran digunakan apabila media itu dapat mendukung tercapainya tujuan instuksional yang telah dirumuskan.Betapa canggihnya media yang dipilih, bila digunakan dengan baik tentunya banyak gunanya.Oleh karena itu guru perlu mengetahui prosedur penggu-naan media tersebut sebelum digunakan dalam pembelajaran.

Arif S.Sadiman,dkk (2007 : 198) menjabarkan supaya media dapat digunakan secara efektif dan efisien ada tiga langkah utama yang perlu diikuti dalam menggunakan media, antara lain : 1). Persiapan Sebelum Menggunakan Media Pembelajaran, supaya penggunaan media dapat berjalan dengan baik, kita perlu membuat persiapan yang baik pula. Pertama-tama pelajari buku petunjuk yang telah disediakan.Kemudian kita ikuti petunjuk-petunjuk itu. Apabila pada petunjuk kita sarankan untuk membaca buku atau bahan belajar lain yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, seyogyanya hal tersebut dilakukan. Hal tersebut akan memudahkan kita dalam belajar dengan media itu; 2). Kegiatan Selama Menggunakan Media, yang perlu dijaga selama kita menggunakan media ialah suasana ketenangan. Gangguan-gangguan yang dapat mengganggu perhatian dan konsentrasi harus dihindarkan. Kalau mungkin, ruangan jangan digelapkan sama sekali. Hal itu supaya kita masih dapat menulis jika menjumpai hal-hal yang penting yang perlu diingat.Kita pun dapat menulis pertanyaan jika ada bagian yang tidak jelas atau sulit dipahami; 3).Kegiatan Tindak Lanjut, Maksud kegiatan tindak lanjut ini ialah untuk mengetahui apakah tujuan telah tercapai. Selain itu, untuk memantapkan pemahaman terhadap materi instruksional yang disampaikan melalui media bersangkutan. Untuk itu soal tes yang disediakan perlu kita kerjakan dengan segera sebelum kita lupa akan tujuan media itu. Kemudian kita cocokan jawaban kita itu dengan kunci yang disediakan.Bila kita masih banyak berbuat kesalahan, sebaiknya sajian media bersangkutan diulangi lagi.

Hakikat VCD (Video Compact Disk)

Video Compact Disk adalah media yang dapat menampilkan pesan audio-visual-gerak seperti halnya film dan televisi, video tape, atau pita video dapat pula menyajikan hal-hal yang nyata maupun yang fiktif. Juga pesan yang disampaikan dapat bersifat informatif, pendidikan dan pengajaranBasuki Wibowo dan Farida Mukti (2000: 12).

Arif Sadiman dkk (2002 : 74) mengemukakan bahwa video compact disk adalah media audiovisual yang dapat menampilkan gerak dan gambar. Media ini semakin lama semakin poluler di dalam bersifat fakta (kejadian/peristiwa penting, berita) maupun fiktif (misalnya ceritera) bisa juga bersifat edukatif.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa vidoe compact disk adalah media pembelajaran yang menampilkan unsur gambar dan gerak.

Kelebihan dan Kekurangan Media VCD.

Menurut Basuki Wibawa dan Farida Mukti (1992: 72) mengemukakan kelebihan video compact disk adalah: 1). Penyajiannya tidak memerlukan ruang gelap; 2). Program dapat diputar berulang-ulang; 3). Program sajian rumit/berbahaya yang dapat direkam sebelumnya; 4). Mudah dikotrol oleh guru.Keterbatasannya adalah: 1). Daya jangkauannya terbatas; 2). Sifat komunikasinya satu arah; 3). Peralatannya cukup mahal.

Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa media VCD adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar dan juga bisa disebut dengan media vidio.Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media, yaitu media audio dan media visual.

Kerangka Berpikir

Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran IPA adalah bahwa guru kurang tepat dalam pemilihan media pembelajaran yang tepat untuk pokok bahasan ciri-ciri khusus yang dimiliki hewan.Hal ini menjadikan indikator bahwa kurangnya antusias siswa dalam menerima pembelajaran yang dilakukan.Oleh karena itu untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, peneliti akan menggunakan media VCD, sehingga terbentuk suatu pembelajaran yang menarik, berkesan dan membuat siswa lebih bersemangat. Dalam artian bahwa diharapkan motivasi siswa akan meningkat.

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan latar belakang masalah,kajian teori dan kerangka berpikir di atas,maka peneliti dapat merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :Dengan penggunaan media VCD dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan motivasi belajar IPA pada siswa kelas VI SD Negeri Jagan 01 Tahun Pelajaran 2013/2014.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VI SD Negeri Jagan 01 Kec. Bendosari, Kab. Sukoharjo pada tahun ajaran 2013/2014, dengan jumlah siswa 11 anak, yang terdiri dari 5 anak laki-laki dan 6 anak perempuan.Penelitian dilaksanakan pada :Siklus I:Kamis, 25 Juli 2013; Siklus II        : Kamis, 3 Agustus 2013.Data penelitian dikumpulkan dari berbagai sumber, yaitu antara lain sebagai berikut : 1). Seluruh siswa kelas VI SD Negeri Jagan 01 Kec. Bendosari, Kab. Sukoharjo yang berjumlah 11 anak sebagai sumber data utama; 2).Guru sebagai peneliti; 3). Segala peristiwa yang terjadi pada kegiatan pembelajaran.

HASIL PENELITIAN

Deskripsi Kondisi Awal/Pra Siklus

Sebelum melaksanakan proses peneli-tian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan survey awal dengan tujuan untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan. Proses ini dilakukan melalui observasi dan tes awalpembelajaran IPA dengan pokok bahasanmendeskripsikan hubungan antara ciri-ciri khusus yang dimiliki hewan dan lingkungan hidupnya pada kelas VI SD Negeri Jagan 01 Kec. Bendosari Kab. Sukoharjo.Pada tahap pra siklus ini, guru/peneliti hanya mengguna-kan buku paket.Jadi kemampuan siswa dalam mendeskripsikan hubungan antara ciri-ciri khusus yang dimiliki hewan dan lingkungan hidupnya belum maksimal. Disamping itu guru terlalu banyak menggunakan metode ceramah, siswa jadi cenderung pasif.

Deskripsi Hasil Siklus I

Dari hasil analisa data perkembangan prestasi belajar siswa pada tes siklus I tabel 3 dan grafik 2, dapat disimpulkan bahwa prestasi hasil tes siswa yang tuntas dengan nilai diatas KKM 65 ada6 siswa, yang semula pada tes awal hanya terdapat 3siswa mencapai batas tuntas. Besarnya nilai terendah yang diperoleh siswa pada saat tes awal sebesar 30 dan pada siklus I menjadi 58. Untuk nilai tertinggi terdapat kenaikan dari 86 naik menjadi 100 dan nilai rata-rata kelas yang pada tes awal sebesar 58 naik pada tes siklus I menjadi 72. Nilai tersebut sudah di atas rata-rata nilai yang diinginkan dari pihak guru atau peneliti dan sekolah.

Deskripsi Hasil Siklus II

Setelah dilakukan perbaikan pem-belajaran pada siklus I, hasil yang diperoleh belum optimal sehingga perlu diadakan perbaikan untuk siklus II. Tahap-tahap pada siklus II sama seperti pada siklus I. Perbedaanya terletak pada media yang akan digunakan guru dalam penyampaian materi.

Analisis dan Refleksi II

Hasil analisis data terhadap pelak-sanaan pembelajaran materi penyesuaian diri hewan dengan lingkungannya dengan menggunakan mediaVCD pada siklus II, secara umum telah menunjukkan per-ubahan yang signifikan, dimana siswa dalam melaksanakan pembelajaran sema-kin mantap walaupun ada sedikit keku-rangan diantaranya kurang bisa memanfa-atkan waktu.Sedagkan guru/peneliti kurang memberikan penguatan kepada siswa. Persentase aktifitas atau partisipasi siswa dalam pembelajaran meningkat.Mereka lebih aktif dalam menyampaikan materi secara bergantian dengan teman dalam kelompoknya.

Pada hasil tes siklus II menunjukan bahwa dari 11 siswa yang mengikuti tes, yang tuntas ada 11 anak atau 100% dan mengalami peningkatan rata-rata kelas yang baik, dari 72 menjadi 94. Ini menunjukan bahwa peningkatan kemam-puan siswa dalam menguasai materi yang disampaikan oleh guru.

Pembahasan

Berdasarkan hasil pelaksanaan pada siklus I dan II dapat dinyatakan bahwa pembelajaran IPA dengan menggunakan media gambar dan media VCD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SD N Jagan 01, baik hasil belajar kognitif, afektif maupun psikomotorik.

Perkembangan hasil belajar afektif siswa sebagai berikut :1). Siswadapat melaksanakan belajar mandiri dan belajar kelompok dengan sungguh-sungguh; 2). Perhatian, minat, dan motivasi terhadap penjelasan guru meningkat; 3). Siswa aktif selama pembelajaran berlangsung. 4). Siswa aktif mengajukan pertanyaan dan pendapat. 5). Kerjasama dalam kelompok meningkat, siswa dapat menghargai orang lain dan dapat berkomunikasi dengan lancar.

Perkembangan hasil belajar psikomorik siswa sebagai berikut :1). Tidak ada siswa yang tidak masuk kelas; 2). Siswa sudah berani bertanya dan meminta saran kepada guru mengenai materi yang masih belum jelas; 3). Banyak siswa yang mengangkat tangan mengajukan pertanya-an; 4). Segera membentuk kelompok dan segera melaksanakan tugas dari guru.

Sebelum perbaikan pembelajaran rata-rata nilai pada pembelajaran IPA mendapatkan 58. Maka guru/peneliti mengadakan perbaikan pembelajaran dalam 2 siklus, yaitu:

Dalam siklus I, siswa yang dapat mencapai nilai KKM 65 ada 6 anak, dengan nilai rata-rata kelas 73; Dalam siklus II seluruh siswa dapat mencapai nilai KKM 66, dengan nilai rata-rata kelas 95.Dari analisis data dan diskusi terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dengan menggunakan media VCD, secara umum telah menunjukkan perubahan yang signifikan. Guru/peneliti dalam melaksana-kan pembelajaran semakin mantap dan luwes dengan kekurangan-kekurangan kecil.

Cara Menggunakan Media Gambar dan VCD

Cara penggunaan media gambar dan media VCD pada kompetensi dasar mendeskripsikan hubungan antara ciri-ciri khusus yang dimiliki hewandan lingkungan hidupnyapada pelajaran IPA kelas VI SD N Jagan 01 Kec. Bendosari, Kab. Sukoharjo, tahun pelajaran 2013/2014.

Pada siklus I, langkah-langkah yang dilakukan guru adalah :Dengan menggunakan buku paket, guru menjelaskan materi tentang ciri-ciri khusus yang dimiliki hewan; Dalam setiap penjelasan, guru menunjukan gambar-gambar berbagai ciri-ciri khusus yang dimiliki hewan; Siswa dibagi menjadi tiga kelompok; Guru memberikan kesempatan kepada kelompok siswa untuk bertanya kepada guru seputaran materi yang telah disampaikan; Guru menanyakan kepada kelompok siswa seputaran materi yang telah disampaikan; Guru membagikan lembar tugas; Siswa mengerjakan lembar tugas; Guru berkeliling mengamati siswa yang sedang mengerjakan lembar tugas; Dengan bimbingan guru, siswa membahas hasil tugas.

Pada siklus II, langkah-langkah yang dilakukan guru adalah :Guru menuliskan judul materi yang akan disampaikan di papan tulis yaitu, “Ciri-ciri Khusus Pada Hewan”; Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai “Ciri-ciri Khusus Pada Hewan” dengan menyajikan tayangan video berbagai ciri-ciri khusus hewan; Siswa dibagi menjadi tiga kelompok; Guru memberikan kesempatan kepada kelompok siswa untuk bertanya kepada guru seputaran materi yang telah disampaikan; Guru menanyakan kepada kelompok siswa seputaran materi yang telah disampaikan; Guru membagikan lembar tugas; Siswa mengerjakan lembar tuagas; Guru berkeliling mengamati siswa yang sedang mengerjakan lembar tugas; Dengan bimbingan guru, siswa membahas hasil tugas.

PENUTUP

Simpulan

Dari hasil penelitian perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1). Berdasarkan analisis penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media VCD dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada pokok bahasan hubungan antara ciri-ciri khusus yang dimiliki hewan dan lingkungan hidupnya pada kelas VI SD Negeri Jagan 01 Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo semester 1 tahun pelajaran 2013/2014. Hal tersebut ditunjukkan dengan peningkatan rata-rata kelas yang pada tes awal 59, tes siklus I adalah 73, sedangkan pada tes siklus II menjadi 95. Untuk siswa tuntas belajar dengan KKM 65 pada tes awal hanya 3 siswa, tes siklus I: 6 siswa, dan pada siklus II:siswa belajar tuntas 100%; 2). Penggunaan media VCD dalam pembelajaran IPA dengan pokok bahasan hubungan antara ciri-ciri khusus yang dimiliki hewan dan lingkungan hidupnya, sangat efektif untuk memusatkan perhatian siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, yaitu dengan cara menunjukan tayangan vidio berbagai ciri-ciri khusus yang dimiliki hewan.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai penggunaan media VCD pada siswa kelas VI SD Negeri Jagan 01 Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo semester 1 tahun pelajaran 2013/2014, maka saran-saran yang diberikan sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya dan meningkatkan kompetensi siswa SD Negeri Jagan 01 pada khususnya sebagai berikut : 1). Bagi Sekolah, Pembelajaran dengan menggunakan media VCD dapat membantu dalam meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah; 2). Bagi Guru, Untuk meningkatkan motivasi siswa dalammata pelajaran IPA, diharapkan menggunakan media VCD; Untuk meningkatkan keaktifan, kreativitas siswa dan keefektifan pembela-jaran IPA diharapkan menggunakan media VCD; Adanya tindak lanjut terhadap penggunaan media VCD pada pokok bahasan hubungan antara ciri-ciri khusus yang dimiliki hewan dan lingkungan hidupnya; 3). Bagi Siswa, Siswa hendaknya dapat berperan aktif dengan menyampai-kan ide atau pemikiran pada proses pem-belajaran, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan, dkk. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grofindo Persada.

____________. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Bhineka Rineka Karya.

Hamalik, Oemar. 1999. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.

Sadiman, Arif dkk. 2002. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali.

Sardiman, AM. 1990. Interaksi dan Motivasi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.

_____________. 2007. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sudjana, Nana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sutrisno, Leo, Hery kresnadi dan Kartono. 2007. Pengembangan IPA di SD. Jakarta : Departeman Pendidikan Nasional.

Thursan, Hakim. 2000. http/sunartombs.wordpress.com/motivasi belajar/ (diakses: 25 Agustus 2013)

 

Wibawa, Basuki & Farida Mukti. 1992. Media Pengajaran. Jakarta: Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikti Dipdikbud.