UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KINERJA GURU

MELALUI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR

NEGERI 3 KARANGLANGU KECAMATAN KEDUNGJATI

KABUPATEN GROBOGAN SEMESTER I

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

 

Suratman

SDN 3 Karanglangu Kecamatan Kedungjati

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian tindakan sekolah ini adalah Untuk meningkatkan motivasi dan kinerja guru dalam mengajar di SD Negeri 3 Karanglangu kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan Tahun pelajaran 2017/2018. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan sekolah yang terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Sebagai subyek adalah guru SD Negeri 3 Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya supervisi kepala sekolah dapat meningkatkan motivasi dan kinerja guru meningkat. Terbukti dari pelaksanaan pra siklus, siklus I, dan siklus II motivasi dan kinerja guru selalu meningkat.

Kata Kunci:   peningkatan motivasi dan kinerja guru, supervise kepala sekolah, guru SD N 3 Karanglangu

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Kinerja guru atau prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu (Malayau Hasibuan, 2002: 94). Kinerja guru akan baik jika guru telah melakukan unsur-unsur yang terdiri dari kesetiaan dan komitmen yang tinggi pada tugas mengajar, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran, kedisiplinan dalam mengajar dan tugas lainnya, kreativitas dalam pelaksanaan pengajaran, kerjasama dengan semua warga sekolah, kepemimpinan yang menjadi panutan siswa, kepribadian yang baik, jujur dan objektif dalam membimbing siswa, serta tanggung jawab terhadap tugasnya. Tugas kepala sekolah selaku pemimpin adalah melakukan penilaian terhadap kinerja guru. Penilaian ini penting untuk dilakukan mengingat fungsinya sebagai alat motivasi bagi pimpinan kepada guru maupun bagi guru itu sendiri.

Kegiatan supervisi kepala sekolah dan motivasi kerja guru akan berpengaruh secara psikologis terhadap kinerja guru, guru yang puas dengan pemberian supervise kepala sekolah dan motivasi kerjanya tinggi maka ia akan bekerja dengan sukarela yang akhirnya dapat membuat kinerja guru meningkat. Tetapi jika guru kurang puas terhadap pelaksanaan supervisi kepala sekolah dan motivasi kerjanya rendah maka guru dalam bekerja kurang bergairah, hal ini mengakibatkan kinerja guru menurun.

Bertitik tolak dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan sekolah dengan judul “Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Kinerja Guru Melalui Supervisi Kepala Sekolah Pada Sekolah Dasar Negeri 3 Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018 ”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:1) Bagaimana pelaksanaan supervisi kepala sekolah yang ada di SD Negeri 3 Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018? 2) Bagaimana pelaksanaan supervisi kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi dan kinerja guru di SD Negeri 3 Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan?

LANDASAN TEORI

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud 1990:503) kinerja berarti sesuatu yang dicapai, prestasi diperlihatkan atau kemampuan kerja. Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh lembaga administrasi Negara (www.suaramerdeka.com.) merumuskan kinerja merupakan terjemahan bebas dari istilah Performance yang artinya adalah prestasi kerja atau pelaksanaan kerja atau pencapaian kerja atau hasil kerja.

Penilaian kinerja menurut Henry Simamora (2001: 415) adalah alat yang berfaedah tidak hanya untuk mengevaluasi kerja dari para karyawan, tetapi juga untuk mengembangkan dan memotivasi kalangan karyawan. Sejalan dengan pendapat Malayu Hasibuan (2002: 87) penilaian prestasi adalah kegiatan manajer untuk mengevaluasi prestasi kerja karyawan serta menetapkan kebijaksanaan selanjutnya.

Motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan dan kerja. Oleh sebab itu, motivasi kerja dalam psikologi sebagai pendorong semangat kerja (Panji Anoraga, 2005:35). Menurut Malayu Hasibuan (2002:65), motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan.

Supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif (M. Ngalim Purwanto, 2004:32). Sedangkan Jones dalam Mulyasa, E. (2004:155), supervisi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh proses administrasi pendidikan yang ditujukan terutama untuk mengembangkan efektivitas kinerja personalia sekolah yang berhubungan tugas-tugas utama pendidikan.

Menurut Carter, supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas-petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru serta merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan metode serta evaluasi pengajaran (Peid Sahertian, 2000:17).

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Sekolah (PTS). PTS merupakan suatu prosedur penelitian yang diadaptasi dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Panitia/Tim Penguatan Kepala Sekolah di Lorin Solo, 2011). Penelitian tindakan sekolah merupakan penelitian partisipatoris yang menekankan pada tindakan dan refleksi berdasarkan pertimbangan rasional dan logis untuk melakukan perbaikan terhadap suatu kondisi nyata, memperdalam pemahaman terhadap tindakan yang dilakukan, dan memperbaiki situasi dan kondisi sekolah/pembelajaran secara praktis (Depdiknas, 2008:11-12).

Subjek dalam penelitian tindakan sekolah ini adalah guru-guru di SD Negeri 3 Karanglangu, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan yang berjumlah 10 orang.Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai dengan bulan Desember pada semester II tahun pelajaran 2017/2018.

Data yang dikumpulkan untuk penelitian ini berupa data primer. Data primer ini merupakan data yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan penyelidikan yang sedang ditangani (Maholtra, 1999).Data ini dikumpulkan secara langsung dari lapangan, yang diperoleh dengan cara melakukan pengamatan dan kuesioner atau chek list.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik: observasi dan wawancara. Sutopo, (2006: 76) Observasi berperan partisipasif dilakukan peneliti untuk mengamati dan menggali informasi mengenahi perilaku dan kondisi dan lingkungan peneliti menurut kondisi sesungguhnya. saat penelitian berlangsung maupun sesudahnya. Syamsudin dan Damaianti (2006: 239), pengumpulan data untuk PTS, kecuali melalui observasi juga dengan melakukan wawancara. Orang-orang yang diwawancarai adalah guru, siswa dan wali murid. Wawancara ini dilakukan sebelum dan sesudah penelitian.

Kegiatan penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap. Tahap-tahap dalam dalam PTS yang disampaikan oleh I.G.A.K. Wardani (2007: 2.4) sebagai berikut: 1) merumuskan masalah, merencanakan tindakan dan persiapan (planning), 2) pengenalan tahap awal terhadap penerapan reward and punishment , 3) penyusunan rencana tindakan, 4) pelaksanaan yaitu implementasi tindakan , 5) pengamatan, dan 6) refleksi.

HASIL PENELITIAN

Letak sekolah SD N 3 Karanglangu berada di Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan. Secara rinci guru dan karyawan SD Negeri 3 Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan berjumlah 11 orang, yang terdiri dari 1 kepala sekolah, 4 orang guru tetap pegawai negeri sipil, 7 orang masih berstatus wiyata bakti atau tenaga honorer. Semua guru di SD Negeri 3 Karanglangu berpendidikan mulai dari D II sampai Setrata 2. Guru yang baru berpendidikan D II dalam proses menempuh ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yaitu pendidikan S 1 PGSD.

Hasil Penelitian

Kondisi Awal (Pra Siklus)

Tabel 1 Kondisi Awal Penilaian Motivasi Guru

No

Nama Guru

Nilai

Kategori penilaian

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Supadmi, S.Pd,SD

Panut Maryadi

L.Hartatik, S.Pd,SD

Nuryani, S.Pd,SD

Maratun K.,S.Pd,SD

Umi Mardiyah S.Pd.I

Eviana Larasati,S.Pd

Muh Purwo Wibisono

60

40

60

40

60

60

40

60

Cukup baik

Kurang baik

Cukup baik

Kurang baik

Cukup Baik

Cukup Baik

Kurang baik

Cukup Baik

Jumlah

Rata-rata

Jumlah baik

Jumlah cukup baik

Jumlah kurang baik

420

52,5

0

5 atau (62,5%)

3 atau (37,5%)

 

Ket: Kategori Penilaian:

Kurang baik: 0 – 40

Cukup baik             : 50-70

Baik                         : 80-100

Berdasarkan penilaian motivasi pada kondisi awal (pra siklus) dapat diketahui bahwa guru yang mempunyai penilaian motivasi yang cukup baik ada 5 orang atau mencapai 62,5% dari total guru yang diamati. Sedangkan guru yang mempunyai penilaian motivasi yang kurang baik terdapat 3 guru atau 37,5% dari total guru yang diamati dalam penelitian ini. Selain itu dapat dketahui bahwa rata-rata penilaian motivasi guru pada kondisi awal (pra siklus) menunjukkan nilai 52,5 atau masuk dalam kategori cukup baik. Dengan demikian dapat diketahui bahwa motivasi guru yang ada di SD Negeri 3 Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2017/2018 sebelum adanya tindakan supervis kepala sekolah masih rendah.

Sementera itu hasil penilaian kinerja guru pada kondisi awal (pra siklus) yang ada di SD Negeri 3 Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2017/2018 secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2 Kondisi Awal Penilaian Kinerja Guru

No

Nama Guru

Nilai

Kategori penilaian

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Supadmi, S.Pd,SD

Panut Maryadi

L.Hartatik, S.Pd,SD

Nuryani, S.Pd,SD

Maratun K.,S.Pd,SD

Umi Mardiyah S.Pd.I

Eviana Larasati,S.Pd

Muh Purwo Wibisono

60

40

60

40

40

60

40

40

Cukup baik

Kurang baik

Cukup baik

Kurang baik

Kurang Baik

Cukup Baik

Kurang baik

Kurang Baik

Jumlah

Rata-rata

Jumlah baik

Jumlah cukup baik

Jumlah kurang baik

380

47,5

0

3 atau (37,5%)

5 atau (62,5%)

 

 

Berdasarkan penilaian kinerja guru pada kondisi awal (pra siklus) dapat diketahui bahwa guru yang mempunyai penilaian kinerja yang cukup baik ada 3 orang atau mencapai 37,5% dari total guru yang diamati. Sedangkan guru yang mempunyai penilaian kinerja yang kurang baik terdapat 5 guru atau 62,5% dari total guru yang diamati dalam penelitian ini.

Siklus 1

Dengan adanya pelaksanaan supervisi pada siklus I dalam penelitian ini, dapat diketahui hasil observasi kepala sekolah terhadap hasil penilaian motivasi dan kinerja guru pada siklus I. Adapun hasil penilaian motivasi guru pada siklus I secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

 

 

 

Tabel 3 Kondisi Siklus I Penilaian Motivasi Guru

No

Nama Guru

Nilai

Kategori penilaian

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Supadmi, S.Pd,SD

Panut Maryadi

L.Hartatik, S.Pd,SD

Nuryani, S.Pd,SD

Maratun K.,S.Pd,SD

Umi Mardiyah S.Pd.I

Eviana Larasati,S.Pd

Muh Purwo Wibisono

80

60

70

60

80

70

80

60

Baik

Cukup baik

Cukup baik

cukup baik

Baik

Cukup Baik

Baik

Cukup Baik

Jumlah

Rata-rata

Jumlah baik

Jumlah cukup baik

Jumlah kurang baik

560

70

3 atau (37,5%)

5 atau (62,5%)

0

 

 

Berdasarkan penilaian motivasi pada siklus I dapat diketahui bahwa guru yang mempunyai penilaian motivasi yang cukup baik ada 3 orang atau mencapai 37,5% dari total guru yang diamati. Sedangkan guru yang mempunyai penilaian motivasi yang baik terdapat 5 guru atau 62,5% dari total guru yang diamati dalam penelitian ini. Selain itu dapat dketahui bahwa rata-rata penilaian motivasi guru pada siklus I menunjukkan nilai 70 atau masuk dalam kategori cukup baik. Dengan demikian dapat diketahui bahwa motivasi guru yang ada di SD Negeri Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2017/2018 pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah yang ada di SD Negeri Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan yang dilakukan dengan supervisi perorangan maupun kelompok dapat meningkatkan motivasi kerja guru. Terbukti terdapat peningkatan motivasi guru yang dilihat dari penilaian rata-rata motivasi guru semula pada kondisi pra siklus menunjukkan rata-rata penilaian yang kurang baik meningkat menjadi cukup baik.

Sementera itu dengan adanya pelaksanaan supervisi kepala sekolah yang telah dilakukan pada siklus I dapat menunjukkan peningkatan kinerja guru yang ada di SD Negeri Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan tahun 2017/2018. Adapun peningkatan kinerja guru dengan adanya pelaksanaan supervisi kepala sekolah dalam siklus I secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4 Kondisi Siklus I Penilaian Kinerja Guru

No

Nama Guru

Nilai

Kategori penilaian

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Supadmi, S.Pd,SD

Panut Maryadi

L.Hartatik, S.Pd,SD

Nuryani, S.Pd,SD

Maratun K.,S.Pd,SD

Umi Mardiyah S.Pd.I

Eviana Larasati,S.Pd

Muh Purwo Wibisono

60

70

60

60

80

60

50

80

Cukup baik

Cukup baik

Cukup baik

Cukup baik

Baik

Cukup Baik

Cukup baik

Baik

Jumlah

Rata-rata

Jumlah baik

Jumlah cukup baik

Jumlah kurang baik

520

53,75

2 atau (25%)

6 atau (75%)

0

 

 

Berdasarkan hasil evaluasi dari pelaksanaan siklus I pada penelitian ini dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan motivasi dan kinerja guru yang ada di SD Negeri 3 Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan. Dimana semula motivasi guru rata-rata termasuk dalam penilaian kurang baik meningkat menjadi cukup baik dengan penilaian rata-rata semula 52,5 meningkat menjadi 70. Sedangkan untuk kinerja guru yang semula rata-rata penilaian kurang baik meningkat menjadi rata-rata mempunyai penilaian cukup baik dengan skor rata-rata yang semula 47,5 meningkat menjadi 65. Meskipun demikian peningkatan motivasi dan kinerja guru pada siklus ini belum mampu mencapai target yang telah ditetapkan yaitu 75% guru mempunyai penilaian motivasi dan kinerja yang baik.

Siklus II

Dengan adanya kegiatan supervisi pada siklus II ini, maka dapat diketahui hasil penilaian terhadap motivasi dan kinerja guru di SD Negeri 3 Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan tahun 2017/2018. Adapun hasil penilaian motivasi guru pada siklus II dalam penelitian ini secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5 Kondisi Siklus II Penilaian Motivasi Guru

No

Nama Guru

Nilai

Kategori penilaian

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Supadmi, S.Pd,SD

Panut Maryadi

L.Hartatik, S.Pd,SD

Nuryani, S.Pd,SD

Maratun K.,S.Pd,SD

Umi Mardiyah S.Pd.I

Eviana Larasati,S.Pd

Muh Purwo Wibisono

80

90

80

60

80

80

80

60

Baik

Baik

Baik

cukup baik

Baik

Baik

Baik

Cukup Baik

Jumlah

Rata-rata

Jumlah baik

Jumlah cukup baik

Jumlah kurang baik

610

76,25

6 atau (75%)

2 atau (25%)

0

 

 

Berdasarkan penilaian motivasi pada siklus II dapat diketahui bahwa guru yang mempunyai penilaian motivasi yang cukup baik ada 2 orang atau 25% dari total guru yang diamati. Sedangkan guru yang mempunyai penilaian motivasi yang baik terdapat 6 guru atau 75% dari total guru yang diamati dalam penelitian ini. Selain itu dapat dketahui bahwa rata-rata penilaian motivasi guru pada siklus II menunjukkan nilai 76,25 atau masuk dalam kategori baik. Dengan demikian dapat diketahui bahwa motivasi guru yang ada di SD Negeri 3 Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2017/2018 pelaksanaan supervisi kepala sekolah yang dilakukan secara lebik terstruktur terbukti dapat meningkatkan motivasi guru di SD Negeri 3 Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan. Dengan hasil penelitian ini terbukti bahwa pelaksanaan supervisi kepala sekolah dapat meningkatkan motivasi guru, kondisi ini dapat dilihat dari penilaian rata-rata motivasi guru semula pada kondisi siklus I menunjukkan rata-rata penilaian yang cukup baik meningkat menjadi baik dan yang semula mempunyai rata-rata penilaian 70 meningkat menjadi 76,25.

Sementera itu dengan adanya pelaksanaan supervisi kepala sekolah yang telah dilakukan pada siklus II juga menunjukkan peningkatan kinerja guru yang ada di SD Negeri 3 Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan tahun 2017/2018. Adapun peningkatan kinerja guru dengan adanya pelaksanaan supervisi kepala sekolah dalam siklus II secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 6 Kondisi Siklus II Penilaian Kinerja Guru

No

Nama Guru

Nilai

Kategori penilaian

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Supadmi, S.Pd,SD

Panut Maryadi

L.Hartatik, S.Pd,SD

Nuryani, S.Pd,SD

Maratun K.,S.Pd,SD

Umi Mardiyah S.Pd.I

Eviana Larasati,S.Pd

Muh Purwo Wibisono

80

90

80

60

80

60

80

80

Baik

Baik

Baik

Cukup baik

Baik

Cukup Baik

Baik

Baik

Jumlah

Rata-rata

Jumlah baik

Jumlah cukup baik

Jumlah kurang baik

610

76,25

6 atau (75%)

2 atau (25%)

0

 

 

Berdasarkan penilaian kinerja guru pada siklus II dapat diketahui bahwa guru yang mempunyai penilaian kinerja yang cukup baik ada 2 orang atau mencapai 25% dari total guru yang diamati. Sedangkan guru yang mempunyai penilaian kinerja yang baik terdapat 6 guru atau 75% dari total guru yang diamati dalam penelitian ini. Selain itu dapat diketahui bahwa rata-rata penilaian kinerja guru pada siklus II menunjukkan nilai 76,25 atau masuk dalam kategori baik. Dengan demikian dapat diketahui bahwa kinerja guru yang ada di SD Negeri 3 Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2017/2018 mengalami peningkatan setelah dilaksanakannya supervisi kepala sekolah yang dilakukan lebih terstruktur pada siklus II ini. Peningkatan penilaian kinerja guru dapat dilihat dari yang semula mempunyai rata-rata penilaian 65 meningkat menjadi 76,25.

Berdasarkan hasil evaluasi dari pelaksanaan siklus II pada penelitian ini dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan motivasi dan kinerja guru yang ada di SD Negeri 3 Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan. Dimana semula motivasi guru rata-rata pada siklus II ini telah menunjukkan penilaian yang baik. Sementarai itu kinerja guru dalam siklus II ini juga menunjukkan peningkatan yang cukp signifikan dimana dari hasil penilaian kinerja guru pada siklus II ini menunjukkan bahwa penilaian kinerja guru menunjukkan penilaian yang baik.

Dengan demikian dapat dipastikan bahwa pelaksanaan supervisi kepala sekolah yang dilaksanakan secara terencana dan terstruktur akan dapat menghasilkan proses supervisi yang lebih baik. Hal ini terbukti bahwa dengan perencanaan yang lebih matang dan pelaksanaan yang lebih terintergrasi antara guru dan pihak-pihak lain yang terkait dengan segala aktivitas yang ada di sekolah baik di dalam kelas maupun diluar kelas akan dapat menghasilkan proses supervisi yang baik. Dengan proses supervisi yang baik mampu meningkatkan motivasi dan kinerja guru. Dengan pelaksanaan supervisi kepala sekolah yang dilaksanakan pada siklus II ini terbukti mampu meningkatkan motivasi guru dan kinerja guru yang baik. Dimana dengan pelaksanaan supervisi tersebut telah tercapai target pencapaian tindakan dimaka lebih dari 75% guru telah menunjukkan motivasi dan kinerja yang baik.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:1) Pelaksanaan supervisi kepala sekolah dapat dilaksanakan secara efektif di SD Negeri 3 Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan Tahun 2017/2018, 2) Pelaksanaan supervisi kepala sekolah terbukti dapat meningkatkan motivasi dan kinerja guru di SD Negeri 3 Karanglangu Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan Tahun 2017/2018.

Saran

Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini, maka saran yang dapat direkomendasikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:1) Pelaksanaan supervisi kepala sekolah dapat selalu dilaksanakan dalam rangka meningkatkan motivasi dan kinerja guru, 2) Supervisi kepala sekolah hendaknya dilaksanakan dengan perencanaan yang baik sehingga pelaksanaan supervisi kepala sekolah tersebut dapat dilaksanakan dengan efektif dan mampu mencapai tujuan supervisi yang telah direcanakan.

DAFTAR PUSTAKA

BSNP 2008. Model silabus kelas I, Jakarta Depdiknas Peraturan Mentri Pendidikan Nasional tentang standar isi kurikurum tingkat satuan pendidikan. Jakarta Depdiknas

Depdikbud 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar (GBPP). Jakarta Depdikbud

Hamalik,Oemar. 1992 Psikolagi belajar mengajar Bandung Sinar baru

Nana Sudjana 1989. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Lembaga Penelitian IKIP Bandung

Purwodarminto, WJS.1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka.

Russeffendi,E. T 1997. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam I. Jakarta Universitas Terbuka

Sradiman, A. M.1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali.

Suryobroto, Sumadi. 1984. Psikologi Pendidikan. Jakarta: CV Rajawali

Surakhmat. Winarto, Thomas Murroy. 1981. Metodologi Pengjaran. Jakarta

Warnadi, IGAK 2007. Penelitian Tindakan Kelas Jakarta Universitas Terbuka.

Winkel.1984. Psikologi Pendidikan Evaulasi Belajar. Jakarta: PT Gramedia