UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU

GAYA ORTHODOX MELALUI PENDEKATAN BERMAIN

PADA SISWA KELAS VI SEMESTER 1 SD NEGERI 4 POJOK KECAMATAN PULOKULON KABUPATEN GROBOGAN

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

 

Suwanti

SD Negeri 4 Pojok Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan

 

ABSTRAK

Sebuah pembelajaran akan dikatakan bermakna jika guru menyampaikan pembelajaran melalui sebuah pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi fisik maupun psikis siswa. Hasil kegiatan observasi prasiklus menunjukkan bahwa guru kurang inovatif dalam menyampaikan materi yang diajarkan. Pembelajaran masih bersifat teacher centered sehingga mengakibatkan siswa kurang tertarik dan memiliki motivasi belajar yang tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran PJOK khususnya materi tolak peluru gaya orthodox melalui pendekatan bermain pada siswa kelas VI SD Negeri 4 Pojok Kecamatan Pulokulon KAbupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan 2 siklus dengan masing-masing tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VI SD Negeri Pojok dengan jumlah 16 siswa. Adapun objek penelitiannya yaitu hasil belajar tolak peluru gaya orthodox dengan menggunakan pendekatan bermain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar tolak peluru gaya orthodox siswa dapat meningkat setelah guru menggunakan pendekatan bermain dalam kegiatan pembelajaran. Permainan yang digunakan adalah mendorong peluru dari posisi duduk berpasangan, mendorong peluru melewati rentangan tali dan mendorong peluru melewati sasaran.Hasil belajar siswa pada prasiklus menunjukkan bahwa siswa yang mampu mencapai KKM 75 hanya 4 siswa atau 25%. Setelah dilakukan tindakan siklus I siswa yang mampu mencapai KKM meningkat menjadi 10 orang atau 67,50% dan siklus II ada 14 siswa atau 87,50%. Dengan demikian, penerapan pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar tolak peluru gaya orthodox siswa kelas VI Semester 1 SD Negeri 4 Pojok Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018.

Kata Kunci: teacher centered, hasil belajar tolak peluru gaya orthodox, pendekatan bermain

 

PENDAHULUAN

Saputra (2001: 1) “atletik yang berarti cabang olahraga yang meliputi jalan, lari, lompat dan lempar”. Di dalam nomor lempar ada beberapa macam ketrampilan yang diajarkan di sekolah-sekolah, yang seperti: 1) lempar lembing, 2) tolak peluru. 3) lempar cakram dan 4) lontar martil. Dari keempat nomor lempar tersebut yang akan dibahas lebih lanjut adalah pada nomor tolak peluru khususnya gaya orthodox atau menyamping. Berdasarkan hasil belajar PJOK khususnya pada materi tolak peluru gaya orthodox pada siswa kelas VI SD Negeri 4 Pojok yang tergolong masih rendah, peneliti tertarik mengadakan penelitian tidakan kelas pada cabang tolak peluru gaya orthodox sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

KAJIAN TEORI DAN PUSTAKA

Hakikat Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Menurut BSNP (2006: 512) menyatakan bahwa Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

Menurut Sudianto (2005: 30) menyatakan bahwa pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui gerak insan (human movement) dan pengalaman nyata melalui interaksi badan dengan lingkungan (body experience) untuk mencapai tujuan pendidikan yang bersifat menyeluruh, yaitu mencakup dimensi fisik, intelektual, emosional, social, moral dan estetika.

Kemudian dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui gerak tubuh untuk untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

Hakikat Tolak Peluru

Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik nomor lempar. Menurut Munasifah (2008: 45), tolak peluru adalah suatu kemampuan dalam menolak benda berbentuk peluru, sejauh mungkin dan ada dua gaya tolak peluru yaitu gaya samping (ortodok), gaya membelakangi arah tolakan (Perry O’Brien).

Hakikat Pendekatan Bermain

Pendekatan dalam pembelajaran merupakan kegiatan yang dipilih guru dalam proses pembelajaran yang dapat memberikan kemudahan kepada siswa menuju tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. melalui pendekatan bermain dalam pembelajaran atletik mempunyai manfaat untuk memberikan pembelajaran yang lengkap.Dengan memanfaatkan kegiatan bermain dapat mengembangkan bermacam-macam aspek perkembangan siswa. Adapun aspek perkembangan siswa yang dapat dicapai antara lain perkembangan fisik, motorik, social-emosional, kepribadian, kognitif dan keterampilan olahraga (Agus Margono,dkk: 2012).

Pendekatan bermain yang akan digunakan oleh guru untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran yang telah dimodifikasi adalah sebagai berikut: (1) Siswa mendorong dari sikap duduk secara berpasangan, (2) Siswa mendorong bola melewati rentangan tali, (3) Siswa mendorong bola masuk ke dalam target.

Kerangka Berpikir

Berdasar kajian teori tersebut di atas, maka dapat diambil pokok-pokok pikiran sebagai berikut: sebuah pembelajaran akan menyenangkan dan disukai jika dalam pembelajaran guru menggunakan pendekatan bermain. Dengan demikiansiswaakan lebih menyukai proses pembelajaran, karenamereka merasa seolah-olah bermain sehinggaakan mempermudah siswa dalam memahaminya.

Selain itu dengan menggunakan pendekatan bermain dapat membantu siswa yang kurang mampu melaksanakan tolak peluru untuk memahami materi pelajaran tersebut dengan bantuan temannya yang lebih pandai.Dengan belajar bersama teman, siswa akan lebih leluasa dalam bertanya tentang materi dan sikap tubuh yang kurang tepat tanpa dibebani rasa takut dan malu. Sedangkan bagi siswa yang pandai dengan memberi bantuan kepada teman yang kurang mampu, akan lebih memantapkan/meningkatkan penguasaan materi yang dipelajari. Di samping itu dengan strategi pembelajaran yang demikian akan dapat meningkatkan prestasi siswa dalam pembelajaran.

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir yang telah diuraikan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sementara sebagai berikut: “Bahwa dengan menerapkan pendekatan bermain dalam pembelajaran tolak peluru khususunya gaya orthodox pada siswa kelas VI semester 1 di SD Negeri 4 Pojok Tahun Pelajaran 2017/2018 hasil belajar siswa akan meningkat.”

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian

Jenis penelitian merupakan metode atau langkah-langkah yang dilakukan dalam suatu penelitian.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu berupa tindakan nyata yaitu dengan cara melakukan penilaian kinerja aspek keterampilan mengelola kelas kepada siswa yang ditindaklanjuti dengan penilain untuk memberikan feed back kepada siswa.

Setting Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas pada mata pelajaran PJOK materi tolak peluru gaya orthodox dilaksanakan di kelas VI SD Negeri4 Pojok, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan dengan rincian jadwal sebagai berikut:

No.

Hari/Tanggal

Mata Pelajaran

Waktu

Keterangan

1.

Rabu, 16 Agustus 2017

 

PJOK

 

07.00 – 09.30

Pra Siklus

2.

Rabu ,23 Agustus 2017

07.00 – 09.30

Siklus 1

3.

Rabu, 30 Agustus 2017

07.00 – 09.30

Siklus 2

 

Subjek dan Objek Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas yang peneliti laksanakan diikutioleh 16 siswa terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan.Tempat tinggal siswa di lingkungan kaum petani, 90% orang tua siswa bekerja sebagai petani. Dari 16 siswa 76% orang tua berasal dari golongan ekonomi yang kurang mampu.

Prosedur Penelitian

Arikunto (2006: 83) mengemukakan model yang didasarkan atas konsep pokok bahwa peneltian tindakan terdiri dari empat komponen pokok yang juga menunjukkan langkah, perencanaan atau planning, tindakan atau acting, pengamatan atau observing, refleksi atau reflecting.

Teknik Analisis Data

Data dianalisis dengan analisa deskriptif.Analisis deskriptif dilakukan untuk memberi gambaran tentang basil yang dicapai oleh guru setelah tindakan dilaksanakan terhadap seluruh pusat perhatian dalam penelitian meliputi langkah-langkah kegiatan pembelajaran di kelas. Dengan menyajikan tabel hasil penilaian siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti.

Indikator Kinerja

Indikator yang dicapai oleh peneliti dalam peningkatan ketrampilan guru dalam mengelola kelas adalah apabila semua guru yang dijadikan subyek penelitian telah mampu mengelola kelas dengan predikat sangat baik yang ditunjukkan dengan terpenuhinya aspek-aspek ketrampilan guru dalam mengelola kelas dengan angka ketercapaian aspek pembelajaran sebesar lebih dari 85%.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembahasan

Prosedur pelaksanaan kerja sesuai dengan rencana serta langkah-langkah yang peneliti tempuh dalam kegiatan perbaikan pembelajaran pada pembelajaran tolak peluru gaya orthodox di kelas VI semester I tahun pelajaran 2017/2018 di SDNegeri 4 Pojok Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan sebelum diadakannya siklus I (pra Siklus) dari 16 siswa yang mencapai Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75 keatas hanya 4 siswa atau 25%, berarti masih 12 siswa atau 75% yang belum mencapai KKM. Berarti kurang lebih 75% siswa yang gagal dan perlu mendapat perbaikan dalam proses pembelajaran dan diperoleh data dalam tabel di bawah ini:

Daftar Hasil Belajar Pra Siklus Tolak Peluru Gaya Orthodox

No

Nilai

Banyak Siswa

1.

51-58

2

2.

59-66

2

3.

67-74

8

4.

75-83

4

5.

84-92

0

6

93-100

0

 

Berdasarkan perbaikan pembelajaran siklus I diperoleh hasil belajar yang lebih meningkat. Hasil perbaikan pembelajaran siklus I disajikan pada tabel berikut ini:

Daftar Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya Orthodox Siklus I

No

Nilai

Banyak Siswa

1.

51-58

0

2.

59-66

0

3.

67-74

6

4.

75-83

9

5.

84-92

1

6

93-100

0

 

Dari hasil belajar pada pengumpulan data di atas bahwa sebelum perbaikan pembelajaran terlihat siswa yang mencapai tingkat ketuntasan hanya ada 4 dari 16 siswa atau 25%, sedang siklus I siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 10 anak dari 16 siswa atau sekitar 62,50%, sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 6 siswa dari 16 siswa atau 37,50%.

Berdasarkan perbaikan pembelajaran siklus II diperoleh hasil belajar yang lebih meningkat. Hasil perbaikan pembelajaran siklus II disajikan pada tabel berikut ini:

Daftar Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya Orthodox Siklus II

No

Nilai

Banyak Siswa

1.

51-58

0

2.

59-66

0

3.

67-74

2

4.

75-83

6

5.

84-92

5

6

93-100

3

 

Dari analisa data, hasil belajar yang diperoleh siswa pada perbaikan pembelajaran siklus II diketahui bahwa dari 16 siswa yang mencapai tingkat ketuntasan belajar sebanyak 14 anak atau sekitar 87,50%, sedang yang belum tuntas sebanyak 2 anak dari 16 siswa atau sekitar 12,50% Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perbaikan pembelajaran pada siklus II yang menitikberatkan pada penggunaan pendekatan bermain berhasil dengan baik dalam menuntaskan hasil belajar siswa pada pembelajaran tolak peluru gaya orthodox pada siswa kelas VI semester I SD Negeri 4 Pojok Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018.

PENUTUP

Simpulan

Pada awal kegiatan nampak bahwa kemampuan guru dalam menggunakan pendekatan pembelajaran masih sangat kurang, hal ini tercermin dalam ketercapaian hasil belajar tolak peluru gaya orthodox yang baru mencapai 25%, dengan nilai rata-rata sebesar 69,98.

Setelah dilakukan siklus I hasil belajar siswa meningkat menjadi 62,50% dengan nilai rata-rata sebesar 77,04. Kemudian setelah dilaksanakan siklus II meningkat menjadi 87,50% dengan nilai 80,10. Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran pada pra siklus, siklus I maupun siklus II peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:“ Dengan penerapan pendekatan bermain berdampak signifikan terhadap peningkatan hasil belajar mata pelajaran PJOK materi tolak peluru gaya orthodox pada siswa kelas VI semester I SDNegeri 4Pojok Kecamatan Pulokulon Kabupaten GroboganTahun Pelajaran 2017/2018.

Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diajukan beberapa saran dalam pembelajaran PJOK yaitu:

a.     Guru dalam pembelajaran hendaknya menerapkan berbagai metode dan media pembelajaran inovatif yang sesuai dengan materi dan anak usia SD.

b.     Guru hendaknya aktif dan kreatif serta dapat mengembangkan kualitas profesinya. Baik dalam pertemuan antar guru seprofesi maupun kegiatan lain yang berkaitan dengan dunia pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Kristiyanto, Agus. 2006. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan Jasmani & Kepelatihan Olahraga. Surakarta: Sebelas Maret University Press

Munasifah. 2008. Atletik Cabang Lempar. Penerbit: Aneka Ilmu

Sri Sunarsih, Et al. 2007. Penjasorkes Untuk SD Kelas VI. Semarang: Erlangga

Santoso, Tri Hananto Budi dkk. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6. Jakarta: Yudhistira

Winarno, M.E. 2006. Dimensi Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Malang: Laboratorium Jurusan Ilmu Keolahragaan.