EVALUASI PROGRAM CHARACTER BUILDING

APPLE KIDS PRESCHOOL SALATIGA

Desi Kusumawati

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

FKIP –Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

ABSTRACT

This study aimed to evaluate the extent to which achievement of the objectives of Character Building program and evaluate the suitability of components, subcomponents, indicators, subindicators of Character Building program with the aim of components, subcomponents, indicators, subindicators Character Building program. The evaluation model being used is a Goal Oriented Evaluation Model developed by Ralph Winfred Tyler in 1949. The results showed that (1) the purpose of Character Building program in Apple Kids Preschool Salatiga is achieve not, which means that the achievement is less than 20 %, or none of the specified criterias are met; and (2) the components and subcomponents of Character Building program in Apple Kids Preschool Salatiga was incompatible with the objective of the components and subcomponents of Character Building program Apple Kids Preschool Salatiga, which means that the suitability is less than 25 %, or none of the specified criterias are met. The indicators and subindicators of Character Building program in Apple Kids Preschool Salatiga incompatible with the purpose of the components and subcomponents of Character Building program Apple Kids Preschool Salatiga, which means that the suitability is 25 % -50 % or out of the four criterias set out, there is one criterion that is met and that the indicator is a translation of subcomponents as well as the subindicators elaboration of indicators.

Keywords: Character Building Program, Program Evaluation, Goal Oriented Evaluation Model 


PENDAHULUAN

Lembaga sosial kedua setelah keluarga adalah sekolah yang mempunyai peranan penting dalam membentuk karakter anak. Saptono (2011 : 25) menyatakan banyak orang menginginkan agar sekolah makin peduli pada pendidikan karakter, karena pendidikan karakter ibarat sauh yang membuat semua orang punya alasan kuat untuk tetap memiliki harapan dan sikap optimis bahwa masyarakat yang lebih baik akan terwujud di kemudian hari. Pernyataan tersebut sesuai dengan visi pemerintahan Presiden Joko Widodo yang ingin menerapkan revolusi mental. Revolusi mental menurut Presiden Joko Widodo berarti warga Indonesia harus mengenal karakter orisinal bangsa. Indonesia merupakan bangsa yang berkarakter santun, berbudi pekerti, ramah, dan bergotong royong. Karakter tersebut merupakan modal yang seharusnya dapat membuat rakyat sejahtera.

Sekolah yang akan melaksanakan program Character Building dalam bukunya Kurniawan (2013: 57) disebutkan bahwa perlu dilakukan evaluasi program karena bertujuan untuk mengukur dan menilai tingkat pencapaian tujuan Character Building untuk selanjutnya menentukan langkah-langkah tindak lanjut. Apple Kids Preschool Salatiga telah melaksanakan program Character Building sejak tahun 2009, tetapi hasil wawancara peneliti dengan Kepala Sekolah diketahui

Apple Kids Pre-School Salatiga belum pernah melakukan evaluasi program Character Building untuk mengukur dan menilai tingkat pencapaian tujuan character building. Evaluasi yang selama ini dilakukan adalah evaluasi proses pembelajaran dengan guru.

Kondisi ini menggambarkan bahwa di Apple Kids Preschool Salatiga sebagai sekolah yang melaksanakan Character Building belum pernah melakukan evaluasi program Character Building untuk mengukur dan menilai tingkat pencapaian tujuan Character Building.

Badrujaman (2011: 19) menyata-kan program yang akuntabel adalah program yang dapat diketahui sejauh mana pencapaian dari tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Pernyataan tersebut menunjuk-kan program Chaarcter Building Apple Kids Preschool Salatiga belum akuntabel karena belum diketahui pencapaian dari tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan program Character Building Apple Kids Preschool Salatiga yaitu untuk mendukung studi anak-anak Apple Kids Preschool Salatiga, melihat pertumbuhan anak-anak Apple Kids Preschool Salatiga dan keberhasilannya di sekolah dan kehidupan, sebagai bukti bahwa Character Building adalah persiapan yang baik untuk belajar hidup. Program Character Building Apple Kids Preschool Salatiga berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah diketahui

Program Character Building dibuat dari hasil diskusi antara guru dan kepala sekolah. Program belum pernah dievaluasi tentang kesesuaiannya antara komponen dengan tujuan komponen, subkomponen dengan tujuan subkomponen, indikator dengan tujuan indikator, subindikator dengan tujuan subindikator dalam program Character Building.

Pernyataan Kepala Sekolah tersebut menunjukkan bahwa program Character Building Apple Kids Preschool Salatiga dibuat dari hasil diskusi antara guru dan kepala sekolah bukan dilihat dari kesesuaiannya antara komponen dengan tujuan komponen, subkomponen dengan tujuan subkomponen, indikator dengan tujuan indikator, subindikator dengan tujuan subindikator. Kondisi ini berbeda dengan pernyataan Arikunto dan Jabar (2009: 9).

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk: (1) Mengevaluasi sejauh mana ketercapaian tujuan program Character Building Apple Kids Preschool Salatiga; (2) Mengevaluasi kesesuaian komponen, subkomponen, indikator, subindikator program Character Building dengan tujuan komponen, subkomponen, indikator dan subindikator program Character Building Apple Kids Preschool Salatiga

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Character Building

Character menurut pengamatan filosof kontemporer Michael Novak dalam Lickona (2013: 72) adalah perpaduan harmonis seluruh budi pekerti yang terdapat dalam ajaran-ajaran agama, kisah-kisah sastra, cerita-cerita orang bijak, dan orang-orang berilmu, sejak zaman dahulu hingga sekarang. Sedangkan menurut Lickona (2013: 72) karakter yang baik terdiri dari mengetahui hal yang baik, menginginkan hal yang baik dan melakukan hal yang baik. Character Building adalah sebuah program yang bukan sekedar membiasakan anak berperilaku baik, lebih dari itu yaitu membentuk pikiran, watak, dan perilaku yang baik sehingga membuat anak berhasil (DeRoche dan Williams 2009: 1).

Selain itu Character Building merupakan program yang memiliki peran membantu siswa dan komunitas sekolah untuk memahami nilai-nilai yang baik dan berperilaku berdasarkan nilai-nilai tersebut (Lickona dan Matthew 2005: 1). Pendapat serupa dikemukakan oleh Koesoma (2010: 212) yang mengatakan Character Building adalah mengajarkan nilai-nilai yang relevan sehingga anak didik memiliki gagasan konseptual tentang nilai-nilai pemandu perilaku yang bisa dikembangkan dalam mengembangkan karakter pribadinya.

Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Program Character Building

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan program Character Building menurut Muslich (2011) adalah orang tua dan guru. Orang tua harus bisa memberikan cermin yang dapat ditiru, misalnya bersikap familier, siap menjadi tempat curhat, memperhatikan aspirasi, sikap yang menyejukkan, sportif dan sebagainya. Sebaliknya sikap mau menang sendiri, arogan, egois dan sikap negatif lain harus dihindari.

Guru sebagai sosok panutan, harus dapat memberikan contoh dalam bertindak, bersikap dan bernalar dengan baik. Bahkan harus menunjukkan sebagai guru yang berkarakter, yaitu: (1) memiliki pengetahuan keagamaan yang luas dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari secara aktif; (2) meningkatkan kualitas keilmuan secara berkelanjutan; (3) bersih jasmani dan rohani; (4) pemaaf, penyabar dan jujur; (5) berlaku adil terhadap peserta didik dan semua stakeholders pendidikan; (6) mempunyai watak dan sifat ketuhanan yang tercermin dalam pola pikir, ucapan dan perilaku; (7) tegas bertindak, profesional dan proporsional; (8) tegas terhadap berbagai kondisi yang mungkin dapat mempengaruhi jiwa, keyakinan dan pola pikir peserta didik, dan; (9) menumbuhkan kesadaran diri sebagai penasihat (Muclish, 2011).

Pendapat serupa dikemukakan oleh Koesoma (2010: 214) yang mengatakan tumpuan Character Building ada di pundak para guru. Indikasi adanya keteladanan dalam Character Building adalah apakah terdapat model peran dalam diri insan pendidik (guru, staf, karyawan, kepala sekolah, direktur, dan lain-lain). Demikian juga, apakah secara kelembagaan terdapat contoh-contoh dan kebijakan serta perilaku yang bisa diteladani oleh siswa sehingga apa yang mereka pahami tentang nilai-nilai itu memang bukan sesuatu yang jauh dari hidup mereka, melainkan ada dekat dengan mereka dan mereka dapat menemukan peneguhan dan afirmasi dalam perilaku individu/lembaga sebagai manifestasi nilai (Koesoma, 2010: 214).

Selanjutnya Dwikurnaningsih (2011: 237) menyatakan guru adalah frontliner dalam peningkatan mutu pendidikan karakter, budaya, dan moral. Seorang guru yang akan mengembangkan karakter siswa harus menunjukkan bahwa integritas adalah hal yang paling berharga. Guru terlebih dahulu harus berperan sebagai model untuk menyatakan kebenaran, menghormati orang lain, menerima dan memenuhi tanggung jawab, bermain jujur, mengembalikan kepercayaan, dan menjalani kehidupan yang bermoral (Dwikurnaningsih, 2011: 242-243)

Tujuan Character Building

Secara umum, banyak orang memahami tujuan Character Building sebagai pengembangan kepribadian di mana pertumbuhan individu sebagai pribadi yang sehat merupakan sasaran akhir (Koesoema, 2012: 34). Begitu pula pandangan Apple Kids Preschool Salatiga tentang tujuan program Character Building, yaitu untuk mendukung studi anak-anak Apple Kids Preschool Salatiga, melihat pertumbuhan anak-anak Apple Kids Preschool Salatiga dan keberhasilannya di sekolah dan kehidupan, sebagai bukti bahwa Character Building adalah persiapan yang baik untuk belajar hidup.

Semestinya tujuan Character Building tidak dapat ditentukan secara sepihak oleh individu atau lembaga. Perlu ada komunikasi, diskusi dan pendalaman yang melibatkan banyak pihak. Pembahasan tentang tujuan Character Building ini merupakan hal paling fundamental sebelum kita menentukan sarana-sarana agar tujuan Character Building tercapai (Koesoema, 2012: 35).

Program Character Building Apple Kids Preschool Salatiga

Program Character Building Apple Kids Preschool Salatiga terdiri dari Kategori Program Utama (KPU), Program Utama (PU), Program (P) dan Kegiatan (K). Kategori program utama merupakan aplikasi dari tujuan program Character Building Apple Kids Preschool Salatiga yaitu Hello, Thank You, Please, Help Me, Sorry yang dikenal dengan sebutan Five Magic Words. Kategori program utama tersebut terdiri dari beberapa program utama yaitu respect, sharing, caring, honesty tolerance, diligent, obedience, independence, fairness, self-control.

Kesepuluh program utama tersebut terdiri dari satu atau dua program. Sedangkan program tersebut terdiri dari satu atau dua kegiatan. Ilustrasi program utama, program dan kegiatan Character Building Apple Kids Preschool Salatiga dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1. Program Utama, Program dan Kegiatan Character Building di Apple Kids Preschool Salatiga

No

Program Utama

Program

Kegiatan

1.

Respect

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

Dare to dream concert

2.

Sharing

Panti Asuhan

Berbagi sembako di panti asuhan Wiloso Tomo

3.

Caring

Berbagi dengan orang lain

1. Defender of the earth,

2. Back to nature

4.

Honesty

Kantin Kejujuran

Kantin kejujuran

5.

Tolerance

Hari Besar Keagamaan

1. Perayaan Idul Fitri

2. Perayaan Natal

3. Perayaan Nyepi

4. Perayaan Imlek

6.

Diligent

Rajin

1. Membereskan mainan setelah bermain

2. Kerja bakti di lingkungan sekolah

7.

Obedience

PR Character Building

Mengerjakan PR Character Building di rumah

8.

Independence

Healthy Food

1. Sikat gigi sendiri

2. Mencuci piring sendiri

9.

Fairness

Distribusi makanan

Mendistribusikan makanan dengan porsi yang sama di lingkungan sekolah

10.

Self-control

1. Berbaris

2. Bergantian

1. Berbaris sebelum masuk kelas

2. Bergantian mainan dengan teman

Sumber: Apple Kids Preschool Salatiga. 2015

Kriteria Evaluasi

Dasar pembuatan kriteria dapat menggunakan konsep atau teori-teori yang terdapat dalam buku-buku ilmiah. (Arikunto dan Jabar, 2009: 33). Kriteria dalam penelitian ini menggunakan konsep atau teori-teori yang terdapat dalam buku-buku ilmiah. Kriterianya terbagi menjadi dua yaitu kriteria pencapaian tujuan dan kriteria kesesuaian program dengan tujuan. Untuk kriteria pencapaian tujuan, tujuan dapat tercapai jika memenuhi kriteria yaitu: a) Pembuatan tujuan Character Building melibatkan banyak pihak yakni guru, orang tua dan kepala sekolah (Koesoema, 2012: 35); b) Program Character Building sebelum dibuat diusulkan pada orang tua dan meminta masukan dari orang tua (Lickona, 2013: 519); c) Program Character Building sengaja direncanakan. Tanpa ada perencanaan secara sadar, keberhasilan Character Building tidak dapat dievaluasi dan sekolah tidak akan memiliki informasi untuk mengembangkannya lebih lanjut (Koesoma, 2012: 75); d) Program Character Building bersifat eksplisit, artinya isi, pendekatan dan bentuk praksisnya (di dalam atau luar kelas) disampaikan secara transparan kepada stakeholder yakni siswa, guru, orang tua ataupun masyarakat (Koesoma, 2012: 75); e) Tujuan (goal, aim, purpose) dirumuskan dengan jelas (Anderson dan Krathwohl, 2010: 15)

Sedangkan untuk kriteria kesesuaian komponen, subkomponen, indikator, subindikator dengan tujuannya dikatakan sesuai apabila memenuhi kriteria yaitu: a) Program dan tujuan program saling berkaitan (Arikunto dan Jabar, 2009: 9); b) Tujuan (goal, aim, purpose) dirumuskan dengan jelas (Anderson dan Krathwohl, 2010: 15); c) Komponen, subkomponen, indikator, subindikator program Character Building sebelum dibuat diusulkan pada orang tua dan meminta masukan dari orang tua (Lickona, 2013: 519); d) Komponen program merupakan penjabaran dari tujuan program. Subkomponen program merupakan penjabaran dari komponen program. Indikator merupakan penjabaran dari subkomponen. Subindikator merupakan penjabaran dari indikator. (Arikunto dan Jabar, 2009: 12-13)

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian evaluatif. Subyek dalam penelitian ini adalah Apple Kids Preschool Salatiga. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder dan data primer. Data sekunder diperoleh dari dokumen program Character Building Apple Kids Preschool Salatiga. Sedangkan data primer diperoleh dari Focus Group Discussion (FGD) dengan 18 orang guru dan satu orang kepala sekolah Apple Kids Preschool Salatiga.

Penelitian ini dilaksanakan di Apple Kids Preschool Salatiga yang beralamat di Jl. Dr. Sumardi No. 11 Salatiga 50714. Pelaksanaan penelitian ini dimulai pada bulan April 2015 sampai dengan akhir Agustus 2015. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini melalui analisis dokumen. Dokumen yang digunakan adalah program Character Building Apple Kids Preschool Salatiga.

Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan model evaluasi berbasis tujuan (Goal Oriented Evaluation). Setelah data terkumpul kemudian dilakukan tabulasi data. Tabulasi merupakan coding sheet yang memudahkan peneliti dalam mengolah dan menganalisisnya, baik secara manual maupun komputer (Arikunto dan Jabar, 2009: 129). Data hasil evaluasi kesesuaian komponen, subkomponen, indikator, subindikator dengan tujuannya diberikan kategorisasi dengan menggunakan kriteria kuantitatif tanpa pertimbangan menurut Arikunto dan Jabar (2009:35). Kriteria tersebut kemudian dikategorisasi yakni: nilai 1 (Sangat Tidak Sesuai) bila dari empat kriteria yang ditetapkan tidak ada satupun kriteria yang terpenuhi atau jika kesesuaian kurang dari 25%; nilai 2 (Tidak Sesuai) bila dari empat kriteria yang ditetapkan hanya satu kriteria yang terpenuhi atau jika kesesuaian 25%-50%; nilai 3 (Cukup Sesuai) bila dari empat kriteria yang ditetapkan hanya dua kriteria yang terpenuh atau, jika kesesuaian 51%- 75%; nilai 4 (Sesuai) bila dari empat kriteria yang ditetapkan semuanya terpenuhi atau jika kesesuaian 76%-100%.

Begitu pula dengan data hasil pencapaian tujuan program diberikan kategorisasi dengan menggunakan kriteria kuantitatif tanpa pertimbangan menurut Arikunto dan jabar (2009: 35). Kategorisasinya adalah Nilai 1 ( Sangat Tidak Tercapai) bila dari lima kriteria yang ditetapkan tidak ada satupun kriteria yang terpenuhi atau jika mencapai < 20%; Nilai 2 (Tidak Tercapai) bila dari lima kritera yang ditetapkan hanya satu kriteria yang terpenuhi atau jika mencapai 21%- 49%; Nilai 3 (Sebagian Tercapai) bila dari lima kriteria yang ditetapkan hanya tiga atau empat kriteria yang terpenuhi atau jika mencapai 51% – 99%; Nilai 4 (Tercapai) bila dari lima kriteria yang ditetapkan semuanya terpenuhi atau jika mencapai 100%.

Setelah itu dianalisis menggunakan statistik deskriptif untuk melukiskan dan menganalisis kelompok data (data hasil penilaian kesesuaian komponen, subkom-ponen, indikator, subindikator dengan tujuannnya dan data hasil penilaian pencapaian tujuan) berdasarkan kriteria yang telah disusun tanpa membuat atau menarik kesimpulan. (Arikunto dan Jabar, 2009: 143). Langkah selanjutnya adalah membuat kesimpulan dari hasil analisis dan memberikan saran.

Teknik validitas dan reliabilitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kredibilitas (validitas internal). Teknik yang digunakan untuk memeriksa kredibilitas penelitian mengacu pada: pemeriksaan sejawat melalui diskusi, member check dan Focus Group Discussion (FGD).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2015 hingga akhir Agustus 2015 di Apple Kids Preschool Salatiga. Awalnya peneliti meminta dokumen program Character Building kemudian program Character Building tersebut dianalisis dengan menggunakan model evaluasi berbasis tujuan. Hasil evaluasi terbagi menjadi dua yaitu: 1) hasil evaluasi pencapaian tujuan program Character Building Apple Kids Preschool Salatiga; dan 2) hasil evaluasi kesesuaian komponen, subkomponen, indikator, subindikator dengan tujuan komponen, subkomponen, indikator, subindikator program Character Building Apple Kids Preschool Salatiga.

Hasil evaluasi pencapaian tujuan program Character Building Apple Kids Preschool Salatiga menunjukkan bahwa semua evaluasi masuk dalam kategori sangat tidak tercapai, yang artinya pencapaian tujuan komponen, subkompo-nen, indikator, subindikator dengan tujuan program Character Building kurang dari 20% atau dengan kata lain dari lima kriteria yang ditetapkan tidak ada satupun kriteria yang terpenuhi. Hasil penilaian pencapaian tujuan menunjukkan tujuan program Character Building sangat tidak tercapai.

Sedangkan untuk hasil evaluasi kesesuaian komponen, subkomponen, indikator, subindikator dengan tujuan komponen, subkomponen, indikator, subindikator program Character Building Apple Kids Preschool Salatiga menunjukkan bahwa terdapat dua penilaian yang masuk dalam kategori sangat tidak sesuai yaitu penilaian kesesuaian komponen dengan tujuan komponen dan penilaian kesesuaian subkomponen dengan tujuan subkomponen. Dua penilaian lagi masuk dalam kategori tidak sesuai yaitu penilaian kesesuaian indikator dengan tujuan indikator dan penilaian kesesuaian subindikator dengan tujuan subindikator.

Komponen, subkomponen, indikator, subindikator yang tidak sesuai dengan tujuannya akan menimbulkan masalah (Anderson dan Krathwohl, 2010: 15). Masalah pertama yaitu komponen program Character Building Apple Kids Preschool Salatiga tidak mempunyai tujuan/tujuannya tidak dirumuskan dengan jelas. Masalah kedua subkomponen, indikator, subindikator mempunyai tujuan tapi tujuannya tidak dirumuskan dengan jelas. Menurut Wirawan (2012: 80) jika suatu program tidak mempunyai tujuan atau tidak mempunyai tujuan yang bernilai maka program tersebut merupakan program buruk. Seharusnya program mempunyai tujuan dan tujuan tersebut dapat diukur dan dirumuskan dengan jelas.

Program dikatakan program yang baik bila sebelum membuat tujuan Character Building dibahas terlebih dahulu (Koesoma, 2012: 35). Program juga harus direncanakan dan bersifat eksplisit (Koesoma, 2012: 75). Permasalahannya program Character Building Apple Kids Preschool Salatiga dibuat tanpa perencanaan dan program tersebut tidak disampaikan secara transparan kepada siswa, guru, orang tua ataupun masyarakat. Permasalahan ini sekaligus menjadi tantangan bagi guru dan kepala sekolah untuk membuat perencanaan dalam membuat tujuan program Character Building, setelah itu hasil perencanaannya disampaikan secara transparan kepada stakeholder.

Tidak adanya perencanaan dalam membuat tujuan program Character Building dari hasil Focus Group Discussion (FGD) didapatkan informasi bahwa guru atau kepala sekolah belum mengetahui cara membuat tujuan program Character Building. Tujuan program Character Building dibuat dari hasil diskusi antara guru dan kepala Sekolah. Salah satu penyebab ketidaktahuan guru menurut peneliti karena latar belakang pendidikan guru dan kepala sekolah yang mayoritas lulusan dari Sarjana Pendidikan Jurusan Bahasa Inggris sehingga kurangnya pengetahuan dalam membuat perencanaan program Character Building. Hasil penelitian Apple Kids Preschool Salatiga sejalan dengan hasil penelitian Darmayanti dan Wibowo pada tahun 2014 di SD Kabupaten Kulon Progo yang mengatakan banyak guru memerlukan lebih banyak pengetahuan dan keterampilan tentang pendidikan karakter; dan artikel Supriadi (2008) yang mengatakan tujuan pembentukan karakter di sekolah-sekolah BPK PENABUR Jakarta belum sepenuhnya mencapai tujuan. Disarankan pentingnya pembentukan karakter dilakukan dengan memberikan keteladanan oleh kepala sekolah, guru, pegawai sekolah dan orang tua sendiri.

Kedua penelitian tersebut persamaannya dengan hasil penelitian Apple Kids Preschool Salatiga yaitu guru Apple Kids Preschool Salatiga yang mayoritas bukan berlatar belakang pendidikan keguruan memerlukan lebih banyak pengetahuan dan keterampilan tentang pendidikan karakter; tujuan Character Building belum tercapai maka perlu dilakukan dengan memberi keteladanan oleh kepala sekolah, guru, pegawai sekolah dan orang tua.

Selanjutnya hasil penelitian Suyanto (2011: 233) tentang “Hasil Implementasi Pendidikan Karakter di Amerika Serikat” diperoleh hasil bahwa karakter yang dikembangkan ditentukan oleh sekolah; namun demikian secara nasional ada sepuluh karakter penting yaitu Trustworthiness, respect, responsibility, justice and fairness, caring, citizenship, honesty, courage, diligence,dan integrity. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian di Apple Kids Preschool Salatiga. Persamaannya yaitu ada sepuluh karakter dan karakter yang dikembangkan ditentukan oleh sekolah.

PENUTUP

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1. Tujuan program Character Building di Apple Kids Preschool Salatiga sangat tidak tercapai, yang artinya pencapaian kurang dari 20% atau tidak ada satupun dari kriteria yang ditetapkan terpenuhi.

2. Komponen dan subkomponen program Character Building di Apple Kids Preschool Salatiga sangat tidak sesuai dengan tujuan komponen dan subkomponen program Character Building Apple Kids Preschool Salatiga, yang artinya kesesuaian kurang dari 25% atau tidak ada satupun dari kriteria yang ditetapkan terpenuhi. Indikator dan subindikator program Character Building di Apple Kids Preschool Salatiga tidak sesuai dengan tujuan komponen dan subkomponen program Character Building Apple Kids Preschool Salatiga, yang artinya kesesuaian 25%-50% atau dari empat kriteria yang ditetapkan ada satu kriteria yang terpenuhi yaitu indikator merupakan penjabaran dari subkomponen begitu pula dengan subindikator merupakan penjabaran dari indikator.

Saran yang dapat penulis berikan kepada sekolah adalah merevisi program karena ada kesalahan dalam pembuatan tujuan program, tetapi dirasakan program memiliki manfaat. Revisi yang perlu dilakukan sekolah yaitu:

1. Agar komponen, subkomponen, indikator, subindikator sesuai dengan tujuan program Character Building Apple Kids Preschool Salatiga maka tujuan harus dirumuskan dengan jelas; komponen, subkomponen, indikator, subindikator sebelum dibuat diusulkan pada orang tua dan meminta masukan dari sekolah; pembuatan komponen, subkomponen, indikator, subindikator harus berkaitan dengan tujuan komponen, subkomponen, indikator, subindikator.

2. Agar tujuan program Character Building tercapai maka dalam pembuatan tujuan Character Building perlu melibatkan banyak pihak yakni guru, orang tua dan kepala sekolah; program Character Building sebelum dibuat diusulkan pada orang tua dan meminta masukan dari orang tua; program Character Building harus sengaja direncanakan dan disampaikan secara transparan kepada orang tua; tujuan program Character Building dirumuskan dengan jelas.

3. Agar tujuan program Character Building tercapai 100% maka disarankan pentingnya pembentukan karakter dilakukan dengan memberikan keteladanan oleh kepala sekolah, guru, pegawai sekolah dan orang tua sendiri.

4. Guru-guru dan Kepala Sekolah Apple Kids Preschool Salatiga perlu diberikan pelatihan pembuatan tujuan program Character Building.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson dan Krathwohl. 2010. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Anon. 2014. “Jokowi dan Arti Revolusi Mental”, http://nasional.kompas.com/read/2014/10/17/22373441/Jokowi.dan.Arti.Revolusi.Mental. Diakses 20 Februari 2015

Arikunto dan Jabar. 2009. Evaluasi Program Pendidikan. Pedoman Teoritis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan. Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara

Badrujaman, Aip. 2011. Teori dan Aplikasi Evaluasi Program Bimbingan Konseling. Jakarta: PT Indeks

Darmayanti, Stovika Eka dan Wibowo, Udik Budi. 2014. “Evaluasi Program Pendidikan Karakter di SD Kabupaten Kulon Progo”, Jurnal Prima Edukasia, Vol. 2 No. 2, 2014.

DeRoche, E dan Williams, M. 2009. “The What, Why, and How of Character Education”, http://www.csee.org/products/108. Diakses 5 Maret 2015

Dwikurnaningsih, Yari. 2011. “Peran Guru Dalam Pendidikan Karakter”, Jurnal Satya Widya, Vol. 27 No. 2, Desember 2011

Jaedun, Amat. 2010. “Metode Penelitian Evaluasi Program”. Makalah Disampaikan Pada Kegiatan Pelatihan Metode Penelitian Evaluasi Kebijakan dan Evaluasi Program. Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta

Koesoema, Doni. 2012. Pendidikan Karakter Utuh dan Menyeluruh. Yogyakarta: Kanisius

Kurniawan, Syamsul. 2013. Pendidikan Karakter. Konsepsi dan Implementasinya Secara Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi, dan Masyarakat. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Lickona, Thomas. 2013. Pendidikan Karakter. Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Pintar dan Baik. Cetakan 1. Bandung: Nusa Media

Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Karakter (Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional). Jakarta: Bumi Aksara

Saptono. 2011. Dimensi-dimensi Pendidikan Karakter. Wawasan, Strategi dan Langkah Praktis. Jakarta: Esensi

Suyanto. 2011. “Urgensi Pendidikan Karakter”, www.kemendiknas.go.id. Diakses 23 Februari 2014

Wirawan. 2012. Evaluasi: Teori, Model. Standar, Aplikasi, dan Profesi. Jakarta: Rajawali Pers

Â