KOMUNITAS BELAJAR QARYAH THAYYIBAH SALATIGA

 

Antonius Rullyantono

Tri Widiarto

Emy Wuryani

Program Studi SI Pendidikan Sejarah FKIP-UKSW

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui proses berdirinya Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah serta mengetahui inovasi-inovasi pembelajaran yang ada di Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah. Metode yang digunakan untuk Pengumpulan Data menggunakan teknik wawancara, observasi, studi dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian adalah Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah berdiri pada tahun 2003 dilatarbelakangi oleh kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan. Masyarakat berharap ada pendidikan setingkat Sekolah Menegah Petama (SMP) di sekitar lingkungannya Seorang tokoh masyarakat bernama Bahrudin memberikan usulan mendirikan sekolah alternatif setingkat SMP. Ide itu direspon baik oleh masyarakat dan ada 12 siswa masuk di sekolah tersebut. Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah menerapkan bebarapa inovasi pembelajaran. Inovasi-inovasi pembelajaran antara lain: Program Semester yang dirancang oleh para siswa, Target Capaian Pembelajaran yang dirancang oleh siswa secara mandiri setiap hari senin, Pengembangan Bakat Minat peserta siswa Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah bernama Forum, Gelar Karya diadakan setiap 1 bulan sekali untuk memantau perkembangan siswa dalam mengembangkan bakat minatnya, Pameran Tugas Akhir berupa produk yang dihasilkan selama mengikuti forum, Tawasi adalah pemberian materi oleh siswa untuk dibagikan ke seluruh siswa dari hari Selasa hingga Kamis.

Kata kunci: komunitas belajar, inovasi pembelajaran

 

PENDAHULUAN

Pendidikan mempunyai peranan bagi manusia dalam menghadapi tantangan dan tuntutan masa depan. Salah satu tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang mandiri (Undang-undang Nomor 20 tahun 2003). Pendidikan memiki 2 bentuk yaitu pendidikan formal, non formal.

Pendidikan formal adalah solusi yang diharapkan mampu membentuk sember daya manusia yang berkualitas. Pendidikan formal ini deselengarakan dengan terorganisir dan berkelanjutan dari tingkat pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi. Pendidikan formal ini memungkinkan berkembangnya kemampun peserta didik dalam bidang akademik maupun non akademik. (Undang Undang No 20 tahun 2003 Pasal 1 Ayat (11)). Selain pendidikan formal ada juga pendidikan non formal. Pendidikan non formal muncul pada tahun 1960-an. Pendidikan non formal memiliki perbedaan dengan pendidikan formal, contoh perbedaannya adalah kurikulum yang berlaku, aturan yang berlaku, dan lain-lain. Pendidikan non formal ini dapat dilaksanakan secara terorganisir dan berkelanjutan. Lulusan pendidikan non formal mendapat dianggap sepadan dengan lulusan pendidikan formal dengan proses penyetaraan oleh lembaga yang di beri wewenang oleh pemerintah. (Undang Undang No 20 tahun 2003 Pasal 1 Ayat (12)).

Pendidikan non formal yang sedang berkembang adalah pendidikan berbasis masyarakat. Tujuan pendidikan berbasis masyarakat adalah memperkenalkan siswa terhadap lingkungannya dan ikut serta dalam melestarikan budaya serta membekali siswa dengan keterampilan sebagai bekal hidup di masyarakat (Muhamad Kristiawan, dkk, 2018:79). Masyarakat mempunyai hak untuk mengadakan pendidikan menggunakan dasar yang telah dirancang oleh masyarakat sesuai dengan kekhasan agama, sosial, budaya, sapirasi, dan potensi masyarakat.

Ada yang menarik jika membicarakan pendidikan yang berbasis masyarakat di Jawa tengah. Terdapat 1 pendidikan berbasis masyarakat bernama Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah disingkat KBQT. KBQT ini sangat menarik untuk diteliti, Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah terletak di Jl. Raden Mas Said No 12 Kalibening Salatiga, Jawa Tengah. Penerapan pendidikan di KBQT dari tahun ke tahun, mengalami perkembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar komunitas. Pengelolaan program pendidikan sangat berbeda dengan sekolah formal dan kualitas yang dihasilkan oleh KBQT tidak kalah dibandingkan pendidikan formal. Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah merupakan salah satu contoh nyata dari suatu keberhasilan pendidikan berbasis masyarakat.

Sejarah KBQT menarik untuk dibahas karena memiliki kontribusi dalam pendidikan, melalui beragam inovasi unik dan menarik. Banyak siswa yang tertarik dengan inovasi pembelajaran di KQBT. Inovasi pembelajaran di sekolah alternatif Qaryah Thayyibah menarik untuk dilakukan.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui proses berdirinya Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah serta mengetahui inovasi-inovasi pembelajaran yang ada di Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah.

KAJIAN TEORI

Sekarang banyak konsep yang dikembangkan dalam proses belajar, salah satunya konsep belajar melalui komunitas belajar. Komunitas belajar ini terbentuk karena orang-orang ingin belajar secara intensif mengenai sesuatu yang ingin dipelajari/diketahui oleh seorang maupun semua orang yang ada dalam komunitas belajar. Tujuan dari komunitas belajar ini adalah meningkat pemahaman siswa yang ada dalam komunitas belajar terhadap materi yang di berikan pengajar, nantinya akan berdampak pada peningkatan hasil belajar (Komalasari, 2010; 120). Komunitas belajar ini merupakan salah satu inovasi pembelajaran. Inovasi pembelajaran adalah strategi dalam belajar yang baru (Yoyon, Suryono, 2016: 101).

Inovasi pembelajaran diterapkan pada pendidikan formal dan non formal. Pendidikan formal adalah solusi yang diharapkan mampu membentuk sember daya manusia yang berkualitas. Pendidikan formal ini diselengarakan dengan terorganisir dan berkelanjutan dari tingkat pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi. Pendidikan formal ini memungkinkan berkembangnya kemampun peserta didik dalam bidang akademik maupun non akademik (Undang Undang No 20 tahun 2003 Pasal 1 Ayat (11-12)).

METODE

Jenis penelitian adalah penelitian pendidikan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga bulan Agustus 2019. Penelitian ini dilaksanakan di Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah, berlokasi di Jl. Raden Mas Said No 12 Kalibening Salatiga, Jawa Tengah. Teknik Pengumpulan Data Penulis menggunakan teknik observasi, wawancara, studi dokumentasi. Observasi dilakukan di KBQT untuk mendapatkan data tentang berdirnya KBQT dan inovasi-inovasi pembelajaran di KBQT. Dokumentasi inovasi-inovasi pembelajaran berupa foto-foto. Wacancara dilakukan tidak teratur untuk mendapatkan data mengenai berdirinya KBQT dan inovasi-inovasi pembelajaran wawancara dilakukan dengan pendamping dan siswa KBQT. Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik deskriptif kualitatif. Analisis data ini bertujuan memilah-milah data menjadi satuan yang dapat dikelola, menyederhanakan data dalam bentuk yang mudah dibaca dan diinterpretasi. Dalam penelitian ini data yang diperoleh dianalisis kembali untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai berdirinya KBQT dan inovasi-inovasi pembelajaran di KBQT.

PEMBAHASAN

Sejarah Berdirinya Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah

Sekolah Alternatif SLTP Qaryah Thayyibah berdiri padatahun 2003 yang digagas oleh Bahrudin. Latar belakang dari berdirinya SLTP Qaryah Thayyibah ini karena warga ingin anak-anaknya memperoleh pendidikan setingkat SLTP yang dekat dengan lingkungan mereka.Sebelum adanya SLTP Qaryah Thayyibah masyarakat menyekolahkan anaknya jauh dari tempat tinggal mereka. Pada awalnya Bahrudin mengundang para warga untuk berdiskusi, ada 30 warga yang hadir dalam diskusi tersebut. Dalam diskusi tersebut dibahas bagaimana anak-anak di lingkungan Kalibening dapat memperoleh pendidikan tanpa harus ke tengah kota. Lalu Bahrudin mempunyai gagasan untuk mendirikan pendidikan alternatif. Banyak warga yang setuju, 10 warga berminat mendaftarkan anak-anaknya ke SLTP Qaryah Thayyibah. Beberapa waktu kemudian ada 2 siswa yang mendaftar ke SLTP Qaryah Thayyibah, 2 siswa ini berasal dari luar Kalibening. Jadi total siswa perdana di Sekolah Alternatif SLTP Qaryah Thayyibah berjumlah 12 siswa. Setelah lulus dari jenjang Pendidikan setingkat SMP itu siswa generasi pertama merencanakan mebentuk sekolah alternatif setingkat SMU di Qaryah Thayyibah. Hal ini karena para siswa generasi pertama sangat senang dengan pendidikan yang ada di SLTP Qaryah Thayyibah.Akhirnya pada tahun 2006 berdiri SMU Qaryah Thayyibah, Para siswa perdana SMU ini adalah generasi pertama dari SLTP Qaryah Thayyibah. Dalam perkembangannya muncul nama Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah karena konsep pembelajarannya seperti komunitas belajar.

Inovasi Pembelajaran yang ada di Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah

Terdapat beberapa inovasi pembelajaran KBQT. Inovasi-inovasi pembelajaran di KBQT, yaitu:

Program Semester

Pada pendidikan formal ada program tahunan dan program semester, di KBQT juga ada program Semester. program semester yang terdapat di KBQT ini namun berbeda dengan sekolah formal. Jika sekolah formal program tahunan maupun program semester direncanakan pihak sekolah (guru, yayasan). Berbeda pada KBQT program semester direncanakan oleh siswa di awal semester. Dengan cara mengumpulkan seluruh siswa untuk berdiskusi bersama membuat jadwal semester yang akan berlaku selama 1 semester. Setelah diskusi disepakati bersama, hasil diskusi ditetapkan sebagai patokan yang akan mendasari pembelajaran selama 1 semester. Hal yang tercatat pada jadwal semester seperti: gelar karya, pameran tugas akhir, dan kegiatan lainnya.

 

Target Pencapaian Pembelajaran di KBQT

Pada pendidikan formal terdapat kompetensi dasar dan standar kompetensi standar. Standar kompetensi adalah kerangka yang menjelaskan dasar pengembangan pembelajaran yang terstruktur. Standar kompetensi didalamnya ada aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai/dicapai siswa dalam mempelajari mata pelajaran tertentu dan dalam jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi dasar adalah penjabaran dari standar kompetensi (KEMENDIKBUD, 2013: 8).

Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah ada “target capaian”. Target capaian adalah suatu target yang dibuat oleh masing-masing siswa di KBQT sebagai acuan belajar. Target capaian ada 2 macam yaitu target capaian jangka pendek dan target capaian jangka panjang. Adanya target capaian dalam proses belajar di KBQT bertujan untuk melatih para siswa merencanakan hal yang ingin dicapai dengan bertanggung jawab di masa depan.

Target capaian jangka pendek di KBQTadalah target yang diinginkan siswa secara individu dalam proses pembelajaran selama 1 minggu. Para siswa membuat target capaian masing-masing pada hari Senin dan dievaluasi pada hari Sabtu. Target capaian ini sebagai acuan siswa dalam belajar. Para pendamping (guru) hanya memantau perkembangan belajar para siswa dan membantu siswa dalam proses belajar jika dibutuhkan. Evaluasi target capaian dilakukan secara mandiri maupun penilaian dari teman dan pendamping. Hasil capaian sepekan tersebut jika dinilai berhasil, siswa yang bersangkutan boleh menentukan target capaian yang baru di minggu berikutnya. Jika target capaian sepekan tersebut dinilai belum berhasil tercapai siswa yang bersangkutan boleh mengulang target capaian yang sama/membuat target capaian yang baru.

Target capaian jangka panjang/Tugas Akhir (TA) di KBQT adalah target yang direncanakan siswa selama 1 semester. Siswa mempersiapkan target capaian jangka panjang tersebut dengan bertahap, proses komunikasi yang erat antar siswa dan pendamping sangat terasa. Siswa memikirkan target capaian jangka panjang ini dengan bertukar pendapat dengan teman maupun pendamping secara intens sehingga siswa mendapat inspirasi. Tugas Akhir tersebut dikerjakan secara individu.

Forum (Pengembangan Bakat Minat KBQT)

Inovasi pembelajaran adalah strategi dalam belajar yang baru. Inovasi pembelajaran ini diterapkan pengajar pada siswa saat proses belajar berlangsung. Harapannya dengan adanya inovasi dalam pembelajaran dapat berdampak pada peningkatan prestasi belajar siswa dan membentuk karakter peserta didik, mengembangkan keterampilan siswa secara maksimal (Yoyon, Suryono, 2016: 101).

Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah termasuk pada kategori pendidikan non formal. Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah dalam proses belajar membebaskan siswanya untuk lebih mengembangkan bakat minat masing-masing. Pengembangan bakat minat di komunitas Belajar Qaryah Thayyibah bernama Forum. Forum ini adalah inovasi pembelajaran yang ada di KBQT. Forum adalah wadah tempat berkumpulnya siswa yang memiliki bakat minat yang sama. Forum di Qaryah Thayyibah pada tahun ajaran 2018/2019 ada 7 forum yaitu: Bahasa Inggris, musik, membuat kerajinan, menggambar, film, sanggar, menulis (puisi, cerita, dll).Siswa diperbolehkan untuk memilihlebih dari 1 forum, yang terpenting dalam forum adalah keaktifan siswa dalam forum tersebut. Dalam forum para siswa sangat mengutamakan diskusi, kerja sama sehingga tercipta komunitas belajar yang sangat kondusif untuk mengembangkan bakat minat yang dimiliki para siswa.

Gelar Karya

Pendidikan sekarang ini lebih mengharapkan keaktifan dan kreativitas siswa dalam proses belajar sehingga muncul student center dalam bahasa Indonesia berarti siswa sebagai pusat dalam proses pembelajaran. Hal tersebut sangat terasa pada saat ini dengan penerapan Kurikulum 2013 pada sekolah formal. Dalam belajar, guru melakukan evaluasi terhadapsiswanya diuji sejauh mana siswa memahami materi pembelajaran yang diajarkan oleh guru, ujian tersebut bisa tertulis, lisan, dan praktek. Ujian tersebut menjadi dasar guru untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi pembelajaran yang diberikan guru kepada siswa (Abdul Rahmat, 2018:175-176),

Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah mempunyai cara yang berbeda dalam mengetahui perkembangan siswa selama mengikuti proses belajar yaitu dengan cara bernama gelar karya. Gelar karya diadakan setiap bulan.Gelar karya ini adalah wadah untuk memperlihatkan perkembangan siswa selama mengikuti forum di KBQT..Dari sini bisa dilihat karya-karya semua siswa dari seluruh tingkatan. Pada saat acara dimulai seluruh peserta yang hadir diberi kesempatan untuk memberikan masukan atau komentar berkaitan dengan hasil karya peserta didik yang lainnya guna mendapatkan tambahan pengetahuan sehingga karyanya dapat diperbaiki di gelar karya bulan berikutnya.

Pameran Tugas Akhir

Pameran tugas akhir tersebut dilaksanakan 6 bulan sekali (padaakhir semester). Pameran tugas akhir ini bertujuan untuk menampilkan hasil karya belajar siswa Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah.Semua yang datang di acara Gelar Karya tersebut adalah siswa Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah, orangtua/wali siswa, pengelola, dan seluruh pendamping Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah.

Tawasi

Tawasi adalah wadah bagi siswa untuk sharing materi pada siswa lainnya. Tawasi ini siswa memberikan materi yang berguna untuk semua siswa.Siswa yang sharing tersebut berdiri didepan ruangan. Tawasi ini berguna untuk melatih keberanian berbicara didepan umum. Setelah sharing siswa lainnya memberikan pertanyaan, masukan/solusi.Tawasi diadakan setiap hari Selasa sampai Kamis pada pukul 08.00 WIB.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Dari hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan:

  1. Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah berdiri pada tahun 2003 dilatarbelakangi oleh kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan. Masyarakat berharap ada pendidikan setingkat Sekolah Menegah Petama (SMP) di sekitar lingkungannya Seorang tokoh masyarakat bernama Bahrudin memberikan usulan mendirikan sekolah alternatif setingkat SMP. Ide itu direspon baik oleh masyarakat dan ada 12 siswa masuk di sekolah tersebut.
  2. KBQT sampai sekarang tetap bertahan berkat dukungan masyarakat dalam komitmennya di bidang pendidikan.
  3. Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah mempunyai beberapa inovasi pembelajaran. Inovasi-inovasi pembelajaran itu antara lain: Program Semester, Target Capaian Pembelajaran, Forum (Pengembangan Bakat Minat peserta didik KBQT), Gelar Karya, Pameran Tugas Akhir, Tawasi.

Saran

  1. Perlunya dibuat semacam bunga rampai di Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah, karena dengan bunga rampai tersebut dapat diketahui perkembangan Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah dari masa ke masa.
  2. Mengenai inovasi-inovasi pembelajaran yang ada di Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah sudah baik dilihat dari penerapannya dan respon siswa yang belajar di Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah Salatiga. Harapan kedepannya supaya inovasi-inovasi pembelajaran dapat dikembangkan lebih baik lagi serta inovasi pembelajarannya bertambah semakin banyak dan bermanfaat bagi masyarakat umum khususnya warga belajar Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah Salatiga

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas RI. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

KEMENDIKBUD. 2013. Kurikulum 2013: Kompetensi dasar Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA). Jakarta. KEMENDIKBUD

Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT. Refika Aditama.

Kristiawan, Muhamad, dkk. 2018. Inovasi Pendidikan. Ponorogo: Wade Group.

Rahmat, Abdul. 2018. Manajemen Pemberdayaan Pada Pendidikan Nonformal. Gorontalo: Ideas Publishing.

Suryono, Yoyon, Entoh Tohari. 2016. Inovasi Pendidikan Nonformal. Yogyakarta: Graha Cendekia.