MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN PENTINGNYA HARGA DIRI MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SISWA KELAS III SEMESTER II DI SDN BRADAG KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN PENTINGNYA HARGA DIRI MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SISWA KELAS III SEMESTER II DI SDN BRADAG KECAMATAN NGAWEN
KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Suwoto
SDN Bradag Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora
ABSTRAK
Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tingkat SD / MI dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah bahwa Standar Kompetensi pendidikan kewarganegaraan perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari SD. Mata pelajaran PKn bertujuan agar siswa memiliki kemampuan berfikir secara kritis,rasional, kreatif,berkepribadian, agar anak didik berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter masyarakat dalam,berbangsa dan bernegara. Siswa kelas III di SDN Bradag. Gambaran umum yang dirasakan siswa pada pembelajaran pendidikan kewarganegaraan minat dan pemahaman serta pencapaian kompetensi siswa dalam mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan masih berada dibawah standar KKM yang ditentukan harus mencapai 70. Hasil belajar siswa pra siklus tingkat ketuntasan baru mencapai 50%. Pembelajaran siklus III, memperoleh nilai 100 sejumlah 10 anak, dengan persentase 50% dan dinyatakan tuntas. Siswa yang memperoleh nilai 90 sejumlah 5 anak, dengan persentase 25% dan dinyatakan tuntas. Siswa yang memperoleh nilai 80 sejumlah 3 anak, dengan persentase 15% dan dinyatakan tuntas. Siswa yang memperoleh nilai 70 sejumlah 1 anak, dengan persentase 5% dan dinyatakan tuntas. Dan siswa yang memperoleh nilai 60 sejumlah 1 anak, dengan persentase 5% dan dinyatakan tidak tuntas. Tingkat ketuntasan mencapai 95%.
Kata Kunci: Model Problem Based Learning Hasil Belajar.
LATAR BELAKANG
Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tingkat SD / MI dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah bahwa Standar Kompetensi pendidikan kewarganegaraan perlu diberi-kan kepada semua peserta didik mulai dari SD untuk menanamkan kesadaran bela negara,penghargaan terhadap hak asasi manusia,harga diri ,kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup,tanggung jawab sosial,ketaatan pada hukum . Kompetensi diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas trampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh pancasila dan UUD 1945.
Mata pelajaran pendidikan kewar-ganegaraaan bertujuan agar siswa memiliki kemampuan berfikir secara kritis,rasional, kreatif,cerdas,memiliki kepribadian dalam wadah Negara kesatuan. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter masyarakat,bangsa .Dari ulasan dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan ,siswa tidak hanya dituntut untuk menguasai tentang materi kebangsaan serta melaksanakan hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara yang baik,mampu mengendalikan diri namun juga diharapkan dapat mewujudkannya dalam kehidupan yang demokratis di dalam berbangsa dan bernegara diterapkan sehari – hari di lingkungan keluarga, sekolah,masyarakat,dalam kehidupan.
RUMUSAN MASALAH
1 Apakah dengan menggunakan melalui Model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola proses pembelajaran PKn siswa kelas III semester II di SDN Bradag tahun pelajaran 2014/2015?
2 Apakah dengan menggunakan melalui Model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas III semester II di SDN Bradag dalam proses pembelajaran PKn tahun pelajaran 2014/2015?
3 Apakah dengan menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas III semester II di SDN Bradag tahun pelajaran 2014/2015?
TUJUAN PENELITIAN
1 Mendeskripsikan peningkatan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran PKn dengan melalui Model Problem Based Learning (PBL)
2 Mendeskripsikan peningkatan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran PKn dengan melalui Model Problem Based Learning (PBL) .
3 Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn.
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian belajar
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia. Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakin-an, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi manusia.
Di bawah ini merupakan pengerti-an dari belajar, antara lain:
1) Morgan dalam Baharudin dan Esa Nur Wahyuni (2009: 14) menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman.
2) Sardiman (2011: 20) mengungkapkan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.
3) Nana Sudjana (2009: 28) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.
Keterampilan Guru
Guru adalah tenaga profesional yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar dan membimbing peserta didik. Orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan merancang pro-gram pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan (Hamzah, 2008: 15).
Selanjutnya menurut Suryosubroto (2009: 32-34), guru mempu-nyai peranan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu: a) membuka pelajaran yang meliputi penyampaian tujuan, pemberian motivasi, mengemukakan masalah pokok yang akan dipelajari, b) menyampaikan materi pembe-lajaran, c) menggunakan metode mengajar, d) menggunakan alat peraga dalam pengajaran, e) pengelolaan kelas yang meliputi pengaturan tata ruang kelas dan menciptakan iklim belajar mengajar yang serasi, f) interaksi belajar mengajar meliputi: persiapan, kegiatan pokok belajar, penyelesaian, g) menutup pelajaran seperti merangkum, mengorganisa-sikan semua kegiatan atau pelajaran yang telah dipelajari sehingga meru-pakan satu kesatuan yang berarti dalam memahami materi.
Aktivitas siswa
Menurut Sriyono (2011: 09.00), aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani. Aktivitas selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar.
Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar. Kegiatan-kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang mengarah pada proses belajar seperti kegiatan bertanya, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa bekerjasama dengan siswa lain, serta tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.
Jenis-jenis aktivitas dalam belajar menurut Diedrich (dalam Sardiman, 2011: 101) dapat digolongkan sebagai berikut: 1) Visual activities, meliputi: membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain. 2) Oral activities, meliputi: menyatakan, merumus-kan, bertanya, memberi saran, mengeluar-kan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, dan interupsi. 3) Listening activities, meliputi: mendengarkan uraian percakapan, diskusi, musik, dan pidato. 4) Writing activities, meliputi: menulis cerita, karangan, laporan, angket dan menyalin. 5) Drawing activities, meliputi: menggam-bar, membuat grafik, peta, dan diagram. 6) Motor activities, meliputi: melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, berkebun, bermain, dan beternak. 7) Mental activities, meliputi: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan. 8) Emotional activities, meliputi: menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang dan gugup.
HIPOTESIS TINDAKAN
1. Diduga dengan melalui Model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola proses pembelajaran PKn siswa kelas III semester II di SDN Bradag tahun pelajaran 2014/2015.
2 Diduga dengan melalui Model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan aktivitas dalam proses pembelajaran PKn. belajar siswa kelas III semester II di SDN Bradag tahun pelajaran 2014/2015.
3 Diduga dengan melalui Model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas III semester II di SDN Bradag tahun pelajaran 2014/2015 .
METODE PENELITIAN
1 Waktu Penelitian
Penelitian ini berlangsung pada semester II yang dimulai dari bulan Januari hingga bulan April 2015. Berikut ini jadwal penelitian yang disusun peneliti:
2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III semester II di SDN Bradag Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Propinsi Jawa Tengah.
Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa dan guru. Penelitian dilaksanakan di kelas III semester II di SDN Bradag tahun pelajaran 2014/2015, jumlah siswa 20 anak, yang terdiri dari siswa laki-laki 11 anak, dan siswa perempuan 9 anak.
Prosedur/Langkah-Langkah Penelitian
Rancangan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar, untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan (Subyantoro, 2009: 10). Menurut Arikunto, dkk (2008: 16), secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam penelitian tindakan kelas, yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi.
METODE PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data diambil melalui observasi dan dokumentasi. Sedangkan pengumpulan data kuantitatif diambil melalui tes.
Metode Observasi.
Observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera (Arikunto. 2002: 133).
Metode observasi dalam penelitian ini berisi catatan yang menggambarkan bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn dengan menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) . Observasi juga dilakukan kepada guru yang sedang mengajar PKn dengan Model Problem Based Learning (PBL) melalui lembar pengamatan.
Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan lapangan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya (Arikunto. 2002: 206).
Studi dokumentasi dilakukan untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa LKS, daftar kelompok siswa dan daftar nilai siswa. Untuk memberikan gambaran secara konkret mengenai kegiatan kelompok siswa dan meng-gambarkan suasana kelas ketika aktivitas belajar berlangsung digunakan dokumentasi foto.
Mengadakan Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto. 2002: 127). Tes dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi belajar. Tes diberikan kepada siswa untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa. Tes ini dikerjakan siswa secara individual setelah mempelajari suatu materi. Tes ini dilaksanakan pada saat proses pembelajaran melalui LKS dan tes akhir pembelajaran pada siklus I dan II.
HASIL PENELITIAN
Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn melalui Model Problem Based Learning (PBL) Sehingga diperoleh rata-rata 2,65 dengan persentase 62,35%. Hasil observasi aktivitas siswa pra siklus masuk dalam kriteria Cukup/C.
Paparan Hasil Belajar Pra Siklus
Hasil tes pembelajaran PKn melalui Model Problem Based Learning (PBL) Siswa yang memperoleh nilai 90 sejumlah 2 orang, dengan persentase 10% dan dinyatakan tuntas. Siswa yang memperoleh nilai 80 sejumlah 4 orang, dengan persentase 20% dan dinyatakan tuntas. Siswa yang memperoleh nilai 70 sejumlah 3 orang, dengan persentase 15% dan dinyatakan tuntas. Siswa yang memperoleh nilai 60 sejumlah 6 orang, dengan persentase 30% dan dinyatakan tidak tuntas. Siswa yang memperoleh nilai 50 sejumlah 5 orang, dengan persentase 25% dan dinyatakan tidak tuntas.
Hasil Belajar Siklus I
Hasil tes pada pembelajaran PKn melalui Model Problem Based Learning (PBL) siklus I, anak yang memperoleh nilai 100 sejumlah 1 anak, persentase 5% dan dinyatakan tuntas. Siswa yang memperoleh nilai 90 sejumlah 2 orang, persentase 10% dan dinyatakan tuntas. Siswa yang memperoleh nilai 80 sejumlah 4 orang, persentase 20% dan dinyatakan tuntas. Siswa yang memperoleh nilai 70 sejumlah 3 orang, persentase 15% dan dinyatakan tuntas.Siswa yang memperoleh nilai 60 sejumlah 5 orang, persentase 25% dan dinyatakan tidak tuntas. Siswa yang memperoleh nilai 50 sejumlah 5 siswa persentase 25% dan dinyatakan tidak tuntas.
Paparan Hasil Belajar Siklus II
Siswa yang memperoleh nilai 100 sejumlah 2 orang, persentase 10% dan dinyatakan tuntas. Siswa yang memperoleh nilai 90 sejumlah 5 anak, persentase 25% dan dinyatakan tuntas. Siswa yang memperoleh nilai 80 sejumlah 7 orang, dengan persentase 35% dan dinyatakan tuntas. Siswa yang memperoleh nilai 70 sejumlah 1anak, persentase 5% dan dinyatakan tuntas. Siswa yang memperoleh nilai 60 sejumlah 5 orang, persentase 25% dan dinyatakan tidak tuntas.
Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus III
Siswa memperoleh nilai 100 sejumlah 10 anak, persentase 50% siswa memperoleh nilai 90 , 5 anak, persentase 25%,. siswa memperoleh nilai 80 , 3 anak, persentase 15%,. siswa yang memperoleh nilai 70 , 1 anak, persentase 5%,. siswa memperoleh nilai 60, 1 orang, persentase 5% dan dinyatakan tidak tuntas. Yang tuntas 19 anak dari 20 anak, ,prosesntase 95%
KESIMPULAN
Hasil belajar siswa pada pelajaran PKn dengan menerapkan Model Problem Based Learning (PBL) mengalami peningkatan yaitu rata-rata hasil belajar kelas III pada siklus I yaitu 68, pada siklus II yaitu 83, dan pada siklus III yaitu 91. Persentase siswa yang tuntas belajar pada siklus I hanya 10 siswa sebanyak 50%, pada siklus II yaitu 15 siswa sebanyak 75%, dan pada siklus III yaitu 19 siswa sebanyak 95% . Dengan demikian dapat disimpulkan hasil belajar siswa meningkat setiap siklusnya. Selain itu dapat disimpulkan bahwa Model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Model Problem Based Learning (PBL) yang diterapkan guru dalam pembelajaran PKn siswa kelas III semester II di SDN Bradag hasil belajarnya meningkat,sehingga kepada guru untuk mengembangkan cara belajar siswa yang hasil belajar siswa sesuai yang diharapkan.
SARAN
Berdasarkan penelitian dengan menerapkan Model Problem Based Learning (PBL) pada siswa kelas III dalam pembelajaran PKn di SDN Bradag maka peneliti menyarankan
Bagi Guru, dapat menggunakan model pembelajaran inovatif lainya agar siswa tidak merasa bosan dan jenuh dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran masih banyak metode atau model lainnya yang dapat di gunakan untuk menunjang keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa.
Bagi Siswa, melalui Model Problem Based Learning (PBL) yang menuntut keterlibatan aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran, sehingga aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn menjadi meningkat. Hal ini bisa diterapkan pada mata pelajaran yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:Rineka Cipta.
Anni, catharina tri.2006.Psikologi belajar. Semarang UPT MKK UNNES.
Hamalik,Dr.Oemar.Psikologi BelajarMengajar.Bandung:Sinar Baru Algensindo.
Http://klikhimabio.blogspot.com/2009/01/observasi-sebagai-alat- evaluasi.html
http://www.slideshare.net/budi2/penggunaan-media-tik-dalam-pengajaran-pendidikan-kewarganegaraan.
http://www.slideshare.net/budi2/penggunaan-media-tik-dalam-pengajaran-pendidikan-kewarganegaraan.”
H4dyme.wordpress.com/…/hakikat-fungsi-dan-tujuan-pendidikan-kewarganegaraan-di-sd/
Ian43.wordpress.com/…/hakikat-fungsi-dan-tujuan-pendidikan-kewarganegaraan-di-sd/ –
Kartadinata,Sunaryo.Prof.2002.Bimbingan di Sekolah Dasar.Bandung: CV.Maulana.
Mudjito.2009.Model pembelajaran Tematik Kelas 1 Sekolah Dasar.Jakarta: Depdiknas.
Mudjito.2009.Pedoman Penilaian Hasil Belajar Dan Kalender Pendidikan di Sekolah Dasar.Jakarta: Depdiknas.
Peraturan menteri pendidikan nasional.nomor 22 tahun 2006.Depdiknas.
Permadi,Gilang.2008. Bahasa Indonesia.Bogor:Yudistira.
Poerwanti,Endang,dkk.2008.Asesmen Pembelajaran SD.Derektorat Jendral Pendidikan Tinggi: Depdiknas.
Sardiman A.M.2011.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.
Subagyo,Drs.2007.Pendidikan Kewarganegaraan.Semarang:UPT MKU UNNES.
Suharmanto,Puguh,S.Pd.2011.Pendidikan Kewarganegaraan Kelas 3.Surabaya:CV.Mia.
Sugandi.Achmad.Drs.20007.Teori Pembelajaran. Semarang:UPT MKU UNNES.
Sukamto.2004.Peningkatan Kualitas Pembelajaran.Jakarta:Depdiknas Perguruan Tinggi.