STRATEGI PEMBELAJARAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG MATERI HITUNG BILANGAN

SAMPAI 20 MELALUI METODE DEMONTRASI DENGAN PERAGA SIMPOA SISWA KELAS I SEMESTER I DI SDN NGRAMBITAN KECAMATAN JAPAH KABUPATEN BLORA

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

 

Tri Puji Rahayu

SDN Ngrambitan Kecamatan Japah Kabupaten Blora

 

ABSTRAK

Tujuan guru melaksanakan penelitian melalui metode demontrasi dengan menggunakan alat peraga simpoa untuk meningkatkan hasil belajar matematika tentang materi hitung bilangan sampai 20 siswa kelas I semester I di SDN Ngrambitan melaksanakan penelitian tindakan kelas karena hasil belajar dari 21 siswa dari pembelajaran pra siklus guru memberikan tes formatif siswa memperoleh nilai 50 adalah 3 siswa, nilai 60 sebanyak 4 siswa, nilai 65 sebanyak 4 siswa, nilai 70 sebanyak 2 siswa, nilai 75 sebanyak 3 siswa,nilai 80 sebanyak 1 siswa,sedangkan nilai 85 sebanyak 4 siswa, nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 85 dengan nilai rata-rata 68 nilai ketuntasan 68% yang tuntas baru 8 siswa atau 68%.. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I, dari 21 siswa nilai 60 sebanyak 3 siswa, nilai 65 sebanyak 2 siswa, nilai 70 sebanyak 2 siswa, nilai 75 sebanyak 4 siswa, nilai 80 sebanyak 3 siswa, nilai 85 sebanyak 3 siswa,sedangkan nilai 90 sebanyak 4 siswa, nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 90 dengan nilai rata-rata 76 nilai ketuntasan mencapai 76%, yang tuntas sebanyak 14 siswa.Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II, 21 siswa melaksanakan tes formatif nilai 75 sebanyak 5 siswa, nilai 80 sebanyak 6 siswa, nilai 85 sebanyak 3 siswa, nilai 90 sebanyak 3,nilai 100 sebanyak 4 siswa nilai terendah 75 dan nilai tertinggi 100 dengan nilai rata-rata 85 nilai ketuntasan mencapai 85%,dan semua siswa telah memncapai nilai ketuntasan dari 21 siswa. nilai rata-rata pra siklus 68,,menjadi 76 pada siklus I dan pada siklus II nilai rata-rata menjadi 85, siswa yang tuntas sebanyak 21 siswa atau 100%..KKM 75.

Kata Kunci: Domontrasi peraga sempoa meningkatkan belajar matematika,

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

 Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, guru mempunyai peranan yang sangat penting yang mempunyai tugas pokok mencerdaskan generasi penerus yang harus memiliki kecerdasan,intelektual yang tinggi guna kemanjuan dan kemakmuran bangsa dimasa yang akan dating, melaksanakan tugas untuk perkembangan pendidikan yang sekarang banyak tantangan,penuh dengan persai ngan yang semakin kuat, demi kelangsungan hidup bangsa itu sendiri. Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia yang sedang berjalan mengantarkan pembentukan budi pekerti yang kuat,memiliki semangat yang kuat untuk mewujudkan suatu pemerintahan negara Indonesia untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia serta memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa..yang cerdas dan bermartabat, menuntut penyelenggaraan dan pengembangan ilmu pengetahuan bagi guru yang dapat menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa Indonesia dalam pendidikan sekarang dan waktu yang akan datang.

 Telah banyak usaha yang dilakukan pemerintah untuk mencapai Tujuan Pendidikan Nasional seperti yang termasuk dalam UU No. 2 Tahun 1989. Diantaranya dibuktikan dengan semakin luasnya kesempatan untuk memperoleh pendidikan pada semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan; meningkatnya jumlah sarana dan prasarana Pendidikan yang tersedia serta tenaga yang terlibat dalam Pendidikan, serta meningkatnya mutu Pendidikan dibandingkan dengan dimasa-masa sebelumnya. Dan untuk mencapai tujuan itu pula, peneliti perlu melakukan upaya yang disengaja dan terencana meliputi upaya bimbingan dan pengajaran, salah satu diantaranya adalah melalui pembelajaran matematika.

 Hasil pembelajaran matematika dengan kompetensi dasar hitung bilangan sampai 20 menunjukkan dari 21 siswa di kelas I semester I yang mencapai tingkat penguasaan materi masih di bawah 75 Selama pembelajaran berlangsung siswa kurang memperhatikan penjelasan guru dan mengerjakan lembar kerja, belum bisa menyelesaian dan guru pada waktu memberikan tes formatif tugas yang diberikan guru. Para siswa bersikap pasif hanya menerima ilmu, siswa tidak bisa menemukan sendiri cara belajar dan menyelesaikan pengerjakan soal. Dari data hasil belajar tes formatif siswa diketahui bahwa yang mencapai nilai ketuntasan baru 8 siswa atau 38% dari 21 siswa, sekolah membuat ketentuan tingkat ketuntasan minimal yang dipersyaratkan penguasaan materi yang diharapkani sebesar 75.Sebenarnya rendahnya prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kesalahan pola pembelajaran, kondisi sekolah, kondisi lingkungan, latar belakang orang tua siswa yang rata-rata kurang memberikan perhatian belajar siswanya, guru belum menggunakan alat peraga yang tepat dalam proses pembelajaran.

Rumusan Masalah

 Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dalam penelitian ini,pembelajaran matematika tentang pengerjakaan hitung bilangan sampai 20 siswa kelas I semester I di SDN Ngrambitan Kecamatan Japah, Kabupaten Blora adalah:

1.   Apakah guru melalui menerapkan metode demontrasi dengan menggunakan peraga simpoa dapat meningkatkan kemampuan belajar matematika tentang pengerjaan hitung bilangan sampai 20, siswa kelas I semester I di SDN Ngrambitan tahun pelajaran 2016/2017?

2.   Apakah gurumelalui menerapkan metode demontrasi dengan menggunakanalat peraga simpoa dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika tentang pengerjaan hitung bilangan sampai 20 siswa kelas I semester I di SDN Ngrambian tahun pelajaran 2016/2017?

3.   Apakah guru melalui menerapkan metode demontrasi dengan menggunakan peraga sempoa dapat meningkatkan pristasi belajar matematika tentang pengerjaan hitung bilangan sampai 20 siswa kelas I semester I di SDN Ngrambitan tahun pelajaran 2016/2017?

 

 

Tujuan Penelitian

Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan memiliki oleh guru kelas mempunyai tujuan sebagai berikut:

 1   Menerapkan metode demontrasi dengan peraga sempoa untuk meningkatkan kemampuan belajar matematika tentang pengerjaan hitung bilangan sampai 20 siswa kelas I semester I di SDN Ngrambitan.

 2. Menerapkan metode demontrasi dengan peraga sempoa untuk meningkatkan pristasi belajar matematika tentang pengerjaan hitung bilangan sampai 20 siswa kelas I semester I di SDN Ngrambitan.

3      Menerapkan metode demontrasi dengan peraga sempoa untuk menumbuhkan percaya diri siswa dalam pengerjaan hitung bilangan sampai 20.

4      Menerapkan metode demontrasi dengan peraga sempoa meningkatkan kualitas belajar siswa kelas I di SDN Ngrambitan.

5      Menerapkan metode demontrasi dengan peraga sempoa meningkatkan mutu pembelajaran di SDN Ngrambitan..

6      Menerapkan metode demontrasi untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di SDN Ngrambitan.

7      Menerapkan metode demontrasi dengan menggunakan peraga sempoa untuk meningkatkan ketrampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

8      Menerapkan metode demontrasi dengan menggunakan peraga meningkatkan professional guru dalam melaksanan proses pembelajara.

9      Menerapkan metode demontrasi dengan peraga sempoa meningkatkan ketrampilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Manfaat Penelitian

Yang diharapkan dalam penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi, siswa, peneliti dan sekolah

Bagi siswa..

1    Dapat menumbuhkan kemampuan belajar matematika siswa di SDN Ngrambitan.

2    Dapat meningkatkan pristasi belajar matematika siswa di SDN Nglangitan.

3    Dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa yang dilaksanakan di SDN Ngrambitan.

Bagi Peneliti.

1      Dapat menambah pengetahuan yang sangat berguna dalam penelitian ttindakan kelas

2      Dapat menambah wawasan dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang sesuai tugas pokoknya

3      Dapat menambah kemampuan dalam pengembangan profesi guru.sebagi tenaga yang profesional

 

Bagi Sekolah

1      Meningkatkan kualitas pembelajara yang dilaksanakan oleh guru di SDN Ngrambitan

2       Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangsih pada buku perpustakaan

3.     .Hasil penelitian dapat bermanfaat bagi pembaca dalam menambah wawasn yang terkait dengan tugas sehari-hari di sekolah

KAJIAN PUSTAKA

 Konsep dasar matematika perlu dikuasai siswa sejak dini. Konsep tersebut diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kegunaan matematika antara lain: (1) untuk memecahkan persoalan sehari-hari. (2) pengembangan ilmu dan (3) mengembangkan matematika itu sendiri. Menurut Ruseffendi (1989, h. 23) menyatakan bahwa matematika itu terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan, definisi aksioma, dan dalil-dalil dimana dalil-dalil setelah dibuktikan kebenarannya berlaku secara umum, karena itulah matematika sering disebut ilmu deduktif. Sedangkan Johson dan Rising (1972) menyatakan bahwa matematika itu adalah berpikir, pola mengorganisasikan pembuktian yang logik dan sismatis, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat.

Pengembangan Metode Demonstrasi

 Dalam proses belajar matematika, Bruner (1982) berpendapat bahwa pada dasarnya kemampuan mental siswa berkembang secara bertahap mulai dari yang sederhana ke yang rumit, mulai dari hal yang mudah ke yang sulit, dan dari mulai yang nyata atau konkret ke yang abstrak. Secara lebih jelas Bruner menyebut tiga tahapan yang perlu diperhatikan sebagai model dalam menyajikan pelajaran. Ketiga model tahapan ini digambarkan sebagai berikut:Tahap Enaktif atau Tahap Kegiatan (Enactive), Tahap pertama siswa belajar konsep adalah berhubungan dengan benda-benda real atau nyata.,Tahap Ikonik atau Tahap Gambar Bayangan (Iconic), Pada tahap ini siswa telah mengubah, menandai dan menyimpan peristiwa atau benda dalam bentuk bayangan mental.,Tahap Simbolik (Symbolic), Pada tahap terakhir ini siswa dapat mengutarakan bayangan mental tersebut dalam bentuk simbol dan bahasa.

Alat Peraga

 Bila ditinjau dari segi usia, siswa SD umumnya berumur 6-12 tahun yang menurut Piaget, usia siswa SD masih berada dalam masa operasional konkret serta awal operasional formal (Udin S. Wiranaputra, dkk; 2007, h./3.36). Oleh sebab itu penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika di SD sangat diperlukan guna mendapatkan hasil- yang diharapkan. Dengan digunakannya alat peraga siswa akan dapat melihat langsung objek-objek matematika, meraba serta melakukan peragaan dengan menggunakani benda-benda sehingga pemahaman siswa akan meningkat. Disamping itu dengan digunakannya alat peraga pembelajaran akan menjadi bermakna serta mudah diingat dan tidak membosankan.

Kerangka Berfikir

1. Guru.menerapkan metode demontrasi dengan menggunakan peraga simpoa meningkatkan kemampuan belajar matematika tentang pengerjaan hitung bilangan sampai 20, siswa kelas I semester I di SDN Ngrambitan tahun pelajaran 2016/2017

2.   Guru menerapkan metode demontrasi dengan menggunakan alat peraga simpoa meningkatkan aktivitas belajar matematika tentang pengerjaan hitung bilangan sampai 20 siswa kelas I semester I di SDN Ngrambian tahun pelajaran 2016/2017

3.   Guru menerapkan metode demontrasi dengan menggunakan peraga sempoa meningkatkan pristasi belajar matematika tentang pengerjaan hitung bilangan sampai 20 siswa kelas I semester I di SDN Ngrambitan tahun pelajaran 2016/2017

Hipotesis

1.   Diduga guru menerapkan metode peragaan dengan menggunakan peraga sempoa meningkatkan kemampuan siswa dalam pengerjakan hitung bilangan sampai20 siswa kelas I semester I di SDN Ngrambitan tahun pelajaran 2016/2017

2    Diduga guru penggunaan metode demontrasi dengan menggunakan peraga sempoa Meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan pengerjakan hitung bilangan sampai 20 siswa kelas I semester I di SDN Ngrambitan tahun pelajaran 2016/2017.

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas dilakssiswaan di kelas I semester I di SDN Ngrambitan, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora, Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan jumlah 21, terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Penelitian dilakssiswaan pada saat mata pelajaran matematika berlangsung dengan kompetensi dasar hitung bilangan sampai 20. Pertimbangan guru menentukan tempat penelitian tersebut karena sehari-hari guru mengajar di SDN Ngrambitan sehingga guru mempunyai banyak waktu dan kebebasan dalam melakukan penelitian.

Sumber Data

Data Penelitian Tindakan Kelas ini diambil atau dikumpulkan melalui guru kelas yaitu sebagai peneliti sendiri dan siswa kelas I semester I di SDN Ngrambitan sebagai subyek dalam penelitian,melalui kegiatan dokumen hasil penilaian lembar kerja maupun tes formatif pra siklus,yang digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan tindakan penelitian,melalui kegiatan pembelajaran siklus I dan kegiatan pembelajaran siklus II observasi dilaksanakan untuk mengetahui keaktifan siswa dalam melaksanakan pembelajaran,dokumentasi.

Alat Pengumpulan Data

 Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilaksanakan melalui observasi pemberian angket, wawancara dan mengadakan melaksanakan kegiatan pembelajaran guru dan belajar siswa dalam mempelajari materi pembelajaran matematika.Hal ini digunakan untuk memperoleh pemahamantentang alasan yang mendasariopini dan motivasi. Metode pengumpulan data kualitatif cukup bervariasi,bisa menggunakan tehnik tersetruktur dan semi tersetruktur

 Data kuantitatif adalah data yang sifatnya terukur yang dinyatakan dengan angka-angka. Data diambil dari hasil belajar siswa yang berhubungan dengan populasi sampel yang telah dipilih pengmbilan sebagai servei.

 

Teknik Pengambilan Data

 Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui: Tes tertulis ini dilaksanakan pada setiap akhir kegiatan pembelajaran. Pada setiap siklus. Nilai yang diperoleh pada ulangan inilah sebagai data yang akan dianalisis. Observasi dilakukan oleh teman sejawat sesama Guru yang mengampu

 Refleksi dari teman sejawat sesama Guru yang mengajar mata pelajaran matematika dan dibantu oleh teman sejawat yang melaksanakan pengamatan selama kegiatan penelitian dilangsungkan setelah proses pembelajaran selesai pada setiap siklus. Kekurangan yang terjadi pada setiap siklus baik dari perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran didiskusikan untuk memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan yang lebih baik dari pada siklus sebelumnya, dengan demikian tujuan perbaikan pembelajaran dapat segera diselesaikan dengan sebaik-baknya,karena sudah direncanakan secara baik melengkapi kekurangan yang terjadi sebelumnya.

Validasi Data

Validasi data pada penelitian ini meliputi:

1.     Validasi hasil belajar siswa yang berbentuk nilai hasil tes tertulis yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus pembelajaran..

2.     Validasi proses, yaitu memeriksa kelayakan data dari proses penyusunan, hasil observasi dan hasil refleksi melalui triangulasi, yakni melalui sumber data dan metode yang digunakan, baik dari peneliti, observer dan kepala sekolah.

Analisis Data

 Pada penelitian tindakan kelas ini analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis diskriptif, yaitu:

1.     Menganalisis hasil belajar siswa yang bentuknya nilai ulangan pada akhir setiap siklus. Nilai hasil ulangan (tes) pada setiap siklus dianalisis secara diskriptip komparatif, dengan cara membandingkan nilai ulangan (tes) pada setiap siklus dengan indikator kinerja.

2.     Menganalis observasi teman sejawat dan kepala sekolah dengan menggunakan analisis diskriptip berdasarkan hasil observasi dan refefleksi setiap siklus.

Indikator Kinerja

 Indikator yang peneliti gunakan terhadap pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:

1.   Indikator Input: minat dan hasil belajar siswa dari hasil pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas.

2.   Indikator Proses: pelaksanaan pembelajaran tindakan kelas melalui siklus 1 dan siklus II.

3.   Indikator Output: minat dan hasil belajar yang diperoleh siswa setelah pelaksanaan pembelajaran tindakan kelas.

 

 

 

Prosedur Penelitian

 Penelitian yang di laksanakan penulis melalui Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari Dua siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.. Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu

Tahap Perencanaan,Tahap Pelaksanaan,Tahap Pengamatan,Tahap Refleksi

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Pembelajaran matematika dengan kompetensi tentang operasi hitung bilangan sampai 20 ini dilaksanakan untuk memberikan penguatan sebagai dasar,supaya siswa memiliki kemampuan,ketrampilan dalam pengerjakan hitung tentang cara menjumlah dan pengurangan bilangan,penelitian dilakukan dalam dua siklus pembelajaran. Pada setiap pembelajaran, data-data yang diambil merupakan hasil otentik dari pengamatan aktifitas belajar siswa,dokumen, dan nilai evaluasi belajar memlalui tes formatif yang dilakukan pada tiap akhir pembelajaran.

Diskripsi Pembelajaran Pra Siklus

 Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran memberikan tes formatif data hasil belajar dari 21 siswa yang memperoleh nilai 50 adalah 3 siswa,yang memperoleh nilai 60 sebanyak 4 siswa,yang memperoleh nilai 65 sebanyak 4 siswa,yang mendapat nilai 70 sebanyak 2 siswa,yang mendapat nilai 75 sebanyak 3 siswa, yang mendapat nilai 80 sebanyak 1 siswa,sedangkan yang memperoleh nilai 85 sebanyak 4 siswa, nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 85 dengan nilai rata-rata 68 siswa berarti ketuntasan hasil belajar 68% siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas baru 8 siswa, sedang yang memperoleh nilai kurang masih 13 siswa hal ini guru perlunya mengadakan penelitian.

Diskripsi Pembelajaran Siklus 1

 Dikarenakan banyak terdapat kekurangan selama pelaksanaan proses pembelajaran awal, maka pada pelaksanaan siklus I guru akan melakukan upaya untuk meningkatkan dan memperbaiki kekurangan, diantaranya adalah dengan merumuskan tujuan perbaikan pembelajaran dan dengan membaut indiaktor keberhasilan yaitu berupa data penamatan tentang keterampilan proses belajar mengajar. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I, dari jumlah 21 siswa diperoleh data nilai memberikan tes formatif siswa memperoleh nilai 60 sebanyak 3 siswa,yang memperoleh nilai 65 sebanyak 2 siswa,yang mendapat nilai 70 sebanyak 2 siswa,yang mendapat nilai 75 sebanyak 4 siswa,yang mendapat nilai 80 sebanyak 3 siswa,sedangkan yang memperoleh nilai 85 sebanyak 3 siswa,sedangkan siswa yang memperoleh nilai 90 sebanyak 4 siswa, nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 90 dengan nilai rata-rata 76,nilai ketuntasan mencapai 76% dan siswa yang sudah mencapai nilai tuntas sebanyak 14 siswa.

Diskripsi Pembelajaran Siklus II

 Siklus II dimulai dengan membuat skenario perbaikan pembelajaran II dan berdiskusi dengan pengamat. Berdasarkan refleksi siklus I, maka untuk mengatasi kekurangan yang disebutkan diatas, guru perlu melakukan berbagai upaya seperti berikut 1) Untuk mengatasi kekurangan siswa dalam pengerjaan hitnug bilangan sampai 20 peneliti akan meningkatkan intensitas dan kontinuitas dalam aktifitas pembelajaran.2) Untuk mengatasi kekurangan siswa dalam menyelesaikan pengerjaan hitung bilangan sampai 20, maka peneliti akan mengantisipasi dengan melakukan upaya yang sama seperti disebutkan pada langkah yang lebih baik.3) Untuk mengatasi kekurangan siswa dalam menyimpulkan cara menyelesaikan pengerjaan hitung bilangan sampai 20 dengan memperhatikan komponen yang diterima siswa dapat dikerucutkan menjadi sebuah kesimpulan. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II, jumlah 21 siswa diperoleh data melaksanakan tes formatif siswa,yang mendapat nilai 75 sebanyak 5 siswa,yang mendapat nilai 80 sebanyak 6 siswa,sedangkan yang memperoleh nilai 85 sebanyak 3 siswa,sedangkan siswa yang memperoleh nilai 90 sebanyak 3 siswa nilai terendah 75 dan nilai tertinggi 100 dengan nilai rata-rata 85,dan semua siswa telah memncapai nilai ketuntasan dari 21 siswa. pada siklus II nilai rata-rata menjadi 85 siswa nilai ketuntasan mencapai 85%,sedangkan yang tuntas sebanyak 21 siswa,.

Pembahasan

 Penelitian ini dilakssiswaan dalam tiga pembelajaran; pembelajaran awal, 1) Keberanian siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat masih sangat rendah. 2) Motivasi dan kegairahan dalam mengikuti pembelajaran dan aktif mengerjakan tugas.3) Hubungan siswa dengan guru selama pembelajaran 4) Hubungan siswa dengan guru selama pembelajaran 5) Partisipasi siswa dalam pembelajaran melakukan kegiatan kelompok diskusi, sesuai dengan petunjuk guru. Hasil pengamatan teman sejawat yang bertindak sebagai pengamat menunjukkan adanya perubahan karena sudah menerapkan metode demontrasi, penggunaan alat peraga sempoa.

 Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus I setelah mengadakan pengamatan dengan dibantu oleh teman sejawat tentang aktivitas belajar siswa 1) Keberanian siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat sudah adanya peningkatan sebagai bukti hasil belajar siswa menunjukkan adanya peningkatan. 2) Motivasi dan kegairahan dalam mengikuti pembelajaran dan aktif mengerjakan tugas yang diberikan menunjukkan adanya peningkatan,.3) Hubungan siswa dengan guru selama pembelajaran menunjukkan adanya kemajuan saling komunikatif 4) Hubungan siswa dengan guru selama pembelajaran sebagai siswa menunjukkan adanya rasa tanggungjawab 5) Partisipasi siswa dalam pembelajaran melakukan kegiatan kelompok diskusi, sesuai dengan petunjuk guru. Hasil pengamatan teman sejawat yang bertindak sebagai pengamat menunjukkan adanya perubahan karena belum menerapkan metode demontrasi, penggunaan alat peraga sempoa.

 Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II menunjukkan perubahan yang sangat berarti 1) Keberanian siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat sudah menunjukkan adanya perubahan yang sangat positif. 2) Motivasi dan kegairahan dalam mengikuti pembelajaran dan aktif mengerjakan tugas yang dibebankan kepadanya.3) Hubungan siswa dengan guru selama pembelajaran sudah saling menunjukkan perubahan yang sangat berarti dalam pembelajaran 4) Hubungan siswa dengan guru selama pembelajaran melaksanakan tugas yang diberikan dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab.5) Partisipasi siswa dalam pembelajaran dilaksanakan kegiatan kelompok diskusi, sesuai dengan petunjuk guru. Hasil pengamatan dari peneliti yang dibantu oleh teman sejawat yang bertindak sebagai pengamat menunjukkan adanya perubahan karena sudah menerapkan metode demontrasi, penggunaan alat peraga sempoa.

Perbaikan pembelajaran siklus II dengan strategi perbaikan pembelajaran yang ditempuh berhasil meningkatkan prestasi belajar siswa. Peneliti menugaskan beberapa siswa untuk maju memperagakan cara menyelesaikan soal operasi hitung bilangan telah berhasil meningkatkan keterampilan proses setiap siswa. Hal ini sejalan dengan teori yang menyatakan guru yang bertindak sebagai mediator dan fasilitator hendaknya memberikan kesempatan yang lebih luas kepada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran (Seciati, 2005:5.19).

Hal ini juga sesuai dengan pendapat (Karwapi, 1971) yang menyatakan bahwa metode demonstrasi dapat memperkecil kesalahan untuk melakukan kembali (meniru) pekerjaan atau kegiatan yang telah didemonstrasikan karena konsepnya sudah menjadi jelas dan nyata. Langkah dalam penelitian yang tempuh juga selaras dengan pendapat Elang Krisnadi dan Gatot Musetyo (2007:1.11) yang menyatakan bahwa mengerjakan hitung bilangan tidak mekanistik dan empirik dalam bentuk hafalan, ingatan, dan status tetapi dalam bentuk konseptual.

PENUTUP

Kesimpulan

 Hasil dalam melaksanakan penelitian indakan kelas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1.   Guru melaksanakan tes formatif dari 21 siswa yang diperoleh nilai 50 adalah 3 siswa,yang memperoleh nilai 60 sebanyak 4 siswa,yang memperoleh nilai 65 sebanyak 4 siswa,yang mendapat nilai 70 sebanyak 2 siswa,yang mendapat nilai 75 sebanyak 3 siswa,yang mendapat nilai 80 sebanyak 1 siswa,sedangkan yang memperoleh nilai 85 sebanyak 4 siswa, nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 85 dengan nilai rata-rata 68 ketuntasan baru mencapai 68%.

2.   Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I dengan menerapkan metode Demontrasi dengan peraga sempoa dari jumlah 21 siswa diperoleh data nilai memberikan tes formatif pengejaan hitung bilangan siswa memperoleh nilai 60 sebanyak 3 siswa,yang memperoleh nilai 65 sebanyak 2 siswa,yang mendapat nilai 70 sebanyak 2 siswa,yang mendapat nilai 75 sebanyak 4 siswa,yang mendapat nilai 80 sebanyak 3 siswa,sedangkan yang memperoleh nilai 85 sebanyak 3 siswa,sedangkan siswa yang memperoleh nilai 90 sebanyak 4 siswa, nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 90 dengan nilai rata-rata 76

3.   Pelaksanaan perbaikan pembelajaran menerapkan metode Demontrasi dengan peraga sempoa siklus II, jumlah 21 siswa melaksanakan tes formatif untuk pengerjaan hitung bilangan siswa,yang mendapat nilai 75 sebanyak 5 siswa,yang mendapat nilai 80 sebanyak 6 siswa,sedangkan yang memperoleh nilai 85 sebanyak 3 siswa, siswa yang memperoleh nilai 90 sebanyak 3 siswa siswa yang memperoleh nilai 100 sebanyak 4 siswa nilai terendah 75 dan nilai tertinggi 100,dan semua siswa telah memncapai nilai ketuntasan.Peningkatan nilai rata-rata pra siklus 68,menjadi 76 pada siklus I dan pada siklus II nilai rata-rata menjadi 85 jadi upaya guru melaksanakan penelitian dapat meningkatkan pristasi belajar siswa.

 

Saran

 Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan metode Demontrasi dengan peraa sempoa untuk pengerjaan hitung bilangan maka disarankan sebagai berikut

1    Guru sebaiknya dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan untuk memilih,pembelajaran ini menerapkan metode Demontrasi dengan peraga sempoa yang sesuai dengan materi yang diajarkan di antaranya metode demontrasi karena dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas I semester I di SDN Ngrambitan dalam materi pengerjaan hitung bilangan.

2.   Guru sebaiknya sebelum melaksanakan pembelajaran untuk menyiapkan rencana pembelajaran, yang sebaik-baiknya dan memilih media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan sehingga siswa mudah menerima materi yang diajarkan karena siswa tertarik pada kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. sehingga pembelajaran berjalan efektif mencapai hasil yang diharapkan.

3.   Guru melaksanakan penelitian berguna meningkatkan kualitas hasil pembelajaran yang maksimal, dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh seorang guru segala kemampuan sebagai seorang guru sebagai perwujudan tenaga yang profesional sehingga pristasi belajar yang diperoleh siswa meningkat dan berkualitas, untuk pengembangan pembelajaran di waktu yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Divisi Buku Perpendidikan Tinggi.

Hermawan, Asep Herry, dkk. 2007. Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

Khafid, M, dkk. 2007. Matematika Penekanan Pada Berhitung 4. Jakarta: Erlangga.

Muhsetyo, Gatot, dkk. 2007. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sukirman, dkk. 2003. Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wardani, I.G.A.K. Julaeha, Siti dan Marsimah, Ngadi. 2016. Pemantapan Kemmapuan Profesional. Jakarta: Univesitas Terbuka.

Wardani, I.G.A.K; Wihardit, K dan Nasoetion, Noehi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

Winataputra, Udin, S, dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

Purnomosidi, dkk. 2008, Matematika Untuk SD/MI Kelas I, Jakarta: Depdiknas

Ngalim Purwanto, M, 2006. Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya

Trianto,2007,Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,Surabaya: Prestasi Pustaka Publisher

Wardani, IGAK, 2007. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Universitas Terbuka

Yamin, Martinis, 2006. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: Gaung Persada Press.