UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS III SEMESTER II DI SDN PANCUR KECAMATAN PANCUR KABUPATEN REMBANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Sryati

SDN Pancur Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang

ABSTRAK

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek dari penelitian siswa kelas III semester II di SDN Pancur Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang. Metode pengumpulan data menggunakan metode tes, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan kuantitatif Pendekatan Kooperatif Tipe Jigsaw dapat meningkatkan pembelajaran, baik keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Hal dapat terlihar dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Kemampuan guru pada tiap siklus menunjukkan adanya peningkatan. Untuk siklus I, jumlah skor yang diperoleh guru yaitu 35, rata-rata skor 2,9 dengan kriteria Baik/B. Untuk siklus II, jumlah skor yang diperoleh guru yaitu 41, rata-rata skor 3,4 dengan kriteria sangat baik/A. Dan untuk siklus III, jumlah skor yang diperoleh guru yaitu 43, rata-rata skor 3,6 dengan kriteria sangat baik/A. Aktivitas siswa pada tiap siklus juga menunjukkan adanya peningkatan. Untuk siklus I, rata-rata skor 2,36 dan persentase aktivitas siswa yaitu 43,75% dengan kriteria Cukup/C. Untuk siklus II, rata-rata skor 2,88 dan persentase aktivitas siswa yaitu 69,25% dengan kriteria baik/B. Dan untuk siklus III rata-rata skor 3,19 dan persentase aktivitas siswa yaitu 84,25% dengan kriteria Amat baik/A. Hasil belajar siswa pada pra siklus diperoleh nilai rata-rata 59 dengan persentase ketuntasan belajar 38%, siklus I diperoleh nilai rata-rata 68 dengan persentase ketuntasan belajar 46%, pada siklus II diperoleh rata-rata 78,8 dengan persentase ketuntasan belajar 77%, dan pada siklus III diperoleh rata-rata 90 dengan persentase ketuntasan belajar 96%.

Kata kunci: Hasil belajar, Pendekatan Kooperatif Tipe Jigsaw


PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang mempunyai pengaruh terhadap perkembangan anak, sebagai bahasa persatuan, bahasa pengantar dalam pendidikan. Tujuannya (1) berkomunikasi, efektif, efisien , etika; (2) bangga menggunakan bahasa Indonesia ; (3) bahasa Indonesia menggunakannya untuk berbagai tujuan; (4) bahasa Indonesia meningkatkan kemampuan intelektual, emosional dan sosial; (5) memanfaatkan karya sastra memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti. dan (6) menghargai budaya dan intelektual. Menurut Rahmanto (dalam Ahira: 2009), membantu siswa dalam empat aspek, meningkatkan keterampilan berbahasa, pengetahuan budaya, mengembangkan cipta dan rasa, dan pembentukan watak atau karakter, karya sastra memiliki fungsi sebagai media etika estetika (kepekaan terhadap seni dan keindahan), dan didaktika.

Jigsaw adalah tipe pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Elliot Aronson’s, (Aronson, Blaney, Stephen, Sikes, and SNAPP, 1978). Model pembelajaran meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajaran orang lain. Siswa mempelajari materi yang diberikan.

Rumusan Masalah

a. Apakah dengan menggunakan pende-katan pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas III semester II di SDN Pancur dalam proses pembela-jaran Bahasa Indonesia tahun pelajaran 2014/2015?

b. Apakah dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dapat meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola proses pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas III semester II di SDN Pancur tahun pelajaran 2014/2015?

c. Apakah dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III semester II di SDN Pancur dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia tahun pelajaran 2014/2015?

Pemecahan Masalah

a. Membentuk kelompok heterogen yang beranggotakan 4- 5 anak

b. Tiap orang dalam kelompok diberi sub topik yang berbeda.

c. Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan sub topik masing-masing dan menetapkan anggota ahli yang akan bergabung dalam kelompok ahli.

d. Anggota ahli dari masing-masing ke-lompok berkumpul dan mengintegrasi-kan topik yang telah dibagikan sesuai kelompok.

e. Kelompok ahli berdiskusi untuk membahas topik yang diberikan dan saling membantu.

Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan peningkatan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia dengan pendekatan pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw.

2. Mendeskripsikan peningkatan keteram-pilan guru dalam mengelola pembela-jaran Bahasa Indonesia dengan pendekatan pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

3. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa

Dengan penerapan kooperatif Tipe Jigsaw siswa dapat menerima pengalaman belajar yang bervariasi sehingga dapat meningkatkan keaktifan dalam memahami materi serta siswa lebih termotivasi.

2. Bagi Guru

Menumbuhkan kreativitas dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia dalam menerapkan model pembelajaran yang bermakna sehingga guru dapat menciptakan suasana belajar.

3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian dapat dijadikan perbaikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, serta dapat meningkatkan kinerja guru dan kinerja sekolah mewujudkan pendidikan yang bermutu dan berkualitas.

KAJIAN PUSTAKA

Pengertian belajar

1)   Morgan dalam Baharudin dan Esa Nur Wahyuni (2009: 14) menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi hasil latihan.

2) Sardiman (2011: 20) mengungkapkan belajar merupakan perubahan tingkah laku, dengan serangkaian kegiatan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru..

Keterampilan Guru

Guru bertanggung jawab mendidik, mengajar dan membimbing peserta didik. Guru adalah orang yang memiliki kemampuan merancang pembelajaran, mengelola kelas agar peserta didik dapat belajar mencapai kedewasaan pendidikan (Hamzah, 2008: 15).

Suryosubroto (2009: 32-34), guru mempunyai peranan kegiatan pembelajar-an,: a) membuka pelajaran, penyampaian tujuan, pemberian motivasi, mengemuka-kan pokok yang dipelajari, b) menyampai-kan materi c) metode mengajar, d) alat peraga, e) persiapan, kegiatan pokok belajar, penyelesaian, g) menutup pelajaran.

Hasil belajar

Anni, dkk (2007: 5) belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tergantung yang dipelajari oleh pembelajar. Bloom dalam Poerwanti (2008: 1-23) kemampuan manusia ke dalam dua ranah (domain) ranah kognitif dan ranah non kognitif. Ranah non kognitif dibedakan menjadi dua yaitu ranah afektif dan ranah psikomotorik

Ranah kognitif

Ranah kognitif berkaitan dengan hasil pengetahuan, kemampuan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup kategori: a) pengetahuan, b) pemahaman, c) penerapan, d) analisis, e) sintesis dan f) penilaian.

1) Ranah afektif

Ranah afektif berhubungan dengan perasaan, minat, dan nilai. Kategori tujuan pembelajaran afektif menurut Krathwohl dkk (Anni, dkk, 2007: 8-10) meliputi: a) penerimaan (receiving), b) Pe-nanggapan (responding), c) Penilaian (valuing), d) Penggorgani-sasian (organization), e) pembentukan pola hidup (organization by a value complex)

2) Ranah psikomotorik

Ranah psikomotorik menujukkan adanya kemampuan fisik motorik dan syaraf, manipulasi objek, koordinasi, syaraf. Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotorik menurut Elizabeth Simpson (Anni dkk, 2007: 10-12) yaitu: a) persepsi (perception), b) Kesiapan (set), c) Gerakan terbimbing (guide response), d) Gerakan terbiasa (mechanism), e) Gerakan kompleks (complex overt response), f) Penyesuaian (adaptation), dan g) Krea-tivitas (originality).

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Menyimak

Menyimak dan berbicara merupa-kan kegiatan komunikasi dua arah yang langsung. Tidak ada kegiatan menyimak tanpa ada yang berbicara..

Berbicara

Berbicara merupakan keterampilan berbahasa dari hasil simakan.. Dalam kegiatan di sekolah kelas awal SD bisa dimulai dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbicara

Membaca di SD diselenggarakan dalam rangka pengembangan kemampuan membaca yang mutlak harus dimiliki oleh setiap anak.

Menulis di kelas rendah guru untuk selalu memperhatikan dan memberikan saran, tanpa bimbingan yang baik tidak memperhatikan.

Model Pembelajaran Jigsaw

Pengertian Model Pembelajaran Jig-saw

Jigsaw adalah tipe pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Elliot Aronson’s, (Aronson, Blaney, Stephen, Sikes, and SNAPP, 1978). Model pembelajaran untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi dengan kelompoknya.. Model pembelajaran Jigsaw diladasi oleh teori belajar humanistic, adalah unik, memiliki potensi individual dan dorongan internal untuk berkembang.

Teknik mengajar Jigsaw sebagain metode pembelajaran kooperatif bisa digunakan dalam pengakaran membaca, menulis, mendengarkan ataupun berbicara. Teknik ini menggabungkan kegiatan Omembaca, menulis, mendengarkan dan berbicara

KERANGKA BERFIKIR

Penerapan model pembelajaran Jigsaw merupakan salah satu wujud pembelajaran bermakna dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia., merupakan perwujudan dari pembelajaran dari guru dan siswa.

HIPOTESIS TINDAKAN

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah melalui model pembelajaran Jigsaw maka keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa kelas III semester II SDN Pancur pada pembelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkat.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini berlangsung pada kelas III semester II di SDN Pancur yang dimulai dari bulan Januari 2015 hingga bulan April 2015

SUBYEK PENELITIAN

Subyek penelitian ini adalah siswa dan guru. Penelitian dilaksanakan di kelas III SDN Pancur Ngawen tahun pelajaran 2014/2015, dengan jumlah siswa 26 anak, yang terdiri dari siswa laki-laki 14 anak, dan siswa perempuan 12 anak.

PROSEDUR PENELITIAN

Penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar, untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan (Subyantoro, 2009: 10). Menurut Arikunto, dkk (2008: 16), secara garis besar terdapat empat tahapan yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi.

SUMBER DATA

Sumber data adalah subjek data dapat diperoleh (Arikunto. 2002: 107 ) penelitian tindakan kelas , sumber datanya terdiri:

a. Person yaitu ; sumber data yang berasal dari siswa kelas III di SDN Pancur dan guru kelas III di SDN Pancur.

b. Place yaitu: sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan bergerak.

PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data kualitatif diambil melalui observasi dan dokumentasi. Sedangkan pengumpulan data kuantitatif diambil melalui tes.

a. Metode Observasi.

Observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera (Arikunto. 2002: 133).

b. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan lapangan, transkrip, buku notulen rapat, agenda, dan sebagainya (Arikunto. 2002: 206).

c. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto. 2002: 127).

VALIDASI DATA

Peneliti berusaha melakukan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian. Penelitian yang telah mengikuti prosedur, kembali di uji keabsahan data yang dikumpulkan.

ANALISIS DATA

Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif siswa diukur dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan rerata atau mean dan dipaparkan dalam persentase.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS-AN

Dari hasil observasi pembelajaran Bahasa Indonesia melalui model pembelajaran Jigsaw diperoleh data selalu mengalami perubahan setiap siklus.

Hasil tes pada pembelajaran Bahasa Indonesia melalui model pembelajaran Jigsaw secara keseluruhan siswa sudah mengalami ketuntasan dalam belajar..

PEMBAHASAN

Aktivitas siswa pada tiap siklus juga menunjukkan adanya peningkatan hasil dari siklus I rata-rata skor sampai pada siklus III meningkat, persentase aktivitas siswa siklus I yaitu 43,75% siklus II, rata-rata-rata 69,25% dan siklus III rata-rata yaitu 78,8%

KESIMPULAN

1. Aktivitas belajar siswa dari pra siklus rata-rata 38% , siklus I, rata-rata persentase aktivitas siswa yaitu 43,75% ,siklus II, persentase aktivitas siswa yaitu 69,25% dan siklus III persentase aktivitas siswa yaitu 78,8%.

2. Hasil belajar siswa pada pra siklus diperoleh nilai rata-rata 59, siklus I diperoleh nilai rata-rata 68 , pada siklus II diperoleh rata-rata 78,8 dan pada siklus III diperoleh rata-rata 90 dengan persentase ketuntasan belajar 96%.

SARAN

1. Guru sebaiknya dapat mengenal dan berlatih menerapkan Model pembela-jaran Jigsaw

2. Model pembelajaran Jigsaw digunakan sebagai pembelajaran Bahasa Indone-sia siswa sekolah dasar, karena lebih banyak siswa aktif.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:Rineka Cipta.

Arikunto, S.dkk. 2007. Penelitian Timdakan Kelas.Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Asma N. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Depdiknas

Aqib, Z. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Yrama Widya

BSNP. 2006. Panduan Penyusunan KTSP Jenjang Pendidikan Dasar dan

Menengah. Jakarta: Depdiknas.

Hamalik, O.2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

G. Udin. S. Winataputra, dkk. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Universtas Terbuka.

Ibrahim, M.2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya. UNESA University Press.

Lie, A. 2002. Mempraktekkan Cooperatif Learning di Ruang- Ruang Kelas.  Jakarta: Grasindo.

Mu’nisah. 2008. Hand Out Ilmu Pengetahuan Sosial. Semarang. UNNES

Sanjaya, W. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Kencana Prenada Media Group.

Slavin, E,. R,. 2009. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.

Sri Rahayu, M.2006. Pengembangan Penelitiaan Kualitatif dalam Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial (hal 12-25 ). Jakarta: Depdikbud.

Sugandi, A. 2006. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT MKK UNNES.

Suprijono A.2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tri Anni, C,. dkk.2006. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES.

Widhihastrini, F dkk.2009. Penyusunan Panduan Skripsi. Semarang:Lemlit UNNES.