PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN KOMIK UNTUK MENINGKATKAN MINAT

DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI MATERI KELOMPOK SOSIAL BAGI PESERTA DIDIK KELAS XI.IPS 2 SMA NEGERI 1 GRABAG SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2018/2019

 

Ester Reni Sawitri

Guru Sosiologi SMA Negeri 1 Grabag

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan penerapan model discovery learning berbantuan komik yang dapat meningkatkan minat dan hasil belajar sosiologi materi kelompok sosial bagi peserta didik kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Grabag semester gasal Tahun Pelajaran 2018/2019. (2) Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar sosiologi meteri kelompok sosial peserta didik kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Grabag semester gasal Tahun Pelajaran 2018/2019 setelah penerapan model discovery learning berbantuan komik. (3) Memaparkan perubahan perilaku peserta didik Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Grabag semester gasal Tahun Pelajaran 2018/2019 setelah belajar sosiologi materi kelompok sosial dengan penerapan model discovery learning berbantuan komik. Pembelajaran sosiologi dengan model pembelajaran discovery lerning berbantuan komik adalah pembelajaran dengan langkah-langkah (1) stimulation, (2) problem statement (3) data collection, (4) data processing (5) verification, (6) organization. Komik sebagai media dunakan pada tahap data processing dan digunakan pada tahap verification, dan organization yaitu melalui presentasi. Penelitian tindakan kelas dilakukan dikelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Grabag Magelang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan minat dan hasil belajar sosiologi pada peserta didik kelas XI IPS 2. Peningkatan minat ini tampak pada hasil pengamatan, dokumentasi maupun wawancara menunjukan bahwa peserta didik begitu antusias mengikuti pembelajaran dari awal sampai akhir. Hal ini terlihat pada hasil pengamatan menunjukkan bahwa perolehan nilai minat mengalami kenaikan dari siklus ke siklus. Pada akhir siklus 93,33% peserta didik memiliki minat dengan katagori (B) dan dua peserta didik masuk katagori amat baik (AB), di mana melampaui indikator kinerja yang ditetapkan yaitu 80%. Selain itu terjadi peningkatan perolehan hasil belajar di mana sebelum tindakan perolehan nilai rata-rata peserta didik 60,97 dengan ketuntasan 26,67%, kemudian setelah tindakan siklus 1 mengalami peningkatan menjadi 78,03 dengan ketuntasan 86,87%. Pada siklus II terjadi peningkatan rata-rata yaitu 80,17 dengan ketuntasan 96,67%. Nilai capaian tersebut sudah melampaui indikator yang ditetapkan yaitu nilai rata-rata 80 dan ketuntasan 95%. Dengan demikian penggunaan metode pembelajaran model discovery learning berbantuan komik dapat meningkatkan minat dan hasil belajar sosiologi materi kelompok sosial bagi peserta didik kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Grabag semester gasal Tahun Pelajaran2018/2019.

Kata kunci: minat, hasil belajar, sosiologi, pembelajaran discovery learning, komik.

 

PENDAHULUAN

Selama ini pembelajaran sosiologi dianggap membosankan. Muatan materi sosiologi yang banyak teori dan konsep seolah-olah mengandung konsekuensi pada peserta didik untuk dihafal semua. Model pembeljaran yang membosankan semakin membuat mata pelajaran Sosiologi tidak diminati oleh peserta didik. Persoalan yang sering dihadapi adalah peserta didik kurang terlibat dalam proses pembelajaran. Guru mengajar dengan lebih banyak menggunakan metode ceramah, bahan ajar sama dengan buku teks, serta kurang memberi kemudahan belajar atau to facilitate of learning. Akibatnya sering terjadi proses pembelajaran membosankan dan guru sendiri merasa terbebani dan terlalu kaku dalam penyampaian bahan ajar.

Salah satu kompetensi dasar mata pelajaran sosiologi kelas XI IPS (kurikulum 13 revisi) yaitu memahami pengelompokan sosial di masyarakat dari sudut pandang dan pendekatan Sosiologis. Materi ini sebenarnya menarik karena dekat dengan kenyataan kehidupan sehari-hari yaitu “setiap manusia sejak lahir dan semasa hidupnya selalu merupakan bagian dari kelompok sosial“. Meskipun materi pembelajaran menarik namun kenyataan di lapangan apabila materi ini hanya dipelajari secara teoritis, tidak akan membangkitkan rasa ingin tahu dan peserta didik juga kurang berminat dan kurang berpartisipasi dalam proses pembelajaran, akibatnya mereka mudah merasa capek, jenuh, yang pada akhirnya menyebabkan hasil belajar peserta didik tidak maksimal.

Kenyataan ini terbukti di kelas XI IPS 2 Tahun Pelajaran 2018/2019 guru menyampaikan pembelajaran dengan power point, diskusi kelompok dan pemberian tugas akan tetapi banyak peserta didik yang ngobrol dengan teman sebangku, dua peseta didik bermain alat tulis, sebagian peserta didik tidak fokus pada pembelajaran, bahkan jam ke 3-4 sudah menguap karena kantuk. Fakta ini merupakan indikasi bahwa peserta didik kurang berminat dan tidak terlibat sepenuhnya dalam pembelajaran yang pada akhirnya hasil belajar kurang optimal. Berdasarkan hasil post tes dari 30 peserta didik yang tuntas belajar hanya 8 peserta didik artinya terdapat 22 peserta didik atau 73,33% yang belum tuntas belajar dari KKM yang ditentukan yaitu ≥ 68.

Guru harus berupaya menciptakan pembelajaran dari kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif. Mengubah pembelajaran yang teacher oriented ke student oriented. Salah satu cara yang bisa digunakan dalam memasuki discovery learning environmental adalah penggunaan komik. Komik merupakan bacaan yang sangat popular, sekarang ini komik merupakan salah satu bacaan yang paling digemari di kalangan anak-anak dan remaja.

Komik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah komik yang berupa gambar-gambar hasil imajinasi peserta didik dalam rangka menemukan konsep-konsep materi pembelajaran kelompok sosial kemudian peserta didik menambahkan balon-balon percakapan untuk lebih bebas lagi dalam mengekspresikan penemuan konsep mereka tentang kelompok sosial.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, Bagaimana penerapan model discovery learning berbantuan komik dapat meningkatkan minat dan hasil belajar sosiologi materi kelompok sosial bagi peserta didik kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Grabag semester gasal Tahun Pelajaran2018/2019? Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat dan hasil belajar sosiologi materi kelompok sosial bagi peserta didik kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Grabag semester gasal Tahun Pelajaran 2018/2019..

 

 

LANDASAN TEORI

Pengertian Minat Belajar

Minat pada hakikatnya adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan (Slameto, 2003: 121). Menurut Ahmadi (2009: 148) minat adalah sikap jiwa orang seorang termasuk ketiga fungsi jiwanya (kognisi, konasi dan emosi), yang tertuju pada sesuatu dan dalam hubungan itu unsur perasaan yang kuat. Ditambahkan oleh Djaali (2008: 121) bahwa minat adalah rasa lebih suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Dipertajam lagi berdasarkan etimologis minat berasal dari bahasa Ingrris yaitu interest yang berarti kesukaan, perhatian (kecenderungan terhadap sesuatu), keinginan. Sehubungan dengan hal itu maka dalam proses pembelajaran peserta didik harus memiliki kesukaan atau minat untuk mengikuti kegiatan belajar yang berlangsung, karena dengan adanya minat maka akan mendorong peserta didik untuk menunjukkan perhatian, aktivitasnya dan partisipasinya dalam mengikuti pembelajaran yang berlangsung. Dari pendapat ketiga tokoh tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian minat adalah ketertarikan, perhatian, keinginan, keterlibatan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu hal, atau akitivitas tanpa ada yang menyuruh. Artinya ketika seseorang yang memilki minat akan berbuat sesuatu terhadap hal yang diminatinya, perbuatannya tersebut atas dorongan dari dalam dirinya sendiri.

Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami aktivitas belajar (Catharina Tri Anni, 2004: 4). Hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai umpan balik dalam upaya memperbaiki proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor (Nana Sudjana, 2005: 5). Menurut Ngalim Purwanto (2002: 82) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh individu setelah proses belajar mengajar berlangsung yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik pemahaman, sikap dan keterampilan peserta didik sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya. Hasil belajar adalah salah satu indikator proses belajar mengajar. Ditambahkan oleh Dimyati dan Mudjiono (2006: 3) bahwa hasil belajar merupakan tingkat penguasaan yang dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti program belajar mengajar, sesuai dengan yang ditetapkan.

Discovery Learning

Lefancois dalam (Emetembun, 1986: 103) menyampaikan pendapat Bruner tentang model discovery sebagai berikut: “Discovery Learning can be defined as the learning that takes place when the student is not presented with subject matter in the final form, but rather is required to organize it him self” yang berarti pembelajaran discovery dapat didefinisikan sebagai pembelajaran bahwa terjadi ketika peserta didik tidak disajikan dengan tujuan pembelajaran sebagai bentuk akhir akan tetapi diharapkan mengorganisasikan sendiri.

Model discovery dalam pendeketan yang digunakan oleh guru peneliti, didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila peserta didik tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuknya, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri. Pembelajaran model discovery adalah memahami konsep, arti dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai pada kesimpulan (Budiningsih, 2005:43). Discovery akan terjadi apabila semua individu terlibat, terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip. Sardiman (2005: 145) berpendapat bahwa dalam penerapan metode discovery guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara aktif, dan guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar peserta didik sesuai dengan tujuan.

Pengertian Komik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komik adalah cerita bergambar (di majalah, surat kabar, atau berbentuk buku) yang umumnya mudah dicerna dan lucu. Komik adalah cerita yang bertekanan pada gerak dan tindakan yang ditampilkan lewat urutan gambar yang dibuat secara khas dengan paduan kata-kata. Secara umum komik adalah cerita bergambar yang ada gelembung- gelembung atau balon udara. Jadi komik merupakan gambar yang menyampaikan informasi atau menghasilkan respon estetik pada yang melihatnya. Hampir seluruh teks komik tersusun dari hubungan antara gambar atau lambang visual dan kata-kata atau lambang verbal. McCloud (2002:9) memberikan pengertian tentang komik yang antara lain sebagai “gambar-gambar dan lambang-lambang lain dalam urutan tertentu untuk menyampaikan informasi dan atau mencapai tanggapan estetis dari pembaca”. McCloud mengemukakan bahwa gambar-gambar yang berurutan merupakan sarana komunikasi yang unggul. Ia dapat dipergunakan untuk menyampaikan pesan-pesan ilmiah yang bukan merupakan cerita. Sedangkan, fungsi kata-kata dalam komik adalah untuk menjelaskan, melengkapi, dan memperdalam penyampaian gambar dan teks secara keseluruhan. Kata-kata biasanya ditampilkan dalam gelembung-gelembung atau balon-balon yang dikreasikan sedemikian rupa sehingga serasi dengan gambar-gambar. Balon-balon teks itu dapat berupa ujaran atau pikiran dan perasaan tokoh (teks gelembung bicara dan gelembung pikiran), namun dapat juga berisi deskripsi singkat tentang sesuatu. Gelembung-gelembung kata dan kata-katanya biasanya juga dikreasikan dengan berbagai model sehingga tampak lebih kreatif dan menarik serta untuk menirukan bunyi-bunyi nonverbal. Komik termasuk ke dalam sastra anak karena komik tersebut mengandung cerita-cerita yang menarik untuk dibaca anak-anak,

Hipotesis Tindakan

 Hipotesis dalam penelitian ini ialah penerapan model discovery learning berbantuan komik dapat meningkatkan minat dan hasil belajar pembelajaran sosiologi materi kelompok sosial bagi peserta didik kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Grabag semester gasal Tahun Pelajaran 2018/2019.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu lima bulan, dimulai bulan Agustus sampai dengan bulan November 2018. Bulan Agustus digunakan untuk menyusun proposal dan mempersiapkan instrumen penelitian tindakan kelas, bulan September sampai dengan Oktober digunakan untuk melaksanakan siklus I dan Siklus II, bulan November dan Desember digunakan untuk mengolah dan menganalisis data serta membuat laporan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Grabag Kabupaten Magelang, pada kelas XI. IPS 2, semester gasal tahun pelajaran 2018/2019.

Instrumen penelitian ini adalah butir soal tes tertulis, lembar observasi dan pedoman wawancara. Data diperoleh dengan menggunakan tes tertulis yaitu nilai terendah, nilai tertinggi, kondisi awal, nilai terendah, nilai tertinggi pada siklus I dan siklus II, kemudian dianalisis dengan menggunakan deskripsi komparatif yaitu dengan membandingkan nilai yang diperoleh pada kondisi awal, pada siklus I, dan siklus II. Meskipun demikian tidak semua pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II dianalisis dengan deskripsi komparatif.

Validasi data hasil belajar dalam penelitian ini berupa nilai tes tertulis yang perlu divalidasi dengan instrumen tes tertulisnya yatu kisi-kisi soal. Melalui kisi-kisi butir soal tersebut diharapkan dapat mengukur keefektifan penggunaan metode discovery learning berbantuan komik dalam pembelajaran kelompok sosial.

Indikator kerja yang ditetapkan adalah berdasarkan pengalaman pada kondisi awal yaitu ketuntasan belajar kurang dari 50 %. Kondisi Akhir yang diharapkan adalah nilai rata-rata kelas ulangan harian pada pembelajaran kelompok sosial 80, dan 95% tuntas belajar serta 90% peserta didik berminat dalam pembelajaran sosiologi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Pengamatan terkait dengan minat belajar secara umum rendah dilihat dari tanda-tanda yang ada pada peserta didik pada saat mengikuti pembelajaran. Sebagian besar kurang berpartisipasi dalam pembelajaran bahkan hanya diam, tidak mau berusaha dan hanya mengandalkan bantuan dari temannya. Hasil tes tertulis yang dicapai pada kondis awal juga rendah, dari tes yang diikuti 14 peserta didik laki-laki dan 16 peserta didik perempuan diperoleh hasil yaitu nilai rata-rata 60,97, nilai terendah 38,00 dan nilai tertinggi 92,00. Jumlah peserta didik tuntas 8 orang, jumlah peserta didik yang tidak tuntas sebanyak 22 orang. Jadi persentase ketuntasannya mencapai 26,67 persen. Pada kondisi awal ini belim menerapkan pembelajaran dengan discovery learning berbantuan komik.

HASIL PENELITIAN

Siklus I

Minat belajar

Table Hasil Pengamatan Minat Pertemuan ke-1 Siklus I

NO KATAGORI PENILAIAN JUMLAH PESERTA DIDIK PROSENTASI%
1 sangat kurang berminat 0 0,00
2 kurang berminat 0 0
3 cukup berminat 28 94
4 berminat 2 6
5 sangat berminat 0 0,00
30 100

 

Hasilnya menunjukkan terdapat 28 peserta didik yang cukup berminat dengan prosentase 94% dan hanya terdapat 2 peserta didik berminat dengan prosentasae 6% dan tidak satupun peserta didik yang sangat berminat.

Presentasi

Rekap Jumlah Nilai Rata-Rata Nilai Presentasi
Tahap Pembuktian dan Penyimpulan Siklus I Pertemuan Ke-3
Oleh Guru Peneliti dan Pengamat
NO KATAGORI PENILAIAN JUMLAH KELOMPOK PROSENTASI%
1 Sangat kurang baik (E) 0 0,00
2 kurang baik (D) 1 20,00
3 cukup baik (C) 2 40,00
4 Baik (B) 2 40,00
5 sangat baik (A) 0 0,00
5 100

 

Hasil pengamatan menunjukkan tidak ada satupun kelompok yang masuk katagori sangat baik.

Hasil Belajar

Hasil Pembelajaran Siklus I

No Pencapaian Nilai Perolehan
1 Nilai rata-rata kelas 78,03
2 Nilai terendah 56
3 Nilai tertinggi 98
4 Ketuntasan belajar 86,87%

 

Berdasarkan hasil studi dokumentasi pembelajaran siklus I pertemuan ke-3 menunjukkan perolehan nilai rata-ratanya adalah 78,03, jumlah peserta didik yang tuntas 26 peserta didik, 86,87%. Peserta didik yang tidak tuntas 4 peserta didik 13,33%. Hasil nilai terendah 56 dan nilai tertinggi 98.

Siklus II

Minat belajar

Hasil Pengamatan Minat Peserta Didik Pertemuan ke-1 Siklus II

NO KATAGORI PENILAIAN JUMLAH PESERTA DIDIK PROSENTASI%
1 sangat kurang berminat 0 0,00
2 kurang berminat 0 10,00
3 cukup berminat 0 0
4 berminat 28 96,00
5 sangat sangat berminat 2 6,00
30 100,00

 

Hasil pengamatan menunjukkan ada 28 peserta didik berminat dengan prosentasae 94% dan 2 peserta didik yang sangat berminat 6%.

 

 

 

 

 

Presentasi

Rekap Jumlah Nilai Rata-Rata Nilai Presentasi
Tahap Pembuktian dan Penyimpulan Siklus II Pertemuan Ke-3
Oleh Guru Peneliti, Pengamat dan Teman Sejawat
NO KATAGORI PENILAIAN JUMLAH KELOMPOK PROSENTASI%
1 Sangat kurang baik 0 0,00
2 kurang baik 0 0,00
3 cukup baik 0 00,00
4 baik 4 80,00
5 sangat baik 1 20,00
5 100

 

Hasil pengamatan menunjukkan 4 kelompok dalam katagori baik dan 1 kelompok yang masuk katagori sangat baik.

Hasil Belajar

Hasil Pembelajaran Siklus II

No Pencapaian Nilai Perolehan
1 Nilai rata-rata kelas 80,17
2 Nilai terendah 66
3 Nilai tertinggi 98
4 Ketuntasan belajar 96,67%

 

Hasil pengamatan menunjukkan jumlah peserta didik yang tuntas 29 peserta didik, 96,67%. Peserta didik yang tidak tuntas 1 peserta didik atau 3%. Hasil nilai terendah 66 dan nilai tertinggi 98. Dengan demikian hasil belajar pada siklus II sudah memenuhi indikator keberhasilan.

PEMBAHASAN

Minat Belajar

Perbandingan Minat Pesera Didik dalam Katagori

Antara Siklus I dan II

NO KATAGORI JUMLAH PESERTA DIDIK
SIKLUS I SIKLUS II
1 sangat kurang berminat 0 0
2 kurang berminat 0 0
3 cukup berminat 28 0
4 berminat 2 28
5 Sangat berminat 0 2

 

Berdasarkan tabel dan gambar di atas membuktikan adanya peningkatan minat belajar peserta didik, pada siklus I sebagian besar cukup berminat karena hanya ada dua peserta didik yang berminat. Pada siklus II sebagian besar peserta didik yang pada siklus I cukup berminat meningkat menjadi berminat yaitu 28 sedang 2 peserta didik yang pada siklus I berminat meningkat menjadi sangat berminat.

 

 

Presentasi

Tabel Perbandingan Perolehan Nilai Pengamatan Kelompok Terkait Kemampuan

Presentasi antara Siklus I dan Siklus II

Nama Kelompok Rata-rata Skor Peningkatan
Siklus I Siklus II
Primer 3,38 4,02 0,65
Sekunder 3,75 4,21 0,46
Volunter 3,88 4,65 0,77
Membership 3,38 4,27 0,90
Paguyuban 3,25 3,77 0,52

 

Terjadi peningkatan kemampuan presentasi dari siklus I ke siklus II dari semua kelompok.

Hasil Belajar

Perbandingan Hasil Tes Kondisi Awal, Tes Akhir Siklus I dan II
NO KETERANGAN NILAI
Kondisi Awal SIKLUS I SIKLUS II
1 TERTINGGI 92 98 98
2 TERENDAH 38 56 66
3 RATA-RATA 60,97 78,03 81,17
4 KETUNTASAN% 26,67 86,97 96,67

 

Hasil belajar mengalami peningkatan dari kondisi awal ke siklus I maupun siklus II. Untuk perolehan nilai rata-rata pada kondisi awal 60,97, siklus I nilai rata-rata 78,03 sedang pada siklus II nilai mencapai 81,17 sehingga dari nilai kondisi awal ke siklus I terjadi peningkatan rata-rata 17,07 dan siklus I ke siklus II terjadi peningkatan 2,13 sehingga dari kondisi awal ke siklus II iterjadi peningkatan nilai 19,20. Untuk nilai tertinggi pada kondisi awal 92, siklus I 98, siklus II juga 98. Untuk nilai terendah kondisi awal 38 siklus I, 56 siklus II, 66. Untuk ketuntasan belajar pada masa pra siklus 26,67 % pada siklus I. 86,97% dan pada siklus II, 96,67%.

Dengan melihat peningkatan minat belajar, kemampuan presentasi maupun hasul belajar mulai dari kondisi awal ke siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa melalui pembelajaran discovery learning berbantuan komik dapat meningkatkan minat dan hasil belajar Sosiologi materi kelompok sosial.

PENUTUP

Simpulan

Penerapan model pembelajaran discovery learning berbantuan komik dapat meningkatkan minat dan hasil belajar Sosiologi materi kelompok sosial bagi peserta didik kelas XI. IPS 2 SMA Negeri 1 Grabag semester gasal tahun pelajaran 2018/2019.

Saran

Penerapan model pembelajaran discovery learning berbantuan komik hendaknya dilakukan dengan persiapan yang baik karena terbukti dapat meningkatkan minat dan hasil belajar.

 

DAFTAR PUSTAKA

A.M. Sardiman. 2005. Interksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press

Abu Ahmadi.2009. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta

Budiningsih. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Catharina Tri Anni. 2004. Psikologi Belajar. IKIP Semarang Press.

Dimyati dan Mudjiono . 2006. Belajar dan Pembelajaran Cet.3. Jakarta: Rineka Cipta

Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah &Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Purwanto, M. Ngalim. 2002. Ilmu Pendidikan. Bandung: Rosdakarya

.

Sardiman 2001. Interksi dan Motivasi Belajar Mengajar. 2005. Jakarta: Grafindo

.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Suherman. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontenporer. Bandung:UPI

Susanto Ahmad (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Syaiful Bahri Djamarah& Aswan Zain. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

https:www.ayoksinau.com/pengertian-komik (11 Agustus 2018)

https:id.wikipedia.org/wiki/komik ( 11 Agustus 2018 )