MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PERKALIAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TEAM GROUP TOURNAMENT BAGI SISWA KELAS II SEMESTER II SDN GAPLOKAN KECAMATAN JAPAH KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PERKALIAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TEAM GROUP TOURNAMENT BAGI SISWA KELAS II SEMESTER II SDN GAPLOKAN KECAMATAN JAPAH
KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Sujito
SDN Gaplokan Kecamatan Japah Kabupaten Blora
ABSTRAK
Hasil belajar Matematika pada perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka pada ulangan harian pertama, belum menunjukkan hasil yang diharapkan. Dari hasil ulangan harian masih banyak siswa yang prestasi belajarnya rendah belum mencapai kriteria ketuntasan belajar minimal. Standar ketuntasan belajar minimal mata pelajaran Matematika yang telah ditetapkan bagi siswa Kelas II semester II di SDN Gaplokan adalah 65. Penerapan Pembelajaran kooperatif model Team Group Tournament, merupakan tindakan pemecahan masalah yang diterapkan dalam upaya meningkatkan hasil belajar Matematika. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka bagi siswa Kelas II semester II SDN Gaplokan Dengan model TGT diharapkan dapat membantu guru untuk mengembangkan gagasan tentang strategi kegiatan pembelajaran yang efektif dan inovatif dalam pencapaian kompetensi individual masing-masing peserta didik. Kondisi awal, hasil. Ketuntasan pembelajaran adalah 40,00%. Hanya 10 siswa yang berhasil memenuhi target KKM, Perolehan nilai tertinggi adalah 80, nilai terendah 50, dengan nilai rata-rata kelas sebesar 68,00.Nilai hasil ulangan yang telah diperoleh siswa, pada siklus I ini juga telah mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut adalah pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 68,00, sedangkan pada pembelajaran awal nilai rata-rata baru mencapai 58,80. Nilai siklus II dapat dijelaskan bahwa perolehan nilai tertinggi adalah 100, nilai terendah 60, dengan nilai rata-rata kelas sebesar 78,00.sebanyak 24 siswa.Ketuntasan belajar pada siklus II telah mencapai 87,50 %,
Kata Kunci: Hasil Belajar Team Group Tournament
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Hasil belajar Matematika pada perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka pada ulangan harian pertama, belum menunjukkan hasil yang diharapkan. Dari hasil ulangan harian masih banyak siswa yang prestasi belajarnya rendah belum mencapai kriteria ketuntasan belajar minimal. Standar ketuntasan belajar minimal mata pelajaran Matematika yang telah ditetapkan bagi siswa Kelas II semester II di SDN Gaplokan adalah 65.
Penerapan Pembelajaran koopera-tif model Team Group Tournament, merupakan tindakan pemecahan masalah yang diterapkan dalam upaya meningkatkan hasil belajar Matematika. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka bagi siswa Kelas II semester II SDN Gaplokan Dengan model TGT diharapkan dapat membantu guru untuk mengembangkan gagasan tentang strategi kegiatan pembelajaran yang efektif dan inovatif dalam pencapaian kompetensi individual masing-masing peserta didik.
Identifikasi Masalah
Dari 25 siswa, yang mengalami ketuntasan belajar baru 10 anak, sisanya sebanyak 15 anak belum tuntas, artinya pencapaian nilai masih dibawah standart, sedangkan nilai rata-rata kelas baru menunjukkan 58,80. Secara kualitas termasuk dalam kategori kurang baik.
Rumusan Masalah
1. Apakah melalui Penerapan Pembela-jaran Kooperatif Model Team Group Tournament (TGT) dapat meningkat-kan keaktifan belajar tentang perkalian bilangan bagi siswa Kelas II SDN Gaplokan Kecamatan Japah Kabupaten Blora Pada Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015?”
2. Apakah melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Team Group Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar Matematika tentang perkalian bilangan bagi siswa Kelas II SDN Gaplokan Kecamatan Japah Kabupaten Blora Pada Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015?.
Tujuan Penelitian
1. Meningkatkan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran Matematika materi melakukan perkalian bilangan bagi siswa Kelas II Semester II SDN Gaplokan
2. Meningkatkan hasil belajar Matematika materi tentang perkalian bilangan angka bagi siswa Kelas II SDN Gaplokan Kecamatan Japah Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2014/2015.
Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis
1. Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah bahwa hasil penelitian diharapkan dapat menambah bahan kajian, khususnya dalam implementasi pembelajaran Matematika materi perkalian bilangan.
2. Memberikan sumbangan wawasan bagi penelitian selanjutnya.
3. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat dalam menerapkan teori dan menda-patkan gambaran dan pengalaman praktis dalam penelitian mengenai pembelajaran Matematika di SD.
Manfaat Praktis
1. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah bahwa penelitian ini dapat digunakan sebagai model dalam meng-implementasikan upaya menagatasi kesulitan pembelajaran Matematika.
2. Sebagai gambaran bagi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Blora dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di daerah dalam rangka pengembangan dan pengendalian pembelajaran yang pada standar yang ditetapkan
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
Hakekat Belajar
Belajar merupakan suatu usaha yang dilakukan setiap manusia dalam rangka untuk mencapai sesuatu yang ingin dicapai. Ngalim Purwanto (2006:85) menyimpulkan tentang belajar yaitu: (1) belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku; (2) belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman; (3) untuk dapat disebut belajar maka perubahan itu harus relatif mantap.
Keaktifan dan Aktivitas Belajar
Menurut Sriyono, dkk. (Sriyono, 2002: 75) Keaktifan adalah pada saat guru mengajar ia harus mengusahakan agar murid-muridnya aktif, jasmani maupun rohani. Keaktifan jasmani maupun rohani
Selain itu dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepa-da siswa setiap kali mengajar lebih baik daripada sekedar memberi pelajaran lisan saja. Sebab, hal tersebut akan mendorong siswa memecahkan masalah dan mendorong guru lebih kreatif dan berinisiatif (Sriyono, 2002: 77-78).
Hakikat Matematika
Matematika merupakan ilmu yang mendasari perkembangan tehnologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia (Amin, Zaenul Ittihad, 2008:211). Oleh karena itu pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik
Hasil Belajar Matematika
Hasil belajar dipengaruhi oleh anak didik, salah satunya adalah motivasi. Motivasi adalah suatu dorongan untuk merangsang supaya siswa senang belajar Matematika (E Mulyasa, 2008: 200). Mengenai belajar menurut Ansari (2000:9) pengertiannya adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
Hipotesis Tindakan
1. Diduga melalui Penerapan Pembela-jaran Kooperatif Model Team Group Tournament (TGT) dapat meningkat-kan keaktifan belajar tentang perkalian bilangan bagi siswa Kelas II SDN Gaplokan Kecamatan Japah Kabupaten Blora Pada Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015?”
2. Diduga melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Team Group Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar Matematika tentang perkalian bilangan bagi siswa Kelas II SDN Gaplokan Kecamatan Japah Kabupaten Blora Pada Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015?.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan selama 4 (empat) bulan, mulai dari bulan Januari sampai dengan bulan April 2015.
Tempat penelitian ini adalah di SDN Gaplokan. Karena dalam Penelitian Tindakan Kelas yang menjadi subyek penelitiannya yaitu siswa Kelas II SDN Gaplokan. Dan dilaksanakan pada waktu proses kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung pada jam efektif dan penelitian ini dilaksanakan di tempat di mana peneliti bekerja.
Subyek Penelitian
Subyek penelitian yang dituju oleh peneliti adalah siswa Kelas II SDN Gaplokan, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora, Tahun Pelajaran 2014/2015. SDN Gaplokan memiliki jumlah siswa secara keseluruhan adalah 182 anak. Sedangkan untuk siswa kelas II SDN Gaplokan adalah 25 siswa. Terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.
Sumber Data
Sumber data yang diperoleh oleh peneliti adalah data hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti sendiri dan data hasil pengamatan yang diperoleh dari teman sejawat yang mendapingi peneliti untuk melakukan kegiatan penelitian.
Prosedur Penelitian
Peneliti dalam mengadakan pene-litian ini tidak hanya menggunakan satu metode saja, suatu misal metode ceramah, eksperimen dan sebagainya, melainkan menggunakan metode yang bervariasi dan menggunakan alat peraga
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS-AN
Pada hasil ulangan yang dilaksanakan pada pembelajaran tersebut didapatkan hasil yang cukup rendah. Dari rekap hasil nilai ulangan pada pembelajaran awal didapatkan nilai rata-rata sebesar 58,80, nilai tertinggi sebesar 70, nilai terendah sebesar 30. Untuk ketuntasan belajar, baru mencapai 40,00%. Pada Pembelajaran ini baru ada 9 siswa yang telah mendapatkan nilai dalam kategori tuntas.
Hasil tes siklus I, menunjukkan bahwa hasil yang mencapai nilai sangat baik belum ada, yang mendapat nilai baik adalah 7 siswa atau (28%), dari jumlah 25 siswa yang masih mendapatkan nilai Cukup sebanyak 10 siswa (40%) , sedangkan yang mendapat nilai kurang dan sangat kurang ada 8 siswa (32%). Berdasarkan ketuntasan belajar siswa dari sejumlah 25 siswa terdapat 17 siswa atau 68,00% yang sudah mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan 8 siswa atau 32,00% belum mencapai ketuntasan dalam belajar. Adapun dari hasil nilai siklus I dapat dijelaskan bahwa perolehan nilai tertinggi adalah 80, nilai terendah 50, dengan nilai rata-rata kelas sebesar 68,00.
Berdasarkan data tersebut di atas diketahui bahwa pada siklus II ini, siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 22 siswa (88,00%) yang berarti sudah ada peningkatan. Sedangkan yang belum tuntas 12,00% atau 3 siswa. Adapun dari hasil nilai siklus II dapat dijelaskan bahwa perolehan nilai tertinggi adalah 100, nilai terendah 60, dengan nilai rata-rata kelas sebesar 78,00.
Adapun dari hasil nilai siklus II dapat dijelaskan bahwa perolehan nilai tertinggi adalah 100, nilai terendah 60, dengan nilai rata-rata kelas sebesar 78,00.
Kegiatan pembelajaran pada siklus II ini tidak ada kendala yang begitu berarti, telah berjalan dengan baik. Mengenai nilai hasil ulangan yang telah diperoleh siswa, pada siklus II ini juga telah mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut adalah pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 78,00, sedangkan pada pembelajaran siklus I nilai rata-rata baru mencapai 68,00. Ketuntasan belajar pada siklus II telah mencapai 87,50 %,
Pembahasan Tiap Siklus
1. Pembahasan Pra Siklus
Berdasarkan ketuntasan belajar siswa, dari sejumlah 25 siswa hanya 10 siswa atau 40,00% yang mencapai ketuntasan belajar dengan skor standar Kriteria Ketuntasan Minimal adalah 65. Sedangkan sebanyak 15 siswa atau 60,00% terendah adalah 40, dengan rata-rata kelas sebesar 58,80.
2 Pembahasan Siklus I
Hasil tes siklus 1, menunjukkan hasil belajar siswa telah emngalai peningkatan. Berdasarkan ketuntasan belajar siswa dari sejumlah 25 siswa terdapat 17 siswa atau 68,00% perolehan nilai tertinggi telah mencapai 80, nilai terendah 50, dengan nilai rata-rata kelas sebesar 68,00.
3 Pembahasan Siklus II
Hasil tes siklus II ketuntasan belajar menjadi 88,00% (22 siswa). Sedangkan hasil rekapitulasi nilai hasil ulangan siklus II dapat dijelaskan bahwa perolehan nilai tertinggi telah mencapai 100, nilai terandah 60 dan nilai rata-rata adalah 78,00.
PENUTUP
Simpulan
1. Melalui penerapan pembelajaran kooperatif Model Team Group Tournament (TGT) dapat meningkat-kan keaktifan belajar tentang perkalian bilangan bagi siswa Kelas II SDN Gaplokan Kecamatan Japah Kabupaten Blora Pada Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015. Peningkatan ter–sebut dibuktikan dengan hasil observa–si yang memperoleh peningkatakan keaktifan belajar sebesar 54,67.
2. Melalui penerapan pembelajaran ko-operatif Model Team Group Tourna-ment (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar Matematika tentang perkalian bilangan bagi siswa Kelas II SDN Gaplokan Kecamatan Japah Kabupaten Blora Pada Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015. Kesimpulan tersebut didikung oleh hasil empiris yang menyatakan bahwa ada peningkatan rata-rata hasil belajar sebesar 19,20%, dan peningkatan ketuntasan belajar sebesar 48%.
Saran
1. Berkaitan dengan simpulan hasil penelitian di atas, maka dikemukakan saran bahwa guru hendaknya mengusahakan secara semaksimal mungkin pelaksanaan pembelajaran yang mampu menarik minat dan aktivitas belajar bagi siswa. Guru juga harus senantiasa meningkatkan kemampuan profesionalnya dalam kegiatan pembelajaran.
2. Untuk sekolah, supaya mampu memfasilitasi sarana dan prasarana untuk pelaksanaan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.. Sekolah hendaknya mampu membudayakan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas, sehingga dapat mengoptimalkan hasil belajar siswa
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Zaenul Ittihad, 2008, Matematika, Jakarta: Universitas Terbuka.
Aqib, Zainal, 2008, Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Bandung: Yrama Widya.
B., Suryobroto, 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta
Depdiknas, 2003. Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Kurikuium 2004. Jakarta
Depdiknas.2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: PT: Raja Grafindo Persada.
Purnomosidi, dkk. 2008, Matematika Untuk SD/MI Kelas II, Jakarta: Depdiknas
Ngalim Purwanto, M, 2006. Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya
Trianto,2007, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Surabaya: Prestasi Pustaka Publisher
Wardani, IGAK, 2007. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Universitas Terbuka
Yamin, Martinis, 2006. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: Gaung Persada Press.