HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR

DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TUNTANG
TAHUN AJARAN 2015/2016

Anita Sari, Sutriyono, Tri Nova Hasti Yunianta

Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

ABSTRAK

Motivasi belajar adalah salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan positif signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang tahun ajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 140 siswa yang diambil secara acak menggunakan teknik cluster random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi untuk pengambilan data hasil belajar dan metode angket untuk pengambilan data motivasi. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan non parametric test Spearman rho dengan alat bantu hitung program SPSS 22 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai korelasi antara motivasi belajar dengan hasil belajar sebesar rxy = 0,383 dan nilai signifikan sebesar 0,000 (p < 0,05), berarti ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang tahun ajaran 2015/2016.

Kata kunci : hubungan, motivasi belajar, hasil belajar


PENDAHULUAN

Menurut Hudojo dalam Hasrattudin (2014) matematika merupakan ide-ide abstrak yang diberi simbol-simbol itu tersusun secara hirarkis dan penalarannya deduktif, sehingga belajar matematika ini merupakan kegiatan mental yang tinggi. Pada pembelajaran matematika, peserta didik akan menjalani suatu proses yang membuat peserta didik mampu memba-ngun pengetahuan dengan difasilitasi oleh guru mata pelajaran yang memicu keterlibatan peserta didik dalam proses belajar mengajar. Pelajaran matematika harus dirancang tidak hanya untuk mem-persiapkan siswa ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi tetapi juga untuk memasuki dunia kerja. Namun sampai saat ini sebagian besar siswa menganggap matematika sebagai “momok”, sehingga berpengaruh pada hasil belajar siswa. Menurut Darmansyah (2006) serta Dimyati dan Mudjiono (2006) mengatakan bahwa hasil belajar adalah hasil penilaian untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan materi pelajaran yang ditentukan dalam bentuk angka atau skor melalui tes hasil belajar diakhir pembelajaran.

Djiwandono (2002) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar salah satunya adalah motivasi belajar. Motivasi siswa terhadap pelajaran merupakan kekuatan yang akan mendorong siswa mengalami perubahan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Motivasi sendiri berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, sehingga menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat (Uno, 2011). Menurut Mc. Donald dalam Miru (2009) motivasi adalah suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik.

Djiwandono (2002) menjabarkan bahwa motivasi yang paling penting untuk pendidikan adalah motivasi berprestasi, dimana seseorang cenderung berjuang untuk mencapai sukses atau memilih suatu kegiatan yang berorientasi untuk tujuan sukses atau gagal. Berdasarkan French dan Thomas; Kestenbaum; Wendt dalam Dji-wandono (2002) menyatakan bahwa tidak mengherankan siswa yang motivasinya tinggi cenderung lebih sukses dalam melakukan tugas-tugas di sekolah. Hal ini sejalan dengan Baharudin dan Wahyuni (2008) yang menyatakan bahwa motivasi belajar merupakan faktor yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Motivasi belajar itu sendiri artinya adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, dengan menjamin kelangsungan kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar dapat tercapai (Sardiman, 2014). Motivasi belajar mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang, karena seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar kemungkinan besar tidak melakukan aktivitas belajar. Tinggi rendahnya motivasi dapat dijadikan indikator baik buruknya hasil belajar seorang anak didik (Djamarah, 2011).

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan di SMP Negeri 2 Tuntang dengan Ibu Andri Irawati, guru mata pelajaran matematika kelas VIII mengatakan bahwa sebagian siswa tidak memperhatikan saat pembelajaran di kelas sehingga siswa tidak dapat menerima pembelajaran dengan baik. Menurut ibu Andri kurangnya perhatian siswa saat pembelajaran di kelas itu karena tidak adanya motivasi dari dalam diri siswa itu sendiri. Hal ini dikuatkan oleh nilai matematika sebelumnya yang hanya men-capai 40% nilai kelulusan. Permasalahan tersebut diduga dapat menghambat proses pembelajaran di dalam kelas yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Siswa kehilangan semangat belajar dan ketekunannya dalam proses belajar baik oleh model pembelajarannya, maupun faktor lain yang mempengaruhi hasil belajarnya seperti kurangnya motivasi siswa terhadap pembelajaran matematika.

Menurut Djamarah (2011) banyak di temukan hasil penelitian yang menge-mukakan bahwa motivasi mempengaruhi hasil belajar, hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rofiq (2014) menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang kuat dan signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa SMK PGRI 02 Salatiga Jurusan Pemasaran. Hal ini juga terjadi pada penelitian yang dilakukan oleh Pratutik (2013) menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang positif signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kranggan Temanggung.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dilakukan penelitian tentang motivasi belajar dan hasil belajar. Oleh karena itu penelitian ini diberi judul “Hubungan Antara Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang Tahun Ajaran 2015/2016”. Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: apakah terdapat hubungan positif signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang tahun ajaran 2015/2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan positif signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang tahun ajaran 2015/2016.

KAJIAN TEORI

Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku seseorang dalam bertindak atau beraktifitas menuju pembenaran dari belum mampu kearah sudah mampu (Salameto, 2010). Arikunto (2010) menambahkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan, sebab hasil merupakan akibat dari proses. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar salah satunya adalah motivasi belajar Djiwandono (2002). Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, sehingga menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat (Uno, 2011). Sardiman (2014); dan Winkel (2009) menambahkan motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu. Motivasi itu sendiri berarti suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Djamarah 2011). Perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik. Mc. Donald dalam Miru (2009) menambahkan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi (Uno, 2011). Menurut Sardiman (2014) motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, dengan menjamin kelangsungan kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar dapat tercapai.

Berdasarkan definisi menurut ahli diatas motivasi belajar adalah keinginan seseorang untuk dapat mencapai suatu tujuan tertentu melalui sebuah aktivitas yang diawali dengan munculnya feeling dan diakhiri menggunaan sebuah tindakan. Tindakan yang dapat dilakukan oleh siswa adalah belajar untuk mencapai hasil belajar yang baik, maka di dalam diri siswa harus ada yang disebut motivasi belajar. Indikator motivasi belajar di definisikan oleh Uno (2011) berikut ini indikator motivasi belajar: adanya hasrat ingin berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah peneli-tian korelasional, karena dalam penelitian ini akan dicari hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika. Lokasi penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Tuntang pada semester II Tahun Ajaran 2015/2016 yang beralamatkan di Jl. Mertokusumo Ds.Candirejo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang yang terdiri dari 223 siswa dan terbagi dalam 7 kelas. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster random sampling . Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII A, VIII B, VIII C, VIII D, VIII E sebanyak 140 siswa.

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi untuk memperoleh data hasil belajar siswa dan metode angket digunakan untuk mengumpulkan data motivasi siswa. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan angket yaitu angket motivasi belajar. Instrumen sebelum digunakan terlebih dahulu diuji validitas serta reliabilitasnya. Teknik analisis data dalam penelitian ini terdiri dari analisis deskriptif, uji asumsi, dan analisis korelasi.

HASIL PENELITIAN

Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang bertujuan untuk mengetahui gambaran suatu variabel. Gambaran yang dimaksud adalah nilai minimum, nilai maksismum, sum, mean, dan standar deviasi.

Tabel 1
Deskripsi Pengukuran Motivasi Belajar

N

Min

Max

Sum

Mean

Std. Deviation

Motivasi

140

64

99

11406

81.47

5.927

Valid N (listwise)

140

Melalui Tabel 1 diketahui bahwa variabel disiplin belajar dengan jumlah siswa (N) sebanyak 140 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel motivasi belajar meliputi: adanya hasrat ingin berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar. Skor bergerak dari skor tertinggi 99 dan skor terendah 64, dengan jumlah skor 11406. Rata-rata jawaban siswa adalah 81,47 dan standar deviasi atau simpangan baku sebesar 5,927. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel motivasi belajar mempunyai item valid sebanyak 27 item dan skoring setiap item dilakukan dengan memberikan angka berjenjang antara skor 1 sampai 4 menurut jenis itemnya.

Tabel 2

Deskripsi Pengukuran Hasil Belajar

N

Minimum

Maximum

Sum

Mean

Std. Deviation

Hasilbelajar

140

52

98

10387

74.19

9.286

Valid N (listwise)

140

Melalui perhitungan data pada Tabel 2 nampak bahwa N sebanayk 140 siswa. Hasil belajar skor bergerak dari skor tertinggi 98 dan skor terendah 52 dengan jumlah skor 10387. Rata-rata nilai siswa adalah 74,19 dan standar deviasi atau simpangan baku sebesar 9,286.

Setelah melakukan analisis deskrip-tif, selanjutnya melakukan pengujian asum-si. Uji asumsi digunakan untuk mengetahui teknik korelasi yang dapat digunakan, terlebih dahulu digunakan uji normalitas dan uji linearitas. Uji normalitas dan uji linearitas merupakan prasyarat yang harus terpenuhi dalam menggunakan statistik parametrik. Apabila salah satu atau keduanya tidak terpenuhi, maka statistik yang digunakan adalah statistik non-parametrik.

Tujuan dari analisis ini untuk menemukan hubungan antara nilai motiva-si dan hasil belajar siswa. Data hasil belajar siswa adalah data interval, sedangkan data kuesioner adalah data ordinal. Sehingga data hasil belajar siswa dirubah menjadi data ordinal dengan nilai 1, 2, 3, 4. Hasil belajar siswa dengan nilai 0-25 dikonversi-kan menjadi 1, 26-50 di konversikan menjadi 2, 51-75 dikonversikan menjadi 3, dan 76-100 dikonversikan menjadi 4 (Brown, 1988).

Setelah itu dilakukan uji normalitas dengan menggunakan Uji Kolmogrov-Smirnov, dimana uji normalitas digunakan untuk menguji distribusi pengisian jawaban sampel normal atau tidak pada alat ukur yang dipakai. Sukestiyarno (2010) menyataan bahwa jika nilai signifikan p > 0,05 maka distribusi datanya adalah normal, sedangkan jika nilai signifikan p < 0,05 maka distribusi datanya tidak normal. Ringkasan hasil uji normalitas disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Motivasi

Hasilbelajar

N

140

140

Normal Parametersa,b

Mean

3.0176

3.3357

Std. Deviation

.21966

.47394

Most Extreme Differences

Absolute

.070

.425

Positive

.070

.425

Negative

-.045

-.255

Kolmogorov-Smirnov Z

.829

5.028

Asymp. Sig. (2-tailed)

.497

.000

Berdasarkan hasil uji normalitas pada Tabel 3, diperoleh hasil koefisien Kolmogrov-Smirnov untuk variabel motivasi sebesar 0,829 dan p = 0,497, karena 0,497 > 0,05 analisis data motivasi belajar berdistribusi normal, sedangkan variabel hasil belajar diperoleh 5,028 dan p = 0,000, karena 0,000 < 0,05 analisis data hasil belajar tidak normal. Berdasarkan hasil data yang ada data tentang motivasi berdistribusi normal, sedangkan data hasil belajar berdistribusi tidak normal. Sehingga tidak perlu dilakukan pengecekan terhadap linearitas data. Oleh sebab itu data akan dikorelasikan menggunakan korelasi Spearman rho.

Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu motivasi belajar (X) sebagai variabel independent dengan hasil belajar (Y) sebagai variabel dependent. Kriteria yang digunakan sebagai pedoman dalam menafsirkan seberapa eratnya hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika, untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil dan untuk mengetahui hubungan positif maka berpedoman pada ketentuan yang dikemukakan oleh sugiyono (2010) pada Tabel 4.

Tabel 4

Pedoman untuk Memberikan Interprestasi terhadap Koefisien Korelasi

Interval Koefisien

Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000

Sangat Kuat

0,60 – 0,799

Kuat

0,40 – 0,599

Sedang

0,20 – 0,399

Rendah

0,00 – 0,199

Sangat rendah

Berdasarkan Tabel 4, dapat diketahui tingkat hubungan yang diperoleh pada koefisien korelasi yang ditemukan. Hubungan tersebut dikatakan signifikan jika nilai (r) kurang dari taraf signifikansi 5% (p < 0,05). Perhitungan korelasi menggunakan program perhitungan data statistik SPSS 22 for Windows. Sesuai dengan hipotesis yang ditetapkan, peneliti sudah mengetahui arah hubungan, maka signifikansi menggunakan korelasi spear-man rho 1-tailed. Analisis korelasi antara motivasi belajar dengan hasil belajar dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5

Analisis Korelasi Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar

Rank of motivasi

Rank of hasilbelajar

Spearman’s rho

Rank of motivasi

Correlation Coefficient

1.000

.383**

Sig. (1-tailed)

.

.000

N

140

140

Rank of hasilbelajar

Correlation Coefficient

.383**

1.000

Sig. (1-tailed)

.000

.

N

140

140

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Berdasarkan Tabel 5, dapat dilihat bahwa koefisien korelasi antara motivasi belajar dan hasil belajar sebesar rxy = 0,383 pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan kriteria yang ada dalam Tabel 4 yaitu nilai koefisien korelasi antara 0,20-0,399, berarti dapat diketahui bahwa nilai koefisien ini termasuk dalam kategori rendah.

Pada Tabel 5 juga terlihat bahwa Sig. (1-tailed) atau signifikan satu arah menunjukkan nilai sebesar 0,000, hal tersebut menunjukkan bahwa ada korelasi yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP N 2 Tuntang tahun ajaran 2015/2016, karena p < 0,05 (0,000 < 0,05).

PEMBAHASAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang tahun ajaran 2015/2016. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai signifikansi pada hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima karena 0,000 < 0,05. Artinya terdapat hubungan yang positif signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa. Hasil koefisien korelasi hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa rxy = 0,383 yang menunjukkan hubungan termasuk dalam kategori rendah.

Hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi belajar mempunyai hubungan yang rendah dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Tuntang. Ada kemungkinan terdapat faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain minat belajar, dan gaya belajar siswa.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang tahun ajaran 2015/2016 dengan nilai korelasi sebesar rxy = 0,383 dan nilai signifikan sebesar 0,000 (p < 0,05). Nilai korelasi sebesar 0,383 juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang termasuk dalam kategori rendah antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek. Jakarta: Rinika Cipta.

Brown, J. D. 1988. Understanding Research In Second Language Learning. New York: Cambridge University Press.

Darmansyah. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: UNP.Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S. B. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Djiwandono, S. E. W. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo.

Hasratuddin. 2014. Pembelajaran Matematika Sekarang dan yang akan Datang Berbasis Karakter. Jurnal Didaktik Matematika.

Miru, A. S. 2009. Hubungan antara Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Diklat Instalasi Listrik Siswa Smk Negeri 3 Makassar. Jurnal MEDEK.

Pratutik. 2013. Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar PKN pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Kranggan Temaggung. Jurnal Repository Universitas Kristen Satya Wacana.

Rofiq, A. 2014. Hubungan Motivasi dan Kebiasaan Belajar dengan Hasil Belajar Matematika Siswa SMK PGRI Salatiga Jurusan Pemasaran Semester II Tahun Ajaran 2013/2014. Jurnal Repository Universitas Kristen Satya Wacana.

Sardiman, A. M. 2014. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV Rajawali.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT RINIKA CIPTA.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukestiyarno. 2010. Olah Data Penelitian Berbantu SPSS. Semarang: UNNES PRESS.

Uno, H. B. 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi Aksara.

 

Winkel, W. S. 2009. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.