UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KINERJA GURU

MELALUI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH

DI SD NEGERI KLERO 03 KECAMATAN TENGARAN

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

 

Sumarni

Sekolah Dasar Negeri Klero 03

 

ABSTRAK

Dalam rangka melaksanakan tugas dan tanggung jawab di atas, seorang guru dituntut memiliki beberapa kemampuan dan ketrampilan tertentu. Kemampuan dan ketrampilan tersebut sebagai bagian dari kompetensi profesionalisme guru. Untuk menjadikan guru sebagai tenaga professional maka perlu diadakan pembinaan secara terus menerus dan berkesinambungan, serta menjadikan guru sebagai tenaga kerja perlu diperhatikan, dihargai dan diakui keprofesionalannya. Kinerja guru akan baik jika guru telah melakukan unsur-unsur yang terdiri dari kesetiaan dan komitmen yang tinggi pada tugas mengajar, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran, kedisiplinan dalam mengajar dan tugas lainnya, kreativitas dalam pelaksanaan pengajaran, kerjasama dengan semua warga sekolah, kepemimpinan yang menjadi panutan siswa, kepribadian yang baik, jujur dan objektif dalam membimbing siswa, serta tanggung jawab terhadap tugasnya. Selain kinerja, motivasi guru dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya juga merupakan hal penting bagi upaya meningkatkan proses pembelajaran yang akan dapat meningkatkan kualitas pendidikan yang ada. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah subyek penelitian guru dan kepala sekolah. Penelitian ini SDN Klero 03 Kecamatan Tengaran tahun pelajaran 2019/2020 . Dalam penelitian ini terdiri dari dua siklus. Dimana dalam setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, evaluasi dan refleksi. Pengumpulan data melalui pengamatan dan tes. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini selain menggunakan obervasi juga menggunakan penilaian langsung. Hasil penelitian menerangkan bahwa pelaksanaan supervisi kepala sekolah dapat dilaksanakan secara efektif di SDN Klero 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2019/2020, selain itu pelaksanaan supervisi kepala sekolah terbukti dapat meningkatkan motivasi dan kinerja guru di SDN Klero 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2019/2020 .

Kata kunci: Supervisi Kepala Sekolah, Motivasi Kerja dan Kinerja Guru.

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, Bangsa dan Negara. Dalam pelaksanaan fungsi dan tugasnya, guru sebagai profesi menyandang persyaratan tertentu sebagaimana tertuang di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam pasal 39 (1) dan (2) dinyatakan bahwa: Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.

Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab di atas, seorang guru dituntut memiliki beberapa kemampuan dan ketrampilan tertentu. Kemampuan dan ketrampilan tersebut sebagai bagian dari kompetensi profesionalisme guru. Kompetensi merupakan suatu kemampuan yang mutlak dimiliki oleh guru agar tugasnya sebagai pendidik dapat terlaksana dengan baik. Tugas guru erat kaitannya dengan peningkatan sumber daya manusia melalui sector pendidikan, oleh karena itu perlu upaya-upaya untuk meningkatkan mutu guru untuk menjadi tenaga profesional. Peningkatan mutu pendidikan dapat berhasil tergantung pada banyak hal, terutama mutu gurunya (H. AR. Tilaar, 2000:104). Untuk menjadikan guru sebagai tenaga professional maka perlu diadakan pembinaan secara terus menerus dan berkesinambungan, serta menjadikan guru sebagai tenaga kerja perlu diperhatikan, dihargai dan diakui keprofesionalannya. Untuk membuat mereka menjadi professional tidak semata-mata hanya meningkatkan kompetensinya baik melalui pemberian penataran, pelatihan maupun memperoleh kesempatan untuk belajar lagi namun perlu juga memperhatikan guru dari segi yang lain seperti peningkatan disiplin, pemberian motivasi, pemberian bimbingan melalui supervisi, dan pemberian insentif yang layak dengan keprofesionalnya sehingga memungkinkan guru menjadi puas dalam bekerja sebagai pendidik.

Kinerja guru atau prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu (Malayau Hasibuan, 2002: 94). Kinerja guru akan baik jika guru telah melakukan unsur-unsur yang terdiri dari kesetiaan dan komitmen yang tinggi pada tugas mengajar, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran, kedisiplinan dalam mengajar dan tugas lainnya, kreativitas dalam pelaksanaan pengajaran, kerjasama dengan semua warga sekolah, kepemimpinan yang menjadi panutan siswa, kepribadian yang baik, jujur dan objektif dalam membimbing siswa, serta tanggung jawab terhadap tugasnya. Tugas kepala sekolah selaku pemimpin adalah melakukan penilaian terhadap kinerja guru. Penilaian ini penting untuk dilakukan mengingat fungsinya sebagai alat motivasi bagi pimpinan kepada guru maupun bagi guru itu sendiri.

Ada beberapa hal yang menyebabkan meningkatnya kinerja guru, namun penulis mencoba mengkaji masalah supervisi yang diberikan oleh kepala sekolah. Supervisi dalam hal ini adalah mengenai tanggapan guru terhadap pelaksanaan pembinaan dan bimbingan yang diberikan oleh kepala sekolah yang nantinya berdampak kepada kinerja guru yaitu kualitas pengajaran.

Selain kinerja, motivasi guru dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya juga merupakan hal penting bagi upaya meningkatkan proses pembelajaran yang akan dapat meningkatkan kualitas pendidikan yang ada. Motivasi kerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan dan kerja. Oleh sebab itu, motivasi kerja dalam psikologi sebagai pendorong semangat kerja Pandji Anoraga, 2005:35). Guru menjadi seorang pendidik karena adanya motivasi untuk mendidik. Bila tidak punya motivasi maka ia tidak akan berhasil untuk mendidik/mengajar.

Keberhasilan guru dalam mengajar karena dorongan/motivasi ini sebagai pertanda apa yang telah dilakukan oleh guru telah menyentuh kebutuhannya. Kegiatan mengajar yang dilakukan oleh guru yang diminatinya karena sesuai dengan kepentingannya sendiri. Guru yang termotivasi dalam bekerja maka akan menimbulkan kepuasan kerja, karena kebutuhan-kebutuhan guru yang terpenuhi mendorong guru meningkatkan kinerjanya.

Permasalahan yang sering terjadi dalam proses pembelajaran yang dapat berdampak pada rendahnya kualitas pembelajaran adalah terletak pada masalah kinerja dan motivasi guru. Kinerja dan motivasi yang rendah pada guru akan dapat berpengaruh terhadap rendahnya kualitas pembelajaran yang ada di sekolah. Untuk itu perlu upaya yang dapat dilakukan dalam rangka mempertahankan sekaligus meningkatkan kinerja dan motivasi kerja guru di sekolah. Salah satu upaya yang dirasakan paling efektif dalam rangka meningkatkan kinerja dan motivasi kerja guru adalah mengoptimalkan peran kepala sekolah melalui supervisi.

“Supervisi pendidikan didefinisikan sebagai proses pemberian layanan bantuan profesional kepada guru untuk meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas-tugas pengelolaan proses pembelajaran secara efektif dan efisien” (Ibrahim Bafadal, 2004: 46). Dengan adanya pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah diharapkan memberi dampak terhadap terbentuknya sikap professional guru. Sikap professional guru merupakan hal yang amat penting dalam memelihara dan meningkatkan profesionalitas guru, karena selalu berpengaruh pada perilaku dan aktivitas keseharian guru. Perilaku profesional akan lebih diwujudkan dalam diri guru apabila institusi tempat ia bekerja memberi perhatian lebih banyak pada pembinan, pembentukan, dan pengembangan sikap profesional (Made Pidarta, 2002:380).

Kegiatan supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja guru akan berpengaruh secara psikologis terhadap kinerja guru, guru yang puas dengan pemberian supervisi kepala sekolah dan motivasi kerjanya tinggi maka ia akan bekerja dengan sukarela yang akhirnya dapat membuat kinerja guru meningkat. Tetapi jika guru kurang puas terhadap pelaksanaan supervisi kepala sekolah dan motivasi kerjanya rendah maka guru dalam bekerja kurang bergairah, hal ini mengakibatkan kinerja guru menurun.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh Kepala Sekolah di Sekolah Dasar Negeri Klero 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang ditemukan bahwa masih banyak kendala atau persoalan yang berkaitan dengan pelaksanaan supervisi kepala sekolah. Secara umum persoalan tersebut meliputi: kualitas supervisi dari kepala sekolah yang masih tergolong rendah. Padahal tujuan supervisi untuk membantu guru-guru melihat dengan jelas tujuan pendidikan dan berusaha mencapai tujuan pendidikan itu dengan membina serta mengembangkan metode-metode dan prosedur pengajaran yang lebih baik. Selain itu banyak guru kurang berhasil dalam mengajar dikarenakan mereka kurang termotivasi untuk mengajar sehingga berdampak terhadap menurunnya produktivitas/kinerja guru. Untuk itu diperlukan peran kepala sekolah untuk memotivasi para guru untuk meningkatkan kinerjanya.

Terkait dengan upaya peningkatan kinerja guru di Sekolah Dasar Negeri Klero 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang selalu berupaya untuk meningkatkan kinerja para guru melalui perhatian terhadap kegiatan-kegiatan supervisi kepala sekolah, perhatian terhadap kesejahteraan guru dan upaya meningkatkan motivasi kerja guru di Sekolah Dasar di Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Karena diketahui bahwa perhatian terhadap aspek-aspek tersebut sangat penting dalam upaya meningkatkan kinerja guru selama ini.

Supervisi kepala sekolah sebagai suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah diharapkan dapat membantu pencapaian tugas dan pekerjaan guru dan pegawai sekolah untuk dapat melaksanakan pekerjaannya secara efektif (M. Ngalim Purwanto, 2004:32). Selain itu melalui supervisi diharapkan dapat mengembangkan efektivitas kinerja guru dalam kaitannya dengan tugas-tugas utamapendidikan (Jones dalam Mulyasa, 2004: 155).

Bertitik tolak dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan sekolah dengan judul “ Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Kinerja Guru Melalui Supervisi Kepala Sekolah Di SD Negeri Klero 03 Kecamatan Tengaran Tahun Pelajaran 2019/2020”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

  1. Bagaimana pelaksanaan supervisi kepala sekolah yang ada di SDN Klero 03 Kecamatan Tengaran tahun pelajaran 2019/2020?
  2. Bagaimana pelaksanaan supervisi kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi dan kinerja guru di SDN Klero 03 Kecamatan Tengaran tahun pelajaran 2019/2020?

Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini diantaranya adalah:

  1. Untuk mengetahui pelaksanaan supervisi kepala sekolah yang ada di SDN Klero 03 Kecamatan Tengaran tahun pelajaran 2019/2020.
  2. Untuk mengetahui upaya peningkatan motivasi dan kinerja guru melalui supervisi kepala sekolah yang ada di SDN Klero 03 Kecamatan Tengaran tahun pelajaran 2019/2020.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

  1. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada sekolah terkait dengan upaya meningkatkan kinerja dan motivasi kerja guru.

  1. Bagi Kepala Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada kepala sekolah dalam rangka meningkatkan efektivitas kegiatan supervisi guna meningkatkan kinerja dan motivasi kerja guru.

  1. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan motivasi kerja guru dalam pembelajaran sehingga akan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Landasan Teori

Kinerja

Pengertian Kinerja

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud 1990:503) kinerja berarti sesuatu yang dicapai, prestasi diperlihatkan atau kemampuan kerja. Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh lembaga administrasi negara (www.suaramerdeka.com.) merumuskan kinerja merupakan terjemahan bebas dari istilah Performance yang artinya adalah prestasi kerja atau pelaksanaan kerja atau pencapaian kerja atau hasil kerja.

Menurut Henry Simamora (2001:327) kinerja adalah tingkat pencapaian standar pekerjaan. Sementara Hadari Nawawi (2005:235) menegaskan bahwa kinerja yang diistilahkan sebagai karya adalah hasil pelaksanaan suatu pekerjaan, baik fisik / material maupun non material.

Dari beberapa pendapat dan teori kinerja guru di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja guru adalah persiapan, pelaksanaan, dan pencapaian guru dalam melaksanakan interaksi belajar mengajar di kelas.

Motivasi

Menurut G.R. Terry dalam Malayu Hasibuan (2002:145), motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan. Sedangkan menurut Moh. As’ad (2000: 45), motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Motivasi merupakan pemberian atau penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mau bekerja sama bekerja secara efektif dan terintegrasi dan segala daya upaya untuk mencapai kepuasan. Motivasi kerja merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang atau pegawai untuk melaksanakan usaha atau kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi maupun tujuan individual.

Motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan dan kerja. Oleh sebab itu, motivasi kerja dalam psikologi sebagai pendorong semangat kerja (Panji Anoraga, 2005:35). Menurut Malayu Hasibuan (2002:65), motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan.

Dengan demikian disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan yang timbul pada iri seseorang yang menyebabkan ia melakukan sesuatu tindakan tertentu untuk memenuhi kebutuhannya. Jadi motivasi kerja merupakan kondisi psikologis yang mendorong pekerja melakukan usaha menghasilkan barang atau jasa sehingga dapat tercapai suatu tujuan.

Supervisi Kepala Sekolah

Supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif (M. Ngalim Purwanto, 2004:32). Sedangkan Jones dalam Mulyasa, E. (2004:155), supervisi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh proses administrasi pendidikan yang ditujukan terutama untuk mengembangkan efektivitas kinerja personalia sekolah yang berhubungan tugas-tugas utama pendidikan.

Menurut Carter, supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas-petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru serta merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan metode serta evaluasi pengajaran (Peid Sahertian, 2000:17). Supervisi merupakan aktivitas menentukan kondisi/syarat-syarat yang essensial yang akan menjamin tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Dari definisi tersebut maka tugas kepala sekolah sebagai supervisor berarti bahwa dia hendaknya pandai meneliti, mencari, dan menentukan syarat-syarat mana
sajakah yang diperlukan bagi kemajuan sekolahnya sehingga tujuan-tujuan pendidikan di sekolah itu semaksimal mungkin dapat tercapai. Jadi supervisi kepala sekolah merupakan upaya seorang kepala sekolah dalam pembinaan guru agar guru dapat meningkatkan kualitas mengajarnya dengan melalui langkah-langkah perencanaan, penampilan mengajar yang nyata serta mengadakan perubahan dengan cara yang rasional dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa.

Kerangka Pemikiran

Berdasarkan uraian teori di atas, maka dapat diketahui bahwa motivasi yang merupakan dorongan dalam diri seorang guru sangat dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Dengan adanya motivasi yang positif dalam diri setiap guru akan dapat meningkatkan hasil pembelajaran. Hal ini dikarenakan dengan adanya dorongan akan kesadaran guru terhadap tugas dan tanggung jawabnya, maka guru akan dapat selalu berupaya yang lebih baik terhadap keberhasilan peserta didiknya. Untuk itu motivasi guru harus selalu diperhatikan agar motivasi guru selalu dapat meningkat.

Rendahnya motivasi guru untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya terhadap keberhasilan peserta didik seringkali menjadikan penghambat terhadap keberhasilan peserta didik. Guru terkesan hanya melakukan tugas tanpa adanya kesadaran yang muncul dari dalam diri masing-masing akan tugas mulia yang diembannya. Untuk itu motivasi guru harus selalu diperhatikan agar senantiasa meningkat. Salah satu upaya yang dapat diterapkan dalam rangka meningkatkan motivasi guru yang ada di SDN Klero 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang adalah dengan melaksanakan supervisi kepala sekolah yang efektif. Hal ini dilakukan mengingat peranan supervisi kepala sekolah sangatlah besar dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Supervisi kepala sekolah yang dilaksanakan secara efektif akan dapat mengoptimalkan kinerja guru.

Sehingga selain supervisi kepala sekolah dapat meningkatkan motivasi guru, pelaksanaan supervisi yang efektif juga diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja guru yang ada di sekolah tersebut. Hal ini dikarenakan supervisi merupakan salah satu bentuk pengendalian terhadap aktivitas dan proses pembelajaran yang ada di sekolah yang dilakukan secara langsung oleh kepala sekolah. Sehingga peran kepala sekolah dalam aktivitas supervisi sangatlah besar.

 

 

 

METODOLOGI PENELITIAN

Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Guru di SD SD Negeri Klero 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tempat peneliti bertugas sebagai kepala Sekolah tahun pelajaran 2019-2020.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Sekolah dengan menerapkan supervisi kepala sekolah.

Setting Penelitian

  1. PTS dilakukan pada SD Negeri Klero 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2019-2020.
  2. Jumlah guru SD Negeri Klero 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang yang diteliti terdiri dari 8 orang Guru.
  3. PTS dilakukan pada guru, pada saat proses pembelajaran berlangsung dalam motivasi dan kinerja guru

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Objek Penelitian

Sejarah dan Perkembangan SDN Klero 03

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Klero 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Letak Sekolah Dasar Negeri Klero 03 beralamatkan di desa Klero 03, Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.

Guru dan Karyawan SDN Klero 03

Secara rinci guru dan karyawan SD Negeri Klero 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang berjumlah 9 orang, yang terdiri dari 1 kepala sekolah, 5 orang guru tetap pegawai negeri sipil, 3 orang masih berstatus wiyata bakti atau tenaga honorer. Semua guru di SDN Klero 03 berpendidikan S1.

Kondisi Awal (Pra Siklus)

38

Dalam penelitian ini sebelum dilakukan tindakan, peneliti perlu terlebih dahulu mengetahui kondisi awal yang ada terkait dengan penilaian terhadap motivasi dan kinerja guru yang ada di SDN Klero 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2018/2019.

Dari 8 guru yang dijadikan obyek penelitian, 1 guru dalam motivasi sangat baik atau 12,5%, 2 guru dalam motivasi baik atau 25%, 3 guru dalam motivasi cukup baik atau 37,5%, dan 2 guru dalam motivasi kurang baik atau 25%. sehingga sangat perlu dilakukan supervisi kepala sekolah agar motivasi guru meningkat.

Dari 8 guru yang dijadikan obyek penelitian, 0 guru dalam kinerja sangat baik atau 0%, 2 guru dalam kinerja baik atau 25%, 3 guru dalam kinerja cukup baik atau 37,5%, dan 3 guru dalam kinerjai kurang baik atau 37,5%.

Berdasarkan hasil penilaian terhadap kindisi awal terkait dengan penilaian kinerja guru yang masih rendah, maka perlu mendapatkan tindakan untuk dapat meningkatkan kinerja guru. Salah satu upaya yang diterapkan di SDN Klero 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2019/2020 yaitu dengan melaksanakan supervisi kepala sekolah

Deskripsi dan Pembahasan Siklus 1

Untuk melaksanakan tindakan dalam perencanaan pada siklus diperlukan rancangan yang dijadikan pedoman peneliti. Sementara yang dipersiapkan peneliti untuk dijadikan pedoman. Dalam penelitian ini perencanaan dilakukan dengan melakukan wawancara kepada kepala sekolah, terkait dengan pelaksanaan penelitian yaitu pelaksanaan suervisi kepela sekolah dalam rangka meningkatkan motivasi dan kinerja guru. Peneliti dan kepala sekolah melakukan kerja sama dalam rangka perencanaan kegiatan supervisi.

Dari 8 guru yang dijadikan obyek penelitian, 2 guru dalam motivasi sangat baik atau 25%, 3 guru dalam motivasi baik atau 37,5%, 3 guru dalam motivasi cukup baik atau 37,5%, sehingga sangat perlu dilakukan siklus II supervisi kepala sekolah agar motivasi guru meningkat.

Dari 8 guru yang dijadikan obyek penelitian, 3 guru dalam kinerja sangat baik atau 37,5%, 2 guru dalam kinerja baik atau 25%, 3 guru dalam kinerja cukup baik atau 37,5%,. sehingga sangat perlu dilakukan siklus II supervisi kepala sekolah agar kinerja guru meningkat.

Dari hasil pelaksanaan supervisi kepala sekolah pada siklus I masih terdapat banyak kekurangan yang masih perlu diperbaiki agar mampu menghasilkan aktivitas supervisi kepala sekolah yang efektif. Dimana dalam pelaksanaan supervisi pada siklus I belum dilaksanakan secara matang mengingat perencanaan yang dilakukan masih terbatas pada perencanaan yang sederhana. Perencanaan kegiatan supervisi yang dilaksanakan pada siklus I belum dilakukan secara trstruktur dengan baik. Selain itu kurangnya koordinasi antara kepala sekolah dengan guru dalam pelaksanaan supervisi. Kepala sekolah kurang dapat memanfaatkan fasilitas dan sumber daya yang ada di sekolah guna mendukung kegiatan supervisi.

Deskripsi dan Pembahasan Siklus 1I

Untuk melaksanakan tindakan dalam perencanaan pada siklus II tentu saja didasarkan pada hasil refleksi pada siklus I. Dari hasil observasi atas kekurangan yang ada pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II. Untuk itu dalam perencanaan siklus II dalam penelitian ini pada dasarnya hampir sama dengan perencanaan yang ada pada siklus I dan memberikan penambahan terhadap kekeurangan yang ada pada pelaksanaan siklus I.

Dari 8 guru yang dijadikan obyek penelitian, 4 guru dalam motivasi sangat baik atau 50%, 3 guru dalam motivasi baik atau 37,5%, 1 guru dalam motivasi cukup baik atau12,5%,.

Dari 8 guru yang dijadikan obyek penelitian, 5 guru dalam kinerja sangat baik atau 62,5%, 3 guru dalam kinerja baik atau 37,5%,

Berdasarkan hasil evaluasi dari pelaksanaan siklus II pada penelitian ini dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan motivasi dan kinerja guru yang ada di SDN Klero 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang . Dimana semula motivasi guru rata-rata pada siklus II ini telah menunjukkan penilaian yang baik. Sementara iitu kinerja guru dalam siklus II ini juga menunjukkan peningkatan yang cukp signifikan dimana dari hasil penilaian kinerja guru pada siklus II ini menunjukkan bahwa penilaian kinerja guru menunjukkan penilaian yang baik.

Dengan demikian dapat dipastikan bahwa pelaksanaan supervisi kepala sekolah yang dilaksanakan secara terencana dan terstruktur akan dapat menghasilkan proses supervisi yang lebih baik. Hal ini terbukti bahwa dengan perencanaan yang lebih matang dan pelaksanaan yang lebih terintergrasi antara guru dan pihak-pihak lain yang terkait dengan segala aktivitas yang ada di sekolah baik di dalam kelas maupun diluar kelas akan dapat menghasilkan proses supervisi yang baik. Dengan proses supervisi yang baik mampu meningkatkan motivasi dan kinerja guru. Dengan pelaksanaan supervisi kepala sekolah yang dilaksanakan pada siklus II ini terbukti mampu meningkatkan motivasi guru dan kinerja guru yang baik. Dimana dengan pelaksanaan supervisi tersebut telah tercapai target pencapaian tindakan dimana lebih dari 75% guru telah menunjukkan motivasi dan kinerja yang baik.

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan sekolah yang terkait dengan upaya meningkatkan motivasi dan kinerja guru melalui pelaksanaan supervisi kepala sekolah yang ada di SDN Klero 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2019/2020 ini, maka dapat ditarik pembahasan bahwa pelaksanaan supervisi kepala sekolah yang ada di SDN Klero 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang selama ini belum dapat dilaksanakan secara efektif. Namun setelah pelaksanaan tindakan ini membuktikan bahwa pelaksanaan supervisi kepala sekolah mampu memberikan kontribusi yang positif terhadap peningkatan motivasi dan kinerja guru yang ada di SDN Klero 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2019/2020.

Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa pelaksanaan supervisi kepala sekolah yang dilakukan secara efektif akan dapat meningkatkan movitasi dan kinerja guru yang ada di SDN Klero 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2019/2020.

Untuk itu pelaksanaan supervisi kepala sekolah dapat selalu dilaksanaan dalam rangka mempertahankan sekaligus meningkatan motivasi dan kinerja guru. Dalam pelaksanaan supervisi kepala sekolah tentu saja perlu dilakukan perencanaan yang terstruktur dan dilaksanakan secara sistematis agar mampu menghasilkan proses supervisi yang baik. Dengan adanya pelaksanaan supervisi yang baik diharapkan akan dapat meningkatkan motivasi dan kinerja guru guna mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang lebih baik.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

  1. Pelaksanaan supervisi kepala sekolah dapat dilaksanakan secara efektif di SDN Klero 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2019/2020.
  2. Pelaksanaan supervisi kepala sekolah terbukti dapat meningkatkan motivasi dan kinerja guru di SDN Klero 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2019/2020.

 

Saran

Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini, maka saran yang dapat direkomendasikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Pelaksanaan supervisi kepala sekolah dapat selalu dilaksanakan dalam rangka meningkatkan motivasi dan kinerja guru.
  2. Supervisi kepala sekolah hendaknya dilaksanakan dengan perencanaan yang baik sehingga pelaksanaan supervisi kepala sekolah tersebut dapat dilaksanakan dengan efektif dan mampu mencapai tujuan supervisi yang telah direcanakan.

DAFTAR PUSTAKA

Hakim, A.B., (2016). Efektifitas Penggunaan E-Learning Moodle, Google Classroom dan Edmodo. I-STATEMENT: Information System and Technology Management, 2(1), 50-62.

Hammi, Zedha. 2017. Implementasi Google Classroom Pada Kelas XI IPA MAN 2 Kudus. Skripsi. Semarang: Unnes.

Iftakhar, S. (2016). Google Classroom: What Works and How ?. Jurnal of Education and Social Science, 2 (3),12-18.

Makarim, Andi. 2020. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 7/9/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus. Jakarta: Kemendikdikbud.

Mulatsih, Bekti. 2019. Penerapan Aplikasi Google Classroom, Google Form, dan Quizizz dalam Pembelajaran Kimia Di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan Guru: UNY.

Nafi’ah. 2019. Penerapan Manajemen Pembelajaran Berbasis Daring dengan Menggunakan Aplikasi Google Classroom untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa dalam Membuat Perangkat Pembelajaran. Jurnal. EHDJ Unusa, 5(1),9-22.

Naserly, M. 2020. Implementasi Zoom, Google Classroom, dan Whatsapp Group dalam Mendukung Pembelajaran Daring (Online) Pada Mata Kuliah Bahasa Inggris Lanjut. Jurnal Akasara Publik: Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bina Surabaya, 4(2), 155-165.

Rahman, M. 2013. Pemanfaatan Metode SAVI dalam Pembelajaran IPA. Yogyakarta: DIVA Press.

Sadikin, Ali. 2020. Pembelajaran Daring di Tengah Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Universitas Jambi, 6 (2), 214-224.

Sudjana, N. 2008. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar, Jakarta, Depdiknas.

Sutriman, Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran di SMA. Bandung: Rosdakarya.

Tirto. 2018. Penggunaan Aplikasi dalam Pembelajaran di Sekolah. Jakarta: Gramedia.