EFEKTIVITAS MOTIVASI DAN KEMAMPUAN MANAJERIAL

KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA

GURU SMK NEGERI DAN SWASTA SEMESTER II DI DAERAH BINAAN KABUPATEN REMBANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Siswono

Dinas Penddikan Kabupaten Rembang

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana Efektivitas Motivasi dan Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru SMK Negeri dan Swasta di Daerah Binaan Kabupaten Rembang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dimaksudkan untuk menguji hubungan antara variabel motivasi dan kemampuan manajerial kepala sekolah. terhadap kinerja guru SMK negeri dan swasta di Daerah Binaan Kabupaten Rembang hanya 50 orang, maka semua populasi akan diambil semua sebagai sampel. Variabel dalam peneltian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat dan masing-masing variabel akan meneliti sejumlah subvariabel. sumber data dalam melakukan penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data dalam melakukan penelitian ini antara lain: 1.) Metode Kuesioner, 2.) Metode wawancara, 3.) Metode Studi Literatur. Teknik analisa datamelalui variabel dan jenis responden. Model analisis regresi liner berganda dipilih karena penulis ingin mengetahui seberapa besar efektivitas faktor-faktor motivasi, dan ketrampilan manajerial terhadap kinerja kepala sekolah di Daerah Binaan Kabupaten Rembang. Hasil yang diperoleh memperlihatkan Hipotesis yang dikemukakan didepan bahwa secara simultan variabel motivasi kerja dan ketrampilan manajerial mempunyai efektivitas terhadap kinerja guru SMK Negeri dan swasta di Daerah Binaan Kabupaten Rembang dapat didukung kebenarannya, hal ini didukung dari hasil uji F yang menunjukkan bahwa hasil uji F hitung = 103,701 > F table = 2,61. Hipotesis yang dikemukakan didepan bahwa secara parsial masing-masing variabel seperti motivasi kerja dan kemampuan manajerial Kepala Sekolah mempunyai efektivitas terhadap kinerja guru SMK Negeri dan Swasta di Daerah Binaan Kabupaten Rembang didukung kebenarannya dari hasil uji t untuk masing-masing variabel mempunyai efektivitas signifikan terhadap kinerja guru SMK Negeri dan swasta. Hipotesis yang dikemukakan didepan bahwa variabel seperti motivasi kerja mempunyai efektivitas dominan terhadap kinerja guru SMK Negeri dan swasta di Daerah Binaan Kabupaten Rembang dapat didukung kebenarannya berdasarkan dari hasil uji beta.

Kata Kunci: Motivasi, Manajerial, Kinerja Guru


PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, antara lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kompetensi guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, dan peningkatan mutu manajemen sekolah bahkan pemerintah, dalam hal ini Menteri Pendidikan Nasional telah mencanangkan “Gerakan Mutu Pendidikan” pada tanggal 2 Mei 2002. Ada beberapa sebagian sekolah, terutama di kota-kota, menunjukkan mutu pendidikan yang cukup menggembirakan, namun ada sebagian besar lainnya masih mempri-hatinkan.

Perlu disadari bahwa kualitas pendidikan banyak tergantung pada tenaga kependidikan yang mengelola sekolah. Hal ini penting untuk diketahui sebab makin disadari bahwa dari titik manapun pembaharuan pendidikan hendak dilaksanakan suatu hal yang sudah pasti bahwa faktor tenaga kependidikan harus menjadi perhatian utama untuk menyusun gagasan menjadi realitas (Tisna Amijaya, 1979:1)

Berbagai motivasi merupakan pikiran dasar,dorongan,perasaan atau kehendak, dan keinginan yang menimbulkan perubahan perilaku individu. Perubahan perilaku timbul proses memerlukan ge-rakan perilaqku individu kepada tujuan, gerakan pemberi daya, pengagerak, mengarahkan, menopang tingkah laku,dari dalam dan luar atau instrisik dan ekstrinsik,intensif,stimulus atau semua perihal fisik dan psikologis dari berbagai motivasi selalu berhubungan dengan kebutuhan,keinginan dan dorongan yang menjadi menjadi penyebab seseorang pegawai berusaha untuk berbuat terbaik mencapai tujuan tertentu.

Kepala SMK Negeri dan swasta memiliki beberapa perbedaan, diantaranya adalah: 1) kepala SMK Negeri diangkat oleh pemerintah/dinas pendidikan, sedangkan kepala SMK swasta yang mengangkat adalah yayasan, ataupun bila ada kepala sekolah negeri yang dipekerjakan di SMK swasta maka yang mengangkat adalah pemerintah, tetapi harus atas usul dan persetujuan yayasan sekolah yang bersangkutan. 2) Persyaratan pengangkatan untuk semua SMK negeri adalah sama, sedangkan pada SMK Swasta antara SMK yang satu dengan SMK yang lain tidak sama, tergantung yayasan yang membawahi sekolah masing-masing misalnya persyaratan menjadi kepala SMK Muhammadiyah tidak mungkin sama dengan persyaratan menjadi kepala SMK Kanisius. 3) Faktor yang memefektivitasi kinerja kepala sekolah negeri dan swasta berbeda. Hal ini disebabkan keadaan SMK Negeri lebih homogen jika dilihat dari jumlah murid, guru, sarana prasarana dan faktor-faktor kinerja kepala sekolah relatif sama antara SMK satu dengan SMK yang lain. Sementara, SMK swasta keadaanya lebih heterogen jika dilihat dari jumlah murid, guru, karyawan, sarana dan prasarana serta faktor-faktor yang memefektivitasi kinerja kepala sekolah, antara SMK yang satu dengan SMK yang lain relatif berbeda. Berangkat dari masalah di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “Efetivitas Motivasi dan Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru SMK Negeri dan Swasta di Daerah Binaan Kabupaten Rembang”.

Identifikasi Masalah

Tingkat Motivasi dan Manajerial kepala Sekolah dipengaruhi banyak faktor.dapat dikelompokkan menjadi dua golongan yakni yang berasal dari dalam diri kepala sekolah, yaitu faktor internal kepala sekolah dan yang berasal dari luar kepala sekolah, yaitu faktor eksternal kepala sekolah. Kehadiran kedua faktor itu berbeda pada Kepala Sekolah yang satu dengan kepala sekolah yang lain tingkat efektivitasnya terhadap kinerja guru Negeri /Swasta.

Rumusan Masalah

a) Apakah Motivasi Kepala Sekolah mempunyai efektivitas terhadap kinerja guru SMK negeri dan swasta di Daerah Binaan Kabupaten Rembang?

b) Apakah Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah mempunyai efektivitas terhadap kinerja guru SMK negeri dan swasta di Daerah Binaan Kabupaten Rembang.?

c) Manakah yang lebih efektivitas secara dominan diantara Motivasi dan Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah terhadap kinerja guru SMK negeri dan swasta di Daerah Binaan Kabupaten Rembang?

Tujuan Penelitian

a) Untuk mengetahui efektivitas Motivasi dan Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah terhadap kinerja guru SMK negeri dan swasta di Daerah Binaan Kabupaten Rembang?

b) Untuk mengetahui efektivitas Motivasi dan Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah terhadap kinerja guru SMK negeri dan swasta di Daerah Binaan Kabupaten Rembang?

c) Untuk mengetahui efektivitas yang lebih dominan diantara Motivasi dan Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah terhadap kinerja guru di Daerah Binaan Kabupaten Rembang?

Manfaat Penelitian

a) Informasi yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para pengambil kebijakan terutama pengawas dan kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rembang dalam menyingkapi upaya pemBinaan dan peningkatan professional kinerja kepala di Daerah Binaan Kabupaten Rembang.

b) Secara ilmiah dapat memberikan sumbangan ilmu sumber daya manusia dan sumbangan pemikiran tentang kinerja kepala Sekolah di Daerah Binaan Kabupaten Rembang.

c) Secara praktis dapat dimanfaatkan oleh kepala sekolah untuk meningkatkan kemampuannya, sehingga kinerja sekolah yang dipimpinnya dapat dioptimalkan.

d) Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan konsep baru mengenai kinerja kepala sekolah dan mengimplementasikan dalam pengelolaan sekolah.

KAJIAN PUSTAKA

Konsep Motivasi

Istilah motivasi berasal dan kata latin yaitu: motifus yang berarti sebab, alasan dasar, pikiran dasar dorongan bagi seseorang untuk berbuat atau ide pokok yang selalu berefektivitas besar terhadap tingkah laku manusia (Kartono 1979:32). Menurut Siswanto (2008:120), motivasi adalah (1) setiap perasaan atau kehendak dan keinginan yang sangat memefektivitasi kemauan individu sehingga individu tersebut didorong untuk untuk berperilaku dan bertindak, (2) efektivitas kekuatan yang menimbulkan perilaku individu, (3) setiap tindakan atau kejadian yangmenyebakan berubahnya perilaku seseorang, (4) proses yang menentukan gerakan atau perilaku individu kepada tujuan. Hal ini sejalan dengan pendapat Hasibuan (1993:95), motivasi sebagai pemberi daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif dan berintegrasi dengan segala upaya untuk mencapai tujuan.

Indikator untuk mengukur motivasi kerja kepala sekolah di Daerah Binaan adalah (1) meningkatkan prestasi, (2) menghindari kegagalan, (3) bekerja keras, (4) mengaktualisasikan, (5) pujian, (6) hukuman, (7) aturan

Manajerial Kepala Sekolah

Kepala sekolah adalah guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah.Meskipun sebagai guru yang mendapat tugas tambahan kepala sekolah merupakan orang yang paling betanggung jawab terhadap aplikasi prinsip-prinsip administrasi pendidikan yang inovatif di sekolah.Sebagai orang yang mendapat tugas tambahan berarti tugas pokok kepala sekolah tersebut adalah guru yaitu sebagai tenaga pengajar dan pendidik,di sini berarti dalam suatu sekolah seorang kepala sekolah harus mempunyai tugas sebagai seorang guru yang melaksanakan atau memberikan pelajaran atau mengajar bidang studi tertentu atau memberikan bimbingan. Berarti kepala sekolah menduduki dua fungsi yaitu sebagai tenaga kependidikan dan tenaga pendidik.

Beralih ke konsep manajerial, manajerial merupakan kata sifat yang berhubungan dengan pengelolaan dan pengelolaan.Dalam banyak kepustakaan, kata manajerial sering disebut sebagai asal kata dari management yang berarti melatih kuda atau secara harfiah diartikan sebagai to handle yang berarti mengurus, menangani,atau mengendalikan. Sedangkan, management merupakan kata benda yang dapat berarti pengelolaan, tata kelola atau ketatalaksanaan.

Kompetensi Guru

Terbitnya UU No. 22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah, yaitu perubahan dari sistem sentralisasi menjadi desentralisasi dalam pengelolaan pendidikan. UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, UU No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen, PP No. 19/2005 tentang Standar NasionalSebagai syarat kinerja guru menurut UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, ada 4 empat kompetensi pokok yang harus dikuasai oleh para guru, meliputi: kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan petensi profesional (Sujanto. 2007: 31-33)..Kompetensi tersebut sebagai persarat guru yang professional.

METODOLOGI PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yang dimaksudkan untuk menguji hubungan antara variabel motivasi dan manajerial terhadap kinerja kepala sekolah di Daerah Binaan Kabupaten Rembang.Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai maka penelitian ini apabila dilihat dari sifat hubungan antar variabel termasuk penelitian exsplanasi (exsplanatory) yaitu penelitian yang dimaksudkan menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan dan efektivitas antara satu variabel dengan variabel lain (Sugiono, 2005).Cara pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey, yaitu dating langsung ke lokasi penelitian dan mengambil sampel dari satu populasi yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Sedangkan untuk memperoleh informasi dan fakta secara factual atau eksplorasi fenomena, dan pada umumnya unit analisisnya adalah individu (Singarimbun &Efendy: 1995).

Populasi, Sampel, dan Lokasi dan Waktu Penelitian

Menurut pendapat Sugiono (2001:72) mengatakan bahwa, populasi adalah obyek yang akan diteliti yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemuidian ditarik kesimpulannya. Populasi merupakan komunitas disuatu daerah yang menjadi obyek penelitian yang digunakan sebagai contoh pengambilan sampel.Populasi merupakan obyek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian (Nawawi, 1995). Berdasarkan pengertian tersebut di atas maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru negeri dan swasta yang bekerja di Daerah Binaan Kabupaten Rembang.

Sampel adalah suatu bagian dari populasio yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan populasi (Suhartono, 2000:57). Dalam hal pengambilan sampel untuk gurudi Daerah Binaan Kabupaten Rembang menggunakan tehnik “sampling jenuh” atau sensus. Pengertian sampling jenuh adalah tehnik pengambilan sampel apabila semua populasi digunakan sebagai sampel dan dikenal juga dengan istilah sensus. (Ridwan, 2008:65), karena jumlah guru (PNS) dan non (PNS) lebih dari 100 orang,yang berada di Daerah Binaan Kabupaten Rembang, maka dalam penelitian mengambil50 orang, yang dijadikan sampel sudah mewakili populasi penelitian.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Daerah Binaan Kabupaten Rembang yang beralamatkan SMKN 1 di Kecamatan Sale SMKN 1, di Kecamatan Sumber SMKN 1, di Sedan, SMK Muhammadiyah di Rembang SMK An Nuroniyah di Sulang, SMK NU di Pamotan, dan SMK Rimba Taruna di Sedan sedangkan penelitian ini dilaksanakan dalam waktu 5 (lima) bulan yakni dimulai pada tanggal 9 Januari 2015 sampai 30 Mei 2015

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS-AN

Suatu penelitian dikatakan reliable atau mempunyai konsistensi normal apabila nilai Alpha Cronbach > 0.60. Berdasarkan hasil kuesioner dari responden dapat disimpulkan reliabilitas masing-masing variable.

Berdasarkan hasil pengolahan data melalui program analisa data SPSS Ver. 14 maka dapat dilihat nilai Alpha Cronbach masing-masing variabel (melebihi dari 0,60 berarti masing-masing variabel yang ada dapat dikatakan memenuhi persyaratan atau reliabel).

Dalam penelitian ini teknik analisa yang digunakan adalah teknik analisis regresi linier berganda dengan asumsi persamaannya.

Berdasarkan penghitungan dengan menggunakan alat bantu program analisa data SPSS Ver. 14 maka diperoleh nilai koefisien regresi masing-masing variabel motivasi dan manajerial yang dapat dijelaskan.

Berdasarkan hasil print out SPSS diperoleh koefisien dalam perhitungan regresi diatas, maka persamaan regresinya menjadi: Y = 0,033 + 0,338 X1 + 0,308 X2 + 0,196 Persamaan Regresi linear berganda diatas dapat diinterprestasikan.

Dalam formulasi regresi linear berganda di atas diperoleh nilaikonstanta sebesar 0,033 mempunyai pengertian bahwa jika skor, motivasi kerja (X.1), manajerial (X.2) nilianya nol berarti kondisi kinerja guru di Daerah Binaan Kabupaten Rembang kurang begitu baik.

Nilai koefisien regresi variabel motivasi kerja (X.1) sebesar 0,046 berarti ada efektivitas positif variabel motivasi kerja terhadap kinerja kepala sekolah di Daerah Binaan Kabupaten Rembang sebesar 0,338 sehingga apabila skor variabel motivasi kerja naik 1 point, maka akan diikuti dengan kenaikan skor kinerja guru di Daerah Binaan Kabupaten Rembang sebesar 0,338 point.

Nilai koefisien regresi variabel ketrampilan manajrial (X.2) sebesar 0,308 berarti ada efektivitas positif variabel kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja guru SMK negeri dan swasta di Daerah Binaan Kabupaten Rembang sebesar 0,308 sehingga apabila skor variabel ketrampilan manajerial naik 1 point, maka akan diikuti dengan kenaikan skor kinerja kepala sekolah di Daerah Binaan Kabupaten Rembang sebesar 0,308 point.

Pengujian Heterokedastisitas dilakukan untuk melihat apakah variabel pengganggu mempunyai variasi yang sama atau tidak. Suatu persamaan regresi dikatakan mempunyai heterkedastisitas apabila dalam hasil pengolahan data menggunakan SPSS menggambarkan suatu pola yang sama dan membentuk suatu garis lurus.

Hipotesis yang dikemukakan di depan bahwa secara parsial masing-masing variabel seperti motivasi,dan manajerial kepala sekolah mempunyai efektivitas terhadap kinerja guru SMK negeri dan swasta di Daerah Binaan Kabupaten Rembang dapat didukung kebenarannya, hal ini didukung dari hasil uji t untuk masing-masing variabel mempunyai efektivitas signifikan terhadap kinerja guru di Daerah Binaan Kabupaten Rembang, hasil uji t dapat ditunjukkan. Variabel motivasi T hitung = 2.884 > t tabel = 1,684.

Hasil uraian tentang pengujian t dengan menggunakan program SPSS diketahui bahwa varibel motivasi mempunyai efektivitas signifikan terhadpa kinerja kepala sekolah di Daerah Binaan Kabupaten Rembang.

Temuan ini sejalan dengan hasil penelitian Rifai (2007) yang menyatakan motivasi kerja mempunyai efektivitas signifikan terhadap kinerja guru SMK Kabupaten Rembang. Menurut Wayne F. Cascio motivation is A force that result from an individual’s desire to statisfy thbere needs (Motivasi adalah keinginan yang dihasilkan dari seseorang untuk memuaskan kebutuhannya). Elliot (1996) menyatakan bahwa motivasi adalah merupakan salah satu faktor yang memefektivitasi proses dan hasil belajar. Motivasi menurut George R.Terry (1986:183) adalah keinginan yang terdapat pada seorang yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan. Dengan kata lain pimpinan sekolah sudah melaksanakan motivasi dengan baik terhadap guru-guru SMK negeri dan swasta di Daerah Binaan Kabupaten Rembang.

Hipotesis yang dikemukakan di depan bahwa secara simultan ketiga variabel independent yaitu motivasi kerja, dan manajerial mempunyai efektivitas signifikan terhadap kinerja guru (kualitas, kuantitas, standar waktu dan kemampuan) di Daerah Binaan Kabupaten Rembang dengan hasil uji F hitung = 103,701 > F Tabel = 2,61. Dengan demikian guru-guru di Daerah Binaan Kabupaten Rembang dalam memandang motivasi kerja dan manajerial berefektivitas positif terhadap kinerja guru untuk mendukung kinerja lembaga secara menyeluruh guna mendorong lembaga pendidikan menjadi maju. Hasil penelitian ini sejalna dengan study Hera (2002:77) untuk menjawab tantangan dan tuntutan perubahan yang ada dalam masyarakat selain kepala sekolah memberi motivasi dan mengawasi, guru harus memiliki kemampuan professional yang tinggi dan memiliki peran yang tangguh sebagai fasilitator belajar, seorang motivator belajar, dan seorang pengelola proses belajar mengajar. Variabel motivasi T hitung = 2.884 > t tabel = 1,684.

Hasil uraian tentang pengujian t dengan menggunakan program SPSS diketahui bahwa varibel motivasi mempunyai efektivitas signifikan terhadpa kinerja kepala sekolah di Daerah Binaan Kabupaten Rembang.

Variabel (X2) Manajerial: T hitung = 3.479 > t tabel = 1.684, yang berarti variabel manajerial mempunyai efektivitas terhadap kinerja guru di Daerah Binaan Kabupaten Rembang. Dengan demikian manajerial yang dilakukan oleh guru di Daerah Binaan Kabupaten Rembang dalam melayani peserta didik sudah baik.

PENUTUP

Simpulan

a. Hipotesis yang dikemukakan didepan bahwa secara simultan variabel motivasi kerja dan ketrampilan manajerial mempunyai efektivitas terhadap kinerja guru SMK Negeri dan swasta di Daerah Binaan Kabupaten Rembang dapat didukung kebenarannya, hal ini didukung dari hasil uji F yang menunjukkan bahwa hasil uji F hitung = 103,701 > F table = 2,61.

b. Hipotesis yang dikemukakan didepan bahwa masing-masing variabelseperti motivasi kerja dan kemampuan manajerial mempunyai efektivitas terhadap kinerja guru SMK Negeri dan swasta di Daerah Binaan Kabupaten didukung kebenarannya, hal ini didukung dari hasil uji t untuk masing-masing variabel mempunyai efektivitas signifikan terhadap kinerja guru SMK Negeri dan swasta di Daerah Binaan Kabupaten Rembang.

c. Hipotesis yang dikemukakan didepan bahwa variabel seperti motivasi kerja mempunyai efektivitas dominan terhadap kinerja guru SMK Negeri dan swasta di Daerah Binaan Kabupaten Rembangdapat didukung kebenarannya, hal ini didukung dari hasil uji beta yang menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja mempunyai nilai koefisien beta tertinggi dibandingkan dengan variabel lainnya.

Saran-saran

a) Bagi lembaga pendidikan, hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa secara simultan maupun secara parsial masing-masing variabel yaitu motivasi kerja dan kemampuan manajerial mendapat respon cukup baik terhadap kinerja guru SMK Negeri dan swasta di Daerah Binaan Kabupaten Rembang, sehigga kepala sekolah diharapkan meningkatkan dan memilih gaya pengelolaan sesuai dengan karakter bawahan serta lebih banyak melibatkan guru-guru untuk merancang suatu kebijakan di sekolah dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan.

b) Bagi guru, hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa secara simultan maupun secara parsial masing-masing variabel yaitu: motivasi kerja dan kemampuan manajerial mendapat respon cukup baik terhadap kinerja guru SMK Negeri dan swasta di Daerah Binaan Kabupaten Rembang, sehingga diharapkan para guru untuk meningkatkan pelayanan terhadap peserta didik.

c) Bagi peneliti, hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini variabel seperti motivasi kerja mempunyai efektivitas dominan terhadap kinerja guru Negeri dan swasta di Daerah Binaan Kabupaten Rembang. Dengan keterbatasan penelitian yang ada perlu dikaji lebih lanjut temuan tersebut pada penelitian-penelitian lain yang sejenis sehingga bisa didapatkan penyempurnaan-penyempurnaan temuan dan akan dapat dijadikan referensi untuk penelitian mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

As’ad, M. 1998. Seri Manajemen Sumber Daya Manusi Phsikologi Industri. Bandung:Penerbit Alumni.

Ametembun, 1980.Supervisi Pendidikan: Penuntun Bagi Pembina Pendidikan Kepala Sekolah & Guru-guru. Malang: IKIP Malang.

Asnawi, S. 2007. Teori Motivasi Dalam Pendekatan Psikologi dan Organisasi, Jakarta: Cetakan Ke-3, Studia Press.

Burhanuddin. 1999. Pengelolaan dalam Rangka Pemberdayaan Sumber Daya Manusia di Dalam Organisasi, Jurnal Manajemen Pendidikan, 29 (1): 43-51.

Davis, K & Newstrom.J.W. 1996.Perilaku Dalam Organisasi, Jakarta: Jilid A, Terjemahan Agus Dharma. Erlangga.

Dharma. A. 1986. Gaya Pengelolaan yang efektif bagi manager, Bandung: CV. Sinar Baru.

Effendi.AR. 1989, Pengelolaan Guru TK yang efektif, Makalah disajikan dalam Pelatihan Ketrampilan Manajerial Kepala Sekolah.

Mulyasa. 2006 Manajemen Berbasis Sekolah.Cetakan kespuluh Penerbit PT Remaja RuSMKakarya Bandung.

 

Nawawi, H. 1997 Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif” Cetakan Pertama , Gajah MadaUniversity Press,Yogyakarta