MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR

AL-QURAN HADIST KOMPETENSI MEMAHAMI AJARAN AL-QURAN MELALUI PEMBELAJARAN INTERPRETATIF BERBASIS ICT

DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI KUDUS

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

 

Humaidah

Guru MIN Kudus

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan pembelajaran yang berbasis ICT pada kompetensi Memahami isi Kompetensi ajaran Alquran. (2) Meningkatkan hasil belajar siswa dengan pembelajaran yang berbasis ICT pada kompetensi Memahami isi Kompetensi ajaran Alquran mata pelajaran Quran Hadist Kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Prambatan Kidul Kudus. Prosedur penelitian meliputi 3 tahap, yaitu: tahap persiapan (mendesain pembelajaran), tahap pelaksanaan (Pre-test, Siklus I, dan Siklus II) dan tahap penyusunan laporan. Pelaksanaan Siklus I dan II, meliputi: perencanaan, pelaksanaan tindakan (kegiatan guru dan siswa), observasi dan reflleksi.

Kata Kunci: pembelajaran interpretatif, berbasis ICT, Al-Quran

 

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG MASALAH

Pelaksanaan pengajaran merupakan proses kegiatan mengajar untuk menyanpaikan seperangkat ilmu pengetahuan kepada siswa. Oleh karena itu, seorang guru harus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. Keberadaan siswa tidak lepas sebagai salah satu objek dasar dalam pelaksanaan prosesbelajar mengajar.

Fakta hasil ulangan lisan pada kompetensi dasar (KD) Memahami isi pokok ajaran Al-Quran kecil/mikro diperoleh hasil bahwa hanya 19 siswa atau 48,7 % dari 39 siswa di kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri Prambatan Kidul Kudus yang dinyatakan mencapai ketuntasan belajar secara klasikal atau yang mendapat nilai diatas 70, sedangkan sisanya 20 siswa atau 51,3 % masih belum mencapai KKM.

RUMUSAN MASALAH

            Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

  1. Apakah Pembelajaran berbasis ICT dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi pembelajaran Memahami isi poko ajaran Al-Quran ?
  2. Apakah Pembelajaran yang berbasis ICT dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pembelajaran memahami isi poko ajaran Al-Quran ?

TUJUAN PENELITIAN

  1. Meningkatkan aktifitas dan kemampuan belajar Quran Hadist .
  2. Meningkatkan minat belajar Quran Hadist .
  3. Meningkatkan kemampuan menganalisis soal.

MANFAAT PENELITIAN

  1. 1. Bagi siswa dalam menghadapi eraglobalisasi informasi, dan teknologi yang sangat pesat seperti pada saat sekarang ini sudah seharusnya setiap siswa penuh perhatian yang sangat tinggi terhadap mata pelajaran Quran Hadist .
  2. 2. Bagi guru, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini merupakan self reflectif teaching untuk meningkatkan proses pembelajaran pada mata pelajaran Quran Hadist .
  3. 3. Bagi sekolah sendiri dapat menjadi obat penyembuh dari permasalahan-permasalahan PBM (proses pembelajaran) kelak menjadi sehat dan optimal dan mampu mencapai KKM (Kriteria ketuntasan Minimal).

KAJIAN PUSTAKA

LANDASAN TEORI

Konsep Aktivitas Belajar

Menurut Anwar ( 2005:18 ) dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia, aktivitas didefinisikan sebagai kegiatan atau kesibukan. Selanjutnya menurut TIM Dosen FIP_IKIP Malang (2000:130) mengungkapkan bahwa manusia adalah merupakan mahluk yang aktif. Keaktifan itu diperlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya, yang mana proses pendidikan adalah merupakan salah satu aktivitas pendidikan.

Menurut Montessori dalam Hamalik (2006:171) pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Anak (siswa) belajar sambil bekerja. Dengan bekerja mereka memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan aspek-aspek tingkah laku lainnya. Serta mengembangkan keterampilan yang bermakna untuk hidup dimasyarakat.

Hasil Belajar

Menurut Slameto (2007:89) untuk memperoleh hasil belajar yang tinggi sebenarnya banyak faktor yang mempengaruhi. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi hasil belajar meliputi (1) faktor siswa; (2) faktor pengajar (guru); (3) bahan dan materi yang dipelajari; (4) media pengajaran; (5) karakteristik fisik sekolah; (6) faktor lingkungan dan situasi.

Media ICT

Pembelajaran yang berbasis ICT adalah Pembelajaran yang memakai media Teknologi dan Komunikasi ( Information and Comunication Tehnology atau ICT). Pada bidang pembelajaran (Learning), dengan menggunakan fasilitas elektronika (e), penggabungan antara keduanya disebut pembelajaran melalui elektronik atau e_learning. Dengan demikian, e-Lerning atau pembelajaran melalui on-line adalah pembelajarn yang pelaksanaanya didukung oleh teknologi seperti telepon, audio, video, tape, trasmisi, atau komputer.

HIPOTESIS TINDAKAN

Berdasarkan kerangka berfikir yang telah diuraikan di atas, maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:

  1. Pembelajaran yang berbasis ICT dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi pembelajaran Memahami isi pokok ajaran Al-Quran.
  2. Pembelajaran yang berbasis ICT dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pembelajaran Memahami isi pokok ajaran Al-Quran.

METODE PENELITIAN

SETTING PENELITIAN

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 2016/2017 semester genap, Pebruari tahun 2017, sesuai dengan dengan program semester (Promes) penyampaian materi hukum taklifi dan penerapannya dalam Islam mata pelajaran Quran Hadist kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri Prambatan Kidul Kudus .

SUBJEK PENELITIAN

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2003:115) Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri Prambatan Kidul Kudus kelas V tahun pelajaran 2016/2017.

Sedangkan sampel atau subyek penelitian diambil dari Kelas V karena hasil belajar dan kerjasama antarsiswa pada pembelajaran kompetensi sebelumnya masih rendah dibanding kelas yang lain. Jumlah siswa Kelas V ada 38 siswa.

TEKNIK DAN ALAT PENGUMPUL DATA

Sumber Data

Karena subjek penelitian adalah siswa kelas V, maka sumber data di dapat dari siswa Kelas V dengan segala macam bentuk kegiatan yang dilaksanakan di kelas. Selain itu sumber data diperoleh dari guru atau teman kolaborator dalam penelitian.

Jenis Data

  1. Tes hasil belajar berupa tes hasil belajar produk dan tes unjuk kerja
  2. Lembar observasi
  3. Jurnal siswa

Cara Pengambilan data

Cara Pengambilan data dalam penelitian adalah sebagai berikut:

  1. Aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran diperoleh dengan cara mengamati kegiatan siswa yang ada kaitannya dengan proses pembelajaran dengan mencatatnya pada lembar observasi.
  2. Konsepsi siswa tentang hukum-hukum syar’i, diperoleh dengan cara sebagai berikut:

1). Konsepsi awal siswa sebelum mengikuti proses pembelajaran diperoleh melalui lembar jawaban pertanyaan yakni dengan cara meminta siswa menjawab pertanyaan secara tertulis sebagai kegiatan awal dari tiap-tiap proses pembelajaran yang akan dilaksanakan.

2). Konsepsi siswa setelah mengikuti pembelajaran diperoleh melalui tes akhir pada setiap siklus pembelajaran.

Validasi Data

Hasil belajar pada setiap siklus divalidasi dengan instrumen yang berupa: Soal tes, Lembar Jawab, Kunci Jawaban, Soal Tes, Hasil atau Nilai Tes, Rencana Pembelajaran pada setiap siklus.

Analisis Data

Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif, yaitu: untuk analisis hasil belajar dengan membandingkan nilai tes, meliputi nilai tes sebelum tindakan, Siklus I dan Siklus II dengan indikator kerja. Analisis penggunaan media ICT dalam pembelajaran dengan memaparkan hasil observasi.

PROSEDUR PENELITIAN

Prosedur penelitian ini direncanakan terdiri dari 2 siklus (Siklus I dan Siklus II). Tiap siklus dilaksanakan berdasarkan indikator yang ingin dicapai pada setiap faktor yang diselidiki. Untuk mendapatkan pemahaman awal siswa tentang Menjelaskan Hukum taklifi dan penerapannya dalam Islam maka dilakukan tes awal yang hasilnya akan dijadikan tolok ukur dalam menetapkan tindakan.

Rencana Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada setiap siklus dilakukan dengan melalui Prosedur: Perencanaan, Pelaksanaan Tindakan, Observasi, Evaluasi, dan refleksi.

Rencana Pengembangan

Rencana pengembangan ini dilaksanakan melalui prosedur PTK yaitu: Perencanaan, Pelaksanaan tindakan, Observasi/Evaluasi, Refleksi di Siklus I dan Siklus II.

JADWAL KEGIATAN KARYA ILMIAH

Kegiatan ini direncanakan berlansung selama 3 bulan terhitung mulai bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2017 dengan rincian kegiatan sebagai berikut.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KONDISI AWAL

Hasil ulangan harian (formatif) pada tes kompetensi dasar sebelumnya (sebelum tindakan) diperoleh hasil yang masih rendah, yaitu hanya 15,79 % atau 6 siswa dari 38 siswa yang memperoleh nilai secara klasikal diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan batas nilai 70.

SIKLUS I

Untuk mengatasi kondisi di atas dilakukan penelitian tindakan kelas, yang dimulai dengan Siklus I yang terdiri dari:

Perencanaan

Pada tahap ini guru merencanakan pembelajaran dengan menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan mempertimbangkan kondisi awal, menyiapkan bahan ajar, sumber dan bahan presentasi LKS (Lembar kerja Siswa), menyusun soal tes.

 

Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ini semua media sudah siap di operasikan, guru menayangkan materi hukum taklifi dan Penerapanya yang didalamnya sudah ada tujuan yang akan dicapai pada kompetensi dasar di materi itu. Kemudian guru menyampaikan pertama apersepsi, kegiatan inti dan kegiatan akhir.

Observasi dan Evaluasi

Hasil Belajar Siswa

  • Nilai Individu Siswa

Dari data nilai hasil tes Siklus I yang diikuti sejumlah 38 siswa. didapat distribusi nilai sebagai berikut: nilai terendah (minimum) 25, nilai tertinggi (maksimum) 75, dan rata-rata nilai (mean) sebesar 50,39.

Dengan demikian dari sudut ketuntasan belajar (yang mendapat nilai di atas KKM secara klasikal atau yang memperoleh nilai hasil belajar lebih dari 69% telah mengalami peningkatan biarpun belum seberapa yaitu dari 6 siswa (15,79 %) sebelum tindakan setelah Siklus I menjadi 9 siswa (23,69 %)

  • Nilai Kelompok

Dari hasil tes siklus I dapat ditentukan nilai peningkatan individu pada lembar nilai peningkatan individu untuk menentukan nilai kelompok guna memberikan penghargaan kelompok sebagai bagian dari pelaksanaan interaksi siswa dalam diskusi kelompok.

Observasi

Jika dikaitkan dengan hasil observasi guru oleh kolaborator guru Quran Hadist terhadap aktivitas siswa dalam kelompoknya selama proses belajar mengajar sudah cukup baik tetapi belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini disebabkan antara lain, siswa belum terlalu paham dengan penerapan pendekatan media ICT dalam proses pembelajaran, sehingga mengakibatkan aktivitas siswa tidak optimal.

Refleksi

Pada Siklus I ini karena belum terbiasa penerapan pendekatan media ICT dalam proses pembelajaran, aktivitas siswa masih belum optimal, siswa sering meninggalkan kegiatan dalam kelompoknya dan bergabung dengan kelompok lain, dan banyak siswa yang tidak memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan baik yang diajukan oleh guru maupun oleh anggota kelompoknya.

SIKLUS II

Kesalahan tindakan yang terjadi pada Siklus I diperbaiki pada Siklus II, yang juga terdiri dari kegiatan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi, dengan merancang berdasarkan kesalahan, kelemahan, dan kekurangan yang sudah terjadi pada Siklus I.

Perencanaan

Dengan menetapkan/merumuskan keunggulan dan kelemahan yang dicapai pada kegiatan Siklus 1, meninjau kembali Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada materi pokok Listrik Dinamis, dan mengevalusi kembali media “ ICT”, Lembar kerja Siswa( LKS), lembar observesi untuk kegiatan siswa dan guru, alat evaluasi penilaian proses dan hasil belajar yang telah disiapkan.

Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ini, meliputi:

  1. a) Kegiatan Pendahuluan: guru membimbing siswa melakukan apersepsi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
  2. b) Kegiatan Inti: guru menyampaikan pokok-pokok materi yang ber-hubungan dengan materi analisa laporan keuangan dengan menggunakan media ICT, guru membagi siswa ke dalam kelompok dan diminta me-ngerjakan LKS dengan bantuan media ICT, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan rebutan antara kelompok untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi pokok analisa laporan keuangan dan guru memberikan penghargaan pada kelompok terbaik.
  3. c) Kegiatan Penutup: guru membimbing siswa merangkum materi pe-lajaran, guru memberi tugas membuat jurnal sebagai refleksi dari hasil kegiatan pembelajaran, dan pada akhir Siklus II, guru melakukan evaluasi atau tes formatif.

Observasi dan evaluasi

Hasil belajar Siswa

  • Nilai Individu Siswa

Data nilai hasil tes belajar pada Siklus II yang diikuti sejumlah 38 siswa, didapat distribusi nilai sebagai berikut: nilai terendah (minimum) 45, nilai tertinggi (maksimum) 100, dan rata-rata nilai (mean) sebesar 86,84.

Dengan demikian dari sudut ketuntasan belajar (yang mendapat nilai diatas KKM atau lebih dari 70) telah mengalami peningkatan yaitu dari 9 siswa (23,68 % pada Siklus I).menjadi 33 siswa atau 86,84 % (pada Siklus II).

2) Nilai Kelompok

Dari hasil tes siklus II dapat ditentukan nilai peningkatan individu pada lembar nilai peningkatan individu untuk menentukan nilai kelompok guna memberikan penghargaan kelompok sebagai bagian dari interaksi siswa dalam belajar kelompok.

Pada Siklus II ini tidak ada kelompok yang kinerjanya dalam kategori kurang baik.

Observasi

Berdasarkan hasil observasi pada Siklus II ini baik aktivitas guru maupun aktivitas siswa telah menunjukkan peningkatan yang positif, dalam arti bahwa guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan apa yang diharapkan dalam rencana pembelajaran (RPP).

Refleksi

Pada Siklus II siswa lebih bersemangat belajar, terlihat dari aktivitas siswa bertanya atau menjawab pertanyaan dari guru, siswa tampak serius dan semangat menjelaskan atau mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, dalam mengerjakan soal tampak tiap siswa bersaing dengan siswa atau kelompok yang lain untuk menunjukkan hasilnya ke depan maupun menyelesaikan hasil diskusi.

PEMBAHASAN ANTAR SIKLUS

Hasil Belajar Siswa

Nilai Individu

Dari hasil tes sebelum tindakan, Siklus I dan Siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 9. Hasil Tes Sebelum Tindakan, Siklus I, dan Siklus II

No. Kategori Sebelum Tindakan SIKLUS I SIKLUS II
Jumlah Siswa % Jumlah Siswa % Jumlah Siswa %
1. Sangat baik 0 0 0 0 2 5,26
2. Baik 1 2,63 0 0 16 42,11
3. Cukup Baik 5 13,16 9 23,68 15 39,47
4. Kurang baik 32 84,21 29 76,32 5 13,16
Jumlah 38 100 38 100 38 100

 

Sebelum tindakan tidak ada siswa yang memperoleh kriteria sangat baik, pada Siklus I hasil belajar individu sebanyak 0 % dengan kriteria sangat baik, dan pada Siklus II hasil belajar individu dengan kriteria sangat baik sebanyak 5,26 %. Pada kriteria baik sebelum tindakan ada 2,63 %, pada Siklus I hasil belajar individu dengan kriteria baik sebanyak 0 % dan pada Siklus II sebanyak 42,11 %.Pada kriteria cukup baik sebelum tindakan 13,16 %, pada Siklus I sebesar 23,68 % dan pada Siklus II sebesar 39,47 %. Sedangkan pada kriteria kurang baik sebelum tindakan 84,21 % , pada Siklus I sebanyak 76,32 % dan pada Siklus II sebesar 13,16 %.

Nilai Kelompok

Interaksi siswa dalam kelompok pada Siklus II terjadi perubahan untuk mengatasi kelemahan yang terjadi pada Siklus I, dan kinerja kelompok mengalami peningkatan terlihat pada peningkatan penghargaan kelompok pada tabel berikut.

Tabel 10. Hasil Kelompok Pada Siklus I dan Siklus II

No. Kategori Siklus I Siklus II
Jumlah Kelompok % Jumlah Kelompok %
1 Terbaik 1 11,1 5 55,6
2 Baik 2 22,2 3 33,3
3 Cukup Baik 4 44,5 1 11,1
4 Kurang baik 2 22,2 0 0
           
Jumlah 9 100 9 100

 

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa kelompok dengan kategori terbaik pada Siklus I sebanyak 11,1 % pada Siklus II mengalami peningkatan menjadi 55,6 %, kategori baik pada Siklus I sebanyak 22,2 % pada Siklus II naik menjadi 33,3 %, kategori cukup baik pada Siklus I sebanyak 44,5 % pada Siklus II berkurang menjadi 11,1 %, dan pada Siklus I untuk kategori kurang baik sebanyak 22,2 % pada Siklus II tidak ada (0 %).

Aktivitas Siswa

Aktivitas guru maupun aktivitas siswa telah menunjukkan peningkatan yang positif, dalam arti bahwa guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan apa yang diharapkan dalam rencana pembelajaran. Dimana kekurangan–kekurangan pada siklus I sudah diantisipasi pada Siklus II.

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Berdasarkan permasalahan dalam penelitian, bagaimana aktivitas siswa dalam proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan media ICT dapat dijelaskan bahwa, nilai hasil belajar siswa sebelum pembelajaran (tes awal) dengan menggunakan pendekatan media ICT sangatlah rendah dan belum mencapai standar ketuntasan belajar (KKM = 70). Rata-rata nilai tes awal untuk tes siklus I yang dilakukan sebelum pembelajaran yaitu sebesar 61,5 dengan presentasi siswa yang tuntas adalah sebesar 15,79 %.

Pada tindakan Siklus II dari 38 siswa yang memperoleh nilai diatas KKM = 70 sejumlah 33 siswa dan 5 siswa yang lain masih memperolah nilai dibawah 70, secara deskriptif nilai rata-rata hasil belajar siswa pada tindakan Siklus II sebesar 86,84 dengan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 86,84 % sehingga dikategorikan sangat baik.

Berdasarkan hasil analisis aktivitas siswa dalam kelompoknya serta hasil belajar siswa dalam pemberian tindakan dengan menggunakan pembelajaran berbasis ICT diperioleh peningkatan baik aktivitas siswa dalam kelompok maupun hasil belajar siswa, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya dapat diterima

PENUTUP

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan bahwa dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang berbasis ICT pada siswa dapatlah disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

  1. Peningkatan Nilai Individu yaitu dari kategori sangat baik sebelum tindakan sebesar 0 %, setelah tindakan pada Siklus I yaitu menggunakan pendekatan pembelajaran yang berbasis ICT pada siswa menjadi 0 % dan setelah Siklus II menjadi 5,26 %. Kategori baik dari 2,63 % menjadi 0 % setelah Siklus I, dan 42,11 % setelah siklus II. Kategori cukup baik dari 13,16 % menjadi 23,68 % setelah Siklus I, dan 39,47 % setelah siklus II, ini berarti terjadi peningkatan hasil belajar siswa dengan ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal mencapai 86,84 %.
  2. Interaksi siswa dalam kelompok juga mengalami peningkatan setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang berbasis ICT pada siswa, peningkatan nilai kelompok untuk kriteria terbaik 11,1 % pada Siklus I menjadi 55,6 % pada Siklus II. Kriteria baik pada Siklus I sebesar 22,2 %, pada Ssiklus II sebesar 33,3 %, ini berarti interaksi siswa dalam kelompok terjadi peningkatan.

 

SARAN

Ada beberapa saran yang perlu disampaikan sehubungan dengan penelitian ini, yaitu:

  1. Guru hendaknya melaksanakan pembelajaran dengan memperhatikan tingkat kesulitan kompetensi pelajarannya. Pendekatan, metode dan media pembelajaran yang tepat dapat membangkitkan kerjasama antar siswa, sehingga pembelajaran lebih interaktif, menyenangkan, menantang, memotivasi dan insfiratif, yang pada akhirnya dapat mewujudkan tujuan pembelajaran yang diharapkan.
  2. Bagi siswa, yang perlu diperhatikan bahwa peningkatan belajar melalui interaksi dalam diskusi kelompok lebih baik dari pada belajar sendiri, karena dalam belajar diskusi kelompok dituntut kerja sama dan tanggung jawab untuk mencapai hasil yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Asnawir, Basyiruddin Usman, (2002). Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Press.

Asrori, Mohammad, Prof. Dr., (2008). Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: CV Wacana Prima.

Arikunto, Suharsimi, (2003). Manajemen Penelitian, Jakarta: Bumi Akasara.

Depag, (2002) .Pedoman Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih, Jakarta: Depar-temen Agama RI – Development of Madrasah Aliyahs Project (DMAP).

Depdiknas, 2003. Kurikulum Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran Fiqih, Jakarta: Ditjen Dikasmen Dikmenum.

Hamalik, Oemar, (2006). Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara.