Melalui Pembelajaran Berfikir, Menulis dan Diskusi Dapat Meningkaatkan Kreatifitas Guru
MELALUI PEMBELAJARAN BERFIKIR , MENULIS DAN DISKUSI (BMD) OLEH PENGAWAS PLB DAPAT MENINGKAATKAN KREATIFITAS GURU DI SLB PGRI KALITIDU KABUPATEN BOJONEGORO
TAHUN PELAJARAN 2016 /2017
Dasiono
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur
ABSTRAK
Masalah yang krusial ,tujuan dan arah pendidikan di Indonesia dimasa depan adalah masalah rendahnya mutu pendidikan. Untuk itu perlu dilakukan berbagai usaha antara lain: Pelatihan Guru,Penyediaan sarana prasarana pendidikan maupun peninngkatkan mutu manajemen sekolah.Kemampuan guru membawa fakta –fakta dan konsep pengetahuan dalam proses pembelajaran menuntut kreatifitas dan inovasi guru ,untuk itu penulis selaku pengawas pembina di SLB.PGRI. Kalitidu Kabupaten Bojonegoro berkewajiban memberikan konsepi model pembelajaran yang bersifat inovative educative. Dari uraian latar belakang diatas dapat di identifikasi masalah sebagai berikut:Rendahnya mutu mengajar sebagian guru SLB.PGRI.Kalitidu ,Kabupaten Bojonegoro pada semester genab tahun pelajaran 2016/2017. Dari kegiatan penelitian tentangng pembinaan konsepsi pembelajaran model BMD di SLB.PGRI. Kalitidu Kabupaten Bojonegoro telah disimpulkan sebagai berikut:Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran BMD memiliki dampak Positip dalam meningkatkan kinerja guru ilmu pengetahuan sains di SLB.PGRI.Kalitidu Kabupaten Bojonegoro
Kata kunci: Pembelajaran Berfikir , Menulis dan Diskusi
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Masalah yang krusial ,tujuan dan arah pendidikan di Indonesia dimasa depan adalah masalah rendahnya mutu pendidikan. Untuk itu perlu dilakukan berbagai usaha antara lain: Pelatihan Guru,Penyediaan sarana prasarana pendidikan maupun peninngkatkan mutu manajemen sekolah.
Kemampuan guru membawa fakta –fakta dan konsep pengetahuan dalam proses pembelajaran menuntut kreatifitas dan inovasi guru ,untuk itu penulis selaku pengawas pembina di SLB.PGRI. Kalitidu Kabupaten Bojonegoro berkewajiban memberikan konsepi model pembelajaran yang bersifat inovative educative.
Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang diatas dapat di identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Rendahnya mutu mengajar sebagian guru SLB.PGRI.Kalitidu ,Kabupaten Bojonegoro pada semester genab tahun pelajaran 2016/2017
2. Rendahnya Kreatifitas guru di SLB,PGRI Kalitidu dalam hal penggunaan Model pembelajaran. pada semester genab tahun pelajaran 2016/2017
3. Rendahnya kemampuan berfikir kritis sebagian guru di SLB.PGRI.Kalitidu ,Kabupaten Bojonegoro pada semester genab tahun pelajaran 2016/2017
Rumusan dan Pemecahan Masalah ,
Berdasarkan uraian identifikasi masalah penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
Perumusan Masalah.
1). Bagaimana meningkatkan kreatifitas mengajar guru melalui konsepsi model pembelajaran berfikir,menulis,diskusi pada pengajaran ilu sains di SLB.PGRI. Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro
2). Bagaimana meningkatkan kopetensi guru mengajar ilmu sains melalaui konsepsi model pembelajaran Berpikir,Menulis,berdiskusi di SLB.PGRI Kalitidu Kabupaten Bojonegoro.
Tujuan Penelitian
1). Untuk meningkatkan minat siswa pada pembelajaran saat guru mengajarkan ilmu sains di Kelas.
2). Untuk meningkatkan kreatifitas dan berpikir kritis berkarya dan berkomunikasi pada pembelajaran ilmu sains melalui konsepsi model pembelajaran Berpikir,Menulis dan Berdiskusi.
Manfaat bagi guru yang mengajar ilmu sains
1). Guru lebih kreatif karena dituntut inovatif setiap mengajar
2). Guru lebih bisa memecahkan masalah yang di hadapi siswa saat pembelajaran
3). Memberi informasi tentang kemampuan dan kemajuan belajar siswa
4). Guru bisa berkalaborasi dalam penelitian
5). Dapat meningkatkan minat guru dalam penelitian tindakan kelas.
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian Kreativitas
Menurut Semiawan dkk (1987) kreativitas sebagai proses merupakan hal hal yang lebih emosional dan perlu ditanamkan pada individu sejak dini dengan cara menyibukan diri secara kreatif.misalnya dalam proses bermain dengan adanya gagasan atau unsur pikiran.
Ciri –Ciri Kreativitas
Menurut GuilFord (Lewat Kuncoro) Ciri –ciri kreatifitas seseorang dapat dilihat dari aspek berpikir dan aspek dorongan motivasi. Aspek berpikir kreatif yang ditunjukan oleh sifat –sifat kelancaran (Fluency),kelenturan (Flexsibility).keaslian (urigionality) dan penguraian (Elaboration) Aspek dorongan atau motivasi ditunjukan oleh sifat –sifat karakter, seperti sifat percaya diri tidak konvensional dan aspirasi keindahan.
Definisi Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses cara menjadikan ora ng atau mahkluk hidup belajar. Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu,berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman (KBBI,1996.14).
Pembelajaran Inovatif dan Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah suatu pengajaran yang melibatkan siswa untuk bekerja secara kelompok-kelompok untuk menetapkan tujuan bersama (Felder,1994:2).
Pembelajaran Berpikir,Menulis dan Diskusi
Pembelajaran Berpikir ,Menulis dan Diskusi merupakan model pembelajaran kooperatif memiliki 4 langkah sebagai berikut
1. Langkah 1 berpikir yaitu guru dan siswa diberi kesempatan untuk memikirkan sesuatu atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan tema materi pembelajaran
2. Langkah ke 2 menulis pada tahap ini peserta didik diminta untuk menulis dengan bahasa dan pemikirannya sendiri hasil belajar dan diskusi kelompok masing masing.
3. Langkah ke 3 berdiskusi setelah diorganisasikan secara berkelompok dianjurkan untuk aktip dalam diskusi dan mencatat inti diskusi pada lembar kerja yang disediakan
4. Langkah ke 4 siswa disuruh untuk mempresentasikan hasil tulisannya kemudian temannya diberi kesempatan untuk mengoreksi hasil kelompok.
Ketrampilan berpikir anak bagi siswa dapat dicapai dengan baik apabila topik yang dipilih telah dikenal siswa.
METODE PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kolaborasi ,dimana penulis sebagai konseptor atas pembinaan inovatip sedang guru sebagai konsep model pembelajaran.
Tindakan dalam penelitian ini bentuk observer yaitu pengawas sebagai peneliti atau pengamat kegiatan sedangkan penanggung jawab penelitian ini adalah Kepala Sekolah.
Dalam penelitian ini kerjasama anatara pengawas sebagai peneliti dengan guru serta kepala sekolah sebagai penanggungjawab SLB.PGRI.Kalitidu Kabupaten Bojonegoro,akan mendapatkan data yang komplit dan akuntabel.
Tempat Waktu dan Subyek Penelitian
1. Tempat penelitian
SLB.PGRI.Kalitidu Kabupaten Bojonegoro
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan maret pada semester genab tahun ajaran 2016/2017.
3. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah guru ilmu sains di SLB.PGRI.Kalitidu Kabupaten Bojonegoro
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Tindakan
Siklus I
Dipersiapkan ,RPP 1 dan LKS 1 dan Test Formatif 1 dan alat /media pembelajaran yang mendukung.
Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengolahan metode BMD dan lembar aktipitas guru dan murid
Yang mendapat nilai kurang baik adalah faktor kesiapan guru terhadap model pembelajaran BMD,menyampaikan materi dengan metode BMD,Ketepatan waktu dan respon siswa akan menjadi kajian refleksi dan revisi pada pelaksanaan siklus ke II.
Adapun kegiatan observasi terhadap aktifitas guru dan siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel: Kegiatan Observasi Supervisi pada siklus I
No |
Aktivitas guru dalam pembelajaran BMD |
Presentase |
1 2 3 |
Target penyampaian tujuan pembelajaran Tingkat kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran BMD Menyampaikan materi,langkah-langkah /strategi |
5.0 8,3 8,3 |
No |
Aktivitas siswa dalam penerimaan Materi Ajar |
Presentase |
1 2 3 4 5 |
Memperhatikan/mendengarkan penjelasana gur Membaca buku Bekerja dengan sesama anggota kelompok Diskusi antar siswa/ anatar siswa dengan guru Mengerjakan test evaluasi |
22,5 11,5 18,7 14,4 2,9 |
Berdasarkan tabel diatas tampak aktivitas guru paling dominan pada siklus I , Aktivitas lain presentasenya besar namun kurang memuaskan adalah tingkat kemampuan siswa dalam mendengarkan guru dalam menyampaikan pembelajaran ilmu sains.. Pada dasarnya kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode BMD sudah dilaksanakan dengan baik walaupun peran guru dalam kegiatan pembelajaran masih dominan.
Siklus 2
Dipersiapkan ,RPP 2 dan LKS 2 dan Test Formatif 2 dan alat /media pembelajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengolahan metode BMD dan lembar aktipitas guru dan murid
Terdapat nilai yang baik walaupun belom optimal,dengan penyempurnaan aspek pada siklus 1 ,diharapakan siswa dapat menyimpulkan apa yang telah mereka pelajari dan mengemukakan pendapatnya sehingga siswa memahami terhadap apa yang mereka lakukan.
Tabel: Observasi kegiatan guru dan siswa pada siklus 2
No |
Aktivitas guru dalam pembelajaran BMD |
Presentase |
1 2 3 |
Target penyampaian tujuan pembelajaran Tingkat kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran BMD Menyampaikan materi,langkah-langkah /strategi |
8,7 9,4 9,5 |
No |
Aktivitas siswa dalam penerimaan Materi Ajar |
Presentase |
1 2 3 4 5 |
Memperhatikan/mendengarkan penjelasana gur Membaca buku Bekerja dengan sesama anggota kelompok Diskusi antar siswa/ anatar siswa dengan guru Mengerjakan test evaluasi |
46,1 83,1 71,3 18,1 8,1 |
Dari tabel siklus diatas baik guru ,siswa yang terlibat dalam pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran BMD telah mengalami peningkatan jauh lebih baik.
Tabel: Rekapitulasi Hasil observasi oleh peneliti
No |
Peningkatan KBM |
Prosentase |
1 2 |
Respon guru terhadap Inovasi pembelajaran BMD Respon siswa terhadap guru saat memberikan materi ajar |
83,8 87,1 |
Dari tabel diatas diperoleh tingkat ketuntasan kegiatan belajar mencapai 80% tuntas belajar berarti tuntas belajar secara klasikal telah mengalami peningkatan lebih baik,
Pembahasan atas Hasil Tindakan
1. Ketuntasan Kinerja Guru
Dari penelitian ini pembelajaran dengan metode BMD meningkatkan kinerja guru
2. Kemampuan guru dalam Mengelola Pembelajaran
Dampak positip kinerja guru pada penerapan metode BMD berdampak meningkatnya pencapaian nilai rata-rata siswa
3. Aktivitas guru dan siswa selama KBM
Penggunaan model/alat pembelajaran BMD. Kegiatan diskusi selama KBM berjalan maka aktivitas guru dan siswa dapat dikatagorikan aktif.
P E N U T U P
Kesimpulan
Dari kegiatan penelitian tentangng pembinaan konsepsi pembelajaran model BMD di SLB.PGRI. Kalitidu Kabupaten Bojonegoro telah disimpulkan sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran BMD memiliki dampak Positipdalam meningkatkan kinerja guru ilmu pengetahuan sains di SLB.PGRI.Kalitidu Kabupaten Bojonegoro
2. Penerapan metode pembelajaran BMD dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas 1 sd kelas 6 di SLB.PGRI Kalitidu Kabupaten Bojonegoro
Saran
Penerapan metode pembelajaran BMD di SLB.PGRI.Kalitidu Kabupaten Bojonegoro berdampak positip terhadap kinerja guru. Dan memotivasi siswa lebih aktif belajar maka penulis menyarankan supaya:
1. Untuk menerapkan metode pembelajaran BMD sehingga kinerja guru meningkat berpengaruh terhadap capaian mutu pendidikan yang semakin baik.
2. Guru hendaknya melatih siswa dengan berbagai metode pelajaran sehingga siswa dapat menemukan pengetahuan dan ketrampilan sehingga siswa dapat memecahkan masalah yang dihadapi.
3. Perlu adanya penelitian lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya dilakukan di kelas 1 sd 6 di SLB.PGRI. Kalitidu Kabupaten Bojonegoro..
DAFTAR PUSTAKA
Asih Widi Wisudawati, M.Pd & Eka Sulistyowati, M.A., M.Iwm. (2014). Dalam Restu Damayanti (Eds). Metodologi Pembelajaran IPA 507.2. Edisi Pertama. Jakarta. PT Bumi Aksara (Metodologi Pembelajaran IPA)
Cartono. (2006). Penilaian Hasil Belajar Berbasis Standar. Bandung: Prisma Press Podaktama.
Daryanto. (2013). gg Bekal Ketrampilan Dasar Bagi Guru. Bandung: CV YRAMA WIDYA
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata Pelajaran IPA. SD/MI. Jakarta: Depdiknas
Dr. H. Martinis Yamin, M.Pd. (Ed). (2011). Profesionalisme Guru dan Implementasi KTSP. Jakarta. Gaung Persada Press Jakarta.
Dr. Halimah Lely, M.Pd. (2006) Ketrampilan Dasar Mengajar. Bandung.
Dr. M. Sobry Sutikno . 2009. Belajar dan Pembelajaran , Prospect. Bandung, 2009.
Dr. rer. nat. H. Rayandra Asyhar, M.Si (2011), Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, GP. Press, Jakarta.
Dr. Toto, M.Pd. (2009) Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Upi Bandung.
http://mastugino.blogspot.com/2013/06/tujuan-dan-ruang-lingkup-mata-pelajaran.html. diakses pada tanggal 17 Juni 2015 pada pukul 15.00
http://save4your.blogspot.com/2011/06/pengertian-ilmu-pengetahuan-alam-dan.htmldiakses pada tanggal 10 Oktober 2015 pada pukul 20.48
http://zakwaan-priaji.blogspot.com/2013/07/pengertian-hasil-belajar-menurut-para.html. diakses pada tanggal 17 Nopember 2015 pada pukul 16.59
La Iru, La Ode. (2012) Pendekatan, Metode, Strategi, dan Model-Model Pembelajaran. Bantul, DIY: Multi Presindo
Prof. Abdorrakhman Gintings, M.Ed. M.Si. Ph.D. (2012). Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. (Edisi Revisi). Bandung. Humaniora.
Prof.Dr.H. Surya Muhamad. (2004) Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.
Ramayulis. 2005. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta. Kalam Mulia
Rositawati S, Muharam Aris, (2008) ) Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Sudjana, Nana. 1989. Cara Belajar Siswa Aktif-Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:Sinar Baru.
Suhartanti Dwi, Isnani, Yulinda (2008) Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Sukidin, Basrowi, Suranto. (2012). Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta. Rineka Cipta
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Wardani, L.G.A.K, et al. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta. Universitas Terbuka.
Yayat, Sri A, Lilis (2008) Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional.