Upaya Peningkatan Pukulan Kasti Melalui Pembelajaran Bola Berayun
UPAYA PENINGKATAN PUKULAN KASTI
MELALUI PEMBELAJARAN BOLA BERAYUN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TIMPIK 01KECAMATAN SUSUKAN
Agus Suryono
SDN Timpik 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang
ABSTRAK
Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang kurang tepat serta sarana yang kurang memadai dalam proses pembelajaran bermain kasti khususnya dalam pukulan bola sehingga hasil belajar siswa tidak optimal.Rumusan masalah tersebut diteliti melalui pendekatan bermain pukulan bola berayun. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar bermain kasti dengan pendekatan pembelajaran pukulan melalui pukulan bola berayun untuk meningkatkan kualitas hasil belajar siswa dalcam mengikuti proses pembelajaran.Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas.Pertemuan dalam penelitian ini dirancang dua siklus, Adapun populasi yang digunakan adalah siswa kelas V SD Negeri Timpik 01 pada semester dua tahun pelajaran 2018/2019.Sampel yang digunakan adalah 25 siswa yang terdiri dari 11 siswa putra dan 14 siswa putri. Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data diperoleh dari hasil tes unjuk kerjayangditampilkansiswasaatpelaksanaan tes.Dari hasil penelitian yang dilakukan, terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari kondisi awal, yaitu siklus 1 dan siklus 2, baik dari penigkatannilai rata- ratapadapembelajaran pukulan bolakastidengan pembelajaran bolaberayun, pembelajaran upaya peningkatan pukulan kasti melalui pembelajaran bola berayun, pada siklus I respon yang diberikan siswa kurang memenuhi indicator 85% dan setelah dilakukan kegiatan pembelajaran yang berikutnya pada bermain bola berayun padasiklus IIdiketahui bahwa secarakeseluruhan sebanyak 30 siswaatau 100% memberikan tanggapan yang baik. Simpulan penelitian ini adalah penggunaan metode pendekatan bermain bola kasti dengan bola berayun dapat meningkatkan hasil belajar pukulan bola kasti pada siswa kelas V Timpik 01tahun Pelajaran 2018/2019.Saran penelitian ini penggunaan metode pembelajaran yang inovatif dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal.
Kata kunci: pukulan kasti, bola berayun
PENDAHULUAN
LatarBelakang
Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan memegang peranan penting dalam meningkatkan sumber daya manusia bagi kelangsungan hidup di masa yang akan datang.Tujuan penjasorkes adalah untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, ketrampilan gerak, serta stabilitas emosional siswa sehingga sesuai denganpasal1 Undang–Undang No.20 tahun 2003 dimana Pendidikan nasional adalah usaha secara sadar atau terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kebiasaan, kecerdasandan ketrampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki peranan yang sangat penting di antaranya: memberikan kesempatan kepadas iswa untuk terlibat secara langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis.
Pembekalan pengalaman belajar yang diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yanglebih baik dan sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat. Kesegaran jasmani merupakan salah satu unsur untuk meningkatkan kualitas manusia.
Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan media untuk lebih mengembangkan ketrampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai yaitu sikap, mental, emosional dan sosial (Depdikbud 1994:13). Olahraga juga merupakan salah satu alat sosialisasi yang efektif bagi masyarakatkarena dalam olahraga akan terjadi kontak sosial dengan adanya komunikasi antar individu maupun kelompok sehingga akan mengenal satu sama lain.
Dalam program pendidikan penjasorkes bahwa tugas pembelajaran yang disampaikan harus memperhatikan perubahan dan kemampuan peserta didik, dengan demikian tugas pembelajaran harus sesuai dengan tingkat perkembangan ataupun kemampuan yang mencakup fisik, psikologi dan ketrampilannya. Sehingga pembelajaran tersebut dapat mengakomodasi setiap perkembangan pesertadidik.
Praktek pembelajaran penjasorkes di sekolah dapat berupa permainan ataupun olahraga. Pembelajaran dapat diberikan secara bertahap sehingga tujuan dari praktek pembelajaran dapat tercapai. Guru penjasorkes dituntut untuk memiliki pengetahuan dan ketrampilan tentang cara mengajar untuk meningkatkan belajaranak, Guru penjasorkes juga harus kreatif dalam pengembangan metode pembelajaran, Modifikasi permainan merupakan salah satu metode yang sangat diperlukan untuk mensiasati terbatasnya sarana dan untuk mengantisipasi kebosanan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.
Penulis adalahguru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan diSD Negeri Timpik 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang.
Dalam pembelajaran penulis mempunyai pengalaman dalam menyampaikan materi Permainan Bola Kasti bagi siswa kelasV, dalam kegiatan tersebut masih banyak siswa yang belum terampil dalam hal:
1. Banyak siswa yang tidak dapat memukul bola kasti
2. Masih banyaknya siswa yang kurang semangat dalam permainan kasti. Berdasarkan pengalaman tersebut, penulis ingin meningkatkan ketrampilan pukulan peserta didik dalam permainan bola kasti dengan melakukan kajian tentang “ Upaya Peningkatan Ketrampilan Pukulan Kasti Melalui Pembelajaran BolaBerayun “pada siswa kelas V SD Negeri Timpik 01 Tahun Pelajaran 2018/2019.
Permasalahan
Permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah Pembelajaran Bola berayun dapat meningkatan Ketrampilan Pukulan Kasti Melalui pada siswa kelas VSD Negeri Timpik 01?
Tujuan Penelitian
Dapat meningkatkan ketrampilan siswa kelas V SDN Timpik 01 dalam permainan bola kasti.
Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian tersebut diharapkan dan memberikan manfaat sebagai berikut:
Bagi Peserta Didik
Siswa dapat meningkatkan ketrampilan pukulan dalam permainan bola kasti dan siswa merasa senang dalam mengikuti olahraga bola kasti
Bagi Guru
Guru penjaskes dapat menambah pengetahuan tentang metode pembelajaran dalam upaya peningkatan ketrampilan permainan bola kasti.
Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang baik bagi sekolah untuk lebih meningkatkan ketrampilan para siswa dalam permainan bola kasti.
LANDASAN TEORI
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Pendidikan Jasmani menitikberatkan pada pendidikan fisik, sehingga tujuan pendidikan jasmani adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai–nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis
6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan
7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
METODE PENELITIAN
Subyek Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi Arikunto2006: 130), Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri Timpik 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang.
Obyek Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti penelitian ( Suharsimi Arikunto 2006: 131), obyek penelitian ini menggunakan teknik total sampling dimana seluruh siswa kelas V SD Negeri Timpik 01.
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di lokasi SD Negeri Timpik 01 Desa Timpik
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dengan memodifikasi permainan bola kasti melalui permainan bola berayun terhadap hasil belajar bola kasti siswa kelas V SD Negeri Timpik 01. Data yang diambil dalam penelitian tersebut yaitu pada aspekafektif, kognitif, psikomotorik yang disajikan dalam dua siklus, adapun kedua siklus tersebut adalah:
Siklus I
Dapat diketahui bahwa siswa yang tergolong siswa yang tergolong kurang baik terdapat 3 siswa atau sebanyak 12%, siswa yang tergolong cukup baik ada 5 siswa atau sebanyak 20%, dan siswa yang tergolong baik terdapat17 siswa atau sebanyak 68%, dari hasil tersebut ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa dalam permainan bola kasti pada siklus I belum memenuhi indicator sebesar 85% siswa yang tergolong dalam kriteria pemahaman yang baik.
Diketahui bahwa dalam unjuk kerja teknik dasar permainan bola kasti, sebanyak 8%, siswa yang tergolong kurang baik terdapat 3 siswa atau sebanyak 12%, siswa yang tergolong cukup baik ada 3 siswa atau sebanyak 12%, dan siswa yang tergolong baikterdapat 17 siswa atau sebanyak 68%, dengan melihat hasil tersebut ini menunjukkan bahwa dalam unjuk kerja, sisanya berjumlah 2 siswa atau 8% tergolong siswa yang tidak baik, sehingga pada siklus I belum memenuhi indicator sebesar 85% siswa yang tergolong dalam kriteria pemahaman yang baik.
Diketahui bahwa pada pertemuan I sebanyak 18 siswa atau sebanyak 72% memberikan tanggapan yang baik dan sebanyak 4 siswa atau sebanyak 16% memberikan tanggapan cukup baik dan terdapat 3 siswa atau sebanyak 12% memberi tanggapan siswa yang kurang baik. Dari siklusI terlihat masih ada siswa yang menanggapi kurang baik.
SiklusII
Diketahui bahwa siswa yang tergolong dalamkriteria tidak baik ada 0 siswa atau sebanyak 0%, siswa yang tergolong kurang baik terdapat 0 siswa atau sebanyak 0%, siswa yang tergolong cukup baik ada 2 siswa atau sebanyak 8%, dan siswa yang tergolong baik terdapat 23 siswa atau sebanyak 92%,dengan melihat hasil tersebut ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa dalam permainan bola kasti pada siklusII sudah memenuhi indicator sebesar 85% siswa yang tergolong dalam kriteria pemahaman yang baik.
Diketahui bahwa dalam unjuk kerja teknik dasar permainan bola kasti, siswa yang tergolong dalam kriteria tidak baik dan kurang baik ada 0 siswa atau sebanyak 0%, siswa yang tergolong cukup baik ada 3 siswa atau sebanyak 12%, dan siswa yang tergolong baik terdapat 22 siswa atau sebanyak 88%, dengan melihat hasil tersebut ini menunjukkan bahwa dalam unjuk kerja teknik dasar permainan bola kasti pada siklus II menunjukan adanya peningkatan dengan adanya indicator sebesar 85% siswa yang tergolong dalam kriteria pemahaman yang baik.
Diketahui bahwa sebanyak 24 siswa atau sebanyak 96% memberikan tanggapan yang baik dan sebanyak 1 siswa atau sebanyak 4% memberikan tanggapan cukup baik. Dengan melihat hasil tersebut ini menunjukkan bahwa tanggapan siswa pada permainan bola kasti pada siklusII menunjukan adanya respon yang baik dengan hasil sebesar 96% siswa yang tergolong dalam kriteria pemahaman yang baik.
Pembahasan
Setelah kegiatan pelaksanaan pembelajaran permainan bola kasti melalui modifikasi bolaberayun dapat dijabarkan sebagai berikut:
SiklusI
Diketahui bahwa pada pertemuan I sebanyak 18 siswa atau sebanyak 72% memberikan tanggapan yang baik dan sebanyak 4 siswa atau sebanyak 16% memberikan tanggapan cukup baik dan terdapa t3 siswa atau sebanyak 12% memberi tanggapan siswa yang kurang baik. Dari siklus I terlihat masih ada siswa yang menanggapi kurang baik.
Siklus II
Diketahui bahwa siswa yang tergolong dalam kriteria tidak baik ada 0 siswa atau sebanyak 0%, siswa yang tergolong kurang baik terdapat 0 siswa atau sebanyak 0%, siswa yang tergolong cukup baik ada2siswa atau sebanyak 8%, dan siswa yang tergolong baik terdapat 23 siswa atau sebanyak 92%, dengan melihat hasil tersebut ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa dalam permainan bola kasti pada siklus II sudah memenuhi indicator sebesar 85% siswa yang tergolong dalam kriteria pemahaman yang baik.
Perbandingan Siklus I dan Siklus II
Perbandingan dari siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut:
Tabel 4.15. Perbandingan SiklusI dan SiklusII
Pemahaman Siswa |
SiklusI |
SiklusII |
Kognitif |
60,70% |
86,20% |
Psikomotorik |
74,70% |
91% |
Afektif |
81,30% |
90,10% |
Dengan melihat perbandingan di atas adanya kenaikan dari siklusI ke siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa tehadap materi pembelajaran bola kasti melalui bola berayun mengalami peningkatan atau tergolong baik.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Dengan melihat hasil penelitian yang telah dilakukan, pada siklus I respon yang diberikan siswa kurang memenuhi indicator 85% dan setelah dilakukan kegiatan pembelajaran yang berikutnya pada pembelajaran upaya peningkatan pukulan kasti melalui pembelajaran bola berayun pada siklusII diketahui bahwa secara keseluruhan sebanyak 25 siswa atau 100% memberikan tanggapan yang baik, dari rencana program yang dilakukan maka anak merasa senang, menemukan hal–hal yang baru yang dapat menguatkan keterampilan pukulan kasti, dengan demikian berdasarkan hasil penelitian dari pembahasan Bab IV, maka mendapat simpulan bahwa upaya meningkatkan pukulan kasti melalui pembelajaran bola berayun pada siswakelas V SD NegeriTimpik 01 sangat tepat dilakukan.
Saran
Berdasarkan siklusI dan siklusII, maka untuk lebih meningkatkan hasil pembelajaran seorang guru penjasorkes harus melakukan persiapan yang matang sehingga dapat tercapai pembelajaran yangdiharapkan, guru penjasorkes dituntut kreatif dalam menyusun pembelajaran serta lebih terampil dalam penguasaan materi dan pengadaan peraga yang menarik minat anak,sehingga siswa tertarik dan terjalin komunikasi yang baik antara guru dan siswa.
DAFTARPUSTAKA
Depdikbud.Dirjendikti.ProyekPembinaanTenagaKependidikan. Depdiknas.2001.KamusBesarBahasaIndonesia.Jakarta:BalaiPustaka
Aguskristiyanto.2012.Pembangunan OlahragauntukKesejahteraan Rakyatdan
KejayaanBangsa.Jakarta:lingkarmedia
Bahagia, Yoyo, Suherman Adang.(2000). Prinsip-prinsippengembangan dan Modifikasi CabangOlahraga. Departemen PendidikanNasional DirektoratJendralPendidikanDasardanMenengah
Sugandi,Ahmad,2006.TeoriBelajar.Semarang.UnnesPress.
MaxDarsono.2000.BelajardanPembelajaran.Semarang:IKIPSemarangPress
Rustlu Lutan, 2000. Strategi Belajar Mengajar Penjaskes. Departemen
PendidikanNasional.Jakarta
Suharsimi Arikunto. 1989. Prosedur Penelitian Suatu PendekatanPraktek. Jakarta:RinekaCipta.