VOYURISME, PENYIMPANGAN SEKS BERHASRAT MENGINTIP

YANG TERJADI PADA REMAJA

YANG BERTEMPAT TINGGAL DEKAT DENGAN TEMPAT LOKALISASI

Valentina Christyastuti1)

Yahyo2)

1) Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

2) STT Eklesia Semarang

 

ABSTRAK

Rasa ingin tahu yang sangat tinggi pada remaja sering menjadi titik awal mulainya mencari informasi untuk memenuhi rasa ingin tahu. Remaja melakukannya dengan cara mencari ha-hal yang tidak diketahui sebelumnya yaitu hal yang belum pernah dilihat dan tidak dia miliki. Pada masa remaja ini sangatlah rawan dengan hal ini rasa ingin tahu yang tinggi dan belum bisa untuk menyaring informasi yang baik dan buruk yang pantas dilakukan dan yang tidak, keingintahuan menjadi langkah awal atau gerbang masuknya remaja untuk lebih mengetahui dan memahami apa yang mereka cari. Remaja biasanya lebih ingin tahu perbedaan fisik lawan jenis mulai dari bentuk fisik yang mereka miliki dan lawan jenis miliki ini semakin membuat mereka ingin lebih mengetahuinya. Perilaku ini sering menyebabkan remaja ingin mengetahui lebih dan melihatnya sendiri dan hal ini sudah termasuk perilaku yang menyimpang seksual. Banyak remaja yang belum menerima pendidikan seksual sejak dini yaitu dimulai dari lingkungan keluarga yang masih menganggap itu tabu atau tidak pantas untuk dibahas dan didiskusikan. Justru ini semakin membuat remaja ingin lebih mengetahui dan melakukannya melalui cara yang salah dengan berperilaku mengintip atau voyurisme bahkan sering mengakses video porno karena untuk memenuhi rasa ingin tahu yang sangat tinggi, bentuk penyimpangan ini adalah perilaku penyimpangan seksual yang berhasrat ingin melihat dan mengetahui fisik lawan jenis yaitu voyurisme atau biasa disebut dengan mengintip. Voyurisme adalah perilaku menyimpang seksual di mana seseorang memperoleh kepuasan seksual setelah mengintip orang lain yang sedang melakukan hubungan seksual, sedang telanjang, sedang mandi dan semacamnya. Pengintip biasanya tidak bertujuan menjalin hubungan seksual dengan korban tetapi hanya untuk kepuasan melihat saja dan umumnya penderita kondisi ini melakukan berulang-ulang kali. Perilaku penyimpangan seksual ini sering terjadi dikalangan remaja yang baru mengalami masa pubertas, ditandai dengan rasa keingintahuan yang sangat tinggi remaja biasa mencari informasi dimedia sosial, internet sering juga remaja mengakses video porno untuk kepuasan mereka tanpa mau tahu dampak negatif apa yang akan mereka peroleh.

Kata kunci: voyurisme, lokalisasi

 

Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa. Dalam masa ini remaja mengalami banyak perkembangan dimulai dari perkembangan fisik hingga psikisnya. Pada masa remaja sering ditandai dengan rasa keingintauan yang tinggi.

Banyak remaja yang mencoba hal-hal yang dianggap baru yaitu hal positif maupun hal negatif. Tergantung bagaimana remaja memanfaatkan fasilitas yang disediakan dan mereka miliki. Sering terjadi remaja yang mencoba hal-hal baru dan memanfaatkan telefon genggam atau ponselnya untuk mengakses internet yang justru membahayakan dan tidak baik bagi perkembangan fisik dan psikisnya. Banyak remaja yang dari mencoba-coba melihat video merokok, mabuk-mabukan jadi ikut-ikutan merokok, mabuk-mabukan dan juga semakin banyak video porno yang mudah untuk diakses.

Di era teknologi yang sangat canggih ini banyak remaja yang semakin mudah untuk mengakses berbagai informasi baik dari informasi positif dan banyak juga menyalahgunakannya untuk mencari informasi negatif yang semakin banyak tersebar di internet.

Rasa ingin tahu yang sangat tinggi pada remaja sering menjadi titik awal mulainya mencari informasi untuk memenuhi rasa ingin tahu. Remaja melakukannya dengan cara mencari ha-hal yang tidak diketahui sebelumnya yaitu hal yang belum pernah dilihat dan tidak dia miliki. Pada masa remaja ini sangatlah rawan dengan hal ini rasa ingin tahu yang tinggi dan belum bisa untuk menyaring informasi yang baik dan buruk yang pantas dilakukan dan yang tidak, keingintahuan menjadi langkah awal atau gerbang masuknya remaja untuk lebih mengetahui dan memahami apa yang mereka cari. Remaja biasanya lebih ingin tahu perbedaan fisik lawan jenis mulai dari bentuk fisik yang mereka miliki dan lawan jenis miliki ini semakin membuat mereka ingin lebih mengetahuinya. Perilaku ini sering menyebabkan remaja ingin mengetahui lebih dan melihatnya sendiri dan hal ini sudah termasuk perilaku yang menyimpang seksual. Banyak remaja yang belum menerima pendidikan seksual sejak dini yaitu dimulai dari lingkungan keluarga yang masih menganggap itu tabu atau tidak pantas untuk dibahas dan didiskusikan. Justru ini semakin membuat remaja ingin lebih mengetahui dan melakukannya melalui cara yang salah dengan berperilaku mengintip atau voyurisme bahkan sering mengakses video porno karena untuk memenuhi rasa ingin tahu yang sangat tinggi, bentuk penyimpangan ini adalah perilaku penyimpangan seksual yang berhasrat ingin melihat dan mengetahui fisik lawan jenis yaitu voyurisme atau biasa disebut dengan mengintip.

Banyak pelaku penyimpangan seksual ini tidak menyadari dan memahami penyimpangan yang dilakukannya. Pada kenyataanya kondisi ini sangat megganggu orang-orang yang berada disekitarnya. Biasanya pelaku penyimpangan seksual voyurisme atau biasa disebut mengintip ini kebanyakan dilakukan oleh laki-laki.

Voyurisme adalah perilaku menyimpang seksual di mana seseorang memperoleh kepuasan seksual setelah mengintip orang lain yang sedang melakukan hubungan seksual, sedang telanjang, sedang mandi dan semacamnya. Pengintip biasanya tidak bertujuan menjalin hubungan seksual dengan korban tetapi hanya untuk kepuasan melihat saja dan umumnya penderita kondisi ini melakukan berulang-ulang kali.

Perilaku penyimpangan seksual ini sering terjadi dikalangan remaja yang baru mengalami masa pubertas, ditandai dengan rasa keingintahuan yang sangat tinggi remaja biasa mencari informasi dimedia sosial, internet sering juga remaja mengakses video porno untuk kepuasan mereka tanpa mau tahu dampak negatif apa yang akan mereka peroleh.

Pergaulan remaja juga sangat-sangat mempengaruhi perilaku penyimpangan seksual yang terjadi. Tidak jarang remaja SMP laki-laki yang pada jam istirahat atau jam kosong berkumpul dibelakang kelas untuk melihat video porno bersama-sama. Hal ini sangat mempengaruhi dan semakin memupuk rasa ingin tahu dan melihat secara langsung bagian tubuh lawan jenis yang tidak mereka miliki.

Lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan remaja, yang sering terjadi ikut-ikutan teman sangat mempengaruhi kepribadian remaja tersebut. Jika lingkunganya baik remaja akan belajar hal-hal yang baik, bagiaimana jika lingkungan remaja yang buruk, belum bisa menyaring informasi dan apa yang harus dilakukanya. Lingkungan sosial sangat mempengaruhi perkembangan remaja, bimbingan dan arahan dari keluarga juga sangatlah penting dalam hal ini.

Bagaimana dengan remaja yang bertempat tinggal didekat tempat lokalisasi X? Dari hasil wawancara dengan remaja yang berusia 15-20 tahun yang bertempat tinggal didekat tempat lokalisasi X. Dalam wawancara ini responden berjumlah 15 orang, yang berjenis kelamin 2 perempuan dan 13 laki-laki, dapat dilihat dari tabel berikut.

Mempunyai pacar dan sering berhubungan dengannya 10
Pernah melakukan kissing 14
Mengetahui penyimpangan seksual 15
Mengetahui seks melalui media internet 14
Pernah melakukan voyurisme atau biasa disebut mengintip 12
Voyurisme dengan teman sebaya dan keluarga 12
Penasaran dengan lawan jenis (fisik) 11

 

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki pacar serta pernah melakukan kissing dan seluruh responden mengetahui penyimpangan seksual sejak masa remaja, sebagian besar dari responden mengetahui penyimpangan seksual dari internet dan teman sebaya. Dalam penggunaan internet remaja belum bisa menyaring yang harus mereka akses. Banyak dari responden yang mengatakan sudah pernah melihat vidio porno bersama teman-temannya hal ini dilandasi dengan rasa ingin tahu yang terpendam dan ingin sekali melihatnya secara langsung. Pada saat wawancara responden mengatakan bahwa teman sangat penting bagi dirinya dan lingkungan sosial juga sangatlah berpengaruh bagi dirinya oleh sebab itu kebanyakan mereka mengatakan hal yang sama. Tetapi dari hasil pengamatan dan wawancara yang lebih mendalam dapat disimpulkan bahwa teman sangatlah berpengaruh dalam perkembangan remaja. Remaja yang bertempat tinggal dekat dengan tempat lokalisasi X, responden perempuan berdandan seperti usia 5 tahun diatasnya terlihat seperti lebih tua dan terkesan nakal. Lingkungan tentunya dapat memberi informasi yang baik atau justru akan menjerumuskan kehal-hal yang negatif.

Kebanyakan dari responden sudah pernah melakukan voyurisme atau mengintip untuk memenuhi hasrat keingintahuannya dan dimulai dari seringnya melihat video porno mereka menjadi semakin ingin melihat fisik lawan jenis mereka. Awal mula voyurisme ini terjadi dari tidak sengaja melihat anggota keluarga sedang ganti pakaian, dan kebanyakan dari kasus ini dimulai dari keluarga karena memang dekat dan mudah dijangkau. Responden mengintip adik, kakak dan ibunya saat sedang dikamar mandi, responden juga mengintip teman sebayanya karena tidak sengaja, responden juga mengintip teman sekerja saat mengganti pakaian dan juga tetangganya yang sedang menggunakan pakaian dalam.

Penyimpangan seksual voyurisme ini bermula dari rasa ingin tahu remaja, semakin menumpuk lalu melihat video porno dan dimulai dari mereka ingin melihat secara langsung ketika lawan jenis sedang mandi atau sedang ganti pakaian perilaku itu dilakukan secara berulang dan terus menerus.

Dari fenomena yang terjadi ini dapat disimpulkan bahwa mulainya penyimpangan seksual berawal dari keingintahuan dan media internet yang sangat mudah dijangkau untuk mencari informasi dan video negative, serta lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan remaja baik secara fisik dan psikis misalnya kebiasaan teman-teman yang bergaya hidup tidak sehat seperti pacaran bebas dan video porno. Hasil yang didapat dari proses pengamatan dan wawancara di salah satu desa yang dekat dengan tempat lokalisasi X bahwa sebagian besar responden remaja yang tinggal didesa itu melakukan penyimpangan seksual voyurisme atau sering disebut dengan mengintip. Alangkah lebih baik jika orangtua memberi pendidikan seks terlebih dahulu ke remaja dan pengertian pemanfaatan media informasi atau internet agar mencegah terjadinya penyimpangan seksual, media internet dapat tepat guna dan juga informasi dari internet dapat berdampak positif bagi remaja dan lingkungan sosialnya.

DAFTAR PUSTAKA

https://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/raheema/article/download/584/374 (Diakses pada 10 Agustus 2019 Pukul 11.37 WIB)